Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 141727 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dewi Puspitasari
"Mahasiswa rentan mengalami stres akademik karena banyaknya tuntutan akademik dan adanya transisi kondisi karena Pandemi COVID-19. Stres akademik yang dialami mahasiswa dapat memengaruhi kesehatan fisik, kesejahteraan psikologis, dan kualitas tidur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara stres akademik dengan kualitas tidur pada mahasiswa keperawatan. Penelitian dengan metode kuantitatif jenis deskriptif-korelasi dengan pendekatan cross-sectional ini melibatkan 234 mahasiswa program sarjana reguler FIK UI yang dipilih dengan teknik simple random sampling. Instrumen Student-Life Stress Inventory (SLSI) digunakan untuk mengukur tingkat stres akademik dan Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) untuk mengukur kualitas tidur. Hasil analisis univariat yaitu sebanyak 49,1% mahasiswa mengalami stres akademik tingkat berat dan 90,6% mahasiswa memiliki kualitas tidur kurang baik. Hasil analisis bivariat menggunakan uji Somers’d Gamma menunjukkan terdapat hubungan yang bermakna antara stres akademik dengan kualitas tidur (p value: 0.003). Badan Konseling Mahasiswa tingkat fakultas sampai universitas disarankan untuk melakukan promosi kesehatan sebagai upaya mengatasi stres akademik dan kualitas tidur yang kurang baik pada mahasiswa. Peneliti selanjutnya dapat menambahkan jumlah sampel agar terlihat gambaran kejadian secara keseluruhan dalam suatu populasi.

Students are prone to experiencing academic stress due to the many academic demands and transitional conditions due to the COVID-19 Pandemic. Academic stress that experienced by students can affect physical health, psychological well-being, and sleep quality. This study aims to describe the relationship between academic stress and sleep quality in nursing students. This research used descriptive-correlation quantitative method with a cross-sectional approach involving 234 students of the regular undergraduate program of FIK UI who were selected by simple random sampling technique. The Student-Life Stress Inventory (SLSI) was used to measuring academic stress level and the Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) was used to measuring sleep quality. The results of univariate analysis were 49,1% of students experienced severe academic stress and 90.6% of students had poor sleep quality. The results of bivariate analysis using the Somers’d Gamma test revealed that there were a significant relationship between academic stress and sleep quality (p value: 0.003). Student Counseling Boards from faculty to university levels are advised to carry out health promotion as an effort to overcome academic stress and poor sleep quality in students. The next researcher can add the number of samples so that the overall picture of events in a population can be seen."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tia Sintiawati
"Mahasiswa merupakan populasi yang rentan mengalami stres, terutama yang berhubungan dengan bidang akademik. Mahasiswa cenderung lebih memilih menggunakan gaya koping yang bersifat entertainment untuk mengatasi stres akademik, salah satunya adalah penggunaan Instagram. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat stres akademik dan adiksi Instagram pada mahasiswa FIK UI serta untuk mengetahui hubungan keduanya menggunakan angket Academic Stress Scale (ASS) dan Test for Instagram Addiction (TIA). Desain penelitian ini adalah cross sectional, teknik pengambilan sampel menggunakan proporsional stratified random sampling dengan melibatkan 229 siswa. Hasil analisis uji statistik chi-square menunjukkan p = 0,000 dan p value

Students are a population that is vulnerable to stress, especially those related to the academic field. Students tend to prefer to use coping styles that are entertainment in nature to deal with academic stress, one of which is the use of Instagram. This study aims to describe the level of academic stress and Instagram addiction in FIK UI students and to determine the relationship between the two using the Academic Stress Scale (ASS) questionnaire and the Test for Instagram Addiction (TIA). The design of this study was cross sectional, the sampling technique used was proportional stratified random sampling involving 229 students. The results of the chi-square statistical test analysis showed p = 0.000 and p value "
