Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 143340 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Satria Akbar
"Artikel ini membahas bagaimana bantuan keamanan militer CSTO dalam kerusuhan di Kazakhstan tahun 2022 dibingkai sebagai upaya penegasan pengaruh Rusia oleh media The New York Times. Menggunakan model analisis pembingkaian Pan & Kosicki, analisis ini bertujuan untuk membuktikan bahwa The New York Times sebagai media Barat tidak memberitakan keterlibatan militer CSTO sebagai bantuan, melainkan sebagai upaya Rusia untuk menegaskan pengaruhnya. Hasilnya The New York Times terbukti membingkai bantuan keamanan militer CSTO sebagai upaya penegasan pengaruh Rusia atas republik-republik bekas Soviet, yakni dengan menonjolkan Rusia atau Putin sebagai yang paling berperan, dan kemudian menggambarkan keterlibatan itu sebagai intervensi, keuntungan bagi Rusia sendiri, kedok untuk menetap tanpa batas waktu, bantuan yang tidak dibutuhkan dan tidak diinginkan, bantuan yang mengkhawatirkan masyarakat Kazakhstan, bantuan yang tidak tulus, menghambat proses demokrasi, serta merugikan masyarakat dan pemimpin Kazakhstan sendiri.

This article discusses how CSTO's military security assistance in the Kazakhstan unrest in 2022 is framed as a Russia’s effort to assert its influence by The New York Times. Using the Pan & Kosicki framing analysis model, this analysis aims to prove that The New York Times as a western media does not report on CSTO's military involvement as aid, but as an attempt by Russia to assert its influence. As the result, The New York Times proved to frame the CSTO military security assistance as an effort by Russia to assert its influence over the former Soviet republics, by highlighting Russia or Putin as the most important, and then describing the involvement as intervention, a benefit for Russia itself, a guise for staying indefinitely, unneeded and unwanted assistance, assistance that worries the people of Kazakhstan, insincere assistance, hinders the democratic process, and is detrimental to the people and leaders of Kazakhstan itself."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Maghroby Rahman
"Penelitian ini hendak memahami bagaimana aktor-aktor pada konflik agraria di Kampung Merak, Situbondo, Jawa Timur, memproduksi dan mengkontestasi makna realitas konflik yang terjadi. Penelitian ini menggunakan metode etnografi, dengan pengamatan terlibat (participant observation), wawancara mendalam (in-depth interview), open ended interview, dan pengumpulan data sekunder. Dengan menggunakan konsep framing dan counter-framing dari Snow dan Bendord (2000), skripsi ini hendak menjelaskan bagaimana proses produksi dan kontestasi makna tersebut terjadi. Skripsi ini menemukan bahwa aktor-aktor melakukan konstruksi dan kontestasi makna melalui framing dan counter-framing terhadap realitas terkait konflik yang terjadi, dari mulai sejarah, dasar legalitas, gerakan, situasi dan kondisi Kampung Merak, peristiwa yang relevan dengan konflik, pengalaman pribadi, cerita-cerita, letak geografis, hingga individu-individu dari aktor-aktor. Upaya framing dan counter-framing tersebut tidak terlepas dari upaya aktor-aktor menghimpun dukungan dan mendemobilisasi lawan. Penelitian ini juga menjadi gambaran baru bagi studi framing dan counter-framing di mana aktor-aktor tidak hanya melakukan framing dan counter-framing terhadap klaim, tuntutan, dan gerakan, tetapi juga terhadap individu aktor.

Situbondo, East Java, produce and contest the meaning of the reality of the conflict that occurs. This study used ethnographic methods, with participant observation, in-depth interviews, open ended interviews, and secondary data collection. By using the concepts of framing and counter-framing from Snow and Benford (2000), this thesis aims to explain the production and contestation of meaning by actors. This research found that actors carried out the construction and contestation of meaning through framing and counter-framing towards realities related to the conflict, from history, legal basis, movements, situations and conditions of Kampung Merak, events relevant to the conflict, personal experiences, stories, geographic location, to the figures of the actors. The framing and counter-framing efforts are inseparable from the efforts of the actors to garner support and demobilize opponents. This research is also a new illustration for the study of framing and counter-framing where actors do not only frame and counter-frame claims, demands and movements, but also the figure of actors."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rikky Desarlino
"Tesis ini bertujuan untuk : (1) Untuk mengetahui bagaimanan framing yang dilakukan oleh Harian Kompas, Harian Republika dan Harian Suara Merdeka dalam membingkai pemberitaan tentang pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta 2012 putaran kedua. (2) untuk mengetahui bagaimana kebijaksanaan redaksional dari ketiga Surat Kabar tersebut dalam melakukan pembingkaian terhadap Pilgub DKI Jakarta 2012.
