Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 139328 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Meiynana
"Tesis ini membahas tentang Evaluasi Proses Pelaksanaan Program Indonesia Pintar sebagai salah satu Nawacita dalam bidang pendidikan yang bertujuan untuk meningkatkan akses layanan pendidikan bagi anak usia 6-21 tahun yang berasal dari keluarga tidak mampu. Lokasi penelitian adalah SMA yang berada di Kecamatan Babakan sebagai representasi pelaksanaan PIP terbaik di Kabupaten Cirebon. Penelitian ini dilakukan menggunakan jenis penelitian evaluasi menggunakan pendekatan penelitian kualitatif. Metode pengumpulan data melalui wawancara, studi literatur, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam Pelaksanaan PIP di Kecamatan Babakan terdapat keterkaitan komponen input atau sumber daya yang mendukung yaitu adanya pelaksana PIP yang memiliki kompetensi dan jumlah sesuai dengan kebutuhan di setiap unsur yang terlibat, adanya sarana dan anggaran yang mendukung pelaksanaan seperti pemberian insentif pada petugas PIP, serta adanya pedoman pelaksanaan PIP yang digunakan. Sumber daya tersebut mendukung adanya tahapan mekanisme pelaksanaan yang sesuai dengan petunjuk pelaksanaan PIP yang berjalan pada setiap jenjang serta pada tiap tahapan mekanisme saling berkaitan dan berpengaruh terhadap pencapaian tujuan PIP. Mekanisme berawal dari adanya sosialisasi dan koordinasi mengenai pelaksanaan PIP oleh Kemdikbud kepada seluruh unsur yang terlibat. Selanjutnya proses pengusulan data calon penerima PIP yang sesuai dengan kriteria yaitu pemilik KIP dan Non-KIP yang terdaftar dalam sumber data kemiskinan, proses penyaluran PIP yang dilaksanakan sesuai dengan perjanjian dan waktu yang tepat, proses pencairan yang dilakukan oleh penerima PIP di BNI Losari yang berjalan dengan lancar, dan adanya proses pemantauan yang dilakukan oleh Direktorat SMA serta Cabang Dinas Wilayah X. Rekomendasi dari penelitian ini yaitu meningkatkan komitmen dan tanggung jawab pada setiap unsur yang terlibat sesuai dengan peran dan fungsi pada pelaksanaan PIP, adanya proses perencanaan penyusunan program yang lebih baik sumber daya untuk mendukung pelaksanaan PIP agar mencapai tujuan, serta pelaksanaan PIP pada jenjang SMA yang baik di Kecamatan Babakan dapat menggunggah daerah-daerah lainnya untuk mengikuti dan menerapkan.
This thesis discusses the evaluation of the Program Indonesia Pintar (PIP) as one of the Nawacita program in the field of education which aims to increase access to education services for school-age children who come from underprivileged families. The research location is a high school located in Babakan subdistrict which based on premliminary observations shows an indication of successful PIP implementation. This research uses a evaluation type research with qualitative approach. The data is collected through document review by analizing the PIP report data and in-depth interviews with relevant stakeholders. The results showed that in the implementation of PIP in Babakan subdistrict there was a linkage of supporting resources, namely the existence of PIP implementers who had a sufficient number and competence to the needs of each element involved, the facilities and budgets that supported implementation such as providing incentives to PIP officers, and the usage of PIP implementation guidelines. These resources support the stages of the coordination and socialization implementation mechanism that runs at each level and at each stage whichare interrelated and influence the achievement of PIP goals. The mechanism begins with the socialization and coordination of the implementation of PIP by the Ministry of Education and Culture to all elements involved. Furthermore, the process of proposing data for potential PIP recipients that is in accordance with the criteria, namely ownership of Kartu Indonesia Pintar and Non-KIP owners who are registered in the poverty data source. The PIP distribution process is carried out according to the agreement in timely manner, the disbursement process carried out by PIP recipients at BNI Losari is running smoothly, and there is a monitoring process carried out by the Direktorat SMA and Cabang Dinas Pendidikan Wilayah X. The recommendations of this study are to increase the commitment and responsibility of each element involved in accordance with the roles and functions in the implementation of PIP, a better program resources planning process to support the implementation of PIP in order to achieve goals, as well as the implementation of PIP at the SMA level which is well-implemented in Babakan subdistrict and could motivate other areas to follow and implement."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitria Masulili
"Hospitalisasi merupakan suatu kondisi seseorang karena sakit dan masuk rumah sakit. Tujuan penelitian mengetahui
pengaruh metode bimbingan imajinasi rekaman audio terhadap stres hospitalisasi pada anak usia sekolah di Rumah
Sakit di Kota Palu. Desain penelitian quasi eksperimental dengan pre and post test design with control group. Sampel
yaitu anak usia 7–12 tahun sebanyak 26 responden kelompok intervensi dan 26 responden kelompok kontrol. Intervensi
yaitu metode bimbingan imajinasi rekaman audio, diberikan 3 kali selama 2 hari (6 sesi @ 15 menit)). Hasil penelitian
menunjukkan ada perbedaan yang signifikan rerata skor stres hospitalisasi setelah intervensi (pv = 0,004). Tidak ada
kontribusi variabel confounding. Berdasarkan hasil penelitian ini, bimbingan imajinasi rekaman audio dapat diterapkan
pada asuhan keperawatan anak sakit di rumah sakit.
