Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 94204 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fenia Dwi Destiani
"Hipertensi umumnya terjadi karena diet makanan yang tidak seimbang. Hipertensi merupakan salah satu masalah kesehatan yang sering terjadi pada agregat dewasa sebagai populasi yang rentan karena memiliki faktor risiko hipertensi dengan pola diet yang tidak sehat dan merupakan faktor yang paling mudah untuk dimodifikasi. Penelitian Ini dilakukan dengan tujuan menggambarkan hasil asuhan keperawatan dengan hipertensi melalui intervensi unggulan yaitu pengaturan menu diet DASH (Dietary Approaches to Stop Hypertension) sesuai gizi seimbang dengan rendah garam, rendah lemak, rendah gula, dan tinggi serat. Metode penelitian yang digunakan yaitu praktik lapangan. Hasil yang didapatkan adalah terjadi penurunan tekanan darah sistolik sebesar 20 mmHg dan diastolik 10 mmHg selama dilakukan proses asuhan keperawatan pada intervensi diet DASH sesuai gizi seimbang dengan rendah garam, rendah lemak,rendah gula, dan tinggi serat. Penelitian ini merekomendasikan penerapan diet DASH sebagai salah satu cara untuk mengontrol dan menurunkan tekanan darah pada agregat dewasa yang mengalami hipertensi.

Hypertension generally occurs due to an unbalanced diet. Hypertension is one health problem that often happens in the aggregate of adults as a vulnerable population. They have hypertension risk factors with unhealthy diet patterns and are the most uncomplicated factors to modify.This study described nursing care results of Hypertension through a superior intervention, setting the DASH (Dietary Approaches to Stop Hypertension) diet according to balanced nutrition with low salt, low fat, low sugar, and high fiber. The research methodology used is a practical experiment.The results obtained show a decrease in systolic blood pressure of 20 mmHg and diastolic by 10 mmHg during the nursing care process on the DASH diet intervention according to balanced nutrition with low salt, low-fat, low sugar, and high fiber. This study recommends applying the DASH diet to control and reduce blood pressure in the aggregate of adults with Hypertension."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Vera Setianingsih
"Hipertensi di Indonesia memiliki prevalensi sebesar 34,11% berdasarkan Riset Kesehatan Dasar 2018. Diperkirakan hanya 1/3 kasus hipertensi di Indonesia yang terdiagnosis, sisanya belum terdiagnosis. Persentase tersebut membuat Indonesia masuk ke peringkat 5 dengan kasus hipertensi terbanyak di dunia. Jawa Barat menjadi provinsi dengan prevalensi tertinggi ke-2 di Indonesia yaitu sebesar 39,6% dan menjadi penyumbang angka kedua terbesar di Indonesia. Hipertensi juga menjadi peringkat pertama pada sepuluh besar penyakit terbanyak pada pasien rawat jalan Puskesmas Kota Depok. Hipertensi juga masih menjadi penyakit terbanyak pada pasien rawat jalan semua golongan umur di Puskesmas Jatijajar dan menjadi salah satu penyebab kematian pada ibu. Penulisan Karya Tulis Ilmiah ini bertujuan untuk memberikan Memberikan gambaran mengenai asuhan keperawatan keluarga dengan hipertensi dengan melakukan intervensi diet hipertensi mentimun pada keluarga Ibu W di Kelurahan Jatijajar di RW 07, Kelurahan Jatijajar, Kecamatan Tapos, Kota Depok, Jawa Barat. Metode penelitian yang digunakan adalah case study. Intervensi dilakukan selama 12 hari kunjungan dengan pemberian intervensi diet DASH pro mentimun selama 7 hari yang diberikan kepada 3 klien dengan masalah hipertensi. Mentimun diberikan dengan dilalap pada pagi hari sebanyak 150 gr dengan kulitnya. Hasil menunjukkan terjadi penurunan dari pertama kali pertemuan dibandingkan dengan akhir setelah diberikan intervensi didapatkan rata-rata penurunan untuk tekanan sistolik sebesar 15,6% dan tekanan sistolik sebesar 15,2 %. Maka dari itu, dapat disimpulkan bahwa terapi diet hipertensi pro mentimun dapat menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi.

