Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 146014 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dewi Amalia
"Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi penerapan keuangan berkelanjutan di institusi lembaga keuangan sebagaimana yang diatur dalam POJK No.51/POJK.03/2017 tentang Penerapan Keuangan Berkelanjutan Bagi Lembaga Jasa Keuangan, Emiten, dan Perusahaan Publik. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Data yang digunakan dalam penelitian ini dikumpulkan melalui metode observasi, dokumentasi, dan wawancara. Bank XYZ yang dijadikan sebagai objek penelitian merupakan bank milik Pemerintah Daerah dengan kategori BUKU 2. Dalam implementasi keuangan berkelanjutan, Bank XYZ menemui beberapa permasalahan seperti keterbatasan kapasitas internal dan hambatan dari pandemi COVID19. Terlepas dari kesulitan yang dihadai, hasil analisis dari penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan keuangan berkelanjutan yang dilakukan oleh Bank XYZ sebagai lembaga jasa keuangan telah sesuai dengan POJK No. 51/POJK.03/2017. Hal ini ditunjukkan oleh penerapan Delapan Prinsip Keuangan Berkelanjutan, penyusunan Rencana Aksi Keuangan Berkelanjutan (2019-2024), dan pembuatan Laporan Keberlanjutan sejak tahun 2019.

This study aims to evaluate the implementation of sustainable finance in a financial institution as regulated in POJK No.51/POJK.03/2017 about the Implementation of Sustainable Finance for Financial Services Institutions, Issuers, and Public Companies. This study implements a qualitative descriptive research method with a case study approach. The data used in this study were collected through the methods of observation, documentation, and interviews. Bank XYZ, which is used as the study object, is a bank owned by the Regional Government an included in the BUKU 2 category. In implementing sustainable finance, Bank XYZ encountered several problems such as limited internal capacity and obstacles due to the COVID-19 pandemic. Despite the problems, results of the analysis in thi study indicates that the implementation of sustainable finance carried out by Bank XYZ as a financial services institution is in accordance with POJK No. 51/POJK.03/2017. The bank has implemented the Eight Principles of Sustainable Finance, prepared a Sustainable Finance Action Plan (2019- 2024), and created a Sustainability Report since 2019."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nabila Khuria Dwi Oka
"Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi penerapan keuangan berkelanjutan pada Bank Daerah X, bagaimana proses implementasi keuangan berkelanjutan, mengidentifikasi hambatan yang dihadapi, menganalisis apakah bank tersebut telah berhasil menginternalisasikan prinsip-prinsip keuangan berkelanjutan, serta mengidentifikasi faktor-faktor apa saja yang menyebabkan implementasi tersebut berhasil/gagal. Dalam melakukan evaluasi ini, digunakan kriteria dari POJK No.51/POJK.03/2017, khususnya Pedoman Teknis Bagi Bank terkait Implementasi POJK 51 yang telah dikeluarkan oleh OJK, serta kriteria dari penelitian yang dilakukan oleh Vigfússon et al. (2021). Jenis data dalam penelitian ini adalah kualitatif dan kuantitatif, dengan instrumen penelitian yang digunakan berupa reviu literatur dan wawancara. Teknik analisis data dalam penelitian ini berupa content analysis dan descriptive analysis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, saat ini Bank Daerah X sudah melaksanakan keuangan berkelanjutan pada tahap implementasi awal, namun masih terdapat beberapa tahapan yang sampai saat ini belum dilaksanakan oleh Bank Daerah X, seperti penyesuaian SPO pada Divisi BKI, melakukan pengembangan atau inovasi terkait produk/jasa keuangan berkelanjutan, melakukan inisiasi portofolio, serta edukasi eksternal. Selain itu, Bank Daerah X belum sepenuhnya berhasil menerapkan keuangan berkelanjutan berdasarkan POJK 51 tahun 2017, dimana Bank Daerah X masih belum menginternalisasikan prinsip-prinsip utama seperti investasi bertanggung jawab, strategi dan praktik bisnis berkelanjutan, serta prinsip pengelolaan risiko sosial dan lingkungan hidup. Faktor-faktor yang menghambat penerapan keuangan berkelanjutan pada Bank Daerah X adalah hambatan dari pihak eksternal (nasabah) dan kurangnya pedoman yang akan diterapkan. Sedangkan faktor-faktor yang menyebabkan belum berhasilnya penerapan keuangan berkelanjutan pada Bank Daerah X ini yaitu gaya manajemen dan efek dukungan implementasi, kerangka waktu dan prioritas yang ditetapkan, serta mengaitkan penghargaan dengan implementasi.

