Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 76968 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Septian Ardianto
"Ikan gurami (Osphronemus gouramy Lacepede) merupakan komoditas perikanan budidaya Indonesia yang bernilai tinggi. Mikobakteriosis adalah kasus penyakit umum yang ditemukan pada budidaya ikan gurami. Mikobakteriosis disebabkan oleh bakteri Mycobacterium spp. yang diantaranya adalah Mycobacterium avium subspesies avium. Ikan gurami (Osphronemus gouramy Lacepede) di laboratorium kesehatan ikan Depok diketahui telah terinfeksi Mycobacterium avium subspesies avium. Pada penelitian ini dilakukan infeksi artifisial lebih lanjut untuk mendapatkan data diagnosis mikobakteriosis akibat spesies Mycbacterium avium subspesies avium. Diagnosis yang dilakukan berupa diagnosis fisik, histologi, mikrobiologi, dan biomolekular. Hasil penelitian menunjukkan infeksi artifisial Mycobacterium avium subspesies avium berhasil menunjukan gejala umum mikobakteriosis pada bak perlakuan. Gejala yang berhasil diamati dari 4 jenis diagnosis digunakan sebagai dasar pengujian T dengan hasil uji T pada bak 1 dan bak 2 terdapat perbedaan signifikan dengan kontrol. Sedangkan pada bak 3, dimungkinkan ikan memiliki imunitas lebih kuat sehingga tidak menunjukan gejala. Data uji diagnosis digunakan dalam penanganan wabah penyakit ikan. Diagnosis fisik dan histologi dapat dilakukan untuk pengamatan gejala yang muncul pada ikan, sedangkan diagnosis mikrobiologi dan biomolekuler dapat dilakukan untuk konfirmasi bakteri yang menginfeksi ikan.

Gourami Fish (Osphronemus gouramy Lacepede) is a high-value Indonesian aquaculture commodity. Mycobacteriosis is a common case of a disease found in the cultivation of gourami. Mycobacteriosis is caused by the bacterium Mycobacterium spp. which among them is Mycobacterium avium subspecies avium. Gourami fish (Osphronemus gouramy Lacepede) in the Depok fish health laboratory are known to have been infected with Mycobacterium avium subspecies avium. In this study, further artificial infections were carried out to obtain data on the diagnosis of mycobacteriosis due to the species Mycbacterium avium subspecies avium. The diagnosis carried out is in the form of physical, histological, microbiological, and biomolecular diagnoses. The results showed that the artificial infection of Mycobacterium avium subspecies avium succeeded in showing common symptoms of mycobacteriosis in the treatment bath. The symptoms that were successfully observed from 4 types of diagnosis were used as the basis for T testing with the results of the T test in tub 1 and tub 2 there were significant differences with controls. While in tub 3, it is possible for fish to have stronger immunity so that they do not show symptoms. Diagnosis test data are used in the management of fish disease outbreaks. Physical and histological diagnosis can be carried out for the observation of symptoms that appear in fish, while microbiological and biomolecular diagnoses can be carried out for confirmation of bacteria that infect fish."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Didin Rosadi
"ABSTRAK
Kecamatan Singaparna adalah salah satu kecamatan yang berada di kabupaten
Tasikmalaya dan terkenal sebagai sentra lokasi budidaya ikan Gurami
Galunggung. Aspek keruangan ekonomi dari budidaya kolam ikan Gurami sangat
menarik untuk dikaji karena diharapkan dapat menjadi masukan bagi
pengembangan budidaya kolam ikan Gurami di kecamatan Singaparna ke
depannya. Berdasarkan hasil analisis biaya manfaat, yaitu analisis yang digunakan
untuk menilai kelayakan suatu usaha dengan melihat perbandingan antara
pendapatan dan pengeluaran, budidaya kolam ikan ikan Gurami secara
monokultur di kecamatan Singaparna didominasi oleh pola keruangan ekonomi
usaha budidaya yang tidak efisien. Kolam-kolam tersebut berada pada lokasi yang
memiliki aksessibilitas agak mudah sampai mudah dengan kecenderungan jarak
ke jalan dan jarak ke jalan relatif dekat.

