Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5459 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Jurnal Museum Nasional edisi VIII tahun 2020 ini memberikan kesan tersendiri karena terbit di masa pandemi covid-19 melanda seluruh Indonesia bahkan dunia. Namun dalam melestarikan ilmu pengetahuan khususnya dalam permuseuman dan kebudayaan, peneribitan tulisan ilmiah masih menjadi sesuatu hal yang penting bagi museum Nasional."
Jakarta: Museum Nasional, 2020
091 PRAJ 8 (2020)
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Museum Indonesia, 2006
R 069.2 PEN
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
M. Wahyono
Jakarta: Pusaka Art of Indonesia, 1992
069.4 WAH k
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Fajar Al Walidayn
"Museum Kebangkitan Nasional merupakan sebuah bangunan bersejarah yang ditinggalkan dari masa penjajahan kolonial Belanda yang pada awalnya berfungsi sebagai sekolah bagi para calon dokter pribumi. Seiring berjalannya waktu, terjadi berbagai perubahan fungsi dari bangunan ini hingga akhirnya menjadi sebuah museum. Mengingat terdapat berbagai perubahan fungsi, maka menjadi menarik untuk melakukan analisis pada gaya bangunannya. Dalam tulisan ini dilakukan analisis melalui metode penelitian arkeologi yang terdiri atas enam tahapan yaitu formulasi, implementasi, pengumpulan data, pengolahan data, analisis, dan interpretasi. Analisis dilakukan dengan mengidentifikasi tiap bangunan serta detail dari unsur struktural, unsur fungsional, dan unsur ornamental dari tiap ruangan dan bangunan untuk kemudian dilakukan penarikan kesimpulan terkait dengan gaya bangunan yang diterapkan berdasarkan berbagai gaya bangunan yang berkembang pada masa kolonial. Ditemukan bahwa bangunan Museum Kebangkitan Nasional bergaya percampuran Eropa Klasik diantaranya Indis, Romawi, Art Deco, Art & Crafts, dengan berbagai gaya bangunan lokal yang kemudian tidak terdapat perubahan yang signifikan meskipun terjadi beberapa kali alih fungsi peruntukkan bangunan.

The National Awakening Museum is a historic building that was left from the Dutch colonial period where this museum originally functioned as a school for doctors. Over time, there were various changes in the function of this building until it finally became a museum. Given that there are various changes in function, it becomes interesting to conduct an analysis of the style of the building. Furthermore, this paper analyzes through archaeological research methods which consist of six stages, namely formulation, implementation, data collection, data processing, analysis, and interpretation. The analysis is carried out by identifying each building and the details of the structural elements, functional elements, and ornamental elements of each room and building to then draw conclusions related to the building style applied based on various building styles that developed during the colonial period. It was found that the National Awakening Museum building was in the Classic European mix including Indische, Romanesque, Art Deco, Art & Crafts, with various local building styles style which later there were no significant changes even though there were several changes to the function of the building."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Yulianti
"Museum dari waktu ke waktu terus mengalami perubahan dan perkembangan, mengikuti perkembangan masyarakat. Jika sebelumnya museum bersifat ekslusif atau terbatas, dan berorientasi kepada penyajian objek semata, maka museum saat ini telah berkembang menjadi lebih terbuka bagi siapa saja dan berorientasi kepada masyarakat. Pemikiran David Dean mengenai museum di abad-21 adalah museum yang memiliki beragam aspek, multi fungsi dan tujuan, serta merupakan lembaga yang multi dimensi. Museum pascamodern, haruslah dapat memberikan akses yang seluas-luasnya kepada masyarakat dan memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk dapat berpartisipasi. Peran museum juga meningkat menjadi tempat berkumpul, dimana masyarakat dapat bertemu, berdiskusi dan bertukar pikiran. Tata pamer yang sesuai dengan konsep museum pascamodern adalah tata pamer yang informatif, komunikatif dan interaktif. Oleh karena itu tata pamer museum juga harus memperhatikan alur cerita, penyajian koleksi dan informasinya agar masyarakat dapat memahami makna dan nilai apa yang ingin disampaikan oleh museum. Melaui tata pamer museum pascamodern, diharapkan pengunjung mendapatkan pengetahuan dan merasakan pengalaman baru.

