Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 17929 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jonathan Adiwijaya
"Tujuan dari makalah ini adalah untuk mengetahui lebih lanjut tentang model gravitasi perdagangan. Sejarahnya, teori di baliknya dan cara kerjanya, seberapa besar ia telah berkontribusi pada literatur perdagangan internasional. Makalah ini melihat 20 makalah yang berkaitan dengan model gravitasi mulai dari teori untuk fondasi model gravitasi, makalah yang menerapkan model gravitasi untuk mengetahui faktor efek yang mempengaruhi perdagangan internasional dan makalah yang mengkritik model gravitasi. Ini termasuk artikel tentang Indonesia dan negara lain. Selanjutnya, analisis regresi telah dilakukan pada data perdagangan Indonesia (2011 hingga 2020) untuk mengetahui apakah data perdagangan aktual akan mendukung model gravitasi. Negara-negara yang dipilih didasarkan pada 10 besar mitra dagang Indonesia pada tahun 2020. Temuan menunjukkan bahwa produk PDB Indonesia dan mitranya berbanding lurus dengan total arus perdagangan dan jarak berbanding terbalik dengan total arus perdagangan, dengan kedua hubungan tersebut signifikan, yang sejalan dengan klaim model gravitasi.

The goal of the paper is to find out more about the gravity model of trade. Its history, the theory behind it and how it works, how much it has contributed to the literature of international trade. This paper looked at 20 papers related to the gravity model ranging from the theory for the foundation of the gravity model, papers that apply the gravity model to find out the effects factors that affect international trade and papers that criticize the gravity model. This includes both articles about Indonesia and other countries. Furthermore, a regression analysis has been done on Indonesian trade data (2011 to 2020) to find out whether actual trade data would support the gravity model. The countries chosen are based on Indonesia’s top 10 trade partners in 2020. The findings show that the product of Indonesia’s and its partner’s GDP is directly proportional to total trade flows and distance is inversely proportional to total trade flows, with both relationships being significant, which is in line with the claims of the gravity model."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Juwita Puteri Nuraisyah
"Studi ini meneliti potensi perdagangan Indonesia dengan negara anggota TPP. Meliputi 23 tahun 1992 ndash;2014 unbalanced data panel, studi ini menggunakan model gravitasi dimana potensi perdagangan dihitung dari hasil estimasi dengan menggunakan rasio prediksi dan aktual perdagangan P/A dan metode speed of convergence SC atau kecepatan konvergensi. Potensi perdagangan Indonesia terbagi menjadi sektor pertanian dan industri, dan perbandingan dibuat antara perdagangan Indonesia dengan TPP, ASEAN, dan ASEAN 6. Menurut rasio P/A , mitra dagang potensial tertinggi adalah dengan Meksiko, sementara berdasarkan metode SC, Indonesia memiliki konvergensi dalam perdagangan dengan Peru di kedua kelompok produk tersebut. Meski demikian, dalam konteks kecepatan konvergensi, Indonesia memiliki waktu terpendek untuk mencapai potensi perdagangannya dengan Peru, sementara waktu terpanjang untuk mencapai konvergensi terbukti Vietnam di sektor pertanian.

This study investigates Indonesia rsquo s trade potential with the TPP economies. Covering 23 years 1992 ndash 2014 unbalanced panel data, this paper utilizes a gravity model where the trade potential is calculated from the estimated equation using the ratio of predicted and actual trade P A and the speed of convergence SC method. Indonesia rsquo s trade potential is divided into agricultural and industrial goods, and comparison is made between Indonesia rsquo s trade with each of the TPP, ASEAN, and ASEAN 6 in turn. According to the ratio P A , the highest potential trading partner is with Mexico, while based on the SC method, Indonesia has convergence in trade with Peru in both product groups. Nevertheless, in the context of speed of convergence, Indonesia has the shortest time to reach its potential trade with Peru, while the longest time to reach convergence is shown to be Vietnam in the agricultural sector."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
T49719
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ryan Zidan Is’ad
"Seiring meningkatnya aktivitas dan nilai perdagangan, keberadaan sebuah perjanjian dagang dapat mendorong peningkatan efektivitas dan intensitas perdagangan Indonesia dengan negara mitra dagang. Perjanjian dagang dapat mengurangi hambatan-hambatan perdagangan serta mendorong integrasi ekonomi. Namun, setiap perjanjian dagang memiliki berbagai provisi dengan tingkat kedalaman/komprehensifitas yang berbeda. Studi ini menganalisis bagaimana setiap provisi beserta tingkat kedalaman/komprehensifitasnya dapat mempengaruhi nilai ekspor dan impor Indonesia. Dengan menggunakan data tahun 1989–2018, studi ini menemukan bahwa masing-masing provisi memiliki pengaruh dengan ukuran dan arah yang variatif. Selain itu, studi ini juga memberikan saran bagaimana pemerintah Indonesia dapat melakukan modifikasi terhadap isi perjanjian dagang untuk dapat menambah manfaat yang diperoleh dari keberadaan perjanjian tersebut.

