Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 189960 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dara Indirawati Subekti
"Skripsi ini mengkaji tentang dasar hukum stock split dan reverse stock split sebagai aksi korporasi di pasar modal Indonesia. Stock split dan reverse stock split merupakan aksi korporasi yang dilakukan perusahaan untuk mengendalikan harga saham dalam meningkatkan perdagangan. Saat ini, peraturan yang ada tersebar secara terpisah dalam UUPT, peraturan BEI, peraturan OJK. Namun, ruang lingkup regulasi masih terbatas dan tidak memberikan klarifikasi tentang persyaratan dan kontrol atas tindakan tersebut. Sementara itu, praktik di Singapura, Hong Kong dan Amerika Serikat memberikan regulasi yang luas tentang pembatasan, serta kontrol yang jelas dari Bursa atas stock split dan reverse stock split. Penelitian ini menerapkan penelitian yuridis normatif yang menggunakan pendekatan perundang-undangan dan komparatif. Setelah membandingkannya dengan peraturan yang setara di Singapura, Hong Kong dan Amerika Serikat, penelitian ini menyimpulkan bahwa Indonesia belum memberikan landasan hukum dan lingkup pengaturan yang memadai mengenai stock split dan reverse stock split. Oleh karena itu, diperlukan pengaturan lebih lanjut mengenai stock split dan reverse stock split untuk meningkatkan good corporate governance dan memitigasi risiko yang timbul dari praktik stock split dan reverse stock split yang tidak diawasi.

This thesis examines the legal basis for stock split and reverse stock split as corporate actions in Indonesian capital market regulations. Stock split and reverse stock split are corporate actions implemented by companies to control the stock price in improving trading. Currently, the existing regulations are scattered separately in the Company Law, IDX and OJK regulations. However, the scope of regulation is still limited and offers no clarifications on the requirements and control over the actions. Meanwhile, the practice in Singapore, Hong Kong and the United States provided extensive regulations on the limitations, along with clear control of the Exchange over stock split and reverse stock split. The thesis implements a normative juridical research, which uses statutory and comparative approach. After comparing it with equivalent regulation in Singapore, Hong Kong and the United States, the thesis concludes that Indonesia has not provided sufficient legal grounds and scope of regulation on stock split and reverse stock split. Therefore, this thesis recommends that the regulation on stock split and reverse stock split needs improvement in order to enhance good corporate governance and mitigate the risks that comes with unsupervised stock split and reverse stock split practices."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Misykah Yudria Warma
"Penelitian ini menggunakan metode studi peristiwa dengan tujuan mengetahui apakah terdapat abnormal imbal hasil saham (abnormal return) yang negatif. Selain itu, penelitian ini juga melakukan pengujian apakah terdapat perbedaan imbal hasil saham dan aktivitas volume perdagangan (trading volume activity) pada saat sebelum dan sesudah konsolidasi saham (reverse stock split). Sampel yang digunakan adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2001-2012 yang melakukan konsolidasi saham. Analisis dilakukan dengan menggunakan uji t dan uji t berpasangan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa:
1) Terdapat abnormal return yang negatif dan signifikan di sekitar pengunguman reverse stock split,
2) Terdapat perbedaan yang signifikan pada abnormal return sebelum dan sesudah pengunguman reverse stock split,
3) Tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada volume perdagangan pada saat sebelum dan sesudah reverse stock split.

The research uses event study method in order to examine the siginificance of negative abnormal return aroud announcement date and the difference on abnormal return and trading volume before reverse stock split and after reverse stock split. The sample used is listed company in Indonesian Stock Exchange for the period 2001-2012 which have done reverse stock split. The analyses of this research were performed using paired t test and t test.
The result showed that:
1) There is negative and significant anormal return around announcement date,
2)There is the differences on abnormal return before reverse sock split and after reverse stock split,
3) There is no significant differences on trading volume beforereverse stock split and after reverse stock split.
"
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2014
S54928
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adam Khaliq Soelaeman
"Skripsi ini membahas tentang berbagai aspek pemberlakuan dan aspek perlindungan pemegang saham dalam aksi reverse stock split pada dinamika pasar modal di Indonesia. Reverse stock split adalah penggabungan nilai nominal saham yang dilakukan oleh emiten / perusahaan dengan menggunakan rasio tertentu. Hasil akhir dari aksi reverse stock split adalah nilai nominal saham menjadi lebih tinggi dan jumlah saham emiten / perusahaan beredar menjadi lebih sedikit. Penelitian ini merupakan penelitian yuridis normatif dengan menggunakan pendekatan peraturan perundang-undangan, pendekatan perbandingan dan pendekatan kasus. Penelitian ini menyimpulkan bahwa pemberlakuan aksi reverse stock split di pasar modal Indonesia masih belum banyak dilakukan. Hingga saat ini belum ada peraturan yang secara khusus mengatur tentang aksi reverse stock split. Dalam aspek perlindungan pemegang saham, pemberlakukan aksi reverse stock split disertai dengan mekanisme perlindungan terhadap pemegang saham minoritas dengan cara membeli saham-saham yang berpotensi odd lot oleh pembeli siaga.

