Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 93967 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ramadhan Arsy Putra Makarti
"DKI Jakarta memiliki potensi wisata seperti wisata sejarah. Banyaknya peristiwa bersejarah yang terjadi di DKI Jakarta pada masa lalu, membuat DKI Jakarta memiliki banyak area wisata sejarah. Masing-masing area wisata sejarah di DKI Jakarta memiliki tingkat daya tarik yang berbeda. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat daya tarik area wisata sejarah di DKI Jakarta serta mengetahui hubungan antara tingkat daya tarik area wisata sejarah di DKI Jakarta dengan jumlah wisatawan dan karakteristik wisatawan. Metode yang digunakan adalah analisis areal differentiation dan analisis deskriptif secara keruangan serta menggunakan uji statistik chi square untuk mencari hubungan antara tingkat daya tarik dengan jumlah wisatawan dan karakteristik wisatawan. Hasil penelitian menunjukan bahwa tingkat daya tarik area wisata sejarah di DKI Jakarta sebagian besar berada pada kelas rendah. Berdasarkan hasil uji statistik chi square, tidak terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat daya tarik area wisata sejarah di DKI Jakarta dengan jumlah wisatawan dan karakteristik wisatawan. Hal tersebut menyatakan bahwa tidak semua area wisata sejarah di DKI Jakarta yang memiliki tingkat daya tarik tinggi akan dikunjungi banyak wisatawan, begitupun sebaliknya. Meskipun tidak ada hubungan yang signifikan, pada realitanya tetap ada area wisata sejarah yang memiliki tingkat daya tarik tinggi dan memiliki jumlah wisatawan yang banyak, atau area wisata sejarah yang memiliki tingkat daya tarik rendah dan memiliki jumlah wisatawan yang sedikit. Selain itu, tingkat daya tarik area wisata sejarah di DKI Jakarta juga tidak memengaruhi karakteristik wisatawan yang mengunjungi area wisata sejarah tersebut.

DKI Jakarta has tourism potential such as historical tourism. The number of historical events that occurred in DKI Jakarta in the past has made DKI Jakarta has many historical tourism areas. Each historical tourism areas in DKI Jakarta has a different level of attractiveness. This study aims to determine the level of attractiveness of historical tourism areas in DKI Jakarta and to determine the relationship between the level of attractiveness of historical tourism areas in DKI Jakarta with the number of tourists and tourist characteristics. The method used is a areal differentiation and descriptive analysis spatially and uses the chi square statistical test to find the relationship between the level of attractiveness and the number of tourists and tourist characteristics. The results showed that the level of attractiveness of historical tourism areas in DKI Jakarta is mostly in the low class. Based on the results of the chi square statistical test, there is no significant relationship between the level of attractiveness of historical tourism areas in DKI Jakarta with the number of tourists and tourist characteristics. This states that not all historical tourism areas in DKI Jakarta that have a high level of attractiveness will be visited by many tourists, and vice versa. Although there is no significant relationship, in reality there are historical tourist areas that have a high level of attractiveness and have a large number of tourists, or historical tourism areas that have a low level of attractiveness and have a small number of tourists. In addition, the level of attractiveness of historical tourism areas in DKI Jakarta also does not affect the characteristics of tourists visiting these historical attractions."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Izazi Mulya Putra
"Kawasan Kampung Tongkol sebagai bagian dari bentang Kawasan Wisata Sejarah Kota Tua merupakan bagian tengah dari kawasan Sunda Kelapa di bagian utara & Glodok di bagian selatan. Bentang yang berkisar 3 km itu memiliki banyak sekali titik destinasi wisata. Sayangnya, dengan begitu banyaknya destinasi wisata, fasilitas sosial & fasilitas umum pendukung aktivitas berwisata dinilai masih kurang. Pasalnya, Kawasan Wisata Kota Tua dinilai melemah karena pengunjung merasa lelah bergerak dari utara ke selatan atau sebaliknya tanpa adanya ruang jeda untuk beristirahat. R-Cade sebagai salah satu solusi, diharapkan mampu menjadi ruang peristirahatan sejenak sekaligus penyedia fasilitas umum & fasilitas sosial. Disamping tujuan tersebut, R-Cade juga ditujukan untuk menghubungkan komplek museum dekat Stasiun Kota Tua dengan Kawasan Kampung Tongkol, sebagai objek arsitektur yang berlikasi tepat di antara kedua kawasan ini.