Hypertension in Indonesia has a prevalence of 34.11% based on the 2018 Basic Health Research. It is estimated that only 1/3 of hypertension cases in Indonesia are diagnosed, the rest are undiagnosed. This percentage makes Indonesia ranked 5th with the most hypertension cases in the world. West Java is the province with the 2nd highest prevalence in Indonesia at 39.6% and is the second largest contributor in Indonesia. Hypertension is also ranked first in the top ten most common diseases in outpatients of the Depok City Health Center. Hypertension is also still the most common disease in outpatients of all age groups at Jatijajar Health Center and is one of the causes of maternal death. The writing of this scientific paper aims to provide an overview of family nursing care with hypertension by intervening with a cucumber hypertension diet in the family of Mrs. W in Jatijajar Village in RW 07, Jatijajar Village, Tapos District, Depok City, West Java. The research method used is a case study. The intervention was carried out for 12 days of visits with the provision of DASH pro cucumber diet intervention for 7 days given to 3 clients with hypertension problems. Cucumber is given by being burned in the morning as much as 150 gr with the skin. The results showed a decrease from the first meeting compared to the end after the intervention was given, the average decrease for systolic pressure was 15.6% and systolic pressure was 15.2%. Therefore, it can be concluded that pro-cucumber hypertension diet therapy can reduce blood pressure in hypertensive patients."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ara Tayomi
"Hipertensi masih menjadi tren penyakit yang paling sering diderita oleh lansia. Penatalaksanaan hipertensi dapat dilakukan menggunakan intervensi non-farmakologi dan intervensi farmakologi. Intervensi yang disarankan untuk penatalaksanaan pertama pada penderita hipertensi ialah intervensi non-farmakologi melalui modifikasi gaya hidup dengan mengatur pola diet. Diet yang disarankan ialah Dietary Approaches to Stop Hypertension (DASH). Tujuan dari penerapan diet DASH ini ialah untuk menurunkan tekanan darah pada lansia hipertensi dengan masalah keperawatan risiko ketidakstabilan tekanan darah. Intervensi dilakukan selama empat belas hari penerapan diet DASH dengan pencatatan asupan makanan menggunakan food recall 24 jam setiap harinya dan pengukuran tekanan darah setiap kunjungan rumah. Hasil dari intervensi yang telah dilakukan pada Nenek K tidak menunjukan hasil yang diharapkan, tekanan darah pada Nenek K tidak menurun secara signifikan. Akan tetapi, pola makan pada Nenek K sudah teratur dan terkontrol dengan penerapan diet DASH. Hal ini terjadi karena ada berbagai faktor lain yang mempengaruhi tekanan darah seperti aktivitas fisik, stres, dan kepatuhan minum obat, sehingga alasan dari tujuan intervensi tidak tercapai selain waktu penerapan yang singkat, masih banyak hal yang mempengaruhi tekanan darah pada lansia dan diet makanan hanya salah satu faktor saja.