As the activity and value of trade steadily increase, the presence of trade agreements can incentivize increases in effectivity and intensity of Indonesia’s trade with its trade partners. Trade agreement can reduce trade barriers and help to push economic integration. However, each trade agreement has multiple provisions with differing depth/comprehensiveness level. This study analyzes how each provision along with its depth may affect Indonesia’s export and import value. Utilizing 1989–2018 data, this study finds that there is a variety in the size and direction effect of each provision. In addition, this study proposes a suggestion to the Indonesian government on how to modify the content of trade agreements to increase their potential benefit. "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Utri Dianniar
"Sejak akhir Perang Dunia II, perjanjian perdagangan regional telah menjamur di seluruh penjuru dunia. Dengan semakin mengemukanya perdagangan bilateral dan regional, penting kiranya untuk mengetahui implikasi yang mungkin terjadi pada perdagangan dunia sebagai akibat dari perjanjian tersebut. Dalam dua dekade terakhir, perekonomian Asia telah terlibat dalam beberapa FTA seperti ASEAN Free Trade Area (AFTA) dan ASEAN-China Free Trade Area (ACFTA). Indonesia, yang merupakan salah satu negara anggota ASEAN, telah berpartisipasi secara aktif dalam kerjasama ini.
Berkaitan dengan hal tersebut di atas, tesis ini bertujuan untuk menganalisa dampak perjanjian perdagangan bebas pada aliran perdagangan produk pertanian Indonesia. Tujuan lainnya adalah untuk mengetahui kemungkin adanya efek Linder pada perdagangan bilateral Indonesia, di mana intensitas perdagangan akan meningkat ketika negara-negara yang melakukan hubungan bilateral tersebut mempunyai pendapatan per kapita yang cenderung sama.
Penelitian ini berfokus pada sektor pertanian dikarenakan sebagian besar negara-negara anggota ASEAN, termasuk Indonesia, sangat bergantung pada sektor ini sebagai penyumbang terbesar terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Oleh karena itu, analisa dilakukan secara lebih spesifik mengenai dampak yang ditimbulkan akibat adanya FTA terhadap sektor pertanian di Indonesia, terutama pada aliran perdagangan produk pertanian.
Dalam melakukan analisa tersebut, tesis ini menggunakan Gravity Model untuk menyelidiki faktor-faktor penentu aliran perdagangan produk pertanian di Indonesia, baik dari sisi ekspor maupun impor. Untuk tujuan tersebut, penelitian ini membentuk tiga gravity model yaitu basic, augmented dan gravity model dengan efek Linder dan melakukan perhitungan menggunakan cross section dan data panel.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa model efek tetap (fixed effect) lebih efisien daripada model efek random. Hasil empiris menunjukkan bahwa keanggotaan AFTA dan ACFTA tidak membawa dampak yang signifikan terhadap aliran perdagangan produk pertanian Indonesia. Dari penyelidikan efek Linder, terungkap bahwa efek Linder tidak ditemukan dalam perdagangan bilateral Indonesia. Indonesia cenderung untuk melakukan perdagangan dengan negara-negara yang memiliki tingkat pendapatan per kapita yang tinggi.