This study aims to evaluate the implementation of sustainable finance at Regional Bank X, how the process of implementing sustainable finance, identifying the obstacles faced, analyzing whether the bank has successfully internalized the principles of sustainable finance, and identifying what factors cause the implementation to succeed/fail. In conducting this evaluation, criteria from POJK No.51/POJK.03/2017 are used, especially the Technical Guidelines for Banks regarding the Implementation of POJK 51 issued by OJK, as well as criteria from research conducted by Vigfússon et al. (2021). The types of data in this study are qualitative and quantitative, with the research instruments used in the form of literature review and interviews. Data analysis techniques in this study are content analysis and descriptive analysis. The results showed that Regional Bank X has implemented sustainable finance at the initial implementation stage. However, there are still several stages that have not been implemented by Regional Bank X, such as adjusting SPO in the BKI Division, developing or innovating sustainable finance products/services, initiating portfolios, and external education. In addition, Regional Bank X has not fully succeeded in implementing sustainable finance based on POJK 51 of 2017, where Regional Bank X still has not internalized key principles such as responsible investment, sustainable business strategies and practices, and social and environmental risk management principles. Factors that hinder the implementation of sustainable finance at Regional Bank X are barriers from external parties (customers) and the lack of guidelines to be applied. The factors that caused the unsuccessful implementation of sustainable finance at Regional Bank X are management style and the effect of implementation support, the time frame and priorities set, and linking rewards with implementation."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riesta Diah Purnamasari
"Indonesia menyepakati The Paris Agreement dengan berkomitmen untuk menurunkan Gas Rumah Kaca (GRK). Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mendukung komitmen Indonesia dengan mengeluarkan POJK51 tentang keuangan berkelanjutan dan mengeluarkan Taksonomi Hijau Indonesia (THI) mengenai taksonomi hijau. Dalam praktiknya, implementasi keuangan berkelanjutan masih belum efektif dan implementasi taksonomi hijau masih sulit untuk dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis implementasi keuangan berkelanjutan dan taksonomi hijau Bank ABC. Bank ABC, yang dijadikan sebagai objek penelitian, merupakan bank KBMI 2 dan bank yang sudah masuk Bursa Saham Indonesia (BEI). Sumber data dalam penelitian ini berupa data primer yang diperoleh dengan metode wawancara semi-struktur serta data sekunder berupa laporan tahunan, laporan keberlanjutan, dan portal berita online. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Bank ABC telah mengimplementasi keuangan berkelanjutan berdasarkan POJK51. Sedangkan implementasi taksonomi hijau di Bank ABC masih belum berjalan. Bank ABC tidak memiliki hambatan/kesulitan dalam mengimplementansi keuangan berkelanjutan. Hambatan/kesulitan yang dihadapi oleh Bank ABC dalam mengimplementasi taksonomi hiijau adalah sedikitnya perusahaan yang menerapkan kegiatan operasional yang ramah lingkungan.

