Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 197372 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Deny Gunawan Susandi
"Penelitian ini berfokus pada negosiasi yang dilakukan oleh tokoh-tokoh dalam dua novel karya Asma Nadia yang berjudul Surga Yang Tak Dirindukan (2014) dan Surga Yang Tak Dirindukan 2 (2016). Penelitian ini bertujuan untuk memahami dalil-dalil agama bekerja dan mempengaruhi seseorang dalam mengambil tindakan terhadap sebuah praktik poligami, serta membentuk relasi antara lakilaki dan perempuan. Kaidah-Kaidah Perkawinan Dalam Islam, Konsep Gender dan Pembagian Peran, Objektifikasi Perempuan, serta Konsep Relasi Kuasa digunakan dalam penelitian ini. Dalam penelitian ini ditemukan bahwa praktik perlawanan terhadap sebuah praktik poligami tidak bisa dilakukan secara langsung bagi mereka yang hidup di tengah lingkaran dalil-dalil agama. Dalil-dalil agama, yang disebarkan tanpa pengkajian ulang, membentuk hierarki dalam relasi suami-istri dan mengakibatkan seorang istri sulit untuk bernegosiasi terhadap praktik poligami yang terjadi karena dalil-dalil yang diterimanya.

This study focuses on the negotiations carried out by the characters in Asma Nadia's two novels, entitled Surga Yang Tak Dirindukan (2014) and Surga Yang Tak Dirindukan 2 (2016). This study aims to understand the arguments of religion at work and influence a person in taking action against a practice of polygamy, as well as forming relationships between men and women. The rules of marriage in Islam, the concept of gender and the division of roles, the objectification of women, and the concept of power relations are used in this study. In this study, it was found that the practice of resistance to a polygamous practice could not be carried out directly for those who live in the middle of a circle of religious arguments. Religious arguments, which are propagated without review, form a hierarchy in husband-wife relations and make it difficult for a wife to negotiate the practice of polygamy that occurs because of the arguments she receives."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zola, Émile, 1840-1902
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2022
843 ZOL l
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Kerrigan, Michael
Jakarta: Kompas Media Nusantara, 2012
940.540 1 KER o
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Gaarder, Jostein, 1952-
"Orang bilang, kita akan ke surga setelah mati. Benarkah?" Malaikat Ariel mendesah, "Kalian semua sekarang sudah berada di surga. Sekarang, di sini. Jadi, sebaiknya kalian berhenti bertengkar dan berkelahi. Sangat tidak sopan berkelahi di hadapan Tuhan." Malam Natal tahun ini sungguh menyedihkan bagi Cecilia. Dia sakit keras dan mungkin tak akan pernah sembuh. Cecilia marah dan menganggap Tuhan tak adil. Namun, terjadi keajaiban. Seorang malaikat--Ariel namanya--mengunjungi Cecilia. Mereka berdua kemudian membuat perjanjian. Cecilia harus memberitahukan seperti apa rasanya menjadi manusia dan Malaikat Ariel akan memberitahunya seperti apa surga itu. Buku ini memenangi Norwegian Bookseller Prize dan diadaptasi ke dalam film yang juga memenangi Amanda Award, anugerah tertinggi perfilman Norwegia pada tahun 2009."
Bandung: PT Mizan Pustaka, 2022
823 GAA c
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Syanib, Abu Yusuf, Syaikh
Tangerang: Lautan Cahaya, 2012
297.5 SYA b
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Hardjana H.P.
Jakarta: Balai Pustaka, 1990
899.221 HAR y
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Ade Krisnawati
"ABSTRAK
Penelitian ini membahas budaya etnis Tionghoa di Palembang pada novel Satu Kisah yang Tak Terucap karya Guntur Alam. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif dengan teknik analisis isi (content analysis). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat tujuh unsur budaya etnis Tionghoa di Palembang yang ada pada novel tersebut. Ketujuh unsur yang muncul itu adalah bahasa, organisasi sosial, sistem pengetahuan, sistem peralatan hidup,  sistem mata pencaharian hidup, sistem religi, dan kesenian. Kemudian, dilihat dari kajian antropologi sastra, kedatangan etnis Tionghoa memberikan pengaruh yang menonjol terhadap kebudayaan masyarakat Palembang. Dalam hal ini, identitas budaya masyarakat Tionghoa di Palembang menjadi berbeda-beda, bergantung pada wilayah tempat tinggal mereka.

