Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 141894 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Anak Agung Ayu Ari Widhyasari
"Musik tradisional di Indonesia merupakan suatu kekayaan budaya yang telah ada sejak jaman nenek moyang dan terus ada hingga sekarang. Musik tradisional yang beragam dan memiliki ciri khas dan unik tentunya menarik minat orang untuk mempelajarinya. Sehingga tak jarang banyak musisi – musisi dan seniman yang memadukan musik tradsional dengan musik modern untuk memunculkan ciptaan musik baru. Banyak musik tradisional Indonesia yang digunakan di luar negeri dan bahkan banyak orang asing yang mempelajari musik tradisional Indonesia seperti gamelan, angklung, gong, dan seni musik lainnya.
Bahkan banyak musisi Indonesia yang memadukan musik tradisional dengan musik modern. Sebut saja seperti Balawan dan Ethnic Percussion yang selalu membawakan musik tradisional dengan musik modern lalu ada juga grup musik Emoni yang menggunakan musik modern dan tradisional dalam membawakan semua lagunya. Bisa dikatakan hal yang dilakukan oleh kedua musisi tersebut untuk melestarikan budaya seni musik tradisional Indonesia.
Salah satu bentuk atau proses melestarikan budaya bisa dilihat pada pementasan musik Megalitikum Kuantum. Pada pementasan ini, terdapat perpaduan musik tradisional dan musik modern. Pementasan ini merupakan ide kreatif dari Rizaldie Siagian yang merupakan seorang musisi dan seniman. Megalitikum Kuantum memiliki arti langit yang merupakan atap dari segala unsur kehidupan seperti batu, air, kayu dan beberapa unsur lainnya. Unsur – unsur ini pun diambil dari seni musik tradisional Indonesia seperti jegog, gamelan, dan lain – lain.
Pementasan Megalitikum Kuantum menimbulkan beberapa Hak dan Hak Cipta dan bagaimana kedudukan seni musik tradisional dalam pementasana tersebut. Beberapa hak yang timbul dalam Hak Cipta merujuk pada Undang – Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta serta perlindungan musik tradisional merujuk pada Undang – Undang Nomor 5Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan. Kedua peraturan perundang – undangan tersebut memiliki ketentuan – ketentuan yang melindungi musik tradisional dan bagaimana jika muncul ciptaan baru karena perpaduannya dengan musik modern.

Traditional music in Indonesia is a cultural wealth that has existed since ancient times and continues to exist today. Traditional music that is diverse and has distinctive and unique characteristics certainly attracts people to learn it. So it is not uncommon for many musikians and artists to combine traditional music with modern musik to create new musikal creations. A lot of Indonesian traditional music is used abroad and even many foreigners have studied traditional Indonesian music such as gamelan, angklung, gong, and other musical arts. In fact, many Indonesian musikians combine traditional musik with modern music. For example, Balawan and Ethnic Percussion, who always present traditional music with modern music, then there is also an Emoni music group that uses modern and traditional music in performing all their songs. It could be said that the things done by the two musikians were to preserve the culture of Indonesian traditional music arts. One form or process of preserving culture can be seen in the Megalitikum Kuantum music performance. In this performance, there is a combination of traditional music and modern music. This performance is a creative idea from Rizaldie Siagian who is a musician and artist. Megalitikum Kuantum have the meaning of the sky which is the roof of all living elements such as stone, water, wood and several other elements. These elements are also taken from traditional Indonesian musik such as jegog, gamelan, and others. Megalitikum Kuantum performances give rise to several rights and copyrights and how the position of traditional music in the performance. Several rights arising in copyright refer Undang – Undang Nomor 28 Tahun 2014 about Hak Cipta and and Undang – Undang Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan. Both laws and regulations have provisions that protect traditional music and what if a new creation appears because of its combination with modern music."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Hizrian Setiawan
"[ABSTRAK
Musik di negara Lebanon berkembang seiring perkembangan zaman. Sebelum dijajah oleh bangsa Perancis, Lebanon bergenre musik tradisional timur-tengah seperti musik di bangsa-bangsa timur tengah pada umumnya. Setelah dijajah oleh bangsa Perancis, terjadi modernisasi pada genre musik di Lebanon. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pustaka.ABSTRACT Music in Lebanon is developing over the times. Before it was colonized by the French, Lebanese traditional music genre east-central like music in middle eastern nations in general. Once colonized by the French, there was a modernization on the genre of music in Lebanon. The method used in this study is a literature method.;Music in Lebanon is developing over the times. Before it was colonized by the French, Lebanese traditional music genre east-central like music in middle eastern nations in general. Once colonized by the French, there was a modernization on the genre of music in Lebanon. The method used in this study is a literature method., Music in Lebanon is developing over the times. Before it was colonized by the French, Lebanese traditional music genre east-central like music in middle eastern nations in general. Once colonized by the French, there was a modernization on the genre of music in Lebanon. The method used in this study is a literature method.]"