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Faradiba Jamal
"Tuntutan akademik yang tinggi dan kesulitan integrasi pembelajaran teori dengan praktik membuat mahasiswa keperawatan rentan mengalami stress akademik. Stress akademik mengganggu kondisi fisik, emosi, perilaku, dan kognitif, seperti menurunnya kinerja akademik, depresi, dan keinginan menyakiti diri. Mahasiswa membutuhkan dukungan sosial melalui hubungan pertemanan yang berkualitas sebagai sumber daya koping dalam penanggulan stress yang efektif. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan kualitas pertemanan dengan tingkat stress akademik pada mahasiswa keperawatan. Penelitian dengan pendekatan cross-sectional pada 242 mahasiswa keperawatan Universitas Indonesia ini menggunakan teknik simple random sampling. Pengumpulan data menggunakan MFQ dan SLSI dengan uji korelasi Pearson. Penelitian ini telah lolos uji etik fakultas dengan nomor registrasi SK-16/UN2.F12.D1.2.1/ETIK 2021. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan signifikan antara kualitas pertemanan dengan stress akademik mahasiswa keperawatan reguler Universitas Indonesia (p value= 0,702 r= 0,025). Kesimpulan penelitian ini adalah ketidakefektifan kualitas pertemanan sebagai pemberi keamanan emosional dalam penanggulangan stress akademik disebabkan karena penurunan interaksi dan media komunikasi online yang berpotensi pada ketidakpuasan dan kesepian dalam pertemanan. Peneliti selanjutnya diharapkan dapat meninjau faktor kepuasan dalam pertemanan terhadap stress akademik pada populasi lainnya.

High academic pressure and challenges in integrating theoretical and practical learning lead nursing students vulnerable to academic-related stress. Academic stress interferes with physical, emotional, behavioral, and cognitive conditions, such as decreased academic performance, depression, and self-harm. Nursing students require good quality friendships as a coping resource to have effective stress management. The study’s purpose determined the correlation between friendship quality and academic stress levels in nursing student at Universitas Indonesia. The cross- sectional study of 242 participants used simple random sampling techniques using MFQ and SLSI as data collectors with Pearson correlation test. This study has passed the faculty ethics test with registration number SK-16/UN2.F12.D1.2.1/ETIK 2021. The results showed no significant corellation between the quality of friendship and academic stress of undergraduate nursing students of Universitas Indonesia (p value= 0,702 r= 0,025). This study concludes that the ineffectiveness of the quality of friendship as a provider of emotional security in dealing with academic stress is due to a decrease in online interactions and communication media which have the potential to cause dissatisfaction and loneliness in friendships. Further research could find the satisfaction factor in friendships to academic stress in other populations."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andrew Pratama Kurniawan
"Latar Belakang: Stres dialami semua orang tidak terkecuali mahasiswa. Namun, mahasiswa fakultas kedokteran memiliki tingkat stres yang lebih tinggi daripada mahasiswa di fakultas lainnya. Stres dikhawatirkan dapat berdampak negatif seperti gangguan kesehatan, penurunan kemampuan kognitif, kecemasan, dan burnout. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat stres mahasiswa tahap akademik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dan kaitannya dengan performa akademik.
Metode: Penelitian cross-sectional ini menggunakan instrumen PSS-10 yang sudah diterjemahkan ke bahasa Indonesia untuk mengukur tingkat stres mahasiswa dan performa akademik berupa nilai modul terakhir mahasiswa. Nilai dikelompokkan menjadi 3 yaitu nilai sangat memuaskan (A- dan A), memuaskan (B-, B dan B+), dan kurang memuaskan (
Hasil: Skor stres mahasiswa tingkat 1 paling tinggi dengan skor median 21,00±(6,721), tingkat 2 dengan skor median 18,50±(6,013), dan tingkat 3 dengan skor median 19,00±(6,543). Pada semua tingkat ditemukan kelompok mahasiswa dengan nilai sangat memuaskan memiliki median dan mean tingkat stres paling rendah dibanding dengan tingkat lainnya. Analisis tingkat stres antar kelompok nilai hanya bermakna secara statistik pada mahasiswa tingkat 3 (p<0,05).
