Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 136007 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Afifah Fadhillah
"Artikel ini menganalisis lanskap linguistik pada rambu petunjuk di ruang publik Expo 2020 Dubai, Uni Emirat Arab, yang diikuti 192 negara di dunia sejak 1 Oktober 2021 sampai 31 Maret 2022. Posisi Dubai, UEA sebagai penyelenggara Expo 2020 Dubai memengaruhi kebijakan bahasa dalam menciptakan situasi lanskap linguistik di lokasi yang dipenuhi pengunjung dari berbagai latar belakang negara, bahasa, dan budaya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana dan apa latar belakang LL ditinjau dari pemilihan bahasa pada rambu petunjuk di ruang publik di Expo 2020 Dubai dengan menggunakan metode kualitatif. Peneliti menggunakan teori Lanskap Linguistik Landry dan Bourhis (1997). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa LL di Expo 2020 Dubai diisi oleh bahasa Arab dan bahasa Inggris yang memiliki fungsi informasi dan simbolik. UEA mengedepankan penggunaan bahasa Arab untuk menunjukkan identitas nasionalnya terhadap ranah internasional di Expo 2020 Dubai yang berkomunikasi dengan bahasa Inggris. Artikel ini dapat bermanfaat sebagai referensi atau pustaka baru bagi para pembaca untuk menambah pengetahuan mengenai kajian lanskap linguistik, terutama di negara Arab, khususnya Dubai, Uni Emirat Arab.

This paper analyzes the linguistic landscape on the guide signs in the public spaces of Expo 2020 Dubai, United Arab Emirates, which was attended by 192 countries in the world from October 1, 2021 to March 31, 2022. Dubai, UAE's position, as the organizer of Expo 2020 Dubai influences language policy in creating a linguistic landscape situation in a location filled with visitors from various national, linguistic and cultural backgrounds. This study aims to find out how and what is the background of LL in terms of language in the instructions in public spaces at Expo 2020 Dubai using qualitative methods. The researcher uses Landry and Bourhis's (1997) Linguistic Landscape theory. The results of this study indicate that the LL at Expo 2020 Dubai is filled by Arabic and English which have informational and symbolic functions. The UAE uses Arabic to show its national identity to the international sphere at Expo 2020 Dubai which communicates in English. This article can be useful as a new reference or library for readers to increase their knowledge of linguistic landscape studies in Arab countries, especially Dubai, United Arab Emirates."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Agung Qosym Yus
"World Expo adalah pameran internasional yang menghadirkan negara-negara dari seluruh dunia untuk memamerkan budaya dan penemuan terbaru mereka dalam pengembangan kelangsungan hidup yang baik di masa depan. Pada tahun 2021 Dubai, Uni Emirat Arab terpilih menjadi tuan rumah World Expo. Uni Emirat Arab memaksimalkan acara ini karena Dubai Expo 2020 merupakan cara yang efektif untuk membangun citra yang baik. Uni Emirat Arab melakukan diplomasi publik melalui serangkaian acara Dubai Expo 2020. Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana strategi diplomasi publik Uni Emirat Arab melalui Dubai Expo 2020. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis upaya-upaya diplomasi publik Uni Emirat Arab melalu Dubai Expo 2020. Periset menggunakan satu konsep dalam hubungan internasional, yakni konsep tiga lapisan diplomasi publik dengan metode riset berupa metode kualitatif yang bersifat deskriptif dengan Teknik wawancara sebagai data primer dan teknik pengumpulan data sekunder berupa kajian pustaka. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa keberhasilan strategi diplomasi publik yang dilakukan oleh masing-masing aktor dari Uni Emirat Arab dapat mencapai tujuan diplomasi publik dalam jangka pendek melebihi ekspektasi di dunia internasional. Upaya-upaya yang dilakukan oleh para aktor hubungan internasional ini sesuai dengan bentuk tiga lapisan diplomasi publik serta cukup memenuhi konten dari setiap lapisan tersebut, yakni: monolog, dialog serta kolaborasi.

