Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 59626 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Arlene Keshia Katoppo
"Seorang penerjemah perlu menyadari bahwa bahasa yang berbeda memiliki cara yang berbeda dalam membangun kohesi. Dalam bahasa yang sama pun, jika genre berbeda, kohesi berpotensi berbeda. Penelitian ini membandingkan penggunaan repetisi, yang adalah salah satu jenis kohesi, dalam pasangan bahasa Jepang dan bahasa Indonesia. Bahasa Jepang berperan sebagai bahasa sumber, sedangkan bahasa Indonesia berperan sebagai bahasa sasaran. Penelitian ini juga mencari tahu validitas repetition avoidance hypotheses yang mengatakan bahwa teks terjemahan umumnya memiliki lebih sedikit repetisi daripada teks sumber. Sumber data untuk penelitian ini adalah dialog film A Whisker Away (2020) yang digarap oleh studio Colorido. Data dikumpulkan dengan membandingkan dialog bahasa Jepang dengan takarir bahasa Indonesia film tersebut. Hasil perbandingan memperlihatkan terjadinya pergeseran kohesi repetisi dalam bentuk perubahan kategori alat kohesi yang digunakan serta penghilangan dan penambahan repetisi. Jumlah penghilangan repetisi yang terjadi melebihi jumlah penambahan repetisi, yang dengan demikian meneguhkan repetition avoidance hypotheses.

A translator needs to be aware that each language, and even different genres in the same language, have different ways of establishing cohesion. This study compares the use of repetition, a type of cohesion, in the Japanese-Indonesian language pair. The source text is in Japanese, while the target text is in Indonesian. This study also seeks to find out the validity of the repetition avoidance hypotheses which claims that translated texts commonly have less instances of repetition than the source text. The source of data for this study is the dialog from the movie A Whisker Away (2020) which was produced by Studio Colorido. Data is collected by comparing the Japanese script with the Indonesian subtitle of the movie. Results show shifts in cohesion including changes in the category of the cohesive device used and the omission and insertion of repetitions. There are more omissions than insertions of repetitions in the target text, which aligns with the repetition avoidance hypotheses."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Dwina Yuliatama
"Penelitian ini membahas teknik-teknik penerjemahan menurut Yoko Hasegawa dalam komik Yotsubato!. Studi ini bertujuan untuk memberikan pemahaman bahasa Jepang kasual ketika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia melalui analisis teknik-teknik penerjemahan, serta menemukan teknik penerjemahan yang dominan dari keseluruhan data yang telah dianalisis dalam komik Yotsubato!. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif. Sumber data yang digunakan adalah volume 5 komik Yotsubato! versi bahasa Jepang dan terjemahan bahasa Indonesia. Hasil dari penelitian ini, terdapat 9 teknik penerjemahan yang digunakan penerjemah adalah 1) Borrowing, 2) Calque, 3) Literal, 4) Adaptasi, 5)Transposisi, 6) Modulasi, 7) Ekuivalen, 8) Penghilangan, dan 9) Penambahan. Ditemukan sebanyak 978 data beserta analisis teknik penerjemahan yang terdiri atas 50 data menggunakan teknik borrowing, 7 data teknik calque, 433 data teknik literal, 21 data teknik adaptasi, 7 data teknik transposisi, 9 data teknik modulasi, 171 data teknik ekuivalen, 81 data teknik penghilangan, dan 199 data teknik penambahan.

This study discusses translation techniques according to Yoko Hasegawa in the comic Yotsubato!. This study aims to provide an understanding of casual Japanese when translated into Indonesian, through the analysis of translation techniques, and to find the dominant translation technique from all the data that has been analyzed in the Yotsubato! comic. The research method used is qualitative. The data source used is volume 5 of the Yotsubato! Japanese version and Indonesian translation. In the results of this study, there are 9 translation techniques used by translators, namely 1) Borrowing, 2) Calque, 3) Literal, 4) Adaptation, 5) Transposition, 6) Modulation, 7) Equivalent, 8) Omission, and 9) Addition. There were 978 data and analysis of translation techniques consisting of 50 data using borrowing techniques, 7 data using calque technique, 433 data using literal technical, 21 data using adaptation technique, 7 using transposition technique, 9 data using modulation technique, 171 data using equivalent techniques, 81 data using omissions techniques, and 199 data using addition techniques."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Miriam
"Menerjemahkan nama diri atau proper names dalam karya sastra merupakan sebuah tantangan tersendiri karena makna sebuah nama sering kali berkaitan dengan budaya tertentu, serta dapat berpengaruh pada jalan cerita secara umum. Meski demikian, analisis proses penerjemahan nama diri dapat bermanfaat bagi para penerjemah karya sastra sebagai pedoman dalam memberikan terjemahan nama diri yang lebih baik lagi di kemudian hari. Meskipun penelitian tentang penerjemahan nama diri sudah banyak dilakukan, jumlah penelitian yang berfokus pada penerjemahan nama diri dalam bahasa Indonesia, terutama yang berkaitan dengan humor, masih terbatas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis strategi penerjemahan yang digunakan untuk mengalihbahasakan nama karakter dan nama tempat dalam novel Kapten Kolor dan Serangan Profesor Pupipet, seperti Poopypants, Porkbelly, dan Stinky, serta terjemahannya ke dalam bahasa Indonesia. Penelitian ini berupa analisis deskriptif dan komparatif yang menggunakan teori strategi penerjemahan oleh Davies 2003 dan teori pengelompokkan nama diri oleh Bertilis 2003 . Dalam penelitian ini ditemukan bahwa nama diri yang dikategorikan sebagai nama konvensional cenderung tidak diterjemahkan, sedangkan nama rekaan atau invented names cenderung direka kembali di dalam bahasa sasaran. Strategi yang digunakan oleh penerjemah itu cenderung membuat nama karakter dan tempat di dalam novel menjadi terdengar lebih lazim bagi pembaca sasaran, sekalipun efek humor dan makna asli dari nama tersebut seringkali tidak berhasil dipertahankan.

