Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 187305 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Angginta Amalia
"Penelitian ini membahas perubahan yang terjadi di wilayah barat Papua sebelum dan sesudah Pemberontakan Obano (Obano Opstand) pada 1956. Pembahasan mengenai perubahan dimulai dari perubahan yang dirasakan oleh penduduk di wilayah Obano dan meluas ke seluruh wilayah barat Papua. Penelitian ini menggunakan metode sejarah dengan berdasarkan sumber primer berupa surat kabar nasional dan regional Belanda serta surat kabar berbahasa Belanda yang terbit di Papua edisi 1956-1961. Selain itu digunakan laporan Kementerian Luar Negeri Indonesia dan film dokumenter ‘De Obano-opstand’ yang dipublikasikan Anderetijden.nl. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perubahan di wilayah barat Papua sebelum pemberontakan yang berasal dari upaya Belanda adalah masuknya peradaban Barat, ilmu agama, serta fasilitas yang menunjang kemajuan kehidupan penduduk asli. Sementara perubahan yang terjadi setelah pemberontakan adalah kerusakan berupa terbakarnya Obano Pemberontakan ini juga membuat pemerintah Belanda mengubah kebijakan untuk masa depan wilayah barat Papua berdasarkan keluhan yang menjadi penyebab terjadinya pemberontakan.

This paper discusses the changes that occurred in the western region of Papua before and after the Obano Rebellion in 1956. The discussion about the changes will begin with the changes felt by residents in the Obano area and extend to the entire western region of Papua. This research used historical method and based on Dutch national and regional newspapers, as well as those published in the western region of Papua as the primary source. In addition, this research also used the report by Ministry of Foreign Affairs Republic of Indonesia and a documentary film 'De Obano-opstand’ that published by Anderetijden.nl. The results of this paper indicate that the changes in the western region of Papua before the rebellion that came from the Dutch efforts were the entry of Western civilization, religious knowledge, as well as facilities that supported the progress of the lives of the natives. While the changes that occurred after the rebellion was the burning of Obano and it could be seen from the facilities that were burned down. This rebellion also made the Dutch government change its policy for the future of the western region of Papua based on complaints by native inhabitants."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Noviyani Sugiarto
"Latar Belakang. Malnutrisi pada pasien kanker ginekologi merupakan masalah besar yang dapat mempengaruhi tingkat kelangsungan hidup pasien. Sayangnya, belum banyak penelitian yang dilakukan. Tujuan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perubahan status gizi pasien kanker ginekologi sebelum dan sesudah perawatan di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo. Metode. Studi yang dilakukan adalah dengan kohort prospektif yang melibatkan pasien kanker ginekologi yang dirawat di bangsal ginekologi Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Jakarta. Penelitian dilakukan dari bulan Juni 2016 sampai Mei 2017. Kami menggunakan teknik sampling konsekutif, food record, dan pengukuran antropometri lengkap untuk pengumpulan data. Kami menggunakan parameter indeks massa tubuh IMT untuk menilai kategori malnutrisi, dan pemeriksaan antropometri dan laboratorium untuk parameter status nutrisi lainnya. Untuk menganalisis data nutrisi, kami menggunakan NutriSurvey 2007 dan untuk data lain yang kami gunakan SPSS IBM 21.0. Hasil. Ada 96 subyek yang menjalani dan menyeselesaikan semua pemeriksaan dan data untuk penelitian ini. Proporsi malnutrisi berdasarkan IMT adalah 24 , sedangkan berdasarkan Malnutrisi Skrining Alat MST , prevalensi malnutrisi adalah 62,5 . Berdasarkan penurunan IMT, 20,8 pasien mengalami penurunan IMT setelah pengobatan. Lingkar Lengan Atas LILA dan serum albumin pasien menurun secara signifikan setelah pengobatan. Kesimpulan. Lingkar Lengan Atas LILA dan serum albumin pasien menurun secara signifikan setelah perawatan.

