Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 117082 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Daniel Sheldy Sucipto
"Peningkatan persaingan industri jasa otomotif dan sektor perusahaan yang melayani kendaraan komersial menuntut perusahaan untuk memberikan layanan dengan kecepatan dan kualitas layanan yang baik. Layanan One Day Service menjadi solusi perusahaan untuk memenangkan persaingan dan memenuhi kebutuhan pelanggannya. Divisi otomotif bertugas untuk menjalankan dan mengembangkan layanan ini. Kinerja layanan saat ini belum optimal karena masih terdapat keterlambatan layanan. Penelitian ini bertujuan untuk memperbaiki layanan One Day Service dengan menggunakan pendekatan Business Process Improvement (BPI) yaitu dengan metodologi Model Based and Integrated Process Improvement (MIPI). Metodologi MIPI merupakan salah satu metode BPI yang memiliki pendekatan dengan struktur terbaik. Penggunaan metode MIPI pada penelitian ini terbatas sampai pada tahap merancang ulang proses. Perancangan perbaikan proses dilakukan sesuai dengan metode MIPI yang diawali dengan pemahaman kebutuhan bisnis, pemetaan proses aktual, analisis untuk mencari penyebab keterlambatan layanan, dan dilanjutkan dengan perancangan ulang proses. Hasil penelitian menunjukkan perancangan ulang proses dapat menurunkan waktu proses layanan sebesar 54,58%.

The increasing of competition in automotive service industry and the industry sector which serving commercial vehicles forced company to provide services with effecient and good service quality. One Day Service is the company's solution to win the competition and meet the needs of its customers. The automotive division is responsible to run and develop this service. The existing service performance is not optimal because there are still service delays. This study aims to improve the One Day Service using the Business Process Improvement (BPI) approach, namely the Model Based and Integrated Process Improvement (MIPI) methodology. The MIPI methodology is one of the BPI methods that has well structural approach. The use of the MIPI method in this research is limited to the stage of redesigning the process. The process improvement design is carried out according to the MIPI method, starting with understanding business needs, mapping the existing process, analyzing to find the causes of service delays, and followed with process redesign. The results showed that process redesign can reduce service processing time by about 54,58%.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hanni Attarfi
"Pandemi COVID-19 berdampak pada penjualan kendaraan otomotif. Banyak perusahaan otomotif yang mengalihkan fokus dari penjualan ke layanan purna jual, dan tren layanan purna jual mulai pulih dan memberikan kontribusi besar terhadap pendapatan. Seiring dengan pertumbuhan teknologi digital dan e-commerce, perusahaan otomotif harus beradaptasi dan mengembangkan strategi baru untuk bersaing dengan pesaing mereka dan memaksimalkan potensi mereka dalam layanan purna jual. Penelitian ini bertujuan untuk merancang perbaikan proses bisnis dengan menggunakan Business Process Reengineering (BPR) untuk meningkatkan efisiensi waktu perjalanan layanan purna jual di salah satu perusahaan otomotif di Indonesia. Metode tersebut digunakan untuk merancang perbaikan perjalanan layanan menggunakan perangkat lunak iGrafx. Penyempurnaan dilakukan pada seluruh perjalanan layanan mobil, mulai dari penerimaan pelanggan hingga pengiriman layanan dan pembayaran. Pengumpulan data mengenai proses service mobil dilakukan di salah satu perusahaan otomotif di Indonesia. Metode tersebut terdiri dari tiga langkah yaitu mapping as-is process, analisis as-is process, dan modeling to-be process. Hasil dari penelitian ini didapatkan skenario solusi proses to-be dengan pengurangan waktu paling tinggi.

