Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 153986 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Elvara Kamila Salim
"Air tanah merupakan salah satu sumber kehidupan semua makhluk hidup, tak terkecuali manusia. Air tanah didapatkan dari dalam akuifer di suatu sistem cekungan air tanah. Salah satu cekungan air tanah yang paling aktif dan berkembang, serta dimanfaatkan di Indonesia adalah Cekungan Air Tanah Jakarta. Bertambahnya permintaan akan air bersih untuk keperluan higiene sanitasi harus diiringi dengan kajian mengenai kualitas air tanah untuk mengetahui status mutu air tanah. Penelitian mengenai kualitas air tanah ini akan berfokus pada pada akuifer tertekan di bagian selatan Cekungan Air Tanah Jakarta. Metode yang digunakan dalam penilaian status mutu air ini adalah STORET, yang mengacu pada Kementerian Kesehatan RI No. 32 Tahun 2017 dan penentuan status mutu air yang mengacu pada Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No. 115 Tahun 2003. Dalam penentuan status mutu air, digunakan beberapa parameter fisika dan kimia air tanah, seperti kekeruhan, warna, kesadahan, zat padat terlarut (TDS), pH, besi (Fe), mangan (Mn), sulfat (SO4), nitrat (NO3), nitrit (NO2), timbal (Pb), dan seng (Zn). Berdasarkan analisis yang dilakukan, dari 42 titik pemercontohan yang tersebar di daerah penelitian, sebanyak 6 titik termasuk dalam Kategori A (Memenuhi Standar), 9 titik termasuk dalam Kategori B (Cemar Ringan); 15 titik termasuk dalam Kategori C (Cemar Sedang); dan 12 titik termasuk dalam Kategori D (Cemar Berat). Titik pemercontohan dengan status mutu air tanah yang melebihi batas maksimum umumnya dipengaruhi oleh kandungan unsur besi (Fe) dan mangan (Mn) yang tinggi. Daerah penelitian didominasi oleh tipe fasies air tanah berupa Na-HCO3, Ca-HCO3, dan Mg-HCO3. Penghitungan CaI menunjukkan bahwa proses geokimia yang memengaruhi unsur tersebut adalah direct cation exchange.

Groundwater is a source of life for all living things, including humans. Groundwater is obtained from the aquifer in a groundwater basin system. One of the most active and developing groundwater basins in Indonesia is the Jakarta Groundwater Basin. The increasing demand for clean water for sanitation hygiene purposes must be accompanied by a study of groundwater quality to determine the status of groundwater quality. This research on groundwater quality will focus on confined aquifers in the southern part of the Jakarta Groundwater Basin. The method used in assessing the status of this water quality is STORET, which refers to the Ministry of Health of the Republic of Indonesia No. 32 of 2017 and determination of water quality status which refers to the Decree of the Minister of the Environment No. 115 of 2003. In determining the status of water quality, several physical and chemical parameters of groundwater are used, such as turbidity, color, hardness, dissolved solids (TDS), pH, iron (Fe), manganese (Mn), sulfate (SO4), nitrate (NO3), nitrite (NO2), lead (Pb), and zinc (Zn). Based on the analysis conducted, of the 42 pilot points spread over the research area, 6 points are included in Category A (Meeting Standards), 9 points are included in Category B (Light Polluted); 15 points are included in Category C (Medium Polluted); and 12 points are included in Category D (Heavy Polluted). The sampling points with the groundwater quality status exceeding the maximum limit are generally influenced by the high content of iron (Fe) and manganese (Mn). The research area is dominated by the type of groundwater facies in the form of Na-HCO3, Ca-HCO3, and Mg-HCO3. The calculation of CaI shows that the geochemical process that affects the element is direct cation exchange."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nathassya Sherly Chinza Pratiwi
"Zonasi kualitas airtanah pada wilayah utara Cekungan Airtanah Jakarta dilakukan untuk mengetahui zona kualitas airtanah yang layak bagi keperluan higiene sanitasi berupa kebersihan perorang, meliputi keperluan mandi, sikat gigi, keperluan cuci bahan pangan, peralatan makan, pakaian, dan kakus, serta dapat digunakan sebagai air baku untuk air minum. Penilaian kelayakan kualitas airtanah ini berfokus pada parameter fisika dan kimia airtanah di akuifer tidak tertekan menggunakan metode STORET dengan nilai kadar maksimum yang digunakan berdasarkan standar baku mutu menurut Peraturan Menteri Kesehatan No. 32 Tahun 2017. Penelitian ini juga memetakan muka airtanah berdasarkan pengukuran muka airtanah, serta menganalisis jenis air, persebaran ion utama, kontrol kandungan airtanah, dan fasies airtanah yang kemudian mengintegrasikan