Audio Recorded Guided Imagery Method to Reduce Stress Hospitalisazation in School Age Children in Palu
Hospital. Hospitalization is a condition of a person because of illness and hospital admission. Research objectives
determine the influence of audio recorded guided imagery method to stress of hospitalization in school-age children in
hospital in Palu. Quasi-experimental research design with pre and post test design with control group. The sample of
children aged 7-12 years were 26 respondents intervention group and 26 control group respondents. Intervention is the
method of audio recorded guided imagery, three times a day for two days (one session equal to15 minutes). The results
showed the significant difference mean stress score of hospitalization after the intervention (Pv = 0.004). No
contribution of confounding variables. Based on these results, audio recorded guided imagery intervention can be
applied to care the sick pediatric in hospital."
Lengkap +
Politeknik Kesehatan Kemenkes Palu ; Universitas Indonesia. Fakultas Ilmu Keperawatan ; Universitas Indonesia. Fakultas Kesehatan Masyarakat, 2013
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Alfani Prima Kusumasari
"Peningkatan Kemampuan Anak Autis Menggosok Gigi melalui Foto: Studi Subjek Tunggal di Indonesia. Autisme merupakan gangguan perkembangan pada anak dengan prevalensi kejadian 1 : 88 anak di dunia. Sebanyak 50% anak autis usia sekolah mengalami kesulitan dalam menggosok gigi secara mandiri. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan menggosok gigi anak autis usia sekolah menggunakan foto. Metodologi penelitian kuantitatif kuasi eksperimen dengan menggunakan desain subjek tunggal (single subject design). Sebanyak tiga orang subjek penelitian yang merupakan anak autis usia sekolah beserta orangtua mereka berpartisipasi dalam penelitian ini. Intervensi diberikan menggunakan rangkaian foto mengenai tahapan dalam menggosok gigi setelah terlihat trend kemampuan pada fase baseline. Pengukuran kemampuan menggosok gigi dilakukan pada fase baseline, intervensi, maintenance, dan generalisasi. Hasilnya, kemampuan menggosok gigi Anak A, B, dan C meningkat dari 14, 21, dan 22 menjadi 30, 31, dan 30. Kemampuan menggosok gigi pada ketiga anak meningkat setelah dilakukan intervensi dan menetap pada fase generalisasi.

