Ditemukan 87564 dokumen yang sesuai dengan query
Sofiyatus Sholeha
"Pelaporan kegiatan pengadaan dan penyaluran obat dilaksanakan setiap 3 (tiga) bulan sekali melalui sistem e-Report, sedangkan pelaporan obat mengandung NPP dan OOT dilaksanakan setiap bulan melalui sistem e-Napza. Pelaporan ini dilakukan sebagai bukti pelaksanaan kegiatan yang menyediakan seluruh informasi terkait mutasi obat, sehingga memudahkan proses pengaturan dan pengendalian jika diperlukan. Tujuan dari penulisan ini adalah agar mampu memahami dan melaksanakan proses pelaporan obat melalui sistem e-Report dan obat mengandung NPP dan OOT melalui sistem e-Napza. Pelaporan obat menggunakan sistem e- Report dilakukan melalui web http://pbf.binfar.kemkes.go.id dengan mengisi
format template excel yang tersedia dalam web, lalu melakukan upload pelaporan. Jika terdapat data pelaporan yang ditolak, harus diperbaiki sesuai keterangan alasan penolakan laporan, lalu melakukan upload pelaporan kembali. Jika semua data
sudah diterima, maka dapat melakukan pengiriman laporan. Pelaporan obat mengandung NPP dan OOT menggunakan sistem e-Napza melalui web http://enapza. pom.go.id dilakukan setiap bulan sebelum tanggal 10. Saat akan melakukan pelaporan, harus memilih nama obat yang akan dilaporkan, dan mengisi data sesuai format template CSV yang tersedia pada web, jika format sudah sesuai maka dapat melakukan pengiriman laporan.
Reporting on medicine procurement and distribution activities is carried outevery 3 (three) months through e-Report system, while reporting of medicine containing NPP and OOT is carried out every month through the e-Napza system. This reporting is carried out as evidence of the activities implementation that provide all information related to medicine mutations, thereby facilitating theprocess of regulating and controlling if necessary. The purpose of this paper is tobe able to understand and implement the medicine reporting process through the e- Report system and medicine containing NPP and OOT through the e-Napza system. Medicine reporting using the e-Report system is carried out via the web http://pbf.binfar.kemkes.go.id by filling in an excel template format available on the web, then uploading the report. If there is reporting data has been rejected, it must be corrected according to the explanation of the reasons for rejection of the report, then upload the report again. If all data has been received, then a report can be sent. Reporting of drugs containing NPP and OOT uses the e-Napza system via the web http://e-napza.pom.go.id conducted every month before the 10th. When reporting, you must choose the name of the drug to be reported, and fill in the data accordingly. CSV template format available on the web, if the format is appropriate, you can send reports."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2020
PR-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
St. Suryanita Fadhliyah
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses pembentukan habitus kerja peserta Magang Bersertifikat Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dan aplikasinya di dunia kerja. Peneliti berargumen bahwa pembentukan habitus mahasiswa melalui magang merupakan elemen sentral dalam fase persiapan mahasiswa untuk terjun ke dunia kerja. Hal ini dikarenakan habitus tersebut diperoleh melalui proses transisi dan adaptasi yang padat dari dunia perkuliahan ke dunia kerja. Terlebih lagi, dengan program MBKM yang menganjurkan peserta berpartisipasi penuh dalam pekerjaan, habitus-habitus tersebut dapat dibentuk dengan lebih matang. Studi-studi terdahulu cenderung memperlihatkan bahwa magang hanya merupakan sebuah program persiapan transisi memasuki dunia kerja namun tanpa menganalisis secara lebih khusus pada proses sosial dari adaptasi untuk memasuki dunia kerja. Keterbatasan ini ditopang pula oleh jenis program magang yang diamati oleh studi-studi tersebut, yakni jenis magang wajib singkat yang dilakukan bersamaan dengan kegiatan kuliah. Dengan pendekatan kualitatif yakni wawancara mendalam terhadap peserta Magang Bersertifikat MBKM, peneliti menemukan bahwa pembentukan habitus peserta Magang MBKM didukung oleh beberapa hal, yakni budaya perusahaan, lingkungan pekerjaan, mentor yang membimbing, lingkungan tim, serta pekerjaan itu sendiri. Segala yang telah dilakukan oleh peserta melalui pelaksanaan program ini menjadi portofolio yang dilihat oleh perekrut. Hal ini disebut sebagai modal simbolik yang merupakan output dari partisipasi peserta dalam program Magang MBKM.
