Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 140593 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Awan Sandi Pungkas
"Tesis ini membahas mengenai representasi modernitas dari Stasiun Jakarta Kota dan Stasiun Sudirman pasca diberlakukannya sistem e-ticketing dan perbaikan infrastruktur stasiun pada tahun 2013. E-ticketing dan perbaikan infrastruktur merepresentasikan pengembangan layanan perkeretaapian Jakarta. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perubahan stasiun yang ditopang oleh teknologi dan infrastruktur berhasil mengembalikan fungsi stasiun sekaligus mengubah budaya dan pemaknaan masyarakat atas stasiun.

This thesis discusses about the representation of modernity in Jakarta Kota Station and Sudirman Station as a result of e-ticketing system implementation and the improvement of its infrastructure since 2013. E-ticketing system and the improvement of station infrastructure represents the modernization Jakarta's public transportation. The result of this research shows that the transformation of the station, which is supported by technology and infrastructure, could restore the real function of the station as well as changing the culture and the construction meaning of the station."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Melvia Erfaryndra
"Pengembangan Stasiun Terpadu adalah upaya yang dilakukan oleh pemerintah provinsi DKI Jakarta untuk menghubungkan seluruh jaringan transportasi publik dalam satu area. Stasiun Sudirman merupakan salah satu dari empat stasiun di DKI Jakarta yang telah dikembangkan menjadi stasiun terpadu. Lebih lanjut, stasiun sebagai pusat pertemuan masyarakat dikhawatirkan mampu meningkatkan risiko penularan COVID-19 yang hingga kini masih menjadi ancaman. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis kualitas pelayanan Stasiun Terpadu Sudirman pada masa pandemi COVID-19 berdasarkan perspektif masyarakat. Teori yang digunakan adalah teori kualitas pelayanan perkeretaapian di masa pandemi. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah kuantitatif. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan teknik pengumpulan data kuantitatif dan kualitatif. Pengambilan data pada penelitian ini yaitu melalui teknik kuantitatif dengan menyebarkan survei kepada 100 penumpang kereta di Stasiun Sudirman dan teknik kualitatif dengan wawancara, observasi, dan studi kepustakaan untuk triangulasi hasil survei. Wawancara dilakukan dengan delapan Informan 11hli dan empat orang masyarakat. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa 92% responden menilai kualitas Stasiun Sudirman sebagai Stasiun Antramoda berkualitas baik dari dimensi tangibles, responsiveness, assurance, empathy, reliability, comfort, information, dan pandemic. Meskipun demikian, terdapat satu indikator di comfort yang dinilai berkualitas buruk yaitu terkait ketersediaan lift. Hasil ini menunjukkan bahwa secara kuantitatif pelayanan Stasiun Sudirman sebagai stasiun terpadu antar moda transportasi telah berkualitas.

The development of the Integrated Station is an effort made by the DKI Jakarta provincial government to connect all public transportation networks in one area. Sudirman Station is one of four stations in DKI Jakarta, which has been developed into an integrated station. Furthermore, the station as a community meeting center is feared to be able to increase the risk of COVID-19 transmission, which is still a threat. This study analyzes the service quality of Sudirman Integrated Station during the COVID-19 pandemic based on the community's perspective. The theory used is the theory of the quality of railway services during a pandemic. The research approach used is quantitative. This research used quantitative with quantitative and qualitative data collection techniques. Data collection in this study was through quantitative techniques by distributing surveys to 100 passengers at Sudirman Station and qualitative techniques using interviews, observations, and literature studies to triangulate survey results. Interviews were conducted with eight expert informants and four community members. The results of this study indicate that 92% of respondents assess the quality of Sudirman Station as an Antramodal Station of good quality from the dimensions of tangible, responsiveness, assurance, empathy, reliability, comfort, information, and pandemic. However, the result found poor category in an indicator of comfort, namely the availability of lifts. These results indicate that the service of Sudirman Station as an integrated station between modes of transportation is of high quality."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anggi M Iqbal
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas peranan seni instalasi pada stasiun. Seni instalasi sebagai salah satu elemen ruang dapat mempengaruhi penggunanya baik secara fisik maupun membentuk sebuah persepsi lain terhadap ruang. Keberadaan seni instalasi ini juga mempengaruhi bangunan tempat seni instalasi itu berada. Stasiun sebagai ruang transit memiliki pola kegiatan sendiri, hal ini yang membedakan dengan ruang transit lainnya. Penambahan seni instalasi di stasiun harus mempertimbangkan kegiatan di dalamnya, dan bagaimana seni instalasi ini berperan mempengaruhi penggunanya. Untuk mengetahui peranan seni instalasi tersebut dilakukan studi kasus pada stasiun yang ada di beberapa negara. Hasil pembelajaran ini dapat diadopsi untuk stasiun Jakarta Kota, dan melihat seberapa jauh penambahan seni insatalasi dapat dilakukan.

