Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 16661 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jonathan Adiwijaya
"Tujuan dari makalah ini adalah untuk mengetahui lebih lanjut tentang model gravitasi perdagangan. Sejarahnya, teori di baliknya dan cara kerjanya, seberapa besar ia telah berkontribusi pada literatur perdagangan internasional. Makalah ini melihat 20 makalah yang berkaitan dengan model gravitasi mulai dari teori untuk fondasi model gravitasi, makalah yang menerapkan model gravitasi untuk mengetahui faktor efek yang mempengaruhi perdagangan internasional dan makalah yang mengkritik model gravitasi. Ini termasuk artikel tentang Indonesia dan negara lain. Selanjutnya, analisis regresi telah dilakukan pada data perdagangan Indonesia (2011 hingga 2020) untuk mengetahui apakah data perdagangan aktual akan mendukung model gravitasi. Negara-negara yang dipilih didasarkan pada 10 besar mitra dagang Indonesia pada tahun 2020. Temuan menunjukkan bahwa produk PDB Indonesia dan mitranya berbanding lurus dengan total arus perdagangan dan jarak berbanding terbalik dengan total arus perdagangan, dengan kedua hubungan tersebut signifikan, yang sejalan dengan klaim model gravitasi.

The goal of the paper is to find out more about the gravity model of trade. Its history, the theory behind it and how it works, how much it has contributed to the literature of international trade. This paper looked at 20 papers related to the gravity model ranging from the theory for the foundation of the gravity model, papers that apply the gravity model to find out the effects factors that affect international trade and papers that criticize the gravity model. This includes both articles about Indonesia and other countries. Furthermore, a regression analysis has been done on Indonesian trade data (2011 to 2020) to find out whether actual trade data would support the gravity model. The countries chosen are based on Indonesia’s top 10 trade partners in 2020. The findings show that the product of Indonesia’s and its partner’s GDP is directly proportional to total trade flows and distance is inversely proportional to total trade flows, with both relationships being significant, which is in line with the claims of the gravity model."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Juwita Puteri Nuraisyah
"Studi ini meneliti potensi perdagangan Indonesia dengan negara anggota TPP. Meliputi 23 tahun 1992 ndash;2014 unbalanced data panel, studi ini menggunakan model gravitasi dimana potensi perdagangan dihitung dari hasil estimasi dengan menggunakan rasio prediksi dan aktual perdagangan P/A dan metode speed of convergence SC atau kecepatan konvergensi. Potensi perdagangan Indonesia terbagi menjadi sektor pertanian dan industri, dan perbandingan dibuat antara perdagangan Indonesia dengan TPP, ASEAN, dan ASEAN 6. Menurut rasio P/A , mitra dagang potensial tertinggi adalah dengan Meksiko, sementara berdasarkan metode SC, Indonesia memiliki konvergensi dalam perdagangan dengan Peru di kedua kelompok produk tersebut. Meski demikian, dalam konteks kecepatan konvergensi, Indonesia memiliki waktu terpendek untuk mencapai potensi perdagangannya dengan Peru, sementara waktu terpanjang untuk mencapai konvergensi terbukti Vietnam di sektor pertanian.

This study investigates Indonesia rsquo s trade potential with the TPP economies. Covering 23 years 1992 ndash 2014 unbalanced panel data, this paper utilizes a gravity model where the trade potential is calculated from the estimated equation using the ratio of predicted and actual trade P A and the speed of convergence SC method. Indonesia rsquo s trade potential is divided into agricultural and industrial goods, and comparison is made between Indonesia rsquo s trade with each of the TPP, ASEAN, and ASEAN 6 in turn. According to the ratio P A , the highest potential trading partner is with Mexico, while based on the SC method, Indonesia has convergence in trade with Peru in both product groups. Nevertheless, in the context of speed of convergence, Indonesia has the shortest time to reach its potential trade with Peru, while the longest time to reach convergence is shown to be Vietnam in the agricultural sector."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
T49719
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Utri Dianniar
"Sejak akhir Perang Dunia II, perjanjian perdagangan regional telah menjamur di seluruh penjuru dunia. Dengan semakin mengemukanya perdagangan bilateral dan regional, penting kiranya untuk mengetahui implikasi yang mungkin terjadi pada perdagangan dunia sebagai akibat dari perjanjian tersebut. Dalam dua dekade terakhir, perekonomian Asia telah terlibat dalam beberapa FTA seperti ASEAN Free Trade Area (AFTA) dan ASEAN-China Free Trade Area (ACFTA). Indonesia, yang merupakan salah satu negara anggota ASEAN, telah berpartisipasi secara aktif dalam kerjasama ini.