The COVID-19 pandemic has harmed automotive vehicle sales. A lot of automotive companies have shifted their focus from sales to after-sales service, and the trend in after- sales service is starting to recover and has a big contribution to the revenue. Along with the growth of digital technology and e-commerce, automotive companies must adapt and develop new strategies to compete with their competitors and maximize their potential in after-sales service. This study aims to design business process improvements by using Business Process Reengineering (BPR) to increase the time efficiency of the after-sales service journey in one of the automotive companies in Indonesia. The method is used to design improvements to the service journey using the iGrafx software. Improvements are carried out on the whole journey of car service, starting from customer reception until service delivery and payment. Data collection regarding the car service process was collected in one of the automotive companies in Indonesia. The method consists of three steps namely mapping as-is process, analyzing as-is process, and modelling to-be process. The results of this study obtained an improvement scenario of a to-be process with the highest reduction in time."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amalia Fitri Muharommah
"Sektor jus kemasan Indonesia memiliki pasar yang besar dan berkontribusi terhadap PDB negara. Gudang berperan sebagai tempat penyimpanan dan sumber informasi ketersediaan barang untuk memenuhi permintaan konsumen. Masih terdapat tantangan di gudang yang dapat menurunkan efisiensi operasi gudang dan membuatnya kurang responsif terhadap kebutuhan pelanggan. Penelitian ini bertujuan untuk merancang perbaikan operasional pergudangan pada industri jus kemasan melalui pendekatan Business Process Reengineering (BPR) dengan memanfaatkan teknologi Internet of Things (IoT) untuk meningkatkan efisiensi waktu. Model sistem informasi juga dirancang untuk mendukung hasil proses perbaikan dengan skenario 4 yang menggunakan automated inventory system berbasis RFID, handheld mobile computer, dan automated picking direction by voice yang memiliki efisiensi waktu paling tinggi yaitu untuk gudang bahan baku inbound (8%), outbound (25%), stock opname (35%) dan gudang barang jadi untuk inbound (3%), outbound (45%), dan stock opname (25%).

Indonesia's packaged juice sector has a large market and contributes to the country's GDP. It is necessary to have a supply chain that responds to high customer demand to meet these needs. The warehouse acts as a storage and a source of information on the availability of goods to meet consumer demand, giving a significant impact on overall business process operations. There are still challenges in the warehouse that might lower warehouse operations' efficiency and make them less responsive to customer needs. This study aims to design improvements of the warehousing operations in the packaged juice industry through a Business Process Reengineering (BPR) approach by utilizing Internet of Things (IoT) technology to improve the time efficiency. The information system model is also designed to support the results of the improvement process with scenario 4 which uses RFID-based inventory management, handheld mobile computers, and automated picking direction by voice which have the highest time efficiency, namely for raw material warehouses, inbound (8%), outbound (25%) ), and stock opname (35%) and finished goods warehouse, for inbound (3%), outbound (45%), and stock opname (25%)."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Farisan Kamestiawara Pratama
"Kemasan berbahan dasar kertas akan memiliki pertumbuhan yang cukup baik di beberapa wilayah di Asia. Industri kemasan berbahan dasar kertas perlu meningkatkan kapabilitas produksi untuk menanggapi kebutuhan pasar yang meningkat. Waktu masuknya pesanan yang tidak dapat diprediksi, proses produksi yang masih bergantung pada sumber daya manusia, serta manajemen inventaris yang memerlukan penginputan manual membuat proses operasional di pabrik menjadi tidak efisien. Penelitian ini bertujuan untuk merancang perbaikan proses pada kegiatan operasional PT. Sukses Bersama dengan menggunakan pendekatan Business Process Reengineering (BPR) untuk mempercepat waktu proses. Penelitian ini memiliki tiga skenario perbaikan proses yang terdiri dari manajemen inventaris berbasis RFID dan integrated scale serta implementasi fully automatic stitching & strapping machine. Skenario 3 merupakan skenario dengan efisiensi tertinggi senilai 52% yang dapat menyelesaikan permasalahan pada manajemen inventaris dan bottleneck di proses produksi. Sistem informasi dirancang dengan membuat use case diagram, data flow diagram, entity relationship diagram, dan relational database sebagai pendukung dari perbaikan yang diusulkan.

