Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 117075 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fitra Hidiyanto
"Non-Intrusive Load Monitoring (NILM) memungkinkan pendeteksian peralatan yang aktif atau tidak aktif bahkan karakteristik untuk setiap peralatan yang dipasang di rumah, industri, laboratorium, dll, dengan mendisagregasi total konsumsi listrik yang diukur di panel daya pusat. Penerapan NILM untuk energi efisiensi, manajemen energi, dan diagnosa peralatan di rumah tangga, industri atau penyedia energi telah menunjukkan peningkatan yang menjanjikan. Metode K-NN adalah salah satu metode machine learning yang paling sederhana dan umum digunakan untuk klasifikasi dengan kinerja yang baik dan bersaing dengan metode yang bahkan lebih kompleks. KNN memiliki 3 karakteristik yang dapat diubah dan dioptimalkan untuk memberikan hasil akurasi yang lebih baik, yaitu dari sisi data, algoritma jarak, dan nilai k. Dalam makalah ini metode K nearest neighbor (KNN) dilakukan pada data NILM AMPds2 yang memiliki load karakteristik yang mirip antar peralatan yang berbeda, dengan 9 algoritma jarak yang berbeda, 7 jumlah data training (10% -70%) dan dilakukan untuk variasi k ( 1-25) pada input daya Aktif serta input daya Aktif dan Reaktif untuk didapatkan hasil terbaik, Selain itu dilakukan juga metode Backpropagation Neural Network (BPNN) dengan variasi data training sebesar 25%, 50%, 75% dan 100%, jumlah hidden 10, 20 dan 30, dan jumlah iterasi 50000 dan 150000 dengan input daya aktif dan reaktif data dan 2 metode input yaitu input statis dan dinamis, dan pada akhirnya perbandingan kinerja antara metode KNN dan backpropagation untuk memisahkan data NILM AMPds2 telah dilakukan. Dari hasil pengujian dan penelitian didapatkan bahwa dengan menambahkan data daya reaktif sebagai input, hasil disagregasi pada data NILM yang mempunyai load karakteristik yang sama antara peralatan yang berbeda dengan metode KNN diperoleh akurasi lebih dari 20% lebih akurat sampai dengan 95% akurasi, dan memiliki nilai precision dan recall mencapai 0.9565, dan perbandingan performansi antara metode KNN input daya aktif dan reaktif dan metode backpropagation input daya aktif dan reaktif untuk memisahkan data NILM AMPds2 ke dalam kluster didapatkan hasil bahwa metode KNN input daya aktif dan reaktif memiliki akurasi yang bersaing dengan akurasi 95% sedangkan akurasi hasil backpropagation input dinamis 99.85%.