Since the end of World War II, regional trade agreements have proliferated across the world. As bilateral and regional trade agreements is becoming increasingly prominent, it is important to ascertain what implications this may have for world trade. In the last two decades, Asian economies have been involved in several FTAs such as ASEAN Free Trade Area (AFTA) and ASEANChina Free Trade Area (ACFTA). Indonesia, which is the member of ASEAN, has been actively participate in these cooperations.
The purpose of this paper is to analyse the impacts of free trade agreements on Indonesia’s agricultural trade flows and to investigate the existence of Linder effect on Indonesia’s bilateral trade where trade will be greater when the income per capita of trading countries are more similar.
It is focus on agricultural sector because most ASEAN countries, including Indonesia, depend on this sector as a major source of gross domestic product (GDP). Therefore, it is interesting to analyse specifically what the impacts of FTAs on Indonesia’s agricultural sector, especially on its trade flows.
The gravity model is chosed to investigate the determinants of Indonesia's agricultural trade flows, from both export and import side. With this objective this paper constructs basic, augmented and gravity model with linder effect and perform cross sectional and panel data estimations. It finds that the fixed effect model is to be preferred than random effects gravity model.
The empirical results shows that the membership of AFTA and ACFTA does not bring significant impact on Indonesia’s agricultural trade flows. From the linder effect investigation, it reaveals that linder effect does not exist in Indonesia's bilateral trade. Indonesia tends to trade with countries that have high level of income per capita.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
T38919
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Scorpio Satriyo Putranto
"Penelitian ini bertujuan (a) Mengetahui variabel apa saja dalam model gravitasi Batra yang mempengaruhi perdagangan bilateral antar negara OKI berdasarkan data tahun 2003; (b) Mengetahui besarnya potensi perdagangan bilateral yang dimiliki oleh negara OKI menurut model gravitasi Batra berdasarkan data tahun 2003; (c) Mengetahui peluang perdagangan bilateral Indonesia dengan negara OKI lainnya. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data ekspor seluruh negara OKI dan non-GKl untuk tahun 2003. Pendekatan yang digunakan adalah model gravitasi yang umum dipakai dalam mencari tahu pola perdagangan bilateral dengan menggunakan metode OLS dengan data cross section tahun 2003
Penelitian ini menunjukkan bahwa variabel dalam model gravitasi Batra berdasarkan data tahun 2003 yang mempengaruhi perdagangan bilateral negara OKI secara positif adalah pendapatan, kesamaan sejarah yang diwakili oleh hubungan kolonial, kesamaan bahasa, perbatasan langsung clan keanggotaan dalam Preferential Trade Agreement yang sama. Sementara itu variabel jarak dan tidak adanya hubungan langsung dengan taut memiliki pengaruh negaiif terhadap perdagangan bilateral negara OKI. Penerapan model gravitasi Batra yang dihasilkan dengan menggunakan data tahun.2003 menunjukkan adanya potensi perdagangan bilateral yang dimiliki negara-negara OKI serta potensi perdagangan yang dimiliki Indonesia dengan negara OKI lainnya.

This study was aimed to (a) know which variables in Batra's gravity model based on 2003 data that had an effect on OTC's bilateral trade; (b) know the value of OIC's bilateral trade. According to Batra's gravity model based on 2003 data, (c) know the opportunity regarding of Indonesia's bilateral trade with other OIC member, this study used OIC and non-OIC export data for the year 2003. The approach used in this study was the gravity model that was common to be used in identifying bilateral trade pattern by using OLS method with cross section data for the year 2003.
This study showed that variables in Batra's gravity model .based on 2003 data that influenced OIC's bilateral trade positively were income, historical ties that was represented by colonial ties, common language, contiguous, and membership in the same Preferential Trade Agreement. While distance and landlocked variables have negative influence on OIC's bilateral trade. Based on the use of Batra's gravity model that had been estimated by using 2003 data, it had been shown that there was a potential to increase bilateral trade between OIC member and between Indonesia and with the rest of OIC member."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2007
T20516
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bernadheta Mia Tri Mareta
"Keikutsertaan dalam perdagangan bebas memberikan dampak yang beragam bagi negara anggota. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa efek trade creation dan trade diversion dari implementasi ASEAN-Korea Free Trade Agreement AKFTA pada lima 5 kategori produk manufaktur di Indonesia dengan 20 negara mitra dagang yang termasuk anggota dan non-anggota AKFTA periode 1990-2015. Metode estimasi menggunakan model gravity yang dimodifikasi dengan menambahkan variabel dummy FTA sebagai proxi dari dampak implementasi AKFTA dengan variasi model fixed effects. Hasil penelitian menunjukkan adanya efek trade creation dan trade diversion dimana pada sisi impor menunjukkan efek yang hampir sama pada kelima klasifikasi produk, sedangkan sisi ekspor efeknya bervariasi untuk masing-masing klasifikasi produk.