Background. Cancer malnutrition in gynecologic cancers cases were big problem that can affect survival rate. Unfortunately, not many studies has been done. Objective. The aim of this study is to find out the nutritional status changes of gynecologic cancer patients before and after treatment in Gynecology Ward Cipto Mangunkusumo Hospital. Method. This is a prospective cohort study on gynecologic cancer patients treated in Gynecology Ward Cipto Mangunkusumo Hospital Jakarta. The study was done from June 2016 to May 2017. We used consecutive sampling techniques, food record, and complete anthropometric measurement for data collection. We used body mass index BMI parameter for appraising malnutrition categories, and anthropometric and laboratory examination for other parameters. For analysing data, we used NutriSurvey 2007 for nutritional data and SPSS IBM 21.0.for other data. Results. There were 96 subjects underwent all examination and data completion for the study. Proportion of malnutrition with BMI was 24 , while based on Malnutrition Screening Tool MST was 62,5 . There were 20,8 patients that experience reduction of BMI after treatment. Mid upper arm circumference MUAC and albumin serum of patients decrease significantly after treatment. Conclusion. Mid upper arm circumference MUAC and albumin serum of patients decrease significantly after treatment."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2017
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Aisyah Desinah
"ABSTRAK
Perubahan penggunaan tanah pada dasarnya tidak dapat dihindarkan dalam pelaksanaan pembangunan. Pertumbuhan penduduk yang pesat serta bertambahnya tuntutan kebutuhan masyarakat akan tanah, seringkali mengakibatkan benturan kepentingan atas penggunaan tanah serta terjadinya ketidaksesuaian antara penggunaan tanah dengan rencana peruntuknya. Perubahan penggunaan tanah yang terjadi salah satunya terjadi di Kota Tangerang Selatan semenjak dibangunnya jalan tol Ulujami-Serpong. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi perubahan penggunaan tanah yang terjadi sebelum dan sesudah dibangun jalan tol Ulujami-Serpong di Kota Tangerang Selatan dengan menggunakan teknologi penginderaan jauh serta membandingkan perubahan penggunaan tanah yang terjadi dengan RTRW dari Kota Tangerang Selatan sebelum dan sesudah dibangun jalan tol Ulujami-Serpong. Salah satu teknologi penginderaan jauh yang digunakan dalam penelitian ini adalah citra landsat 5 dan landsat 8 untuk tahun 2000, 2008, dan 2016 untuk mengidentifikasi nilai indeks kerapatan vegetasi dengan metode perhitungan indeks vegetasi algoritma Normalized Difference Vegetation Index NDVI . Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan tanah yang mendominasi sebelum dibangun jalan tol Ulujami-Serpong adalah penggunaan tanah kebun campuran, sawah, rumput, tanah kosong, perkampungan dan perumahan. Penggunaan tanah yang mendominasi sesudah dibangun jalan tol Ulujami-Serpong yaitu penggunaan tanah perumahan, rumput dan sawah. Sesudah dibangun jalan tol Ulujami-Serpong penggunaan tanah rumput dan sawah masing-masing berkurang luasnya.