Non-Intrusive Load Monitoring (NILM) enables detection of appliances that are active or non-active even characteristics for each equipment installed in homes, industries, laboratories, etc by disaggregating total electrical consumption at the Central Power panel. The application of NILM for energy efficiency, energy management, and diagnostic equipment in households, industries or energy providers has shown promising improvement. The K-NN method is one of the most simple and commonly used machine learning methods for classifying with good performance and competing with even complex methods. K-NN has 3 characteristics that can be changed and optimized to provide better accuracy results, namely in terms of data, distance algorithm, and k value. In this paper the K nearest neighbor (KNN) method is performed on NILM AMPds2 data which having distinctive similar load characteristic between different appliances, with 9 different distances, 7 types of total training data (10% -70%) and performed for k (1-25) in single input (Active Power) and double input (Active and Reactive Power) for best result, In addition, the Backpropagation Neural Network (BPNN) methode was also carried out with variations in the training data amount of 25%, 50%, 75% and 100%, hidden number of 10, 20 and 30, and iterations number of 50000 and 150000 in double input data and 2 input methodes which are static input and dynamic input, and in the end performance comparison between KNN and backpropagation methods to disaggregate NILM AMPds2 data had done. From test and research results it was found that by adding reactive power data as input, the disaggregation results on NILM data which having distinctive similar load characteristic between different appliances with KNN methode were more than 20% accurate up to 95% accuracy and had higher precision and recall value also up to 0.9565, and also performance comparison between KNN double input and backpropagation double input methode to disaggregate NILM AMPds2 data into clusters result was found that KNN methode has shown good competitive result up to 95% accuracy while backpropagation with dynamic input accuracy result is 99.85 %."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sigit Tri Atmaja
"abstrak
Konsumsi energi listrik nasional mengalami pertumbuhan rata-rata sekitar 4,8
per tahun selama 5 tahun terakhir, salah satunya adalah sektor rumah tangga. Salah
satu solusi untuk mengurangi konsumsi energi listrik pada sektor ini adalah dengan
memonitor konsumsi beban listrik peralatan rumah tangga dan memberikan
informasi ini kembali kepada pelanggan. Salah satu teknik memonitor konsumsi
beban peralatan listrik paling efisien dan murah adalah teknik Non-Intrusive Load
Monitoring (NILM). Berbeda dengan teknik konvensional, NILM menjanjikan
pengurangan penggunaan sensor secara signifikan. NILM umumnya menggunakan
kondisi daya listrik saat transien atau tunak. Pada penelitian ini, metode Back-
Propagation Artificial Neural Network (BP-ANN) akan dikembangkan untuk dapat
mengidentifikasi penggunaan peralatan rumah tangga pada sinyal daya listrik dalam
kondisi tunak dengan fitur ekstraksi perubahan daya. Fitur ekstraksi tersebut
memiliki keunggulan yaitu pada akusisi data menggunakan tingkat sampling yang
rendah. Dalam penelitian ini telah dikembangkan arsitektur jaringan syaraf tiruan
dengan tipe dual input. Tipe dual input pada jaringan syaraf tiruan tersebut terdiri
dari daya aggregate dan daya maksimum peralatan rumah tangga. Penggunaan
arsitektur jaringan syaraf tiruan dengan tipe dual input ini unggul dalam
mengidentifikasi penggunaan peralatan rumah tangga yang memiliki karakteristik
nilai daya hampir mirip atau sama dan karakteristik daya dengan kondisi multi daya.
Untuk memverifikasi efektivitas metode yang dikembangkan, maka data beban
peralatan rumah tangga yang digunakan adalah tracebase dataset dan penyusunan
datanya menggunakan model synthetic aggregate. Dari hasil pengujian tipe dual
input pada arsitektur jaringan syaraf tiruan ini dapat mengidentifikasi penggunaan
peralatan rumah tangga yang memiliki nilai daya hampir mirip atau sama dan
karakteristik daya dengan kondisi multi daya, sehingga dapat meningkatkan nilai
Recognition Rate (RR) sampai 94.2.

abstract
National electric energy consumption experienced average growth about 4.8
per annum over the past 5 years, one of them is household sector. One of the
solutions to reduce electrical energy consumption in this sector is to monitor electric
power consumption of household appliances and to give this information back to
consumers. One of the most efficient and the cheapest techniques to monitor the
electric power consumption appliances is Non-Intrusive Load Monitoring (NILM).
This is different with conventional techniques where NILM promises the reduction
of sensor deployment significantly. NILM commonly uses either transient or steady
state signal. In this research, the method of Back-Propagation Artificial Neural
Network (BP-ANN) will be developed to identify the utilization of household
appliances using power change features extraction in the steady state signals. The
feature extraction has an advantage on data acquisition by applying a low sampling
rate. This research has developed neural network architecture with dual input type.
Dual input types of the neural network consist of aggregate power and maximum
power of the household appliances. Applying of neural network architecture with
dual input types outperforms in identifying of the household appliances load where
the power is almost similar and it has a multi states power characteristics. To verify
the effectiveness of the method, the data of the load is provided by tracebase dataset
and the forming of the data uses a synthetic aggregate model. From the experiment
result of the dual input type in the neural network architecture, it can identify the
load which has power almost similar and it has a multi states power characteristics.
Finally, it can increase the value of Recognition Rate (RR) to 94.2
"
2020
T55181
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul Fattah Ismail
"Konsumsi energi listrik di daerah pemukiman menjadi faktor utama peningkatan emisi karbon. Demi mengurangi pemakaiannya, penting untuk pihak operasional dapat mengawasi dan memantau pemakaian energi listrik. Selain itu, perlu diketahui juga faktor-faktor yang dapat memengaruhi tingkat konsumsi listrik. Kondisi cuaca eksrim akibat pemanasan global dapat memengaruhi tingkat pemakaian energi listrik. Menggunakan machine learning, khususnya regression, pemakaian energi listrik dapat diprediksi secara akurat berdasarkan data cuaca. Elasticsearch dan Kibana menjadi alat yang dapat digunakan untuk membantu pembuatan dashboard interaktif. Dengan kemampuan machine learning, Elasticsearch dapat melakukan analitik data dan memprediksi pemakaian energi listrik. Model machine learning menggunakan library XGBoost dimana nilai koefisien determinasi (R2), Mean Absolute Error, dan nilai Explained Variance dijadikan penilaian prediksi. Dari model yang dibuat, nilai R2 didapatkan sebesar 0,05, Mean Absolute Error sebesar 12,58, dan Explained Variance bernilai 0,07. Dengan dashboard yang telah dibuat dilakukan pengujian pengguna terhadap sistem berupa survei kepada 41 pengguna dimana diuji kepuasannya terhadap sistem. Survei yang diberikan berupa kuisioner menggunakan google form. Dari hasil yang didapat, sebanyak 46,3% dari responden memiliki pengalaman yang positif dan 26,8% responden memiliki pengalaman yang sangat positif ketika menggunakan sistem dashboard. Dari hasil penelitian ini diharapkan bagi pengguna dan pihak operasional dapat dengan mudah mengambil keputusan untuk dapat mengurangi pemakaian energi listrik.