This research aims to understand the process of forming the work habitus of participants in the Magang Bersertifikat Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) program and its application in the workplace. The researcher argues that the formation of student habitus through internships is a central element in the phase of preparing students to enter the workforce. This is because such habitus is acquired through a dense transition and adaptation process from academic life to the professional world. Furthermore, with the MBKM program encouraging participants to fully engage in work, these habitus can be more maturely developed. Previous studies tend to show that internships are merely a transitional preparation program for entering the workforce without specifically analyzing the social process of adaptation to the professional world. This limitation is also supported by the type of internships observed by these studies, which are short mandatory internships conducted alongside academic activities. With a qualitative approach, namely in-depth interviews with participants of the MBKM Certified Internship, the researcher found that the formation of habitus among MBKM Internship participants is supported by several factors, namely company culture, work environment, guiding mentors, team environment, and the work itself. Everything that participants have done through the implementation of this program becomes a portfolio seen by recruiters. This is referred to as symbolic capital, which is the output of participants' participation in the MBKM Internship program."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Entuy Kurniawan
"Hasil pemeriksaan laboratorium yang cepat dan akurat sangat penting untuk pengarnbilan keputusan bagi dokter. Kesalahan hasil pemeriksaan laboratorium akan berdampak pada kesalahan dokter dalam mendiagnosis suatu penyakit serta penatalaksanaan pasien (pemantauan jalannya penyaldt dan evaluasi efektivitas pengobatan). Untuk itu upaya mencegah atau meminimalisasi faktor-faktor penyebab kesalahan analisis, harus dilkukan dengan kegiatan pengendalian mutu balk internal maupun eksternaI (uji profisiensi).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor dominan pada kinerja laboratorium klinik di Provinsi Jawa Barat yang berperan dalam penyimpangan hasil pemeriksaan melalui uji profiiensi. Desain penelitian adalah cross sectional dengan pendekatan kuantitatif. Responden adalah petugas laboratorium klinik peserta uji profisiensi. Sampel penelitian berupa total populasi sebanyak 77 laboratorium. Pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner dari melihat hasil evaluasi kegiatan pengendalian mutu eksternal laboratorium kesehatan provinsi Jawa Barat tahun 2007.
Hasil penelitian menunjukan bahwa faktor manusia, alat, lingkungan, dan sistem memiliki hubungan yang bermakna dengan kinerja laboratorium. Hasil analisa multivariat menunjukan bahwa faktor manusia raerupakan faktor dominan penyebab kesalahan analisis di laboratorium klinik. Studi ini menyarankan agar pimpinan laboratorium dan dinas kesehatan provinsi Jawa Barat lebih meningkatkan kualitas tenaga laboratoriuna dengan mengikutsertakan path program pendidikan berkelanjutan sesuai keahlian dan spesifikasi pekerjaannya.
A quick and precise clinical laboratory examination result was very important for a physician in making medical decision. Any inaccuracies of laboratory results could affect the medical decision suggested by the physician and as well as for the effectiveness of patient treatment.There were some efforts proposed to minimize laboratory examination inaccuracy, i.e., internal quality control and external quality control, called as proficiency test. The research objectives were to determine any factors which are involved in making of any inaccuracy in some clinical laboratories in West Java Province, using proficiency test. The research was designed as a quantitative approach of cross-sectional method. Respondents who involved in the research were laboratory technicians (called health analyst) taken from seventy-seven (77) clinical laboratories located around West Java Province. Data collecting were conducted using interviewing and questionnaires check-list, and also secondary data collecting from West Java Health Laboratory External Quality Control Program conducted in year 2007. The results have been concluded that individual skills (human factor), laboratory equipments, job environments and laboratory management system show a significant correlation with the laboratory performance. Statistical multivariate analysis has determined that individual skill (human factors) was as dominant factor in making inaccuracy of laboratory examination result. Based of the conclusion and discussion, the research recommended that West Java Health Agency and related stakeholders could make some efforts in improvement of laboratory's individual quality which is can be realized with academic upgrading based on their specific jobs. "
