Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 88730 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Putri Juniarti
"Perusahaan sering kali harus menangani berbagai macam produk yang berbeda. Klasifikasi persediaan memiliki peran penting untuk membantu perusahaan mengelola inventory mereka. Berdasarkan literatur akademik, sejumlah peneliti yang memiliki fokus pada inventory telah mengembangkan berbagai model multi-criteria inventory classification (MCIC) untuk mengatasi masalah klasifikasi persediaan dengan menganalisis criticality suatu produk dengan lebih baik daripada hanya menggunakan satu kriteria seperti yang ditunjukkan dalam traditional ABC classification. Di sisi lain, reverse logistic adalah bisnis yang cukup besar bagi industri farmasi. Di Indonesia, industri farmasi berkontribusi besar terhadap kinerja perekonomian nasional. Namun, tidak banyak penelitian yang secara khusus menggabungkan dua topik penting ini. Sebagian besar penelitian di bidang supply chain dan logistic berfokus pada pengoptimalan forward logistic. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model multi-criteria inventory classification (MCIC) yang cocok untuk diaplikasikan pada proses reverse logistic. Hasil klasifikasi berdasarkan model yang diusulkan dapat digunakan sebagai alat untuk mengembangkan kebijakan pengendalian persediaan dan kebijakan pengembalian barang retur.

Companies often have to deal with many different producs. Inventory classification have an important role to helping companies manage their inventory. According to academic literature, a number of inventory researcher have developed multi-criteria inventory classification (MCIC) models to overcome inventory classification problems to analyze the criticality of products better than only use one criterion as shown in traditional ABC inventory classification. On the other hand, reverse logistic is a big business for pharmaceutical industry. In Indonesia, the pharmaceutical industry contributes significantly to the national economy performance. However, lack of research that specifically combine these two important topics. Most of the research in the field of supply chain and logistic focuses on optimization for forward logistic. This research aim to develop multi-criteria inventory classification model that are suitable to be applied to the reverse logistic process. The result of the classification based on proposed model could be used as a tool for developing inventory control policies and return policies."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sisilia
"Industri farmasi adalah badan usaha yang memiliki izin sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan untuk melakukan kegiatan pembuatan obat atau bahan obat. Industri farmasi dalam melakukan kegiatan pembuatan obat dan/atau bahan obat wajib menggunakan acuan yaitu standar Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB). Standar CPOB mengatur salah satunya peralatan, cara penyimpanan dan pengiriman obat yang baik serta kualifikasi dan validasi. Tujuan dari tugas khusus ini adalah memahami alur proses di warehouse department, proses kualifikasi alat, proses pemantauan suhu dan kelembaban penyimpanan di gudang serta proses pengendalian stok di gudang. Hasil menunjukkan bahwa alur proses di warehouse department meliputi proses penerimaan, penyimpanan, penimbangan, pengiriman, pengembalian dan pemusnahan. Kualifikasi terdiri dari kualifikasi desain, instalasi, operasional dan kinerja. Proses pemantauan suhu dan kelembaban penyimpanan di gudang dilakukan menggunakan EMS yang data pemantauannya ditarik 2 minggu sekali. Proses pengendalian stok salah satunya adalah dengan cycle count yang dilakukan 1 bulan sekali untuk memastikan akurasi inventori dan mengidentifikasi kesalahan dalam sistem pengelolaan stok.

The pharmaceutical industry is a business entity that has a permit in accordance with the provisions of laws and regulations to carry out the manufacture of drugs or drug ingredients. The pharmaceutical industry in carrying out the manufacture of drugs and/or drug ingredients is required to use a reference, namely the Good Manufacturing Practices (GMP) standard. The GMP standard regulates equipment, good storage and delivery methods for drugs, as well as qualification and validation. The purpose of this special task is to understand the process flow in the warehouse department, the equipment qualification process, the process of monitoring the temperature and humidity of storage in the warehouse, and the stock control process in the warehouse. The results show that the process flow in the warehouse department includes the process of receiving, storing, weighing, shipping, returning and destroying. Qualification consists of design, installation, operational and performance qualifications. The process of monitoring the temperature and humidity of storage in the warehouse is carried out using EMS whose monitoring data is withdrawn once every 2 weeks. One of the stock control processes is with a cycle count which is carried out once a month to ensure inventory accuracy and identify errors in the stock management system.  "
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2024
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Fahma Diana Muhdhor
"Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh rancangan pengelompokan multi variabel spare part inventory untuk aircraft part menggunakan pendekatan Fuzzy Analytic Hierarchy Process (FAHP) yang mudah diaplikasikan dan mempermudah dalam pengelolaan dan penentuan kebijakan terhadap inventori spare part berdasarkan pengelompokannya. Pengelompokan inventori ini dilakukan berdasarkan 5 kriteria utama yaitu criticality, lead time, demand pattern, supplier sourcing dan unit price. Hasil penelitian menunjukkan criticality mempunyai bobot prioritas tertinggi dalam pengelompokan inventori. Penggunaan metode Fuzzy AHP terbukti dapat memberikan hasil yang reliable karena dapat mengakomodasi subjektifitas dalam pengambilan keputusan.