Simpulan: Tidak ditemukan pengaruh yang pasti antara stres dengan performa akademik dikarenakan hubungan bermakna hanya ditemukan pada mahasiswa tingkat 3 fakultas kedokteran (nilai p <0,05).

Introduction: Everyone definitely has experienced stress in their daily life regardless. However, medical students experience a higher level of stress than other college students in other faculty. Stress could induce some negative impacts such as declining health, lowering cognitive skills, anxiety, and burnout. Therefore, this study aims to measure the stress level of preclinical medical students in University of Indonesia and its correlation with academic performance.
Method: This cross-sectional study used PSS-10 questionnaire that has been translated to Indonesia language as an instrument to measure stress level. Their academic performance is measured by students’ final grade in the last module. Final grades are divided to three groups, highly satisfactory with grades of A- and A, satisfactory with grades from B- to B+, and less satisfactory with grade below B-. Kruskal-wallis or ANOVA test is used to find a statistical significance between stress levels in groups.
Results: The result is first year students have the highest stress level with the median score of 21,00±(6.754), second year students with median score of 19,00±(6.029), and the third year students have the median score of 19,00±(6.543). In every year, the very satisfactory group has the lowest mean score and median stress score compared to other groups in the same year, with a statistical difference only appear in third year students (p<0.05).
Conclusion: There are not enough evidence to conclude a significance correlation between stress level and academic performance, since the statistical difference is only found in the third year medical students (p<0.05).
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Destyana
"Siswa perempuan cenderung memiliki tingkat stres yang tinggi, selain itu sebagian besar siswa perempuan juga mengalami gejala premenstrual syndrome (PMS). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi dan hubungan antara stres akademik dan PMS pada mahasiswa tingkat akhir di Universitas Indonesia. Desain penelitian ini adalah cross sectional dengan sampel 356 mahasiswi melalui pengumpulan data online dengan angket Student-life Stress Inventory (SSI) dan Premenstrual Syndrome Scales (PMSS) serta analisis data kategorik. Stres akademik pada mahasiswi pada tahun terakhir cenderung memiliki tingkat stres atau derajat berat yang tinggi. Selain itu, sebagian besar siswi mengalami PMS sedang dan berat. Ada hubungan positif yang kuat antara stres akademik dan sindrom pramenstruasi pada mahasiswa program sarjana reguler di Universitas Indonesia (r = 0,765) (p <0,05). Mahasiswa dapat menambah pengetahuan tentang stres akademik dan gejala sindrom pramenstruasi serta cara menanganinya. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat mengukur faktor-faktor lain yang mempengaruhi stres dan PMS seperti latar belakang keluarga, tingkat ekonomi, religiusitas, dan koping pada mahasiswi.

Female students tend to have high stress levels, besides that most female students also experience symptoms of premenstrual syndrome (PMS). This study aims to determine the prevalence and relationship between academic stress and PMS in final year students at the University of Indonesia. The research design was cross sectional with a sample of 356 female students through online data collection using a Student-life Stress Inventory (SSI) questionnaire and Premenstrual Syndrome Scales (PMSS) and categorical data analysis. Academic stress in female students in the last year tends to have a high level of stress or degree of weight. In addition, most of the students experienced moderate and severe PMS. There is a strong positive relationship between academic stress and premenstrual syndrome in regular undergraduate students at the University of Indonesia (r = 0.765) (p <0.05). Students can increase knowledge about academic stress and symptoms of premenstrual syndrome and how to deal with it. Future research is expected to measure other factors that influence stress and PMS such as family background, economic level, religiosity, and coping in female students."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Dwi M.