kaitan antara tiap aspek analisis yang telah dilakukan. Berdasarkan pengukuran muka airtanah, diketahui pada wilayah utara Cekungan Airtanah Jakarta memiliki kontur muka airtanah yang berkisar antara <0 – 21 mdpl. Sedangkan zona kualitas airtanah berdasarkan hasil penilaian dengan metode STORET didapat empat status mutu air diantaranya “Memenuhi Standar”, “Cemar Ringan”, “Cemar Sedang”, dan “Cemar Berat” di mana diketahui pada status mutu air yang menunjukkan status cemar umumnya didominasi oleh unsur Mangan (Mn), Besi (Fe), Nitrat (NO3), TDS, Nitrit (NO2), dan Kesadahan yang melebihi kadar maksimum menurut Peraturan Menteri Kesehatan No. 32 Tahun 2017. Wilayah dengan status mutu air “Memenuhi Standar” dan “Cemar Ringan” yaitu wilayah selatan dan barat pada wilayah penelitian memiliki kualitas airtanah dengan kategori baik sekali hingga baik, sehingga wilayah ini menjadi wilayah yang direkomenasikan sebagai wilayah aman konsumsi untuk keperluan higiene sanitasi bagi masyarakat.

The zoning of groundwater quality in the northern area of the Jakarta Groundwater Basin is carried out to determine the appropriate groundwater quality zone for sanitation hygiene needs in the form of personal hygiene, including bathing, toothbrushing, washing food, eating utensils, clothes, and latrines, and can be used as water, raw water for drinking. This groundwater quality feasibility assessment focuses on the physical and chemical parameters of groundwater in unconfined aquifers using the STORET method with the maximum grade value used based on quality standards according to the Regulation of the Minister of Health no. 32 of 2017. This study also maps the groundwater level based on groundwater level measurements, and analyzes water types, distribution of main ions, kontrol of groundwater content, and groundwater facies which then integrates the relationship between each aspect of the analysis that has been carried out. Based on groundwater level measurements, it is known that the northern area of the Jakarta Groundwater Basin has a groundwater level contour that ranges from <0 – 21 masl with an area that covers the northern area of the Jakarta Groundwater Basin. While the groundwater quality zone based on the results of the assessment using the STORET method obtained four water quality statuses including "Meeting Standards", "Light Polluted", "Medium Polluted", and "Heavy Polluted" where it is known that the water quality status indicates the polluted status is generally dominated by the elements Manganese (Mn), Iron (Fe), Nitrate (NO3), TDS, Nitrite (NO2), and Hardness which exceeds the maximum level according to the Regulation of the Minister of Health No. 32 of 2017. Areas with water quality status "Meet Standards" and "Lightly Polluted" namely the southern and western regions of the research area have groundwater quality in the very good to good category, so this area is recommended as a safe area for consumption for hygiene sanitation purposes for the community."
Jakarta: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rana Fathinah Arifah
"Cekungan Air Tanah Jakarta merupakan CAT lintas provinsi yang meliputi Provinsi DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten. Seiring dengan peningkatan populasi dan pembangunan, cekungan air tanah akan semakin rawan terhadap suatu isu permasalahan apabila tidak dilakukan konservasi. Tangerang merupakan daerah yang sebagian wilayahnya termasuk ke dalam CAT Jakarta yang memiliki jumlah kepadatan penduduk dan industri yang tinggi, sehingga berdampak kepada peningkatan pengambilan air tanah dan kualitas air tanah. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui fasies geokimia dan kualitas air tanah pada akuifer dangkal di Tangerang dan sekitarnya menggunakan metode indeks pencemaran dengan mengacu kepada Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 492/MENKES/PER.IV/2010 tentang persyaratan kualitas air minum. Analisis dilakukan terhadap 30 titik sumur bor hingga kedalaman 40 meter. Berdasarkan analisis data bor didapatkan litologi penyusun daerah penelitian terdiri atas batulempung, batulanau, batupasir, dan tuf. Analisis geokimia air tanah menunjukan terdapat fasies CaMgHCO3 30%, CaMgSO4 13%, NaCl 30%, dan NaHCO3 27%. Evaluasi kualitas air tanah menghasilkan nilai sekitar 2.5 – 6.3. Dari data tersebut dapat disimpulkan fasies air tanah yang dominan merupakan fasies kalsium magnesium hidroksida dan natrium klorida serta air tanah pada akuifer dangkal memiliki tingkat pencemaran ringan – sedang. Oleh karena itu perlu dilakukan pengelolaan dan konservasi air tanah untuk mengurangi tingkat pencemaran air.