ABSTRACT
Singaparna Subdistrict is one of the districts that are in district Tasikmalaya and
also famous as the center location of Gourami cultivation Galunggung. Economic
spatial aspects of Gourami pond culture is very interesting to study because it is
expected to be input for the development of Gourami pond culture in the district
Singaparna in the future. Based on the results of cost benefit analysis, the analysis
used to assess the feasibility of a business by looking at the ratio between
revenues and expenditures. Cultivation of Gourami fish ponds in monoculture in
Singaparna district is dominated by the cultivation of economic spatial patterns
that not efficient. The ponds are located on a site that has a rather easy
aksessibilitas up easily with the trend of the distance to roads and relatively close
distance to the road.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
S1907
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
"Penyakit Crohn (CD) yang menjadi masalah penting bagi kesehatan masyarakat di negara maju, memiliki kemiripan gejala klinis dan gambaran patologis dengan penyakit Johne?s disease (JD) pada hewan ruminasia yang terinfeksi Mycobacterium avium subspecies paratuberculosis (MAP). Beberapa penelitian di Eropa, Amerika Serikat dan Australia menunjukkan keterkaitan antara MAP, CD, dan JD dengan produk susu dan olahannya termasuk susu bubuk. Masyarakat Indonesia mengonsumsi susu sapi dan produk olahannya yang berasal dari dalam negeri maupun impor. Adji pada tahun 2004 menemukan beberapa sapi perah lokal terinfeksi MAP lewat pemeriksaan serologis dan hal ini dapat menjadi permasalahan serius pada peternakan sapi perah maupun pada kesehatan manusia di masa mendatang. Penelitian ini bertujuan mendeteksi MAP di dalam susu formula lanjutan. Lima puluh sampel yang berasal dari 5 pabrik diambil dari supermarket di wilayah Bogor. Metode reaksi rantai polimerase (PCR) dengan menggunakan sekuen insersi 900 (IS 900) sebagai primer dan biakan pada media Herrold?s egg yolk diperkaya mycobactin J (HEYM J) sebagai baku emas digunakan dalam penelitian ini. Tidak ada bakteri MAP yang tumbuh setelah diikubasi selama 20 minggu, demikian juga tidak ada uji positif dari pemeriksaan PCR IS 900. Meskipun tidak ada sampel positif dalam penelitian ini, perlu dilakukan penelitian lanjutan yang menyeluruh, jumlah sampel yang lebih banyak dan bervariasi serta pada manusia, untuk menyediakan data MAP yang lengkap di Indonesia.

Abstract
Crohn?s disease (CD) that becomes a public health concern in developed countries shows similarities in clinical signs and pathological features with Johne?s disease (JD) in ruminants infected by Mycobacterium avium subspecies paratuberculosis (MAP). Few researches conducted in Europe, the USA, and Australia showed relationships between MAP, CD, JD and dairy products. Indonesians consume milk and diary products from domestic and imported source. Adji in 2004 found some domestic dairy cows that were seropositive for MAP, and this could be a serious problem in dairy farm animals and human health in the future. The aim of this study was to detect MAP in the growing up formula milk. Fifty samples from five established factories were taken from supermarkets in Bogor. Polymerase chain reaction method (PCR) with insertion sequence (IS) 900 as primer and culture in Herrold?s egg yolk media with mycobactin J (HEYM J) as a gold standard were used in this study. Neither MAP grew up in HEYM J medium after 20 weeks of culture period nor positive samples by PCR IS 900 were found. Although there were no positive samples found in this study, further extensive and comprehensive studies on MAP should be done with more and varied samples, as well as in human to provide data on MAP in Indonesia."
[Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Universitas Gadjah Mada. Fakultas Kedokteran Hewan], 2008
pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
R. Lia Kusumawati
"Salah satu penyebab kegagalan pengendalian tuberkulosis di Indonesia, adalah karena lemahnya deteksi dini kasus infeksi disamping kegagalan terapi kasus yang resisten terhadap obat anti tuberkulosis dan hambatan dalam melakukan kontrol tuberkulosis. Dengan ditemukannya teknik molekuler spoligotyping (spacer obgofrzicleolide tying) yang dilakukan berdasarkan polimorfisme/keragaman spacer diantara daerah direcz repeat (DR) pada genom M tuberculosis complex, dapat dilakukan pembedaan gaiur-galur diantara M tuberculosis complex.