Paper-based packaging will have quite good growth in several regions in Asia. The paper-based packaging industry needs to increase its production capabilities to respond to the increasing market demand. Erratic order entry times, production processes that still rely on human resources, and inventory management that requires manual input make operational processes in factories inefficient. This study aims to design process improvements in the operational activities of PT. Sukses Bersama by using a Business Process Reengineering (BPR) approach to speed up process times. This study has three process improvement scenarios consisting of an integrated and RFID-based scale inventory management and the implementation of a fully automated stitching & strapping machine. Scenario 3 is the scenario with the highest efficiency of 52% which can overcome problems in inventory management and bottlenecks in the production process. The information system is designed by making use case diagrams, data flow diagrams, entity relationship diagrams, and relational databases to support proposed improvements."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"complexity of the procedures in dispatch the Indonesian overseas labor (TKI) at PT. Lentera Bunga Bangsa Sejati has contributed in increasing the cycle time besides monitoring process of the activities hasn't been done well. this research is divided into 2 phase, which are phase of business process improvement and information system design phase. in the first phase of this research, process walkthrough and time measurement was conducted as base of the improvement. at the final phase of this research, it designed the information system to support the flows of the process. the research has resulted in minimizing the number of activities from 110 activities in existing condition to 98 activities, resulted in final condition (without applying computerized information system). least activities, 75 activities, resulted in final condition (improvement by applying computerized information system). meanwhile the improvement could decrease the cycle time by 420.72 hours (27.23%) in initial improvement condition and by 442.30 hours (28.77%) in final improvement condition."
JTIT 5:1 (2004)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Sidauruk, Ferry
"Penelitian ini bertujuan untuk menerapkan sebuah metode peningkatan proses bisnis, yang disebut Model-based and Integrated Process Improvement(MIPI), yang diciptakan oleh Sola Adesola dan Tim Baines. Meskipun telah banyak dikenalkan metode peningkatan proses bisnis, para praktisi menemukan banyak kendala saat menerapkan metode-metode tersebut. MIPI merupakan sebuah panduan yang holistik, terstruktur dan prosedural untuk meningkatkan proses bisnis. Implementasi MIPI diharapkan dapat memenuhi persyaratan pelanggan, dan juga untuk mencapai efisiensi dan efektifitas bisnis untuk dapat bersaing dalam pasar dewasa ini, yang dinamis dan kompetitif.
Metode MIPI dikembangkan dengan meninjau dan menganalisa metodologi yang telah ada dan memilih kerangka-kerangka yang terdapat pada indikator kinerja kunci (KPI). Dengan penerapan MIPI, industri tidak hanya dapat mengidentifikasi aktifitas yang tidak memberikan nilai tambah pada proses, tetapi juga dapat mensejajarkan pada visi dan misi organisasi. Dengan demikian, para praktisi menerapkan langkah-langkah terstruktur yang konsisten dan efisien saat digunakan dalam peningkatan proses bisnis.
Studi kasus dilaksanakan pada sebuah unit perakitan kartu seluler yang mengidentifikasi kebutuhan bisnis dan masalah-masalah menggunakan diagram Pareto menunjukkan ?barcode tidak terbaca oleh alat pemindai? adalah peringkat teratas (33.41%). Pemetaan proses ?as-is?juga diadakan untuk menggambarkan proses bisnis yang ada. Dengan menggunakan diagram sebab-akibat (Diagram tulang ikan) dan analisa Failure Mode and Effect Analysis (FMEA), dapat diidentifikasi masalah utama adalah ?kurangnya level tinta pada tabung mesin? (angka Risk Priority Number: 125). Rencana tindakan dituangkan ke dalam sebuah matriks, yang disebut Performance Improvement Matrix (PIM) sebagai sebuah roadmap untuk rencana peningkatan proses.
Pada akhir penelitian ini, dilakukan perbandingan sebelum dan sesudah implementasi MIPI pada indikator kinerja operasional, seperti: keluhan pelanggan, volume produksi, produk grade ?A?, produk rework, produk reject, material waste, produktifitas staf, angka kecelakaan kerja, dan ketepatan waktu pengiriman barang.

This research aims to implement a process business improvement methodology, called the Model-based and Integrated Process Improvement (MIPI), created by Sola Adesola and Tim Baines. Although there are many methods have been developed, practitioner still found difficulties when implementing the methods. MIPI shows a holistic, structured and procedural guidance for improving business processes. MIPI implementation is expected not only to meet the customer requirement, but also to run business effectively and efficiently in order to compete in nowadays dynamic and competitive market.
MIPI is developed by reviewing and analysing current methodologies and selecting a few frameworks against key performance indicators. Through implementing MIPI methodology, industry is not only can identify non value added activities in their processes but also can align to its organization vision and mision. Hence, practitioners can have structured steps which are consistent and efficient when improving business process.