ABSTRACT
This study discusses the ethnic Chinese culture in Palembang in the novel Satu Kisah yang Tak Terucap by Guntur Alam. The method used in this research is descriptive qualitative method with content analysis technique. The results showed that there were seven elements that emerged, namely language, social organization, knowledge systems, living equipment systems, livelihood systems, religious systems, and arts. Judging from the study of literary anthropology, the arrival of ethnic Chinese has a prominent influence on the culture of Palembang people. In this case, the cultural identity of the Chinese community in Palembang varies depending on the region they live in.

"

2019
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Hilmi
"Penelitian yang dilakukan dalam rangka penulisan tesis ini adalah penelitian tentang implikatur berironi di dalam tindak tutur taklangsung yang terdapat pada delapan teks drama Inggris karya Oscar Wilde dan George Bernard Shaw. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan dan menggolongkan jenis-jenis ironi dalam implikatur yang terdapat di dalam tindak tutur tak langsung. Kemaknawian penelitian ini adalah memperlihatkan bagaimana ironi lewat implikatur percakapan yang ada pada tindak tutur taklangsung dalam drama inggris akhir abad ke-19 sampai dengan awal abad ke-20 dihasilkan secara pragmatis. Karena yang dianalisis adalah teks drama, maka penelitian ini adalah analisis wacana dengan menggunakan teori-teori pragmatik sebagai ancangan. Teori-teori yang dipakai dalam penelitian ini adalah teori Tindak Tutur Taklangsung yang dikemukakan oleh Searle (1975), prinsip kerja sama yang dicetuskan oleh Grice (1975), dan prinsip kesantunan dan prinsip ironi yang diajukan oleh Leech (1983). Ancangan penelitian ini adalah studi kasus yang bersifat kualitatif. Teknik pengumpulan data yang dipakai adalah teknik riset kepustakaan. Data yang terkumpul dimasukkan ke dalam kartu data. Setelah tekumpul diketahui bahwa korpus data berjumlah 69. Data Ialu diproses untuk menentukan sampel. Teknik yang dipakai untuk menentukan sampel adalah teknik penentuan sampel acak sederhana dengan Cara undian. Hasilnya diperoleh 38 sampel. Data lalu diklasifikasikan menjadi (a) ironi berupa sarkasme, (b) ironi berupa litotes, (c) ironi berupa hiperbol, (d) ironi berupa sindiran, dan (e) ironi berupa satire. Berdasarkan klasifkasi tersebut data lalu dianalisis. Setelah data dianalisis diperoleh hasil (i) dari dua belas data ironi berupa sarkasme yang dianalisis ada 11 tindak tutur taklangsung berbentuk pernyataan dan 1 berbentuk pemyataan sekaligus pertanyaan. Ada 9 pelanggaran bidal kualitas dan 3 pelanggaran bidal cara dalam prinsip kerja sama. Pelanggaran itu dilakukan seluruhnya dengan cara mengabaikan bidal. Ada 7 pelanggaran bidal pujian, 1 pelanggaran bidal simpati, 1 pelanggaran bidal kesepakatan, dan 3 pelanggaran bidal pertimbangan dalam prinsip kesantunan; (ii) dari tiga data ironi berupa litotes yang dianalisis ada 2 tindak tutur taklangsung berbentuk pemyataan dan 1 berbentuk pemyataan sekaligus pertanyaan. Ada 3 pelanggaran bidal kualitas dalam prinsip kerja sama. 2 Pelanggaran dilakukan dengan cara melanggar bidal dan 1 pelanggaran dilakukan secara mengabaikan bidal, Ada 1 pelanggaran bidal pujian dan 1 pelanggaran bidaI kesepakatan dalam prinsip kesantunan. Ada 1 tuturan yang tidak melanggar prinsip kesantunan (iii) Dari satu data ironi berupa hiperbol yang dianalisis hanya ada 1 tindak tutur taklangsung berbentuk pernyataan Hanya ada 1 pelanggaran bidal cara dalam prinsip kerja sama. Pelanggaran itu dilakukan secara mengabaikan bidal. Hanya ada 1 pelanggaran bidal pujian dalam prinsip kesantunan; (iv) dari sebelas data ironi berupa sindiran yang dianalisis ada 8 tindak tutur taklangsung berbentuk pemyataan dan 3 berbentuk pertanyaan. Ada 6 pelanggaran bidal kualitas dan 5 pelanggaran bidal cara dalam prinsip kerja sama. Pelanggaran itu dilakukan seluruhnya dengan cara mengabaikan bidal. Ada 6 pelanggaran bidal pujian, 1 pelanggaran bidal simpati, dan 4 pelanggaran bidal pertimbangan dalam prinsip kesantunan; dan (v) Dari sebelas data yang dianalisis ada 10 tindak tutur taklangsung berbentuk pernyataan dan 1 berbentuk pertanyaan dan pernyataan sekaligus. Ada 7 pelanggaran bidaI kualitas dan 4 pelanggaran bidal cara dalam prinsip kerja sama. Pelanggaran itu dilakukan seluruhnya dengan cara mengabaikan bidal. Ada 4 pelanggaran bidal pujian, 4 pelanggaran bidal simpati, dan 3 pelanggaran bidal pertimbangan dalam prinsip kesantunan.

