Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 128174 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Naufal Ziyad
"Tingkat keparahan kecelakaan dapat disebabkan oleh berabagai faktor. Faktor yang memengaruhi meliputi kondisi jalan, kendaraan, manusia, dan alam. IRSMS (Integrated Road Safety Management System) POLRI pada tahun 2018 – 2021 menyebutkan sebanyak 832 kasus kecelakaan yang terjadi di wilayah Kabupaten Wonosobo, dimana 142 kasus kecelakaan (17,6%) adalah kecelakaan yang terjadi di tikungan jalan. Tingkat keparahan korban kecelakaan antara Meninggal Dunia dan tidak Meninggal Dunia (injuries). Dari permodelan tingkat keparahan kecelakaan dibedakan antara daerah pemukiman di tikungan jalan dan tidak ada pemukiman. Faktor yang menyebabkan tingkat keparahan kecelakaan di tikungan dari faktor jalan antara lain radius tikungan, lebar jalan, superelvasi, fasilitas perlengkapan jalan, dan kecepatan kendaraan. Hal ini dilakukan untuk mengevaluasi tingkat keparahan kecelakaan dan diharapkan dapat mengurangi kecelakaan yang terjadi pada tikungan jalan dengan menggunakan analisa Ordinal Probit Model. Hasil analisis menyebutkan bahwa faktor utama yang memengaruhi tingkat keparahan kecelakaan di tikungan jalan pada area pemukiman adalah lebar tikungan, superelevasi, kebebasan samping, kecepatan kendaraan, dan guardrail. Sedangkan faktor utama yang memengaruhi tingkat keparahan pada area non pemukiman adalah superelevasi tikungan. Nilai R-square pada permodelan di area pemukiman adalah 0,456 yang artinya pengaruh variabel bebas (independent variable) terhadap variabel terikat (dependent variable) sebesar 45,6%. Nilai R-square pada permodelan di area non pemukiman adalah 0,410 yang artinya pengaruh variabel bebas (independent variable) terhadap variabel terikat (dependent variable) sebear 41%. Hal ini mengindikasikan bahwa tingkat keparahan kecelakaan di tikungan jalan pada area pemukiman dan non pemukiman di Wilayah Wonosobo memiliki faktor lain yang dapat dimungkinkan karena diluar faktor geometrik.

The severity of the accident can be caused by various factors. The influencing factors include road conditions, vehicles, humans and nature. IRSMS (Integrated Road Safety Management System) of the National Police in 2018-2021 were 832 accident cases, of which 142 cases (17.6%) were accidents at road bends. Factors that cause accidents at bends from road factors include bend radius, road width, superelevation, road equipment facilities, and vehicle speed. From the modeling of the severity of the accident, it is distinguished between residential areas on the bend of the road and no settlements. Factors that cause the severity of corner accidents from road factors include bend radius, road width, superelvation, road equipment facilities, and vehicle speed. This is done to evaluate the severity of accidents and is expected to reduce accidents that occur on road bends using the Ordinal Probit Model analysis. The results of the analysis state that the main factors that influence the severity of road bend accidents in residential areas are bend width, superelevation, side freedom, vehicle speed, and guardrail. While the main factor that affects the severity of non-residential areas is the bend superelevation. The R-square value in modeling in residential areas is 0.456, which means that the effect of the independent variable on the dependent variable is 45.6%. The R-square value in modeling in non-residential areas is 0.410, which means that the effect of the independent variable on the dependent variable is 41%. This indicates that the severity of accidents at road bends in residential and non-residential areas in the Wonosobo Region has other factors that can be possible because they are not geometric factors."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Furry Ayu Agustiyani
"ABSTRAK