ABSTRACT
This paper discusses the role of installation art on the station. Installation art as one of its elements of space can affect both physical and change perception of space.This installation art can affect the building too. Train stasion, as a transit space has its own activity that differentiates it from the other transit space. The addition of installation art at the station should consider the activities in it, and how this art can affect the user. Case studies takes into train station in several countries that using installation art, and how this installation art affect the user. Results of this study can be adopted for Jakarta Kota station, and see how far insttallation art affect.
"
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S62084
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Veronica Liani
"Ruang publik yang disediakan dalam kota diharapkan dapat menunjang kebutuhan masyarakat dalam kehidupan berkota. Namun pada kenyataannya banyak ruang publik kota yang dikategorikan gendered sebagai ruang maskulin. Ketidakseimbangan antara ruang maskulin dan ruang feminin ini mempengaruhi keterlibatan perempuan dalam mengakses ruang publik kota. Teori Performance Dimensions oleh Kevin Lynch dari bukunya yang berjudul ‘A Theory of Good City Form’ menjelaskan bagaimana aspek fit, akses dan kontrol menjadi kriteria penting untuk membangun kualitas ruang kota yang baik. Di Indonesia, budaya patriarki yang berkembang mempengaruhi cara pandang masyarakat dalam melihat gender, sehingga ekspresi diri gender di ruang publik pun terbatas. Padahal ruang publik seharusnya dapat menunjang kebutuhan dasar semua gender seperti interaksi, informasi, dan transportasi dengan baik. Kualitas ruang yang baik seperti keamanan, kenyamanan, dan kesenangan juga menjadi aspek penting yang perlu ditawarkan oleh ruang publik dalam kota. Makalah ini akan membahas performa ruang publik dalam memenuhi kebutuhan gender dan bagaimana kota tersebut memenuhi kebutuhan dasar masyarakatnya.

Public facilities within the city area are expected to meet the needs of citizens in daily urban life. However, many public facilities are considered gendered as masculine space. This spatial imbalance between masculine space and feminine space affects women's involvement in the use of public facilities inside the city. Kevin Lynch's "Performance Dimensions theory in ‘A Theory of Good City Form’ explains how Fit, Access and Control become critical for achieving good spatial qualities inside the city. In Indonesia, patriarchal culture that develops inside the society influences the impression on the way we see gender, which can limit their presence in public spaces. However, public spaces should be accessible by all genders to meet their basic needs such as interaction, information, and commuting inside the city. Spatial qualities such as safety, comfort, and pleasure also need to be provided in public spaces within the city. This paper will look at the performativity of public spaces to fulfill gender’s needs and how the city provides their basic needs as part of its community."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alviana Dwi Syaputri
"Biaya transportasi di Jakarta mencapai 30 dari total pendapatan masyarakat setiap bulan. Biaya ini tiga kali lebih tinggi dari standar yang telah ditetapkan oleh Bank Dunia yaitu 10. Untuk mengurangi biaya transportasi yang tinggi di Jakarta, sistem integrasi tarif perlu diimplementasikan.Penelitian ini bertujuan untuk melihat pilihan responden dengan membandingkan layanan transjakarta dengan moda lainnya seperti ojek online dan kopaja. Lebih lanjut lagi penelitian ini juga bertujuan untuk melihat preferensi tarif yang rela dibayarkan oleh seseorang dalam sistem integrasi tarif KRL dan transjakarta. Data diambil dengan metode stated preference dan diproses dengan teori discrete choice model dan utility function.Analisa data menunjukkan bahwa kecenderungan orang untuk berpindah moda dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti selisih waktu, selisih tarif, pengeluaran transportasi, dan tingkat pendidikan. Semakin murah tarif integrasi yang ditawarkan maka probabilitas pemilihan layanan transjakarta akan semakin besar dan semakin cepat waktu tempuh transjakarta maka semakin memperbesar probabilitas pemilihan layanan transjakarta. Lebih lanjut, masing-masing moda pembanding memiliki preferensi tarif yang berbeda-beda terhadap integrasi tarif transjakarta dan KRL.