Indonesia has agreed to the Paris Agreement by committing to reduce Greenhouse Gases (GHG). The Financial Services Authority (Indonesian: Otoritas Jasa Keuangan; OJK) supports Indonesia's commitment by issuing POJK51 on Sustainable Finance (SF) and the Indonesian Green Taxonomy (IGT). In practice, the implementation of SF is still ineffective, and the implementation of green taxonomy is still difficult. This study aims to analyze the implementation of SF and green taxonomy at Bank ABC. The approach used in this study is a case-study approach. This study uses primary and secondary data collected through interviews and documentation. The results of the study indicate that Bank ABC has implemented SF based on POJK51. While the implementation of green taxonomy at Bank ABC has not yet been implemented, Bank ABC has no obstacles/difficulties in implementing SF. The obstacles/difficulties faced by Bank ABC in implementing green taxonomy are comprised of the small number of companies that implement environmentally friendly operational activities."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Naufal Daffaveda Adam
"ABSTRAK
Penelitian ini menganalisis perbedaan mendasar konsep keuangan berkelanjutan dan konsep keuangan tradisional menggunakan parameter oleh Soppe 2004. Selain itu penelitin ini juga menganalisis penerapan keuangan berkelanjutan pada Bank ABC menggunakan parameter dari Soppe 2004 dan POJK nomor 51. Berdasarkan penelitian studi kasus yang didukung dengan data primer dan sekunder, penelitian ini menunjukkan bahwa Bank ABC telah memenuhi seluruh parameter penerapan keuangan berkelanjutan oleh Soppe 2004 yakni Theory of the Firm, Human Nature of Economic Actors, Ownership Paradigm, dan Ethical Framework. Selain itu, Bank ABC pun telah menunjukkan upaya maksimal dalam pemenuhan ketentuan keuangan berkelanutan berdasarkan POJK nomor 51 yang mewajibkan lembaga jasa keuangan untuk menerapkan delapan konsep prinsip keuangan berkelanjutan, penyusunan Rencana Aksi Keuangan Berkelanjutan, serta penyusunan laporan keberlanjutan perusahaan. Berdasarkan hasil analisis, Bank ABC pun dapat dikatakan telah menerapkan konsep keuangan berkelanjutan.
ABSTRACT
>
This study analyzes the fundamental differences of sustainable finance and traditional finance using parameters by Soppe 2004. In addition to that, this study also analyzes the implementation of sustainable finance in Bank ABC using parameters from Soppe 2004 and POJK 51. Based on case study approach supported by primary and secondary data, this study shows that Bank ABC has fulfill all parameters of sustainable finance implementation by Soppe 2004, such as Theory of the Firm, Human Nature of Economic Actors, Ownership Paradigm, and Ethical Framework. In addition, Bank ABC has also demonstrated its maximum effort in fulfilling sustainable finance implementation obligations under POJK 51 which requires financial institutions to apply eight principles of sustainable finance, prepare a Sustainable Financial Action Plan and sustainability report. Based on the analysis, it can be concluded that Bank ABC has implemented sustainable finance."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Sustainable finance is a holistic approach to the sustainability development goals (SDG), so that the interdependence between environmental, social, and governance issues is unveiled. Sustainable finance takes into account the various challenges following from social change and sustainability, the evolution of capital markets, and the development of efficient risk management practices. Governance issues are an integral part of sustainable finance. However, academic literature has generally neglected to consider strategies to prevent and fight financial crimes as a crucial component of sustainable finance. The aim of this book is to focus on the interconnectedness between sustainable finance and preventing/fighting financial crime, not only as a crucial governance issue, but also as a deep challenge for social and even environmental issues. There is no really sustainable finance without developing strong and efficient means to fight financial crimes."
Switzerland: Springer Cham, 2023
e20550092
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Ikmal Fayreza
"Kegiatan pembangunan dan aktivitas tambang memiliki efek positif terhadap perekonomian, namun kegiatan tersebut berdampak negatif terhadap lingkungan hidup. Meskipun kegiatan usaha bank tidak secara langsung berdampak negatif terhadap lingkungan, penyaluran kredit kepada bank terhadap proyek maupun kegiatan usaha tersebut berkontribusi terhadap kerusakan lingkungan. Untuk meminimalkan kerusakan lingkungan yang terjadi akibat aktivitas tersebut, pemerintah menginisiasikan keuangan berkelanjutan yang salah satunya wajib dijalankan oleh bank dalam penyaluran kredit. Untuk mendukung aktivitas keuangan berkelanjutan di Indonesia, Pemerintah Indonesia menerbitkan peraturan perundang-undangan yang ditujukan kepada bank untuk menerapkan keuangan berkelanjutan dalam penyaluran kredit. Muatan terkait penyaluran kredit dengan memerhatikan keuangan berkelanjutan terdapat dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan dan terakhir diatur dalam Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2023 tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (UU P2SK). Sebagai salah satu bank terbesar di Indonesia, PT Bank X (Persero) Tbk. (Bank X) sudah menerapkan keuangan berkelanjutan dalam penyaluran kredit. Salah satu aktivitas penyaluran kredit dengan memerhatikan keuangan berkelanjutan yang dilakukan oleh Bank X adalah menyalurkan kredit terhadap sektor yang berkelanjutan. Dalam penulisannya, skripsi ini menggunakan metode penelitian doktrinal yang berfokus terhadap penerapan prinsip dan norma dalam hukum positif. Skripsi ini akan membahas terkait pengaturan penyaluran kredit bank dengan memerhatikan keuangan berkelanjutan di Indonesia dan kebijakan penyaluran kredit berdasarkan keuangan berkelanjutan pada Bank X setelah UU P2SK. Kesimpulan dari skripsi ini adalah Pemerintah Indonesia sudah menerbitkan berbagai peraturan perundang-undangan yang memuat unsur keuangan berkelanjutan dalam penyaluran kredit. Kemudian, terdapat kebijakan Bank X yang selaras dengan penyaluran kredit dengan memerhatikan keuangan berkelanjutan yang terdapat  dalam UU P2SK.

