Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 100026 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rheza Raditya Wardhana
"Perusahaan manufaktur pada umumnya mengalami fluktuasi produksi yang disebabkan oleh permasalahan pada jam kerja, jumlah produk, dan jadwal produksi. Situasi tersebut menjadi dorongan untuk dilakukan penelitian pengaruh ketiga faktor tersebut terhadap proses produksi agar tercapai produksi yang merata (leveling). Penelitian ini ditujukan untuk menghasilkan rencana produksi yang merata dengan meminimumkan fluktuasi produksi dengan metode production leveling dan integer linear programming yang didukung tool yaitu excel solver. Dari hasil simulasi model diperoleh standar deviasi aktual ketiga faktor di atas menunjukkan nilai yang relatif tinggi dibandingkan dengan standar deviasi yang telah dilakukan improvement.

Manufacturing companies generally experience fluctuations in production caused by problems with working hours, number of products, and production schedules. This situation is an impetus for conducting research on the effect of these three factors on the production process in order to achieve production leveling. This research is aimed at producing an production plan leveling by minimizing the fluctuation of production using the production leveling method and integer linear programming which is supported by the excel solver tool. From the model simulation results, the actual standard deviation of the three factors above shows a relatively high value compared to the standard deviation that has been improved."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Melvin Purnadi
"ABSTRAK
Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (untuk selanjutnya disebut "RKAT") dalam perseroan terbatas adalah instrumen yang penting sebagai dasar dan arah dalam pengurusan perseroan. Tetapi pengaturan RKAT dalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas tidak rinci. Pembuatan RKAT juga tidak diwajibkan dalam undang-undang tersebut. Tesis ini membahas mengenai permasalahan-permasalahan hukum terkait dengan RKAT tersebut: perihal pembuatan RKAT menjadi dokumentasi hukum yang mengikat dan isinya, perihal perubahan RKAT dan syarat-syaratnya. Hal-hal tersebut tidak diakomodir dalam peraturan perundang-undangan, tetapi telah terdapat beberapa putusan pengadilan antara lain putusan kasasi Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 2740K/PID/2006 dan penetapan Pengadilan Negeri Bandung Nomor 169/Pdt.P/2016/PN.BDG yang mewajibkan organ perseroan membuat RKAT secara tertulis. Penelitian ini merupakan penelitian yuridis-normatif dengan menggunakan analisis kualitatif atas data primer dan data sekunder. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa RKAT harus dibuat secara tertulis dan disetujui oleh dewan komisaris ataupun rapat umum pemegang saham, dan karenanya mengikat dan mempunyai kekuatan hukum.

ABSTRACT
Annual work plan and budget in a limited liability company is an important instrument as basis and guidance in managing the company. However, Law No. 40 of 2007 concerning Limited Liability Company did not provide detailed regulation on it. Annual work plan and budget is not obliged to be made under the law. This thesis reviews legal issues related to the annual work plan and budget: concerning the inception of annual work plan and budget to become a binding legal document and its content, concerning amendment and terms for amendment of annual work plan and budget. Such matter is not accommodated in laws and regulations, but there were several court decision such as Supreme Court decision No. 2740K/PID/2006 and District Court of Bandung Stipulation No. 169/Pdt.P/2016/PN.BDG that oblige company organs to make annual work plan and budget in written. This research is a normative legal research with qualitative analysis on primary and secondary data. This research shows that annual work plan and budget must be made in written and approved by board of commissioners or the general meeting of shareholders, and therefore it shall be effective and binding."
2017
T48327
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yunita Restuningsih
"Tesis ini dilatarbelakangi kebutuhan perusahaan pemasok suku cadang otomotif (PT X) akan keberlangsungan bisnisnya pasca bencana, melalui penerapan program Business Continuity Plan. Selain bertujuan untuk menganalisa tingkat pelaksanaanya secara standar internasional, PT X juga berminat memperbaiki program yang sudah ada mengikuti perkembangan dunia usaha dan ancaman terhadap kelangsungan bisnisnya baik faktor internal maupun eksternal, untuk kemudian diterapkan di area pengembangan cabang PT X.