Berkaitan dengan hal tersebut di atas, tesis ini bertujuan untuk menganalisa dampak perjanjian perdagangan bebas pada aliran perdagangan produk pertanian Indonesia. Tujuan lainnya adalah untuk mengetahui kemungkin adanya efek Linder pada perdagangan bilateral Indonesia, di mana intensitas perdagangan akan meningkat ketika negara-negara yang melakukan hubungan bilateral tersebut mempunyai pendapatan per kapita yang cenderung sama.
Penelitian ini berfokus pada sektor pertanian dikarenakan sebagian besar negara-negara anggota ASEAN, termasuk Indonesia, sangat bergantung pada sektor ini sebagai penyumbang terbesar terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Oleh karena itu, analisa dilakukan secara lebih spesifik mengenai dampak yang ditimbulkan akibat adanya FTA terhadap sektor pertanian di Indonesia, terutama pada aliran perdagangan produk pertanian.
Dalam melakukan analisa tersebut, tesis ini menggunakan Gravity Model untuk menyelidiki faktor-faktor penentu aliran perdagangan produk pertanian di Indonesia, baik dari sisi ekspor maupun impor. Untuk tujuan tersebut, penelitian ini membentuk tiga gravity model yaitu basic, augmented dan gravity model dengan efek Linder dan melakukan perhitungan menggunakan cross section dan data panel.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa model efek tetap (fixed effect) lebih efisien daripada model efek random. Hasil empiris menunjukkan bahwa keanggotaan AFTA dan ACFTA tidak membawa dampak yang signifikan terhadap aliran perdagangan produk pertanian Indonesia. Dari penyelidikan efek Linder, terungkap bahwa efek Linder tidak ditemukan dalam perdagangan bilateral Indonesia. Indonesia cenderung untuk melakukan perdagangan dengan negara-negara yang memiliki tingkat pendapatan per kapita yang tinggi.

Since the end of World War II, regional trade agreements have proliferated across the world. As bilateral and regional trade agreements is becoming increasingly prominent, it is important to ascertain what implications this may have for world trade. In the last two decades, Asian economies have been involved in several FTAs such as ASEAN Free Trade Area (AFTA) and ASEANChina Free Trade Area (ACFTA). Indonesia, which is the member of ASEAN, has been actively participate in these cooperations.
The purpose of this paper is to analyse the impacts of free trade agreements on Indonesia’s agricultural trade flows and to investigate the existence of Linder effect on Indonesia’s bilateral trade where trade will be greater when the income per capita of trading countries are more similar.
It is focus on agricultural sector because most ASEAN countries, including Indonesia, depend on this sector as a major source of gross domestic product (GDP). Therefore, it is interesting to analyse specifically what the impacts of FTAs on Indonesia’s agricultural sector, especially on its trade flows.
The gravity model is chosed to investigate the determinants of Indonesia's agricultural trade flows, from both export and import side. With this objective this paper constructs basic, augmented and gravity model with linder effect and perform cross sectional and panel data estimations. It finds that the fixed effect model is to be preferred than random effects gravity model.