Peneiitian ini bertujuan untuk melakukan deteksi cepat sekaligus dapat membedakan galur M tubercosis langsung dari spesimen klinik tanpa melakukan pembiakan kuman. Sebanyak 29 sampei klinik bakteri M tuberculosis, terdiri dari 5 sampel sputum penderita tuberkulosis dan 24 sampel isolat M tuberculosis dilakukan pemeriksaan mikroskopik BTA, pembiakan pada medium Lowenstein-Jensen, uji biokimia, uji resistensi. Serta ekstraksi DNA. Sebagai standard digunakan l galur ,M bovis BCG dari vaksin BCG. DNA dari sampel isolat diekstraksi dengan fenol-kloroform, DNA dri sampel sputum dan M bovis BC G diekstraksi dengan metode Boom.
DNA hasil ekstraksi dibulctikan dengan teknik PCR menggunakan pimer Pt8 & Pt9 untuk melihat fragmen spesifik DNA tuberculosis complex berukuran 54l bp. Pada teknik spoligogfping, uji PCR dilakukan dengan primer DRa dan DRb berlabel biotin untuk ampliiikasi sekwens direct repeat (DR) DNA M tuberculosis complex. DNA hasil amplifikasi dihibridisasi dengan 1 set pelacak yang terdiri dan 43 jenis oiigonukleotida space; menggunakan membran Hybond N'. Deteksi DNA hasil hibridisasi dilakukan dengan Streptavidin Horseradish Peroksidase dan alat deteksi substrat khemiluminesen ECL (Amersham) kemudian dipaparkan pada film sinar-X( Kodak). Hasil dan Kesimpulan: Sebanyak 8 sampel klinik dari penderita tuberkulosis dan 1 sampe1M bovis BCG, telah dianalisis dengan teknik spoligozjvping.
Hasil identifikasi dari 9 sampel yang dihibridisasi menunjukkan 8 pola hibridisasi yang berbeda, satu diantara isolat MDR yang dianalisis, mempunyai pola hibtfidisasi yang identik dengan galur Beijing yang ditemukan luas di Asia Timur dan juga telah ditemukan di Inggris. Dua Sampel sputum dari seorang pendentatuberkulosis yang dikumpulkan dalam 2 kali pengambilan yang berbeda memberikan pola hibridisasi yang sama. Teknik spoligozyping dapat diterapkan Iangsung pada sampei kiinik untuk deteksi cepat infeksi M tuberculosis sekaligus dapat membedakan galur kuman pada penderita tuberkulosis, sehingga dapat digunakan untuk diagnosis dan pemantauan penyebaran kurnau penyakit tuberkulosis. "
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2001
T3741
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fachri Anugrah Salaksa
"Infeksi HIV dan bakteri Mycobacterium tuberculosis (Mtb) telah lama dianggap sebagai faktor risiko dari satu sama lain. Penelitian ini merupakan observasi potong lintang terhadap rekam medis dari pasien poliklinik paru RSUP Persahabatan selama bulan September-Oktober 2018. Pengambilan sampel dilakukan secara acak konsekutif. Hasil penelitian menemukan 94 pasien TB paru tanpa koinfeksi HIV (22 BTA positif, 72 BTA negatif; 52 lesi paru luas, 42 lesi paru minimal pada diagnosis) dan 14 pasien TB paru dengan koinfeksi HIV (1 BTA positif, 13 BTA negatif; 8 lesi paru luas, 6 lesi paru minimal pada diagnosis).
Penelitian menemukan bahwa pasien infeksi TB tanpa HIV cenderung memiliki hasil BTA negatif yang tidak signifikan secara statistik (OR=0,202, p=0,163). Infeksi TB tanpa HIV memiliki kecenderungan sedikit lebih rendah untuk mengalami lesi paru minimal, namun tidak signifikan secara statistik (OR=0,941, p=1). Dari penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa koinfeksi HIV pada TB paru tidak menyebabkan perbedaan kecenderungan Bacterial Load yang signifikan.