Menurut beberapa hasil survey yang pernah dilakukan Allianz Risk Barometer tahun 2015, JICA 2015, dan biro pusat statistik Indonesia 2015, penyebab tertinggi bencana yang sering timbul mengancam perusahaan manufaktur di Asia adalah gangguan rantai pasok, bencana alam, kebakaran dan ledakan.
Dari data di atas PT X berusaha memenuhi persyaratan rantai pasok pelanggan PT X sebagai salah satu pemasok suku cadang otomotif, dengan menerapkan standar ISO TS16949:2009 untuk diintegrasikan dalam program Business Continuity Plan. Sedangkan untuk kecukupan penerapan BCPnya, PT X membandingkan dengan standar internasional ISO 22301:2012 (mengenai manajemen keberlangsungan bisnis yang mengatur pedoman business continuity management system) dan NFPA 1600:2016 (mengenai standar manajemen bencana/darurat dan program kelangsungan bisnis) melalui hasil audit dan wawancara.

The background of this thesis is the substantial need from an automotive spare-part company (PT X) to resume the business following an emergency or disaster event, by implementing a Business Continuity Plan (BCP). Besides aiming to analyze adequacy level of the BCP implementation based on International Standards, PT X is also interested to improve the existing programs that follow the business world growth and the threats to the continuity of its business both internal and external factors, so that it can be applied within areas that develop it at different locations of PT X.
According to some survey results that have been done by Allianz Risk Barometer 2015, Japan International Community Agency in 2015, and the Central Bureau of Statistics Indonesia in 2015, shows that the highest causes of disasters that frequently arise threaten to business survival of manufacturing companies, including automotive industries in Asia-Pacific region is the supply chain disruptions, natural disasters and fires & explosions.
Base on that survey, PT X trying to meet the requirements of the customer? supply chain, as one of the automotive spare-parts supplier, by applying the standard ISO TS16949: 2009 to be integrated into the Business Continuity Plan program. As for the adequacy of the implementation of the BCP Program, PT X verified it's program to the international standard ISO 22301: 2012 (regarding management of business continuity which set the guidelines for business continuity management system: societal security ? business continuity management systems - requirements) and National Fire Protection Association Standards NFPA 1600:2016 (regarding management standard on disaster/emergency management and business continuity/continuity of operations programs) base on the results of audits and Interviews.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
T46296
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Firmansyah Is Nursal
"Kegunaan perencanaan usaha mi adalah untuk memberikan gambaran yang kornprehensif kepada pembaca karya akhir .us'inessPlan : Pendirian Perusahaan Sekuritas ml dan rencaiia pengembangannva dalam bidang usaha sekuritas. Keunikan pelavanan dat perusahaan sekunitas yang akan didirikan mi terletak pada sistem operàsional yang digunakan. Sistem .ini akan berdampak pada, kecepatan cialam - bertransaksi dan transparansi yang belum pernah ditawarkan kepada masyarakat ataupun belum dimiliki oleli banyak perusahaan sekuritas di Indonesia. Yaitu dengan memberikan kemudahaji bagi para konsumen untuk melakukan transaksi perdagangan efek melalui internet. Konsumen dapat melakukan sendiri transaksi efeknya dengan