Consumption of electrical energy in residential areas is the main factor in increasing carbon emissions. In order to reduce its use, it is important for the operational party to be able to monitor the use of electrical energy. In addition, it is also necessary to know the factors that can affect the level of electricity consumption. Extreme weather conditions due to global warming can affect the level of electrical energy consumption. Using machine learning, especially regression, electrical energy consumption can be predicted accurately based on weather data. Elasticsearch and Kibana are tools that can be used to help create interactive dashboards. With machine learning capabilities, Elasticsearch can perform data analytics and predict electrical energy consumption. The machine learning model uses the XGBoost library where the coefficient of determination (R2), Mean Absolute Error, and Explained Variance values are used as predictive assessments. From the model made, the R2 value is 0.05, the Mean Absolute Error is 12.58, and the Explained Variance is 0.07. With the dashboard that has been created, user testing of the system is carried out in the form of a survey to 41 users where their satisfaction with the system is tested. The survey was given in the form of a questionnaire using a google form. From the results obtained, as many as 46.3% of respondents had a positive experience and 26.8% of respondents had a very positive experience when using the dashboard system. It is hoped that users and operational parties can easily make decisions to reduce the use of electrical energy."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Junanto Prihantoro
"

Konsumsi energi nasional secara signifikan dikontribusikan oleh tenaga listrik rumah tangga. Untuk mengetahui penggunaan energi listrik di setiap peralatan listrik rumah tangga, teknik yang disebut Non-Intrusive Load Monitoring (NILM) digunakan. NILM adalah alat untuk memantau dan mengidentifikasi kekuatan setiap peralatan listrik. Baru-baru ini beberapa metode klasifikasi data seperti jaringan saraf, pembelajaran mendalam telah diterapkan untuk mengembangkan NILM. Dalam tulisan ini, metode naive bayes digunakan untuk NILM. Metode ini untuk mengklasifikasikan kondisi on-off peralatan listrik. Untuk meningkatkan akurasi, metode preprocessing data yang normalisasi dan diskritisasi digunakan. Perbandingan kinerja dievaluasi untuk setiap metode. Dalam tulisan ini, dataset REDD digunakan. Metode Supervised learning yang digunakan adalah Naive Bayes dan K Nearest Neighbour. Hasil simulasi menunjukkan bahwa dua metode ini dapat mengenali data NILM dengan akurasi yang tinggi. Metode naive bayes dengan diskritisasi memperoleh akurasi tertinggi dengan nilai 96.64% diikuti oleh KNN dengan k =5 dengan nilai 96.1287%.