The empirical results shows that the membership of AFTA and ACFTA does not bring significant impact on Indonesia’s agricultural trade flows. From the linder effect investigation, it reaveals that linder effect does not exist in Indonesia's bilateral trade. Indonesia tends to trade with countries that have high level of income per capita.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
T38919
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Scorpio Satriyo Putranto
"Penelitian ini bertujuan (a) Mengetahui variabel apa saja dalam model gravitasi Batra yang mempengaruhi perdagangan bilateral antar negara OKI berdasarkan data tahun 2003; (b) Mengetahui besarnya potensi perdagangan bilateral yang dimiliki oleh negara OKI menurut model gravitasi Batra berdasarkan data tahun 2003; (c) Mengetahui peluang perdagangan bilateral Indonesia dengan negara OKI lainnya. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data ekspor seluruh negara OKI dan non-GKl untuk tahun 2003. Pendekatan yang digunakan adalah model gravitasi yang umum dipakai dalam mencari tahu pola perdagangan bilateral dengan menggunakan metode OLS dengan data cross section tahun 2003
Penelitian ini menunjukkan bahwa variabel dalam model gravitasi Batra berdasarkan data tahun 2003 yang mempengaruhi perdagangan bilateral negara OKI secara positif adalah pendapatan, kesamaan sejarah yang diwakili oleh hubungan kolonial, kesamaan bahasa, perbatasan langsung clan keanggotaan dalam Preferential Trade Agreement yang sama. Sementara itu variabel jarak dan tidak adanya hubungan langsung dengan taut memiliki pengaruh negaiif terhadap perdagangan bilateral negara OKI. Penerapan model gravitasi Batra yang dihasilkan dengan menggunakan data tahun.2003 menunjukkan adanya potensi perdagangan bilateral yang dimiliki negara-negara OKI serta potensi perdagangan yang dimiliki Indonesia dengan negara OKI lainnya.

This study was aimed to (a) know which variables in Batra's gravity model based on 2003 data that had an effect on OTC's bilateral trade; (b) know the value of OIC's bilateral trade. According to Batra's gravity model based on 2003 data, (c) know the opportunity regarding of Indonesia's bilateral trade with other OIC member, this study used OIC and non-OIC export data for the year 2003. The approach used in this study was the gravity model that was common to be used in identifying bilateral trade pattern by using OLS method with cross section data for the year 2003.
This study showed that variables in Batra's gravity model .based on 2003 data that influenced OIC's bilateral trade positively were income, historical ties that was represented by colonial ties, common language, contiguous, and membership in the same Preferential Trade Agreement. While distance and landlocked variables have negative influence on OIC's bilateral trade. Based on the use of Batra's gravity model that had been estimated by using 2003 data, it had been shown that there was a potential to increase bilateral trade between OIC member and between Indonesia and with the rest of OIC member."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2007
T20516
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bernadheta Mia Tri Mareta
"Keikutsertaan dalam perdagangan bebas memberikan dampak yang beragam bagi negara anggota. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa efek trade creation dan trade diversion dari implementasi ASEAN-Korea Free Trade Agreement AKFTA pada lima 5 kategori produk manufaktur di Indonesia dengan 20 negara mitra dagang yang termasuk anggota dan non-anggota AKFTA periode 1990-2015. Metode estimasi menggunakan model gravity yang dimodifikasi dengan menambahkan variabel dummy FTA sebagai proxi dari dampak implementasi AKFTA dengan variasi model fixed effects. Hasil penelitian menunjukkan adanya efek trade creation dan trade diversion dimana pada sisi impor menunjukkan efek yang hampir sama pada kelima klasifikasi produk, sedangkan sisi ekspor efeknya bervariasi untuk masing-masing klasifikasi produk.