The impact of a free trade agreement FTA establishment is different for each country involved. This paper highlights the effect of ASEAN Korea Free Trade Agreement AKFTA on Indonesian manufacturing products which devided into five categories of manufacturing goods. By using a panel data with augmented gravity model and fixed effects approach, this paper investigates evidence of trade creation and trade diversion effects of Indonesia with 20 trading partner countries, covering a 26 year period dating from 1990 2015. The results identified the presence of both trade creation and diversion effects. While the results on import side almost similar for five products classification, the results on export side vary among categories.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
T49663
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadira Athari Putri Dayo
"Penelitian ini mengukur dampak 6 penyakit menular di Indonesia terhadap jumlah kedatangan wisatawan mancanegara Indonesia selama tahun 2005 hingga 2015 dengan menggunakan kerangka model gravitasi. Data yang diperoleh berasal dari berbagai sumber yang mendukung penelitian ini. Dengan model Ordinary Least Squares, penelitian tersebut menemukan bahwa jumlah kedatangan wisatawan mancanegara Indonesia tidak dipengaruhi secara signifikan oleh 6 penyakit menular tersebut. Namun, dengan penambahan variabel kontrol (jumlah ranjang rumah sakit, harapan hidup, dan indeks terorisme) dan menggunakan metode Poisson Pseudo Maximum Likelihood, penelitian ini menemukan 2 penyakit yang ditularkan melalui vektor (Demam Berdarah dan Flu Burung) dan 3 penyakit yang ditularkan melalui manusia (Tuberkulosis, Difteri, dan Campak) memiliki dampak negatif yang signifikan terhadap kedatangan wisatawan mancanegara Indonesia.

This research aims to measure the impacts of 6 infectious diseases found in Indonesia on the number of international tourist arrivals of Indonesia for the years 2005 to 2015 using a gravity model framework. The data obtained comes from a variety of sources that support this research. With the OLS baseline model, the findings of the research show that the number of international tourist arrivals in Indonesia were not significantly affected by the 6 infectious diseases. However, with added control variables (hospital beds, life expectancy, and terrorism index) and using Poisson Pseudo Maximum Likelihood method, the findings show that 2 vector borne diseases (Dengue and Avian Influenza) and 3 human borne diseases (Tuberculosis, Diphtheria, and Measles) have significant negative impacts on Indonesia's international tourist arrivals."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indinesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Paramagarjito B. Irtanto
"Penelitian ini menganalisis karakteristik interaksi antarkota di Indonesia melalui pendekatan pengangkutan udara untuk penumpang dan kargo pada tahun 2008-2011. Dengan menggunakan pendekatan model gravitasi, ditemukan bahwa terdapat hubungan positif antara pengangkutan udara antarkota dengan besaran Produk Domestik Regional Bruto, populasi, struktur ekonomi, interaksi antar kota utama dan dan terdapat hubungan terbalik dengan jarak sebagai proksi penghambat interaksi. Adapun pengaruh beberapa kota utama memberikan hasil yang berbeda di masing-masing estimasi. Pemisahan analisis untuk wilayah Indonesia Barat, Indonesia Timur dan antarwilayah Indonesia menemukan bahwa pengangkutan udara untuk masing-masing wilayah memiliki karakteristik tersendiri.