 


National energy consumption is significantly contributed by household electricity. To find out the use of electrical energy in every household electrical equipment, a technique called Non-Intrusive Load Monitoring (NILM)  used. NILM is a tool to monitor and identify the strength of each electrical equipment. Recently several methods of data classification such as neural networks, deep learning have been applied to develop NILM. In this paper, the naive Bayes method used for NILM. This method is to classify the conditions of on-off electrical equipment. Accuracy to improve, data preprocessing techniques that are normalised and discretised used. Performance comparisons are evaluated for each method. In this paper, the REDD dataset used. The Supervised learning method used is Naive Bayes and K Nearest Neighbor. The simulation results of the two classification methods can recognise NILM data with high accuracy, the naive Bayes method with discretisation obtained the highest accuracy with an amount of 96.64% followed by KNN with 5 with a value of 96.1287%.

 "

2019
T53159
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Naufal Hilmizen
"Pada awal pandemi COVID-19, keputusan medis pada pasien ditentukan oleh dokter berdasarkan banyak tes medis (misalnya, tes reaksi berantai polimerase, tes suhu, CTScan atau X-ray). Metode transfer learning telah digunakan dalam beberapa penelitian dan berfokus hanya pada satu biomarker (misalnya, hanya CT-Scan atau X-Ray saja) untuk mendiagnosis pneumonia. Dalam studi terbaru, modalitas tunggal memiliki keakuratan klasifikasi sendiri dan setiap biomarker yang berbeda dapat memberikan informasi pelengkap untuk mendiagnosis COVID-19 pneumonia. Tujuan pada penelitian ini adalah membangun model multimodal yaitu dengan menggabungkan dua masukan (input) menjadi satu keluaran (output) pada tahapan pembuatan model. Dua model transfer learning yang berbeda telah digunakan pada masing-masing masukan dengan dataset open-source 2849 gambar CT-Scan dan 2849 gambar X-ray untuk mengklasifikasikan gambar CT-Scan dan gambar X-ray menjadi dua kelas: normal dan COVID-19 pneumonia. Model transfer learning yang digunakan adalah model DenseNet121, model MobileNet, model Xception, model InceptionV3, model ResNet50 dan model VGG16 untuk proses ekstraksi fitur. Alhasil, akurasi klasifikasi terbaik didapatkan sebesar 99,87% saat penggabungan jaringan ResNet50 dan VGG16. Kemudian, akurasi klasifikasi terbaik didapatkan sebesar 98,00% saat menggunakan modalitas tunggal model ResNet50 dengan data CT-Scan dan akurasi klasifikasi sebesar 98,93% untuk model VGG16 dengan data X-Ray. Metode penggabungan multimodal learning menunjukkan akurasi klasifikasi yang lebih baik dibandingkan dengan metode yang menggunakan hanya satu modalitas saja.

Due to COVID-19 Pandemic, medical decisions on patients were made by doctors based on many medical tests (e.g., polymerase chain reaction test, temperature test, CT-Scan or X-ray). Transfer learning methods have been used in several studies and focus on only one biomarker (eg, CT-Scan or X-Ray only) for diagnosing pneumonia. In recent studies, a single modality has its own classification accuracy and each different biomarker can provide complementary information for diagnosing COVID-19 pneumonia. The purpose of this research is to build a multimodal model by combining two inputs (inputs) into one output (output) at the modeling stage. Two different transfer learning models were used at each input with an open-source dataset of 2849 CT-Scan images and 2849 X-ray images to classify CT-Scan images and X-ray images into two classes: normal and COVID-19 pneumonia. . The transfer learning model used is the DenseNet121 model, the MobileNet model, the Xception model, the InceptionV3 model, the ResNet50 model and the VGG16 model for the feature extraction process. As a result, the best classification accuracy was obtained at 99.87% when merging the ResNet50 and VGG16 networks. Then, the best classification accuracy was obtained at 98.00% when using a single modality ResNet50 model with CT-Scan data and a classification accuracy of 98.93% for the VGG16 model with X-Ray data. The multimodal learning combination method shows better classification accuracy than the method that uses only one modality."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Rafiul Mahdi
"Pandemi COVID-19 yang semakin mengkhawatirkan telah membatasi masyarakat dalam melakukan kontak fisik dengan benda-benda pada fasilitas umum. Berbagai sarana interaksi yang membutuhkan kontak fisik telah digantikan dengan alternatif yang mendukung interaksi secara contactless. Elevator merupakan salah satu fasilitas umum yang paling sering digunakan masyarakat, maka perlunya alternatif dari penggunaan tombol pada elevator untuk mengurangi kemungkinan tersebarnya virus. Perkembangan teknologi computer vision telah menghasilkan banyak implementasi yang bermanfaat, salah satu implementasi tersebut adalah pendeteksian objek. Pada penelitian ini, dilakukan perancangan dan implementasi dari deep learning untuk menghasilkan model pengenalan gestur tangan secara real-time yang ditujukan untuk diterapkan sebagai sarana interaksi dengan elevator. Metode transfer learning digunakan karena dapat menghasilkan model yang akurat tanpa perlu menggunakan dataset yang besar. Perancangan model dilakukan menggunakan Tensorflow Object Detection API dan SSD MobileNetV2 sebagai pre-trained model yang telah dilatih dengan dataset Microsoft COCO. Model yang telah dilatih dengan jumlah training steps sebesar 11000 menggunakan Dataset A pada nilai threshold 0.7 dapat mendeteksi 8 gestur tangan dengan nilai akurasi mencapai 90% berdasarkan uji coba real-time yang dilakukan.