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat, 2008
T33908
UI - Tesis Open Universitas Indonesia Library
Dinda Kurnia Azzahra
"Industri farmasi merupakan salah satu fasilitas produksi sediaan farmasi dimana apoteker dapat melaksanakan pekerjaan kefarmasian. Salah satu kegiatan yang dilakukan di industri farmasi untuk memastikan bahwa sistem atau peralatan yang digunakan bekerja sesuai dengan spesifikasi yang telah ditetapkan adalah Kualifikasi Kinerja. Kualifikasi Kinerja adalah verifikasi terdokumentasi bahwa peralatan dan sistem penunjang yang terhubung secara bersama, dapat bekerja secara efektif dan reprodusibel berdasarkan metode proses dan spesifikasi yang disetujui. Salah satu peralatan yang dilakukan kualifikasi kinerja di PT. Harsen Laboratories adalah autoclave. Kualifikasi kinerja terhadap autoclave dilakukan untuk membuktikan bahwa autoclave dapat bekerja dengan baik sesuai dengan parameter yang ditentukan.Metode yang digunakan untuk melakukan kualifikasi kinerja yaitu secara eksperimental yang mengacu pada parameter pengujian kualifikasi kinerja autoclave, yaitu uji kebocoran, kalibrasi prerun dan postrun, uji distribusi dan penetrasi panas dalam keadaan kosong dan bermuatan, serta uji lethality dan indikator biologi (spore strips). Berdasarkan hasil yang diperoleh, pada uji kebocoran autoclave tidak terdapatkebocoran dengan penurunan tekanan rata-rata 0 KPa/menit, pada uji kalibrasi prerun danpostrun dinyatakan baik dan valid dengan rata-rata deviasi tidak melebihi 0,5 oC, pada ujidistribusi panas dalam keadaan kosong dan bermuatan memenuhi kriteria keberterimaan dengan hasil selisih suhu pembacaan thermocouple tidak lebih dari 5°C, pada uji lethality menunjukkan autoclave dapat menghancurkan jasad bakteri dengan hasil accumulative lethality (F0) lebih besar dari 12, dan pada uji indikator biologi (spore strips) menunjukkan hasil negatif dan dengan hasil positif pada kontrolpositif. Sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil Kualifikasi Kinerja terhadap Autoclave D-06 di Fasilitas Injeksi Hormon sudah memenuhi syarat yang ditetapkan.
The pharmaceutical industry is one of the pharmaceutical dosage form production facilities where pharmacists can carry out pharmaceutical work. One of the activities carried out in the pharmaceutical industry to ensure that the system or equipment used works in accordance with predetermined specifications is Performance Qualification. Performance Qualification is the documented verification that supporting equipment and systems connected together, can work effectively and reproducibly based on approved process methods and specifications. One of the equipment carried out performance qualification at PT. Harsen Laboratories is an autoclave. Performance qualification of the autoclave is carried out to prove that the autoclave can work properly to the specified parameters. The method used to perform performance qualification is experimentally which refers to the parameters of autoclave performance qualification testing, namely leakage test, prerun and postrun calibrations, heat distribution and penetration tests in empty and charged states, as well as lethality tests and biological indicators (spore strips). Based on the results obtained, in the autoclave leak test there is no leakage with an average pressure drop of 0 KPa/minute, on prerun and postrun calibration test it is declared good and valid with an average deviation not exceeding 0,5 oC, on heat distribution test in an empty and charged state it meets the acceptance criteria with the results of a temperature difference in thermocouple readings of no more than 5 oC, on lethality test showed that the autoclave can destroy bacterial bodies with accumulative lethality (F0) results greater that 12, and the biological indicator test (spore strips) showed negative results and with positive results in positive controls. So it can be concluded that the results of autoclave D-06 performance qualification at the hormone injection facility is specified to the requirements."