Autism is a developmental disorder in children that now affects 1 : 88 children in the world. As many as 50% of schoolage children with autism face difficulty in independently performing oral hygiene. This research seeks to increase the ability of children with autism in performing oral hygiene through the use of photographs. The methodology of the research is quantitative quasi-experimental through the single subject design. The three research subjects are school-age children with autism, and their parents also participated in this research. Intervention is conducted through a series of photographs on the steps in performing oral hygiene after the ability trend in the baseline phase is observed. Assessment of the ability to perform oral hygiene is done in the baseline, intervention, maintenance, and generalization phases. The result is that the ability to perform oral hygiene for Children A, B, and C increases from 14, 21, and 22 to 30, 31, and 30. The ability to perform oral hygiene for the three children increases after intervention and settles in the generalization phase."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Moore, Raymond S
New York: Reader's Digest Press, 1975
372.1 MOO b (2)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Nandya Angelia Nasania
"Anak usia sekolah cenderung kurang mengonsumsi sayur dan buah, padahal perilaku kurang mengonsumsi sayur dan buah dapat meningkatkan risiko mengembangkan penyakit kronis di masa depan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan serta faktor yang paling dominan berhubungan dengan konsumsi sayur dan buah pada siswa kelas V di 6 SD Negeri terpilih di DKI Jakarta, yaitu SDN Cipinang Muara 08 Pagi, SDN Pejaten Barat 05 Pagi, SDN Menteng 03 Pagi, SDN Kebun Jeruk 02 Pagi, SDN Ciracas 10 Pagi dan SDN Semper Timur 07 Pagi. Penelitian ini bersifat kuantitatif menggunakan desain penelitian cross sectional dengan jumlah sampel sebanyak 235 anak. Data dikumpulkan melalui pengisian kuesioner oleh responden (self-registered questionnaire). Data dianalisis dengan menggunakan uji chi-square (bivariat) dan regresi logistik ganda (multivariat).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa hanya terdapat 28,1% responden yang mengonsumsi sayur dan 32,8% responden yang mengonsumsi buah masing-masing minimal satu porsi dalam sehari. Analisis statistik menunjukkan adanya hubungan bermakna antara kesukaan, keyakinan diri, intensi, contoh teman sebaya, dukungan orang tua, dukungan teman sebaya, kebiasaan makan bersama keluarga, ketersediaan di rumah dan ketersediaan di sekolah dan waktu luang dengan konsumsi sayur, serta jenis kelamin, kesukaan, intensi, dukungan orang tua, kebiasaan makan bersama keluarga dan ketersediaan di rumah dengan konsumsi buah. Faktor dominan yang berhubungan dengan konsumsi sayur adalah contoh teman sebaya, sedangkan faktor dominan yang berhubungan dengan konsumsi buah adalah ketersediaan di rumah.

School-age children tend to consume less fruit and vegetables, whereas less consumption of fruits and vegetables may increase the risk of developing chronic diseases in the future. This study aims to determine the factors associated with and the most dominant factor associated with the consumption of vegetables and fruit in Fifth Grade Students at Six Selected Public Elementary Schools in DKI Jakarta, namely SDN Cipinang Muara 08 Pagi, SDN Pejaten Barat 05 Pagi, SDN Menteng 03 morning, Kebun Jeruk SDN 02 Pagi, SDN 10 Pagi Ciracas and SDN Semper Timur 07 Pagi. This research is a quantitative research with cross sectional design study and a total sample of 235 children. Data were collected through questionnaires by respondents themselves (self-registered questionnaire). Data were analyzed using chi-square test (bivariate) and multiple logistic regression (multivariate).
The results showed that there are only 28.1% of respondents who eat vegetables and 32.8% of respondents who eat fruit each of at least one serving a day. Statistical analysis showed a significant relationship between liking, self-confidence, intentions, peer modelling, parent support, peer support, the habit of eating with the family, home availability and the availability in schools and leisure time with vegetables consumption, as well as gender, liking, intentions, parent support, the habit of eating with family and home availability with fruit consumption. The dominant factor associated with the vegetables consumption is peer modelling, while the dominant factor associated with the fruit consumption is home availability.;
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
S64736
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raudya Tu Zahra Daud Ibrahim
"Pada era saat ini, gadget telah dijangkau oleh semua kalangan termasuk anak usia sekolah. Penggunaan gadget yang berlebihan dapat memiliki dampak negatif kepada anak salah satunya ketidakmampuan untuk berkonsentrasi saat belajar. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi hubungan intensitas penggunaan gadget dengan konsentrasi belajar pada anak usia sekolah di Kota Depok. Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross sectional dan pengambilan sampel dilakukan dengan cluster random sampling melibatkan 282 responden dari 3 sekolah dasar terpilih di kota Depok. Instrumen diukur dengan Kuesioner Smartphone Addiction Scale-Short Version (SAS-SV) dan Krawietz Concentration Scale (KCS). Hasil utama penelitian ini menunjukkan adanya hubungan antara penggunaan gadget dengan konsentrasi belajar pada anak usia sekolah di kota depok (p value = 0.005). Peneliti menyarankan pelayanan kesehatan untuk mulai mensosialisasikan manajemen gadget yang ideal kepada anak-anak usia sekolah. Selain itu, sekolah juga dapat memfasilitasi sarana dan prasarana yang dapat digunakan agar siswa dapat menjadi lebih fokus ketika pembelajaran berlangsung.