The impact of a free trade agreement FTA establishment is different for each country involved. This paper highlights the effect of ASEAN Korea Free Trade Agreement AKFTA on Indonesian manufacturing products which devided into five categories of manufacturing goods. By using a panel data with augmented gravity model and fixed effects approach, this paper investigates evidence of trade creation and trade diversion effects of Indonesia with 20 trading partner countries, covering a 26 year period dating from 1990 2015. The results identified the presence of both trade creation and diversion effects. While the results on import side almost similar for five products classification, the results on export side vary among categories.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
T49663
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Paramagarjito B. Irtanto
"Penelitian ini menganalisis karakteristik interaksi antarkota di Indonesia melalui pendekatan pengangkutan udara untuk penumpang dan kargo pada tahun 2008-2011. Dengan menggunakan pendekatan model gravitasi, ditemukan bahwa terdapat hubungan positif antara pengangkutan udara antarkota dengan besaran Produk Domestik Regional Bruto, populasi, struktur ekonomi, interaksi antar kota utama dan dan terdapat hubungan terbalik dengan jarak sebagai proksi penghambat interaksi. Adapun pengaruh beberapa kota utama memberikan hasil yang berbeda di masing-masing estimasi. Pemisahan analisis untuk wilayah Indonesia Barat, Indonesia Timur dan antarwilayah Indonesia menemukan bahwa pengangkutan udara untuk masing-masing wilayah memiliki karakteristik tersendiri.

This study analyzes the characteristics of the domestic intercity interaction of Indonesia?s passenger and cargo air transport in 2008-2011. By using the gravity model approach, it is found that there are positive correlations between the intensity of intercity air transportation with Gross Domestic Regional Product, population, economic structure and interaction between the hubs. It is also shown that there is an inverse relationship of distance as a proxy inhibitor for interaction. The influence of several major cities provides different results in each estimation. Segregated analysis were done for interaction in western region, eastern region and between the two regions in Indonesia. The analysis provides clear evidence of unique characteristics for each region.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S46296
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadira Athari Putri Dayo
"Penelitian ini mengukur dampak 6 penyakit menular di Indonesia terhadap jumlah kedatangan wisatawan mancanegara Indonesia selama tahun 2005 hingga 2015 dengan menggunakan kerangka model gravitasi. Data yang diperoleh berasal dari berbagai sumber yang mendukung penelitian ini. Dengan model Ordinary Least Squares, penelitian tersebut menemukan bahwa jumlah kedatangan wisatawan mancanegara Indonesia tidak dipengaruhi secara signifikan oleh 6 penyakit menular tersebut. Namun, dengan penambahan variabel kontrol (jumlah ranjang rumah sakit, harapan hidup, dan indeks terorisme) dan menggunakan metode Poisson Pseudo Maximum Likelihood, penelitian ini menemukan 2 penyakit yang ditularkan melalui vektor (Demam Berdarah dan Flu Burung) dan 3 penyakit yang ditularkan melalui manusia (Tuberkulosis, Difteri, dan Campak) memiliki dampak negatif yang signifikan terhadap kedatangan wisatawan mancanegara Indonesia.

This research aims to measure the impacts of 6 infectious diseases found in Indonesia on the number of international tourist arrivals of Indonesia for the years 2005 to 2015 using a gravity model framework. The data obtained comes from a variety of sources that support this research. With the OLS baseline model, the findings of the research show that the number of international tourist arrivals in Indonesia were not significantly affected by the 6 infectious diseases. However, with added control variables (hospital beds, life expectancy, and terrorism index) and using Poisson Pseudo Maximum Likelihood method, the findings show that 2 vector borne diseases (Dengue and Avian Influenza) and 3 human borne diseases (Tuberculosis, Diphtheria, and Measles) have significant negative impacts on Indonesia's international tourist arrivals."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indinesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putritansy Neysa
"ABSTRAK
Pulau Jawa merupakan pulau dengan tingkat kependudukan paling tinggi di Indonesia. Perjalanan yang dibangkitkan pun akan terus meningkat seiring dengan kebutuhan akan sarana transportasi untuk mendistribusikan perjalanan dari satu kabupaten ke kabupaten lain dengan baik pada suatu provinsi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan model gravitasi, menganalisa sebaran frekuensi panjang perjalanan dan membandingkan parameter hambatan pada Provinsi Jawa Barat, Provinsi Jawa Tengah, DI Yogyakarta dan Provinsi Jawa Timur. Wilayah yang ditinjau secara luas geografisnya cukup mewakili Pulau Jawa. Pada penelitian ini didapat nilai parameter hambatan di setiap provinsi yang nilainya berbeda-beda. Semakin kecil jarak rata-rata perjalanannya maka semakin besar nilai parameter hambatan. Dengan menggunakan nilai parameter hambatan, maka dapat diketahui sebaran perjalanan di masa mendatang dan dapat pula diketahui pola perjalanan setiap provinsi. Pola perjalanan setiap provinsi kemudian dibandingkan dengan menggunakan uji statistik dan didapat hasil bahwa setiap provinsi memiliki pola perjalanan yang sama. Namun, dengan pola perjalanan yang sama, nilai parameter hambatan yang digunakan untuk setiap provinsi tetap berbeda. Dengan mengetahui sebaran perjalanan masa mendatang maka permasalahan transportasi dapat dihindari dan pelayanan transportasi dapat ditingkatkan.