menggunakan software komputer yang dapat diinstal pa.da. laptop, personal computer ma.upun PDA mereka. Sehingga konsumen perusahaan mi nantinya. dapat melakukan transaksi efek hanya dengan satu kaii menekan tombol dilayar perangkat elektronik mereka dimana saja dan kapan saja selama bursa beraktivitas. Peluang usaha da.iam industri sekuritas mi sanga.tlah dipengaruhi oleh kondisi ma.kro ekonomi Indonesia. Terutama semenja.k terus membaiknya perekonomian Indonesia dan semakin bergeraknya perekonimian Indonesia kearah market ohented. Hal mi didukung dengan niat pemerintah untuk menj aclikan 18 perusahaan BUMN ditahun 2008 sebagai perusahaan terbuka dan menj adi emiten di Bursa. Efek Indonesia. Presta.si pasan modal Indonesia yang sudah 2 tahun berturut-turut semenjak tahun 2006 dan 2007 menjadi pasan modal dengan kinerja terbaik ke 3 di dunia dibawah Cina dan Russia. tahun 2006. dibawah Cina. dan India tahun 2007. Serta target yang dicanangkan oleh Direktur Bursa Efek Indonesia yang cialam 10 tahun kedepan Bursa Efek Indonesia memijadi 10 besar bursa di kawasan Asia. Set-ta peryataan dari interna.1 Bapepam yang didapatkan penulis bahwa dimasa yang akan datang, akan diciptakan Bursa Efek regional di kawaan AS FAN. 2. Potensi Pasar Kesernpata.n yang muncul pada usaha yang akan didirikan mi terletak pada rneningkatnya taraf hidup masyarakat, stabiinya makro ekonorni Indonesia, perubahan arah perekonomian Indonesia yang mulai bergeser kepada mekanisme pasar, dan terutama turnbuhnya kesadaran melek fina.nsiai yang dengan antusia+sme tinggi dimasyarakat Indonesia Disisi lain potensi pasar juga dapat dilihat ba.hwa 12% dan ±.i- 240 juta jiwä. penduduk Indonesia tergolong mampu. Yang termasuk kedalarn SES (Ss7io-Econom.c Status) dwi survey media index kedaia.m kelas Al darn AZ yaitu +/ 26 juta lebih masyarakat Indonesia yang tergolong ma.mpu. Nainun ha.nya. sekitar 500.000 investor domestik termasuk institusi yang tercatat di bursa efek. Darl 500.000 investor mi saja dapat.mengencrate transaksi harian sekitar Rp 4-5 tnilliun rupiah / harinya. Betapa masih terbuka lebar peluang yang dapa.t cliambil walaupun kondisi persaingan didalarn industri mi sudali sangat ketat. Namun potensi pasar yang berlum tersentuh masih sangat besar. 3. Sumber Daya Maiiusia Rencana Pengembangan sumber daya manusia pada perusahaan sekunitas yang akan didinikan mi dalam 5 tahun pertama terbagi dua tahap. Pada tahap pertama yang akan dilakukan nantinya a.daiah sebagai dasar atau fondasi ba.gi perusahaan mi untuk ditahun benikut, serta ta.iiap kedua secepatnya pada awal tahun ke 3 selarnbatnya akhir tahun tersebut akan ada penambahan pekeija terutania untukfronthnerz perusahaan untuk dapat menampung kapasitas pekerj an yang diperkirakan akan terus meningkat darl taliun ke •tahun. Pada tahap pertama ctirencanakan sebanyak2nya sekitar 13 orang karyawan dan pada tahap kedua direncanakan sekurang2nya ada sekitar 19 orang karvawan. Pengadaan tenaga keria mi climulai dari. proses perekrutan dan beberapa pelatihan. Dengan maksud untuk membentuk tim yang kompak, memiliki semanga.t serta persepsi yang sama untuk mencapai semua tujuan dat-i perusahaan. Pada. tahap kedua, diharapkan nantinva para karyawan bat-u sudah dapat masuk kedalam suatu lingkungan kerj a yang kondusive, nyaman karena budaya perusahaan yang telab sesuai dan terus diupa.yakan untuk terbentuk. Operasi Operasi didasarkan path perintah kerja untuk melaksanakan order jual dan beli dat-i konsumen, terutama untuk pelayanan fiingsi Perantara-Pedagang Efek dengan