The World Expo is an international exhibition that brings countries around the world to showcase their culture and latest discoveries in the development of good survival in the future. In 2021 Dubai, United Arab Emirates was chosen to host the World Expo. The United Arab Emirates maximised this event because Expo 2020 Dubai could be considered an effective way to build a good image. The United Arab Emirates conducted public diplomacy through a series of Dubai Expo 2020 events. The problem in this study is how the United Arab Emirates' public diplomacy strategy through Dubai Expo 2020. This research aims to analyse the United Arab Emirates' public diplomacy efforts through Dubai Expo 2020. Researchers use one concept in international relations, namely the concept of three layers of public diplomacy with a research method in the form of a descriptive qualitative method with interview techniques as primary data and secondary data collection techniques in the form of literature review. The results of this study indicate that the success of public diplomacy strategies carried out by each actor from the United Arab Emirates can achieve public diplomacy goals in the short term beyond expectations in the international world. The efforts made by these international relations actors are in accordance with the form of three layers of public diplomacy and sufficiently meet the content of each layer, namely: monologue, dialogue and collaboration. "
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sirait, Junita Rosalina
"Salah satu aspek terpenting pada suatu terminal bandar udara adalah orientasi penumpang (Wayfinding). Orientasi penumpang dalam wujud sebuah petunjuk informasi yang tepat dan eye-catching merupakan hal vital dalam sebuah penentuan arah yang benar. Hal ini menjadi dasar pemikiran untuk riset selanjutnya yang terdiri dari aspek-aspek penting sebuah papan petunjuk lokasi disertai peletakannya untuk menciptakan sistem wayfinding yang baik.
Pada karya tulis ini, sebuah papan petunjuk lokasi baru yang sesuai dengan karakteristik visual manusia dan teruji oleh sistem eye-tracking dianjurkan penulis. Percobaan yang disertai aplikasi EyeLink Data Viewer tersebut membantu peneliti mengidentifikasi lokasi optimum untuk memaksimalkan tampilan.
Model yang dianjurkan tersebut dapat diaplikasikan pada situasi sebagai peningkatan sistem penunjuk arah pada berbagai lingkungan/ fasilitas umum meliputi terminal pada bandar udara, stasiun, atau mall.

One of the important features of airport passenger terminal layout is passenger orientation (wayfinding). The common availability of wayfinding which include precise and eye-catching information signs is vital for providing help with finding the right directions. It results a future research which concerns the vital aspects of appropriate directional signage as well as its allocation to build good wayfinding system.
In this paper, a subtituting directional signage which based on human visual characteristics tested by eye-tracking system is being proposed. The eye-tracking trials along with EyeLink Data Viewer allow the designer to identify optimum location for signs in a space to maximize visibility.
The proposed model can be widely applied to practical situations so as to improve the design of signage system in various enclosed environments including airport terminals, multi-function railway stations, and shopping malls.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S173
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Hani Sriyani
"Kebun Raya Bogor merupakan destinasi wisata alam yang bermuatan ilmu pengetahuan di Bogor. Penyampaian informasi melalui lanskap lingusitik di kawasan Kebun Raya Bogor menjadi penting untuk para wisatawan lokal maupun mancanegara.  Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan kecenderungan penggunaan bahasa di ruang publik Taman Nepenthes Kebun Raya Bogor. Data penelitian berjumlah 30 yang dibagi menjadi tiga kategori. Metode penelitian yang diterapkan dalam penelitian ini ialah metode kuantitatif dan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa didapatkan data terbanyak dari kategori informasi dan edukasi di tempat penelitian sebanyak 19 LL. Pemakaian bahasa cenderung bahasa Indonesia sebagai bahasa utama pada kategori tersebut. Terdapat alih kode dan campur kode pada LL. Istilah ilmiah juga ditemukan pada teks sebagai edukasi kepada pengunjung mengenai tanaman Nepenthes. Terdapat beberapa pemakaian kata pada LL yang belum sesuai dengan KBBI. Oleh karena itu, pengelola Kebun Raya Bogor perlu meningkatkan kualitas LL, khususnya dalam aspek pemakaian bahasa Indonesia. 