The increasingly worrying COVID-19 pandemic has limited people from making physical contact with objects in public facilities. Various means of interaction that require physical contact have been replaced with alternatives that support contactless interaction. Elevators are one of the public facilities that are most often used by the public, so there is a need for alternatives to using buttons on elevators to reduce the possibility of spreading the virus. The development of computer vision technology has resulted in many useful implementations, one of which is object detection. In this research, the design and implementation of deep learning and artificial neural network is carried out to produce a real-time hand gesture recognition model that is intended to be applied as a means of interaction with elevators. The transfer learning method is used because it can produce accurate models without the need to use large datasets. The model design is carried out using the Tensorflow Object Detection API and SSD MobileNetV2 as a pre-trained model that has been trained with the Microsoft COCO dataset. The model that has been trained with the number of training steps of 11000 using the Dataset A at a threshold value of 0.7 can detect 8 hand gestures with an accuracy reaching up to 90% based on real-time trials carried out."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Endang Fiansyah
"Perusahaan IAPS telah meluncurkan berbagai aplikasi, salah satunya ialah aplikasi Indosat Imkas dan Pede (Ponsel Duit) (berikutnya disebut aplikasi). Permasalahannya ialah masih terdapat sembilan belas persen pengguna valid yang tidak bertransaksi tiap bulan di aplikasi untuk mencapai target yaitu dua puluh persen pengguna valid bertransaksi tiap bulan di aplikasi. Dapat terjadi perubahan strategi bisnis apabila gagal mencapai target dan mengalami kerugian secara finansial. Peneliti menemukan satu masalah yang berdampak paling signifikan yaitu pemberian informasi dan promosi yang tidak berjalan efektif. Diperlukan teknik data mining dan klasifikasi churn yang menggunakan pemelajaran mesin untuk memprediksi pengguna yang tepat untuk pemberian informasi dan promosi. Pertanyaan penelitian ini adalah apa model pemelajaran mesin terbaik dalam melakukan prediksi pengguna yang churn dan loyal. Selain itu, apa faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pelanggan untuk churn dan loyal. Penelitian ini menghasilkan model yang dikembangkan menggunakan mesin pemelajaran dengan pengawasan menggunakan classifier Random Forest merupakan model pemelajaran mesin dengan performa terbaik untuk melakukan klasifikasi dan prediksi pengguna yang churn dan loyal. Selain itu, data ulasan pelanggan Google playstore yang di klasifikasikan kedalam push-pull classification dapat meningkatkan performa classifier. Beberapa fitur yang memengaruhi keputusan churn pelanggan yaitu “debetKreditRatio”, “push_service”. Kedua fitur itu berkaitan erat dengan tingkat layanan di aplikasi, semakin tinggi tingkat layanan yang diterima pengguna maka peluang akan churn rendah. Organisasi hendaknya membuat strategi untuk meningkatkan nilai “debetKreditRatio” dan “push service”. Selanjutnya organisasi dapat mengembangkan strategi retensi untuk pemberian informasi dan promosi yang berbeda untuk pelanggan yang akan churn dan loyal.