In this era, gadgets have become accessible to all groups, including school-age children. The use of gadget can have negative impacts on children, one of which is the inability to concentrate during learning. Therefore, the aim of this research is to identify the relationship between gadget usage intensity and learning concentration among school-age children in Depok. This research uses a cross-sectional research design, cluster random sampling technique involving 282 respondents from 3 selected elementary schools in Depok. The instruments are measured using the Smartphone Addiction Scale-Short Version (SAS-SV) questionnaire and the Krawietz Concentration Scale (KCS). The main results of this research indicate a relationship between gadget usage and learning concentration among school-age children in Depok City (p value = 0.005). Researchers suggest that healthcare services begin to socialize ideal gadget management to school-age children. Additionally, schools can provide facilities and infrastructure that can be used so that students can become more focused during learning activities."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hasna Khairunnisa
"Peningkatan atensi terhadap penggunaan Screen Time orang tua maupun anak sudah menjadi bagian integral dalam kehidupan. Sayangnya, anak usia sekolah saat ini lebih sering beraktivitas dengan hanya menatap layar selama waktu yang lama. Hal itu, membuat anak terpapar layar dengan durasi yang melebihi rekomendasi sehingga menimbulkan efek negatif terhadap tumbuh kembang anak. Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran Screen Time dan mengidentifikasi hubungan lama Screen Time dengan perkembangan sosial. Penelitian menggunakan pendekatan cross-sectional pada 285 responden orang tua yang sesuai dengan kriteria inklusi melalui metode stratified sampling. Instrumen SCREENS-Q untuk mengukur Screen Time dan Strength and difficulties Questionnaire (SDQ) mengukur perkembangan sosial. Hasil penelitian menunjukkan 74,4% anak mengalami Screen Time berlebihan dan terdapat hubungan antara lama Screen Time dengan setiap sub-skala perkembangan sosial (p value <0,05). Peneliti merekomendasikan adanya sosialisasi dan kerjasama pihak tenaga kesehatan dengan orang tua untuk mencari solusi bersama mengatasi permasalahan ini.

Increasing attention to the use of Screen Time for parents and children has become an integral part of life. Unfortunately, today's school-age children are more active by just staring at the screen for a long time. This causes children to be exposed to screens for a duration that exceeds the recommendations, which has a negative effect on children's development. This study aims to look at the description of Screen Time and identify the relationship between long Screen Time and social development. The study used a cross-sectional approach to 285 parents who fit the inclusion criteria through a stratified sampling method. The SCREENS-Q instrument to measure Screen Time and the Strength and Difficulty Questionnaire (SDQ) to measure social development. The results showed that 74.4% of children experienced excessive Screen Time and there was a relationship between the length of Screen Time and each social development sub-scale (p value <0.05). Researchers recommend socialization and collaboration between health workers and parents to find solutions together to overcome this problem."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"The purpose of this research was examining financial reporting timeliness (annual report) that go public at Indonesia Stock Exchange. Indicator of characteristic information at capital market is most actually information which timeliness. Timeliness constitutes main problem so there is trend for public's firms to mistiming deep to pass on financial statements to BAPEPAM. The effect this research is subject to be analized discipline or compliance zoom that gets bearing with financial reporting and to find empiric prove hits factors that regard corporate finance reporting timeliness that go public at Indonesia Stock Exchange. Samples in this research are 198 firms that go public at Indonesia Stock Exchange in year 2003 until 2005. This research used binary logistic's regression by use of program SPSS 13. To determine and chooses best fit model in hypothesis testing was done by estimation by use of two scenario. Result of this research : (1) Size, age and insider ownership impact of corporate finance reporting timeliness. (2) Debt to equity ratio, profitability and outsider ownership did not impact of corporate finance reporting timeliness."