Bogor Botanical Gardens is a natural tourist destination that contains science in Bogor. The delivery of information through linguistic landscapes in the Bogor Botanical Gardens area is important for national and international tourists. This research aims to explain trends in language use in public spaces at Nepenthes Park, Bogor Botanical Gardens. There are 40 data research divided into four categories. The research methods applied in this research are quantitative and qualitative methods. The research results showed that the most data obtained from the information and education category at the research site was 19 LL. Language use tends bahasa Indonesian as the main language in this category. There is code switching and code mixing in LL. Scientific terms are also found in the text to educate visitors about the Nepenthes plant. There are several uses of words in the LL that are not in accordance with the KBBI. In conclusion, the management of the Bogor Botanical Gardens needs to improve the quality of LL, especially in the aspect of using the bahasa Indonesian."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Fachri Bisyir
"Lanskap linguistik berkaitan dengan bagaimana sebuah bahasa ditampilkan, dikelola, dan dimanifestasikan di ruang publik. Salah satu ruang publik yang menjadi ruang bagi lanskap adalah stasiun kereta. Stasiun Manggarai merupakan stasiun kereta di Jakarta Selatan yang memiliki mobilitas yang sangat tinggi. Peran lanskap linguistik menjadi sangat penting untuk mengorganisasi lingkungan stasiun dan menyampaikan informasi serta arahan bagi para pengguna jasa layanan kereta. Penelitian ini bertujuan untuk menguraikan kecenderungan pelaku, penggunaan bahasa, dan efektivitas kalimat yang ditunjukkan lanskap-lanskap di Stasiun Manggarai. Data penelitian dibagi atas dua kelompok, yakni data visual statis sebanyak 86 dan data visual dinamis sebanyak 26. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan teori pendekatan Gorter, Ben-Rafael dkk., Utorodewo dkk., dan Malabar sebagai pisau analisisnya. Hasil penelitian memperlihatkan pelaku otoritas publik mendominasi data lanskap visual statis. Adapun pada data lanskap visual dinamis menunjukkan agregasi yang berimbang antara otoritas publik dan swasta. Variasi penggunaan bahasa Indonesia-Inggris secara bilingual paling banyak digunakan di antara kedua kelompok data. Sementara analisis terhadap kalimatnya menunjukkan secara umum telah efektif, tetapi terdapat beberapa lanskap yang perlu perhatian lebih dalam kesalahan penulisan kosakata bahasa Indonesianya.

The linguistic landscape is concerned with how language is displayed, managed and manifested in public spaces. One of the public spaces that become a space for landscape is the train station. Manggarai Station is a train station in South Jakarta that has very high mobility. The role of linguistic landscape becomes very important to organize the station environment and convey information and directions for train service users. This study aims to describe the tendency of actors, language use, and sentence effectiveness shown by the landscapes at Manggarai Station. The research data is divided into two groups, namely 86 static visual data and 26 dynamic visual data. This research uses a qualitative descriptive method with the Gorter, Ben-Rafael et al., Utorodewo et al., and Malabar approach theories as the analytical knife. The results showed that public authority actors dominated the static visual landscape data. The dynamic visual landscape data shows a balanced aggregation between public and private authorities. Variations in the use of Indonesian-English bilingually are most widely used between the two data groups. While the analysis of the sentences shows that they are generally effective, there are some landscapes that need more attention in the Indonesian vocabulary writing errors."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Radhita Zahra Issaura
"Penelitian ini membahas mengenai lanskap linguistik di Little Tokyo, Blok M, Jakarta Selatan. Little Tokyo lekat dengan nuansa Jepang, terutama pada papan nama tempat, papan pemberitahuan, papan peringatan, dan menu makanan. Bahasa yang terdapat pada penanda publik di Little Tokyo pun bervariasi sehingga terjadinya fenomena bahasa yang multilingual memungkinkan bahasa asing memiliki prestise yang tinggi. Metode yang digunakan pada penelitian ini, yaitu metode kualitatif dan kuantitatif. Teori Landry dan Bourhis (1997), serta Janet Holmes (2013) menjadi acuan dan implementasi pada penelitian ini. Data dikumpulkan melalui dokumentasi lanskap dan didukung dengan wawancara. Berdasarkan hasil identifikasi, sebanyak 391 data LL tersebar dengan didominasi oleh tanda privat sebanyak 378 data, sedangkan tanda pemerintah hanya berjumlah 13 data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat penggunaan ekabahasa, dwibahasa, dan multibahasa pada LL di Little Tokyo. Penggunaan multibahasa ditemukan sebanyak 165 (42,20%) data, yang menandakan bahwa penggunaan multibahasa merupakan fenomena paling umum digunakan jika dibandingkan dengan penggunaan ekabahasa dan dwibahasa. Hal ini karena dominasi penggunaan multibahasa di Little Tokyo disebabkan oleh penduduk yang heterogen dan pengaruh budaya Jepang sehingga bahasa yang digunakan pada ruang publik di sana menggunakan lebih dari satu bahasa. Sementara itu, ditinjau dari sikap bahasa masyarakat, terdapat kecenderungan dominasi penggunaan bahasa asing dalam LL, yang mengindikasikan adanya fenomena ketidaksetiaan terhadap bahasa lokal oleh para pembuat LL di Little Tokyo.