Jakarta Groundwater Basin is a cross-provincial groundwater basin covering DKI Jakarta, West Java, and Banten Provinces. Along with the increase in population and development, groundwater basins will be more vulnerable to a problem if conservation is not carried out. This research was conducted in Tangerang, which part of its territory is included in Jakarta Groundwater Basin. Tangerang has a high population density and industry, which has an impact on increasing groundwater abstraction and groundwater quality. This research aims to determine the geochemical facies and groundwater quality in shallow aquifers in Tangerang and its surroundings. The method used in this research is using the pollution index method for drinking water quality based on the Regulation of the Minister of Health of the Republic of Indonesia Number 492. The analysis was carried out on 30 drilled well points to a depth of 40 meters. Based on the analysis of drill data, it was found that the lithology that composes the research area consists of claystone, siltstone, sandstone, and tuff. Geochemical analysis of groundwater shows that there are 30% CaMgHCO3; 13% CaMgSO4; 30% NaCl; 27% NaHCO3 hydrogeochemical facies. Evaluation of groundwater quality yields a value of about 2.5 – 6.3. From these data, it can be concluded that the dominant groundwater facies is the calcium magnesium hydroxide and sodium chloride facies, groundwater quality in shallow aquifers has mild to moderate pollution levels. Therefore, it is necessary to manage and conserve groundwater to reduce the level of water pollution."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rika Cantika Putri
"Air merupakan sumber daya untuk melindungi lingkungan dan memenuhi kebutuhan manusia, khususnya di daerah DKI Jakarta dan sekitarnya yang mengalami peningkatan jumlah penduduk. Air tanah menjadi sumber air bersih yang relevan, mengingat jumlah sistem penyediaan air bersih yang sangat terbatas. Kualitas air tanah menjadi salah satu isu penting karena fungsinya dalam kebutuhan rumah tangga, industri, maupun kebutuhan lainnya. Penelitian ini dilakukan di area selatan Cekungan Air tanah Jakarta akuifer pada tidak tertekan bertujuan untuk melakukan evaluasi terhadap air tanah yang memenuhi standar kualitas baku mutu untuk keperluan air minum, penduduk, industri, dan lainnya. Penelitian ini menggunakan data parameter fisika-kimia air tanah tahun 2023 mencakup kekeruhan, zat padat terlarut (TDS), pH, Besi (Fe), Mangan (Mn), Nitrat (NO3), dan Nitrit (NO2), serta mengacu terhadap Peraturan Kementrian kesehatan No. 02 Tahun 2023 dan menggunakan metode Indeks Pencemaran yang mengacu terhadap Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No. 115 Tahun 2003. Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan pada daerah penelitian terdapat 4 titik dengan kategori memenuhi standar baku mutu (baik), 41 titik sumur dengan kategori cemar sedang, dan 10 titik dengan kategori cemar berat. Tingkat pencemaran pada daerah penelitian disebabkan oleh antropogenik dan batuan penyusun yang dominan bersifat permeabel. Tipe fasies air tanah yang mendominasi daerah penelitian adalah Magnesium Bikarbonat (Mg-HCO3) dan Calcium Chloride (Ca-Cl) dengan pengontrol utama air tanah berupa interaksi dengan batuan.