Lengkap +
JUEKBIS
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Martina Mutiara Dewi
"ABSTRAK
Storytelling merupakan salah satu alternatif intervensi dalam asuhan atraumatik keperawatan anak di rumah sakit untuk mengurangi efek negatif akibat hospitalisasi. Storytelling dapat diberikan sebagai distraksi terhadap ketakutan anak yang dialami selama dalam perawatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas storytelling terhadap takut akibat hospitalisasi pada anak usia sekolah di rumah sakit. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain penelitian quasi eksperiment dan metode yang digunakan adalah non-equivalent control group pretest-posttest design. Subyek dalam penelitian ini terdiri dari dua kelompok yaitu kelompok intervensi 1 (storytelling) dan kelompok 2 yaitu kelompok kontrol dimana jumlah total responden n=32, di RSAB Harapan Kita Jakarta. Pengambilan data responden menggunakan sistem blok yang dilakukan dari bulan Juni sampai Juli 2020. Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa intervensi storytelling berpengaruh signifikan terhadap penurunan takut hospitalisasi anak usia sekolah di rumah sakit sebelum dan sesudah pemberian intervensi (P value =0,000 < 0,05). Selain itu juga ada perbedaan bermakna selisih skor takut pada kelompok intervensi dengan kelompok kontrol terhadap skor takut hospitalisasi (P value = 0,000 < ). Storytelling dapat diterapkan dalam
asuhan keperawatan pasien anak di rumah sakit untuk membantu meminimalkan trauma atau takut anak.

ABSTRACT
Storytelling is one of the alternative interventions in pediatric nursing atraumatic care in hospitals to reduce the negativeaffects of hospitalization. Storytelling can be given as distraction to the fears a child experiences during treatment. This study aims to determine the effectiveness of storytelling againts fear due to hospitalization in school- age children in hospital. This study is a quantitative study with a quasi-experimental researchdesign and the method used in non-equivalent control group pretest-posttest design. Subjects in this study consisted of two groups namely the intervention first group (storytelling) and second group namely the control group.The total number of respondens was n=32, at the Harapan Kita Maternity and Children Hospital in Jakarta. Respondent data collection using a block system conducted from June to July 2020. Bivariat analysis results show that storytelling intervention has a significant effect on reducing fear of hospitalization of school-age children in hospitals before and after
administration of the intervention (P value =0,000 < 0,05). In addition, there is also a significant deifference between the fear score in the intervention group and the control group (P value = 0,000 < ). Storytelling can be applied in nursing care of pediatric patients in hospitals to help minimize trauma or fear of children."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indanah
"Penelitian mendapatkan gambaran "faktor-faktor berhubungan dengan Selfcare Behavior anak usia sekolah dengan talasemia mayor". Penelitian merupakan penelitian cross sectional. Hipotesa yang dibuktikan adalah "Adanya hubungan antara Pengetahuan, Dukungan Sosial, Status Kesehatan, Usia, Jenis Kelamin, Lamanya Sakit dengan Selfcare behavior Anak Usia Sekolah dengan Talasemia Mayor". Sampel penelitian adalah pasien usia sekolah dengan talasemia mayor di RSUPN. Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta, sejumlah 131 pasien. Instrumen berupa instrument pengetahuan, dukungan sosial, status kesehatan dan instrument selfcare behavior. Hasil menunjukkan ada hubungan antara pengetahuan, dukungan sosial dengan selfcare behavior, dengan pengetahuan yang paling dominan. Penelitian ini merekomendasikan untuk meningkatkan pendidikan kesehatan tentang talasemia.

This research to gain the description on "Analysis of Factors That Corelate With Talasemia's Selfcare Bahavior School Age Children With Major Thalassemia at RSUPN. Dr. Cipto Mangukusumo Jakarta 2010". The design of this research was descriptive correlation with cross sectional method. The proven in this research was the relationship between knowledge, social support, health condition, age, gender, long illness with thalassemia's selfcare behavior. The sample were 131 school age patiens with major thalassemia. In the research used to instrument about knowledge, social support, health condition and thalasemia's selfcare behavior. The result indicated that knowledge and social support had significant correlation with thalassemia's selfcare behavior. This research recommend to improve health education about thalassemia."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2010
T28424
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>