HIV Infection and Mycobacterium tuberculosis (Mtb) infection has long been thought as a risk factor of each other. This study is a cross-sectional observation of the medical records of RSUP Persahabatan Lung Polyclinics patients in September-October 2018. The sampling was done using the consecutive random sampling method. The study found 94 pulmonary Tuberculosis patients without HIV coinfection (22 positive AFB, 72 negative AFB; 52 extensive lung lesion, 42 minimal lung lesion) and 14 pulmonary Tuberculosis patients with HIV coinfection (1 positive AFB, 13 negative AFB; 8 extensive lung lesion, 6 minimal lung lesion).
This study found that lung TB without HIV infection is a statistically insignificant risk factor of positive AFB result (OR=0.202, p=0.163). TB infection without HIV also has a slightly lower odd of having minimal lung lesion, however, this is neither statistically nor clinically significant. From this study, it can be inferred that HIV coinfection in pulmonary TB does not cause significant difference in Bacterial Load tendency.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadzira Zada
"Latar belakang: Mycobacterium tuberculosis (MTBC) menyebabkan TBC paru dan TBC ekstraparu (TBEP) yang infeksinya dapat menunjukkan angka morbiditas dan mortalitas yang signifikan. Real-time polymerase chain reaction(RT-PCR) adalah metode molekuler yang digunakan dalam diagnosis dengan durasi pengerjaan yang singkat dan sensitivitas yang tinggi. RT-PCR dapat mempersingkat waktu diagnosis, inisiasi tata laksana pengobatan, dan upaya pengendalian transmisi TBC. Pada studi ini, dilakukan analisis prevalensi TBEP positif dengan diagnosis RT-PCR di Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (LMK FKUI) pada tahun 2020-2021.
Metode: Penelitian ini bersifat cross-sectional menggunakan data rekam medis yang terdaftar di LMK FKUI pada tahun 2020-2021 secara consecutive sampling. Populasi penelitian merupakan spesimen klinis dengan permintaan pemeriksaan MTBC secara RT-PCR. Spesimen penelitian adalah spesimen dengan hasil positif MTBC beserta informasi usia dan jenis kelamin. Data disajikan dalam bentuk grafik dan dianalisis secara deskriptif, meliputi positivity rate TBEP dan persentase jenis spesimen klinis.
Hasil: Sebanyak 108 spesimen pemeriksaan TBEP pada tahun 2020, 33 diantaranya menunjukkan hasil positif MTBC (30,56% positivity rate) sementara di tahun 2021, terdapat 593 spesimen pemeriksaan TBEP dengan 42 diantaranya positif MTBC (7,08% positivity rate). Informasi usia dan jenis kelamin dari spesimen tidak dapat dianalis karena keterbatasan data. Spesimen jaringan dan LCS menduduki peringkat tertinggi TBEP positif pada tahun 2020 dan 2021.
Kesimpulan: Terjadi penurunan positivity rate TBEP positif sebesar 76,83 % dari tahun 2020 ke tahun 2021 dengan jenis sampel dominan jaringan dan LCS. Terjadi peningkatan jumlah sampel yang diterima LMK FKUI sebesar 449,074% (485 data) pada tahun 2021.

Background: Mycobacterium tuberculosis (MTBC) causes pulmonary TB and extrapulmonary TB (EPTB) whose infection can show significant morbidity and mortality rates. Real-time polymerase chain reaction (RT-PCR) is a molecular method used in diagnosis with a short duration and high sensitivity. RT-PCR can shorten the time for diagnosis, initiation of treatment, and efforts to control TB transmission. In this study, an analysis of the prevalence of positive EPTB with RT-PCR diagnosis was carried out at the Microbiology Laboratory, Faculty of Medicine, University of Indonesia (LMK FKUI) in 2020-2021.
Method: This research is cross-sectional using medical record data registered at LMK FKUI in 2020-2021 using consecutive sampling. The study population was clinical specimens with requests for MTBC examination using RT-PCR. Research specimens are specimens with positive MTBC results along with information on age and gender. Data are presented in graphical form and analyzed descriptively, including the EPTB positivity rate and percentage of clinical specimen types.