Pejalan kaki merupakan pengguna jalan yang rentan dalam berlalulintas. Pada tahun 2018 di Indonesia, pejalan kaki berkontribusi sebesar 16% dari total kematian dalam kecelakaan lalu lintas, sedangkan ratusan ribu orang lainnya mengalami cidera ringan maupun berat. Di Kota Magelang, 22% kecelakaan lalu lintas pada tahun 2014-2018 merupakan kecelakaan pejalan kaki dan menyumbang 28% dari total kematian dalam kecelakaan lalu lintas. Pengamatan terhadap variabel yang signifikan memengaruhi tingkat keparahan kecelakaan pejalan kaki di Kota Magelang dilakukan menggunakan metode regresi probit ordinal dan diinterpretasikan menggunakan efek marginal. Hasil analisis menunjukkan bahwa variabel yang berpengaruh secara signifikan terhadap tingkat keparahan kecelakaan pejalan kaki adalah cahaya dan usia. Pencahayaan yang kurang dan pejalan kaki yang berusia lanjut (lebih dari 65 tahun) meningkatkan fatalitas kecelakan pejalan kaki.


ABSTRACT

 


In Indonesia, pedestrian deals with a lot of challenge as a part of road user. In 2018, pedestrian in Indonesia contribute around 16% from total fatalities on traffic accidents, meanwhile hundreds of thousands of victims face major and minor injuries. In Magelang, 22% of traffic accidents in 2014-2018 are pedestrian accident, which contribute 28% of national fatality number caused by traffic accident. Observation over variables that significantly affect the severity of pedestrian accident in Magelang City was done using Ordinal Probit Regression method and interpreted using Marginal Effects. Study shows that lighting and age are the variables that significantly affect the severity of pedestrian accident. Lack of lighting and elderly pedestrian (older than 65 years old) increase the severity of the accidents.

 

"
2019
T53058
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eka Wahyu Kurniawan
"Perkembangan industri dan kebutuhan manusia setiap tahunnya turut menambah emisi gas rumah kaca. Tercatat oleh Environmental Protection Agency of United States (EPA) bahwa dari tahun 2000-2020 selalu mengalami kenaikan emisi gas rumah kaca, Salah satu sektor yang dapat dilakukan upaya pengurangan adalah sektor transportasi, tercatat dari keseluruhan gas rumah kaca yang dihasilkan secara global 14 persen diantaranya dihasilkan dari transportasi berbahan bakar fosil. Penggunaan kendaraan bertenaga listrik dinilai sebagai salah satu langkah yang dapat ditempuh untuk mengurangi pemakaian kendaraan berbahan bakar fosil, namun upaya penggunaan teknologi kendaraan bertenaga listrik ini mengalami cukup banyak halangan terutama di negara-negara berkembang. Indonesia sebagai negara berkembang juga mengalami berbagai halangan mulai dari biaya kepemilikan kendaraan listrik yang dinilai masih tinggi, sarana yang belum memadai, dan teknologi kendaraan listrik yang belum mapu memenuhi ekspektasi pengguna. Tujuan dari Riset ini adalah untuk mempelajari faktor penentu yang harus dipenuhi oleh kendaraan listrik untuk digunakan sebagai alternatif kendaraan berbahan bakar fosil. Riset ini menggunakan Theory of Acceptance Model, Perceived Risk, dan United Theory of Technology Acceptance untuk mengembangkan model yang dapat menggambarkan hubungan antar variabel kriteria pemilihan kendaraan elektrik sebgai alternatif kendaraan berbahan bakar fosil, kemudian Data akan dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner dan setelah itu data dianalisa dengan Structural Equation Model. Hasil yang didapat dari Riset diharapkan dapat memberikan gambaran yang lebih baik terhadap faktor yang menjadi penentu pengguna memilih kendaraan listrik sebagai alternatif transportasi.