This thesis discusses the various aspects of enforcement and shareholders protection in a corporate action named Reverse Stock Split in the dynamics of capital markets in Indonesia. Reverse stock split done by the corporate by merging the nominal value of shares issued by the issuer / company by using a specific ratio. The end result of the action of the reverse stock split is the nominal value of shares to be higher and the number of shares of the issuer / company become less in number. This research is a normative judicial approach using regulations, comparative approach and case approach. This study concludes that implementation of reverse stock split in Indonesia's capital market is still not widely applied. Until now there is no legislation that specifically regulates the action of the reverse stock split. In the aspect of shareholder protection, the enforcement action of the reverse stock split is accompanied by a protective mechanism against the minority shareholders by buying the stocks that have odd lot potential. This buying will be performed by a standby buyer.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
S43124
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
"The objective of this study is to investigate whether market reacts to reverse stock split announcement. If market reacts to the announcement therefore the announcement has information content and vice versa
"
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
MDB 6:2 (2007)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Yunieta Anny
"Perkembangan pasar modal sejak tahun 1977 hingga scat ini terjadi karena dukungan semua perangkat pasar modal. Salah satu dukungan yang penting adalah dukungan pemerintah melalui UU No. 8 tahun 1995 tentang pasar modal pasal 86 ayat 1, menyatakan bahwa emiten harus melaporkan peristiwa material yang akan mempengaruhi harga saham selambat-lambatnya pada akhir hari kerja ke-2 setelah peristiwa tersebut, kepada masyarakat dan BAPEPAM. Adanya keterbukaan informasi ini menyebabkan harga saham akan cepat dan secara penuh mencerminkan nilai informasi yang diumumkan emiten. Uji terhadap seberapa cepat dan seberapa penuh harga saham mencerminkan informasi yang dipublikasikan oleh emiten disebut dengan uji efisiensi pasar modal. Uji efisiensi pasar modal telah dilakukan oleh banyak periset baik dari luar ataupun dalam negeri, hal ini dikarenakan semakin efisiennya suatu pasar modal maka nilai suatu perusahaan makin mencerminkan informasinya sehingga investor akan melakukan investasi pada saham yang memiliki nilai yang baik. Event study adalah teknik empiris riset keuangan yang memampukan peneliti menemukan dampak event-event pada tingkat pengembalian saham perusahaan sehingga dapat mengetahui efisiensi suatu pasar. Informasiinformasi itu dapat berupa informasi dari dalam perusahaan (internal) dan/atau dari luar perusahaan (external). Pengumuman stock split adalah kebijakan perusahaan publik untuk menambah jumlah saham yang beredar dengan cara membagi saham kedalam perbandingan tertentu yang diikuti dengan penurunan harga sesuai perbandingan tersebut dengan harapan akan meningkatkan kelikuidan saham tersebut. Pengumuman stock split merupakan event yang jarang diteliti terutama dalam jurnal-jurnal dalam negeri. Berdasarkan hal tersebutlah maka tujuan penelitian ini untuk mendapatkan informasi mengenai berapa besar signifikansi tingkat pengembalian abnormal pada periode penelitian saham-saham yang melakukan stock split pada tahun 1998 - 1999 dan bagaimana dampaknya terhadap efisiensi BEJ. Sampel penelitian sebanyak 15 emiten yang mengumumkan stock split pada tahun 1998 - 1999 dengan kriteria likuid, bertujuan menghindari adanya thin trading (perdagangan yang berfrekuensi rendah) agar dampak suatu event dapat segera dilihat. Metodologi penelitian adalah metode matematis event study Fama, Fisher, Jensen, dan Roll (1969) yang pertama kali menguji efek dari stock split pada harga saham. Metode ini terdiri dari dua tahap perhitungan, yaitu mencari tingkat pengembalian abnormal (AR-Abnormal Return) pada periode penelitian (lima hari sebelum hingga lima hari setelah tanggal pengumuman) dan mengakumulasikannya untuk dapat melihat trend pergerakan CAR (Cumulative Abnormal Return). Untuk mendapatkan tingkat pengembalian abnormal saham, maka harus diketahui terlebih dahulu bagaimana model pembentukan tingkat pengembalian normal dari periode estimasi (100 hari sebelum periode penelitian). Model tingkat pengembalian normal akan memakai market model (Single Index Market Model) Fama et al. dan akan disesuaikan dengan kondisi BEJ yaitu dengan menambah faktor lain yaitu return kurs dollar dalam model yang disebut Multifactor Index Market Model. Setelah AR dan CAR didapat, maka dilakukan uji hipotesis kesignifikansian apakah AR dan CAR mendekati nol atau tidak dengan tingkat signifikansi 10% dan uji dua arah. Hasil penelitian terhadap grafik trend AR dan CAR serta hasil permodelan empiris agregat keseluruhan saham dan klasifikasi sektor-sektor industri menunjukkan tingkat pengembalian abnormal yang signifikan sebelum hingga setelah tanggal pengumuman. Adanya tingkat pengembalian abnormal yang signifikan ini disebabkan karena adanya informasi yang asimetris sehingga pasar berespon lambat terhadap kejadian pengumuman stock split dan adanya harapan bahwa pengumuman stock split akan meningkatkan kelikuidan harga saham sehingga meningkatkan market value pada masa yang akan datang. Dapat disimpulkan bahwa BEJ pada tahun 1998 -1999 belum berbentuk setengah kuat. Hasil peneltian ini mengindikasikan bahwa seharusnya pelaku pasar modal mendukung terjadinya efisiensi di BEJ baik dengan keterbukaan informasi dari pihak emiten, penyebaran informasi yang merata, ataupun peningkatan competitiveness analisa-analisa dari para manajer investasi pada masa yang akan datang."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2001
S19302
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Firda Amelia
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis keberlangsungan survivability status listing perusahaan setelah melakukan aksi korporasi reverse stock split. Penelitian ini menggunakan sampel perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2000 ndash; 2015. Keberlangsungan survivability status listing perusahaan dilihat dari pengaruh variabel total asset, ROA, volatilitas pasar, kenaikan harga saham yang dilihat dari return mingguan, periode perdagangan, ex-date return, dan leverage. Metode analisis yang digunakan adalah logistic regression model dengan data cross section.
Hasil penelitian membuktikan bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari total asset, ROA, volatilitas pasar, kenaikan harga saham, periode perdagangan, ex-date return, dan leverage terhadap keberlangsungan survivability status listing perusahaan setelah melakukan reverse stock split. Pengaruh yang tidak signifikan dari variabel tersebut kemungkinan disebabkan oleh regulasi dan bentuk pasar efisien. Regulasi dan bentuk pasar efisien menyebabkan perbedaan pandangan mengenai penting atau tidaknya reverse stock split bagi perusahaan untuk menghindari kemungkinan delisting dari Bursa.