Translating proper names in literary works can be challenging because they are often loaded with culture-specific meanings that contribute to the overall story. Even so, analyzing how they are translated can be beneficial for translators in order to provide adequate translations of proper names in the future. Although there are many existing researches that focus on the translation of proper names, only few have addressed such translation in the Indonesian language, specifically related to humor. The aim of this study is to analyze the strategies in translating proper names of the characters and places in Captain Underpants and The Perilous Plot of Professor Poopypants, such as Poopypants, Porkbelly, and Stinky, as well as the results of the translated names. Using Davies rsquo; 2003 translation strategies and Bertilis rsquo; 2003 categorization of proper names, a comparative and descriptive analysis are done, which resulted in how conventional names are left untranslated, while invented names are recreated in the target language. The translator tends to make the names more familiar for the target reader, even if some of the original humorous effects and meanings are not retained.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2018
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Salwa Indirawati
"Pada era teknologi informasi saat ini, penerjemahan menjadi bidang yang sangat dibutuhkan khususnya penerjemahan dalam bentuk takarir. Penerjemahan takarir terutama dalam media sosial YouTube mempunyai tantangan tersendiri bagi para penerjemah. Penelitian ini membahas strategi dan pedoman teknis penerjemahan takarir yang terdapat dalam kanal YouTube Histori Bersama dengan data berupa video dalam Bahasa Belanda dan takarir dalam Bahasa Indonesia. Dalam penelitian ini digunakan teori strategi penerjemahan takarir milik Gottlieb (1992) dan pedoman teknis penerjemahan takarir milik D'az Cintas dan Remael (2020). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pedoman teknis penerjemahan takarir memiliki pengaruh terhadap penerapan strategi penerjemahan takarir. Dari penelitian ini ditemukan bahwa strategi yang paling banyak diterapkan adalah strategi transfer. Sementara itu, terkait pedoman teknis ditemukan banyak takarir yang tingkat keterbacaannya kurang karena harus menyelaraskan dengan kecepatan tempo berbicara penutur.

In the current era of information technology, translation has become a much-needed field, especially translation in the form of subtitles. Translating subtitles, especially on YouTube, has its challenges for translators. This study discusses the strategies and technical guidelines for translating subtitles in the Histori Bersama YouTube channel with data in the form of videos in Dutch and subtitles in Indonesian. This study uses Gottlieb's (1992) theory of subtitle translation strategies and Díaz Cintas and Remael's (2020) subtitle translation technical guidelines. The study results indicate that the technical guidelines for subtitle translation influence the implementation of the subtitle translation strategy. This study also results that the transfer strategy was the most widely applied one. Meanwhile, related to technical guidelines, many subtitles had a low level of legibility because they had to match the speed of the speaker's speaking tempo."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Akbar Abdillah
"Penelitian ini menganalisis prosedur penerjemahan bentuk-bentuk kata sapaan dalam novel Er Ist Wieder Da karya Timur Vermes yang diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris karya Jamie Bulloch berjudul Look Who's Back. Data dianalisis menggunakan teori prosedur penerjemahan oleh Newmark, Molina & Albir, Pertheghella dan Viney & Darbelnet. Penelitian ini dilakukan secara kualitatif dengan cara deskriptif kepustakaan karena korpus penelitian ini adalah novel. Jenis kata sapaan di dalam novel, seperti kata ganti lain, nama diri, gelar/pangkat, nomina + ku dan nomina lain. Bentuk sapaan dibagi berdasarkan prosedur, enam kasus menggunakan prosedur padanan budaya, dua kasus menggunakan prosedur ekuivalen fungsional, tiga kasus menggunakan prosedur peminjaman, tiga kasus menggunakan prosedur modulasi, dua kasus menggunakan prosedur couplet, enam kasus menggunakan prosedur amplifikasi, empat kasus menggunakan prosedur penerjemahan harfiah, kasus menggunakan prosedur literal, satu kasus menggunakan prosedur reduksi, dua kasus menggunakan prosedur lokalisasi dialek dan satu kasus menggunakan prosedur eksplisitasi.