Depok:
2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Windu Prayogo
"Praktek Kerja Profesi di Apotek Kimia Farma bertujuan mengetahui dan memahami peran dan tanggung jawab seorang apoteker di Apotek Kimia Farma Kegiatan ini dilakukan di Apotek Kimia Farma No 48 Matraman Jakarta Timur Dalam hal ini diharapkan apoteker dapat mengetahui dan memahami cara pengelolaan apotek dalam kegiatan administrasi manajemen keuangan pengadaan penyimpanan dan penjualan perbekalan farmasi serta mempraktekkan pelayanan kefarmasian di apotek sesuai dengan peraturan perundang undangan dan etika yang berlaku dalam sistem pelayanan kefarmasian di Indonesia Pelayanan kefarmasian merupakan bentuk pelayanan dan tanggung jawab langsung profesi apoteker untuk meningkatkan kualitas hidup pasien Pelanggan merupakan salah satu faktor penting yang harus dijaga oleh apotek Dengan mengenali siapa pelanggan kita apa kemauan kebutuhan dan keinginan mereka dengan kemudian menyediakan produk serta pelayanan sebaik mungkin yang dapat memberikan kepuasan kepada pelanggan Guna meningkatkan kepuasan pelanggan tersebut maka perlu dilakukan survey terhadap pelayanan yang telah diberikan di apotek berdasarkan penilaian dari pelanggan Tugas khusus ini bertujuan untuk mengetahui penilaian konsumen terhadap mutu pelayanan di Apotek Kimia Farma No 48 Praktek Kerja Profesi Apoteker di Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker Di PT Taisho Pharmaceutical Indonesia Tbk bertujuan mempunyai peranan dan tanggung jawab penting untuk menerapkan aspek ndash aspek yang tercantum dalam CPOB tersebut antara lain sebagai penanggung jawab produksi penanggung jawab pengawasan dan pemastian mutu Tugas khusus yang diberikan berjudul upaya penurunan reject tube berisi bulk di line IWKA Tugas khusus ini bertujuan Mengurangi jumlah produk yang tidak memenuhi syarat yang telah ditetapkan pada line IWKA di PT Taisho Pharmaceutical Indonesia Dalam menganalisa dan memecahkan masalah manual intervensi tersebut digunakan metode siklus PDCA PDCA Cycle yaitu suatu rangkaian langkah langkah pemecahan masalah yang terdiri dari Plan membuat perencanaan Do melaksanakan apa yang direncanakan Check memeriksa apakah hasilnya sesuai yang diinginkan dan Act tindak lanjut langkah untuk mencegah berulangnya masalah yang sama mencari peluang perbaikan berikutnya Persentase terbanyak penyebab reject tube yaitu positioning Praktek Kerja Profesi Apoteker di Direktorat Bina Produksi Dan DistribusiKefarmasian Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian Dan Alat KesehatanKementerian Kesehatan Republik Indonesia bertujuan untuk memperolehpengetahuan dan wawasan mengenai tugas dan fungsi Direktorat Bina Produksidan Distribusi Kefarmasian Direktorat Bina Produksi dan Distribusi Kefarmasianmempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaankebijakan dan penyusunan norma standar prosedur dan kriteria serta pemberianbimbingan teknis dan evaluasi di bidang produksi dan distribusi kefarmasian Untuk mendapatkan gambaran mengenai aktivitas yang dilakukan maka penulisditempatkan di direktorat tersebut untuk mengevaluasi sistem pelaporan dinamikaobat PBF di 7 provinsi yaitu DKI Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah Jawa Timur DI Yogyakarta Banten dan Bali Dengan adanya sistem ini diharapkan seluruhPBF dapat menerapkan dan melaporkan tepat waktu sehingga kepatuhan melapormeningkat dengan demikian Kemenkes dan Dinkes Provinsi memiliki data yangrepresentatif akurat danvalid tentang dinamika obat di sarana distribusi secaranasional
Practice Work Profession in Pharmacy Kimia Farma aim to know and understand the roles and responsibilities of a pharmacist in the pharmacy Kimia Farma This activity is conducted in Pharmacies Kimia Farma No 48 Matraman East Jakarta In this case pharmacists are expected to know and understand how to manage a pharmacy in administration financial management procurement storage and sale of pharmaceuticals and pharmacy services in pharmacy practice in accordance with the laws and ethics in the pharmaceutical care system in Indonesia Pharmacy services is a form of service and professional pharmacist directly responsible for improving the quality of life of patients Customer is one of the important factors that must be maintained by the pharmacy By knowing who your customers are what you will needs and wants and then providing them with the best possible products and services that can give satisfaction to the customers To improve customer satisfaction survey should be conducted with the services given at the pharmacy based on assessment of the customer Special task aims to identify consumers 39 assessment of the quality of services in Pharmacy Kimia Farma No 48 Profession