This research is aimed at gaining classification design of multi-criteria spare part inventory for aircraft part using Fuzzy Analytic Hierarchy Process (FAHP) approach which can be applied easily as well as facilitate the management and the determination of policy toward spare part inventory based on the classification. The inventory classification carried out is grounded on 5 main criteria e.g. critically, lead time, demand pattern, supplier souring, and unit price. The study result indicates that critically shows the highest quality of priority in inventory classification. Fuzzy AHP method proves to be able to give a reliable result because it can accommodate subjectivity in a decision making.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
T35067
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sari Sukmawati Kapota
"Pekerjaan kefarmasian adalah pembuatan termaksud pengendalian mutu sediaan farmasi, pengamanan, pengadaan, penyimpanan dan pendistribusian atau penyaluran obat, pengelolaan obat, pelayanan obat atas resep dokter, pelayanan informasi obat, serta pengembangan obat, bahan obat dan obat tradisional. Pada pengadaan sediaan farmasi penting untuk mengetahui stok sediaan tersebut sebelum pengadaan dilakukan untuk meminimalkan kerugian-kerugian seperti kelebihan stok maupun kekurangan stok, oleh karenanya setiap distribusi farmasi perlu adanya sistem pengendalian sediaan khususnya pada sediaan farmasi kategori Pareto A yang sering kali terjadi kekosongan karena pergerakan barang cepat (fast moving stock) dengan jumlah anggaran mencapai 70-80% dari total dana sehingga kekosongan barang akan berpengaruh pada penurunan profit sebuah distribusi. Pengendalian sediaan farmasi memiliki beberapa metode salah satunya metode ABC (Always, Better, Control) yang paling sering digunakan dalam distribusi farmasi. Tujuan dari analisis pengendalian sediaan farmasi pareto A dalam penelitian ini yaitu memperoleh data kategorisasi pareto A beserta jumlah item dan total anggaran serta membandingkan kategorisasi tersebut dengan panduan pengadaan periode sebelumnya. Metode pengambilan data menggunakan metode cross sectinal retrospektif dengan beberapa langkah-langkah analisis. Data analisis pada penelitian ini menunjukkan kategori pareto A memiliki total 260 dari 754 item atau sekitar 35% dengan total anggaran mencapai 79%.