This study discusses the linguistic landscape in Little Tokyo, Blok M, South Jakarta. Little Tokyo is closely associated with Japanese nuances, especially on place name signs, notice boards, warning signs, and food menus. The languages found on public signage in Little Tokyo are varied, leading to a multilingual language phenomenon that allows foreign languages to have high prestige. The methods used in this study are qualitative and quantitative. The theories of Landry and Bourhis (1997), as well as Janet Holmes (2013), are referenced and implemented in this study. Data were collected through landscape documentation and supported by interviews. Based on the identification results, a total of 391 LL (Linguistic Landscape) data points were found, dominated by 378 private signs, while government signs only amounted to 13. The study results show that there is the use of monolingual, bilingual, and multilingual languages in the LL of Little Tokyo. Multilingual use was found in 165 (42.20%) data points. This indicates that multilingual use is the most common phenomenon compared to monolingual and bilingual use. This is because the dominance of multilingual usage in Little Tokyo is caused by the heterogeneous population and the influence of Japanese culture, so that the language used in public spaces there involves more than one language. Meanwhile, from the perspective of community language attitudes, there is a tendency for the dominance of foreign language use in LL, indicating a phenomenon of disloyalty to the local language by the creators of LL in Little Tokyo."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Aulia Maulida Az Zahra
"Lanskap linguistik (LL), yaitu kajian bahasa yang terdapat di ruang publik. LL menjadi salah satu kajian yang terbilang masih baru dan dapat diklasifikasikan ke dalam subbidang sosiolinguistik. Dalam perwujudannya, LL dapat ditemukan di berbagai tempat umum. Salah satunya, yaitu di Stasiun Mass Rapid Transportation Dukuh Atas (SM-DA) sebagai kawasan Transit Oriented Development (TOD). Dengan adanya jalur integrasi antarmoda transportasi di SM-DA, hal itu memunculkan keragaman bahasa yang digunakan oleh masyarakat di sekitarnya. Penelitian ini membahas LL multilingual yang terdapat dalam SM-DA melalui pendekatan sosiolinguistik. Metode penelitian yang digunakan, yaitu deskriptif-kualitatif. Sementara itu, hasil penelitiannya ditemukan identitas lokal di dalam stasiun. Terdapat pula empat variasi bahasa yang digunakan di dalam LL tersebut , antara lain 1) bahasa Indonesia-Inggris, 2) bahasa Indonesia-Betawi, 3) bahasa Indonesia, dan 4) bahasa Inggris.

Linguistic Landscape (LL) refers to the study of languages present in public spaces. LL stands as a relatively nascent field and can be classified within the subdomain of sociolinguistics. In its manifestation, LL can be observed in various public locations, one of which is the Dukuh Atas Mass Rapid Transportation Station (SM-DA), recognized as a Transit Oriented Development (TOD) area. The presence of intermodal transportation integration at SM-DA has fostered linguistic diversity among the surrounding populace. This research delves into the multilingual LL present within SM-DA employing a sociolinguistic approach. The research methodology adopted is descriptive-qualitative. Concurrently, the findings unearthed a local identity within the station. Furthermore, four language variations were identified within this LL, encompassing 1) Indonesian-English, 2) Indonesian-Betawi, 3) Indonesian, and 4) English."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Wiranto Sadono
"ABSTRAK
Jakarta selain sebagai ibu kota negara juga sebagai pusat perdagangan dan kota untuk kunjungan pariwisata sehingga hal tersebut membuat banyak orang baik dari luar Jakarta maupun dari luar negeri untuk datang ke Jakarta dengan banyak kepentingannya.