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2015
MK-PDF
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Aurora Marsye, examiner
"Teknologi perekaman suara dan media penyimpanan informasi dijital memfasilitasi pesatnya pertumbuhan jumlah data musik yang ada saat ini. Terlebih lagi dengan kecanggihan teknologi jaringan komputer saat ini, pengguna internet dapat saling menukar koleksi musik hingga terkumpul jutaan data musik seperti koleksi yang dimiliki oleh situs layanan unduh musik. Pengorganisasian sejumlah besar data musik bukanlah hal yang mudah. Berkenaan dengan hal ini, perolehan informasi musik yang efektif menjadi suatu kebutuhan tersendiri.
Beberapa studi mulai meneliti perolehan informasi musik lagu tradisional namun belum banyak penelitian yang meneliti perolehan informasi musik daerah Indonesia. Hal ini memotivasi penulis untuk meneliti perolehan informasi musik poliponik berdasarkan isi menggunakan pendekatan sederhana yang melibatkan informasi poliponik secara keseluruhan dan efektif dengan pengujian terhadap lagu daerah Indonesia. Perolehan informasi musik yang dilakukan pada penelitian ini menggunakan tahapan ekstraksi melodi dokumen musik dan kueri pengguna, pembuatan representasi teks informasi musik, pengindeksan, dan pengukuran kemiripan. Metode utama yang dibandingkan pada eksperimen adalah pengukuran kemiripan dengan pencocokan pola dan penggunaan sistem perolehan informasi teks. Koleksi yang digunakan pada eksperimen adalah 2158 musik poliponik dalam format MIDI dengan 191 lagu daerah Indonesia termasuk di dalamnya. Lima kelompok kueri dirancang dengan masing-masing terdiri dari 30 kueri monoponik lagu daerah Indonesia.
Variasi kueri yang digunakan pada eksperimen adalah panjang kueri, posisi kueri, dan jenis proses pembuatan kueri. Hasil eksperimen metode pencocokan pola dan penggunaan sistem perolehan informasi teks terhadap variasi kueri tersebut memberikan hasil sebagai berikut: penggunaan kueri panjang memberikan hasil yang lebih baik daripada kueri pendek; pemilihan posisi kueri tidak berpengaruh pada pengindeksan lagu penuh namun kueri yang dipilih dari awal lagu memberikan hasil yang lebih baik pada pengindeksan lagu sebagian; penggunaan kueri yang dibuat dengan piano virtual memberikan hasil yanghampir sama baiknya dengan kueri yang diambil langsung dari dokumen relevan; panjang kueri yang efektif adalah 14 not.
Berdasarkan hasil eksperimen yang mencakup variasi metode pengindeksan, pengukuran kemiripan, dan keragaman kueri, terlihat bahwa metode pencocokan pola dan penggunaan sistem perolehan informasi teks merupakan dua metode yang sama baiknya dan efektif untuk perolehan informasi musik."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Bariq Mughniy Waliyyaayasi
"Jurnal ini membahas mengenai perkembangan musik tradisional di Mesir. Mesir merupakan negara Timur Tengah yang memiliki identitas musik terkenal dengan karakter yang khas, yaitu memakai paling banyak hanya empat nada saja (tetrachord). Musik di Mesir berkembang pada masa Dinasti Abbasiyah, dimana musik tersebut merupakan hasil terjemahan dari bahasa Yunani. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pustaka.

