Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 84360 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Imran Syahrizal
"Trafo merupakan salah satu aset transmisi yang berfungsi menyalurkan daya dari tegangan tinggi menjadi tegangan rendah ataupun sebaliknya pada frekuensi yang sama. Pada dasarnya trafo akan mengalami pemburukan, baik karena lama operasi, pembebanan yang tinggi, terkena gangguan maupun perubahan suhu lingkungan. Hal ini mengakibatkan pemburukan material isolasi, kerusakan salah satu komponen trafo yang mengakibatkan penurunan efisiensi trafo. Pada tahun 2022, trafo #3 GI Angke terhitung sudah beroperasi selama 28 tahun, sementara PLN menetapkan umur operasi trafo yang berusia di atas 25 tahun termasuk dalam kategori tua. Dari pengujian terakhir, diperoleh hasil inspeksi level 2 menunjukkan isolasi minyak trafo mengandung etana yang termasuk dalam kategori kondisi 4 (tidak baik). Selanjutnya hasil inspeksi level 3 juga  memperlihatkan adanya pemburukan isolasi bushing dengan hasil uji tan delta fasa S bernilai 1,38% dan tan delta belitan sekunder - ground bernilai 1,62%. Apabila tidak dilakukan tindakan perbaikan, dikhawatirkan trafo akan mengalami breakdown. Tindakan perbaikan yang bisa dilakukan meliputi perbaikan komponen trafo ataupun penggantian trafo secara keseluruhan mengingat usianya yang sudah tua. Untuk memutuskan tindakan mitigasi yang cocok, maka dilakukan analisis risk, cost dan benefit menggunakan analisis multikriteria. Harapannya, trafo #3 GI Angke tetap dapat beroperasi optimal dan andal.

The power transformer is one of the leading electrical instruments used to transmit electrical power between generators to adjust the voltage without changing its frequency. Like any other machine, the power transformer will experience degradation over time. High loading, external factors and environmental temperature could lead to faster degradation. This degradation usually affects transformer isolation material. Degradation of this component furthermore will decrease power transformer efficiency. In 2022, power transformer #3 of GI Angke has been used for 28 years, while PT PLN (Persero) has decided that power transformers that have been operating for over 25 years fall into the category of the old machine and need to be replaced. The last asset wellness maintenance data showed that ethane was found in the oil insulation in the second level inspection. The third level inspection also showed degradation of bushing insulation with the tan delta test result showing the value of 1.38% and tan delta of winding result is 1,62% . Asset wellness management is needed in this situation to ensure stability. There are two mitigation options available, to repair some components of transformers which  are online oil filters and bushing replacement and or replace the power transformer altogether. Risk, cost and benefit analysis using a multicriteria approach is used in choosing the best mitigation approach for PT PLN (Persero)."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ashburn, Peter
New York: John Wiley & Sons, 1992
621.381528 ASH d
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Rangga Damar Bagaskara
"Kegiatan overhaul pembangkit listrik bertujuan untuk menjaga keandalan pembangkit listrik sehingga dapat beroperasi secara maksimal dan dapat meminimalkan jumlah terjadinya force outage. Seluruh pihak yang terlibat dalam kegiatan overhaul ini harus mampu bekerja secara dinamis sesuai kondisi yang ada untuk mendukung tercapainya kinerja overhaul yang on time, on cost, on quality, on scope, on clean, dan on safety (6 ON). Oleh karena itu, dibutuhkan sebuah analisis dan mitigasi risiko dalam proses pengadaan barang dan jasa untuk overhaul pembangkit listrik sehingga dapat membantu perusahaan dalam mengambil keputusan. Metode Analytic Network Process (ANP) untuk mendapatkan bobot penyebab risiko (risk agent) yang berpengaruh terhadap terjadinya suatu risiko (risk event). Metode House of Risk (HOR) untuk melakukan identifikasi, analisis dan mitigasi risiko. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 12 tipe risiko dengan 18 risiko yang disebabkan oleh 20 penyebab risiko. Berdasarkan perhitungan nilai Aggregate Risk Potential (ARP), didapatkan 2 tindakan mitigasi risiko yang dapat dilakukan. Penerapan 2 tindakan mitigasi risiko ini diharapkan dapat meminimalisasi peluang terjadinya dan dampak dari penyebab risiko.