Aspek terpenting untuk mendukung hal tersebut adalah adanya jalur - jalur transportasi terurama jalur transportasi darat yang mendukung sehingga membuat para pengemudi ataupun para pengguna jalan dapat dengan mudah untuk menjangkau lokasi - lokasi yang dikehendaki.
Jalan - jalan di Jakarta dalam hal teknis terutama untuk konstruksinya umumnya sudah memenuhi standard tetapi untuk hal yang lainnya kurang mendapat perhatian dan divas Lalu lintas jalan raya yaitu mengenai Petunjuk Jalan bagi para pengguna jalan atau yang disebut Rambu rambu lalulintas petunjuk jalan (Possitive Guidance). Rambu- rambu petunjuk jalan adalah terpenting karena jalan tanpa adanya ""Possitive Guidance"" yang benar akan sering membuat para pengguna jalan kebingungan atau bahkan dapat tersesat sehingga pengguna jalan tidak dapat sampai ke tempat yang dituju.
Pada penyusunan tugas akhir ini penulis membahas tentang rambu-rambu petunjuk jalan yang ada pada wilayah Jakarta Timur dan Jakarta Pusat, sedangkan evaluasi yang penulis gunakan adalah dalam segi teknis yaitu berdasarkan jarak pandangan henti atau ""Stoping Sight Distance"" dan juga berdasarkan desain kriteria. Dari analisa tersebut akan dapat diketahui tentang keadaan rambu tersebut apakah memang tepat dalam penempatannya ataukah tidak.

"
2000
S35627
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novry Adityan
"Desain bangunan yang sudah tercipta seringkali masih mempunyai kekurangan-kekurangan untuk bisa ?memandu? manusia di dalam bangunan dan membutuhkan elemen-elemen lain seperti tanda-tanda (sign). Signage memiliki peran yang sengat penting dalam sirkulasi dan navigasi manusia di dalam bangunan, terutama dalam membentuk dan menjaga kenyamanan dan keamanan ketika manusia berkegiatan di dalamnya. Namun adanya signage juga terkait dengan efek visual/kualitas estetika yang ditimbulkannya dan oleh karena itu desain signage harus disesuaikan dengan karakteristik visual dan konteks ruang di sekitarnya. Oleh karena itu, signage yang identik dengan ilmu desain grafis, ternyata juga sangat berhubungan dengan ilmu arsitektur.
Apa saja yang harus diperhatikan ketika merencanakan signage, khususnya di bangunan publik yang sarat akan kegiatan komersil seperti mall? Pada kesempatan ini, penulis akan mencoba memaparkan secara umum hubungan signage dengan arsitektur beserta aplikasi sign dalam suatu bangunan publik, yaitu pada bangunan mall serta keterkaitannya dengan konteks di sekitarnya, melalui studi literatur, dan pengamatan. Secara khusus dibahas bagaimana menerapkan sign-sign untuk kepentingan publik (public sign) di antara sign-sign lain yang ada di dalam mall, agar bisa tetap ?menonjol? sehingga tetap dapat berfungsi dengan baik. Ruang lingkup yang dibahas antara lain mengenai desain signage secara fisik dan bagaimana ia berdiri di sebuah ruangan tiga dimensi yang berkaitan dengan fungsinya sebagai alat wayfinding, serta efek visual/estetika yang ditimbulkannya dalam ruang arsitektural di sekelilingnya.
Dalam bangunan publik seperti mall, Signage yang ditujukan untuk kepentingan publik juga berkompetisi secara visual dengan signage yang bertujuan untuk tujuan pribadi seperti tujuan komersil. Pentingnya public sign untuk kenyamanan pengunjung dan keberhasilan toko-toko di dalam mall, menjadi pertimbangan pihak pengelola mall dalam perencanaan public sign, sehingga signage tersebut dapat tetap bersaing di dalam mall dalam hal menarik perhatian manusia.

