Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 170614 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nur Komalasari
"Dana desa merupakan dana yang bersumber dari APBN yang diperuntukan bagi desa yang di transfer melalui anggaran belanja daerah Kabupaten/Kota. Dana desa digunakan untuk membiayai penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan, pembinaan masyarakat dan pemberdayaan masyarakat desa. Fokus utama penggunaan dana desa yaitu untuk pembangunan. Dana desa difokuskan untuk pembangunan infrastruktur karena diyakini dengan infrastruktur yang memadai dapat mempercepat kegiatan yang lain salah satunya pemberdayaan masyarakat. Oleh sebab itu peneliti bertujuan untuk menggambarkan Pengelolaan Dana Desa Dalam Pembangunan Infrastruktur Jalan Di Desa Cibarani Kecamatan Cirinten Kabupaten Lebak Provinsi Banten. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah post-positivist, mengumpulkan data dengan wawancara mendalam dan data sekunder dengan study literature, dan analisis yang dilakukan bersifat kualitatif. Analisis dilakukan dengan acuan teori Fungsi Manajemen oleh George R. Terry. Hasil dari penelitian ini secara garis besar pengelolaan dana desa di Desa Cibarani Kecamatan Cirinten Kabupaten Lebak Provinsi Banten sudah baik, walaupun masih tedapat beberapa hal yang harus diperbaiki dan ditinjau kembali untuk mendapat hasil yang lebih maksimal, seperti penetapan waktu pencapaian tujuan hingga standar pembangunan yang sama untuk setiap desanya. Rekomendasi ditujukan kepada (Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa BPMD) berupa penetapab waktu pencapaian tujuan yang jelas, memperjelas batas waktu pelaporan, meningkatkan pengawasan, dan memberikan sanksi kepada desa yang tidak mengelola dana desa dengan baik.

Village funds are funds sourced from the state budget (APBN) intended for villages that are transferred through the Regency/ City regional expenditure budget. Village funds are used to finance government administration, the implementation of development, community development and village community empowerment. The main focus of village fund usage is for development. Village funds are focused mainly on development is because it is believed that good infrastructure will accelerate other activities, one of which is community empowerment. Therefore the researcher aimed to describe the Management of Village Funds in Road Infrastructure Development in Cibarani Village, Cirinten District, Lebak Regency, Banten Province, using management theory. The method used in this research was post-positivist. Data consisted of primary data collected by in-depth interviews and secondary data collected by literature studies, and qualitative data analysis was performed. The analysis was carried out with reference to the Management Function theory by George R. Terry The results of this study showed that generally the management of village funds in Cibarani Village, Cirinten District, Lebak Regency, Banten Province, is good, however there are several things that must be improved and reviewed to get maximum results, such as setting the time for achieving goals and the same development standards for every village. Recommendations are addressed to Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD), namely Establishing time for achieving goals clearly, clarifying reporting deadlines, increasing supervision, and imposing sanctions on villages that do not manage village funds properly."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Worry Mambusy Manoby
"

Penelitian ini menganalisis dampak Dana Desa terhadap kesejahteraan masyarakat yang ditunjukan oleh pengurangan jumlah penduduk miskin, peningkatan kesehatan dan peningkatan pendidikan. Untuk mengetahui dampak Dana Desa dilakukan analisis regresi terhadap tiga variabel yaitu rasio pra keluarga sejahtera, jmlah penderita gizi buruk dan angka partisipasi kasar sekolah. Dari ketiga model tersebut ditemukan bahwa Dana Desa mempunyai pengaruh untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Kebijakan supra desa masih banyak mengintervensi kewenangan desa sehingga otonomi desa tidak lagi berdasarkan hak asal usul dan adat istiadat.

 


This study analyzes the impact of the Village Fund on the welfare of the community as shown by the reduction of the number of poor people, the improvement of health and the improvement of education. In order to know the impact of Village Fund done regression analysis of three variables, namely the pre prosperous family ratio, malnutrition and school gross enrollment rates. From the three models it is found that Village Fund have influence to improve peoples welfare. The supra-desa policy still interferes with village authority so that village autonomy is no longer based on the right of origin and tradition.