Penelitian ini diadakan di Kota Jakarta. Adapun objek penelitian ini yaitu berita di Harian Kompas, Harian Republika dan Harian Suara Merdeka. Metode yang digunakan adalah deskriptif Kualitatif dengan menganalisis teks berita dan dan dikonfirmasi kembali ke media melalui teknik wawancara mendalam. Penelitian ini berlangsung dari bulan Januari – Mei 2013.
Analisis framing model Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki digunakan oleh peneliti, karena empat alat analisis yakni: sintaksis, skrip, tematik, dan retoris, memiliki perangkat framing yang lebih lengkap untuk membedah dan memaparkan konstruksi realitas media massa.
Hasil penelitian yang diperoleh dari penggunaan model teori analisis Pan & Kosicky dalam pemberitaan tentang pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta 2012 putaran kedua di Harian Kompas, Harian Republika dan Harian Suara Merdeka, terdapat pembingkaian berita dengan adanya penyeleksian isu dan aspek-aspek tertentu dari isu tersebut. Harian Kompas dan Harian Republika menggunakan pendekatan dari nilai berita dan menjunjung tinggi asas Jurnalistik. Sedangkan Harian Suara Merdeka tetap mempertahankan sisi historis mereka sebagai Koran yang bersifat kedaerahan.

This thesis aims to: (1) To determine the framing bagaimanan conducted by Kompas, Republika Daily and Suara Merdeka in framing the proclamation of the election of Governor and Deputy Governor of DKI Jakarta 2012 second round. (2) to determine how the editorial discretion of the three Newspapers in doing the framing of the 2012 Jakarta Goverrnatorial election.
This research was conducted in the city of Jakarta. The object of this research is in the news daily Kompas, Republika Daily and Suara Merdeka. The method used was a qualitative descriptive text by analyzing and confirmed the news and returned to the media through in-depth interview techniques. This study took place from January to May 2013.
Framing analysis models Zhongdang Pan and Gerald M. Kosicki used by researchers, because four analysis tools namely: syntax, script, thematic, and rhetorical, has a framing device that is more complete to dissect and expose reality construction media.
The results obtained from the use of the model analysis theory Pan & Kosicky in the proclamation of the election of Governor and Deputy Governor of DKI Jakarta 2012 second round in Kompas, Republika Daily and Suara Merdeka, there is news with the selection of framing issues and certain aspects of the issue the. Republika newspaper Kompas daily and approaches of news value and uphold the principles of Journalism. Suara Merdeka while retaining their historical side as newspapers are regional.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nabila Vina Fairuzzahra
"Industri perfilman Korea Selatan telah mengalami perkembangan yang pesat dalam beberapa tahun terakhir. Hal ini dipengaruhi oleh adanya perubahan yang terjadi dalam berbagai aspek dalam industri perfilman Korea Selatan, mulai dari kuota impor, sistem sensorsip, sampai narasi yang ditayangkan dalam film. Salah satu narasi dalam film Korea Selatan yang dapat dijumpai adalah narasi mengenai Jepang. Dalam narasi tersebut, citra Jepang dikonstruksikan secara negatif. Maka dari itu, penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan citra negatif Jepang yang direpresentasikan dalam film Korea Selatan. Selain itu, penelitian juga mengkaji tentang alasan yang melatarbelakangi penggambaran citra negatif tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan analisis wacana (discourse analysis). Landasan teori dan konsep yang digunakan dalam penelitian ini meliputi konsep framing, teori representasi, dan teori semiotik konotasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa citra negatif Jepang yang direpresentasikan dalam film Korea Selatan menunjukkan bahwa 1) bangsa Jepang adalah bangsa yang kejam; 2) bangsa Jepang adalah bangsa yang militeristik; 3) bangsa Jepang adalah bangsa yang nasionalis dan patriotis; 4) bangsa Jepang memiliki rasa superioritas terhadap bangsa Korea; dan 5) Jepang memiliki hubungan yang kompleks dengan Korea Selatan. Citra negatif tersebut ditampilkan sebagai suatu strategi untuk menggiring opini publik Korea Selatan agar memiliki persepsi yang negatif mengenai Jepang.