"Kualitas tidur yang buruk dipercaya dapat mempengaruhi kondisi fisik, psikologis, dan kognitif. Penelitian ini membahas tentang hubungan kualitas tidur mahasiswa dengan tingkat stres, kecemasan, dan depresi. Desain yang digunakan adalah analitik dengan pendekatan potong lintang. Penelitian ini melibatkan 220 mahasiswa keperawatan sebagai responden yang dipilih dengan teknik stratified random sampling. Instrumen yang digunakan adalah Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) dan Depression, Anxiety, and Stress Scale-21 (DASS-21). Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan antara kualitas tidur dengan tingkat kecemasan (p<0.001), tetapi tidak ada hubungan kualitas tidur dengan stres dan depresi (p=0,12; p=0,086). Akan tetapi, ditemukan bahwa mahasiswa berkualitas tidur buruk memiliki tingkat stres dan depresi yang lebih tinggi. Kegiatan untuk menurunkan tingkat kecemasan, stres, dan depresi yang tepat perlu diprogramkan secara terstruktur di program studi, dan perlu penelitian lebih lanjut tentang terapi yang tepat untuk meningkatkan kualitas tidur.

Poor sleep quality is believed can affect the physical, psychological, and cognition. This study aimed to determine the correlation between sleep quality and levels of stress, anxiety, and depression. Design of this study was analytical with cross sectional approach. This study used Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) and Depression, Anxiety, and Stress Scale-21 (DASS-21) as instruments. There were 220 nursing students who participated and chosen by stratified random sampling technique. The results showed there were an association between sleep quality with levels of anxiety (p<0,001). Although, there were no correlation between sleep quality with stress and depression (p=0.12 and p=0.086), it was found that students which have bad sleep quality also have the higher level in stress and depression. The structured activities to reduce levels of anxiety, stress, and depression should be programmed by study program. Researcher suggested for next research to explore how to improve sleep quality.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
S56475
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rickyanto Wangsa Mulya
"Stres merupakan salah satu isu utama yang terjadi pada mahasiswa. Stres pada mahasiswa yang berlebihan dapat meningkatkan risiko terhadap berbagai kesehatan fisik maupun mental. Penanganan stres pada mahasiswa dapat menjadi tindakan preventif untuk mencegah permasalahan kesehatan mental yang lebih buruk. Sayangnya masih terdapat hambatan untuk layanan bantuan terhadap mahasiswa. Intervensi dalam bentuk mHealth menawarkan peluang untuk mengatasi hal tersebut. Di Indonesia, sudah banyak aplikasi kesehatan mental yang tersedia, namun belum ada yang spesifik dalam pengelolaan stres untuk mahasiswa di Indonesia. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk merancang aplikasi pengelolaan stres mahasiswa di Indonesia. Peneliti menggunakan metode participatory design (PD) untuk melibatkan pengguna secara langsung dalam proses perancangan. Dalam penelitian ini, Shneiderman’s Eight Golden Rules diterapkan untuk memastikan antarmuka aplikasi memiliki tampilan yang menarik dan pengalaman pengguna yang baik. Penelitian melibatkan mahasiswa, psikolog, serta ahli UI/UX melalui enam tahapan PD: identify, define, position, concept, create, dan use. Penelitian menggunakan pendekatan campuran, yaitu pendekatan kualitatif yang mencakup wawancara terhadap 25 mahasiswa angkatan 2020-2023, focus group discussion sebanyak empat kali dengan total 21 partisipan, codesign workshop sebanyak dua kali dengan total 8 partisipan, dan qualitative usability testing. Lalu, pendekatan kuantitatif mencakup kuesioner dengan 306 responden, pengukuran validitas fitur dengan tiga ahli berupa Dosen Psikologi dan psikolog, serta evaluasi usability dengan metode quantitative usability testing dan system usability scale (SUS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyebab stres pada mahasiswa yang paling umum adalah kesulitan memahami materi perkuliahan, kekurangan sumber belajar, kesulitan manajemen waktu, dan lainnya, yang dapat dikelompokan sebagai stres akademik. Dengan itu, aplikasi dirancang dengan fokus pada pengelolaan beban akademik melalui fitur-fitur seperti forum diskusi anonim, kalender terintegrasi, matriks prioritas goals, pengingat untuk istirahat, kutipan motivasi, dan gamifikasi. Penelitian ini bermanfaat sebagai acuan pengembangan aplikasi manajemen stres yang relevan dan sesuai dengan kebutuhan mahasiswa sarjana Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia.