The journal is to discuss the development of traditional music in Egypt. Egypt is a Middle Eastern country that has a well-known musical identity with a distinctive character, which is put on at most just four tones only (tetrachord). Music in Egypt flourished during the Abbasid dynasty, where the music is the result of a translation from the Greek. The method used in this research is the method library.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2016
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
cover
"The traditional music of Talempong Batuang is a cultural manifestation
in rural community of Sungai Cocang, Silungkang Oso, Sawah Lunto. The
music can be played individually or in ensemble. The musical instrument
consists of one segment of bamboo whose skin is peeled to make some strings
where both ends are supported. The strings produce humming sound when
beaten‘ Talempong Batuang musical instrument has soft character of sound
and the melody is simple that suggests a sense of peace to the listeners.
The song repertoire comes from the melody of typical songs from Sungai Cocang,
Silungkang Oso that have distinctive character of Talempong Batuang, so the
melodies are always welcomed by the community. It is needed as a form of
entertainment in various contexts of ceremonies in the community, such as
wedding receptions, social events in the community, entertainment ofbakongsi
(group work) in the rice fields, and family entertainment (private) at home.
Specificity contained in Talempong Batuang music has its own
special attraction, in terms of organology and system of play."
WAE 3:2 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Christ Billy Aryanto
"ABSTRAK
Penelitian Mozart effect telah banyak dilakukan di negara-negara barat, tetapi belum diketahui pengaruhnya pada partisipan di Asia, khususnya Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh musik klasik barat dan musik tradisional Indonesia terhadap kemampuan penalaran spasial mahasiswa Indonesia. 37 partisipan mengerjakan tiga borang tugas spasial setelah mendengarkan Sonata for Two Pianos in D, KV. 448 karya Mozart, musik Gamelan Bali, dan hening selama 10 menit. Mood, arousal, dan kesukaan serta kelaziman terhadap lagu yang didengarkan juga diukur untuk mengetahui apakah hal tersebut memengaruhi skor penalaran spasial. Ditemukan bahwa musik karya Mozart dan musik Gamelan Bali secara signifikan meningkatkan penalaran spasial dibandingkan keadaan hening. Musik karya Mozart diketahui dapat meningkatkan mood dan arousal, sedangkan musik Gamelan Bali hanya meningkatkan arousal saja. Analisis dari kesukaan dan kelaziman lagu menunjukkan musik karya Mozart lebih disukai dibandingkan musik Gamelan Bali, meskipun kedua lagu sama-sama lazim bagi partisipan. Hasil dan saran penelitian akan didiskusikan lebih lanjut untuk mengeksplorasi hasil yang tidak konsisten dari penelitian Mozart effect sebelumnya.

ABSTRACT
Research on Mozart effect have been widely researched in western countries, but it is not known the influence on participants in Asia, especially Indonesia. This study aims to determine the effect of western classical music and Indonesian traditional music on Indonesian students rsquo spatial reasoning abilities. 37 participants did three spatial task rsquo s forms after listening to Sonata for Two Pianos in D, KV. 448 works by Mozart, Balinese Gamelan music, and silence for 10 minutes. Mood, arousal, and liking also familiarity of the songs were also measured to determine whether this affects the score of spatial reasoning. It was found that Mozart music and Balinese Gamelan music significantly improve spatial reasoning compared to the state of silence. Music by Mozart are known to improve mood and arousal, while the Balinese Gamelan music only enhances arousal. Analysis of liking and familiarity of the songs show that by Mozart music is preferred over Balinese Gamelan music, although both songs were equally familiar for participants. Results and recommendations will be discussed to explore the inconsistent results from previous studies Mozart effect."
2016
T47462
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wallach, Jeremy
""This book is an ethnographic investigation of Indonesian popular music genres and their producers and listeners during a period of dramatic political and cultural transformation." --introd.
"The book is divided into two parts. The first half examines the cultural dynamics of particular sites for the production, mediation, and reception of popular music, including record stores, recording studios, video shoots, roadside food stalls, and other public and private spaces where music is performed, consumed, discussed, and debated by Indonesians form all walks of life. The second half of the book investigates spectific live performance events as occasions when musical production, mediation, and reception processes occur simultaneously. The chapters in that half focus on three major youth-oriented popular music genre categories: dangdut, pop, and 'underground' rock." --pref."
Depok: Komunitas bambu, 2017
780.598 WAL m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>