"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wanda Wira Perdana Hia
"Kawasan Gunung Endut memiliki manifestasi panas bumi yang potensial dan
pengembangannya sedang dalam tahap eksplorasi. Oleh sebab itu diperlukan data geologi teknik sebagai parameter yang digunakan untuk melakukan analisis kelayakan daerah penelitian dalam pembangunan infrastruktur wellpad. Adapun tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui kondisi geomorfologi, karakteristik geologi teknik tanah dan batuan,
serta analisis kelayakan daerah penelitian. Dalam tahapan penelitian ini dilakukan pemetaan geologi teknik untuk mengidentifikasi dan mengamati parameter geologi teknik yang meliputi deskripsi geologi teknik batuan dan tanah, aspek morfogenesa yang bekerja, tingkat pelapukan, kekuatan batuan, dan bidang diskontinuitas pada batuan.
Dilakukan juga pengolahan data digital untuk analisis aspek geomorfologi dan uji mekanika tanah untuk mengetahui karakteristik tanah. Selain parameter geomorfologi dan geologi teknik batuan dan tanah, dalam analisis kelayakan dilakukan juga identifikasi kesesuaian lahan dalam aspek aksesibilitas jalan dan konektivitas dengan sumber air.
Berdasarkan analisis kondisi geomorfologi, didapatkan dua satuan yang terdiri dari Satuan Perbukitan Vulkanik Sangat Landai-Agak Curam dan Satuan Perbukitan Vulkanik Agak Curam-Sangat Curam. Ditinjau dari karakteristik geologi teknik, diperoleh 4 satuan
yang terdiri dari Satuan Andesit Lapuk Rendah (ALR), Satuan Tuf Lapuk Kuat (TLK),
Satuan Endapan Koluvium (EK), Satuan Tanah Pasir Gradasi Baik (SW). Akses jalan berjarak sekitar 300 meter dari daerah penelitian, sedangkan untuk sumber air dapat diperoleh dari sungai yang berada di dalam daerah penelitian. Berdasarkan integrasi data
geomorfologi, karakteristik geologi teknik, dan kesesuaian lahan, daerah penelitian dinyatakan kurang layak untuk pembangunan wellpad panas bumi.

The Mount Endut area has potential geothermal manifestations and its development
is in the exploration stage. Therefore , engineering geological data is needed as a
parameter used to analyze the feasibility of the research area in the wellpad. The purpose
of this study is to determine the geomorphological conditions, geological characteristics
of soil and rock engineering, and analysis of the feasibility of the research area. In this
research stage, engineering geological mapping is carried out to identify and observe
technical geological parameters which include descriptions of rock and soil engineering
geology, working morphological aspects, weathering levels, rock strength, and
discontinuity areas in rocks. Digital data processing is also carried out for analysis of
geomorphological aspects and soil mechanics tests to determine soil characteristics. In
addition to the geomorphological and engineering geology parameters of rock and soil,
the feasibility analysis also identifies land suitability in terms of road accessibility and
connectivity with water sources. Based on the analysis of geomorphological conditions,
two units were obtained consisting of a Very Sloping-Slightly Steep Volcanic Hills Unit
and a Slightly Steep-Very Steep Volcanic Hills Unit. In terms of technical geological
characteristics, 4 units were obtained consisting of Slightly Weathered Andesite Unit
(SWA), Strongly Weathered Tuff Unit (SWT), Coluvium Deposits Unit (CD), Well
Gradient Sand Soil Unit (SW). Road access is about 300 meters from the research area,
while water sources can be obtained from rivers located within the research area. Based
on the integration of geomorphological data, characteristics of engineering geology, and
land suitability, the research area was declared unfit for geothermal wellpad.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Etania Mayuri
"Dana desa merupakan dana yang dialokasikan oleh pemerintah pusat kepada pemerintah daerah yang dananya bersumber dari APBN. Sehingga, dalam pelaksanaan penggunaan dana desa tidak terlepas dari kewajiban perpajakan yang ada di dalamnya. Bendahara desa secara teknis dan ditunjuk berdasarkan ketentuan yang berlaku sebagai pelaksana pengelola keuangan desa, memiliki kewajiban untuk melakukan pemotongan dan atau pemungutan pajak atas dana desa yang dikelolanya. Adanya kewajiban tersebut memiliki implikasi kepada bendahara untuk mampu memahami bagaimana pelaksanaan kewajiban perpajakan atas penggunaan atau pengelolaan dan desa yang ditanggungjawabkan kepadanya. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Cisauk, Kabupaten Tangerang-Banten. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan kewajiban perpajakan di Kecamatan Cisauk dan kendala apa saja yang dihadapi dalam proses pelaksanaan kewajiban perpajakannya. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan penelitian kualitatif. Hasil dari penelitian ini menemukan bahwa secara umum praktik pelaksanaan kewajiban sudah sesuai dengan ketentuan meskipun masih terdapat pemotongan atas PPh 23 yang belum diterapkan. Kemudian tidak terdapat kendala yang menghambat dalam praktik pelaksanaan kewajiban perpajakan yang dilakukan oleh kaur keuangan desa di Kecamatan Cisauk. Namun terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi kepatuhan dalam melaksanakan kewajiban perpajakan yang dilakukan yakni masih kurangnya pengetahuan kaur keuangan desa terkait beberapa aspek perpajakan atas dana desa dan kemudahan aplikasi perpajakan yang digunakan.