Results: A total of 108 EP TB examination specimens in 2020, 33 showed positive MTBC results (30.56% positivity rate) while in 2021, 42 showed MTBC positive out of 593 EPTB examination specimens (7.08% positivity rate). Age and gender information from the specimens could not be analyzed due to data limitations. Tissue and CSF specimens ranked highest in positive EPTB in 2020 and 2021.
Conclusion: There was a decrease in the positive TBEP positivity rate by 76.83% from 2020 to 2021 with the dominant sample types are tissue and CSF. There has been an increase in the number of samples received by LMK FKUI by 449.074% (485 data) in 2021.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Athira Presialia
"Kultur sampai saat ini masih merupakan standar emas pemeriksaan diagnosis tuberkulosis. Metode yang sering dilakukan adalah menggunakan Medium Lowenstein-Jensen dan BACTEC MGIT 960, namun kontaminasi oleh bakteri lain maupun jamur dapat terjadi dan dapat mengganggu hasil interpretasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan tingkat kontaminasi kultur Mycobacterium tuberculosis pada Medium Lowenstein-Jensen dan BACTEC MGIT 960. Penelitian ini menggunakan desain studi potong lintang dengan 204 sampel dari Laboratorium Mikrobiologi Klinik FKUI-RSCM yang memenuhi kriteria penelitian. Data dianalisis menggunakan uji McNemar untuk data komparatif kategorik berpasangan. Dari 204 subjek, mayoritas berada pada rentang usia 26-35 tahun 34,3 dan merupakan laki-laki 62,8. Dari hasil uji McNemar, didapatkan tidak adanya perbedaan yang signifikan antara tingkat kontaminasi pada medium LJ dan BACTEC MGIT 960 p=1.000. Proporsi hasil kultur positif pada medium LJ dan BACTEC MGIT 960 juga tidak menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan p=1.000. Tidak ada perbedaan proporsi tingkat kontaminasi pada medium LJ dan BACTEC MGIT 960. Kata kunci: tingkat kontaminasi, Mycobacterium tuberculosis, Lowenstein-Jensen, BACTEC MGIT 960.

Culture is remaining a gold standard for tuberculosis diagnostic test. Lowenstein Jensen and BACTEC MGIT 960 are two mediums that are recently used, however, contamination by other bacteria or fungal may interfere the result rsquo s interpretation. This study aims to find out the contamination rate comparison between Lowenstein Jensen media and BACTEC MGIT 960. This is a cross sectional study with 204 samples from Clinical Microbiology Laboratory of FKUI RSCM which meet the research criteria. Data were analyzed using McNemar test for paired proportion data. Out of the 204 subjects, the majority are male 62,8 between the age group of 26 35 years 34,3. Based on McNemar test, there is no significant difference of contamination rate between LJ media and BACTEC MGIT 960 p 1.000. Significant difference in the proportion of positive culture result between samples cultivated with LJ media and BACTEC MGIT 960 was not shown either p 1.000. In conclusion, there is no significant difference of contamination rate between LJ media and BACTEC MGIT 960. Keywords contamination rate, Mycobacterium tuberculosis, Lowenstein Jensen, BACTEC MGIT 960"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Burhannuddin
"Mortalitas yang disebabkan oleh Tuberkulosis (TB) masih tinggi dan saat ini hanya tersedia vaksin BCG untuk mencegah TB. Lebih dari 90 % individu yang terinfeksi adalah laten, bakteri dalam kondisi tersebut dorman, namun dapat terjadi reaktivasi saat imunitas melemah atau bakteri mengalami resusitasi. Vaksin BCG menunjukkan efikasi yang bervariasi pada orang dewasa dan tidak dapat mencegah reaktivasi pada TB laten. Protein RpfB yang disekresikan M. tuberculosis dalam tahap resusitasi diketahui imunogenik, sehingga berpotensi dikembangkan sebagai kandidat vaksin TB. Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi, mempurifikasi, dan mengetahui imunogenitas protein rekombinan RpfB hasil konstruksi Departemen Mikrobiologi FK UI secara invitro pada splenosit mencit. Protein rekombinan RpfB diekpresikan dalam strain bakteri MRB4 (E. coli BL21 pGEX6p-1 RpfB). Protein diekstraksi dengan sonikasi dan sentrifugasi bertahap kemudian disolubilisasi dengan dapar urea 8M. Protein direnaturasi dalam dapar refolding kemudian diisolasi dengan kolom kromatografi afinitas terhadap GST. Keberadaaan protein dikonfirmasi dengan SDS-PAGE dan Western Blot kemudian dihitung konsentrasinya menggunakan metode Bradford. Uji imunogenitas dilakukan secara invitro menggunakan kultur splenosit mencit yang distimulasi masing-masing dengan 25 μg/ml protein rekombinan RpfB, 25 μg/ml protein GST, 1-2 % mitogen PHA, dan satu kelompok kultur tidak stimulasi sebagai kontrol negatif. Selanjutnya dilakukan booster pada jam ke-24 dan ke-72. Supernatan kultur splenosit dikoleksi pada jam ke-96 kemudian digunakan untuk menganalisis respon IFNγ, IL-12, IL-4, dan IL-10 dengan kit ELISA. Perbedaan respon yang dihasilkan dianalisis secara statistika menggunakan uji T independen pada nilai P<0.05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa protein rekombinan RpfB terekspresi dalam bentuk badan inklusi dengan berat molekul sekitar 66 kDa dan berhasil dipurifikasi dengan konsentrasi 53 μg/ml. Uji imunogenitas menunjukkan protein rekombinan RpfB dapat menstimulasi respon IFNγ dan IL-12, namun tidak menstimulasi respon IL-4 dan IL-10 pada splenosit mencit.

Mortality rate caused by tuberculosis (TB) is high all over the world and only BCG vaccine is currently available. More than 90% of TB infection is latent, where Mycobacterium tuberculosis in dormant state that can be active when host immune response is insufficient or the bacteria promote resucitation. As a vaccine, BCG shows varied efficacy in adults and can not give protection against resucitation of latent TB infection. Resucitation Promoting Factor B (RpfB) is one protein produced by M.tuberculosis in resucitation state and proved to be immunogenic as make it suitable to be use as TB vaccine. Microbiology Department, University Indonesia has successfully construct recombinant pGEX6p-1-RpfB plasmid in BL21 E.coli (known as MRB4 strain) as the aim of this study is to isolate, purify, and analyze recombinant RpfB-GST protein in mice splenocytes in-vitro. After induction with IPTG, protein was extracted by sonication and differential centrifugation then solubilized with buffer contain 8M urea. Protein then renaturated followed by purification with GST chromatography. Protein was confirmed by SDS-PAGE and Western blot using anti-GST. Concentration of isolated protein was measured using Bradford method. Each group of mice splenocytes was treated with 25 μg/ml of recombinant protein RpfB, GST, PHA, and one culture group without treatment; and boosted twice at 24h and 72h. Cell supernatant was collected at 96h and level of IFNγ, IL-12, IL-4, and IL-10 was measured by ELISA. The results showed that RpfB recombinant proteins expressed in the form of inclusion bodies with a molecular weight of about 66 kDa and purified at 53μg/ml. Based on independent t-test analysis, RpfB can stimulate IFNγ and IL-12 but not IL-4 and IL-10."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shelly Zukhra
"Latar Belakang: Tuberkulosis paru (TB) masih menjadi salah satu penyebab morbiditas dan mortalitas di seluruh dunia. Dalam dua dekade terakhir penyakit TB resisten obat (TBRO) telah muncul sebagai ancaman bagi kesehatan masyarakat seluruh dunia. NGAL merupakan partikel granulosit neutrofil yang mengalami pematangan dan menjadi gelatinase. NGAL terlibat dalam kekebalan bawaan untuk menghalangi bakteri mengambil zat besi untuk pertumbuhan. Pada pasien dengan komorbid anemia akan terjadi penurunan kekebalan bawaan sehingga pada TBRO dengan anemia bakteri Mtb akan mendapat zat besi dari tubuh manusia untuk bereplikasi. Namun masih belum terdapat data kadar protein serum NGAL pada pasien TBRO dengan anemia.