This study analyzes the procedure of translating the forms of address in Timur Vermes's novel Er Ist Wieder Da translated into English by Jamie Bulloch titled Look who's back. The data was analyzed using the theory of translation procedures by Peter Newmark, Lucía Molina & Amparo Hurtado Albir, Pertheghella dan Viney & Darbelnet. This study was conducted using qualitative with means of descriptive literature because the corpus of this study is novel. Types of Address in the novel, such as other pronouns, personal names, titles/ranks, possessive adjective, and other nouns. The forms of address were divided based on the procedure, six cases used cultural equivalent procedure, two cases used functional equivalent procedure, three cases used borrowing procedure, three cases used modulation procedure, two cases used couplet procedure, six cases used amplification procedure, four cases used literal translation procedure, one case used reduction procedure, two cases used dialect localization procedure and one case used explicitation procedure."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Budi Hartono
"Pembelajaran dari kesalahan-kesalahan penerjemahan yang sudah ada adalah penting untuk dijadikan sebagai masukan-masukan bagi penerjemah agar kelak dikemudian hari tidak mengulangi lagi kesalahan yang sama. Penelitian di dalam skripsi ini bertujuan untuk mengungkapkan faktor-faktor penyebab terjadinya kesalahan penerjemahan yang terdapat dalam ungkapan simile yang diharapkan dapat membekikan kefaedahan bagi dunia penerjemahan khususnya dalam penerjemahan simile. Jadi, penulis akan membuktikan kesalahan-kesalahan apa saja yang telah dilakukan si penerjemah dan menarik kesimpulan berdasarkan kesalahan-kesalahan yang dipelajarinya tersebut. Simile sebagai salah satu jenis majas pembandingan merupakan suatu perumpamaan yang dinyatakan secara eksplisit dengan menggunakan kata keterangan pembandingan. Kata keterangan pembandingan tersebut diantaranya seperti, sebagai, ibarat, bak, umpama, laksana, serupa, dll. Dengan keberadaan kata keterangan pembandingan ini ungkapan simile ini dapat langsung diidentifikasi.Berdasarkan analisis data terjemahan salah yang ditemukan, penulis menemukan empat buah faktor penyebab terjadinya terjemahan salah sebagai berikut . 1) Terjemahan salah akibat tidak memahami citra perumpamaan TSu. 2) Terjemahan salah akibat penerjemahan harfiah yang tidak pada tempatnya. 3) Terjemahan salah akibat ketidaksetaraan bobot inforrnasi. 4) Terjemahan salah akibat tidak memperhatikan aspek gramatika."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2007
S13504
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Egi Tri Hartati
"Penerjemahan berita sangat penting karena berita memungkinkan kita mengakses informasi dari seluruh dunia. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis prosedur, metode, dan ideologi penerjemahan dalam terjemahan berita VICE dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia berjudul What It's Like When Your Tiny YouTube Channel Suddenly Goes Viral. Metode deskriptif kualitatif digunakan untuk melakukan penelitian ini. Dari analisis tersebut, ditemukan prosedur penerjemahan, seperti modulasi, pemadanan berkonteks, penambahan, penghapusan, naturalisasi, penerjemahan idiomatis, dan penerjemahan dengan transferensi atau kata pungutan, yang teridentifikasi di artikel berita VICE. Metode penerjemahan bebas dan komunikatif, serta ideologi penerjemahan domestikasi diterapkan dalam penerjemahan ini. Mencermati temuan tersebut, dapat dikatakan bahwa prosedur dan metode penerjemahan ini diperlukan karena penerjemahan berita menggunakan modifikasi dan kreativitas untuk menerjemahkan berita dari teks sumber ke teks sasaran. Dengan demikian, penerjemah lebih menekankan pada bahasa sasaran dalam menerjemahkan berita ini meskipun ada beberapa kata dalam teks bahasa sasaran yang sama dengan teks bahasa sumber karena tidak memiliki padanan kata dalam bahasa sasaran.