Village funds are funds allocated by the central government to regional governments. The funds come from the APBN. As a result, the implementation of the use of the village funds cannot be separated from the fiscal obligations contained in them. Technically, the village treasurer is required to deduct and/or collect taxes on the village funds he manages, having been appointed as the executor of the village financial management on the basis of the applicable regulations. The existence of this obligation has implications for the treasurer's understanding of how tax obligations can be fulfilled for the use or management of the village for which he is responsible. This research was conducted in Cisauk District, Tangerang-Banten Regency. This research aims to find out how tax obligations are implemented in Cisauk District and what obstacles are faced in the process of implementing tax obligations. The research approach is qualitative. The results of this research are that in general the practice of implementation of obligations is in accordance with the regulations, even though there are still deductions for PPh 23 that have not been implemented. Then there are no obstacles that hinder the practice of implementation of tax obligations by the village finance department in Cisauk district. However, several factors influence the compliance in the implementation of tax obligations, namely the lack of knowledge of the village finance heads about several aspects of taxation of village funds and the simplicity of the tax applications used."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ananta Aji Prabandaru
"Peristiwa banjir bandang yang terjadi di Kabupaten Lebak pada tanggal 1 Januari 2020 menyebabkan sebanyak 30 desa di 6 kecamatan terdampak. Dari 30 desa yang terdampak, Desa Banjaririgasi merupakan salah satu desa dengan dampak terparah dibandingkan desa lainnya. Penelitian mengenai kerugian akibat banjir bandang di Desa Banjaririgasi selain didasari oleh data kerusakan, juga didasari oleh bentuk lahan, letak yang berada di hulu DAS Ciberang Hulu, dan jumlah permukiman yang banyak terdapat di sisi sungai Ciberang. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan karakteristik fisik dari wilayah terdampak banjir bandang di Desa Banjaririgasi berdasarkan parameter kemiringan lereng, dan perbedaan tinggi dengan sungai. Sedangkan, estimasi kerugian ditentukan berdasarkan overlay dari peta wilayah terdampak dengan peta penggunaan lahan Desa Banjaririgasi, kemudian dihitung luasannya lalu dikalikan dengan nilai ekonomi (economic exposure) dari kelas penggunaan lahan itu sendiri. Hasil dari penelitian menujukkan bahwa wilayah terdampak banjir bandang di Desa Banjaririgasi mencakup beberapa kelas penggunaan lahan dengan karakterisitk fisik berupa memiliki kemiringan lereng datar hingga agak landai dan perbedaan tinggi rendah. Sedangkan, tingkat kerugian terbesar di Desa Banjaririgasi berasal dari kerusakan pada fasilitas pemerintahan yang ditaksir sebesar Rp59,415,832,341.00. Sementara tingkat kerugian terkecil berasal dari penggunaan lahan hutan yaitu sebesar Rp59,457,216.00.