The development of industry and human needs each year also adds to the emission of greenhouse gases. It was recorded by the Environmental Protection Agency of the United States (EPA) that from 2000-2020 there was always an increase in greenhouse gas emissions. One of the sectors that can be reduced is the transportation sector, it is recorded that 14 percent of all greenhouse gases produced globally are produced from fossil fuel transportation. The use of electric-powered vehicles is considered as one of the steps that can be taken to reduce the use of fossil-fueled vehicles, but efforts to use electric-powered vehicle technology have encountered many obstacles, especially in developing countries. Indonesia as a developing country also experiences various obstacles from the cost of ownership of electric vehicles which are still considered high, inadequate facilities, and electric vehicle technology that does not meet user expectations. The purpose of this research is to study the determinants that must be met by electric vehicles to be used as an alternative to fossil fuel vehicles. This study uses the Theory of Acceptance Model, Perceived Risk, and United Theory of Technology Acceptance to develop a model that can describe the relationship between the criteria variables for selecting electric vehicles as an alternative to fossil fuel vehicles, then the data will be collected using a questionnaire and after that the data will be analyzed using the Structural Equation Model. The results obtained from the study are expected to provide a better description of the factors that determine users choosing electricity as an alternative transportation."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Purba, Samantha Sarah
"Pembangunan jalan tol di Indonesia memiliki signifikansi besar setiap tahunnya. Meskipun infrastruktur jalan tol memberikan manfaat yang signifikan, dampak dari pembangunan jalan tol yang cepat juga memiliki implikasi negatif terhadap lingkungan, masyarakat, dan ekonomi di sekitarnya. Salah satu solusi untuk menangani situasi ini adalah menerapkan konsep keberlanjutan. Dalam menerapkan jalan tol berkelanjutan, terdapat beberapa hambatan, salah satunya adalah kurangnya dukungan pendanaan. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi biaya pembangunan jalan tol berkelanjutan. Metodologi penelitian ini dilakukan melalui validasi ahli, survei pilot, dan survei kuesioner menggunakan metode uji Partial Least Square Structural Equation Modeling (PLS-SEM). Dari hasil penelitian ini, faktor-faktor yang mempengaruhi biaya pembangunan jalan tol berkelanjutan di Indonesia meliputi lingkungan, sosial, dan ekonomi dengan jumlah akhir indikator sebanyak 31 indikator. Variabel yang paling signifikan, berdasarkan nilai T-Statistics, adalah aspek lingkungan dan ketersediaan serta biaya bahan berkelanjutan sebagai indikator yang paling signifikan yang mempengaruhi biaya pembangunan jalan tol berkelanjutan di Indonesia.

Toll road construction development in Indonesia has great significance every year. Although toll road infrastructure provides significant benefits, the impact of rapid toll road construction also has negative implications for the surroundings including the environment, society, and economy. One solution to handle this situation is to implement the sustainable concept. In implementing sustainable toll roads, there are several barriers, one of the barriers is a lack of funding support. Therefore, this research is conducted to identify the factors influencing the cost of sustainable toll road construction. The methodology for this research was carried out through expert validation, a pilot survey, and a questionnaire survey using the Partial Least Square Structural Equation Modeling (PLS-SEM) test method. From the results of this research, the factors influencing the cost of sustainable toll road construction in Indonesia are environment, social, and economy with the final amount of indicators as many as 31 indicators. The most significant variable, based on the T-Statistics value,  is the environmental aspect and the availability and cost of sustainable materials as the most significant indicator that influences the cost of sustainable toll road construction in Indonesia. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dhewi Mega Sari
"Skripsi ini membahas distribusi tingkat keparahan kecelakaan lalu lintas di kampus X tahun 2014-2016.Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif observasional.Sampel yang digunakan dalam penelitian adalah total sampling, yaitu menggunakan seluruh data kecelakaan yang terjadi di Kampus X tahun 2014-2016 dengan kriteria inklusi yaitu data kecelakaan yang tercatat lengkap dalam laporan petugas UPT PLK Kampus X yang berjumlah 156 kasus dari 291 kasus.
Hasil penelitian menyatakan 54.3 kecelakaan non-sivitaskampus, 60 adalah kecelakaan tunggal, 66 melibatkan motor, 21 terjadi diantara pukul 10.00-12.59WIB. Faktor manusia yang berkontribusi adalah 95.5 lengah, 71.8 lelah dan sisanya dipengaruhi oleh kondisi pengemudi mengantuk, tidak tertib dan kecepatan ge;40 km/jam. Sementara penggunaan APD tidak berpengaruh.Faktor kendaraan kurang berpengaruh. Faktor jalan dan lingkungan adalah 55.8 kondisi jalan yang menikung, 34.6 kondisi jalan tidak rata dan sisanya adalah kondisi jalan licin dan cuaca hujan, kondisi jalan bergelombang tidak berpengaruh.Sebanyak 78.8 korban kecelakaan mengalami luka ringan, 19.2 mengalami luka berat dan 1.9 dinyatakan meninggal.
Faktor yang berpengaruh pada luka ringan adalah lengah, lelah, kecepatan ge;40 km/jam, dan kondisi jalan menikung.Faktor yang berpengaruh pada luka berat adalah lengah, kecepatan ge;40km/jam, dan kondisi jalan menikung.Faktor yang berpengaruh pada korban meninggal adalah lengah, tidak tertib, kecepatan ge;40km/jam dan kondisi jalan menikung. Disarankan agar petugas lebih meningkatkan pengawasan pada jalan menikung yang ada di kampus, mengawasi kecepatan kendaraan dan selalu menghimbau untuk berkendara dalam kondisi fit.