Metode : Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional menggunakan desain potong lintang yang dilakukan di poliklinik dan ruang rawat inap MDR RSUP Persahabatan pada bulan Juli-September 2023. Jumlah subyek penelitian adalah 73 pasien TBRO yang belum memulai pengobatan dengan anemia dan tanpa anemia yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Sampel darah subyek diambil sebanyak 3cc.
Serum darah diambil lalu disimpan dalam lemari es suhu -200C. selanjutnya dilakukan pemeriksaan ELISA teknik sandwich dan diambil kadar protein NGAL. Variabel lainnya diambil dari rekam medis RSUP Persahabatan.
Hasil : Pada penelitian ini didapatkan pasien TBRO dengan anemia memiliki IMT yang menunjukkan tingkat malnutrisi yang bermakna (p:0,026, OR 2,9(1,1-7,5). Penelitian ini juga mengidentifikasi peningkatan jumlah neutrofil (p:0,002, OR 0,2(0,06-0,5) dan penurunan jumlah limfosit (p:0,006, OR (4,2 (1,4-9,8) pada kelompok pasien anemia, yang tercermin dalam NLR yang meningkat (p:0,028, OR 0,3(0,09-0,9). Hasil yang ditemukan juga menunjukkan bahwa pasien TBRO dengan anemia memiliki lesi paru yang lebih luas secara statistik (p:0,048, OR 2,7(0,9-7,3). Kadar NGAL menunjukkan hasil median 82,76 (67,59) yang lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok pasien TBRO anemia dan kelompok TBRO tanpa anemia 59,24(91,98) namun tidak bermakna (p: 0,26). Terdapat korelasi yang bermakna kadar NGAL dengan leukosit (r:0,295, p:0,011), neutrofil (r:0,297, p:0,011), limfosit (r:-0,343,p:0,003) dan NLR (r:0,336,p:0,004).
Kesimpulan: Terdapat peningkatan kadar NGAL pada pasien TBRO dengan anemia dibandingkan tanpa anemia namun tidak bermakna secara statistik.

Background: Pulmonary tuberculosis (TB) remains one of the leading causes of morbidity and mortality worldwide. In the last two decades, drug-resistant tuberculosis (DR-TB) has emerged as a global health threat. NGAL is a neutrophil granulocyte- derived protein that undergoes maturation and becomes gelatinase. NGAL is involved in innate immunity by blocking bacteria from acquiring iron for growth. In patients with anemia, there is a reduction in innate immunity, in patient DR-TB with anemia allowing Mtb bacteria to obtain iron from the human body for replication. However, there is currently no data on serum NGAL protein levels in DR-TB patients with anemia.
Methods: This study is an observational research using a cross-sectional design conducted in the outpatient clinic and inpatient ward of MDR RSUP Persahabatan in July-September 2023. The research subjects were 73 subject DR-TB patients who not yet started treatment with or without anemia and met the inclusion and exclusion criteria. Blood samples of the subjects were collected as much as 3cc. The blood serum was separated and stored in a -20°C freezer. Furthermore, ELISA examination using the sandwich technique was performed, and NGAL protein levels were measured.
Results: In this study, DR-TB patients with anemia had BMI indicating significant malnutrition (p: 0.026, OR 2.9(1.1-7.5). This study also identified an increase in the number of neutrophils (p: 0.002, OR 0.2(0.06-0.5) and a decrease in the number of lymphocytes (p: 0.006, OR 4.2(1.4-9.8) in the anemia patient group, as reflected in the increased NLR (p: 0.028, OR 0.3(0.09-0.9). The findings also showed that DR-TB patients with anemia had statistically larger lung lesions (p: 0.048, OR 2.7(0.9-7.3). NGAL levels showed a higher median result between the DR-TB patient group with anemia 82,76 (67,59) and the group without anemia 59,24 (91,98), but it was not statistically significant (p: 0.26). NGAL have significant corelation among leukocyte (r:0,295, p:0,011), neutrophil (r:0,297,p:0,011), limphocyte (r:-0,343,p:0,003) and NLR (r:0,336,p:0,004)
Conclusion: There is a increase in NGAL levels in DR-TB patients with anemia compared to those without anemia. However, this findings do not reach statistical significance.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2023
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Nugroho
"Pendahuluan: Defek korpus tulang vertebra dapat ditatalaksana dengan bermacam-macam prosedur terapi. Sel Punca Mesenkimal (SPM) saat ini menjadi pilihan modalitas terapi pada beberapa penyakit. Namun, efek dari pemberian SPM masih belum diketahui dengan jelas. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi luaran radiologi dan klinis dari implantasi SPM dari umbilical cord pada fusi dari defek korpus tulang belakang yang disebabkan oleh infeksi Mycobacterium tuberculosis.