Water is a resource for protecting the environment and meeting human needs, especially in DKI Jakarta and surrounding areas, which are experiencing an increase in population. Groundwater is a relevant source of clean water, considering the limited supply of a clean water systems. The quality of groundwater is an important issue due to functions in households, industries, and other needs. This research uses groundwater physical and chemical parameter data for 2023 including turbidity, dissolved solids (TDS), turbidity, pH, Iron (Fe), Manganese (Mn), Nitrate (NO3), and Nitrite (NO2), refers to Ministry of Health Regulation No. 02 of 2023 and uses the Pollution Index method which refers to the Minister of Environment Decree No. 115 of 2003. Based on the results of the analysis carried out in the research area, there are 4 points in with categories that meet the quality standards (good), 41 well points with moderately contamination, and 10 points with severe contamination. The level of pollution in the study area is caused by anthropogenic and permeable dominant constituent rock. The type of groundwater facies that dominate the study area are Magnesium Bicarbonate (Mg-HCO3) and Calcium Chloride (Cal-Cl) with the main controller of groundwater being the interaction with rock."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ferryati Masitoh
"Air merupakan sumber daya alam yang sangat penting bagi kehidupan. Pertumbuhan penduduk yang pesat dan peningkatan aktivitas menyebabkan meningkamya kebutuhan air dan terjadinya perubahan penggunaan laban dari lahan bervegetasi menjadi Iahan terbangWl. Kedua hal tersebut memberikan dampak yang tidak baik terhadap kelestarian air tanah, terutama di CAT Jakarta. Penelilian ini berfungsi untuk mengetahui . faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya penurunan cadangan air tanah di CAT Jakarta, menganalisis pengaruh pertumbuhan penduduk dan peruhahan penggunaan lahan terbadap penurunan cadangan air tanah di CAT Jakarta melalui model sistem dinamis, serta untuk menganalisis skenario yang dapat diterapkan daiam melestarikan air tanah di CAT Jakarta. Penelitian rnenggunakan pendekatan mix method yang menggabungkan metode kuantitatif dan kualitatif dengan menggunakan permodelan sistem dinamis untuk mengatahui hubW1gan antar faktor. Metode penelitian yaitu dengan interpretasi citra satelit dan survey lapangan. Ana1isis yang digunakan untuk menjawab tujuan penelitian menggunakan pennodelan sistem dinamik. Mode) yang dibuat mempunyai validasi yang diukur dengan menggunakan Atvf£ sebesar 3,3!% untuk penduduk dan 0,02% untuk lahan sehingga model dianggap valid. Berdasarkan model faktor-faktor yang mempengaruhi penurunan cadangan air tanah antara lain: menurunnya luas lahan resapan meningkatnya lahan terbangun; meningkatnya jumlah penduduk, rendahnya laju imbuhan air tanah dan rendahnya layanan PAM.

Water is a natural resource that is essential for life. Rapid population growth and an increase in the activity causing the increasing need for water and land use change modeling of vegetated area into built up area. Both of these give significant effect for the sustainability of groundwater, especially in Jakarta Groundwater Basin, Aims of this research are try to determine the factors that ted to a decrease in reserves of groundwater in the Jakarta Groundwater Basin (CAT). Analyze the effect of population growth and land use change on groundwater reserves decline in Jakarta"s CAT through dynamic system model, as well as to defined scenarios that can he applied in preserving groundwater in Jakarta's CAT. This research combines both quantitative and qualitative methods. Dynamic system modeling used to determine the relationship between one and another factors while land use change data obtained from satellite imagery and field survey. Dynamic system model validation measured using AME of 3.31% for the population aod 0.02% for the laod so that the model is considered valid. Based on the model, the factors that influence the decline of groundwater reserves include: declining water catclunent area, increasing built up area, increasing population growth, low rate of numerical groundwater and low water service from PAM (Drinking Water Company). Increased of built up area by 0.8% per year as well as the rate of population growth of 2,52% per year causing a decrease in groundwater reserves of 0.49% per year. Preservation of groundwater can be scripted in the model by using a 4 (four) scenarios, which are (1) decrease of built up area (scenario I), (2) decrease in birth rate (scenario II), (3) improved piped water service (scenario III) and (4) combination of decline birth and an increase water service from PAM (scenario IV). The result show that scenario IV is an optimistic scenario that has greatest opportunity to apply and provide better sustainability option for groundwater condition compared to other scenarios."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2011
T31658
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Lisana Karomah