This study discusses the distribution of the severity of traffic accidents on campus X 2014 2016. This study uses an observational quantitative method. The sample used in this research is total sampling, that is using all accident data that happened in Campus X year 2014 2016 with inclusion criteria that is accident data recorded in complete report of UPT PLK Campus X officer amounted to 156 cases from 291 cases.
The result of the study stated that 54.3 of campus non campus accidents, 60 were single accidents, 66 involving motor, 21 occurred between 10.00 12.59WIB. The contributing human factor is 95.5 off guard, 71.8 tired and the rest is affected by sleepy, disorderly driver condition and speed ge 40 km h. While the use of PPE has no effect. Vehicle factors are less influential. Road and environmental factors are 55.8 curved road conditions, 34.6 uneven road conditions and the rest are slippery road conditions and rainy weather, wavyroad conditions have no effect.As many as 78.8 of casualty casualties suffered minor injuries, 19.2 were seriously injured and 1.9 were declared dead.
Factors that affect the minor injuries are careless, tired, speed ge 40 km h, and cornering road conditions. Factors affecting severe injuries are unmindful, ge 40km h speed, and cornering conditions. Factors that affect the victim died was off guard, not orderly, speed ge 40km h and cornering conditions. It is recommended that officers improve supervision on the cornering roads that are on campus, keep an eye on the speed of the vehicle and always urge to drive in a fit state.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
S69644
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Rizaludin
"Skripsi ini bertujuan untuk meneliti hubungan dan pengaruh dari faktor internal sebagai variabel independennya, pada bank syariah di Indonesia terhadap profit distribution management (PDM) yang dikelola manajemen. Variabel independennya antara lain proporsi dana pihak ketiga (PDPK), biaya operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO), Efektivitas financing to deposit ratio (EFDR) dan ukuran bank syariah (UBS). Pengambilan data untuk sampel dengan menggunakan laporan keuangan publikasi untuk periode tahun 2009-2012.
Dimana dari hasil olah data, didapatkan bahwa proporsi dana pihak ketiga (PDPK) dan Efektivitas financing to deposit ratio (EFDR) memengaruhi profit distribution management (PDM) dengan tingkat signifikan 10%, dengan masingmasing nilai 0,089 dan 0,068 serta biaya operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) dengan tingkat signifikan 1%, dengan nilai 0,000 dan ukuran bank syariah (UBS) memengaruhi profit distribution management (PDM) dengan tingkat signifikan 5%, dengan nilai dan 0,046.