South Korean film industry has been developed significantly in the past years. It’s because of the changing within some aspects in South Korean film industry, such as import quota, censorship system, and narration of the film. One kind of narration of South Korean films that can be found is the naration about Japan. Through that narration, Japan is depicted by negative images. Thus, this research aims to explore the negative images of Japanese which is depicted in South Korean films. This research will also analyze the background of those negative images. This research is qualitative research with discourse analysis approach. Theories and concept used in this research are framing theory, representation theory, and connotative semiotic theory. This research shows that the negative images of Japan represented in South Korean films are 1) the Japanese is cruel; 2) the Japanese are militeristic; 3) the Japanese are nationalist and patriotic; 4) the Japanese have been superior than South Koreans; and 5) Japan has complex relationship with South Korean. Those negative images are shown as to construct public opinion so that they have negative perception of Japan."
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratu Baina
"Penulisan skripsi ini membahas tentang bagaimana pembentukkan Mediated Space dapat terjadi melalui interaksi secara tidak langsung dengan melibatkan Real Environment dan Virtual Environment. Kedua lingkungan dapat terekstensi karena mediasi teknologi yang memanfaatkan layar. Layar berperan untuk membuka akses menuju Virtual Environment kepada User di Real Environment. Pada penulisan ini, proses pembentukan Mediated Space terjadi melalui dua konsep utama yaitu Framing dan Presence. Framing mempengaruhi pengalaman User dalam menangkap informasi yang sedang dimediasi, sementara Presence adalah bentuk kesadaran diri yang hadir melalui penggunaan Framing tertentu. Penggunaan Framing terbagi menjadi 3 jenis yaitu Miniaturisation, Immersion, dan Mapping. Masing-masing penggunaan Framing menghasilkan pengalaman Presence tertentu yang terbagi menjadi 3 jenis yaitu Spatial, Social, dan Self Presence. Dalam membentuk Mediated Space, penggunaan medium menjadi aspek penting. Medium yang digunakan untuk studi kasus adalah Video Game Persona 5. Studi kasus dilakukan dengan mengklasifikasikan ketiga jenis Framing dan Presence yang tengah terjadi ketika permainanan pada video game sedang berlangsung. Untuk membentuk Mediated Space, diperlukan penggunaan kombinasi Framing guna menghasilkan pengalaman Presence secara berkelanjutan. Hal tersebut bertujuan untuk dapat memediasikan aktivitas dan ruang immersive pada Virtual Environment layaknya hal tersebut terjadi di Real Environment.