Transportation cost in Jakarta reaches 30 of the total income of the community every month. This cost is three times higher than the standard that has been set by World Bank that is only 10 In order to reduce this high transportation cost in Jakarta, tariff integration system is need to be implemented. This study aims to observe the choice of respondents by comparing Transjakarta services with other modes such as ridesourching and kopaja. Furthermore, this study also aims to see the tariff preferences that are willing to be paid by a person in the KRL and Transjakarta tariff integration system. The data is taken by the method stated preference and processed with discrete choice model theory and utility function.Data analysis shows that the tendency of people to shift from the existing modes to transjakarta is influenced by several factors such as saving time, saving fare, transportation expenditure, and education level. The cheaper the integration tariff offered, the greater the probability of choosing transjakarta services and the faster the travel time of Transjakarta, the greater the probability of choosing transjakarta services. Furthermore, each comparison mode has different tariff preferences on the integration of Transjakarta and KRL rates."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Feny Yunita
"ABSTRAK
Simpul transportasi yang akan dikembangkan sebagai kawasan berorientasi transit memiliki tantangan dalam estimasi bangkitan pergerakan. Guna menunjang pengembangan kawasan berorientasi transit maka dinilai perlu adanya gambaran saat ini terkait distribusi pergerakan pada simpul transportasi. Dalam konteks Jabodetabek, Stasiun Sudirman merupakan simpul transportasi perkerataapian perkotaan yang diproyeksikan sebagai kawasan berorientasi transit. Informasi asal dan tujuan dalam menggambarkan distribusi perjalanan menjadi sangat essensial, oleh sebab itu pada penelitian ini mencoba pendekatan survei dan sumber data baru seperti sosial media untuk menggambarkan distribusi perjalanan pekerja urban. Penelitian ini menggunakan analisis spasial deskriptif dengan menggunakan statistik sederhana. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa distribusi pergerakan pada Stasiun Sudirman sebagai stasiun keberangkatan dan tujuan mengakomdasi pekerja urban dari pusat ke pinggiran, pingiran ke pusat, maupun pusat ke pusat di Kota Metropolitan Jakarta yang didominasi pada wilayah penggunaan tanah pemukiman menuju tanah perusahaan dengan pergantian moda angkutan paratransit nontrayek. Perbandingan distribusi perjalanan yang diperoleh melalui pendekatan survei menunjukan hasil yang lebih bervariasi dibandingkan sumber data baru seperti sosial media Twitter.

ABSTRACT
Transport nodes which will be developed as a transit oriented area has a challenge in estimating the trip generation. In order to support the development of transit oriented areas, it is deemed necessary to conduct the current representation of the movement distribution in gateways. In the context of Jabodetabek, Sudirman Station is an urban rail based transportation node which is projected as an area of transit oriented. The data collection in this research is used through surveys and new data sources such as social media to illustrate the trip distribution of urban workers. The results show Sudirman Station as a departure station and destination accommodates the movement distribution of urban workers from the centre to suburban, suburban to the centre, as well as the centre to the centre of Jakarta Metropolitan Area which is dominated in settlement zone to the commercial zone with the nodal interchange of paratransit mode. Geolocated Tweet was used to identify the origin and destination of urban workers. The trip distribution which was obtained through the survey shows more varied results than new data sources such as social media Twitter, nevertheless both of them show the same trip distribution based on similarity characteristics of the origin and destination area. "
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rumaishatul Ulya
"ABSTRAK
Dalam keseharian kota, terdapat ruang formal dan informal. Struktur kota,
termasuk elemen-elemen ruang di dalamnya, memberikan peran dalam
mengidentifikasi hadirnya ruang informal. Ruang informal digambarkan melalui
ruang sisa kota yang timbul dari interaksi elemen dan pengguna ruang kota dalam
keseharian. Aktivitas keseharian ?ngetem? atau ?mangkal? yang dilakukan oleh
komunitas supir bajaj, sebagai salah satu pengguna ruang kota, mempertegas dua
sisi representasi ruang kota, yaitu planner dan users. Upaya mengisi atau
memanfaatkan ruang dilakukan melalui interaksi dan negosiasi ruang sisa di
sekitar stasiun Manggarai. Sehingga, penting untuk memahami hubungan antara
elemen ruang sisa kota dan bagaimana komunitas supir bajaj stasiun Manggarai
memanfaatkan ruang tersebut dengan taktik dan strategi keseharian yang mereka
lakukan. Salah satu penggambaran proses memahami hal ini melalui analogi
?dapur? kota.