ABSTRACT
Landuse changes are basically unavoidable in the implementation of development. Rapid population growth and increasing society 39 s demands for land, often resulting conflict of interest on the use of land as well as the occurrence of a mismatch between landuse plan designation. One of the landuse changes that occur due to the construction of Ulujami Serpong toll road in the region of South Tangerang. This study aims to identify the landuse changes that occur before and after the construction of Ulujami Serpong toll road in the region of South Tangerang by using remote sensing technology and to compare landuse changes that occur with the RTRW of South Tangerang City before and after the construction of Ulujami Serpong toll road. Remote sensing technology used in this research is the Landsat 5 and Landsat 8 for 2000, 2008 and 2016 to identify vegetation density index value with the algorithm vegetation index calculation method Normalized Difference Vegetation Index NDVI . The results of the study indicate that the dominant landuse before the construction of Ulujami Serpong toll road is the landuse of mixed gardens, rice fields, grasses, vacant land, settlements and residential. While for the dominant landuse after the construction of Ulujami Serpong toll road is the landuse of residential, settlements, grasses and rice fields, which is after the construction of Ulujami Serpong toll road the landuse of grasses and rice fields respectively reduced the extent. "
2017
S69241
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Faris Afif
"Lataar Belakang : Pasca nefrektomi ginjal, terjadi proses kompensasi dari ginjal sisa dalam bentuk hiperfiltrasi untuk mempertahankan laju filtrasi glomerulus, yang dapat berujung pada penyakit ginjal kronik. Sejumlah penelitian menemukan adanya perubahan hemodinamika vaskular ginjal pada ginjal sisa donor yang diperiksa menggunakan ultrasonografi (USG) Doppler. Akan tetapi penelitian tersebut umumnya berfokus pada jangka panjang, dan menggunakan parameter indeks resistensi (RI), belum banyak penelitian yang memfokuskan pada parameter indeks pulsatilitas (PI) dalam jangka pendek, yang dapat bermanfaat untuk memperkirakan prognosis donor. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran USG Doppler dan adanya perbedaan nilai PI pada ginjal sisa donor transplantasi ginjal antara sebelum dan sesudah nefrektomi dalam jangka pendek. Metode : Desain penelitian merupakan studi prospektif historikal tanpa pembanding menggunakan data sekunder. Sampel adalah donor hidup transplantasi ginjal yang telah menjalani nefrektomi di RSUPN Cipto Mangunkusumo (RSCM) periode Maret 2019 hingga Januari 2020. Data USG Doppler berupa parameter PI a. renalis, segmental, interlobar, dan arkuata di superior, mid, dan inferior ginjal yang tidak dioperasi/ginjal sisa beserta rerata seluruhnya mulai dari preoperasi, H+1, H+7, dan H+30 pasca operasi. Hasil : Didapatkan 40 sampel USG Doppler ginjal sisa donor (rentang usia 24 hingga 66 tahun). Gambaran USG Doppler pada nilai rerata PI preoperatif, H+1, H+7, dan H+30 pasca operasi secara berturut-turut adalah: a. renalis: 1,33, 1,42, 1,31, dan 1,08; a. segmentalis: 1,24, 1,27, 1,18, dan 1,17. a. interlobaris: 1,11, 1,20, 1,19, dan 1,08; a. arkuata: 1,09, 1,14, 1,06, dan 1,02. Pada analisis kemaknaan dengan ANOVA tidak ada perbedaan bermakna pada perubahan rerata nilai PI a. renalis, segmentalis, interlobar, dan arkuata baik keseluruhan maupun per segmen ginjal, kecuali a. interlobar mid ginjal (p = 0,049). Akan tetapi pada analisis post hoc membandingkan dua titik waktu berbeda, tidak didapatkan perbedaan yang bermakna Kesimpulan : Tidak terdapat perbedaan bermakna dari nilai PI ginjal sisa donor sebelum dan sesudah nefrektomi dalam jangka pendek.