Hypertension is still one of the most common disease suffered by the elderly. Managing hypertension is done through non-pharmacological and pharmacological intervention. The recommended intervention as first-line intervention for patients with hypertension is non-pharmacological through lifestyle modification by adjusting diet patterns. The recommended diet pattern is Dietary Approaches to Stop Hypertension (DASH). The purpose of implementing DASH is to reduce blood pressure in patients with the risk of blood pressure instability. In this study, the intervention was carried out for fourteen days of applying DASH. Food intake was recorded using food recall 24 hours a day and blood pressure was measured at every home visit. The results of the intervention that had been carried out on Mrs. K did not show the expected results. Mrs. K’s blood pressure did not decrease significantly. This happened because of the short implementation time of the DASH diet, which was 14 days. The results of this study could be to be used by nurses as a reference in implementing DASH for the elderly with hypertension to reduce blood pressure. However, Mrs. K's eating pattern was regular and controlled with the application of DASH diet. There were other factors that affected blood pressure such as physical activity, stress, and medication adherence that might have contributed to the failing of the intervention. The short amount of time during which the intervention was done was just one factor of it."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Aqmar Jalilah
"Hipertensi adalah salah satu dari masalah kesehatan yang terjadi di daerah perkotaan pada agregat lansia sebagai populasi yang rentan karena memiliki faktor risiko hipertensi yaitu pola diet yang tidak sehat. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan menggambarakn hasil asuhan keperawatan pada lansia dengan hipertensi menggunakan intervensi unggulan yaitu pengaturan menu diet DASH (Dietary Approaches to Stop Hypertension) dengan rendah garam. Metode penelitan yang digunakan yaitu praktik lapangan. Hasil yang didapatkan adalah terjadi penurunan tekanan darah sistolik sebesar 30 mmHg dan diastolik sebesar 5-10 mmHg selama dilakukan proses asuhan keperawatan pada intervensi diet DASH dengan rendah garam. Penelitian ini merekomendasikan pengaturan diet DASH sebagai salah satu cara untuk mengontrol dan menurunkan tekanan darah pada agregat lansia yang mengalami hipertensi.

Hypertension is one of the health problems that is occur in urban areas in the aggregate of elderly as a population that is vulnerable because they have risk factor of hypertension which is unhealthy diet pattern. This study was conducted in with the aims to depict the results of nursing care on elderly with hypertension which was using superior intervension that is the setting of diet menu DASH (Dietary Approaches to Stop Hypertension) with low salt. Research method that is used is field practice. The result obtained decrease in systolic blood pressure is 30 mmHg and diastolic is 5-10 mmHg  during the nursing care process in DASH dietary intervention with low salt. This study recommends the setting of DASH diet as one of the ways to control and reduce blood pressure in the aggregate  of elderly people with hypertension."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Kirana Meita Pramudya
"Hipertensi merupakan penyakit yang masih menjadi perhatian. Hipertensi dapat dimiliki oleh siapa saja dan dari kelompok usia mana saja, termasuk kelompok usia dewasa dan penderita hipertensi diperkirakan akan terus bertambah setiap tahun. Pada tahun 2018, terdapat 34,1% penderita hipertensi di Indonesia, dan diperkirakan pada tahun 2025 penderita hipertensi akan mencapai angka 1,5 miliar di seluruh dunia. Hipertensi dapat diakibatkan oleh beberapa faktor risiko, salah satunya yaitu kurangnya aktivitas fisik. Tujuan penulisan karya ilmiah ini yaitu memberikan gambaran serta analisis asuhan keperawatan keluarga dengan hipertensi dan menggunakan intervensi unggulan yaitu aktivitas fisik yoga. Latihan fisik yoga dilakukan selama 4 minggu dalam 9 kali pertemuan. Pemeriksaan tekanan darah dengan menggunakan sphygmomanometer dilakukan sebelum dan sesudah melakukan latihan fisik yoga untuk melihat perubahan pada tekanan darah. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa intervensi latihan fisik yoga yang dilakukan dapat menurunkan tekanan darah sistolik sebanyak 8,4 mmHg dan menurunkan tekanan darah diastolik sebanyak 4,5 mmHg. Penerapan intervensi latihan fisik yoga ini harus dilakukan dengan kondisi fokus dan konsentrasi penuh. Latihan fisik yoga dapat digunakan sebagai salah satu alternatif bagi klien dengan hipertensi sebagai upaya dalam menurunkan tekanan darah.