This Paper is focused on how the formation of Mediated Space can occur through indirect interactions involving the Real Environment and Virtual Environment. The two Environments can be connected because of technological mediation that utilizes screens. The screen becomes an access to the Virtual Environment for the User in the Real Environment. In this paper, the process of forming the Mediated Space occurs through two main concepts, Framing and Presence. Framing affects the User's experience in capturing the information that is being mediated, while Presence is a form of self-awareness that is present through the use of certain Framing. The use of Framing is divided into 3 types, specifically Miniaturization, Immersion, and Mapping. Each use of Framing produces a certain Presence experience which is divided into 3 types, specifically Spatial, Social, and Self Presence. To form a Mediated Space, the usage of mediums becomes an important aspect. The media that will be used as a study case material in this Thesis is “Persona 5” video game. The case study is carried out by classifying the three types of Framing and Presence experiences that occur when playing a video game. To form a Mediated Space, it is necessary to use a combination of Framing to produce a continuous Presence experience. It aims to be able to mediate activities and immersive spaces in the Virtual Environment as it happens in the Real Environment."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andi Karindhiya Syahira
"Tulisan ini mengeksplorasi penggunaan framing dalam kehidupan sehari-hari untuk menciptakan theatricality. Theatricality adalah sebuah process of gaze yang diinisiasi oleh sebuah framing sehingga dapat menjadikan kejadian apapun dapat diingat oleh siapapun yang melihat. Dengan adanya theatricality, spektator dapat menangkap fragmen memori akan semua informasi yang ada pada saat itu, seperti tempat, pelaku, kejadian, dan lainnya melalui framing. Framing memiliki berbagai macam metode serta pemicu dalam pengaplikasiannya, serta kekurangan dan kelebihannya masing-masing. Walaupun fenomena tersebut terjadi umumnya dalam pertunjukkan teater, theatricality dapat juga terjadi dalam keseharian. Ruang publik adalah salah satu ruang yang digunakan dalam keseharian manusia untuk berbagai kegiatan. Kejadian yang dilihat untuk theatricality dalam keseharian tidak perlu berupa sesuatu hal yang signifikan, yang penting berbeda dari biasanya. Dengan adanya berbagai kegiatan dalam sebuah ruang publik, kejadian yang dilihat dengan framing para pengunjung sebagai spektator akan beragam pula. Stadion Gelora Bung Karno adalah salah satu ruang publik yang menghasilkan beragam macam framing dengan juxtaposisi sebagai pemicu. Framing yang ada dipengaruhi oleh beragam faktor external yang dapat mempengaruhi metode yang dipakai sehingga membuat sebuah memori tersendiri bagi sang spektator.

This study explores the use of framing in producing theatricality in daily lives. Theatricality is a process of gaze initiated by framing that could make any occurrences memorable by the spectator. With theatricality, the spectator could capture fragments of memories that contain information that existed at that time, such as place, event, subject, and others through framing. Framing itself has a variety of methods with its strengths and weaknesses. Even though theatricality occurs mainly in theater, it could also occur in everyday life. Public space is one of the spaces that humans use in everyday life for numerous activities. Occurrences captured by theatricality do not have to be a significant event, but what is essential is it is distinct from the usual. Many activities in public spaces bring out many occurrences that its spectators can capture. Gelora Bung Karno Stadium is one of the public spaces that produce various types of framing with juxtaposition as its trigger. The framing itself is heavily influenced by external factors that can influence the method to produce a memory for the spectator."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Frederickson, Paul H.
Toronto: McGraw-Hill Ryerson, 1981
690.1 FRE m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Hutagalung, Maretha Uli
"Aliran informasi melalui pemberitaan jurnalistik didominasi oleh media massa arus utama. Media ini telah menghasilkan berita diskriminatif terhadap kelompok minoritas queer dengan tidak meliput queer secara berimbang untuk merepresentasi komunitas. Pemberitaan ini dipengaruhi oleh proses peliputan yang melibatkan nilai dan ideologi jurnalis. Terhadap isu keberagaman gender dan seksualitas, pandangan heteronormatif menjadi alat framing jurnalis dalam meliput queer. Dampak pemberitaan dengan framing heteronormatif pada komunitas queer adalah konstruksi sosial yang mengalienasi dan pembentukan opini publik yang menolak keberadaan queer. Media alternatif, dengan sifat menyangkal media arus utama dan melawan hegemoni media, menjadi solusi bagi representasi queer. Media alternatif menggunakan pendekatan inklusif dan nondiskriminatif yang meluruhkan framing heteronormatif. Media alternatif merekonstruksi penerimaan terhadap queer dengan mengkritisi media arus utama dan memberitakan queer secara berimbang tanpa framing negatif. Dalam makalah ini, dengan menggunakan kajian literatur dan observasi media, penulis hendak melihat bagaimana media alternatif menjadi media utama yang bisa merepresentasi queer dengan adil.