Flash flood that occurred at Lebak Regency in January 1st, 2020 affected around 30 villages in 6 sub-districts. The most affected area among 30 villages was Banjaririgasi Village. The research of estimating flood damage in Banjaririgasi Village was based on damage data, also based on the the topography of the area, location of the village itself that located at Ciberang Hulu river upstream, and most settlement are built in river bank area. The goal of this research are to determining physical characteristics of flash flood innudated area based on two parameter: slope steepness and elevation difference. The estimated amount of loss caused by flash floods were obtained by overlaying inundation map and land use map then calculate the area of inundated land use, and compared to economic exposure value of each type of land use. Results showed that the innudated area of flash flood in Banjaririgasi Village has physical characteristics: it has flat to gently sloping, and low elevation. Also, the highest damage caused by flash flood in Banjaririgasi Village estimated around IDR 59,415,832,341.00 from damaged/destroyed government facility, and the lowest damage estimated around IDR59,457,216.00 that comes from forestry."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Enny Suryanjari
"ABSTRAK
Penelitian ini mengkaji tentang partisipasi politik masyarakat Baduy berupa pemberian suara pada Pemilu Legislatif 2009. Menurut keyakinan mereka orang Baduy tidak ditugaskan mengikuti Pemilu. Dalam rangka menghormati peraturan pemerintah, mereka 3 kali mengikuti pemilu dengan peserta sedikit 3 . Pada 2009 masyarakat Baduy mengikuti Pemilu dengan jumlah peserta mencapai 21 dari Daftar Pemilih Tetap. Pertanyaan penelitian: mengapa terjadi peningkatan peserta Pemilu. Bagaimana peran calon legislatif dalam memenangkan pemilu.Penelitian ini menggunakan teori bosisme lokal John T.Sidel , teori partisipasi politik Rush dan Althoff , partisipasi politik Huntington dan Nelson , teori komunikasi tradisional Pye . Teori bosisme lokal untuk menjelaskan adanya jaringan kekuasaan politik dan ekonomi, partisipasi politik dari Rush dan Althoff untuk menjelaskan voting, dan partisipasi politik dari Huntington dan Nelson untuk menjelaskan mobilisasi, teori komunikasi tradisional untuk menjelaskan pendekatan dengan masyarakat tradisional. Metode penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam, observasi dan penelusuran pustaka.Hasil Penelitian: peningkatan partisipasi politik berupa pemberian suara pada Pemilu 2009 di desa Kanekes disebabkan oleh adanya persuasi yang dilakukan oleh calon legislatif partai Golkar, H.Kasmin, kepada pemerintah adat. Persuasi dilakukan dengan menggunakan komunikasi tradisional yaitu bertatap muka, komunikator adalah orang yang sudah dikenal baik sehingga komunikan percaya dengan isi pesan yang diterima. Akhirnya pemimpin adat menyetujui penyelenggaraan Pemilu di desa Kanekes dengan syarat hanya diikuti oleh warga Baduy Luar dan TPS hanya didirikan di Balai Desa sebanyak dua unit. Setelah Pemilu disetujui oleh pimpinan adat, tim sukses partai Golkar yang terdiri dari orang Baduy melakukan kampanye kepada warga dengan memanfaatkan ikatan primordial yaitu ikatan kesukuan.Kesimpulan: faktor yang menyebabkan adanya peningkatan partisipasi politik berupa pemberian suara pada H.Kasmin pada Pemilu Legislatif adalah adanya tekanan dari calon legislatif kepada pemerintah adat dan adanya kampanye dari tim sukses H.Kasmin. Pemberian suara dilakukan dengan cara memobilisir warga yang dilakukan oleh kepala desa jaro pamarentah .kata kunci : partisipasi politik, masyarakat tradisional, bosisme local

ABSTRACT
This study examines the political participation of Baduy people in the orm of voting in the 2009 Legislative Election. According to their beliefs, Baduy people are not assigned to give their vote in the election. In order to respect the government regulations, they have cast their votes 3 times with a few participants 3 . In 2009, Baduy people participated in the General Election with the number of participants reached 21 of the Permanent Voters List.Research question: Why did the number of the participants in the election increase? What was the role of legislative candidates in winning the election. This study uses the theory of local bosism John T.Sidel , political participation theory Rush and Althoff , political participation Huntington and Nelson , traditional communication theory Pye . The theory of local bosism is used to explain the existence of a network of political and economic power, political participation of Rush and Althoff is used to explain voting, and political participation from Huntington and Nelson is used to explain the mobilization, traditional communication theory is used to explain the approach with traditional society. Qualitative research methods. Data collection techniques were carried out through in-depth interviews, observation and library search.Results: The increase of political participation in voting in the 2009 elections in Kanekes village was caused by persuasion conducted by Golkar party legislative candidate H. Kasmin to the Adat Government Kepala Adat . Persuasion is done by using traditional face to face communication, done by a communicator who is well known so the communicants believed with the contents of messages they received. Finally, the Adat leaders agreed that the election was conducted in Kanekes village on condition that it was only followed by Baduy Luar residents and TPS was only established in Village Hall as many as two units. After the election was approved by the Adat leaders, the Golkar party 39;s successful team of Baduy people campaigned to the residents by using primordial ties.Conclusion: The factors that led to vote increase for H. Kasmin in Legislative Election was the pressure from the legislative candidate to Ketua Adat The Adat government and the campaign of H. Kasmin 39;s successful team. Voting was conducted by mobilizing citizens done by the village head jaro pamarentah .Keywords: political participation, traditional society, local leaders."
Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
D-Pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Naufal Fakhri Syawalrizqy
"Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) Gunung Endut memiliki luas 25.870,0 Ha dengan potensi spekulatif mencapai 100 Mwe dan cadangan terduga 80 MWe (Kementerian ESDM,2017). Namun, hingga saat ini belum tedapat investor yang tertarik untuk memproduksi WKP Gunung Endut karena risikonya yang masih tinggi. Risiko tersebut adalah belum adanya kepastian perihal sumber panas bumi pada lokasi tersebut. Pemerintah berupaya dengan melakukan pengeboran sumur eksplorasi menggunakan dana dari pemerintah. Hal ini bertujuan untuk mendapatkan data dan informasi secara lengkap. Meskipun demikian, dalam menentukan area untuk dibangun wellpad, diperlukan beberapa data pendukung. Salah data pendukung untuk membangun wellpad adalah informasi geologi teknik untuk mengetahui area sekitar wellpad. Untuk itu dilakukan pemetaan geologi teknik pada area tersebut. Metode yang dilakukan adalah pemetaan geologi teknik dan uji mekanika tanah. Pemetaan geologi teknik meliputi tingkat pelapukan, kemiringan lereng, litologi, dan kekuatan batuan. Sedangkan uji mekanika tanah terdiri dari uji batas cair,batas plastis, indeks aktivitas, schimdt hammer, uji kuat geser, dan klasifikasi tanah. Daerah penelitian terdiri dari 4 satuan geologi teknik yaitu satuan andesit lapuk sempurna, satuan tuf sangat lapuk-lapuk sempurna, satuan tanah pasir bergradasi buruk (SP), dan satuan tanah pasir bergradasi baik (SW). Berdasarkan uji mekanika tanah yang dilakukan pada daerah penelitian memiliki nilai kadar air 25%-41%, memiliki nilai batas cair (LL) 49.53% - 58.49%, memiliki nilai batas plastis (PL) 38.64% - 47.412%, memiliki nilai indeks plastisitas (PI) 6.38% - 11.61%. Berdasarkan analisis indeks aktivitas didapatkan nilai aktivitas sebesar 0.77 – 5.28. Memiliki nilai kohesi (c) 8.38 - 12.278, dan nilai sudut gesek dalam (ɸ) sebesar 3.7027 – 4.8261. Spesifikasi wellpad yang akan dibangun tidak diketahui, sehingga digunakan faktor keamanan sebesar 2.5, sehingga didapatkan daya dukung tanah yang dizinkan untuk dibangun wellpad pada daerah penelitian adalah sebesar 3.4-5.5 ton/m2 dengan rata-rata 4.55 ton/m2.