Hypertension is a disease that is still a concern. Hypertension can be owned by anyone and from any age group, including adults. People with hypertension are expected to continue to grow every year. In 2018, there were 34.1% of people with hypertension in Indonesia, and estimated in 2025 people with hypertension will reach 1.5 billion worldwide. Hypertension can be caused by several risk factors, one of which is lack of physical activity. The purpose of writing this scientific paper is to provide an overview and analysis of family nursing care with hypertension and using an intervention that is yoga. Yoga is carried out for 3 weeks in 9 meetings. Blood pressure measurement by using a Sphygmomanometer is performed before and after doing yoga to see changes in blood pressure. The results of the evaluation showed that yoga can lower systolic blood pressure by 8.4 mmHg and lowering diastolic blood pressure by 4.5 mmHg. The application of yoga intervention should be made with full focus and concentration. Yoga can be used as an alternative for clients with hypertension as an attempt to lower blood pressure."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Azkia
"Hipertensi sering disebut sebagai silent killer karena terjadi secara bertahap merusak jantung, pembuluh darah, dan organ tubuh lainnya tanpa adanya tanda dan gejala yang jelas. Salah satu faktor yang mempengaruhi peningkatan tekanan darah adalah kurangnya aktivitas fisik. Karya akhir ilmiah ners ini bertujuan untuk memberikan gambaran dan analisis asuhan keperawatan keluarga dengan hipertensi melalui penerapan brisk walking exercise dan terapi musik yang dilakukan selama 30 menit dalam 6 sesi selama 2 minggu. Hasil evaluasi setelah penerapan intervensi keperawatan dan brisk walking exercise bersamaan dengan terapi musik menunjukkan adanya penurunan tekanan darah dengan rerata penurunan 9 mmHg pada sistolik dan 7,1 mmHg pada diastolik. Penerapan intervensi brisk walking exercise dan terapi musik harus dilakukan sesuai dengan prinsip dalam menjalankan aktivitas fisik, yaitu dengan 2B (baik dan benar) dan 2T (terukur dan teratur). Brisk walking exercise dan terapi musik dapat digunakan sebagai salah satu intervensi alternatif bagi klien dengan hipertensi.

Hypertension is frequently called as silent killer since it occurs gradually damaging the heart, blood vessel, and other body organ without any clear signs and symptoms. One of the factors influencing the increase of blood pressure is lack of physical activity. The aim of this nurse final scientific paper is to provide an overview of the analysis family nursing care with hypertension through the application of brisk walking exercise and musical therapy conducted for 30 minutes in 6 sessions for 2 weeks. The result of evaluation after application of nursing intervention and brisk walking exercise with musical therapy shows a decrease of blood pressure with average decrease of 9 mmHg at systolic and 7.1 mmHg at diastolic. The application of these brisk walking intervention exercises and natural sound musical therapy must be conducted in accuracy with the principle in conducting physical activity, namely with 2B (good and right) and 2T (measurable and regularly). Brisk walking exercise and natural sound musical therapy can be used as one of alternatives interventions for the client suffering hypertension."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Fatwasari Insani Kamil
"Prevalensi hipertensi meningkat dua kali lipat secara signifikan pada 30 tahun terakhir. Menurut American Heart Association (AHA), penduduk dengan usia 20 tahun ke atas mengalami hipertensi hingga mencapai angka 74,5 juta jiwa, akan tetapi sebanyak 90-95% kasus belum diketahui penyebabnya. Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Jawa Barat tahun 2021 terdapat 4.607.116 jiwa penderita hipertensi (10,39%) dengan nilai tertinggi berdasarkan data tahun 2021 berada di Kabupaten Bogor sebanyak 986.323 jiwa dan nilai tertinggi di Kota Banjar sebanyak 27.776 jiwa penderita hipertensi. Hipertensi menjadi urutan pertama dari 10 penyakit tidak menular di Kota Depok. Penderita Hipertensi terbanyak yang dialami oleh masyarakat berada di Kelurahan Jatijajar yaitu dengan hipertensi primer sebanyak 13.621 jiwa dari jumlah penduduk 38.281 jiwa. Penulisan Karya Tulis Ilmiah ini bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai penerapan intervensi terapi relaksasi genggam jari dan relaksasi tarik napas dalam pada pasien dewasa dengan hipertensi terhadap penurunan tekanan darah di RW 02 dan RW 04, Kelurahan Jatijajar, Kecamatan Tapos, Kota Depok, Jawa Barat. Metode penelitian yang digunakan adalah case study. Hasil dari intervensi terapi relaksasi genggam jari dan tarik napas dalam setelah 4 minggu kunjungan rumaPh dengan durasi 20 menit yang diberikan kepada 3 klien dengan masalah hipertensi. Penurunan tekanan darah dilihat melalui MAP (Mean Arterial Pressure), dimana pada klien pertama terjadi penurunan sebanyak 14,3 mmHg, klien kedua penurunan sebanyak 12 mmHg, dan klien ketiga terjadi penurunan sebanyak 10 mmHg. Maka dari itu, dapat disimpulkan bahwa terapi genggam jari dan tarik napas dalam dapat menurunkan tekanan darah yang dilihat dari MAP pada penderita hipertensi.