The flow of information through journalistic reporting is dominated by mainstream mass media. This media has produced discriminatory news against queer minority groups by not covering queer in a balanced way to represent the community. This reporting is influenced by the covering process which involves journalists’ values and ideology. Regarding issues of gender and sexuality diversity, heteronormative viewpoints become a framing tool for journalists in covering queer issues. The impacts of heteronormative reporting on the queer community are an alienating social construction and the forming of public opinion that rejects queers’ existence. Alternative media, with its nature of countering mainstream media and opposing media hegemony, is a solution for queer representation. Alternative media uses an inclusive and non-discriminatory approach that breaks down heteronormative framing. Alternative media reconstructs the acceptance of queers by criticizing mainstream media and reporting on queers in a balanced manner free of negative framing. In this paper, using literature studies and media observations, the author wants to see how alternative media has become the main media that can represent queers fairly."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Karina Rachmavina F
"ABSTRAK
Film Sang Pencerah adalah sebuah film nasional bergenre biopic yang mengangkat tema agama dan konflik yang terjadi dalam kehidupan beragama, dalam hal ini penganut agama Islam. Permasalahan penelitian ini adalah untuk melihat bagaimana konflik intra kelompok penganut agama Islam di Indonesia direpresentasikan melalui film bergenre biopik yang mengangkat kehidupan KH.Ahmad Dahlan. Penelitian ini menggunakan teori Konstruksi Sosial pada Realitas dan Analisis Framing Gamson & Modigliani untuk melihat bagaimana representasi tersebut dihadirkan melalui serangkaian dialog dan
adegan. Penelitian ini menggunakan paradigma konstruktivis dengan pendekatan kualitatif. Berdasarkan hasil temuan maka dapat disimpulkan bahwa di dalam film Sang Pencerah ini konflik dibingkai dalam bentuk oposisi biner. Ditemukan pula bahwa penyebab konflik adalah karena terdapat perbedaan pandangan dalam menjalankan
syariat agama dan pengaruh kekuasaan.

Abstract
?The Enlightenment? is an Indonesian film with biopic genre that came with the theme of religion and conflict in religious life, in this case among fellow Moslems, represented through the film that deliver the life?s story of notable clergy KH. Ahmad Dahlan. Using the theory of Social Construction of Reality as well as Gamson & Modigliani Framing
Analysis to see how the representation is presented through a series of dialogues and scenes. The study uses a constructivist paradigm with qualitative approach. The findings indicates that intra-group conflict in the Islamic religion in this film is framed in the form
of binary opposition. Another finding is that the cause of the conflict is due to differences in the running of the Shari'a and the influence of the religion."
2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Carissa Saffa Chaerani
"Dalam teks terjemahan berita, kasus dimana teks sasaran memiliki format yang berbeda dengan teks sumber merupakan hal yang sering terjadi. Perubahan ini memungkinan penerjemah untuk frame artikel berita untuk memengaruhi persepsi pembaca sasaran. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi framing dalam teks terjemahan berita yang ditulis dari Bahasa Indonesia ke Inggris dengan menggunakan berita tragedi Stadion Kanjuruhan sebagai sampelnya. Analisis ini kemudian mengeidentifikasi isu apa yang ditekankan atau dikurangi penekanannya dalam teks sasaran melalui framing. Penelitian ini akan menggunakan strategi framing di teks terjemahan berita dari Mona Baker. Beberapa studi sebelumnya telah menyimpulkan bahwa strategi Baker ini digunakan untuk menekankan nilai-nilai budaya tertentu dan mengecilkan yang lain. Namun, tulisan ini menyimpulkan bahwa strategi framing dalam menerjemahkan teks beita memiliki tujuan lain. Hal itu untuk memperbaiki citra pemerintah Indonesia pasca peristiwa tragis terssebut di mata pembaca sasasran. Selain itu, penelitian ini juga menemukan bahwa strategi apropiasi selektif merupakan strategi yang paling umum digunakan di teks-teks sampel.

In a news translation text, the case where a target text has a different format compared to the source is frequent. These changes allow translators to frame the article to affect the perception of target readers. This paper aims to analyse framing strategy in news translation texts from Indonesian to English by using reports about the Kanjuruhan Stadium Disaster as the sample. The analysis continues to identify which issues are emphasised or understated in the translated articles through framing. This research will use the framing strategy from Mona Baker in news translation texts as the framework to examine the news reports. Previous studies discovered that Baker's technique occurs to emphasise specific cultural values and understates the opposing. However, this paper concludes that the framing strategy in translating news texts serves an additional purpose. It is to refine the image of the Indonesian government after the tragic event in the eyes of the target readers. Moreover, this research also finds that the selective appropriation strategy is the most commonly used approach for these texts."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>