kapasitas transaksi hat-ian maksimai sesuai dengan j umlali MKBD yang dimiliki. Kemajuan target operasi harus-Iah dikoordinasikan dengan jumiah MKBD dari perusahaa.n sekuritas mi sendiri, karena sangat siasia apabila pata front rn g k konsumen da perusahaan namun kapasitas transaksi yang dapat dilakukan oleh perusahaan ttdak ditingkatkan. Pada akhir tahun ke 5 dan rencana usaha yang dibuat mi, perusahaan sekuritas mi rnenargetkan volume transaksi dalam satu bulannyaberkisar antaraRp 100 milliar per bulan. Fi,wnüs/ Objective lvioda.l awai yang dibutuhkan untuk niendirikan sebuah perusahaan sekuritas non anggota bursa mi adalah sebesan Rp. 1.357.000.000.-. Dengan rincian biaya investasi dan modal disetor set-ta MKBD Rp. 1.057.000.000 Rp. 200.000.000 diperuntukkan sebaai dana cadangan untuk mengha.dapi naik turunnya, value dat-i transaksi efek perusahaa.n untuk menj aga. minimun IiKBD yang telah ditetapkan oleh Bapepam untuk sebuah periisahaan efek. lJntuk tahun peIama selain itu juga dianggankan sejumlah Rp 130.000.000.- sebagai modal kerja selama bulan pertana operasi. Uñtuk tahun ke 2 juga dianggarkan dana sebes'ar Rp. 120.000.000,- sebagai dana untuk membavar uang sewa kantor. Pada tahun ke 3 dan ke 5 juga diproyeksikan dengan ji'mlah dana Rp 120.000.000 dan Rp. 150.000.000,. untuk melakukan pembelian alat eleklronjk baru. Peningkatan pendapataii/r;en.uc ciiproyeksikan untuk. terj a.di peningkatan setiap tahunnva, mulai dari Rp 4,2 milliar tahun pertama. hingga Rp. 39,6 milliar akhir tahun ke 5. Dan kas kumulatif diproyeksikan path akhir tahun ke 5 operasi sekitar Rp 8,9 milliar. 1Vt present value sarnpai pada akhir tahun ke 5 rnenunjukkan angka yang positiL dengan ]tsebesar 58.095%. PaybarJ- period dicapai dalam waktu kurang Iebih 22 bulan. Gm;ripmtt main pada tahun pertama hanya sebesar 0.05%, tahun ke 2 naik drastis hingga menjadi 0.17% hingga 0.34% pada, tahun ke 5. Tingkat pengembalian investasi Pada tahun pertama. terjadi - 7,5711/6, hal mi dikarenakan tingginya biaa investasi awal yang harus clikeluarkan seperti modal disetor dan MKBD. Tahun kedua, investasi pada tahun tersebut tingkat pengembaliannya tnencapai 14,5 kali lipat bahkan untuk tahun ke lima tingkat pengemba.Iiannya mencapaj 62.8 kali lipat karena investasi yang diproyeksikan untuk tahun tersebut hanya pembelian alat elektronik yang jumlahnya tidak besar."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
T23077
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rangkuti, Freddy
Jakarta : Gramedia Pustaka Utama, 2002
658.8 RAN m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Dita Amanda Maris
"Karya akhir ini dibuat untuk merumuskan perencanaan bisnis untuk mendirikan pusat kebugaran dan kecantikan khusus wanita. Untuk mengetahui sejauh mana prospek dari bisnis tersebut dan strategi yang dibutuhkan agar bisnis ini sukses maka pembahasan penelitian ini meliputi analisis perusahaan, analisis industri dan persaingan, analisis pelanggan dan produk, rencana pemasaran, rencana operasi, struktur manajemen, rencana keuangan dan rencana pengembangan di masa yang akan datang.
Tujuan akhir dari penulisan ini adalah untuk melihat apakah nantinya peluang bisnis ini bisa direalisasikan berdasarkan hasil analisis semua aspek tersebut.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa perencanaan bisnis ini memenuhi empat kriteria kelayakan investasi dan menyarankan pemilik La Femme untuk segera merealisasikan rencana bisnis tersebut dan melakukan ekspansi melalui kerjasama dengan usaha yang sejenis.