This study analyzes the characteristics of the domestic intercity interaction of Indonesia?s passenger and cargo air transport in 2008-2011. By using the gravity model approach, it is found that there are positive correlations between the intensity of intercity air transportation with Gross Domestic Regional Product, population, economic structure and interaction between the hubs. It is also shown that there is an inverse relationship of distance as a proxy inhibitor for interaction. The influence of several major cities provides different results in each estimation. Segregated analysis were done for interaction in western region, eastern region and between the two regions in Indonesia. The analysis provides clear evidence of unique characteristics for each region.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S46296
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yenny Maritsa Syahnaz
"Teori-teori mengenai perdagangan internasional, baik yang tradisional semacam absolute avantage, comparative advantage, dan Heckscher-Ohlin maupun teori perdagangan internasional baru semacam product differentiation model hanya mampu menjelaskan jawaban atas pertanyaan yang bersifat kualitatif, seperti barang-barang apa saja yang diperdagangkan suatu negara. Padahal untuk menjawab pertanyaaan yang sifatnya kuantitatif, seperti berapa banyak dari barang yang diproduksi suatu negara diperdagangkan, juga tidak kalah penting. Beberapa dekade terakhir model gravitasi merupakan model yang paling populer untuk menjelaskan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi arus perdagangan suatu negara.
Dengan menggunakan model gravitasi augmented, studi ini berusaha mencari tahu mengenai pengaruh variabel dasar model gravitasi yaitu GDP, GDP per kapita, serta jarak antar negara terhadap arus perdagangan bilateral Indonesia dengan 21 negara partner dagang utamanya. Dimasukkannya variabel struktur perdagangan yang direpresentasikan oleh TCI (Trade Conformity Index) adalah untuk melihat keterkaitan antara pola perdagangan Indonesia dan negara partner dengan pertumbuhan arus perdagangan bilateral Indonesia. Dengan kata lain, identifikasi atas pola perdagangan dari model gravitasi augmented dengan TCI dapat digunakan untuk menjawab pertanyaan yang sifatnya kualitatif juga yang sifatnya kuantitatif. Variabel dummy ASEAN juga dimasukkan dalam model empiris sebagai explanatory variable untuk menentukan seberapa besar pengaruh kesepakatan kerjasama perdagangan regional terhadap pertumbuhan arus perdagangan bilateral Indonesia."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2007
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Liberte Iusti De Dili
"Area Prospek Geotermal C terletak dibagian Selatan Provinsi Jawa Barat yang berada di sisi barat vulkanik Gunung Patuha dan Kawah Putih. Area C sudah memiliki 3 (tiga) sumur eksplorasi yang direncanakan sebagai sumur produksi. Sumur W1 mencapai kedalaman 1550 mTD mendapatkan reservoar “steam dominated” dengan temperatur lebih dari 240°C dapat membangkitkan dengan kapasitas 4.2 MW sedangkan untuk sumur W2 dan W3 belum keluar uap dari kepala sumur. Untuk menambah kapasitas area geotermal C akan dilakukan pemboran sumur baru. Sebelum melakukan pemboran perlu memperhatikan parameter utama untuk meningkatkan keberhasilan dalam pemboran. Tiga parameter utama yang harus ada dalam keberhasilan pemboran yaitu didapatkan permeabilitas dan temperatur tinggi serta keberadaan benign fluid. Data geofisika memiliki peran yang penting mengingat keterbatasan data dan jumlah sumur belum mencakup seluruh area geothermal C. Pemodelan serta analisis data geofisika (Magentotellurik dan gravitasi) yang diintegrasikan dengan data geologi, geokimia dan sumur dilakukan untuk membuat model konseptual yang komprehensif untuk menggambarkan kondisi bawah permukaan seperti persebaran permeabilitas dan temperatur tinggi serta keberadaa benign fluid. Pemodelan 3D data Magnetotellurik dapat menggambarkan secara luas mengenai distribusi temperatur bawah permukaan, indikasi batuan penudung (clay cap) dan potensi sumber panas serta batas reservoir. Analisis data Gravitasi yang meliputi First Horizontal Derivative (FHD) dan Second Vertival Derivative (SVD) dapat memberikan gambaran distribusi struktur geologi bawah permukaan di area Geotermal C yang berasosiasi dengan zona permeabilitas. Hasil dari integrasi data-data tersebut diharapkan dapat menjadi dasar analisis data dalam meningkatkan kepercayaan dalam pentuan target pemboran sumur produksi.

Geothermal Prospect Area C is located in the southern part of West Java Province, on the western side of the volcanic Mount Patuha and Kawah Putih. Area C already has 3 (three) exploration wells which are planned as production wells.Well W1 reaches a depth of 1550 mTD and has a "steam dominated" reservoir with a temperature of more than 240°C which can generate a capacity of 4.2 MW, while for wells W2 and W3 no steam has yet emerged from the wellhead. To increase the capacity of geothermal area C, new wells will be drilled. Before drilling, you need to pay attention to the main parameters to increase drilling success. The three main parameters that must be present for successful drilling are high permeability and temperature and the presence of benign fluid. Geophysical data has an important role considering that data is limited and the number of wells does not cover the entire geothermal area of C. Modeling and analysis of geophysical data (Magentotelluric and gravity) which is integrated with geological, geochemical and well data is carried out to create a comprehensive conceptual model to describe subsurface conditions such as the distribution of permeability and high temperatures as well as the existence of fluid beings. 3D modeling of Magnetotelluric data can provide a broad description of subsurface temperature distribution, indications of cap rock (clay cap) and potential heat sources and reservoir boundaries. Gravity data analysis which includes First Horizontal Derivative (FHD) and Second Vertical Derivative (SVD) can provide an overview of the distribution of subsurface geological structures in the Geothermal C area which is associated with the permeability zone. It is hoped that the results of the integration of these data can become the basis for data analysis in increasing confidence in determining production well drilling targets."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>