Practice Pharmacists in PT Taisho Pharmaceutical Indonesia Tbk aims to have important roles and responsibilities for implementing the aspects listed in the GMP among others in charge of production responsible for oversight and quality assurance Given a special assignment called efforts to reduce reject bulk 0f tube in line IWKA Special task aims reducing the number of products that do not meet the requirements set In analyzing and solving manual intervention used method PDCA cycle PDCA Cycle which is a series of troubleshooting steps consisting of the Plan a plan Do implement what is planned check check if the results fit the desired and Act follow up measures to prevent the recurrence of similar problems looking for the next improvement opportunities The highest percentage which cause of reject tube is positioning Apotechary Profession Practice Directorate of Production and Distribution ofPharmaceutical Directorate General of Pharmaceutical and Medical Devices of theRepublic of Indonesia 39 s Ministry of Health aims to gain knowledge and insightabout the duties and functions of the Directorate of Production and Distribution ofPharmaceutical Directorate of Production and Distribution of Pharmaceutical hasthe tasks of preparing the formulation and implementation of policies and thedevelopment of norms standards procedures and criteria as well as providingtechnical guidance and evaluation in the field of production and distribution ofpharmacy To get an overview of the activities carried out the authors placed inthe directorate is to evaluate the dynamics of drug reporting system PBF in 7provinces namely Jakarta West Java Central Java East Java Yogyakarta Jakarta and Bali With the entire PBF system is expected to implement and reporton time thus increasing compliance reporting thus MoH and provincial healthoffice has a representative data accurate and valid on the dynamics of drugdistribution facilities nationwide "
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2013
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Gunawan Wiratmoko
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Clara Dyanung Diptakwana
"Laporan magang ini membahas mengenai prosedur audit test of control dan uji substantif yang dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) XYZ Indonesia atas pendapatan pada perusahaan jasa pengeboran PT ABC untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2020. Prosedur yang dilakukan mencangkup prosedur test of control dan test of detail sebagai uji substantif. Pada pelaksanaan prosedur audit ini XYZ Indonesia tidak menemukan salah saji material pada akun pendapatan. Hasil analisis terhadap prosedur audit test of control dan uji substantif atas akun pendapatan pada PT ABC adalah sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Selain analisis terhadap prosedur audit test of control dan uji substantif, dilakukan refleksi diri atas kegiatan magang.
This internship report focuses on the audit procedures test of control and substantive testing performed by XYZ Indonesia for revenue at drilling company PT ABC for the period ending December 31, 2020. Procedure done includes the test of control procedure and test of detail as substantive testing. On the proceeding of this audit procedure XYZ Indonesia did not find any misstatement. The results of the analysis of the test of control audit procedures and substantive tests of revenue accounts at PT ABC are in accordance with applicable regulations. Aside from analysis regarding audit procedure test of control and substantive testing, self-reflection for internship period is also performed."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Nanik Setyawati
"Prevalensi perempuan di usia produktif yang mengalami obesitas, dua kali lipat dari pria, secara tidak langsung akan meningkatkan prevalensi obesitas dalam kehamilan. Obesitas dalam kehamilan dapat menjadi pencetus terjadinya penyulit proses kehamilan dan kelahiran. Perawatan kehamilan obesitas bertujuan agar pertambahan berat badan ibu hamil dalam rentang normal. Monitoring nutrisi adalah intervensi yang digunakan untuk memaksimalkan upaya menjaga berat badan ibu hamil disertai nutrisi yang diterima oleh ibu dan janin tetap adekuat. Monitoring nutrisi dilaksanakan selama empat minggu, menggunakan food diary sebagai alat pengumpul data makan ibu selama 24 jam. Hasil yang diperoleh terdapat peningkatan pola konsumsi jenis karbohidrat dan protein, sayur dan buah tetapi belum mencapai standar gizi yang ditetapkan. Pola makan ibu saat hamil dipengaruhi oleh pola makan keluarga. Perawat komunitas diharapkan dapat menerapkan monitoring nutrisi dalam upaya menjaga berat badan optimal ibu hamil di lingkungan keluarga.