The case study was taken on a unit of celuller card assembly which identified business needs and problem areas using Pareto chart shows that ?unreadable barcodes by scanning devices? is the highest rank (33.41%). As-is process mapping was also conducted to capture current business process architecture. Using the Cause and Effect Diagram (Fishbone Diagram) the and Failure Mode and Effect Analysis (FMEA), the organization can identify that ?lack of ink level on the assembly machine? is the main problem (Risk Priority Number : 125). Action plan created in to a matrix, called the Performance Improvement Matrix (PIM) as a roadmap for process improvement plan.
At the end of this research was conducted an operational performances benchmark pertaining before and after implementing MIPI method in the organisation, such as: customer complaint, production volume, grade ?A? product, rework products, rejected products, waste of raw materials, employee productivity, occurance of accident on work, and on time delivery rate.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
T31217
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Farel Hylmi Hakim
"Penelitian ini membahas tentang solusi perbaikan sebuah proses bisnis pada perusahaan Telkom Akses pada bagian Direktorat Konstruksi yang pekerjaan utamanya adalah sebagai penyedia layanan instalasi jaringan akses dengan basis fiber optic. Penelitian ini menggunakan metode utama yaitu Business Process Reengineering (BPR) yang digunakan untuk mengubah proses bisnis secara radikal. Perubahan proses yang dilakukan memanfaatkan beberapa sistem informasi untuk dapat melakukan digitalisasi pada beberapa proses yang masih dilakukan secara manual oleh perusahaan dan untuk menghilangkan permasalahan yang diakibatkan oleh human error. Penelitian ini membuat 3 solusi skenario perbaikan proses bisnis, skenario yang dibuat melakukan pengembangan aplikasi digital, implementasi sistem dashboard, dan penggabungan dari keduanya. Skenario 3 menjadi solusi terbaik bagi perusahaan karena memiliki efisiensi sebesar 41,51%. Dengan implementasi skenario tersebut dapat menghilangkan beberapa proses yang tidak memiliki nilai tambah dan mengurangi waktu pada banyak proses dengan pemanfaatan teknologi.

This research discusses a solution to improve a business process at the Telkom Akses company in the Directorate of Construction, whose main job is as a provider of access network installation services on a fiber optic basis. This study uses the main method, namely Business Process Reengineering (BPR), which is used to radically change business processes. The process changes made use of several information systems to be able to digitize several processes that are still carried out manually by the company and to eliminate problems caused by human error. This research makes 3 solutions for business process improvement scenarios, scenarios created for digital application development, system implementation dashboards, and a combination of the two. Scenario 3 is the best solution for the company because it has an efficiency of 41.51%. With the implementation of this scenario, it can eliminate several processes that do not have added value and reduce time in many processes by using technology."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Almira Rhea Masayu
"Penyederhanaan proses pengadaan merupakan salah satu cara untuk menurunkan biaya operasional perusahaan, khususnya dalam industri asuransi. Penelitian ini bertujuan untuk mengusulkan rancangan perbaikan proses pengadaan dalam industri asuransi dengan metode Business Process Reengineering BPR . Pengambilan data mengenai proses pengadaan dilakukan di salah satu perusahaan asuransi jiwa di Indonesia. Pertama kali melakukan pemetaan proses as-is menggunakan BPMN iGrafx. Kemudian, waktu proses as-is dianalisis untuk mengidentifikasi masalah.
