Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7203 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Putri Indah Sundari
"Artikel ini membahas rekacipta Ketuk Tilu menjadi Jaipongan yang dilakukan oleh Gugum Gumbira. Ketuk Tilu pada mulanya merupakan tarian ritual yang mengalami perubahan fungsi menjadi pertunjukan. Meskipun telah lama hadir dalam kesenian Jawa Barat, Ketuk Tilu kurang diminati dan mulai tergeser keberadaannya oleh kesenian Barat. Gugum Gumbira kemudian menghidupkan kembali kesenian tradisional tersebut agar dapat diminati oleh kaum muda dengan merekacipta menjadi Jaipongan. Sejauh ini penelitian tentang Ketuk Tilu dan Jaipongan lebih ke arah seni pertunjukan. Penelitian ini lebih membahas tentang perubahan dalam proses berkesenian dengan mengangkat tradisi yang hampir punah menjadi kesenian yang diminati masyarakat. Penulisan artikel ini menggunakan metode sejarah yang terdiri dari 4 tahapan yaitu Heuristik, Kritik, Interpretasi, dan Historiografi. Hasil dari penelitian ini membuktikan bahwa Jaipongan merupakan hasil Rekacipta dari Ketuk Tilu. Hal tersebut dibuktikan dengan penamaan Jaipongan diawal kemunculannya dengan nama Ketuk Tilu Perkembangan. Selain itu, pola musik pengiring Jaipongan juga didominasi oleh tepak kendang Ketuk Tilu. Begitu pula dengan gerakan dan busana Jaipongan yang memiliki kemiripan cukup identik dengan Ketuk Tilu. Melalui proses rekacipta, Gugum Gumbira berhasil menjadikan tari tradisi yang hampir punah dan terkesan negatif menjadi tarian pergaulan yang diminati oleh segala kalangan. Meskipun pada awalnya Jaipongan menimbulkan kontra dari masyarakat karena terkesan terlalu erotis, Jaipongan berhasil menjadi sebuah trend di era 1980-an. Bahkan Jaipongan menjadi seni tradisi yang digemari kalangan muda dan simbol karakteristik dari perempuan Sunda masa kini. Sehingga Jaipongan menjadi karya seni yang memiliki fungsi dan manfaat bagi masyarakat seperti prinsip yang dikemukakan Gugum Gumbira.

This article discusses the creation of Ketuk Tilu by Gugum Gumbira in creating Jaipongan. Ketuk Tilu was originally a ritual dance that has shifted its function into a performance. Although it has long been exist in West Javanese art, Ketuk Tilu is less attractive and has begun to be displaced by Western art. Gugum Gumbira then revived the traditional art so that it could attract the youth by creating it into Jaipongan. So far, the research on Tap Tilu and Jaipongan is more towards the performing arts. This study discusses the changes in the artistic process by elevating an almost extinct tradition into an art that is of interest to the public. This article is written using historical method which consists of 4 stages, namely Heuristics, Criticism, Interpretation, and Historiography. This study proves that Jaipongan is the result of the creation of Ketuk Tilu. This is evidenced by the naming of Jaipongan at the beginning of its appearance with the name Ketuk Tilu Developments. In addition, the musical accompaniment of Jaipongan is also dominated by the slap of the drums of Ketuk Tilu. Likewise, Jaipongan's movements and clothing have a fairly identical resemblance to Ketuk Tilu. Through the process of creation, Gugum Gumbira has succeeded in turning a traditional dance that is almost extinct and has a negative impression into a social dance that is in demand by all groups. Although at first Jaipongan caused contra from the public because it seemed too erotic, Jaipongan managed to become a trend in the 1980s. In fact, Jaipongan has become a traditional art favored by young people and a characteristic symbol of today's Sundanese women. So that Jaipongan becomes an artwork that is useful for the community as stated by Gugum Gumbira."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Irma Purbawati
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1982
S6088
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irma Purbawati
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1982
S7849
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Ketuk Cave complex as apart of Pawon karstic area. It located at the eastern side of Pawon Cave. The collecting data from Ketuk Cave complex had been down by survey and excavation. The conclusion based on the research is some of cave on Ketuk Cave complex had some indication about human activity in the pastonit location. The artifactual remains had found such as in Ketuk Cave 3,4, and Ketuk Cave above. The carbon dating analysis from the samples and stalactite had been shown about it chronology, 1560 ± 140 BP(sand) and 3260 ± 120 BP(stalactite). That mean a while, the human activity there is not in the same era with in Pawon Cave. Pawon Cave had the carbon dating chronology during 5660
± 180 BP until 9525 ± 200 BP."
PURBAWIDYA 2:1 (2013)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Windy Indira
"Di dalam proses metalurgi serbuk, karakreristik serbuk memegang peranan yang cukup penting terutama untuk pengendalian kualitas dari produk yang dihasilkan melalui proses tersebur. Untuk itu dibutuhkan alat-alat yang dapat memberikan data mengenai karakteristik serbuk logam ini. Karakteristik serbuk yang ingin diketahui di sini adalah berat jenis curah, berat jenis ketuk dan laju alir. Alat-alat yang dibuat adalah Alat Hall Flowmeter untuk mengukur berat jenis curah dan Iaju alir serbuk, dan Alat Pengukur Berat Jenis Ketuk. Standar alat dan prosedur pengujian yang digunakan adalah ASTM B212-82 untuk Hall Flowmeter dan ISO 3952 111.1985 untuk Alat Pengukur Berat Jenis Ketuk. Sedangkan serbuk yang digunakan adafuh serbuk logam lembaga, besi dan tungsten carbide base. Hasil pengujian yang didapat dari kedua alat tersebut sesuai dengan syarat dari standar yang digunakan, adalah data berat jenis dan laju alir rata-rata dari data perhitungan statistik Sehingga hasil pengujian di sini berupa simpangan baku, tingkat kepercayaan 95% dan koefisien keragaman data. Hasil pengujian alat ini ternyata memenuhi syarat dari standar tersebut sehingga layak untuk digunakan, khususnya dalam skala penelitian Iaboratorium."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S41995
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Fadillah
"Skripsi ini membahas mengenai pembentukan sebuah komunitas adat melalui proses invensi tradisi dalam komunitas penghayat Agama Djawa Sunda (ADS) di Kelurahan Cigugur, Kecamatan Cigugur, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Hasil penelitian yang dilakukan, mengungkap mengenai peran penting nilai ajaran pikukuh tilu sebagai dasar acuan dalam pembentukan komunitas penghayat ADS. Selain membahas mengenai peran penting nilai ajaran pikukuh tilu, skripsi ini juga menunjukkan peran penting dari elit-elit lokal sebagai 'inisator' dan 'motor' dalam mengkonstruksi tradisi, yang hingga sekarang dapat hidup dan diterima oleh anggota komunitas. Terakhir, penelitian ini juga mengkaji aspek otoritas karismatik sebagai dampak yang ditimbulkan dari proses invensi tradisi dalam komunitas penghayat ADS.