This paper aims to examine the relationship and the influence of internal factors as independent variables, the Islamic banks in Indonesia to profit distribution management (PDM) management maintained. Independent variables such as the proportion of islamic loan assets to total assets (PDPK), operating expenses to operating income (BOPO), Effectiveness of financing to deposit ratio (EFDR) and the size of Islamic banks (UBS). Retrieval of data for the sample using published financial statements for the period 2009-2012.
Where the results of data processing, it was found that the proportion of islamic loan assets to total assets (PDPK) and effectiveness of financing to deposit ratio (EFDR) affect profit distribution management (PDM) with a significant level of 10%, with respectively 0,089 and 0,068 and the value of cost to income ratio (BOPO) with a significant level of 1%, with respective value of 0,000 and the size of Islamic banks (UBS) affect profit distribution management (PDM) with a significant level of 5%, with respective values of 0,046.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S45996
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Alif Rizkia
"Penelitian ini bertujuan untuk meneliti pengaruh dari variabel firm-specific, industry-specific, dan makroekonomi sebagai determinan dari tingkat pinjaman di industri perbankan Indonesia, juga meneliti peranan dari ukuran bank sebagai variabel moderasi. Penelitian menggunakan sampel 47 perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode 2011–2019, yang diolah dengan metode regresi data panel. Hasil penelitian menemukan bahwa variabel kecukupan modal, profitabilitas, likuiditas, dan ukuran bank memiliki pengaruh yang signifikan terhadap tingkat pinjaman. Sementara, ukuran bank sebagai variabel moderasi memiliki efek yang melemahkan pengaruh dari profitabilitas terhadap tingkat pinjaman, yang mendukung postulasi dari Market Power Theory, Agency Theory dan penemuan terdahulu, di mana bank yang memiliki ukuran lebih besar memiliki diversifikasi sektoral yang lebih tinggi dibandingkan dengan bank dengan ukuran yang lebih kecil, sehingga meningkatkan kemampuan loan monitoring dan bargaining power dari bank terkait.

This study tries to analyze the influence of firm-specific, industry-specific, and macroeconomic variables on loan disbursement in Indonesian banking industry, and understand the effect of bank size as a moderating variable. This study used 47 listed banks in the Indonesia Stock Exchange during the period of 2011–2019 as a sample, which were then processed with panel data regression. The result shows that capital adequacy, profitability, liquidity, and bank size have statistically significant influences on lending. Moreover, bank size as moderating variable was found to weaken the relationship between profitability and lending, which supports the postulation of Market Power Theory, Agency Theory, and prior studies, where banks with larger size tend to be equipped with better sectoral diversification that allows them to have better loan monitoring capability and bargaining power compared to those of smaller banks. "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahma Laili Khairina
"Kecelakaan transportasi darat menjadi penyebab kematian urutan ke-8 di dunia dengan jumlah kematian mencapai 1,35 juta orang per tahun (WHO, 2021). Data Korlantas Polri tahun 2019 – 2021 menunjukkan kasus kecelakaan transportasi darat di Indonesia berada di atas angka 100 ribu setiap tahunnya. Untuk mengetahui penyebab kecelakaan secara komprehensif, penelitian ini mengidentifikasi faktor kegagalan laten dan kegagalan aktif yang berkontribusi pada kasus kecelakaan transportasi darat di Indonesia. Penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu 320.084 laporan kasus kecelakaan lalu lintas tahun 2019 – 2021 milik NTMC Korlantas Polri. Metode yang digunakan adalah kualitatif dengan melakukan analisis berdasarkan Swiss Cheese Model. Hasil penelitian ini menunjukkan faktor kegagalan laten pada kecelakaan transportasi darat di Indonesia tahun 2019 – 2021 yaitu kondisi awal kendaraan rem tidak berfungsi (5,7%), terjadi di jalan dengan kondisi baik (92,5%), terjadi pada kondisi cuaca cerah (92,3%), dan kondisi pencahayaan terang/jelas (79,1%). Faktor kegagalan aktif pada kecelakaan kecelakaan transportasi darat di Indonesia tahun 2019 - 2021 adalah usia pengendara berusia 22 – 29 tahun (15,7%), pengendara berpendidikan SLTA/sederajat (48,4%), pengendara yang tidak memiliki SIM (28,3%), dan pengendara yang ceroboh terhadap lalu lintas dari depan (19,0%).

