Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 121252 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Finky Larasati
"Jalan merupakan infrastruktur yang berfungsi sebagai sarana mobiltas transportasi menuju tempat tujuan dan berkembang menjadi fungsi ruang publik. Oleh karenanya ruang jalan diperuntukan bagi seluruh pengguna jalan untuk melakukan kegiatan yang berada didalamnya. Ruas jalan yang berada di Kecamatan Curug diantaranya Jalan Raya Serang-Pandeglang, Jalan Raya Petir-Serang, dan Jalan Ki Angga Derpa merupakan ruang jalan dengan perkembangan guna lahan komersial dan akses jalur objek wisata. Kondisi ruas jalan tersebut masih belum optimal karena fungsi jalan masih berorientasi pada penyediaan sarana bagi pengguna kendaraan, tidak tersedia jalur pejalan kaki dan sepeda, lokasi parkir yang tidak tertata, moda transportasi publik yang minim, sistem jaringan drainase yang tidak optimal, ruang terbuka hijau yang tidak tertata, tidak ada ruang terbuka publik untuk berinteraksi sosial. Konsep sustainable street merupakan salah satu konsep yang dapat diaplikasikan dalam ruas jalan tersebut dengan pendekatan aspek dasar yaitu movement, ecology, dan community. Pendekatan metode yang digunakan dalam penelitian ini deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini berupa konsep arahan perencanaan ruang jalan dengan 7 elemen perencanaan yang dihasilkan dari sintesis 3 variabel utama dengan konsep pengembangan kawasan pariwisata dan kawasan strategis cepat tumbuh serta beberapa preseden serupa.

Street is an infrastructure that serves as a means of mobility transportation to the destination and develops into a function of public space. Therefore, the road space is intended for all road users to carry out activities that are in it. Road sections located in Curug Subdistrict include Serang-Pandeglang Highway, Petir-Serang Highway, and Ki Angga Derpa Road is a road space with commercial land use development and access to tourist attractions. The condition of the road is still not optimal because the function of the road is still oriented towards providing facilities for vehicle users, no pedestrian and bicycle lanes, unorganized parking locations, minimal public transportation modes, an optimal drainage network system, unorganized green open space, no public open space for social interaction. The concept of sustainable street is one of the concepts that can be applied in the road section with the basic aspect approach, namely movement, ecology, and community. The approach method used in this research is descriptive qualitative. The result of this research is the concept of road space planning direction with 7 planning elements resulting from the synthesis of 3 main variables with the concept of development of tourism areas and fast-growing strategic areas and several similar precedents."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nila Ratna Sari
"Pemerintah Indonesia melalui kebijakan wajib bersertifikat halal pada produk pangan sebagaimana diatur dalam UU Nomor 33 Tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal (UU JPH) berupaya memberikan perlindungan kepada masyarakat agar dapat mengonsumsi makanan yang baik dan tidak mengandung sesuatu yang haram. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana implementasi kebijakan wajib bersertifikat halal pada produk pangan di Kota Serang Provinsi Banten dengan merujuk pada teori model implementasi kebijakan Van Horn dan Van Meter. Penelitian ini menggunakan pendekatan post-positivist dengan teknik pengumpulan data kualitatif yakni wawancara mendalam dan studi kepustakaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masih terdapat alur/proses implementasi kebijakan wajib bersertifikat halal pada produk pangan di Kota Serang Provinsi Banten yang tidak sesuai dengan alur/proses yang diatur di dalam UU JPH maupun di dalam PP Nomor 31 Tahun 2019 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal. Selain itu, terdapat sejumlah indikator yang perlu ditingkatkan oleh ketiga lembaga pelaksana kebijakan wajib bersertifikat halal pada produk pangan di Kota Serang Provinsi Banten.