Pharmaceutical work is manufacture referred to quality control pharmaceutical inventory, security, procurement, storage and distribution or drug distribution, drug management, drug prescription services, drug information services, drug development, medicinal ingredients, and traditional medicines. In the procurement of pharmaceutical inventory is important to know the inventory before procurement is carried out to minimize losses such as overstock or understock, therefore each distribution in the pharmaceutical industry, it is necessary to have an inventory control system, especially for Pareto A pharmaceutical inventory category, where vacancies often occur due to fast-moving stock with a total budget of up to 70-80% of the total funds so that the vacancy will affect the decrease in distribution profits. Control of pharmaceutical inventory has several methods, one of which is the ABC (Always, Better, Control) method most frequently used in pharmaceutical distribution. The purpose of the Pareto A pharmaceutical inventory control analysis in this study was to obtain Pareto A categorization data along with the number of items and the total budget and to compare this categorization with the procurement guidelines for the previous period. Methods of data collection using the retrospective cross-sectional analysis method with several steps. Data analysis in this study shows that the Pareto A category has a total of 260 out of 754 items or about 35% with a total budget of 79%."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Edwin Ardiansyah Umar
"Salah satu masalah abadi yang tidak pernah habis untuk dibicarakan adalah pengelolaan persediaan suku cadang. Persediaan suku cadang erat kaitannya dengan produktivitas, pemeliharaan, dan keandalan fasilitas manufaktur di dunia industri. Kurangnya suku cadang dapat mengakibatkan hilangnya produksi jika peralatan rusak, namun bila nilai stok terlalu tinggi juga dapat mengakibatkan hilangnya peluang. Berdasarkan fakta tersebut, salah satu tugas terpentingnya adalah mengklasifikasikan komponen cadangan untuk menentukan mana yang stok atau non stok. Klasifikasi suku cadang multi-kriteria akan dibuat dengan mempertimbangkan penggunaan, keandalan pabrik, dan ketersediaan barang. Dengan menggunakan 11 kriteria yang ditentukan, kami akan menggunakan AHP untuk menghitung bobot setiap kriteria. Kemudian bobot tersebut akan digabungkan dengan skor pilihan alternatif untuk menghasilkan skor keputusan dan menentukan keputusan saham/non saham. Kajian ini akan dilakukan di sektor pupuk di Indonesia yang memiliki sekitar 200.000 SKU suku cadang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa AHP dapat menciptakan model klasifikasi suku cadang yang sederhana, konsisten, dan selaras dengan kebutuhan perusahaan.

One timeless problem that never gets old to talk about is the management of spare parts inventory. Spare part inventory is intimately related to manufacturing facilities' productivity, maintenance, and reliability in the industrial world. The lack of spare parts can lead to the loss of production when equipment fails, but when the value of the stock is too high, it can also lead to opportunity loss. Based on this fact, one of the most critical tasks is classifying spare components to determine which stock or non-stock. A multi-criteria classification of spare parts will be made considering usage, factory dependability, and availability of goods. Using the 11 defined criteria, we will employ AHP to calculate the weight of each criterion. Then the weight will be combined with the score of the alternative options to generate a decision score and determine the stock/non-stock decision. The study will be conducted in the fertilizer sector of Indonesia, which has approximately 200,000 SKUs of spare parts. The research results indicate that AHP can create a straightforward, consistent spare parts classification model that aligns with the company's needs."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Laras Shahtyaningrum
"Pengendalian persediaan suku cadang merupakan hal yang sangat penting bagi perusahaan minyak bumi dan gas melihat perannya sebagai penunjang pemeliharaan, perbaikan, serta pendukung berjalannya kegiatan operasional. Dengan beberapa tantangan berupa permintaan suku cadang pada Perusahaan Migas yang bersifat tak menentu, banyaknya jenis material, resiko tertundanya produksi akibat kekurangan persediaan, serta persediaan berlebih yang akan mengurangi pemasukan perusahaan, pemilihan kebijakan persediaan harus diberi perhatian khusus.
Penetapan kebijakan persediaan yang sesuai dimulai dengan peramalan permintaan untuk mengestimasi parameter pengendalian persediaan, yang dilanjutkan dengan perhitungan jumlah pemesanan (Q) dan titik pemesanan kembali (ROP) pada metode Continuous Review, serta review interval (T) pada Periodic Review.
Pada kasus ini, hanya ROP dari metode Continuous Review yang dapat diterapkan pada data historis perusahaan. Hasil dari perhitungan dan analisis Re-Order Point kebijakan persediaan Continuous Review berupa penurunan inventory level sehingga membuat nilai turnover ratio material suku cadang meningkat.

Spare parts inventory control is extremely important for oil and gas companies due to their role in supporting the maintenance and repair of the operations. With several challenges in the form of spare parts demand on oil and gas companies that are erratic, the many types of materials, the risk of delays in production due to shortage of inventory, as well as excess inventory that will reduce the company's revenue, the selection of inventory policies should be given special attention.
Determination of the appropriate inventory policy starts with demand forecasting for estimating inventory control parameters, which is followed by the calculation of the order quantity (Q) and reorder point (ROP) in the continuous review method, and the review interval (T) on the Periodic Review method.
In this case, only ROP of the Continuous Review can be applied to the historical data of the company. The results of the calculation and analysis of Re-Order Point in the Continuous Review inventory policy is lower inventory levels and with that increasing the value of the turnover ratio from spare parts material.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S53907
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1990
S17948
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fauzan Muhammad Malik
"Transportasi udara merupakan salah satu mode transportasi yang telah menjadi kebutuhan mendasar masyarakat. Pengelolaan persediaan suku cadang merupakan salah satu cara bagi perusahaan penerbangan untuk menjaga operasional dan mengurangi waktu tunggu yang tidak penting.
Tujuan utama dalam penelitian ini ialah untuk membuat pengelolaan persediaan suku cadang pesawat terbang yang praktis berdasarkan klasifikasi multi-kriteria yang akurat. Penelitian ini juga bertujuan untuk menginvestigasi kriteria yang relevan yang digunakan di dunia industri penerbenagan.