Background : After kidney nephrectomy, there is a compensation process in remnant kidney in the form of hyperfiltration to preserve glomerular filtration rate, which may lead to chronic kidney disease. Several studies found changes in renal vascular hemodynamics in donor’s remnant kidney, examined by Doppler ultrasound (US). However those studies mostly focused on long term and used resistive index (RI), while not many studies focused on pulsatility index (PI) in short term, which may be beneficial to predict donor’s prognosis. Objective : This study aimed to know the Doppler US of and differences in PI values in renal transplantation donor’s remnant kidney before and after nephrectomy within short term. Method : The study design is historical prospective without comparison using secondary data. Samples are renal transplantation donor underwent nephrectomy in Cipto Mangunkusumo National Central General Hospital (RSUPN-CM) from March 2019 until January 2020. Doppler ultrasound data presented in the form of PI parameter of renal, segmental, interlobar, and arcuate arteries, in superior, middle, and inferior kidney of unoperated/remnant kidney and their mean, from pre-surgery, D+1, D+7, and D+30 after surgery. Result : This study obtained 40 samples of donor’s remnant kidney Doppler US (age range 24-66 years old). Doppler US of mean PI from pre-surgery, D+1, D+7, and D+30 after surgery consecutively were: renal artery: 1.33, 1.42, 1.31, and 1.08;segmental artery: 1.24, 1.27, 1.18, and 1.17; interlobar artery: 1.11, 1.20, 1.19, and 1.08; arcuate artery: 1.09, 1.14, 1.06, and 1.02. Significance analysis using ANOVA showed no significant difference of PI value changes of renal, segmental, interlobar, and arcuate artery, both in the mean of whole and segments of kidney, except interlobar artery in the middle segment of kidney (p = 0.049). However, post hoc analysis comparing two different time points showed no significant difference. Conclusion : There was no significant difference of donor’s remnant kidney PI value before and after nephrectomy within short term."
Jakarta: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sarah Ardelia Saptono
"Pada 2006 Pemerintah Belanda mengeluarkan Canon van Nederland mengenai para tokoh, benda-benda, dan peristiwa penting dalam sejarah dan budaya Belanda. Canon tersebut digunakan sebagai panduan pendikan sejarah dan kewarganegaraan bagi para guru sekolah dasar dan menengah. Oleh karena muncul kritik terhadap Canon tersebut, pada 2020 pemerintah Belanda merevisinya, termasuk venster (jendela) Indonesia mengenai Perang Kemerdekaan Indonesia. Penelitian ini membahas perubahan wacana Perang Kemerdekaan Indonesia dalam Canon van Nederland sebelum dan sesudah revisi. Penelitian ini menggunakan metode campuran, yaitu menggabungkan metode kuantitatif dan kualitatif, dengan pendekatan poskolonial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setelah direvisi, wacana Perang Kemerdekaan dalam Canon van Nederland merepresentasikan lebih banyak keberagaman gender dan etnis dibandingkan sebelumnya. Canon van Nederland revisi juga merepresentasikan orang kulit berwarna dengan agency atau keberdayaan yang lebih besar dari sebelumnya. Canon van Nederland revisi memperlihatkan upaya menghindari bias Eropa dengan menyajikan perspektif yang lebih beragam tentang Perang Kemerdekaan Indonesia dan memasukkan penelitian terbaru tentang kekerasan pasukan Belanda dalam Perang Kemerdekaan Indonesia.

In 2006 the Dutch Government launched the Canon van Nederland of important figures, objects and events in Dutch history and culture. The Canon is used as a guide for history and civics education for primary and secondary school teachers. Due to criticism of the Canon, in 2020 the Dutch government revised it, including the Indonesia venster (window) on the Indonesian War of Independence. This research discusses the changes in the discourse of the Indonesian War of Independence in Canon van Nederland before and after the revision. This research uses mixed methods, combining quantitative and qualitative methods, with a postcolonial approach. The results show that after the revision, the discourse of the War of Independence in Canon van Nederland represents more gender and ethnic diversity than before. The revised Canon van Nederland also represents people of colour with greater agency than before. The revised Canon van Nederland shows an attempt to avoid European bias by presenting a more diverse perspective on the Indonesian War of Independence and incorporating recent research on Dutch military violence in the Indonesian War of Independence."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Decki Natalis Pigay
Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 2001
320.959 8 DEC e
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Fonataba, Anthon Gamaliel
"Latar Belakang: Kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) merupakan tindak kekerasan yang terjadi pada pasangan maupun pada seluruh anggota keluarga yang tinggal dalam satu lingkungan rumah tangga. Tindakan KDRT mencangkup kekerasan fisik, kekerasan seksual, pelecehan psikologis, penelantaran, penyalahgunaan finansial dan tindakan lain yang bertujuan untuk mengontrol korban. Angka pelaporan kasus KDRT di Papua lebih rendah jika dibandingkan dengan pelaporan kasus KDRT di provinsi Jawa Barat dan DKI Jakarta. Rendahnya kasus KDRT ini memiliki dua arti, angka kasus KDRT di Papua rendah, atau berarti rendahnya pelaporan oleh korban karena berbagai alasan. Hal yang mungkin berpengaruh pada rendahnya pelaporan kasus ini diantaranya adalah rendahnya ekonomi, rendahnya tingkat pendidikan dan budaya patriarki.