Nutrition monitoring as an effective intervention for pregnancy attempt in expecting mother with obesityPrevalence of productive aged woman with obesity is two folds greater than man, which indirectly increases the risk for maternal obesity. Obesity in pregnancy may contribute to the development of pregnancy and delivery complications. Nursing care for pregnant woman with obesity aimed to maintain the gained weights within normal range throughout pregnancy. Nutrition monitoring is an intervention to maintain an optimal weight of a pregnant woman with an adequate amount of maternal and fetal nutrition. Nutrition monitoring was performed for 4 weeks long by using food diary as the instrument to collect data of intake of expecting mother in 24 hours. The result indicated an improvement in consumption of carbohydrate, protein, vegetable, and fruit though it was yet to meet the nutritional standard. Maternal eating pattern is affected by family rsquo;s eating pattern. Community health nurses are recommended to implement nutrition monitoring in order to maintain an optimal weight of pregnant woman in family environment. "
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Ingka Ramdhani
"Kebijakan Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM) menciptakan perubahan signifikan dalam dunia pendidikan dengan menghadirkan pembelajaran inovatif di luar kelas. Hal ini diwujudkan melalui kerja sama antara perguruan tinggi dengan lembaga mitra, yang salah satunya dilakukan oleh Kementerian PPN RI/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) dengan Universitas Indonesia dan Institut Teknologi Bandung melalui program Desa Cemara (Cerdas, Mandiri, Sejahtera). Program ini bertujuan untuk menurunkan angka kemiskinan di Desa Cikubang, Kabupaten Tasikmalaya melalui optimalisasi produk dan pemberdayaan pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Makalah ilmiah ini berisi refleksi saya sebagai mahasiswa magang yang mencoba menerapkan metode needs assessment sebagai salah satu ilmu antropologi terapan selama proses program Desa Cemara. Proses ini melibatkan pengumpulan data, identifikasi kebutuhan untuk merumuskan bentuk kegiatan intervensi yang berfokus pada pemberdayaan pelaku UMKM. Ada pun tulisan ini ditulis berdasarkan pengalaman dan proses saya merefleksikan diri selama berjalannya program dengan latar belakang saya sebagai mahasiswa antropologi. Gambaran refleksi menunjukkan adanya kesenjangan dalam penerapan dan teori needs assessment pada program Desa Cemara karena menghadapi banyak hambatan dan dinamika di dalamnya. Namun, perjalanan program belum tentu dapat dikatakan gagal karena adanya penyesuaian alternatif hingga membuat hasil data dan perancangan solusi dapat tetap berjalan dengan penyesuaian.
Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM) policy creates significant changes in the world of education by presenting innovative learning outside the classroom. This is realized through collaboration between universities and partner institutions, one of which is carried out by the Indonesian Ministry of National Development Planning/National Development Planning Agency (Bappenas) with the University of Indonesia and the Bandung Institute of Technology through the Desa Cemara program (Smart, Independent, Prosperous). This program aims to reduce the poverty rate in Cikubang Village, Tasikmalaya Regency through product optimization and empowerment of Micro, Small and Medium Enterprises (MSMEs). This scientific paper contains my reflections as an intern student trying to apply the needs assessment method as one of the applied anthropology methods during the Desa Cemara program process. This process involves collecting data, identifying needs to formulate forms of intervention activities that focus on empowering MSME actors. Even so, this article was written based on my experience and process of self-reflection during the program with my background as an anthropology student. The reflection picture shows that there are gaps in the application and theory of needs assessment in the Cemara Village program because it faces many obstacles and dynamics within it. However, the course of the program cannot be said to have failed because of alternative adjustments so that the data results and solution design can continue with adjustments."
2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Salsabella Marsadania
"Laporan magang ini bertujuan untuk membahas evaluasi atas pelaksanaan prosedur audit berupa pengujian rinci akun beban umum dan administrasi milik PT Ungu yang dilakukan oleh KAP SM. PT Ungu merupakan perusahaan pada bidang agribisnis yang berfokus pada produksi minyak sawit, pangan, sagu, dan energi terbarukan. Fokus pembahasan pada laporan magang ini berada pada tahap pengujian audit khususnya pengujian rinci, yaitu sampling, vouching, dan tindak lanjutan atas hasil vouching. Evaluasi dilakukan dengan membandingkan kesesuaian antara prosedur yang telah dilakukan oleh KAP SM dengan sumber literatur audit dan standar audit yang berlaku. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa proses audit sudah cukup sesuai dengan literatur audit dan standar audit yang berlaku. Meskipun terdapat hal-hal yang dapat ditingkatkan dalam pelaksanaan prosedur serta keandalan bukti audit. Selain evaluasi atas prosedur yang dijalankan oleh KAP SM, laporan magang ini membahas refleksi diri terkait pelaksanaan program magang beserta rencana tindak lanjut yang akan dilakukan di masa depan.
This internship report aims to discuss and evaluate the test of detail audit procedure conducted for PT Ungu’s general and administrative expenses by KAP SM. PT Ungu is an agribusiness company focus in producing palm oil, vegetable, sago, and renewable energy. The focus of discussion on this internship report is on audit testing phases, especially on test of detail procedures including sampling, vouching, and follow up action. The evaluation is conducted by comparing the suitability of related audit standard and audit literature sources. The evaluation result shows the procedures have been carried out accordingly. Even though there are a few things that could be improved in terms of audit procedures as well as the reliability of audit evidence. Apart from evaluating the procedures carried out by KAP SM, this internship report also discusses the self-reflection from internship program along with follow-up plans to do in the future."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library