Museum always change and development, following the development of society. If the previous museum exclusive or limited, and purely object-oriented presentation, the museum has now grown to more open to anyone and oriented to the community. David Dean thinking about museums in the 21st century is a museum that has a multifaceted, multi function and purpose, and is a multi dimensional institution. Postmodern Museums, it must be able to provide the broadest access to communities and allowing the public to participate. The role of museums is also increased to a gathering place, where people can meet, discuss and exchange ideas. The exhibit in accordance with the concept of post-modern museum is the exhibition layout is informative, communicative and interactive. Therefore order to show off the museum must also pay attention to the storyline, the presentation of collections and info meaning and value of what is to be conveyed by the museum. Governance through postmodern museum exhibition, is expected visitors gain knowledge and new experiences.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2011
T28565
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Khozin
"ABSTRAK
Tesis ini membahas penerapan konsep museologi baru dan museum sejarah di
Museum Kebangkitan Nasional. Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat
deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Tujuan penelitian ini
adalah menjadikan Museum Kebangkitan Nasional sebagai museum sejarah ideal
dan merumuskan konsep komunikasi yang tepat untuk memudahkan proses
penyampaian pesan. Hasil dari penelitian ini mengidentifikasikan bahwa Museum
Kebangkitan Nasional merupakan museum sejarah yang dalam pengelolaannya
belum menggunakan konsep museologi baru, karena belum menerapkan konsep
komunikasi timbal balik.

ABSTRACT
The object of this research was to discuss the application of the new museology
and the historical museum concepts. This research is a descriptive study which
used qualitative approach. The aim of the study is to perform ?National
Awakening Museum? as the ideal historical museum and formulate the
appropriate communication concept to facilitate the process of delivering
messages. The result of the research identified that National Awakening Museum
is a historical museum which its management has not used the new museology
concept, due to the fact of lacking the using of reciprocal communication concept."
2013
T35378
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anne Putri Yusiani
"Penelitian ini merupakan penelitian awal tentang pedagogi di museum di Indonesia. hasil dariPtracking study dan wawancara pengunjung di Galeri Etnografi di Museum Nasional memperlihatkan cara pembelajaran pengunjung Indonesia di museum. Observasi di galeri dan wawancara dengan staf museum juga mengungkap bagaimana museum menciptakan dan menyampaikan narasinya kepada pengunjung. Dengan melihat pada proses belajar pengunjung museum dan konteks museum di Indonesia, beberapa nilai dari pedagogi Barat dapat diadaptasi sebagai dasar dari pedagogi museum di Indonesia.

This research is a preliminary research towards a museum pedagogy in Indonesia. The findings Tbased on tracking study and interview of visitors in the Gallery of Ethnography in the National Museum reveals how Indonesian visitors learn in museums. Observation in the gallery and interview with the museum's staff also shed a light in knowing how the museum construct and convey its narratives to visitors. By looking at the learning processes of Indonesian visitors and the museum context in Indonesia, some of the values of the Western pedagogy can be adapted as a basis for the Indonesian museum pedagogy."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2010
T27633
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ade Naomi Christiari
"Fokus dari penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi komunikasi apa saja yang sudah dilakukan oleh Museum Nasional terkait dengan usahanya untuk menlngkatkan minat masyarakat Wltuk berkonjung ke Museum Nasional. Penelitian ini adalah penelitian knalitatif dengan deasin deslaiptif. Hasil penelitian menyarankan bahwa Museum Nasional perlu lebih mengembangkan programĀ­ program yang menawarkan pengalaman lebih banyak kepada pengunjung, juga perlunya urnukmenyediakan filsilitas dan sarana y1111g mendakung.