Stress is one of the major issues faced by students. Excessive stress among students can increase the risk of various physical and mental health problems. Managing student stress can be a preventive measure to avoid more severe mental health issues. Unfortunately, there are still barriers to accessing support services for students. mHealth interventions offer an opportunity to address this issue. In Indonesia, there are many mental health apps available, but none are specifically tailored for stress management among students in Indonesia. Therefore, this research aims to design a stress management application for students in Indonesia. The researchers used the participatory design (PD) method to directly involve users in the design process. In this study, Shneiderman’s Eight Golden Rules were applied to ensure the application interface is attractive and provides a good user experience. The research involved students, psychologists, and UI/UX experts through six PD stages: identify, define, position, concept, create, and use. The stages used a mixed-method approach, which includes qualitative approaches such as interviews with 25 students from the 2020-2023 cohorts, four focus group discussions with a total of 21 participants, two codesign workshops with a total of 8 participants, and qualitative usability testing. Additionally, the quantitative approach included questionnaires with 306 respondents, feature validity measurement with three experts consisting of Psychology Lecturers and psychologists, as well as usability evaluation using quantitative usability testing and the system usability scale (SUS). The research results showed that the most common causes of stress among students are difficulty understanding course material, lack of learning resources, time management difficulties, and others, which can be categorized as academic stress. Consequently, the application is designed to focus on managing academic burdens through features such as anonymous discussion forums, integrated calendars, goal priority matrices, break reminders, motivational quotes, and gamification. This research is beneficial as a reference for developing a stress management application that is relevant and suited to the needs of undergraduate students at the Faculty of Computer Science, University of Indonesia."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adham Muhammad Farid
"Stres merupakan salah satu isu utama yang terjadi pada mahasiswa. Stres pada mahasiswa yang berlebihan dapat meningkatkan risiko terhadap berbagai kesehatan fisik maupun mental. Penanganan stres pada mahasiswa dapat menjadi tindakan preventif untuk mencegah permasalahan kesehatan mental yang lebih buruk. Sayangnya masih terdapat hambatan untuk layanan bantuan terhadap mahasiswa. Intervensi dalam bentuk mHealth menawarkan peluang untuk mengatasi hal tersebut. Di Indonesia, sudah banyak aplikasi kesehatan mental yang tersedia, namun belum ada yang spesifik dalam pengelolaan stres untuk mahasiswa di Indonesia. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk merancang aplikasi pengelolaan stres mahasiswa di Indonesia. Peneliti menggunakan metode participatory design (PD) untuk melibatkan pengguna secara langsung dalam proses perancangan. Dalam penelitian ini, Shneiderman’s Eight Golden Rules diterapkan untuk memastikan antarmuka aplikasi memiliki tampilan yang menarik dan pengalaman pengguna yang baik. Penelitian melibatkan mahasiswa, psikolog, serta ahli UI/UX melalui enam tahapan PD: identify, define, position, concept, create, dan use. Penelitian menggunakan pendekatan campuran, yaitu pendekatan kualitatif yang mencakup wawancara terhadap 25 mahasiswa angkatan 2020-2023, focus group discussion sebanyak empat kali dengan total 21 partisipan, codesign workshop sebanyak dua kali dengan total 8 partisipan, dan qualitative usability testing. Lalu, pendekatan kuantitatif mencakup kuesioner dengan 306 responden, pengukuran validitas fitur dengan tiga ahli berupa Dosen Psikologi dan psikolog, serta evaluasi usability dengan metode quantitative usability testing dan system usability scale (SUS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyebab stres pada mahasiswa yang paling umum adalah kesulitan memahami materi perkuliahan, kekurangan sumber belajar, kesulitan manajemen waktu, dan lainnya, yang dapat dikelompokan sebagai stres akademik. Dengan itu, aplikasi dirancang dengan fokus pada pengelolaan beban akademik melalui fitur-fitur seperti forum diskusi anonim, kalender terintegrasi, matriks prioritas goals, pengingat untuk istirahat, kutipan motivasi, dan gamifikasi. Penelitian ini bermanfaat sebagai acuan pengembangan aplikasi manajemen stres yang relevan dan sesuai dengan kebutuhan mahasiswa sarjana Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia.