This thesis describes the forming of custom tradition through invention of tradition in the life of Agama Djawa Sunda (ADS) believer community at Cigugur, Kuningan regency, West Java. The output in this research shows the important value of pikukuh tilu as a guidance in the ADS believer community. Other than describing the important value of pikukuh tilu, this thesis also indicates the important role of local elite as an initiator in constructing tradition that lives on the community until this present time. This research also studies the aspect of charismatic authority impact on the process of invention tradition in the ADS believer community.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
S55115
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Fanny Indrayani
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi dari kebijakan Program Kesehatan Ketuk Pintu Layani Dengan Hati. Jenis penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan metode wawancara mendalam dan telaah data. Triangulasi data dilakukan dengan triangulasi metode dan sumber. Penelitian diukur dengan variabel komunikasi, sumber daya, disposisi dan struktur birokrasi. Hasil dari penelitian menunjukkan masih banyak kesenjangan dari keempat variabel tersebut. Komunikasi belum berjalan secara efektif, petugas KPLDH hanya paham sebatas teknis. Sumber daya dari sisi staf, informasi, wewenang dan fasilitas tidak adekuat dalam mendukung kebijakan. Disposisi dari pelaksana kebijakan dipengaruhi oleh sumber daya tersebut. Adapun struktur birokrasi yang tidak terintegrasi. Total pendataan KPLDH di wilayah Kecamatan Cakung per Juni Tahun 2018 sebesar 40,15 dari target total 538.262 jiwa penduduk.

ABSTRACT
This study aims to analyse the implementation of the ldquo Ketuk Pintu Layani Dengan Hati rdquo health program. The type of research used is qualitative with in depth interview methods and data analysis. Data triangulation is done by triangulating methods and sources. Research is measured by communication variables, resources, disposition and bureaucratic structure. The results of the study show that there are still many gaps between the four variables. Communication has not been effective, KPLDH officers only understand the technical extent. Resources in terms of staff, information, authority and facilities are inadequate in supporting policies. These resources influence the disposition of policy implementers. The bureaucracy structure is not integrated. Total data logged for KPLDH in Cakung Sub District per June 2018 is 40,15 of the total target population 538.262 inhibitants."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dhimas Rahmaputra
"Kebijakan program pelayanan kesehatan menjadi isu penting yang berkembang belakangan ini. Ketuk Pintu Layani Dengan Hati mdash;yang selanjutnya disingkat KPLDH, adalah pendekatan pelayanan kesehatan yang mengutamakan upaya promotif dan preventif yang diawali dengan pendataan setiap rumah dan atau pintu rumah sampai dengan pemenuhan hak-hak kesehatan dasarnya, pemantauan status kesehatan keluarga hingga evaluasi hasilnya, termasuk kewajiban keluarga menjalankan perilaku hidup bersih dan sehat. Tulisan ini akan mendeskripsikan bagaimana hubungan antara gaya kepemimpinan transformasional dengan budaya Organisasi pada program ketuk pintu layani dengan hati. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kombinasi dengan menggunakan desain Explanatory Sequential Mixed Methods. Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa adanya pengaruh yang dihasilkan oleh gaya kepemimpinan transformasional terhadap budaya organisasi dengan hasil positif signifikan sebesar 34,9 , dengan cara pemimpin yang mendapat kepercayaan, mampu memberikan motivasi dan inspirasi, dapat menstimulasi bawahan, dan pendampingan individu kepada bawahan. Program Ketuk Pintu Layani Dengan Hati merupakan program yang sangat tergantung peran kepemimpinan transformasional yang mampu membentuk budaya organisasi dengan memunculkan sikap perhatian, reaksi terhadap krisis, peran, alokasi terhadap hasil, kriteria untuk seleksi di wilayah kerja. Semakin baik nilai kepemimpinan transformasional, maka semakin baik pula nilai budaya organisasi yang terbentuk di wilayah kerja program KPLDH di laksanakan.