The Indonesian government through the mandatory halal certification policy for food products as regulated in Law Number 33 of 2014 concerning Halal Product Guarantee (JPH Law) seeks to provide protection to the public so that they can consume good food and do not contain anything that is haram. This study aims to investigate the extent to which the implementation of mandatory halal certification policy on food products has been implemented in Serang City, Banten Province by referring to the model theory of implementation of the Van Horn and Van Meter policies. This study employs post-positivist approach with qualitative data collection techniques, namely in-depth interviews and literature study. The results show that particular flows/processes in implementing mandatory halal certified policies on food products in Serang City, Banten Province are not conducted in accordance with the flow / process regulated in the JPH Law and in Government Regulation Number 31 of 2019 concerning Implementation Regulations of Law No. 33 of 2014 concerning Halal Product Guarantee. In addition, there are a number of indicators that need to be improved by the three implementing agencies of mandatory halal certification for food products in Serang City, Banten Province."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Raihan Indrastoto
"Kecamatan Mancak adalah kecamatan yang paling sering terjadi tanah longsor di Kabupaten Serang. Dengan tanah longsor bisa diprediksi melalui kelembapan tanah dan biasanya tanah longsor sering terjadi di tanah yang lembap, maka ada kemungkinan bahwa hal tersebut benar. Penelitian ini menggali persebaran spasial kelembapan tanah dengan tanah longsor di Kecamatan Mancak serta menguji keterkaitan antara kelembapan tanah dengan tanah longsor. Untuk mengeksplorasi persebaran spasial kelembapan tanah dan tanah longsor tersebut, sistem informasi geografis dapat digunakan untuk meng-overlay peta kelembapan tanah dengan peta tanah longsor dan menggunakan metode korelasi Pearson untuk mengeksplorasi korelasi antara kelembapan tanah dengan tanah longsor. Hasil dari overlay dan uji statistika adalah adanya hubungan berbanding terbalik antara kelembapan tanah dengan tanah longsor.

Mancak Subdistrict has the most landslides among all other subdistricts in Serang Regency. As landslides are predicted via knowing the soil moisture and landslides likely to occur at moist soils, there are chances that that is actually correct. This research studies spatial distributions of soil moisture and spatial distribution of landslides in the subdistrict and also studies the linkage between soil moisture and landslides. The research uses geographical information system to overlay the maps of soil moisture and landslides and find correlations between both using Pearson’s correlation. The result is the reverse as landslides tends to occur at lower soil moisture."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sumartijah
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
S26588
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Linardita Ferial
"Aktivitas di terminal berpotensi menimbulkan pencemaran lingkungan antara lain kebisingan. Tingkat kebisingan yang tinggi berpotensi untuk terjadinya gangguan kesehatan bagi manusia khususnya gangguan pendengaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan antara tingkat kebisingan terhadap gangguan pendengaran penduduk di lokasi pemukiman sekitar Terminal Pakupatan. Penelitian ini menggunakan desain studi cross sectional pada enam pemukiman di sekitar Terminal Pakupatan, Kota Serang, Provinsi Banten pada Januari-Mei 2018. Besar sampel sebanyak 100 orang dengan metode proposional random sampling.
Hasil penelitian menunjukkan tingkat kebisingan di lokasi pemukiman sekitar Terminal Pakupatan mencapai 81,09 dB dimana telah melewati baku mutu kebisingan yang mengacu pada Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 48 Tahun 1996 sebesar 55 dB. Variabel confounding yaitu umur, riwayat penyakit, status bekerja, konsumsi rokok, konsumsi alkohol dan lamanya tinggal. Masyarakat yang tinggal di lokasi dengan tingkat kebisingan lebih dari 55 dB memiliki risiko yang lebih tinggi dibandingkan dengan yang tinggal di lokasi dengan tingkat kebisingan kurang dari 55 dB 3,39; 0,61-26,91, setelah dikontrol oleh jenis pekerjaan dan lama tinggal sehingga perlu adanya upaya pencegahan rambatan bising kepemukiman dengan menerapkan jalur hijau atau penanaman pohon.

potential to cause environmental pollution, such as noise. High noise levels have the potential to cause health problems for humans especially hearing loss. This study aimed to identify the relationship between noise level to hearing loss in residential locations around Pakupatan Bus Station. This study used cross sectional study design in six settlements around Pakupatan Bus Station, Serang City, Banten Province conducted in January May 2018. The number of samples is 100people with proportional random sampling method.