Stress is one of the major issues faced by students. Excessive stress among students can increase the risk of various physical and mental health problems. Managing student stress can be a preventive measure to avoid more severe mental health issues. Unfortunately, there are still barriers to accessing support services for students. mHealth interventions offer an opportunity to address this issue. In Indonesia, there are many mental health apps available, but none are specifically tailored for stress management among students in Indonesia. Therefore, this research aims to design a stress management application for students in Indonesia. The researchers used the participatory design (PD) method to directly involve users in the design process. In this study, Shneiderman’s Eight Golden Rules were applied to ensure the application interface is attractive and provides a good user experience. The research involved students, psychologists, and UI/UX experts through six PD stages: identify, define, position, concept, create, and use. The stages used a mixed-method approach, which includes qualitative approaches such as interviews with 25 students from the 2020-2023 cohorts, four focus group discussions with a total of 21 participants, two codesign workshops with a total of 8 participants, and qualitative usability testing. Additionally, the quantitative approach included questionnaires with 306 respondents, feature validity measurement with three experts consisting of Psychology Lecturers and psychologists, as well as usability evaluation using quantitative usability testing and the system usability scale (SUS). The research results showed that the most common causes of stress among students are difficulty understanding course material, lack of learning resources, time management difficulties, and others, which can be categorized as academic stress. Consequently, the application is designed to focus on managing academic burdens through features such as anonymous discussion forums, integrated calendars, goal priority matrices, break reminders, motivational quotes, and gamification. This research is beneficial as a reference for developing a stress management application that is relevant and suited to the needs of undergraduate students at the Faculty of Computer Science, University of Indonesia."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Rizqi Rizaldi
"Stres merupakan salah satu isu utama yang terjadi pada mahasiswa. Stres pada mahasiswa yang berlebihan dapat meningkatkan risiko terhadap berbagai kesehatan fisik maupun mental. Penanganan stres pada mahasiswa dapat menjadi tindakan preventif untuk mencegah permasalahan kesehatan mental yang lebih buruk. Sayangnya masih terdapat hambatan untuk layanan bantuan terhadap mahasiswa. Intervensi dalam bentuk mHealth menawarkan peluang untuk mengatasi hal tersebut. Di Indonesia, sudah banyak aplikasi kesehatan mental yang tersedia, namun belum ada yang spesifik dalam pengelolaan stres untuk mahasiswa di Indonesia. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk merancang aplikasi pengelolaan stres mahasiswa di Indonesia. Peneliti menggunakan metode participatory design (PD) untuk melibatkan pengguna secara langsung dalam proses perancangan. Dalam penelitian ini, Shneiderman’s Eight Golden Rules diterapkan untuk memastikan antarmuka aplikasi memiliki tampilan yang menarik dan pengalaman pengguna yang baik. Penelitian melibatkan mahasiswa, psikolog, serta ahli UI/UX melalui enam tahapan PD: identify, define, position, concept, create, dan use. Penelitian menggunakan pendekatan campuran, yaitu pendekatan kualitatif yang mencakup wawancara terhadap 25 mahasiswa angkatan 2020-2023, focus group discussion sebanyak empat kali dengan total 21 partisipan, codesign workshop sebanyak dua kali dengan total 8 partisipan, dan qualitative usability testing. Lalu, pendekatan kuantitatif mencakup kuesioner dengan 306 responden, pengukuran validitas fitur dengan tiga ahli berupa Dosen Psikologi dan psikolog, serta evaluasi usability dengan metode quantitative usability testing dan system usability scale (SUS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyebab stres pada mahasiswa yang paling umum adalah kesulitan memahami materi perkuliahan, kekurangan sumber belajar, kesulitan manajemen waktu, dan lainnya, yang dapat dikelompokan sebagai stres akademik. Dengan itu, aplikasi dirancang dengan fokus pada pengelolaan beban akademik melalui fitur-fitur seperti forum diskusi anonim, kalender terintegrasi, matriks prioritas goals, pengingat untuk istirahat, kutipan motivasi, dan gamifikasi. Penelitian ini bermanfaat sebagai acuan pengembangan aplikasi manajemen stres yang relevan dan sesuai dengan kebutuhan mahasiswa sarjana Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia.