Development activities and mining operations had a positive impact on the economy, however, both activities had a negative impact on the environment. Even though banking activities didn’t directly cause a negative environmental impact, the credit loan to those projects made the bank contribute to the environmental damages. To minimize the environmental damage by credit loan activities, the government has initiated sustainable finance which is mandatory for banks on credit loan activities. To support sustainable activities in Indonesia, the Indonesian government has issued laws that are directed toward to financial services sector to implement sustainable finance in credit loans. The provisions related to credit distribution considering sustainable finance are stipulated in the Banking Law Number 7 of 1992 and recently enacted in Law Number 4 of 2023 concerning the Development and Strengthening of the Financial Sector (Law P2SK). As one of the largest banks in Indonesia, PT Bank X (Persero) Tbk. (Bank X) has already implemented sustainable finance in its credit loan activities. One of the activities carried out by Bank X in credit distribution with consideration for sustainable finance is providing credit to sustainable sectors. This thesis, therefore, employs the doctrinal research method, which focuses on applying principles and norms in positive law. The thesis discusses the regulation of bank credit distribution considering sustainable finance in Indonesia and the policies for providing credit based on sustainable finance at Bank X after the enactment of Law P2SK. The conclusion of this thesis is Indonesian government has issued various regulations that incorporate elements of sustainable finance in credit distribution. Furthermore, Bank X has policies that align with the provisions of sustainable finance in credit distribution under Law P2SK."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Khansa Arifa
"Risiko pembiayaan sebagai salah satu risiko terbesar dalam industri pembiayaan dan memberikan eksposur yang semakin besar di tengah ketidakstabilan perekonomian. Pada studi kasus ini peneliti melihat risiko pembiayaan secara Enterprise Risk Management (ERM) dengan pendekatan model the Three Lines of Defence dan proses manajemen risiko berdasarkan ISO 31000. Berdasarkan peran dalam the Three Lines of Defence, penerapan proses manajemen risiko pembiayaan di unit bisnis PT XYZ saat ini sebenarnya sudah efektif namun belum sesuai karena dilakukan oleh divisi Risk dan menyebabkan risk owner menjadi kurang merasa bertanggung jawab atas risikonya. Kemudian, Audit Internal belum dapat menggunakan hasil manajemen risiko tersebut dalam meningkatkan sistem pengendalian intern perusahaan. Selain itu, penerapan manajemen risiko pembiayaan masih terpisah dari risiko lainnya dan tidak dilihat secara ERM.