This thesis is made to formulate a business plan about establishing a women health and beauty center. In order to know the prospect of the business and also strategies used to make this business successful, this business plan will cover all the required aspects to launch this venture successfully such as the company analysis, industry and competition analysis, customer and product analysis, marketing plan, operation plan, management plan, financial plan, and the expansion plan.
The purpose of this study is to see whether the business plan can be implemented based on the analysis of all those aspects.
The study showed that the proposed plan has fulfilled that four investment criteria financially. Therefore, it was suggested to immediately establish it and do an expansion through cooperation with other similar businesses.
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2011
T30240
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Bayu Prasetio
"[ ABSTRAK
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan BPKP merupakan instansi pemerintah di bidang pengawasan Untuk mendukung tugas dan fungsinya BPKP mempunyai kantor perwakilan di setiap provinsi di Indonesia Aliran data dan informasi antara kantor pusat dengan kantor perwakilan dilakukan melalui teknologi informasi dan komunikasi TIK Sedemikian pentingnya kebutuhan terhadap informasi dan nilai informasi maka pengelolaan yang baik terhadap aset pendukung ketersediaan informasi sangat diperlukan Pengelolaan terhadap ketersediaan dan kehandalan sistem informasi dan infrastruktur TI terutama terhadap bencana gangguan atau keadaan tanggap darurat dapat diwujudkan melalui rencana kontinjensi contingency plan Penelitian ini menyusun rencana kontinjensi untuk BPKP dengan menggunakan kerangka kerja NIST 800 34 rev 1 yang telah disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi BPKP Dari berbagai tahapan penyusunan rencana kontinjensi penelitian ini tidak membahas mengenai tahap uji coba rencana dan pemeliharaannya Hasil dari penelitian ini berupa usulan terkait dengan rencana kontinjensi untuk BPKP yaitu pernyataan kebijakan prioritas aset sistem informasi terkait dampak terhadap kegiatan organisasi kendali pencegahan terhadap pengelolaan pusat data strategi dan dokumen rencana pemulihan bencana Diharapkan dengan menindaklanjuti usulan tersebut BPKP dapat memelihara ketersediaan dan kehandalan sistem informasi dengan baik ;

ABSTRACT
Finance and Development Supervisory Agency BPKP is a non ministrial institution that has task to be a government internal auditor In support of its duties and functions BPKP has offices in every province in Indonesia The flow of data and information between headquarters and branch offices conducted through information and communication technology ICT The importance of the need for and the value of information the proper management of the assets supporting the availability of information is indispensable Management of the availability and reliability of information systems and IT infrastructure especially to disasters disruption or emergency situation can be realized through contingency plan This study preparing contingency plan is conducted using the NIST 800 34 rev 1 framework with some adjustments in accordance with the requirements and conditions of BPKP Of the various stages of the preparation of contingency plan this study did not discuss the stages of testing and maintenance plan The results of this study are several proposals related to the contingency plan for BPKP the policy statement the priority information system assets related to the impact on the organization 39 s activities preventive control in data center management contingency strategies and contingency plan document Hopefully by following up the proposals BPKP can maintain the availability and reliability of systems well ;Finance and Development Supervisory Agency BPKP is a non ministrial institution that has task to be a government internal auditor In support of its duties and functions BPKP has offices in every province in Indonesia The flow of data and information between headquarters and branch offices conducted through information and communication technology ICT The importance of the need for and the value of information the proper management of the assets supporting the availability of information is indispensable Management of the availability and reliability of information systems and IT infrastructure especially to disasters disruption or emergency situation can be realized through contingency plan This study preparing contingency plan is conducted using the NIST 800 34 rev 1 framework with some adjustments in accordance with the requirements and conditions of BPKP Of the various stages of the preparation of contingency plan this study did not discuss the stages of testing and maintenance plan The results of this study are several proposals related to the contingency plan for BPKP the policy statement the priority information system assets related to the impact on the