ABSTRACT
In everyday life of the city, both formal and informal spaces exist. The structure
of the city, including its physical elements, contributes in identifying informal
space in urban life. Informal space is shown through leftover urban space that
emerges from the interaction of elements and users of urban space in everyday
lifes. 'Ngetem' or 'mangkal' done by the community of bajaj drivers, as one of the
user of urban space, highlights the two sides of urban space representations, which
are planners and users. Their efforts to occupy or utilize space are done through
interaction and negotiation of leftover space around the Manggarai Station area.
Therefore, it is important to understand the connection between the elements
of leftover urban space around Manggarai Station and how the community of
bajaj drivers occupy those spaces using their own tactics and daily strategies. One
of the ways to understand the process of this urban informality's phenomena is by
using the analogy 'kitchen' of the city."
2016
S63291
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Fauzi
"Kereta Rel Listrik (KRL) Jabotabek sebagai moda transportasi perjalanan harian di dalam kota Jakarta dan kota di sekitarnya. PT. KA Divisi Jabotabek telah menyediakan beberapa kelas KRL yaitu Kelas Ekonomi, Ekonomi AC dan Ekspres. Penelitian ini bertujuan menganalisis karakteristik penumpang KRL Jabotabek bedasarkan kelas kereta pada koridor Stasiun Depok - Stasiun Jakarta Kota. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dengan kuesioner kepada 300 responden pada hari kerja (Senin-Jum¶at) pada saat jam sibuk pagi dan sore dengan pertanyaan antara lain meliputi : karakteristik sosio-ekonomi, tujuan perjalanan, kepemilikan kendaraan bermotor, alasan memilih kelas kereta, frekuensi menggunakan, peralihan moda. Dari hasil analisis data diperoleh bahwa Responden KRL kelas Ekonomi mempunyai ciri pendapatan perbulan sebesar Rp 500.000 ± Rp 1.999.999, 67% memilih berdasarkan alasan biaya, 43% yang tidak memiliki kendaraan bermotor dan sebesar 39% yang memiliki kendaraan bermotor roda dua. Responden kelas Ekonomi AC, tingkat pendapatan perbulan sebesar Rp 500.000 ± Rp 3.999.999, 42% menggunakan dengan alasan pelayanan, 36% memiliki kendaraan bermotor roda dua dan 21% yang memiliki mobil. Dan responden kelas Ekspres tingkat pendapatan Rp 2.000.000 > Rp 6.000.000, 27% menggunakan dengan alas an pelayanan dan waktu tempuh, 24% memiliki kendaraan bermotor roda dua dan 24% penumpang yang memiliki mobil dan motor.

Electric Rail Train (KRL) Jabotabek as mode of transportation has been used intensifely for people daily trips within the area of DKI Jakarta and peripheral areas. PT. KA Jabotabek Division has provided some KRL Jabotabek class to serve passengers, among other classes Economic, AC Economic and Express.This study aims to find out the characteristics of KRL Jabotabek passenger station in the corridor Depok - Jakarta Kota station. Collecting data is done through interviews with 300 respondents to the questionnaire on working days (Monday-Friday) during the busy morning hours and afternoon with questions included: socio-economic characteristics, the purpose of travel, vehicle ownership, the reason for selecting the class trains, the frequency of use, combination moda. The results show that the majority of Economy class passengers KRL characteristics have monthly income of Rp 500,000 - Rp 1,999,999, 67% with selecting cost reasons, 43% Responden do not have a vehicle and 39% have a motorcycle. for AC Economic class, the level of monthly income of Rp 500,000 - Rp 3,999,999, 42% choose to use AC Economic class service with reason, 36% responden have a motorcycle and 21% have a car. And for the Express class level of income Rp 2,000,000 - >Rp 6,000,000, 27% choose to use Express class service and travel time for reasons, 24% responden have a motorcycle and 24% responden who have car and motorcycle."
2008
S50549
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ritami
"ABSTRAK
Car Free Day CFD merupakan salah satu cara untuk membentuk kebiasaan hidup sehat masyarakat ibukota Jakarta. Antusiasme masyarakat yang begitu besar menjadikan jalur CFD bertambah fungsi dan semakin banyak variasi penggunaan ruang yang terjadi. Penerapan ruang informal olahraga pada CFD tidak memiliki pengaturan khusus sebagai fasilitas joging. Oleh karena itu skripsi ini membahas pemaparan terkait kualitas ruang kota yang dapat mendukung dalam memperoleh aspek kenyamanan dan memberi pengalaman menyenangkan dalam berjoging. Dengan studi kasus yang secara tidak sengaja sudah teraplikasikan kualitas tersebut pada elemen arsitektural di ruang kota dalam hal ini CFD Sudirman-Thamrin, Jakarta. Penelitian dilakukan secara deskriptif diawali dengan mengkaji teori dari literatur yang terkait dengan berjoging, dalam hal ini pejoging sebagai pengguna ruang dan kualitas lingkungan di ruang kota yang memberi kenyamanan saat berjoging. Kemudian dilakukan analisis berdasarkan literatur dan pengamatan secara visual dari kumpulan foto. Kesimpulannya adalah terdapat dua faktor kualitas lingkungan di CFD Sudirman-Thamrin yaitu, faktor yang menentukan kenyamanan determinan seperti: kualitas permukaan pengalas, batas vertikal ruang, serta keramaian, dan faktor yang mendukung kenyamanan modifier seperti: variasi, dan kekayaan stimulus indera. Kedua faktor tersebut saling mempengaruhi satu sama lain guna menciptakan kualitas ruang kota yang dapat mengakomodasi pengguna ruang tepatnya pejoging.