Tujuan: Mengetahui persepsi istri Papua terkait KDRT dan faktor yang memengaruhi pelaporan kasus KDRT di Papua.
Metode: Penelitian ini dilakukan secara kualitatif dengan pendekatan fenomenologi melalui wawancara mendalam kepada perempuan asli Papua yang sudah menikah baik yang belum/pernah mengalami KDRT atau pernah menyaksikan kejadian KDRT.
Hasil: Sebagian besar subjek yang di wawancara pernah mendengar dan mengalami KDRT setidaknya sekali sejak menikah. Pemahaman atas KDRT masih terbatas pada kekerasan fisik dan verbal. Sebanyak 9 subjek yang di wawancara memilih tidak melaporkan kasus KDRT dengan alasan berupa menganggap masalah keluarga yang tidak perlu diceritakan, keadaan finansial keluarga yang bergantung pada suami, sayang kepada suami, takut akan keluarga suami dan tindakan KDRT yang dianggap masih ringan.
Kesimpulan:  Persepsi istri-istri Papua tentang KDRT masih terbatas pada kekerasan fisik dan verbal. Budaya Patriarki menjadi faktor sosiokuktural yang paling mempengaruhi pelaporan. Tingkat Pendidikan dan ketergantungan ekonomi menjadi faktor berikut yang paling sering dikemukakan oleh istri-istri Papua

Background: Domestic violence is an act of violence that occurs against a partner or all family members who live in the same household environment. Domestic violence includes physical violence, sexual violence, psychological abuse, neglect, financial abuse, and other actions aimed at controlling the victim. The reporting rate of domestic violence cases in Papua is lower compared to provinces of West Java and DKI Jakarta. The low number of domestic violence cases has two meanings, the number of domestic violence cases in Papua is truly low or it means low reporting by victims for various reasons. Factors that might influence the low reporting of these cases include low economic conditions, low levels of education and patriarchal culture.
Purpose: To find out the perceptions of Papuan wives regarding domestic violence and the factors that influence reporting of domestic violence cases in Papua.
Method: This research was conducted qualitatively using a phenomenological approach through in-depth interviews with married native Papuan women who had not/had experienced domestic violence or had witnessed incidents of domestic violence.
Result: Most of the subjects had heard of and experienced domestic violence at least once since getting married. Subjects’ comprehensions of domestic violence are still limited to physical and verbal violence. There where 9 subjects chose not to report cases of domestic violence for reasons such as considering it is a family problems that did not need to be discussed, the financial situation of the family being dependent on the husband, love for the husband, fear of the husband's family and acts of domestic violence that were considered minor.
Conclusion: Papuan wives' perceptions of domestic violence are still limited to physical and verbal violence. Patriarchal culture is the sociocultural factor that most influences reporting. Education level and economic dependence are the following factors most often mentioned by Papuan wives.