The IAPS company has has launched various applications, including the Indosat Imkas and Pede (Ponsel Duit) applications (from now on referred to as applications). The problem is that there is still nineteen percent of valid users who do not transact every month on the application to achieve the target, which is twenty percent of valid users who transact every month on the application. There can be a change in business strategy if it fails to achieve the target and suffers a financial loss. The researcher found one problem that had the most significant impact, namely promotions that did not work effectively. Data mining and churn classification techniques are required that use machines learning to predict the right users for targeted promotions or other strategies. The research question is what is the best machine learning model in predicting churn and loyal users. In addition, another research question is what are the factors that influence the customer's decision to churn and be loyal. This study resulted in a model developed using a supervised learning machine using the Random Forest classifier, which is the best-performing machine learning model for classifying and predicting churn and loyal users. In addition, customer reviews from Google play store data classified into a push-pull classification can also improve the classifier's performance. Several features affect customer churn decisions, namely "debetKreditRatio," "push_service." Both features are closely related to the level of service in the application. The higher the level of service the user receives, the lower the chance of churn. Organizations should develop strategies to increase the value of the "debit credit ratio" and "push service." Furthermore, the organization can develop different promotional approaches for customers who will churn and be loyal. "
Jakarta: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alvin Subakti
"Text clustering adalah teknik pengelompokan teks sehingga teks di dalam kelompok yang sama memiliki tingkat similaritas yang lebih tinggi satu sama lain dibandingkan dengan teks pada kelompok yang berbeda. Proses pengelompokkan teks secara manual membutuhkan waktu dan sumber daya yang banyak sehingga digunakan machine learning untuk melakukan pengelompokan secara otomatis. Representasi dari teks perlu diekstraksi sebelum dimasukkan ke dalam model machine learning. Metode yang umumnya digunakan untuk mengekstraksi representasi data teks adalah TFIDF. Namun, metode TFIDF memiliki kekurangan yaitu tidak memperhatikan posisi dan konteks penggunaan kata. Model BERT adalah model yang dapat menghasilkan representasi kata yang bergantung pada posisi dan konteks penggunaan suatu kata dalam kalimat. Penelitian ini menganalisis kinerja model BERT sebagai metode representasi data teks dengan membandingkan model BERT dengan TFIDF. Selain itu, penelitian ini juga mengimplementasikan dan membandingkan kinerja metode ekstraksi dan normalisasi fitur yang berbeda pada representasi teks yang dihasilkan model BERT. Metode ekstraksi fitur yang digunakan adalah max dan mean pooling. Sementara itu, metode normalisasi fitur yang digunakan adalah identity, layer, standard, dan min-max normalization. Representasi teks yang diperoleh dimasukkan ke dalam 4 algoritma clustering berbeda, yaitu k-means clustering, eigenspace-based fuzzy c-means, deep embedded clustering, dan improved deep embedded clustering. Kinerja representasi teks dievaluasi dengan menggunakan metrik clustering accuracy, normalized mutual information, dan adjusted rand index. Hasil simulasi menunjukkan representasi data teks yang dihasilkan model BERT mampu mengungguli representasi yang dihasilkan TFIDF pada 28 dari 36 metrik. Selain itu, implementasi ekstraksi dan normalisasi fitur yang berbeda pada model BERT memberikan kinerja yang berbeda-beda dan perlu disesuaikan dengan algoritma yang digunakan.