Health care program policies become an important issue in the news lately. Ketuk Pintu Layani Dengan Hati abbreviated KPLDH, is a health care approach that prioritizes promotive and preventive efforts that begins with data collection every home and or door of the house until the fulfillment of the rights of health basically, monitoring the health status of the family until the evaluation of the results, including the obligation family run a clean and healthy living behavior. This paper will describe how the influence of transformational leadership style to the culture of the Organization on programs serve on KPLDH. The method used in this study is a research method by using a combination of design Explanatory Sequential Mixed Methods. The results showed the effect produced by the force of transformational leadership on organizational culture with a positive result significantly by 34.9 , in a way that gets the confidence leader, able to motivate and inspire, can stimulate subordinates, and individual assistance to subordinates. KPLDH is a program that is highly dependent role of transformational leadership that is capable of forming an organizational culture with an attitude raises attention, reaction to crises, role modeling, allocation of rewards, the criteria for selection and dismissal in the working area. The better the value of transformational leadership, the better the value of organizational culture is formed in the working area KPLDH program is implemented.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riane Olviyobel Umboh
"ABSTRAK
Ketuk Pintu Layani Dengan Hati KPLDH adalah program kesehatan dari Pemerintah DKI Jakarta yang sudah direncanakan dan dimulai sejak 2015. Program ini bertujuan untuk mendekatkan akses kesehatan kepada masyarakat. Dalam program ini, tim kesehatan terdiri dari 3 tenaga kerja medis: dokter, bidan dan perawat mengunjungi rumah warga. Selanjutnya, penelitian ini fokus pada salah satu implementasi program yaitu Home Health Promotion berkaitan dengan tujuannya untuk mengedukasi masyarakat agar memiliki paradigma sehat terutama masyarakat di Kecamatan Kebayoran Lama. Di antara kecamatan lain yang berada di Jakarta Selatan, secara statistic, kecamatan ini adalah yang paling padat dengan jumlah pendatang tertinggi tinggal di dalamnya. Terlebih lagi, pencapaian program KPLDH di daerah ini adalah yang paling rendah di antara kecamatan yang lain. Jadi, penelitian ini focus untuk menjabarkan implementasi kegiatan Home Health Promotion, dan untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat dalam implementasinya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan observasi lapangan dan wawancara mendalam kepada perencana, pelaksana dan penerima program. Hasil dari penelitian merekomendasikan agar perencana program dapat menambahkan sosialisasi program kepada masyarakat dan memberi pelatihan bagi pelaksana program. Sedangkan untuk pelaksana program agar menjalankan tugas sesuai dengan ketentuan dan menambahkan fasilitas promosi kesehatan.

ABSTRACT
Ketuk Pintu Layani Dengan Hati KPLDH is a health program from the Government of DKI Jakarta that has been planned and executed since 2015. It aims to make health access near to the people. In this program, health team consists of 3 medical personnel doctor, midwife and nurse visits people rsquo s home. Furthermore, this research focuses to one of the program rsquo s implementation Home Health Promotion, which related to its activity that aims to educate people to have health paradigm especially people lives in Kebayoran Lama District. Among other districts in South Jakarta, statistically this district is the most densely populated with high numbers of newcomers living in it. Also, the accomplishment of KPLDH program in this district is the lowest among other districts. Hence, this research focus to describe the implementation of Home Health Promotion, and to discover supporting and obstacle factors of the implementation of its activity. This research used qualitative approach. Data collection technique is field observation and in depth interview to the program rsquo s planner, executors and recipients. Result of this research recommends the planner of the program to add some more socialization about the program to the society and to give training to the implementer. While for the program rsquo s implementer, it recommends them to work according to the main assignment and to add more health promotion facilities."
2018
T50636
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>