The objective of this study is to examine the listing survivability of firms after reverse stock split. This study is using data of listed firms in Indonesian Stock Exchange for the period 2000 ndash 2015. The listing survivability of firms associated with total asset, ROA, market volatility, stock price run up, trading period, ex date return, and leverage. The analysis method used in this study is logistic regression model with cross section data.
This study found that total asset, ROA, market volatility, stock price run up, trading period, ex date return, and leverage doesn rsquo t have a significant effect with survivability of firms after reverse stock split. The regulation and form of market efficiency cause a difference of view about the importance of reverse stock split for a firm to avoid the probability of delisting from stock exchange."
Depok: Universitas Indonesia, 2017
S66544
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Stock split announcement is a type of announcement which frequently appears in stock exchange. Stock split is variation of par value per share and share quantity in market. If the stock split announcement give highly valued information, market will show positive response at the time of announcement. To measure market response, abnormal return can be employed. If the announcement is highly valued information, it will not result in abnormal return. On the contrary, if the announcement is not highly valued, it will not result in abnormal return. This research aims to answer whether stock split announcement gives highly valud information which is visible in abnormal return at the time of stock split announcement. The samples analyzed in this research come from manufacturers that apply stock split policy at the year of 2001 to 2005. Windows period to analyze the market response is 11 days. The variable in this research is abnormal return. One sample t-tes is employed to test the hypothesis. The result shows that the significant abnormal return is t-4 and t-3."
TEMEN 3:1 (2008)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Bassem Kabouk
"Pada 14 Februari 2011, regulator Suriah mengeluarkan artikel No. 91 dari Keputusan Legislatif No. 29: Nilai nominal per saham harus ditetapkan pada 100 Pound Suriah. Untuk semua perusahaan publik, termasuk bank dan perusahaan asuransi, harus menyesuaikan statusnya dalam waktu dua tahun sejak tanggal berlakunya Keputusan Legislatif ini. Tesis ini menginvestigasi dampak stock splits wajib diminta oleh regulator terhadap reaksi dan likuiditas pasar di pasar modal Damaskus Damascus Stock Exchange market. Menurut pengumuman resmi, alasan utama peraturan ini adalah untuk menetapkan kisaran harga dan meningkatkan likuiditas pasar. Untuk memeriksa implikasi dari stock splits, semua perusahaan yang terdaftar termasuk dalam sampel kami untuk periode 2011-2014. Kami menggunakan metodologi event studi untuk menginvestigasi implikasi post-split dengan menggunakan dua ukuran dari reaksi pasar, yaitu: adjusted market return dan Dimson correction model. Untuk mengukur likuiditas pasar, kami juga menerapkan dua ukuran likuiditas, yaitu: Zeros dan turn-over ratio. Penulis menemukan bahwa pasar cenderung bereaksi positif terhadap kebijakan pembagian wajib. Juga stock split yang diminta oleh regulator ini telah menyebabkan efek post-split positif pada likuiditas pasar.