Conclusion: Papuan wives' perceptions of domestic violence are still limited to physical and verbal violence. Patriarchal culture is the sociocultural factor that most influences reporting. Education level and economic dependence are the following factors most often mentioned by Papuan wives.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2024
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Fikri Firdaus
"Estuaria merupakan salah satu ekosistem pesisir yang memiliki produktivitas tinggi,karena dalam perairan tersebut terdapat organisme fitoplankton. Fitoplankton memilikiperan dalam produktivitas primer disuatu perairaan, yaitu sebagai produsen denganmembentuk zat organik dan anorganik melalui fotosintesis. Di tepi sungai Cimandiri,pada akhir tahun 2010 pembangunan PLTU Pelabuhanratu telah selesai dan mulaiberoperasi.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perubahan dan hubungan antarakarakteristik fisik perairan dengan sebaran fitoplankton sebelum dan sesudah adanyaPLTU Pelabuhanratu. Karakteristik fisik perairan dalam penelitian ini adalah padatantersuspensi, salinitas, suhu permukaan laut dan arus permukaan laut serta konsentrasiklorofil-a sebagai indikator keberadaan fitoplankton.
Metode yang digunakan adalahanalisis spasial menggunakan data penginderaan jauh yang divalidasi dari hasil in situ.Data penginderaan jauh yang digunakan adalah Citra Landsat 5 pada tahun 2006 danCitra Landsat 8 pada tahun 2016.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlahfitoplankton saat sebelum dibangunnya PLTU Pelabuhanratu lebih tinggi dibandingkandengan sesudah dibangunnya PLTU Pelabuhanratu. Nilai konsentrasi fitoplankton iniberbanding lurus dengan nilai variabel padatan tersuspensi dan suhu permukaan laut,namun berbanding terbalik dengan nilai salinitas dan tidak terlihat berpengaruhterhadap arah dan kecepatan arus laut.

Estuary is one of the coastal ecosystem with high productivity, because the waterscontains an organism called phytoplankton. Phytoplankton has a role in primerproductivity of a waters, namely as a producer of organic and inorganic substancesformed through photosynthesis. In the bank of Cimandiri river, by the end of 2010,Pelabuhanratu Coal Power Plant construction had completed and started operating.
This research aims to analyze the changes and the relationship between the physicalcharacteristics of the waters and the phytoplankton distribution before and after theconstruction of Pelabuhanratu Coal Power Plant. The physical characteristics of the waters used in this research are total suspended solid, salinity, sea surface temperature,currents and chlorophyll a concentration as indicators for the presence of phytoplankton.
The method used in this research is spatial analysis using remote sensing data that is validated from the results of in situ. For the remote sensing data, this research used Landsat 5 imagery in 2006 and Landsat 8 imagery in 2016.
The result shows that the amount of phytoplankton before the construction of Pelabuhanratu Coal Power Plant is higher than after Pelabuhanratu Coal Power Plant had been constructed. Moreover, this phytoplankton concentration value is directly proportional to the valueof total suspended solid and sea surface temperature, but inversly proportional to thesalinity value and has no effect on acean currents.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
S68204
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pujiatiningtyas