"Latar Belakang: Higiene sanitasi dan tingkat kontaminasi Escherichia coli pada makanan di tempat wisata perlu diukur sebagai dasar pertimbangan dalam upaya pengendalian kontaminasi makanan untuk menjamin kesehatan para pengunjung
Tujuan: Tujuan utama dalam penelitian ini adalah mengetahui hubungan antara higiene sanitasi terhadap tingkat kontaminasi Escherichia coli pada makanan dan minuman di Taman Margasatwa Ragunan
Metode: Penelitian dilakukan dengan menggunakan desain studi potong lintang Sebanyak 24 Tempat Pengolahan Makanan terpilih diambil secara total sampel Pengumpulan data dilakukan menggunakan kuesioner dan uji laboratorium Setelah itu dilakukan analisis univariat dan bivariat dengan menghubungkan variabel independen dengan variabel dependen
Hasil: Hasil studi menunjukkan sebagian besar responden memiliki pengetahuan kurang baik 58 3 perilaku baik 75 0 tempat pembuangan sampah tidak memenuhi syarat 70 8 sanitasi peralatan pengolahan makanan tidak memenuhi syarat 62 5 penyimpanan bahan makanan dan makanan jadi memenuhi syarat 54 2 dan tingkat kontaminasi Escherichia coli memenuhi syarat 91 6 Hasil uji bivariat menunjukkan tidak adanya hubungan yang signifikan secara statistik antara seluruh variabel independen dan variabel dependen
Kesimpulan: Higiene sanitasi makanan tidak berhubungan dengan tingkat kontaminasi Escherichia coli pada makanan dan minuman di Taman Margasatwa Ragunan

Background: Hygiene sanitation and levels of Escherichia coli contamination in food in tourist spot need to be measured as a basis for consideration in an effort to control food contamination to ensure the health of visitors
Objectives: The main objective of this research was to determine the relationship between hygiene sanitation against contamination levels of Escherichia coli in food in the Ragunan Zoo
Methods: The study was cross sectional study design A total of 24 canteen selected taken place in the total sample Data was collected using a questionnaire and laboratory test After that the univariate and bivariate analysis was done by linking the dependent and independent variables
Results: The study showed that most respondents have a poor knowledge 58 3 good behavior 75 0 not eligible landfills 70 8 not eligible sanitary food processing equipment 62 5 eligible storage of foodstuffs and food 54 2 and the level of Escherichia coli contamination was eligible 91 6 Bivariate test results showed no statistically significant association between all independent variables and the dependent variable
Conclusion: Food sanitation hygiene is not related to the level of Escherichia coli contamination in food and beverages in the Ragunan Zoo
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
S58973
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diinii Haniifah
"Seiring bertambahnya penduduk, meningkatkan kebutuhan air bersih yang menyebabkan manusia terus melakukan pemompaan air tanah secara terus-menerus. Masalah pada penelitian ini adalah dengan dipompanya air tanah secara berlebih akan menyebabkan rongga-rongga di dalam tanah menjadi kosong, sehingga mempermudah zat polutan masuk dan mencemari air di dalamnya. Hal tersebut diperparah dengan aktivitas manusia yang tidak memperhatikan limbah yang mereka hasilkan, seperti menjaga sistem sanitasi dengan baik. Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis penyebab penurunan kualitas air tanah dan dan upaya yang dapat dilakukan dalam rangka menigkatkan kualitas air tanah. Metode penelitian ini adalah metode campuran yang terdiri atas metode kuantitatif dan kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukan kualitas air tanah di wilayah perkotaan tidak memenuhi standar baku mutu air minum untuk parameter biologi dengan indikator Total koliform karena faktor sanitasi yang buruk. Kesimpulan pada penelitian adalah upaya menjaga kualitas air tanah dengan mengubah persepsi masyarakat, mengubah kapasitas pemompaan air tanah, dan memperbaiki faktor sanitasi.

As the population increases, the need for clean water increases which causes humans to continue pumping groundwater continuously. The problem in this study is that excessive pumping of groundwater will cause voids in the soil to become empty, making it easier for pollutants to enter and contaminate the water in it. This is exacerbated by human activities that do not pay attention to the waste they produce, such as maintaining proper sanitation systems. The objective of this research is to analyze the causes of the decline in groundwater quality and the efforts that can be made to improve the quality of groundwater. The methods research is a mixed method consisting of quantitative and qualitative methods. The results of this study indicate that the quality of groundwater in urban areas does not meet drinking water quality standards for biological parameters with the Total coliform indicator due to poor sanitation. The conclusion of the research is efforts to maintain groundwater quality by changing people's perceptions, changing groundwater pumping capacity, and improving sanitation factors."
Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alfiyah Shinta Suleman
"Institusi pendidikan memiliki sarana tempat penjualan makanan yang khusus disediakan untuk murid atau mahasiswa, guru atau dosen, dan staf administrasi.
Keberadaan tempat pengolahan makanan di tingkat universitas bertujuan untuk memudahkan hal tersebut sehingga dapat terpenuhinya kebutuhan makanan dan minuman yang terlindungi dan terjamin kesehatannya sehingga tercipta tenaga kerja yang produktif.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya oleh Susanna,dkk tentang Kontaminasi Bakteri Pada Makanan dan Minuman yang Dijajakan di Kantin Universitas ?X? Tahun 2008, melaporkan bahwa semua kelompok makanan (tidak berkuah, berkuah, bersambal, dan sambal) semuanya positif Escherichia coli dan terkontaminasi Salmonella. Makanan bersambal 37,5% positif E. coli. Begitu juga dengan kontaminasi Salmonella, terjadi pada semua kelompok makanan dan sambal dengan kadar terbanyak pada makanan bersambal (33,33%). Hal ini tidak memenuhi persyaratan keputusan menteri kesehatan nomor 715/MENKES/SK/V/2003, yakni angka E. coli harus 0/gram contoh makanan dan minuman.
Menurut Kepmenkes No. 715 tahun 2003 laik fisik tempat pengolahan
makanan tidak dengan mudah diperoleh tetapi melalui beberapa tahapan penilaian.
Permohonan sertifikat laik fisik jasaboga dilengkapi dengan surat-surat seperti bukti pernah mendapatkan pelatihan hygiene sanitasi makanan minimal satu orang penjamah makanan, surat penanggung jawab jasaboga, dan rekomendasi dari asosiasi jasaboga. Laik fisik dalam ketentuan tersebut yakni dengan skoring penilaian laik sebesar 65 ? 70 untuk golongan A1. Universitas ?X? memiliki tempat pengolahan makanan yang masuk kedalam golongan A1, karena jangkauan penyajiannya terbatas yakni hanya kepada mahasiswa, dosen, dan staff akademik. Dan dari keseluruhan
kantin yang ada di Universitas ?X? tidak memiliki karyawan tetap yang membantu.
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran hubungan sanitasi kantin dan pelatihan penjamah makanan dengan laik fisik tempat pengolahan makanan di Universitas ?X? Depok tahun 2008. Metode penelitian menggunakan desain cross sectional, dengan menggunakan data sekunder penelitian Susanna, dkk tahun 2008. Hasil penelitian ini menyatakan semua variabel sanitasi kantin seperti konstruksi bangunan, dinding, langit-langit (plafon), ventilasi, penerangan, kualitas fisik air, sumber air bersih, pembuangan air kotor, toilet, tempat sampah, dan pencucian peralatan tidak berhubungan dengan laik fisik tempat pengolahan makanan karena nilai p yang diperoleh lebih besar dari nilai alpha 0,05 begitu juga dengan variabel pelatihan penjamah makanan tidak berhubungan dengan laik fisik tempat pengolahan makanan dengan nilai p yang dihasilkan sebesar 1.
Perlu ada perbaikan untuk semua komponen sanitasi kantin. Pihak universitas diharapkan mampu memberikan pelatihan hygiene sanitasi makanan kepada penjamah makanan bekerjasama dengan dinas kesehatan yang dilakukan secara rutin dan serentak."
Depok: Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Euis Ratna Sari
"ABSTRAK
Penelitian ini mengidentifikasi dan menganalisis pelaksanaan program peningkatan penggunaan jamban sehat di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Kramat Jati tahun 2014. Konsep yang digunakan adalah kerangka kerja Laverack (2000) dan data dikumpulkan dengan kuesioner rumah tangga dan wawancara mendalam. Temuan adalah sebagai berikut:
  1. Tujuan program puskesmas merujuk pada tujuan dan prioritas Suku Dinas Kesehatan.
  2. Belum ada keselarasan antara pelaksanaan program dengan pemberdayaan masyarakat.
  3. Untuk melaksanakan program, puskesmas kecamatan hanya memiliki dua sanitarian sedangkan idealnya terdapat 5 orang.
  4. Belum terdapat peraturan tentang pelaksanaan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM).
  5. Baru 37% responden rumah tangga mengikuti 1 kali pemicuan STBM.
  6. Ketua RT mendukung penggunaan jamban sehat namun rencana pembuatan septic tankbelum terlaksana.
  7. Hingga saat ini. pencapaian penggunaan jamban sehat puskesmas adalah 73.92% masih jauh dari target Suku Dinas Keshatan (100%).