ABSTRACT
Car Free Day CFD is one of the ways to establish healthy living habits of Jakarta rsquo s capital community. The enormous enthusiasm of the community makes the CFD path increased functionality and the more varied use of space. The informal sport spaces on CFD does not provide a special setting as a jogging facility. Therefore this study is explane the quality of urban space that can support in provide the comfort aspect and joyful experience in jogging. With case study that have inadvertently applied these qualities to architectural elements in urban space, CFD Sudirman Thamrin, Jakarta. Research done descriptively begins by studying the literature reviews related to jogging, especially the environmental quality in the urban space that gives comfort when jogging, then continued with observations from the field and documented through series of photos. The conclusion of this study is that there are two factors of environmental quality in CFD Sudirman Thamrin, that determine comfort such as the quality of horizontal surface, and vertical boundary including human crowd, and factors that support the comfort modifier such as variations of space and the wealth of sensory stimuli. Both of these factors affect each other to create the quality of the urban space that can accommodate the user space especially joggers.Keywords Jogging Environmental Quality Car Free Day Sudirman Thamrin"
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Naufal Nadhif
"Kota Depok termasuk dalam model perwilayahan transportasi yang berarti wilayah ini mempunyai karakteristik sistem transportasi bersifat modern, berciri perkotaan yang dikaitkan dengan keterkaitan yang erat dengan sistem transportasi metropolitan Jakarta. Konsekuensi dari adanya pola komuter yang tinggi adalah dibutuhkannya sistem transportasi terpadu antara jalan rel dan jalan raya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perubahan wilayah jangkauan pelayanan stasiun KRL Kereta Rel Listrik di kota Depok Stasiun Depok, Stasiun Depok Baru, Stasiun Pondok Cina dan Stasiun Universitas Indonesia.
Analisis data yang digunakan adalah analisis komparatif dan analisis data deskriptif secara spasial. Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa Stasiun dengan karakteristik sangat strategis-fasilitas sangat baik memiliki aksesibilitas tinggi dan fasilitas terlengkap terdapat pada stasiun Depok Baru. Perubahan wilayah jangkauan pelayanan stasiun di Kota Depok yang signifikan dari wilayah pelayanan dan jangkauan pekerjaan penumpang memiliki karakteristik stasiun strategis-fasilitas baik dan stasiun sangat strategis-fasilitas sangat baik yaitu stasiun Pondok Cina dan stasiun Depok Baru.

Depok become a part of transportation region model that means has transportation system characteristic that modern. This urban transport system link with Jakarta metropolitan transportation system. The consequence of commuter pattern that high is the need of integrated transportation system between rail and road. The purpose of this research is to know the change of service coverage area of KRL Railway Station in Depok city Depok Station, Depok Baru Station, Pondok Cina Station and University of Indonesia Station.
Data analysis that used are comparative analysis and spatial descriptive data analysis. The results of this study indicate that stations with very good strategic facility characteristic have high accessibility and the most complete facilities. That characteristic of station is in Depok Baru station. The change of service coverage area in Depok significantly from the service area and the range of passenger occupations that have the characteristics of strategic facility station is good and strategic facility is very good are Pondok China Station and Depok Baru Station.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
S69111
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>