Nilai tukar Dolar AS terhadap Rupiah (USD/IDR) merupakan indikator penting dalam ekonomi yang dapat mempengaruhi berbagai keputusan bisnis dan investasi. Dalam penelitian ini, dikembangkan model hybrid Autoregressive Integrated Moving Average (ARIMA) dengan Long Short-Term Memory (LSTM) menggunakan filter Variational Mode Decomposition (VMD) untuk peramalan nilai tukar USD/IDR. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data harian dari 1 Januari 2022 hingga 26 Februari 2024. Model hybrid ARIMA-LSTM memanfaatkan keunggulan masing-masing metode dalam menangani pola pada data runtun waktu. Filter VMD digunakan untuk mendekomposisi data menjadi beberapa mode yang masing-masing memiliki karakteristik frekuensi dan kompleksitas yang berbeda. Kompleksitas diukur menggunakan Sample Entropy (SE) untuk mengidentifikasi komponen untuk dimodelkan dengan LSTM atau ARIMA. Dalam penelitian ini, filter VMD menghasilkan 10 mode yang kemudian direduksi menjadi 4 komponen berdasarkan kemiripan nilai SE. Komponen dengan nilai SE lebih kecil dari 1 dimodelkan menggunakan LSTM, sedangkan komponen dengan nilai SE lebih besar dari 1 dimodelkan dengan ARIMA. Hasil peramalan menunjukkan bahwa model hybrid ARIMA-LSTM dengan filter VMD memiliki nilai RMSE sebesar 35,4188, yang lebih kecil dibandingkan dengan model ARIMA, LSTM, maupun model hybrid ARIMA-LSTM tanpa filter VMD. Dengan demikian, model hybrid ARIMA-LSTM dengan filter VMD terbukti memberikan performa peramalan terbaik untuk data nilai tukar USD/IDR, serta penggunaan VMD meningkatkan akurasi peramalan.
The US Dollar exchange rate against the Rupiah (USD/IDR) is an important indicator in the economy that can influence various business and investment decisions. In this research, a hybrid Autoregressive Integrated Moving Average (ARIMA) with Long Short-Term Memory (LSTM) ARIMA-LSTM model using a Variational Mode Decomposition (VMD) filter was developed for forecasting the USD/IDR exchange rate. The data used in this research is daily data from January 1, 2022, to February 26, 2024. The ARIMA-LSTM hybrid model leverages the strengths of each method in handling patterns of time series data. The VMD filter is used to decompose the data into several modes, each of which has different frequency and complexity. Complexity is measured using Sample Entropy (SE) to identify components for modeling with LSTM or ARIMA. In this research, the VMD filter produces 10 modes which are then reduced to 4 components based on the similarity of SE values. Components with SE smaller than 1 are modeled using LSTM, while components with SE larger than 1 are modeled with ARIMA. The forecasting results show that the ARIMA-LSTM hybrid model with a VMD filter has an RMSE value of 35.4188, which is smaller than the ARIMA, LSTM, or the ARIMA-LSTM hybrid model without a VMD filter. Thus, the ARIMA-LSTM hybrid model with VMD filter is proven to provide the best forecasting performance for USD/IDR exchange rate data, and the use of VMD increases forecasting accuracy
"Pengawasan bawah air sangat penting untuk memantau ekosistem laut, melindungi infrastruktur kritis, dan memastikan keamanan maritim dengan pendeteksian anomali, pelacakan aktivitas bawah air, dan perlindungan area sensitif. Namun, Kendaraan Bawah Air yang Dioperasikan dari Jarak Jauh (ROV) memiliki beberapa tantangan, salah satunya adalah arus bawah air sehingga diperlukan pengendali yang kuat untuk menjaga stabilitas. Skripsi ini memodelkan hubungan antara input dari RPM motor dengan pitch rate dan yaw rate sebagai output. Model Sistem Dinamis didapat dengan menggunakan data-data yang diperoleh selama uji lapangan di salah satu kolam uji coba di kota Bandung. Sebanyak 57,788 titik data dikumpulkan selama lima menit dan diolah menggunakan aplikasi MATLAB dengan memanfaatkan jaringan neural LSTM. Hasilnya menunjukkan bahwa dari Model Sistem Dinamis pitch rate didapatkan hasil simulasi terbaik dengan hyperparameter di dua layer LSTM, 900 Hidden Units, 1700 Epochs, 100 mini-batch size, 0.001 Initial Learning Rate, 0.8 Gradient Threshold, dan rasio training : testing sebesar 55:45, Selain itu, didapatkan nilai Root Mean Square Error (RMSE) training dan testing sebesar 0.041248 dan 0.2517. Pada Model Sistem Dinamis yaw rate didapatkan hasil simulasi terbaik dengan hyperparameter di dua layer LSTM, 950 Hidden Units, 2000 Epochs, 120 mini-batch size, 0.0005 Initial Learning Rate, 0.8 Gradient Threshold, dan rasio training : testing sebesar 55:45 dengan perolehan nilai RMSE training dan testing sebesar 0.030847 dan 0.70734. Dari simulasi yang telah dilakukan, penulis berhipotesis bahwa hasil simulasi telah cukup optimal untuk digunakan dalam pemodelan Sistem Dinamis pada Kendaraan Bawah Air yang Dioperasikan Jarak Jauh.