The maintenance in airline industry is very strictly considered. Spare part inventory management is one of airline rsquo s strategy to maintain the operational availability and reduce the unnecessary downtime such as delay and cancelation due to component failure.
The main purpose of this research is to build a practical based on accurate multi criteria classification of aircraft spare part inventory management with AHP approach. It also aims to investigate the relevant criteria used in the airline industry.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
T48384
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aprilio Robih Akbar Susilo
"Sektor kesehatan memiliki fokus utama untuk dapat menyediakan perawatan dengan kualitas yang baik bagi pasien, salah satunya dengan pemberian obat-obatan. Untuk dapat memenuhi kebutuhan obat, rumah sakit memerlukan kebijakan dalam mengendalikan persediaan obat yang ada. Namun, kebijakan pengendalian yang belum terarah dapat menyebabkan biaya perawatan kesehatan terus meningkat sehingga diperlukan rantai pasok perawatan kesehatan yang efektif untuk dapat mengurangi beberapa biaya yang tidak perlu. Untuk dapat mengatasi masalah ini, penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model kebijakan persediaan dengan mengembangkan Simulasi Monte Carlo untuk menentukan model pengendalian persediaan dan parameter model persediaan yang optimal yang dapat digunakan oleh rumah sakit. Hasil penelitian menunjukan dengan menggunakan model pengendalian persediaan yang tepat dapat mengurangi total biaya persediaan hingga lebih dari 30% pada poli pediatri dengan tetap memenuhi kendala-kendala yang ada di rumah sakit.

The healthcare sector has a primary focus on providing high-quality care to patients, and one crucial aspect is ensuring the availability of medications. To meet the medication needs effectively, hospitals need well-directed inventory control policies. Without proper control measures, healthcare costs can escalate, making it essential to establish an efficient healthcare supply chain that minimizes unnecessary expenses. To be able to overcome this problem, this research aims to develop an optimized inventory management model by developing Monte Carlo Simulation. The objective is to determine the most effective inventory control policies and optimal parameter settings for hospitals. The findings highlight the significant impact of implementing the appropriate inventory control models, showcasing a reduction of over 30% in total inventory costs in the pediatric department. These improvements are achieved while still fulfilling the existing operational constraints within the hospital."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Samuel Joshua
"Penelitian ini mengembangkan model Vendor Managed Inventory untuk sistem rantai pasok dua eselon yang terdiri dari satu vendor dan dua pembeli dengan tipe kontrak buy-back terhadap pembeli 1 dan tipe kontrak revenue-sharing terhadap pembeli 2. Dampak penggunaan dua jenis kontrak secara bersamaan ini dianalisis dengan membandingkan model utama tersebut dengan model serupa yang menggunakan kontrak buy-back terhadap kedua pembeli model pembanding 1 dan model serupa yang menggunakan kontrak revenue-sharing terhadap kedua pembeli model pembanding 2 . Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan kontrak buy-back dan revenue-sharing secara bersamaan mengubah nilai variabel kontrak pada setiap model pembanding untuk menghasilkan alokasi keuntungan tertentu dalam kondisi keuntungan sistem yang maksimal.

This study develops a Vendor Managed Inventory model for a two echelon supply chain system consisting of one vendor and two buyers with buy back contract with the first buyer and revenue sharing contract with the second buyer. The impacts of using two types of contracts simultaneously are analyzed by comparing the main model with a similar model using buy back contracts against both buyers comparative model 1 and a similar model using revenue sharing contracts to both buyers comparative model 2 . The result indicates that the use of buy back and revenue sharing contract simultaneously changes the value of contract variables on each comparative model to produce a certain profit allocation under the maximum system rsquo s profit condition."
Depok: Universitas Indonesia, 2017
T48670
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>