The results of the analysis showed that the noise level at the residential area around Pakupatan Bus Station reached 81.09dB where it has passed the noise quality standard based on the Decree of the Minister of the Environment Number 48 Year 1996 of 55 dB and found that people exposed to noise ge 55dB have lower risk compared to people exposed to noise.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
T50232
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hedia Susiani
"Pengelolaan perikanan tangkap rajungan seharusnya mempertimbangkan kondisi aspek lingkungan, sosial dan ekonomi. Namun tren hasil tangkapan per satuan upaya di Teluk Banten mengalami penurunan pada tahun 2007-2012. Tujuan riset ini adalah 1 menganalisis kondisi pengelolaan perikanan tangkap rajungan pada aspek lingkungan domain sumber daya dan domain habitat dan ekosistem , aspek sosial domain sosial dan domain kelembagaan, aspek ekonomi domain ekonomi dan domain teknik penangkapan 2 menyusun strategi pengelolaan perikanan rajungan berkelanjutan dengan pendekatan ekosistem EAFM di Teluk Banten. Riset ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode kuantitatif dan kualitatif, melalui observasi, wawancara, kuesioner. Kondisi pengelolaan dengan status buruk ada pada domain ekonomi 6,81 , domain sosial 15,14 , domain sumber daya rajungan 16,23 , serta domain habitat dan ekosistem 17,10 . Status pengelolaan dengan status kurang pengelolaan ada pada domain teknik penangkapan 36,96 dan status pengelolaan dengan status sedang ada pada domain kelembagaan 43,26 . Nilai agregat seluruh domain adalah 22,58 yang berarti kondisi pengelolaan perikanan tangkap di Teluk Banten kurang pengelolaan. Prioritas langkah perbaikan dilakukan pada domain ekonomi dengan nilai indeks komposit ekonomi terendah dalam jangka waktu 5 tahun pertama sebagai strategi langkah perbaikan.

Fishery Management of Blue Swimming Crab BSC has to include environment, social and economy aspect into consideration. However, tren CPUE of BSC in Banten Bay are tending to decline year 2007 2012. The objectives of this research are 1 analysis the status of BSC fishery management with environment aspect BSC resources domain and habitat and ecosystem domain , social aspect social domain and institution domain , economic aspect economy domain and fishing technology domain 2 develop improvement strategy of fishery management in Banten Bay. This research employed quantitative approach with quantitative and qualitative methods, through observation, interviews, and questionnaires. Poor management conditions exist in economic domains 6.81 , social domains 15.14 , domain crab resources 16.23 , as well as habitat and ecosystem domains 17.10 . Management status with less management status exists in the capture technique domain 36.96 and management status with moderate management status exist in the institutional domain 43,26 . The aggregate value of the entire domain is 22.58, which means that the condition of capture fishery for BSC in Banten Bay is poor of management. Priority improvement steps is recommended to be performed on the economic domain with the lowest composite index value within the first 5 years as a corrective action strategy."
Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2018
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mutiah Faizah
"Pantai Anyer sebagai salah satu obyek wisata terkemuka di Kabupaten Serang berperan dalam perkembangan fasilitas wisata seperti hotel di Jalan Raya Anyer. Perkembangan industri pariwisata diharapkan membawa dampak ekonomi bagi masyarakat di sekitar destinasi. Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana hotel-hotel yang ada di sepanjang Jalan Raya Anyer menyerap angkatan kerja yang berasal dari Kecamatan Anyar serta bagaimana karakteristik angkatan kerja yang bekerja pada hotel. Hotel diklasifikasi berdasarkan jaringan dan non jaringan, kemudian penentuan kelas hotel tinggi atau rendah dilakukan dengan metode pembobotan. Pembagian wilayah berdasarkan administrasi desa dan bentuk medan dilakukan untuk mengasumsikan jarak desa terhadap lokasi hotel.