Financing risk is one of the biggest risk in financial industry and give more exposure in the economic instability. In this case study researcher views financing risk in Entreprise Risk Management (ERM) way with the Three Lines of Defence model as approach and risk management process based on ISO 31000. Based on function in the Three Lines of Defence, implementation of financing risk management process in business unit PT XYZ for now is effective enough practically but not appropriate because it is implemented by Risk division and leads risk owner become irresponsible with their own risk. Afterwards, Internal Audit had not utilized risk management result for improving company?s internal control system. Furthermore, implementation of financing risk management is still detached from other risks and not observed with ERM."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
S60217
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sukriyanto, auhtor
"Tujuan utama dari studi kasus ini adalah untuk menentukan pola restrukturisasi keuangan dan usaha yang tepat bagi PT XYZ, sehingga PT XYZ dapat berubah dari perusahaan yang kesulitan keuangan menjadi perusahaan yang dapat beroperasi secara normal dengan keuntungan dan pertumbuhan yang berkesinambungan. Data perusahaan serta data dan informasi dari luar perusahaan dianalisa menggunakan beberapa metoda dan tahapan. Disimpulkan bahwa restrukturisasi keuangan yang tepat untuk PT XYZ adalah dengan membagi 3 pinjaman terhutang, yaitu:
sebesar 51% menjadi pinjaman yang diangsur selama 6 tahun,
24% menjadi "obligasi berseri I", dan
25% menjadi "obligasi berseri II".
Obligasi berseri yang disebutkan di sini adalah obligasi yang tidak diperdagangkan di bursa, terdiri dari beberapa obligasi dengan jatuh tempo yang berbeda, yaitu mulai tahun kedua sampai dengan tahun kesepuluh. Obligasi berseri I dan obligasi berseri II berbeda dalam hal besarnya kupon. Dalam hal restrukturisasi usaha, direkomendasikan kepada PT XYZ untuk melakukan integrasi kebelakang (backward integration) dengan menawarkan sebagian sahamnya kepada satu-satunya pemasok bahan baku yang dimilikinya.

The main objective of this study is to determine the appropriate financial and business restructuring of PT XYZ, so that it can move PT XYZ from current financial distress condition to a normal operation with sustainable growth and profitability. The company?s and external supporting data and information were analyzed using some methods and steps. It is concluded that the appropriate financial restructuring for PT XYZ is to divide the existing loan outstanding to the 3 types of loan, which are:
51% of it as a 6 years installment loan,
24% of it as a "multi series bonds I", and
25% of it as a "multi series bonds II".
Multi series bonds that are mentioned here are private bonds, are not traded in the capital market, and consist of a several bonds with different year of maturity from year 2 to year 10. Multi series bond I and multi series bonds II are different in the coupon rate. In terms of the business strategy, it is recommended for PT XYZ to do a backward integration by offering part of its shares to its one and only raw material supplier.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahajeng Ayuningtyas Manggiasih
"Sektor perbankan memainkan peran penting dalam implementasi keuangan berkelanjutan di Indonesia. Penelitian ini bertujuan mengkaji perkembangan kerangka hukum terkait keuangan berkelanjutan di sektor perbankan untuk menjaga stabilitas sistem keuangan dalam konteks pembangunan berkelanjutan. Penelitian ini menganalisis perbandingan kerangka hukum kebijakan keuangan berkelanjutan di Indonesia dengan praktik terbaik di Eropa dan Asia serta kebijakan keuangan berkelanjutan dan aspek Environmental, Social and Governance (ESG) khususnya di sektor perbankan, sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang ada. Metode penelitian yang digunakan adalah gabungan metode hukum doktrinal dan non-doktrinal dengan bahan hukum primer, sekunder, dan tersier. Teknik pengolahan data menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Penelitian ini menganalisis secara komprehensif Sustainability Report dari 10 bank yang dipilih secara purposive dan menggunakan pendekatan perbandingan dengan negara lain. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengembangan keuangan berkelanjutan di Indonesia masih dalam tahap awal tetapi telah menunjukkan kemajuan signifikan dengan potensi besar untuk berkembang melalui pembelajaran dari praktik terbaik negara lain dan memperkuat kolaborasi antar pemangku kepentingan. Implementasi keuangan berkelanjutan di sektor perbankan Indonesia bervariasi berdasarkan KBMI (Kelompok Bank Berdasarkan Modal Inti). KBMI 1 berada pada tahap awal implementasi dengan fokus pada pemenuhan regulasi dasar. KBMI 2 mulai mengadopsi praktik lebih kompleks seperti kredit hijau. KBMI 3 memiliki program lebih terstruktur dan produk serta layanan berkelanjutan seperti obligasi hijau. KBMI 4 menjadi pelopor dengan portofolio investasi hijau besar dan integrasi ESG yang mendalam.