The Gunung Endut Geothermal Working Area (WKP) itself has an area of 25,870.0 Ha with a speculative potential of up to 100 Mwe and an estimated reserve of 80 MWe (Ministry of Energy and Mineral Resources, 2017). However, until now there has been no investor who is interested in producing the Gunung Endut WKP because the risk is still high. The risk is that there is no geothermal source in that location. The government is trying to drill exploration wells using government funds. It aims to obtain complete data and information. However, in determining the area to build a wellpad, some supporting data is needed. One of the supporting data for building a wellpad is engineering geological information to find out the area around the wellpad. For this reason, a geological engineering mapping of the area was carried out. The method used is engineering geology and soil mechanics test. Mapping of engineering geology includes the level of weathering, slope, lithology, and rock strength. While the soil mechanics test consists of a liquid limit test, plastic limit, activity index, Schimdt hammer, shear strength test, and soil classification. The research area consists of 4 engineering geology units, namely the Perfectly Weathered Andesite Unit, Highly Weathered-Perfectly Weathered Tuff Unit, Poor Graded Sand Soil Unit (SP), and Well Graded Sand Soil Unit (SW). Based on soil mechanics tests conducted in the research area, it has a moisture content value of 25%-41%, has a liquid limit value (LL) of 49.53% - 58.49%, has a plastic limit value (PL) of 38.64% - 47.412% , has a plasticity index (PI) of 6.38% - 11.61%. Based on the activity index analysis, the activity value is 0.77 – 5.28. It has a cohesion value (c) of 8.38 - 12,278, and an internal friction angle (ɸ) of 3.7027 – 4.8261. The specifications for the wellpad to be built are unknown, so a safety factor of 2.5 is used, so that the soil bearing capacity allowed for the construction of the wellpad in the research area is 3.4-5.5 tons/m2 with an average of 4.55 tons/m2."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sinta Eka Mulia
"Gunung Endut merupakan salah satu daerah dengan potensi panas bumi kualitas baik mencapai 80 Mwe. Kegiatan pengembangan panas bumi di daerah Gunung Endut telah menentukan lokasi titik pembangunan tapak sumur pembangkit panas bumi, salah satunya adalah lapangan EDT C. Pembangunan tapak sumur ini diperlukan penelitian lebih lanjut terhadap kondisi geologi teknik untuk mengetahui karakteristik tanah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik geologi teknik dan memetakan kondisi geologi teknik daerah penelitian. Metode yang digunakan adalah metode lapangan dan metode laboratorium. Metode lapangan dilakukan untuk mendapatkan informasi di lapangan seperti tingkat pelapukan dan pengambilan sampel tanah. Metode laboratorium terdiri atas uji analisis ukuran butir, uji batas Atterberg, dan uji kuat geser langsung untuk memperoleh data terkait karakteristik geologi teknik. Hasil lapangan menunjukkan satuan geomorfologi terdiri atas dua satuan, yaitu Satuan Perbukitan Tinggi Vulkanik Berlereng Curam – Sangat Curam dan Satuan Perbukitan Tinggi Vulkanik Berlereng Landai – Curam. Hasil laboratorium menunjukkan bahwa pada uji berat kering memiliki berat air = 294.68 – 373.49 gr dengan persentase kadar air (Wn) = 42 – 60%. Untuk uji ukuran butir menunjukkan pasir berbutir kasar dengan nilai fraksi butiran > 2 mm = 2 – 18%, fraksi pasir kasar = 67 – 80%, fraksi pasir halus = 9 – 16%, dan fraksi lanau = 3 – 4%. Hasil batas Atterberg menunjukkan nilai batas cair (LL) = 48 – 64%, batas plastis (PL) = 39 – 46%, indeks plastisitas (PI) = 6 – 19%, indeks cair (LI) = 0.21 – 2.52%, dan aktivitas (A) = 1.346 – 5.450. Hasil uji kuat geser langsung menunjukkan nilai sudut geser dalam (∅) = 9.62 – 44.95˚ dan nilai kohesi (c) = 0.0443 – 5.6750 kN/m2 . Kemudian diperoleh satuan geologi teknik diantaranya Satuan Batuan Andesit Lapuk Ringan – Kuat, Satuan Tuff Lapuk Sempurna, Satuan Pasir Gradasi Baik (SW), dan Satuan Kolovium Lapuk Kuat – Sempurna. Pembangunan tapak sumur dapat memperhatikan desain lubang sumur, akses jalan, relief tinggi dan curam, dan hasil pengujian laboratorium.