Text clustering is a task of grouping a set of texts in a way such that text in the same group will be more similar toward each other than to those from different group. The process of grouping text manually requires significant amount of time and labor. Therefore, automation utilizing machine learning is necessary. Text representation needs to be extracted to become the input for machine learning models. The common method used to represent textual data is TFIDF. However, TFIDF cannot consider the position and context of a word in a sentence. BERT model has the capability to produce text representation that incorporate position and context of a word in a sentence. This research analyzed the performance of BERT model as a text representation method by comparing it with TFIDF. Moreover, various feature extraction and normalization methods are also applied in text representation from BERT model. Feature extraction methods used are max and mean pooling. On the other hand, feature normalization methods used are identity, layer, standard, and min-max normalization. Text representation obtained become an input for 4 clustering algorithms, k-means clustering, eigenspace-based fuzzy c-means, deep embedded clustering, and improved deep embedded clustering. Performance of text representations in text clustering are evaluated utilizing clustering accuracy, normalized mutual information, and adjusted rand index. Simulation results showed that text representation obtained from BERT model outperforms representation from TFIDF in 28 out of 36 metrics. Furthermore, different feature extraction and normalization produced varied performances. The usage of these feature extraction and normalization must be altered depending on the text clustering algorithm used."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Daniel Alfonso
"Ketersediaan energi yang berbasis fosil akan menjadi barang yang langka pada beberapa puluh tahun kedepan. Sementara itu populasi manusia setiap tahun semakin bertambah, yang artinya pemakaian energi juga ikut bertambah. Seperti yang kita ketahui, semua manusia pasti membutuhkan tempat peneduh, dan hampir 80% aktifitas manusia berada dalam bangunan. Untuk memenuhi aktifitas sehari-hari, maka dibutuhkan kenyamanan pada bangunan dengan penggunaan energi yang tepat guna. Tulisan ini akan membahas bagaimana cara perhitungan indeks konsumsi energi pada bangunan, terutama pada bangunan dalam tahap perancangan, sehingga hasil dari perhitungan indeks konsumsi energi ini dapat menjadi masukan untuk melakukan alternatif penghematan energi maupun dalam melakukan perubahan-perubahan disain.

Fossil-based energy will become a rare item in the next decade. Meanwhile, human population is increasing every year, which means that the energy consumption also increases. As we know, all people definitely need a housing and people do almost 80% of their activities in the building. In order to feel comfort in their activity day to day, people must feel comfort inside the building with the appropriate energy usage. This paper will discuss how we can calculate the energy efficiency index in buildings, especially for new building projects, so we can make another alternative for energy saving and can make a beter design for the new building."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S42920
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Raden Arfanto Chalawathal Iman
"Dalam perkembangan teknologi saat ini, kemampuan mesin untuk dapat belajar memiliki peranan yang sangat penting. Berbagai upaya telah dilakukan untuk mengembangkan kecerdasan buatan terhadap mesin sehingga mesin dapat melakukan pembelajaran. Salah satu macam pembelajaran mesin (machine learning) adalah dengan Brain Emotional Learning (BEL). BEL merupakan metode pembelajaran mesin yang terinspirasi dari fungsi kerja sistem limbik mamalia yang memiliki kemampuan untuk menyimpan memori, membuat keputusan dan memberi respon emosi. Dalam penerapannya, BEL telah terbukti dapat menyelesaikan berbagai masalah pembelajaran, seperti dalam masalah klasisfikasi, masalah prediksi, dan pengendalian. Pada skripsi ini, akan dilakukan perancangan dengan BEL untuk dapat mengkategorikan data melalui metode pembelajaran supervised learning dan diuji dengan data iris.
Hasil pengujian menunjukkan bahwa BEL dapat digunakan untuk klasifikasi beberapa macam kelas, terdapat hubungan yang tidak linear dari faktor-faktor yang mempengaruhi proses pembelajaran terhadap hasil, konstanta β dan konstanta γ memberikan hasil akurasi rendah ketika keduanya bernilai besar, dan hasil akurasi terbaik sebesar 93,33% untuk jenis data iris. Selain itu, perbandingan dengan paper rujukan menunjukkan bahwa hasil rancangan memberikan hasil yang lebih baik daripada algoritma GDBP MLP pada epoch rendah meskipun hasil rancangan belum sebaik rujukan.

In todays technological development, the ability of machines to be able to learn has a very important role. Various efforts have been made to develop artificial intelligence on the machine so that the machine can do learning. One type of machine learning is with Brain Emotional Learning (BEL). BEL is a machine learning method inspired by the work function of the limbic system of mammals that has the ability to store memory, make decisions and give emotional responses. In its application, BEL has been proven to be able to solve various learning problems, such as problems in classification, prediction problems, and control. In this thesis, BEL will be designed to be able to categorize data through supervised learning methods and tested with iris data.
The test results show that BEL can be used to classify several types of classes, there is a non-linear relationship of the factors that influence the learning process to results, constants and constants give low accuracy results when both are of great value, and the best accuracy results are 93, 33% for iris data types. In addition, the comparison with the reference paper shows that the design results have better results than the MLP GDBP algorithm at the lower epoch even though the design results have not been as good as the references."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>