organization 39 s activities preventive control in data center management contingency strategies and contingency plan document Hopefully by following up the proposals BPKP can maintain the availability and reliability of systems well ;Finance and Development Supervisory Agency BPKP is a non ministrial institution that has task to be a government internal auditor In support of its duties and functions BPKP has offices in every province in Indonesia The flow of data and information between headquarters and branch offices conducted through information and communication technology ICT The importance of the need for and the value of information the proper management of the assets supporting the availability of information is indispensable Management of the availability and reliability of information systems and IT infrastructure especially to disasters disruption or emergency situation can be realized through contingency plan This study preparing contingency plan is conducted using the NIST 800 34 rev 1 framework with some adjustments in accordance with the requirements and conditions of BPKP Of the various stages of the preparation of contingency plan this study did not discuss the stages of testing and maintenance plan The results of this study are several proposals related to the contingency plan for BPKP the policy statement the priority information system assets related to the impact on the organization 39 s activities preventive control in data center management contingency strategies and contingency plan document Hopefully by following up the proposals BPKP can maintain the availability and reliability of systems well , Finance and Development Supervisory Agency BPKP is a non ministrial institution that has task to be a government internal auditor In support of its duties and functions BPKP has offices in every province in Indonesia The flow of data and information between headquarters and branch offices conducted through information and communication technology ICT The importance of the need for and the value of information the proper management of the assets supporting the availability of information is indispensable Management of the availability and reliability of information systems and IT infrastructure especially to disasters disruption or emergency situation can be realized through contingency plan This study preparing contingency plan is conducted using the NIST 800 34 rev 1 framework with some adjustments in accordance with the requirements and conditions of BPKP Of the various stages of the preparation of contingency plan this study did not discuss the stages of testing and maintenance plan The results of this study are several proposals related to the contingency plan for BPKP the policy statement the priority information system assets related to the impact on the organization 39 s activities preventive control in data center management contingency strategies and contingency plan document Hopefully by following up the proposals BPKP can maintain the availability and reliability of systems well ]"
Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2015
TA-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Van Basten
"PT PGU telah membuat rencana bisnis dan mengambil keputusan untuk memulai pengembangan kawasan real estate modern di Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan. Pada proses pengembangan kawasan diperlukan pengendalian dan pemantauan kinerja rencana bisnis terhadap aktualisasinya, secara khusus dikarenakan kawasan tersebut merupakan kawasan real estate modern pertama yang ada di Kabupaten Tabalong. Penyimpangan-penyimpangan yang terjadi antara kondisi rencana terhadap kondisi aktual, akan dievaluasi untuk mencari skenario solusinya. Penelitian ini dilakukan melalui proses pengendalian dan pemantauan aktualisasi bisnis, khusunya dari aspek-aspek yang mempengaruhi jadwal dan biaya pelaksanaan pengembangan.
Analisa pada penelitian ini dilakukan dengan tiga tahap penelitian, pertama yaitu penelitian untuk menganalisa keberhasilan rencana bisnis bila dibandingkan dengan aktualisasinya dengan menggunakan Metode Earned Value Analysis. Tahap kedua, penelitian dilakukan untuk mendapatkan variabel- variabel dominan yang berpengaruh terhadap tingkat kelayakan rencana bisnis dengan menggunakan Metode AHP. Tahap ketiga yaitu variabel-variabel dominan dari hasil analisa Metode AHP diuji tingkat pengaruh dan kemungkinan terjadinya, menggunakan analisa sensitivitas.
Hasil akhir penelitian menunjukkan tiga variabel dan enam subvariabel tertinggi yang mempengaruhi terjadinya penyimpangan aktualisasi bisnis dari rencananya. Penyediaan modal menjadi hal yang paling mempengaruhi pelaksanaan pengembangan karena hasil analisa menunjukkan bahwa waktu pelaksanaan sangat dipengaruhi oleh aspek keuangan, secara khusus berpengaruh pada payback period. Prioritas pembangunan (pengadaan material dan pengelolaan tenaga kerja dalam organisasi) sebaiknya diutamakan pada pembangunan gedung yang memiliki tingkat komersial tinggi.