"Gerakan Assat yang terjadi pada tahun 1956 adalah, merupkan suatu gerakan ekonomi bangsa Indonesia. Persoalan yang diabhas dalam tulisan ini adalah tentang kekhawatiran masyarakat Indonesia akan dominasi orang-orang Cina dalam perekonomian Indonesia. Keadaan ini kemudian mengilhami para pengusaha Indonesia untuk mencari jalan pemecahan bagi kesenjangan ekonomi yang ada, karena langkah-langkah yang telah diambil oleh Pemerintah belum mencapai hasil sebagaimana yang diharapkan. Untuk itu maka dibentuk suatu organisasi sebagai wadah perjuangannya atau Badan Perjuangan KENSI. yang kemudian terkenal sebagai Gerakaan Assaat, yang diambil dari nama Mr. Assaat (Presiden RI pada masa RIS) sebagai orang yang dinilai sangat bersimpati terhadap penderitaan bangsanya. Sebenarnya yang dipersoalkan oleh gerakan ini tidak hanya masalah ekonomi, tetapi juga tentang sikap hidup golongan Cina dalam masyarakat Indonesia yang cenderung eksklusif dan tidak memiliki rasa nasionalis Indonesia. Kesimpulan dari skripsi ini adalah bahwa walaupun Gerakan Assaat menyebabkan kekerasan terhadap golongan Cina, tetapi sebenarnya Gerakan Assaat bukanlah Gerakan Rasdiskriminasi sebagamana dituduhkan oleh golongan CIna, karena sebenarnya yang dikehendaki oleh gerakan ini bukanlah kekerasan, tetapi keseimbangan ekonomi dan rasa kesetiakawanan sosial yang tinggi dari golongan Cina terhadap bangsa Indonesia. Semua itu hanyalah merupakan ungkapan emosional masyarakat pribumi terhadap suatu golongan yang selama ini telah dinilai kurang mampu membaurkan diri dan mengancam eksistensinya, khususnya dalam dunia ekonomi."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1992
S12749
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pangeran Akbar Syah
"Latar belakang: Beberapa studi telah melaporkan terdapat disfungsi sistolik ventrikel kiri yang diukur oleh global longitudinal strain (GLS) pada pasien dengan stenosis mitral. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan fungsi sistolik intrinsik ventrikel kiri menggunakan penilaian global longitudinal strain (GLS) segera sesudah tindakan balloon mitral valvuloplasty (BMV) dan pada observasi jangka panjang
Metode: Dilakukan pemeriksaan ekokardiogafi dasar dan GLS pada pasien stenosis mitral yang akan BMV, lalu dievaluasi segera sesudah BMV yang berhasil (48 jam sampai 1 minggu), dan jangka panjang (6 bulan sampai 1 tahun).
Hasil: Dari 36 pasien yang diuji, rerata usia adalah 43.41±10.04 tahun, mayoritas perempuan (72%), mayoritas mempunyai irama fibrilasi atrial (56%), dengan median mitral valve area (MVA) sebelum BMV adalah 0.6 (0.2-1.3) cm2dan rerata mitral valve gradient (MVG) sebelum BMV adalah 12.95 ± 5.29 mmHg. Terdapat perbaikan singifikan fungsi sistolik intrinsik ventrikel kiri yang diukur dengan GLS antara sebelum BMV, segera sesudah dan pada observasi jangka panjang sesudah BMV (-14.34± 3.05%, -15.84 ±3.11%, dan -17.29 ± 2.80% p<0.05).
Kesimpulan: Terdapat perbaikan yang signifikan pada GLS sesudah BMV dan semakin membaik pada pengamatan jangka panjang yaitu 6 bulan - 1 tahun sesudah BMV.

Background: Severeal studies have reported left ventricular systolic dysfunction as measured by the global longitudinal strain in patient with mitral stenosis. This study aims to determine changes in left ventricular systolic function using global longitudinal strain immediately after) balloon mitral valvuloplasty (BMV) and on long term observation.
Methods: Baseline echocardiography data and GLS will be taken before BMV, and will be followed up immediately after (48 hours to 7 days), and on long term (6 months to 1 year) after BMV
Result: Among 36 patients, the mean age was 43.41±10.04 y.o, female dominant (72%), majority have atrial fibrillation (56%), with median of mitral valve area (MVA)before BMV was 0.6 (0.2-1.3) cm2and mean of mitral valve gradient before BMV was 12.95 ± 5.29 mmHg. There is an significant improvement in instrinsic left ventricular systolic function as measured by GLS between before BMV and immediately after BMV (-14.34 ± 3.05%, -15.84 ±3.11% , and -17.29± 2.80% p<0.05).
Conclusions: There is a significant improvement in GLS before BMV compared to immediately after BMV. GLS immediately after BMV is still significantly improved in the long term evaluation (6 months until 1 year) after BMV
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2021
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>