Power plant overhaul activities aim to maintain the reliability of the power plant so that it can operate optimally and can minimize the number of force outages. All parties involved in this overhaul activity must be able to work dynamically according to existing conditions to support the achievement of overhaul performance that is on time, on cost, on quality, on scope, on clean, and on safety (6 ON). Therefore, a risk analysis and mitigation is needed in the process of procuring goods and services for power plant overhaul so that it can help companies make decisions. The Analytic Network Process (ANP) method to obtain the weight of risk agents that affect the occurrence of a risk (risk event). House of Risk (HOR) method for risk identification, analysis and mitigation. The results showed there were 12 types of risk with 18 risks caused by 20 risk causes. Based on the calculation of the Aggregate Risk Potential (ARP) value, 2 risk mitigation actions can be taken. The implementation of these 2 risk mitigation actions is expected to minimize the chance of occurrence and impact of the risk causes."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aditya Rizki Dwi Putra
"Teknologi implan medis pada saat ini telah menjadi bagian penting dalam suatu metode monitoring kondisi tubuh dari suatu makhluk hidup. Dalam sistem teknologi implan medis yang dijalankan secara nirkabel,diperlukan sistem Wireless Power Transfer. Sistem Pada sistem WPT terdapat 2 bagian penting, yaitu transmitter dan reciever. Pada bagian transmitter memiliki peran penting untuk proses amplifikasi daya, dibagian transmitter yang memiliki peran tersebut adalah Power Amplifier (PA). Topologi PA yang digunakan adalah Class-J yang dikenal memiliki liniearity yang baik tanpa mengorbankan efisiensi yang dimiliki, lalu terdapat komponen MOSFET yang bertugas sebagai switching tegangan-arus yang mengalir diterapkan dalam PA, spesifikasi MOSFET diharapkan memiliki kemampuan switching yang cepat dan memiliki efek parasitik dan resistansi yang rendah. PA akan dioperasikan dengan parameter frekuensi masukan sebesar 13,56 MHz sebagai spesifikasi dari penerapan untuk alat implant biomedis. Desain PA dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak Advance System Design 2020 (ADS 2020) untuk mendapatkan efisiensi yang tinggi dengan parameter yang diharapkan. Hasil dari desain merupakan dengan target mendapatkan nilai PAE setinggi-tingginya dengan keluaran daya juga yang besar dalam hal ini Power Gain (dBm), dan hasil penguatan dalam decibel (dB) sebesar-besarya agar daya tidak hilang ketika ditransfer melalui coil menuju reciever. Melalui desain ini diperoleh output power atau P1dB sebesar 12,3 dBm sedangkan pada hasil simulasi P1dB sebesar 32 dBm..

Medical implant technology at this time has become an important part in a method of monitoring the body condition of a living being. In a medical implant technology system that runs wirelessly, a Wireless Power Transfer system is needed. System In the WPT system there are 2 important parts, namely transmitter and receiver. The transmitter section has an important role for the power amplification process, the transmitter section has a Power Amplifier (PA) role. The PA topology used is Class-J which is known to have good linearity without sacrificing its efficiency, then there is a MOSFET component that acts as a current-voltage switching applied in the PA, the MOSFET specification is expected to have fast switching capabilities and has parasitic and parasitic effects. low resistance. The PA will be operated with an input frequency parameter of 13.56 MHz as a specification of the application for biomedical implant devices. The PA design was carried out using the Advance System Design 2020 (ADS 2020) software to obtain high efficiency with the expected parameters. The result of the design is with the target of getting the highest PAE value with a large power output in this case Power Gain (dBm), and the maximum gain in decibels (dB) so that power is not lost when transferred through the coil to the receiver. Through this design, the output power or P1dB is 12.3 dBm, while the P1dB simulation results are 32 dBm."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elpatra Hadi
"Terdapat pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Mulut Tambang yang memiliki kapasitas sebesar 2x18MW di suatu perusahaan pertambangan, tetapi daya yang disalurkan ke konsumen internal hanya sebesar 3.6MW atau sekitar 10% dari total kapasitas pembangkit (20% dari kapasitas satu unit pembangkit). Agar PLTU dapat beroperasi sesuai dengan spesifikasinya maka pembebanan dinaikkan dengan mengoperasikan loadbank. Beban internal yang rendah dan penggunaan loadbank menyebabkan biaya pokok pembangkitan menjadi tinggi. Kelebihan kapasitas pembangkit dapat dijual kepada konsumen eksternal diluar area pertambangan sehingga diperlukan pembangunan jaringan transmisi saluran udara 150kV sepanjang 45.38km. Pembangunan transmisi saluran udara 150kV ke gardu induk konsumen eksternal dapat meningkatkan penjualan energi listrik dan dapat menggantikan fungsi loadbank. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kelayakan teknis dan aspek keekonomian pembangunan transmisi saluran udara 150kV dari PLTU Mulut Tambang ke gardu induk konsumen eksternal. Metode penelitian menggunakan indikator finansial Internal Rate of Return dan Net Present Value. Secara keseluruhan, pembangunan transmisi saluran udara 150kV dapat meningkatkan penjualan energi listrik dan menggantikan fungsi penggunaan loadbank. Nilai NPV adalah Rp. 2,433,752,926 dengan IRR sebesar 11.046%.