ABSTRACT
Java is an island with the highest population rate in Indonesia. The trip is increases along with the need for transportation to distribute travel from one district to another in every province. The purpose of this research is to develop a gravity model, analyze the trip length frequency distribution and compare impedance parameters in West Java Province, Central Java, Yogyakarta and East Java Provinces. According to geographically area, the regional research could represent Java Island. In this research we get the value of impedance parameter in each province with different value. The smaller the average of distance trip, the greater the value of impedance parameter. By using value of impedance parameter, it can be known the value of trip distribution in future and known the trip length frequency distribution in every province as well. The trip length frequency distribution of each province can be compared by statistical tests and the results obtained that each province had the same trip pattern. However, with the same trip pattern, the impedance parameter values used for each province remain different. By knowing the trip distribution in the future, lots of transportation problems can be avoided and transportation services can be improved."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S69560
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mutiara Alam Addini
"Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah dampak infrastruktur transportasi, yang terdiri dari moda transportasi jalan dan moda transportasi udara, dalam meningkatkan jumlah wisatawan mancanegara di Indonesia sebagai representasi perkembangan sektor pariwisata Indonesia. Penelitian dilakukan melalui pendekatan model gravitasi dengan data panel dan estimasi efek acak dari tahun 1995-2012 untuk wisatawan mancanegara secara keseluruhan maupun dari 4 kelompok kawasan yang berbeda dengan tujuan untuk memperlihatkan bagaimana perbedaan negara asal mampu untuk mempengaruhi jumlah wisatawan dari negara asal tersebut terkait dengan kondisi infrastruktur transportasi di Indonesia sebagai negara destinasi wisata.
Berdasarkan hasil penelitian dan analisa regresi, sarana infrastruktur transportasi memiliki pengaruh yang positif terhadap pariwisata Indonesia. Moda transportasi darat maupun moda transportasi udara merupakan moda transportasi yang berpengaruh kuat terhadap perkembangan jumlah wisatawan mancanegara yang masuk ke Indonesia secara keseluruhan. Kemudian, densitas jalan sebagai representasi kemudahan akses destinasi wisata dalam negeri berpengaruh pada jumlah wisatawan mancanegara yang masuk ke Indonesia, terutama yang berasal dari kawasan Eropa dan Pasifik. Jumlah bandara internasional sebagai representasi pintu masuk wisatawan ke Indonesia sangat berpengaruh pada jumlah wisatawan mancanegara yang masuk ke Indonesia, terutama yang berasal dari kawasan Eropa dan Pasifik. Ketersediaan LCC tidak mempengaruhi jumlah wisatawan mancanegara yang masuk ke Indonesia secara keseluruhan.

The purpose of this study is to evaluate the impact of transport infrastructure, which consist of land and air transport, on the number of foreign tourist arrivals in Indonesia. The analysis is based on a panel data set of bilateral tourism flows between 23 partner countries and Indonesia on 1995-2012. We employ a gravity framework to analyze the tourism flow as a whole and also based on the origin country, in which we divided into 4 groups of location, namely ASEAN, Asia, Europe and Pacific, to shows an impact of origin country to the tourism flow to Indonesia in regards of Indonesia transport infrastructure.