The banking sector plays a crucial role in the implementation of sustainable finance in Indonesia. This study aims to examine the development of the legal framework related to sustainable finance in the banking sector to maintain the stability of the financial system in the context of sustainable development. This research analyzes the comparison of the legal framework for sustainable finance policies in Indonesia with best practices in Europe and Asia, as well as sustainable finance policies and Environmental, Social, and Governance (ESG) aspects specifically in the banking sector, in accordance with existing laws and regulations. The research method used is a combination of doctrinal and non-doctrinal legal research methods, with primary, secondary, and tertiary legal materials. Data processing techniques use a descriptive qualitative approach. This study comprehensively analyzes the Sustainability Reports of 10 banks selected purposively and uses a comparative approach with other countries. The results of the study indicate that the development of sustainable finance in Indonesia is still in its early stages but has shown significant progress with great potential for growth by learning from the best practices of other countries and strengthening stakeholder collaboration. The implementation of sustainable finance in Indonesia's banking sector varies based on KBMI (Core Capital-Based Bank Groups). KBMI 1 is at the initial stage of implementation with a focus on meeting basic regulations. KBMI 2 has begun to adopt more complex practices such as green credit. KBMI 3 has more structured programs and sustainable products and services such as green bonds. KBMI 4 is a pioneer with a large green investment portfolio and deep ESG integration."
Jakarta: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Nurdianty Rohim
"Tinjauan literatur ini membahas konsep dan praktik keuangan berkelanjutan dalam studi Hubungan Internasional. Keuangan berkelanjutan merupakan sebuah konsep untuk memahami aktivitas keuangan yang berinteraksi dengan dimensi sosial dan lingkungan. Tinjauan literatur ini disusun untuk memetakan dan menganalisis 33 literatur mengenai keuangan berkelanjutan dalam studi Hubungan Internasional. Penulis memetakan literatur tersebut dengan metode taksonomi dengan mengategorisasikan ke dalam tiga tema bahasan, yakni (1) konseptualisasi, (2) ragam keterlibatan aktor, (3) dan praktik keuangan berkelanjutan. Berdasarkan penelaahan literatur, penulis menemukan bahwa (1) gagasan mengenai keuangan berkelanjutan muncul karena luputnya nilai sosial dan lingkungan dalam aktivitas perekonomian neoklasik, (2) praktik keuangan berkelanjutan masih aktif hanya diselenggarakan oleh aktor negara dan institusi regional semata, (3) dan perbedaan penerapan praktik keuangan berkelanjutan di kawasan Asia dan Eropa disebabkan oleh kapabilitas masing-masing negara. Penulis menemukan celah penelitian yang masih secara intensif berfokus pada peran negara sebagai pihak penyedia dan pendukung dalam praktik keuangan berkelanjutan. Penelitian di masa datang dapat menelaah secara lebih khusus peran dan relasi di antara aktor-aktor dan implikasi nyata praktik keuangan berkelanjutan terhadap keberhasilan pemenuhan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan pada 2030.

This literature review discusses the concepts and practices of sustainable finance in the study of International Relations. Sustainable finance is a financial activity that interacts with social and environmental dimensions. This literature review was organized to map and analyze 33 sustainable finance literatures in International Relations studies. The author maps the literature using the taxonomic method by categorizing it into three discussion themes, namely (1) conceptualization, (2) the variety of actor involvement, (3) and sustainable finance practices. Based on a review of the literature, the authors found that (1) the emergence of the idea of sustainable finance was due to the omission of social and environmental values in neoclassical economic activities, (2) sustainable financial practices were still active only organized by state and regional institutions alone, (3) and differences in the application of these practices Sustainable finance in Asia and Europe is caused by the capabilities of each country. The author found a research gap that is still intensively focused on the state as a provider and supporter of sustainable finance practices. Future research can examine more deeply the roles and relationships among actors and the real implications of sustainable finance practices for the successful fulfillment of the Sustainable Development Goals by 2030."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>