Saran peneliti adalah dalam melakukan program STBM harus disesuaikan dengan karakteristik masyarakat, Suku Dinas Kesehatan agar menyusun kebijakan operasional dari peraturan STBM, dan meresmikan tim kerja masyarakat menjadi tim kerja khusus sesuai peraturan menteri kesehatan.


ABSTRACT
This study identified and analyzed the implementation of healthy latrine usage at Kecamatan Kramat Jati,2014. Laverack theory was used to build the conceptual work and data was collected through questionnaire to households and in-depth interview to the health center staff. The findings were
  1. The program?s objectives of the health center referred to the vision and mission of the Sub District Health Office.
  2. The program implementation is yet to be aligned with the community empowerment.
  3. Health center only has two sanitarians whereas ideally has 5 sanitarians.
  4. There is no operational regulation for the STBM program.
  5. Only 37% respondents attended the trigger activities which was only once.
  6. The formal head of RT support the healthy latrine usage but septic tank was not built so far.
  7. Target of healthy latrine usage in health center is 73,92%, which is still so far from sub district health office target.
Recommendations given in implementing CLTS program should be adjusted with community characteristics,Sub District Health Office should arrange operational regulationsof CLTS programs, andformalizethe community workingteambecomesa specialteamwork according to the rulesof health minister."
2015
S60002
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simangunsong, Bellini
"ABSTRAK
Escherichia coli merupakan bakteri yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan pada sistem pencernaan manusia. Gangguan tersebut biasanya disebut sebagai penyakit bawaan makanan foodborne disease . Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan fasilitas sanitasi kantin dengan kontaminasi Escherichia coli pada makanan di kantin Universitas X tahun 2015. Penelitian ini menggunakan desain studi cross sectional potong-lintang , dengan sumber data sekunder penelitian Susanna et al tahun 2015 mengenai ldquo;Penelitian Sanitasi Laik dan Hygiene pada Makanan dan Minuman yang Dijajakan di Kantin Universitas X Tahun 2015 rdquo;. Sampel diambil dari 16 lokasi Universitas dengan jumlah 80 sampel. Variabel independen yang diamati yaitu sarana air bersih, pembuangan air limbah, toilet, tempat sampah, tempat cuci tangan, tempat mencuci peralatan, tempat mencuci bahan makanan, dan peralatan pencegah masuknya serangga dan tikus. Sedangkan variabel dependen adalah kontaminasi makanan oleh E. coli. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sampel makanan yang terkontaminasi sebanyak 58,8 n=47 . Hasil bivariat menunjukkan nilai - p melebihi angka 0,05. Dengan demikian, hipotesis penelitian ditolak yang berarti semua fasilitas sanitasi tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan kontaminasi E. coli pada makanan. Hasil penelitian ini menyarankan bahwa pihak PK3L hendaknya melakukan pengawasan rutin terhadap kualitas bakteriologis pada makanan maupun minuman yang dijual serta peneliti selanjutnya melakukan pemeriksaan E. coli terhadap sampel usap alat makanan, sampel usap alat masak, sampel air dan usap dubur.

ABSTRACT
Escherichia coli is a bacteria that can caue health problems in the human digestive system. The purpose of this study is to determine the correlation of sanitation facilities and contamination of E. coli on food in canteen of University X. Design of this study is cross sectional by using secondary data from Susanna et al research ldquo Sanitation and Hygiene on Food and Beverage being Served at Cafeteria of University 2015 rdquo . Samples were taken from 16 locations with 80 sample. Independent variables were clean water facilitation, sewage disposal, toilet, garbage container, hand washing facility, utensils washing facility, food washing facility, and insect and mouse prevention equipment. The dependent variable is food contamination by E. coli. The result of this study indicate that 58,8 n 47 of foods was contaminated. Bivariate analysis shows p value which is more than 0,05. Therefore, the research hypothesis is rejected which means that all sanitation facilities have no relationships to contamination of E. coli. This study suggests PK3L to do routine examination for bacteriological quality on food and beverages and the next reseacher to investigate E. coli on foodstuff swab samples, cooking swab samples, water samples and rectal swab."
2017
S69311
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>