PGU Co. Ltd. has made a business plan and decision to develop a modern real estate in Tabalong District, South Kalimantan. It is necessary controling and monitoring for the business plan toward the business actualization conditions during the development process. All research activities was conducted on controlling and monitoring of business actualization, especially of those development aspects that affect to time and cost implementation.
The analysis in this study based on three stages of research, the first study analyze the success of the business plan toward the actualization using Earned Value Analysis Method. The second stage, this research carried out by using AHP Method to define the dominant variables that affect the feasibility of the business plan level. The third phase was conducted to evaluate dominant variables from the subsequent AHP research variables using sensitivity analysis.
In this study, there are three variables and the six highest subvariabel affecting aberration in the actualization of the business in the region. Priority development is given to improve the company performance (material procurement and workforce management in the organization).
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S44684
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Mahsa Gantari
"Tulisan ini membahas tentang hubungan antara legibility konfigurasi denah serta landmark dari suatu lingkungan indoor dan pembentukan peta kognitif. Tujuan dari penulisan ini mengarah pada pemahaman terkait legibility konfigurasi denah dan landmark sebagai elemen lingkungan indoor yang mengacu pada pengetahuan spasial 2d dan 3d, serta hubungannya dengan pembentukan peta kognitif yang terjadi secara bertahap dalam tiga bentuk pengetahuan spasial. Dalam hal ini, legibility bergantung pada kompleksitas dari konfigurasi denah dan saliency dari landmark yang dimiliki. Penulisan ini menganalisis sebuah mal yang terletak di Kawasan Cibubur sebagai kasus. Analisis dilakukan melalui dua pendekatan, yaitu (1) legibility konfigurasi denah dan landmark dengan basis objektif dan (2) pembentukan peta kognitif dengan basis yang lebih subjektif. Pendekatan pertama terdiri dari dua bagian, yaitu analisis konfigurasi denah berdasarkan kompleksitas dan identifikasi potensi landmark berdasarkan saliency, sedangkan pendekatan kedua berfokus pada tiga bentuk tahapan pengetahuan spasial. Hasil dari studi yang dilakukan menunjukkan bahwa landmark yang salient dan konfigurasi denah yang sederhana dapat memudahkan pembentukan peta kognitif seseorang. Kedua elemen lingkungan dengan karakteristik tersebut dapat membantu individu dalam mengodekan hubungan spasial antar objek, tempat, dan atribut, serta memahami hubungan antar elemen ruang sehingga hubungan spasial di antaranya dapat dikodekan, dipahami, dan digunakan untuk membentuk peta kognitif.

This paper discusses the relationship between the legibility of a floor plan configuration and landmarks in an indoor environment and the formation of cognitive maps. The aims of this paper pertain to the legibility of floor plan configuration and landmarks, as indoor environmental elements which refer to 2d and 3d spatial knowledge, and their relationship to the formation of cognitive maps that occurs in three stages of spatial knowledge. In this regard, the degree of the legibility depends on the complexity of the floor plan configuration and the saliency of the landmarks. This paper analyzes a mall located in Cibubur as a case study. The analysis is conducted through two approaches: (1) the legibility of the floor plan configuration and landmarks which are objectivity-based, and (2) the formation of cognitive maps which subjectivity-based. The first approach consists of two parts: an analysis of the complexity of floor plan configuration and an identification of landmarks potential based on saliency. Besides, the second approach focuses on the three stages of spatial knowledge. This study demonstrates such salient landmarks and a simple floor plan configuration can facilitate the formation of one's cognitive map. Such characteristics of these physical environmental elements assist one in distinguishing objects, places, and attributes within the environment, as well as understanding the spatial relationships between them. Spatial relationships, therefore, can be encoded, understood, and utilized to form a cognitive map of the environment."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Universitas Indonesia, 1982
378.92 UNI r
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>