Building design that have been made often still have some minus to guide humans in the building and need enother element such as signs. Signage has a very important role for human?s circulation and navigation in a building, especially in order to create and to keep the comfortability and safety when humans have activities in it. However, the existence of signage also has a relationship with visual effect or aesthetic quality that appeared and because of that signage design has to adjust the visual characteristic and spasial context of the surroundings. So, signage that is identical with graphic design knowledge, in fact also have a great connection with architecture.
What else that should be noticed when we design signage, especially in public buildings that is filled by commercial activites like a mall? This time, the author will try to explain generally the connection between signage and architecture along with signnage aplication in public building such as mall and the relation with the surrounding context, through literature study and observation. Specially wil be explained how to apply signs for public importance (public sign) in the middle of another sign in the mall, in order to keep it ?stick out? so it still can function properly. Scope of the writings is about physicaly signage design and how it stands in a three dimensional space that has connection with its function as wayfinding tool, along with visual or aesthetic effect that is appeared by it in the surrounding architectural space.
In public buildings like malls, Signage that is created for public importance compete visually with signage that is created for private purpose such as commercial purpose. The importance of public sign for the visitors comfortability and the succes of stores in the mall, become one of the considerations for the organizer of the mall in designing the public sign, with the result that the signs could compete in the mall in case to atrract human?s attentions.
"
2008
S48452
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Prida Ariani Ambar Astuti
"Logo bagi perusahaan merupakan sebuah tanda, baik berupa gambar maupun stilisasi huruf yang memuat filosofi, misi, dan aspirasi perusahaan. Logo panting bagi sebuah perusahaan, karena jiwa dan kepribadian perusahaan akan tampak dalam logo yang digunakannya. Ilmu tentang tanda dan segala yang berhubungan dengannya adalah ilmu semiotik. Dalam semiotik segala sesuatu yang dapat diamati atau dibuat dapat teramati, mengacu pada hal yang merujuknya, dan dapat diinterpretasikan, adalah tanda. Dengan menggunakan akal sehatnya, seseorang biasanya menghubungkan sebuah tanda pada rujukannya (reference) untuk menemukan makna tanda tersebut.
Ada dua alasan mengapa Hotel Majapahit terpilih sebagai lokasi penelitian, pertama, meskipun logo baru telah ditetapkan untuk digunakan, namun logo lama tetap dipakai, ini berarti Hotel Majapahit saat ini menggunakan dua buah logo, dan alasan kedua adalah masalah waktu, waktu peluncuran logo lama dan logo baru hanya berselang dua tahun.
Dari data yang berhasil dikumpulkan ternyata ada dua tanda yang digunakan dalam logo baru Hotel Majapahit ini, yaitu tanda visual, yang meliputi gambar sebuah bangunan bermenara dengan kibaran bendera pada masing-masing puncak menara, bentuk logo yang bulat telur, serta warna hitam dan transparan yang digunakan didalamnya, dan tanda bahasa. Untuk tanda bahasa sendiri, ada dua bahasa yang digunakan dalam logo baru Hotel Majapahit ini, yaitu bahasa Indonesia untuk kata Hotel Majapahit Surabaya dan bahasa Inggris untuk kata since 1910. Dari tanda-tanda yang terdapat dalam logo barunya ini, Hotel Majapahit ingin menyampaikan pesan sebagai sebuah hotel dengan fasilitas dan layanan kelas satu, layaknya di sebuah istana kerajaan. Selain itu logo barn ini juga berisi harapan Hotel Majapahit agar keadaan di Indonesia kembali seperti situasi pada tahun 1900-an dimana pada waktu itu bisnis perhotelan mengalami perkembangan yang pesat, serta ajakan kepada seluruh bangsa Indonesia untuk bersama-sama menjaga kelestarian bangunan bersejarah ini.
Logo baru ini juga digunakan untuk mengatasi dan mengantisipasi dampak lebih lanjut dari krisis multidimensional yang hingga saat ini masih melanda Indonesia, selain merupakan salah satu strategi yang diterapkan oleh Hotel Majapahit untuk menaikkan tingkat human kamarnya. Sementara dari hasil wawancara dengan pihak manajemen dan karyawan Hotel Majapahit, mereka mengakui bahwa semenjak logo baru ini digunakan, para karyawan ini menjadi lebih bersemangat dalam bekerja."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
T119
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>