Kampung Tongkol area as a part of the Kota Tua Historical Tourism Area landscape is the central part of the Sunda Kelapa region in the north & Glodok in the south. The span which is about 3 km has a lot of tourist destination points. Unfortunately, with so many tourist destinations, social facilities & public facilities supporting tourism activities are still considered lacking. Because the Kota Tua Tourism Area is considered weak because visitors feel tired of moving from north to south or vice versa without any space to rest. R-Cade as one of the solutions, is expected to become a resting place for a moment as well as a provider of public facilities & social facilities. Besides these objectives, R-Cade is also intended to connect the museum complex near Kota Tua Station with the Kampung Tongkol area, as an architectural object that is located right between these two regions.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Vadia Virgina Jamila
"DKI Jakarta diketahui sebagai tempat pertemuan dari etnis yang bersifat heterogen, sehingga memungkinkan adanya interaksi antar berbagai macam kebudayaan yang menciptakan terbentuknya cikal bakal etnis Betawi. Sehubungan dengan pelestarian budaya Betawi sebagai identitas dari ibukota, DKI Jakarta mengembangkan destinasi pariwisata berbasis budaya, khususnya Betawi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan karakteristik lokasi objek wisata budaya Betawi berdasarkan serta hubungan antara karakteristik lokasi, karakteristik wisatawan, dan pergerakan wisatawan pada objek wisata budaya Betawi. Variabel dalam penelitian ini meliputi karakteristik lokasi, karakteristik wisatawan, dan pergerakan wisatawan. Metode penelitian ini menggunakan analisis spasial deskriptif. Dapat dipahami bahwa Perkampungan Betawi Setu Babakan memiliki tipe memadai dan strategis serta termasuk ke dalam objek wisata budaya Betawi bernuansa . Untuk di Anjungan DKI Jakarta memiliki tipe kurang memadai dan kurang strategis serta Museum Kebahariaan Rumah Si Pitung memiliki tipe tidak memadai dan tidak strategis, termasuk ke dalam objek wisata budaya Betawi bernuansa historical Selain itu, dapat dipahami bahwa lokasi, karakteristik wisatawan, dan pergerakan wisatawan tidak memiliki hubungan.
DKI Jakarta is known as a encounter place of heterogeneous ethnic groups, so it possible for interactions among the ethnicities which has formed Betawi ethnic. As Betawi culture preservation functioned as a identity of the capital city, DKI Jakarta developed cultural-based tourism destination, espesially Betawi culture. This research is being used to know the differences between characteristic of location, characteristic of tourist and tourist movement on Betawi cultural tourism objects. Variable in this research are characteristic of location, characteristic of tourist and tourist movement. The method in this research used spatial and descriptive analysis. It could be known that Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan has adequate and strategic type and included as the cultural nuanced of Betawi cultural tourism objects. In this research, it known that Anjungan DKI Jakarta has less adequate and less strategic type, Museum Kebahariaan Rumah Si Pitung has not adequate and not strategic, included as the historical nuanced of Betawi cultural tourism object. On the other hand, it known that characteristic of location, characteristic of tourist and tourist movement have no relation."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Satria Karunia Ramadhan
"Jl. Pancoran merupakan daerah yang terapit oleh kawasan bersejarah yaitu Kota Tua dan Glodok. Dalam perancangan ini, Jl. Pancoran merupakan jembatan penghubung masyarakat urban Jakarta dengan kawasan turisme Kota Tua dengan menghadirkan berbagai macam fasilitas penunjang dan juga atraksi tersendiri. Untuk merealisasikan itu, pengolahan site berupa transportasi air dilakukan pada Kali Krukut yang tehubung sampai Pelabuhan Sunda Kelapa untuk menghadirkan atraksi dan transportasi umum alternatif berupa terminal air.

Sebuah terminal air akan berfungsi sebagai penyambung daerah Pancoran dengan keseluruhan kawasan bersejarah Jakarta lainnya dan juga berfungsi sebagai penunjang kegiatan pariwisata pada konteks local Glodok dan Pancoran bersama dengan perancangan masterplan Pancoran Glodok.

 


Jl. Pancoran is an area surrounded by heritage sites that are Kota Tua and Glodok. In this design plan, Jl. Pancoran acts as a bridge to connect the urban people of Jakarta with the heritage tourism in Kota Tua by offering a multitude of supporting facilities and its own set of attractions. To realise that, a site development in the form of water transportation is done on the Krukut Canal which is connected all the way to Sunda Kelapa Harbour to create a public transport system as well as attraction in the form of a water terminal.

The water terminal aims to function as a direct connection between Pancoran and the Jakarta heritage areas as well as a supporting amenity in its own local context along with the redesign of the Pancoran Glodok masterplan."

Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dinar Sukma Pramesti
"Many spiritual tours can be developed in Bali that are not only intended for foreign tourist but also for local tourists to calm their minds from the complex routines faced in this globalisation era."
Jakarta: The Ary Suta Center, 2023
330 ASCSM 63 (2023)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI , 1997
959.802 SEJ
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Henysyah Putri
"ABSTRAK
Nama tempat atau toponim merupakan hal yang dapat berkontribusi dalam memberikan identitas suatu tempat. Perubahan nama tempat merupakan suatu fenomena yang dapat diandalkan untuk melihat perkembangan wilayah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola pemberian nama tempat berdasarkan periodisasi di Jakarta dengan menggunakan studi kasus: Kawasan Kota Tua DKI Jakarta. Untuk mencapai tujuan penelitian, variabel yang digunakan adalah faktor penamaan tempat, pihak pemberi nama tempat dan etimologi nama tempat. Ketiga variabel tersebut kemudian dikaitkan dengan periodisasi dari abad 17 hingga abad 20. Penelitian ini dilakukan dengan metode studi literatur dan wawancara dengan metode intensive toponymy. Analisis yang digunakan adalah analisis keruangan yang dilakukan secara deskriptif ideografik. Hasil analisis menunjukkan bahwa pada abad 17-21, nama bangunan di kawasan bagian dalam tembok Kota Batavia diberikan oleh pemerintah Belanda dan Indonesia yang berkuasa dan pemberian nama bangunan di Kota Lama Batavia bagian timur dan barat memiliki pola mengacu pada fungsi bangunan dan tergolong sebagai Associative Name. Hal ini berlawanan dengan kawasan bagian luar tembok Kota Batavia, nama bangunan diberikan oleh masyarakat dan pemberian nama bangunan memiliki pola mengacu pada sejarah bangunan dan tergolong sebagai Eponymous Name dan Evaluative Name. Pada abad 17-19, nama jalan yang berada di kawasan bagian dalam tembok Kota Batavia diberikan oleh Pemerintah Belanda yang ingin membuat replika Kota Belanda di kawasan ini dan pemberian nama jalan memiliki pola mengacu pada nama-nama jalan di Kota Belanda dan tergolong sebagai Evaluative Name. Pada abad 20 setelah kemerdekaan, nama jalan jalan yang berada di kawasan bagian dalam tembok Kota Batavia diberikan oleh Pemerintah Indonesia dan pemberian nama jalan yang berada di kawasan bagian dalam tembok Kota Batavia memiliki pola mengacu pada fungsi jalan dan tergolong sebagai Associative Name. Etimologi nama tempat merupakan variabel yang paling berpengaruh dalam menunjukkan pola pemberian nama tempat di Kawasan Kota Tua DKI Jakarta berdasarkan periodisasi.

ABSTRACT
A place name or toponym could contribute in providing the identity of a place. Place name transformation is a phenomenon that can be relied to observe regional development. This study aims to determine the patterns of place naming based on periodization in Jakarta by using a case study: the Old Town area of ​​Jakarta. In order to achieve research objectives, variables used on this research are; factors in place naming, stakeholders of place naming, and the etymology of place names. These three variables are linked up with the periodization of the 17th - 20th century. The research was conducted by using the literature study method and interviews with intensive toponymy method. The analysis used on this research is descriptive ideographic - spatial analysis. The analysis results showed that in the 17th-21th century, buildings name in the area inside the wall of Batavia City were given by Dutch Government and Indonesian Government ruling and buildings naming in eastern and western Old Batavia City has the pattern that refer to buildings function and categorized as Associative Name. It is contrary to the area outside the wall of Batavia City, building name was given by society and building naming has the pattern that refer to history of building and categorized as Eponymous Name and Evaluative Name. In 17th-19th century, streets name that located inside the wall of Batavia City were given by Dutch Government who want to made replica of Netherlands City in this area and streets naming has the pattern that refer to streets name in Netherlands City and categorized as Evaluative Name. In the 20th century after independence day, streets name that located inside the wall of Batavia City were given by Indonesian Goverment and streets naming has the pattern that refer to the function of streets and categorized as Associative Name. The etymology of place naming is the most influential variable in determining the pattern of place naming in the Old Town Area of DKI Jakarta based on periodization.
"
2015
S61724
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Olivia Chairinnisa Suyono
"Novel Kereta Semar Lembu menampilkan cerminan realitas berupa peristiwa sejarah yang terjadi di Pulau Jawa pada era kolonialisme Belanda hingga Orde Baru. Realitas ini digambarkan melalui sudut pandang tokoh imajiner, yaitu Semar Lembu, yang diposisikan sebagai penyintas dari sejumlah peristiwa sejarah. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi bagaimana peristiwa sejarah digambarkan dalam novel Kereta Semar Lembu, serta persoalan yang hendak disuarakan dengan menampilkan realitas ini melalui sudut pandang tokoh Semar Lembu sebagai penyintas. Untuk mencapai tujuan penelitian, dilakukan telaah terhadap novel Kereta Semar Lembu menggunakan pendekatan struktural, sosiologi karya sastra, serta metode deskriptif interpretatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa novel Kereta Semar Lembu menyoroti lima peristiwa besar yang terjadi pada masa kolonialisme Belanda hingga Orde Baru, yaitu tanam paksa, kerja paksa, revolusi kemerdekaan, pergerakan PKI dan tragedi 1965, serta pelanggaran HAM pada masa Orde Baru, khususnya penembakan misterius. Dengan menggambarkan kelima peristiwa ini melalui sudut pandang Semar Lembu sebagai penyintas, novel ini hendak menyuarakan problem dehumanisasi yang terjadi secara berkelanjutan, sekaligus memberikan kritik terhadap pihak-pihak tertentu dalam peristiwa sejarah.