The prevalence of hypertension has doubled significantly in the last 30 years. According to the American Heart Association (AHA), people aged 20 years and over experience hypertension to reach 74.5 million people, but as many as 90-95% of cases have no known cause. Based on data from the West Java Health Office in 2021 there were 4,607,116 people with hypertension (10.39%) with the highest score based on 2021 data in Bogor Regency with 986,323 people and the highest score in Banjar City with 27,776 people with hypertension. Hypertension is the first order of 10 non-communicable diseases in Depok City. Most of the people with hypertension experienced were in the Jatijajar sub-district, namely with primary hypertension as many as 13,621 people out of a population of 38,281 people. Writing this scientific paper aims to provide an overview of the application of finger grip relaxation therapy interventions and deep breathing relaxation in adult patients with hypertension to lowering blood pressure in RW 02 and RW 04, Jatijajar Village, Tapos District, Depok City, West Java. The research method used is a case study. The results of the finger holding relaxation therapy intervention and deep breathing after 4 weeks of home visits with a duration of 20 minutes given to 3 clients with hypertension problems. The decrease in blood pressure was seen through MAP (Mean Arterial Pressure), where the first client decreased by 14.3 mmHg, the second client decreased by 12 mmHg, and the third client decreased by 10 mmHg. Therefore, it can be concluded that finger holding therapy and deep breathing can reduce blood pressure as seen from MAP in hypertensive patients."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
A. Alifta Nurul Rezky Chairany
"Edukasi yang kurang terkait berbagai macam penyakit berdampak pada meningkatnya prevalensi penyakit di masyarakat, salah satunya hipertensi. Sebagai salah satu tenaga kesehatan, perawat memegang peran penting dalam mengatasi masalah hipertensi di masyarakat seperti memberi asuhan keperawatan berbasis keluarga. Tujuan dari karya ilmiah akhir ners ini untuk memberi gambaran tentang asuhan keperawatan keluarga pada masalah hipertensi. Penulisan karya ilmiah ini didasari pada penerapan intervensi berupa kompres hangat pada tengkuk pada klien hipertensi dan berisiko hipertensi. Selain itu, penulisan karya ilmiah ini dianalisis berdasarkan berbagai konsep dan penelitian terkait. Hasil intervensi menunjukkan bahwa penerapan kompres hangat efektif untuk menurunkan tekanan darah dan mengurangi nyeri pada tengkuk. Oleh karena itu, perawat dapat mengaplikasikan kompres hangat tengkuk sebagai intervensi non farmakologi dalam memberikan asuhan keperawatan dalam keluarga dengan hipertensi dan menganjurkan keluarga untuk melakukan kompres hangat sebagai cara untuk melakukan perawatan hipertensi di rumah.