Road transportation accidents are the eighth leading cause of death worldwide, reaching 1.35 million people annually (WHO, 2021). Data from the NTMC Korlantas Polri for 2019-2021 shows that the number of road transportation accidents in Indonesia is above 100 thousand every year. This study identifies latent and active failure factors contributing to Indonesia's land transportation accidents to determine the causes of accidents comprehensively. This study uses secondary data with 320,084 traffic accident case reports in 2019-2021 belonging to the NTMC Korlantas Polri. The method used is qualitative by analyzing based on the Swiss Cheese Model. The results of this study indicate latent failure factors in road transportation accidents in Indonesia in 2019-2021, namely the initial condition of the brake vehicle not functioning (5.7%), occurring on roads with suitable conditions (92.5%), occurring in sunny weather conditions ( 92.3%), and bright/clear lighting conditions (79.1%). Active failure factors in land transportation accidents in Indonesia in 2019 - 2021 are the age of drivers aged 22 – 29 years (15.7%), drivers with a senior high school education/equivalent (48.4%), drivers who do not have a driver's license (28.3 %), and drivers who are careless towards traffic from the front (19.0%)."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Devin
"Net Interest Margin (NIM) sektor perbankan Indonesia yang tinggi merupakan sebuah permasalahan inefisiensi yang terjadi pada perekonomian Indonesia. Hal ini menjadi masalah yang semakin relevan karena sektor perbankan masih mendominasi sumber pembiayaan perekonomian Indonesia. Studi ini menggunakan estimasi regresi dengan model Maudos dan De Guevara untuk menentukan determinan net interest margin di tingkat bank individual di Indonesia selama tahun 2010 hingga 2015. Penelitian ini menemukan bahwa net interest margin bank di Indonesia ditentukan oleh kekuatan penetapan harga, rata-rata biaya operasional, efisiensi manajemen operasional, risiko pasar uang dan pasar kredit, ukuran operasional, biaya peluang, serta status kepemilikan bank.

Net Interest Margin (NIM) of Indonesia?s banking sector which is quite high is by itself an inefficiency problem which afflicted Indonesia?s economy. It is all more relevant due to banking sector dominance in Indonesia?s economy funding source. This study use regression estimates with Maudos and De Guevara model to induce the the determinant of net interest margin using individual level banks data from 2010 to 2015. This study concludes that net interest margin of Indonesia banks is determined by pricing power, average operational cost, management efficiency, money and credit market risk, operational size, opportunity cost, and bank?s ownership status."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
S64030
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alfa Roby Khairumusa
"ABSTRAK
Keselamatan Penerbangan menjadi hal serius dikarenakan resiko kematian yang diakibatkan oleh suatu kecelakaan pesawat terbang relatif tinggi dibanding dengan moda transportasi lainnya.
Tesis ini bertujuan menentukan indikator keselamatan penerbangan suatu Bandar udara berdasarkan ketentuan ICAO, melakukan analisa tingkat kerawanan Bandar udara (hazardous airports) di Indonesia, dan memberikan rekomendasi awal sebagai strategi dalam upaya peningkatan keselamatan penerbangan di Indonesia khusunya di bandar udara. Penentuan Bandar udara rawan bahaya dilakukan dengan menggunakan metode kombinasi Emperical Bayesian (EB) dan Regresi.
Dari analisa yang dilakukan maka diidentifikasi tingkat keselamatan penerbangan di Bandar udara Indonesia adalah 2.502 kejadian pada tiap 100 ribu siklus penerbangan/events (2.502 x 10-5) yang diklasifikasi sebagai Safe/Regulated Systems. Adapun tingkat kerawanan 10 (sepuluh) Bandar udara (hazardous airport) dari 196 Bandar udara di Indonesia, disusun berdasarkan nilai devisasi terbesar sampai terkecil.

ABSTRACT
Aviation Safety becomes a serious matter because of the risk of death caused by an airplane crash is relatively high compared with other transportation modes.
This thesis aims to determine the indicators of the aviation safety under the provisions of ICAO, to analyze hazardous airports in Indonesia, and to provide initial recommendations as a strategy in the effort to improve the aviation safety in Indonesia, especially in airports. Determination of hazardous airports conducted by using a combination of Emperical Bayesian (EB) and Regression method.
In according to the above analysis methods, the level of aviation safety in Indonesia is 2,502 occurrences in every a hundred thousand of flight cycles/events (2,502 x 10-5), which is classified as Safe/Regulated Systems. The level of hazards on 10 (ten) airports (hazardous as airport) of the 196 airports in Indonesia is determined by the deviation value from the largest to smallest."
2012
T31077
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>