The topic of this research, which is meant for thesis writing, is irony by implicature in indirect speech act that found in eight English plays by Oscar Wilde and by George Bernard Shaw. The aim of this research is to find and to classify irony by implicature in indirect speech act. The significance of this research is showing how irony by implicature in indirect speech act that found in the late 19th until early 20th century English plays is generated pragmatically. This research is discourse analysis by using pragmatics theories as approach because what being analyzed are drama texts. The theories that used in this research are Searle's Indirect Speech Act (1975), Grice's Cooperative Principle (1975), Leech's Politeness Principle, and Leech's Irony Principle (1983). The approach of this research is qualitative case study. The data collecting technique that used in this research is library research. The data that been collected put in data card. There are 69 data corpus. And then data is processed to determine sample. The simple random sampling by raffle is used to determine sample. There are 38 samples. The data is classified into (a) irony as sarcasm, (b) irony as litotes, (c) irony as hyperbole, (d) irony as innuendo, and (e) irony as satire. After the analyzing the data it is found that (i) from 12 analyzed data of irony as sarcasm there are 11 indirect speech acts in form of statement and I in form of statement and question. There are 9 non-observances of maxim of quality and 3 non-observances of maxim of manner of the cooperative principle. The whole non-observances of the maxim are performed by flout a maxim. There are 7 violation of praise maxim, I violation of sympathy maxim, 1 violation of agreement maxim, and 3 violation of consideration maxim of the politeness principle; (ii) from 3 analyzed data of irony as litotes there are 2 indirect speech acts in form of statement and 1 in form of statement and question. There are 3 non-observances of maxim of quality of the cooperative principle. Two non-observances are performed by violate a maxim and one is performed by flout a maxim. There is only 1 violation of praise maxim and I violation of agreement maxim of the politeness principle. There is 1 utterance that not violates any maxim of politeness principle; (iii) from 1 analyzed data of irony as hyperbole there is only 1 indirect speech act in form of statement. There is only I non-observance of maxim of manner of the cooperative principle, which performed by flout maxim. And there is 1 violation of praise maxim of the politeness principle; (iv) from 11 analyzed data of irony as innuendo there are 8 indirect speech acts in form of statement and 3 in form of statement and question. There are 6 non-observances of maxim of quality and 5 of maxim of manner of the cooperative principle. The entire non-observances are performed by flout a maxim. There are 6 violated praise maxims, 1 violated sympathy maxim, and 4 violated of consideration maxims of the politeness principle; (v) from 11 analyzed data of irony as satire there are 10 indirect speech acts in form of statement and 1 in form of statement and question. There are 7 non-observances of quality and 4 of maxim of manner of the cooperative principle. The whole non-observances of the maxim are performed by flout a maxim. There are 4 violated praise maxims, 4 violated sympathy maxims, and 3 violated of consideration maxims of the politeness principle."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2004
T14933
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sony Adams
Yogyakarta: Anak Hebat Indonesia, 2024
155.25 SON s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>