Stress is one of the major issues faced by students. Excessive stress among students can increase the risk of various physical and mental health problems. Managing student stress can be a preventive measure to avoid more severe mental health issues. Unfortunately, there are still barriers to accessing support services for students. mHealth interventions offer an opportunity to address this issue. In Indonesia, there are many mental health apps available, but none are specifically tailored for stress management among students in Indonesia. Therefore, this research aims to design a stress management application for students in Indonesia. The researchers used the participatory design (PD) method to directly involve users in the design process. In this study, Shneiderman’s Eight Golden Rules were applied to ensure the application interface is attractive and provides a good user experience. The research involved students, psychologists, and UI/UX experts through six PD stages: identify, define, position, concept, create, and use. The stages used a mixed-method approach, which includes qualitative approaches such as interviews with 25 students from the 2020-2023 cohorts, four focus group discussions with a total of 21 participants, two codesign workshops with a total of 8 participants, and qualitative usability testing. Additionally, the quantitative approach included questionnaires with 306 respondents, feature validity measurement with three experts consisting of Psychology Lecturers and psychologists, as well as usability evaluation using quantitative usability testing and the system usability scale (SUS). The research results showed that the most common causes of stress among students are difficulty understanding course material, lack of learning resources, time management difficulties, and others, which can be categorized as academic stress. Consequently, the application is designed to focus on managing academic burdens through features such as anonymous discussion forums, integrated calendars, goal priority matrices, break reminders, motivational quotes, and gamification. This research is beneficial as a reference for developing a stress management application that is relevant and suited to the needs of undergraduate students at the Faculty of Computer Science, University of Indonesia."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syifa Aulia
"Mahasiswa dihadapkan pada berbagai macam hambatan dalam proses mengerjakan skripsi sehingga menyebabkan mahasiswa menjadi stress. Tingkat stres mahasiswa erat kaitannya dengan kondisi kesejahteraan psikologis yang dialaminya di kehidupan kampus. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan antara kesejahteraan psikologis dan tingkat stres pada mahasiswa tingkat akhir. Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional terhadap 108 mahasiswa tingkat akhir FIK UI yang sedang mengerjakan skripsi dengan menggunakan metode pengampilan sampel total sampling. Instrumen yang digunakan yaitu Ryffs Scale of Psychological Well-being dan Student Nurse Stress Index SNSI. Analisis uji statistik menggunakan uji korelasi gamma. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan yang kuat antara kesejahteraan psikologis dengan tingkat stres dengan korelasi negatif r= -0,649; p= 0.000. Pendidikan kesehatan dan meningkatkan kesejahteraan psikologis perlu dilakukan sebagai cara untuk menurunkan tingkat stres yang dialami mahasiswa tingkat akhir.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>