The focus of this study is to know the marketing conunu.oication strategy that National Museum has done to increase tba public interest to visit National Museum. This study is using qualitative study, with descriptive design. The researcher found that Museum Nasional has done several communication strategy to increase public interest. The researcher suggest that National Museum need to use more of marketing mix in offering the visitor experience, and need to increase the quality of liability.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
T32448
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Nurul Fajri
"Indonesia sebagai negara multikultural terintegrasi dalam semboyan Bhineka Tunggal Ika sebagai simbol persatuan. Pada kenyataannya masih ada etnis yang mengalami diskriminasi yaitu etnis Cina, hingga sekarang kitapun masih bisa melihat adanya sentimen yang diarahkan kepada mereka. Pemisahan etnis tertentu akan mengganggu ketahanan nasional. New Museum mengubah paradigma museum dari tempat pameran masa lalu menjadi tempat pendidikan dan media komunikasi untuk kepentingan masa kini dan masa depan. Etnis Cina harus direpresentasikan di museum sebagai cara untuk merangkul dan sebagai simbol pengakuan negara terhadap minoritas. Penelitian ini bertujuan untuk melihat sejauh mana museum nasional Indonesia mengakomodir etnis Cina dan kendala apa yang dihadapi serta cara untuk mengatasinya. Dan juga menunjukkan sejauh mana pemerintah menggunakan museum sebagai sarana pembentuk integrasi nasional. Penelitian menunjukkan etnis Cina belum direpresentasikan karena Museum Nasional Indonesia masih terjebak dalam konsep traditional museum yang berfokus koleksi dan masa lalu.

Indonesia as a multicultural country is integrated in the motto of Bhinneka Tungga Ika or Unity in Diversity as a symbol of unity. But now adays, there are still ethnic groups that discriminated like Chinese Ethnic as we can still see the sentiment pointed to them. The Segregation of certain ethnic will disrupt national resilience. New Museum transforms the paradigm of the museum from the place of the past exhibition into a place of education and communication media for the benefit of both present and the future. Chinese Ethnic must be represented in museums as a way to embrace and symbolize state recognition of minorities. This research aims to see the extent to which the Museum Nasional Indonesia accommodates the Chinese and what obstacles are faced and ways to overcome them. And also shows the extent to which the government uses museum as a means of forming national integration. This research shows that Chinese minority has not been represented because Museum Nasional Indonesia are still trapped in traditional museum concepts."
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2019
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vivi Juliana Hustin
"ABSTRAK
Saat ini, museum mengakui adanya kewajiban untuk memberikan pengalaman paling memuaskan yang dapat ditawarkan kepada pengunjung. Museum experience diperoleh dari berbagai pelayanan dan aktivitas yang menginspirasi di dalam lingkungan museum yang ramah dan menarikdalam rangka menciptakan kepuasan pengunjung. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menjelaskan pengaruh museum experience terhadap visitor satisfaction pada Museum Nasional Indonesia. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, jenis penelitian eksplanatif, dengan menyebarkan kuesioner ke 100 responden dengan teknik pengambilan sampel non-probability sampling. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat pengaruh antara museum experience terhadap visitor satisfaction. Penelitian ini menunjukan bahwa pengalaman berkunjung ke museum telah menciptakan kepuasan pengunjung di Museum Nasional Indonesia.

ABSTRACT
Nowadays, there is some kind of obligation to give visitors the best experience they can get when visiting a museum. Museum experience consists of various services and activities which are both inspiring and interesting to create the visitor satisfaction. The purpose of this research is to analyze the effect of museum experience towards visitor satisfaction in Museum Nasional Indonesia. Quantitative approach with explanative research was implemented in conducting this research. A survey using questionnaire distributed to 100 respondents was conducted using the non-probability sampling technique. Results of this research shows there are correlations between museum experience towards visitor satisfaction. This reserach also shows that the experience of visiting museum has created visitor satisfaction at the Museum Nasional Indonesia."
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>