Less education related to various diseases has an impact on the increasing prevalence of disease in the community, one of which is hypertension. As one of the health workers, nurses play an important role in overcoming the problem of hypertension in the community such as providing family-based nursing care. The purpose of this final scientific work is to provide an overview of family nursing care on the problem of hypertension. The writing of this scientific work is based on the application of interventions in the form of warm compresses to the nape of the neck in hypertensive patients and at risk of hypertension. In addition, the writing of this scientific paper is analyzed based on various concepts and related research. The results of the intervention show that the application of warm compresses is effective for lowering blood pressure and reducing pain in the neck. Therefore, nurses can apply the warm neck compress as a non-pharmacological intervention in providing nursing care in families with hypertension and encourage families to do warm compresses as a way to treat hypertension at home."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Faradila Prameswari
"Hipertensi merupakan salah satu masalah kesehatan terbanyak dialami masyarakat seperti di pedesaan. Hipertensi dapat terjadi di berbagai kelompok usia, terutama dewasa dan lansia. Pesatnya peningkatan teknologi ditemui dapat memengaruhi perubahan gaya hidup menjadi tidak sehat, seperti rendahnya tingkat aktivitas maupun pola makan yang tidak sehat. Masalah kesehatan yang terjadi pada pasien hipertensi perlu diatasi sebagai tugas bersama, antara individu, keluarga dan tenaga kesehatan. Karya ilmiah ini bertujuan untuk menggambarkan dukungan keluarga dalam mengelola tekanan darah melalui latihan fisik. Hasil evaluasi menunjukkan adanya penurunan tekanan darah setelah dilakukan latihan fisik selama dua minggu dengan dukungan keluarga. Latihan fisik yang diberikan yaitu senam selama 15 menit dan jalan selama 30 menit rutin setiap hari. Karya ilmiah ini merekomendasikan latihan fisik sebagai salah satu intervensi untuk mengelola tekanan darah pada pasien hipertensi dan pentingnya dukungan keluarga dalam perawatan hipertensi.

Hypertension is one of the most common health problems experienced by people such as in rural areas. Hypertension can occur in various age groups, especially adults and the elderly. The rapid increase in technology found can affect changes in lifestyle to become unhealthy, such as low levels of activity and unhealthy eating patterns. Health problems that occur in hypertensive patients need to be addressed as a joint task, between individuals, families and health workers. This scientific work aims to describe family support in managing blood pressure through physical exercise. Evaluation results show a decrease in blood pressure after physical exercise for two weeks with family support. Physical exercise provided is 15 minutes of exercise and 30 minutes of walking every day. This scientific work recommends physical exercise as an intervention to manage blood pressure in hypertensive patients and the importance of family support in the treatment of hypertension."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nahla Savira Novelina
"Manajemen kesehatan yang tidak efektif akan mempersulit pengontrolan tekanan darah pada masalah hipertensi, terutama pada lansia. Keluarga memiliki peranan dalam mempengaruhi kondisi kesehatan lansia. KIAN ini bertujuan untuk menganalisis asuhan keperawatan pada keluarga dengan hipertensi agregat lansia melalui penerapan aroma foot massage. Intervensi ini dilakukan selama 12 sesi dengan pengukuran tekanan darah sebelum dan sesudah intervensi. Hasil analisis menunjukkan keefektifan intervensi aroma foot massage pada keluarga kelolaan dan meningkatnya tingkat kemandirian keluarga.

 


Ineffective health management could worsen controlling blood pressure in people with hypertension, especially elderly. Family has a role in influencing the health condition of the family member. This Study aims to analyze nursing process in families with hypertension in elderly through the application of aroma foot massage. This intervention was conducted in 12 sessions and blood pressure measurements before and after the intervention. The results of the analysis showed the effectiveness of the aroma foot massage interventions for elderly and also there is an increased in level of the family independence evaluation.

 

"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>