Analisis deskriptif digunakan untuk mengetahui hubungan antara karakteristik hotel dengan karakteristik angkatan kerja lokal. Sehingga dapat diketahui bahwa hotel jaringan memiliki angkatan kerja dengan karakteristik yaitu dari desa-desa yang lebih yang beragam dengan jarak dekat maupun jauh, semakin banyak angkatan kerja yang berumur produktif, tingkat pendidikan yang lebih tinggi, tetapi dominasi penempatan angkatan kerja lokal pada divisi yang rendah. Hotel non jaringan memiliki karakteristik angkatan kerja antara lain berasal dari desa-desa terdekat dengan hotel, dengan umur antara 20-50 tahun, tingkat pendidikan dari SD sampai dengan S1, dan ditempatkan pada seluruh divisi, baik tinggi maupun rendah secara merata. Penyerapan angkatan kerja tertinggi terjadi pada desa-desa yang dilalui Jalan Raya Anyer, terutama pada desa-desa dimana banyak hotel-hotel berdiri.

Anyer beach is one of the site attractions at the Serang Regency which development is expected to bring economic impact to the surrounding community. This study aims to determine how the hotels along Anyer Street absorb the labor force coming from Anyar District and how the characteristics of the labor force working in the hotel. The hotels are classified based on the network and nonnetwork, then determination high or low class hotel is done by weighting method. Deliniation area is based on the country territory and relief to assume the distance between location and the hotels.
Descriptive analysis is used to determine the relationship between the characteristics of the hotel with the characteristics of the local labor force. So it can be seen that the characteristics of the labor force in the network hotels were came from countries which near and far distances, with more productive age, higher education level, but the dominance of the local workforce placement is at the lower division. Non network hotels characteristics of the labor were came from countries nearby the hotels, with ages between 20-50 years, levels of education from primary up to bachelor degree, and placed in all divisions, high and low both equally. Highest labor force absorption occurs in the countries passed by Anyer Street, especially in the villages where these hotels exist.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013
S47052
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jamilah
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
S26777
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fani Masani
"ABSTRAK
Kepedulian lingkungan merupakan sikap yang menunjukkan perhatian terhadap lingkungan seperti memelihara dan memperbaiki lingkungan. Perilaku pengelolaan sampah suatu tindakan atau wujud nyata dalam mengendalikan atau mengurus sampah yang dilakukan oleh seseorang, pada penelitian ini yaitu di tingkat rumah tangga Kepedulian lingkungan berpengaruh pada perilaku pengelolaan sampah. Penelitian ini bertujuan untuk 1 menganalisis tingkat kepedulian lingkungan di tingkat rumah tangga sikap memelihara dan memperbaiki , 2 menganalisis perilaku pengelolaan sampah reduce, reuse, dan recycle pada rumah tangga, dan 3 menganalisis pengaruh tingkat kepedulian lingkungan di tingkat rumah tangga pada perilaku pengelolaan sampah. Penelitian ini dilakukan di Kota Serang, Banten. Jumlah sampel yang digunakan yaitu sebanyak 145 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner, wawancara, observasi, dan studi literatur. Data dianalisis secara deskriptif dan dengan menggunakan uji regresi liniear sederhana dan berganda. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa tingkat kepedulian di Kota Serang secara keseluruhan yaitu kategori baik sekali dengan persentase sebesar 20 , kategori baik 80 , dan kategori cukup baik dan tidak baik memiliki persentase sebesar 0 . Perilaku pengelolaan sampah rumah tangga di Kota Serang berada pada kategori baik sekali dengan persentase 6,2 , baik 15,2 , cukup baik 51,7 , dan tidak baik 26,9 . Hasil analisis regresi menunjukkan bahwa secara keseluruhan kepedulian lingkungan tidak berpengaruh pada perilaku pengelolaan sampah, karena nilai signifikansi lebih dari 5 atau 0,05. Hasil ini merupakan hasil agregat dari perilaku pengelolaan sampah. Saran untuk penelitian yaitu dilakukannya kegiatan penyuluhan, pembimbingan, dan pendampingan tentang pengelolaan sampah secara 3R oleh pihak Pemkot kepada masyarakat Kota Serang, terutama untuk reduce dan reuse, serta menghidupkan kembali bank sampah yang ada agar masyarakat terbiasa untuk mereduksi sampah rumah tangga mereka.