News translation is essential because news allows us to access information from around the world. This research aims to analyze translation procedures, methods, and ideology in VICE news translation from English to Indonesian titled What It's Like When Your Tiny YouTube Channel Suddenly Goes Viral. The descriptive qualitative method was used to conduct this research. From the analysis, translation procedures, such as modulation, contextual conditioning, addition, deletion, naturalization, idiomatic translation, and transference or borrowing, are identified in VICE News. Free and communicative translation methods, as well as domestication ideology, are applied in this translation. Considering these findings, it can be said, these translation procedures and methods are needed because news translation uses modification and creativity to translate news from the source text to the target text. Thus, the translator places more emphasis on the target language in translating this news, even though some words in the target language text are identical with the source language text because they do not have equivalent words in the target language."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Wieka Barathayomi
"Tesis ini adalah kritik atas strategi penerjemahan istilah budaya dalam novel Olive Kitteridge. Kritik disusun dengan menggunakan model analisis teks yang berorientasi pada penerjemahan dengan menggunakan pencapaian tujuan penerjemahan sebagai kriteria utama keberhasilan penerapan strategi penerjemahan. Pertama, analisis faktor ekstratekstual dan intratekstual teks sumber (TSu) dan teks sasaran (TSa) dilakukan untuk menentukan tujuan penerjemahan. Kedua, menganalisis data untuk menemukan strategi penerjemahan yang digunakan penerjemah dalam menerjemahkan istilah budaya. Ketiga, penilaian keberhasilan dan kegagalan penerapan strategi penerjemahan istilah budaya dipandang dari pencapaian tujuan penerjemahan.
Dalam penelitian ini ditemukan bahwa tujuan penerjemahan adalah untuk menyampaikan kisah Olive Kitteridge secara sesetia mungkin dengan maksud penulis TSu dengan tujuan memperkenalkan budaya sumber kepada pembaca sasaran. Terjemahan yang dihasilkan harus memenuhi kriteria tepat, wajar, dan mudah dipahami. Keberhasilan penerjemah yaitu menerjemahkan TSu sesetia mungkin dengan maksud penulis TSu, dengan harapan memperkenalkan budaya sumber kepada pembaca sasaran. Penerjemah juga menyadari adanya perbedaan latar belakang pengetahuan dan budaya yang dimiliki pembaca TSu dan TSa, yakni terlihat dari upaya menerapkan beberapa strategi penerjemahan untuk mengisi informasi yang dimiliki pembaca TSu tetapi tidak dimiliki pembaca TSa. Strategi yang terlihat jelas adalah pemberian catatan kaki dan penjelasan tambahan.
Kegagalan penerjemah yaitu demi menunjukkan kesetiaan pada maksud penulis TSu, penerjemah banyak menggunakan strategi transferensi dan penerjemahan harfiah untuk menerjemahkan istilah budaya yang akhirnya membuat terjemahan tidak tepat dan tidak wajar. Secara umum dapat dikatakan bahwa jika dikaitkan dengan tujuan penerjemahan, yakni terjemahan yang sesetia mungkin pada maksud penulis TSu dengan tujuan memperkenalkan budaya sumber kepada pembaca sasaran dan memenuhi kriteria tepat, wajar, serta mudah dipahami, strategi penerjemahan istilah budaya dalam novel Olive Kitteridge tidak cukup berhasil mencapai tujuan itu.

This thesis is a criticism to the application of translation strategies in translating cultural terms in Olive Kitteridge. The criticism is based on a model for translation-oriented text analysis by using translation purpose as the main criteria for successful application of translation strategies. First, analysis of extratextual and intratextual factors of source text (ST) and target text (TT) is conducted to determine translation purpose. Second, data analysis is conducted to find translation strategies applied by the translator in translating cultural terms. Third, assessing the application of translation strategies in translating cultural terms based on translation purpose.
This research shows that the purpose of translation is to deliver Olive Kitteridge story as faithful as possible to ST author intention, in order to introduce source language culture to target language readers. The translation must meet the appropriate criteria: accurate, natural, and readable. The translator is success in translating ST as faithful as possible to ST author intention, in order to introduce source language culture to the target language readers. The translator is also aware that ST and TT readers have different cultural background and knowledge. It is shown by her attempt in applying translation strategies, such as footnotes and additional explanation, to overcome translation problem.
Unfortunately, in order to show faithfulness to ST author intention, the translator use a lot of transference and literal translation strategies to translate culture terms that make the translation inaccurate and unnatural. In general, related to the translation purpose that is to be faithful to ST author intention in order to introduce source language culture to target language readers and meet the appropriate criteria of accurate and natural, the translation strategies of cultural terms in Olive Kitteridge failed in achieving translation purpose.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2012
T31791
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
"Summary:
A title that aims at disseminating knowledge about translation and interpreting and providing easy access to a large range of topics, traditions, and methods to a relatively broad audience: students who often adamantly prefer such user-friendliness, researchers and lecturers in Translation Studies, Translation & Interpreting professionals."
Amsterdam ; Philadelphia: John Benjamins Pub. Co, 2010
418.02 HAN
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
London: Routledge, 1992
418.02 TRA
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>