The Kereta Semar Lembu novel reflects reality in the form of historical events that occurred on Java Island during the Dutch colonialism to the New Order period. This reality is described through the lens of an imaginary character, Semar Lembu, who plays the role of a survivor of several historical events. This study seeks to identify how history is portrayed in Kereta Semar Lembu, as well as the issues that are intended to be voiced by presenting this reality through the lens of Semar Lembu. This study uses structural and sociology of literature approaches and descriptive-interpretive methods. The results of this study show that Kereta Semar Lembu displays five major events that occurred during the Dutch colonialism to the New Order period, namely forced planting (tanam paksa), forced labor (romusa), the revolution of independence, the PKI movement and the 1965 tragedy, and human rights violations during the New Order era, especially mysterious shootings. By depicting these five events through the lens of Semar Lembu, this novel intends to voice the dehumanization issue that occurs continuously while simultaneously providing criticism of certain parties at historical events."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Amatul Jadidah
"Pola politik, pola sosial dan pola hidup suatu bangsa sangat diwamai oleh sejarah bangsa itu sendiri. Daiam perspektif histories peneliti mencoba mengungkapkan sejarah proses Islamisasi di bumi Nusantara ini yang keberadaan sebagai bangsa yang kuat rasa keberagamaannya, hal ini tidak lepas dan peranan Para ulama dan umat Islam yang tak kenal lelah dalam perjuangan melawan penjajah, untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Jakarta sebagai ibu kota negara berfungsi sebagai pusat adminitrasi pemerintahan, juga sebagai pusat kegiatan ekonomi dan industri. Dimana potensi itu akan melahirkan desakralisasi Agama, sekularisasi dan mistisisme.
Pancasila Dasar Negara Replublik Indonesia yang berarti bangsa Indonesia bukan negara agama dan bukan pula negara sekuler Tetapi perhatian negara terhadap agama dapat dibukiikan, salah satunya dengan mendirikan suatu lembaga Koordinasi Dakwah Islam (KODI) DKI Jakarta,yang menjadi obyek penelitian ini. Yang berfungsi untuk meningkatkan kelancaran kegiatan koordinasi, sinkronisasi Berta dinamisasi kepada organisasiflembaga dakwah, di DKI Jakarta Sebagai usaha menerapkan realita idiologi urnat Islam didalam pemerintahan.
Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif, yakni suatu pendekatan yang menghasilkan data deskriptif yaitu memaparkan dari hasil penelitian lapangan untuk menjelaskan keutuhan obyek. Peranan pemerintah terhadap perkembangan agama Islam (dakwah) kadang mengalami pasang surut. Hal ini tergantung ditangan siapa tampuk kekuasaan itu dipegang. Disadari bahwa bukankah Pembinaan umat sangat membantu terhadap pembangunan bangsa, yang harus terus diperjuangkan secara bersama-sama.

The system of political government social and the way of live in a nation is influenced by the history of its nation.In the history perspective, the reseancher try to expres that our nation has a power of religion sense. It can be known from the history of islamisasi process. As we know the role of Moslem and missionaries Religion has a great deal to fight colonization for struggling of Indonesia independence. Jakarta is a capital of Indonesia has many function. It is not only public administration but also the activity of economic and industry. It has a potential to rise a fanaticism, secularism and mysticism.
Five priciples of Pancasila is a philoshopy of Republic Indonesia. It means Indonesia is not a religion state nor secular nation. However the attention from the government to Islam can be proved, one of them founded the institution of KODI DKI Jakarta, which become the object of research. KODI has function to increase the coordination, sicronism, dinamism at the institution of propagation in the DKI Jakarta, as effort to apply the reality of ideology Moslem in the institution of government.
This research use the method of deskriptif qualitative approach It is the method which produce the descriptif data and describe the result of the research for explaining the totality of object. The role of government of Islam propagation sometime fluktuatif It is depend on to the person who govern.We realize that the improvement for Moslem is necessary .And we have to strunggle to develop its together.
"
Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2004
T14835
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Woodford, A.O.
London: W.H. Freeman, 1965
551 WOO h
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>