ABSTRACT
Environmental concern is an attitude that shows concerns to environment such as maintaining and improving the environment. Behavior of solid waste management of an action or concrete manifestation in controlling or taking care of garbage done by someone, in this research it rsquo s at household level. Environmental concern influences on behavior of household waste management. This study aims to 1 analyze the level of environmental concerns at household level attitude to maintain and improve , 2 analyze the behavior of household waste management reduce, reuse, and recycle in household, and 3 analyze the influence of environmental concern at the household level on its waste management behavior. This research was conducted in Serang City, Province of Banten. The number of samples that were used are 145 people. The data were collected by questionnaire, interview, observation, and literature study. Data were analyzed descriptively and by using simple and multiple liniear regression test. The results showed that the level of environmental concern in Serang City as a whole are a very good category with a percentage of 20 , 80 good category, and good enough and not good category to have a percentage of 0 . The behavior of household waste management in Serang City is in excellent category with the percentage in 6,2 , good category in 15,2 , good enough category in 51,7 , and not good category in 26,9 . The result of regression analysis shows that overall environmental concern has no effect on behavior of household waste management, because the significance value is more than 5 or 0,05. That result is an aggregate from behavior of household waste management. Suggestions for research are by doing some activities such as counselling, guidance, and mentoring in 3R household waste management by the City Government to the citizen of Serang City, especially in reduce and recycle, and revitalize the existing waste bank so that the citizen will be used to reduce their household waste."
2018
T49189
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Valen Fridolin Simak
"Masalah kesehatan remaja saat ini sangat berkaitan erat dengan perilaku menyimpang, salah satu diantaranya yaitu perilaku seksual. Faktor yang berperan untuk dapat mencegah perilaku seksual berisiko adalah kecerdasan spiritual remaja. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan antara kecerdasan spiritual dengan perilaku seksual berisiko pada remaja di SMP kelurahan Curug kota Depok Indonesia.
Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif observasional analitik dengan pendekatan crossectional. Instrumen yang digunakan untuk mengukur variabel kecerdasan spiritual the spiritual intelligence self-report inventory sedangkan variabel perilaku seksual berisiko menggunakan Sexual Risk Survey SRS. Sampel pada penelitian ini melibatkan 302 remaja yang berasal dari 3 sekolah menengah pertama SMP yang pilih berdasarkan metode stratified random sampling. Data dianalisis menggunakan uji Pearson dengan hasil penelitian membuktikan terdapat hubungan negatif yang signifikan antara kecerdasan spiritual dengan perilaku seksual berisiko p = 0,019; r = - 0,135.
Hasil analisis multivariat menggunakan regresi linear berganda menunjukkan jenis kelamin merupakan variabel yang paling berpengaruh terhadap perilaku seksual berisiko. Berdasarkan hasil temuan pada penelitian, perlu adanya pemantauan secara berkesinambungan terhadap tahap tumbuh kembang remaja khususnya dengan meningkatkan status kecerdasan spiritual. Sehingga remaja yang cerdas secara spiritual dapat menekan angka kejadian perilaku seksual berisiko.

Adolescent health problems are closely related to risky behavior, one of which is sexual behavior. A factor that is important prevent risky sexual behavior is the spiritual intelligence of the adolescents. The purpose of this study was to analyze the relationships between spiritual intelligence and risky sexual behavior in adolescents junior high school at Curug city of Depok Indonesia.
The research method used was quantitative observational analytic with crossectional approach. The instrument used to measure the variables of spiritual intelligence the spiritual intelligence self report inventory while the sexual behavior variable is at risk of using Sexual Risk Survey SRS. Sample this study involved 302 adolescents who came from 3 junior high schools SMP selected by stratified random sampling. The data were analyzed using Pearson test with the result of the research proving there was a significant negative correlation between spiritual intelligence with risky sexual behavior p 0,019 r 0,135.
The results of multivariate analysis using multiple linear regression showed gender is the most influential variable on risky sexual behavior. Based on the findings of the research, there is a need to be continuously monitor the stage of adolescent growth especially by improving the spiritual intelligence status. So that spiritually intelligent adolescents can suppress the incidence of risky sexual behavior.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
T50755
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>