Studi literatur dilakukan untuk mengetahui target proses BPR yang akan menjadi alternatif dalam proses to-be. Pemilihan alternatif menggunakan metode AHP. Alternatif kemudian dijadikan skenario. Penelitian menghasilkan tiga skenario proses to-be yang dapat menurunkan sebanyak 35-76 dari waktu proses as-is. Penyederhanaan proses pengadaan merupakan salah satu cara untuk menurunkan biaya operasional perusahaan, khususnya dalam industri asuransi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengusulkan rancangan perbaikan proses pengadaan dalam industri asuransi dengan metode Business Process Reengineering BPR. Pengambilan data mengenai proses pengadaan dilakukan di salah satu perusahaan asuransi jiwa di Indonesia. Pertama kali melakukan pemetaan proses as-is menggunakan BPMN iGrafx. Kemudian, waktu proses as-is dianalisis untuk mengidentifikasi masalah. Studi literatur dilakukan untuk mengetahui target proses BPR yang akan menjadi alternatif dalam proses to-be. Pemilihan alternatif menggunakan metode AHP. Alternatif kemudian dijadikan skenario. Penelitian menghasilkan tiga skenario proses to-be yang dapat menurunkan sebanyak 35-76 dari waktu proses as-is. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fransiskus Xaverius Aldo Nugroho Suryo Putro
"Layanan bedah rumah sakit menghadapi beberapa permasalahan dibidang administrasi, identifikasi alat dan integrasi informasi. Tujuan dari penelitian ini adalah merancang perbaikan proses bisnis pada layanan bedah rumah sakit menggunakan pendekatan business process re-engineering (BPR) dan sistem informasi relational database sehingga didapatkan perbaikan waktu proses pelayanan (efisiensi) dan menurunkan risiko kelalaian dokter dan perawat. Business process re-engineering dilakukan melalui pemodelan dan simulasi proses saat ini dan yang diusulkan menggunakan perangkat lunak iGrafx. Perancangan sistem informasi yang dibuat dalam penelitian ini dilakukan dalam empat tahap yaitu pembuatan entity relationship diagram (ERD), tabel relasional, use case diagram dan data flow diagram (DFD). Penelitian ini memberikan enam pilihan skenario layanan operasi rumah sakit yang menghasilkan waktu layanan yang berbeda untuk setiap skenario. Kombinasi skenario BPR, sistem informasi dan teknologi radio frequency identification (RFID) merupakan skenario terbaik dengan tingkat efisiensi pada layanan administrasi sebesar 43%, pada layanan bedah sentral sebesar 34% dan secara total menghemat waktu sebesar 26%.

Hospital surgical services face several problems in the field of administration, tool identification and information integration. The purpose of this study is to design an improvement in the surgery services business process using a business process re-engineering (BPR) approach and a relational database information system to improve service process time (efficiency) and reduce the risk of neglect by doctors and nurses. Business process re-engineering is done through modeling and simulation of current and proposed processes using iGrafx software. The design of information systems made in this study was carried out in four stages, which are the creation of entity relationship diagrams (ERD), relational tables, use case diagrams and data flow diagrams (DFD). This study provides six choices of hospital surgical service scenarios that produce different service times for each scenario. The combination scenario of BPR, information systems and radio frequency identification (RFID) technology is the best scenario with the efficiency of administrative services at 43%, central surgical services at 34% and a total time savings of 26%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Davis Belmiro Satria
"Skripsi ini membahas menganai analisa yang dilakukan oleh Bengkel Techno Motor terhadap proses bisnis yang saat ini dilakukan untuk membantu perusahaan mencari tahu seberapa besar kesenjangan (gap) yang terjadi antara proses bisnis saat ini (current practice). Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif. Hasil penelitian menyarankan bahwa perbaikan proses bisnis dilakukan dengan menggunakan alat Business Process Management Notation (BPMN) dengan pendekatan Business Process Re-engineering yang menghasilkan 3 strategi perbaikan, yaitu design ulang alur proses keseluruhan dengan alur yang lebih efisien (Parallelism), Penerapan sistem pembayaran menggunakan mesin Electronic Data Capture (EDC), dan Penerapan proses integrasi barcode dengan menggunakan bantuan Handheld Mobile Computer pada divisi gudang. Model paling mudah untuk diterapkan yaitu model proses perbaikan menggunakan strategi penerapan sistem pembayaran menggunakan mesin EDC dikarenakan penerapannya tergolong mudah dan murah. Sehingga strategi ini merupakan strategi yang paling optimal untuk dilakukan perbaikan proses bisnis.

This thesis discusses the analysis carried out by Techno Motor Workshop on business processes currently carried out to help companies find out how big the gaps (gaps) that occur between business processes conducted at this time. This research is a qualitative research with a descriptive design. The results of the study suggest that business process improvement is carried out using Business Process Management Notation (BPMN) tools with a Business Process Re-engineering approach that results in 3 improvement strategies, namely redesigning the overall process flow with a more efficient flow (Parallelism). Electronic Data Capture (EDC) machines, and the implementation of the barcode integration process using the assistance of the Handheld Mobile Computer in the warehouse division. The easiest model to implement is the process improvement model using the payment system implementation strategy using an EDC machine because its implementation is relatively easy and inexpensive. So this strategy is the most optimal strategy to do in improving business processes."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>