Based on the result, transport infrastructure has strong positive impact to tourism sector in Indonesia. Land transport and air transport shows a strong impact on the flow of total foreign tourists in Indonesia. In details, road density, which represent accessibility of tourism destination in the country, impact the flow of tourists from Europe and Pacific. Furthermore, the total number of international airports in Indonesia, as a representation of the gateway to visit Indonesia, strongly impact the number of tourists in Indonesia, especially from Europe and Pacific. In general, the number of foreign tourists as a whole is not impacted by the availability of Low Cost Carrier to visit Indonesia.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S56128
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ardelia Narulita Sari
"Analisis cekungan sedimen merupakan tahapan pertama yang berpengaruh terhadap keberhasilan suatu eksplorasi hidrokarbon. Cekungan sedimen pada penelitian adalah Cekungan Kendeng yang merupakan salah satu deposenter utama di Cekungan Jawa Timur. Potensi migas di Cekungan Kendeng juga masih menjadi pertanyaan, apakah memiliki hubungan dengan Cekungan Rembang yang telah terbukti sebagai penghasil migas di bagian utara ataukah migas berasal dari Cekungan Kendeng, hal tersebut terjadi akibat kondisi basement yang sangat dalam sehingga pola struktur yang berkembang pada basement belum dapat dipastikan karena sedimen yang tebal ditambah lagi penampang seismik yang dimiliki kurang baik. Metode Gravitasi yang dibantu data geologi serta penampang seismik yang terbatas, digunakan untuk membuat pemodelan bawah permukaan yang memuat informasi mengenai kedalaman basement, batas horizon formasi dan struktur geologi di lokasi penelitian. Berdasarkan hasil analisa data (Complete Bouguer Anomaly, Analisis Spektrum, First Horizontal Derivative, Second Vertical Derivative, dan Forward modelling), kedalaman basement pada Zona Kendeng lokasi penelitian berkisar 4 km – 5 km pada bagian tengah dan 6 km – 7,5 km pada Cekungan Kendeng bagian timur dan barat lokasi penelitian. Sedangkan kedalaman basement Zona Rembang lebih dangkal dibandingkan Zona Kendeng yaitu berkisar 2,5 km – 5 km. Berdasarkan kurva FHD-SVD serta data geologi, terdapat sesar-sesar naik arah barat-timur yang muncul di permukaan dan keberadaan sesar-sesar normal penyebab keterbentukan Cekungan Kendeng pada bagian basement dan Formasi Ngimbang. Oleh karena itu, metode gravitasi cukup efektif untuk mengidentifikasi basement serta posisi dari struktur geologi dalam pemodelan bawah permukaan

.Sedimentary basin analysis is the first step that influences the success of hydrocarbon exploration. The sedimentary basin in this study is Kendeng Basin which is one of the main depocenters in the East Java Basin. The oil and gas potential in Kendeng Basin also still has questions, whether it originates from Rembang Basin which has been proven as an oil and gas producer in the north, or comes from Kendeng Basin, this occurs because the basement conditions are very deep so the structural pattern that develops the basement cannot be ascertained because thick sediments and The seismic cross-section does not show good horizon boundaries. The Gravity Method, assisted by geological data and limited seismic cross-sections, is used to create subsurface modeling that contains information about basement depth, horizon boundaries of a formation, and geological structure at the study site. Based on the results of data analysis (Complete Bouguer Anomaly, Spectrum Analysis, First Horizontal Derivative, Second Vertical Derivative, and Forward Modeling), the basement depth in Kendeng Zone ranges from 4 km – 5 km in the middle section and 6 km – 7.5 km in Kendeng Basin east and west of the study site, and the basement depth of the Rembang Zone is shallower than Kendeng Zone, which is around 2.5 km – 5 km. Based on the FHD-SVD curve and geological data, there are reverse fault in a west-east direction that appear on the surface, and there are normal faults that cause the formation of Kendeng Basin in the basement and Ngimbang Formations. Therefore, the gravity method is quite effective in identifying the basement and the position of geological structures in subsurface modeling."
Depok: Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>