Mount Endut is a geothermal potentials area in Indonesia with good quality reaching 80 Mwe so that it can meet the electrical energy needs of Java Island. Geothermal development activities in the Mount Endut area are in the stage of determining the location of the Wellpad Geothermal construction point, one of which is the EDT C Field. Construction of the Geothermal Wellpad requires further research on engineering geology conditions to determine soil characteristics so that construction can last longer. For this reason, this study aims to determine the engineering geology characteristics and map the geological conditions of the research area. The methods used in the study are field methods and laboratory methods. Field methods are carried out to obtain the weathering level and soil sampling. Laboratory methods are divided into grain size analysis tests, Atterberg Limit, and direct shear strength tests to obtain engineering geology characteristics. Field results show that the geomorphological unit consists of two units, the Steep – Very Steep Marbled Volcanic High Hill Unit and the Ramps – Steep Marbled Volcanic High Hill Unit. The laboratory results showed that the dry weight test had a water weight = 294.68 – 373.49 gr with a percentage of water content (Wn) = 42 – 60%. For the grain size test shows the value of the grain fraction > 2 mm = 2 – 18%, the coarse sand fraction = 67 – 80%, the fine sand fraction = 9 – 16%, and the silt fraction = 3 – 4%. The Atterberg limit results show the value of the liquid limit (LL) = 48 – 64%, the plastic limit (PL) = 39 – 46%, the plasticity index (PI) = 6 – 19%, the liquid index (LI) = 0.21 – 2.52%, and the activity (A) = 1.346 – 5.450. Direct shear strength test show the value of the inner shear angle (∅) = 9.62 – 44.95˚ and the cohesion value (c) = 0.0443 – 5.6750 kN/m2 . Then obtained engineering geology units including Lightly Weathered – Strong Andesite Rock Units, Perfectly Weathered Tuff Units, Good Gradation Sand Units (SW), and Strong – Perfectly Weathered Collovium Units. The construction of wellpad geothermal can take can take into account the design of the wellbore, road access, high and steep relief, and the results of laboratory tests."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Akhmad Rafif Thufail, athor
"Gunung Endut memiliki potensi cadangan terduga sebagai pembangkit listrik tenaga panas bumi sebesar 80 MWe. Informasi geologi teknik seperti mekanika tanah, litologi batuan, tingkat pelapukan batuan, kekuatan batuan, serta kemiringan lereng menjadi hal yang fundamental dalam menentukan lokasi wellpad. Hal tersebut mendasari penelitian karakteristik geologi teknik perlu dilakukan untuk kepentingan penentuan titik wellpad. Metode penelitian berupa pemetaan geologi teknik dan uji laboratorium mekanika tanah. Dalam melakukan uji mekanika tanah, digunakan sampel tanah terganggu yang diambil menggunakan sekop. Hasil pemetaan geologi teknik menunjukkan daerah penelitian tersusun atas lima satuan geologi teknik, yaitu satuan tanah residual SP (RSP), tanah residual SW (RSW), andesit lapuk sedang (AM), andesit sangat lapuk (AH), dan tuf lapuk sempurna. Berdasarkan tingkat pelapukan, daerah penelitian terbagi menjadi tiga zona pelapukan, yaitu zona batuan lapuk tinggi (level 4), zona batuan lapuk sempurna (level 5), dan zona tanah residu (level 6). Hasil analisis mekanika tanah menunjukkan nilai kadar air 29,62%- 40,89%, nilai batas cair (LL) 28,56%-48,17%, indeks plastisitas (PI) 1,49%- 17,96% dominan agak plastis, indeks aktivitas 0,3-1,55 (inactive hingga active clays) dominan normal clays, potensi swelling sedang, kohesi (c) 0,814-7,364 kPa, serta sudut geser dalam (ф) 2,51⁰-20,9⁰. Analisis kelayakan menunjukkan daerah penelitian layak dibangun wellpad dengan kriteria pondasi dengan kedalaman 3 m, berat tanah 1,8 t/m3 , lebar pondasi 5 m, serta faktor keamanan 2,5 dapat menopang wellpad dengan daya dukung rata-rata 12,16 ton/m2.

Mount Endut has a potential reserve of 80 MWe as a geothermal power plant. Technical geological information such as soil mechanics, lithology, weathering level, rock strength, and slope are fundamental in determining the location of wellpad. This underlies the research on engineering geological characteristics that need to be carried out to determine the wellpad point. The research method is in the form of engineering geological mapping and soil mechanics laboratory tests. In carrying out soil mechanics tests, disturbed soil samples were used which were taken using a shovel. The result of the engineering geological mapping show that the research area is composed of five engineering geological units, namely residual soil unit SP (RSP), residual soil SW (RSW), moderately weathered andesite (AM), highly weathered andesite (AH), and completely weathered tuff. Based on the level of weathering, the study area is divided into three weathering zones, namely the highly weathered rock zone (level 4), the completely weathered rock zone (level 5), and the residual soil zone (level 6). The results of the soil mechanics analysis show that the water content value is 29.62%-40.89%, the liquid limit value (LL) is 28.56%-48.17%, and the plasticity index (PI) 1.49%-17.96% is slightly dominant. plastic, activation index 0.3-1.55 (inactive to active clays) dominant normal clays, moderate swelling potential, cohesion (c) 0.814-7.364 kPa, and internal shear angle (ф) 2.51⁰-20.9⁰. The feasibility analysis shows that the research area is feasible to build a wellpad with the criteria of a foundation with a depth of 3 m, soil weight of 1,8 t/m3 , a foundation width of 5 m, and a safety factor of 2.5 that can support a wellpad with an average carrying capacity of 12,16 tons/ m2."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Payiz Zawahir Muntaha