Metode: Penelitian ini merupakan studi uji klinis yang melibatkan pasien dengan spondilitis TB torakal dan/atau lumbal yang dilakukan implantasi SPM, demineralisasi matriks tulang, dan hidroksiapatit pada tahun 2019-2021 di RSCM. Evaluasi dilakukan terhadap Skor Tiedeman, Skor Briedwell Score, Skor Oswestry Disability Index (ODI), Visual Analogue Score (VAS), and level serum Alkaline Phosphatase (ALP) preoperatif, 1 bulan, 3 bulan, and 6 bulan pasca-operative. Analisis dilakukan menggunakan analisis bivariat dilanjutkan dengan multivariat menggunakan software SPSS versi 25.0.
Hasil: Terdapat 8 subjek pada penelitian ini.  Sejumlah 6 (80,0%) subjek adalah perempuan, dan rerata usia adalah 29,87 ±6.66tahun. Sejumlah 2 subjek terdapat infeksi tuberkulosis ekstraskeletal dan 6 subjek hanya terdapat infeksi spondilitis tuberkulosis. Terdapat peningkatan signifikan pada skor Tiedeman (p<0.001), penurunan signifikan pada skor Briedwell, skor ODI, dan VAS (p<0.001), penurunan level ALP (p=0.135). 
Kesimpulan: Implantasi SPM memberikan hasil yang menjanjikan untuk memicu terjadinya fusi korpus vertebra pada defek tulang korpus vertebra yang disebabkan oleh adanya infeksi Mycobacterium tuberculosis berdasarkan skor Tiedeman, skor Briedwell, skor ODI, dan VAS. Investigasi lebih lanjut diperlukan untuk memastikan hasil dari penelitian ini.

Introduction: There are various treatment of choices in vertebral bone defect caused by Mycobacterium tuberculosis infection. Mesenchymal Stem Cells (MSCs) has become a new treatment modality for several disease. However, the benefit of its use is not well understood. This study aim is to identify the radiological and functional outcome of MSCs implantation in fusion of vertebral bone defect that caused by Mycobacterium tuberculosis infection.
Method: This was a clinical study involving patients with thoracic and/or lumbar tuberculous spondylitis who implanted with MSCs, demineralized bone matrix, and hydroxyapatite in 2019-2021 at RSCM. We evaluated Tiedeman Score, Briedwell Score, Oswestry Disability Index (ODI) Score, Visual Analogue Score (VAS), and serum level Alkaline Phosphatase (ALP) preoperative, 1 month, 3 months, and 6 months post-operative. The analysis was carried out using bivariate analysis followed by multivariate analysis using SPSS 25.0 version.
Results: There were 8 subjects in this study. A total of 6 (75.0%) subjects were women, and the mean age was 29,87 ±6.66 years. There were two subjects with extraskeletal tuberculosis infection and six subjects with spondylitis tuberculosis only. There was significant improvement in Tiedeman Score (p<0.001), significant reduction in Briedwell score, ODI score, and VAS (p<0.001), reduction in ALP level (p=0.135). 
Conclusion: MSCs implantation has promising result to enhance spinal body fusion in vertebral body bone defect caused by Mycobacterium tuberculosis infection according to Tiedeman score, Briedwell score, ODI Score, and VAS. Further investigation with bigger number of subjects in needed to prove this research result.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2021
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>