On 14 February 2011, the Syrian regulator issued article No. 91 of the Legislative Decree No. 29: The nominal value per share shall be set at 100 Syrian Pounds. For all public companies, including banks and insurance companies, shall adjust their status within two years from the date of the entry into force of this Legislative Decree. This thesis investigates the effects of mandatory stock splits requested by the regulators on market reaction and market liquidity of Damascus Stock Exchange market. According to official announcements, the main reason for this regulation is to set a price range and increase the market's liquidity. To examine the implications of the stock splits, all listed firms are included in our sample for the period 2011-2014. We employ the event study methodology for investigating the post-split implication.We examine the market reaction by employing two measures, namely: market adjusted return and Dimson correction model. Besides, we examine the market liquidity by employ two measures, which are: Zeros and turn-over ratio. The author finds that the market tends to react positively towards the mandatory split policy. Also stock split requested by the regulator has caused a positive post-split effect on the market liquidity.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T54882
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Leonardus Ariandono
"

Studi ini meneliti 59 kejadian stock split  di pasar modal negara berkembang, Indonesia, pada periode 2010-2017. Ditemukan bahwa, pada perusahaan dengan karakter rentan potensi insider trading (diproksikan dengan kepemilikan individu rendah, kepemilikan insititusi rendah, dan ukuran kapitalisasi pasar rendah) menghasilkan imbal hasil abnormal yang lebih tinggi. Potensi insider trading juga diindikasikan dengan adanya imbal hasil abnormal yang lebih besar di periode sebelum pengumuman stock split dibanding setelah pengumuman, yang ditemukan pada perusahaan dengan kepemilikan asing yang rendah. Lebih lanjut, volume perdagangan saham cenderung meningkat di periode sebelum pengumuman stock split. Pola ini menjadi indikasi kebocoran informasi dan aktivitas orang dalam, terutama pada perusahaan yang rentan.


This research examined abnormal returns that coming shortly prior split’s announcement date. This indication leads to suspicious insider trading, especially in emerging country capital market with lax regulatory structure. This study examined 59 split events in Indonesia stock market during 2010 to 2017 period. In the vulnerable firms (firm with lower foreign ownership, lower institutional ownership, lower individual ownership, and lower financial institution ownership) stock did split, they significantly provided higher abnormal returns around split announcement. Illegal insider trading also implied by higher abnormal return prior to split announcements, which found in firm with lower foreign ownership. Furthermore, the increasing trend of stock trading activity before the split announcement date is suspected as leakage information and indication of insider activity, especially in more vulnerable firm.

"
2018
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>