"Masyarakat Baduy merupakan sebuah masyarakat yang seluruh sistem sosial, sistem nilai dan cara berfikirnya bersumber pada sistem kepercayaan, hukum adat dan ajaran dari para leluhurnya. Sistem sosial dan ajaran adat tersebut menjadikan masyarakat baduy mampu mewujudkan ketahanan sosial dan lingkungan dalam kehidupan mereka. Tujuan dilakukannya penelitian ini, yaitu: Pertama Untuk mengetahui dan menganalisis konsep kepemimpinan dalam pandangan masyarakat Baduy; Kedua, Untuk mengetahui dan menganalisis dinamika kepemimpinan pada masyarakat Baduy dan Ketiga, Untuk mengetahui dan menganalisis strategi yang diterapkan oleh masyarakat baduy dalam mewujudkan ketahanan sosial dan lingkungan. Penelitian ini menggunakan pendekatan Kualitatif dengan metode studi kasus. Hasil pengolahan data menyimpulkan. Pertama. Prinsip-prinsip yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin dalam pikukuh dan pitutur baduy adalah sebagai berikut: (1). Seorang pemimpin harus berwawasan lingkungan (ecological consciousness leadership). (2). Prinsip yang mengatur etika seorang pemimpin menjadi pribadi yang baik.(3). Dimensi sosial seorang pemimpin. (4). Pemimpin di Baduy diharuskan juga menghormati dan mencintai negara. Kedua, terdapat tiga aspek yang menjadikan masyarakat baduy bisa menjaga keteraturan dan keberlangsungan kehidupan mereka. antara lain: sistem sosial dan budaya yang sangat kuat, pengaturan sistem ekonomi memprioritaskan pemenuhan kebutuhan primer serta pengelolaan lingkungan hidup yang tertata rapi. Ketiga, dalam tradisi masyarakat baduy sebagaimana diajarkan oleh leluhur mereka memilih pemimpin didasarkan pada dua faktor utama. Faktor pertama adalah garis keturunan yang kedua adalah “nuzum”. Keempat, sistem politik pada masyarakat baduy, dalam kehidupan masyarakat baduy terdapat dua sistem. Yakni sistem pemerintahan formal dibawah negara Indonesia dan sistem pemerintahan adat. Kelima, Ketahanan sosial dan lingkungan masyarakat baduy disandarkan pada sistem nilai dan ajaran yang bersumber dari pikukuh dan pitutur karuhun. Pembagian wilayah pemukiman di masyarakat baduy juga mampu mewujudkan ketahanan sosial dan lingkungan.

The Baduy community is a society whose entire social system, value system, and way of thinking are rooted in the belief system, customary law, and teachings of their ancestors. The social system and traditional teachings make the Baduy community able to realize social and environmental resilience in their lives. These conditions are the objectives of this research, namely: The first to identify and analyze the concept of leadership in the view of the Baduy community; The second, to know and analyze the dynamics of leadership in the Baduy community and thirdly, to find out and analyze the strategies adopted by the Baduy community in realizing social and environmental resilience. To achieve the three research objectives using a qualitative approach with the case study method. The results of data processing concluded. Firstly, the principles that must be possessed by a leader in pikukuh and pitutur baduy are as follows: (1). A leader must have an environmental perspective (ecological consciousness leadership). (2). The principles that govern the ethics of a leader to be a good person (3). The social dimension of a leader. (4). Leaders in Baduy are also required to respect and love the country. Secondly, three aspects make the Baduy community able to maintain the order and continuity of their lives. among others: a very strong social and cultural system, the regulation of the economic system to prioritize the fulfillment of primary needs as well as orderly management of the environment. Thirdly, in the baduy community tradition as taught by their ancestors, choosing a leader is based on two main factors. The first factor is lineage the second is "Nuzum". Fourthly, the political system in the Baduy community, in the life of the Baduy community there are two systems. Namely the formal government system under the Indonesian state and the customary government system. Lastly, the social and environmental resilience of the Baduy community is based on a system of values and teachings that come from pikukuh and pitutur karuhun. The division of residential areas in the Baduy community is also able to create social and ecological resilience."
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>