There is a Mine Mouth Steam Power Plant (PLTU) which has a capacity of 2x18MW in a mining company, but the power that supplied to internal consumers is only 3.6MW or around 10% of the total generating capacity (20% of the capacity of one generating unit). To operate according to its specifications, the load is increased by operating the load bank. The low internal load and the use of the loadbank causes the cost of generation to be high. Excess generating capacity can be sold to external consumers outside the mining area, so it is necessary to build one circuit overhead transmission line 150kV as long 45.38km. The construction of overhead transmission line 150kV to the external consumer substation can increase sales of electricity and can replace the loadbank function. This study aims to evaluate the technical feasibility and economic aspects of the construction overhead transmission line 150kV from the PLTU to an external consumer substation. The research method uses financial indicators Internal Rate of Return and Net Present Value. Overall, the construction of one circuit overhead transmission line 150kV can increase sales of electricity and replace the function of load bank. The NPV value is Rp. 2,433,752,926 with an IRR of 11.046%."
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kania Dyah Nastiti
"Perancangan ini membahas tentang perancangan kapal powership untuk mengatasi defisit listrik pada daerah Kupang, Nusa Tenggara Timur. Perancangan ini ditujukan untuk mengetahui rancangan kapal powership yang baik untuk perairan Nusa Tenggara Timur serta mengetahui nilai efisiensi dan ekonomi dari berbagai macam campuran udara-gas dari mesin dual fuel yang digunakan sebagia pembangkit listrik di perancangan ini. Perancangan dilakukan dengan studi literatur dan perhitungan rumus untuk mengetahui nilai-nilai untuk prarancangan kapal (ukuran utama, stabilitas, beban muatan), desain lines plan dan general arrangement, ukuran konstruksi, nilai efisiensi dan ekonomi mesin dual fuel. Ukuran utama kapal powership yang dibuat adalah displacement 18692.326 ton dengan panjang keseluruhan 159.079 m, panjang antara perpendicular 152.717 m, lebar 18.715 m, tinggi 10.3973 m dan draft 7.4861 m. Kapal ini dapat mengangkut 10 buah mesin pembangkit listrik dual fuel dengan kapasitas mesin masing-masing 12 MW. Hal ini dikarenakan defisit daerah kupang NTT berdasarkan data rasio elektrifikasi tahun 2010 yang dikeluarkan oleh PLN adalah 120 MW. Semakin besar gas yang dgunakan dalam mesin dual fuel maka akan memperkecil kecepatan putaran yang dibutuhkan mesin pada output maksimum. Pada output minimum, massa gas yang diinjeksikan tidak akan terlalu mempengaruhi, sehingga kecepatan putaran yang dibutuhkan tidak akan banyak berubah dan cenderung konstan pada masing-masing rasio Z. Untuk menghasilkan output maksimum dengan biaya yang minimum sebaiknya digunakan gas yang lebih banyak yang akan menyebabkan kecepatan putaran rendah.

This design project discusses the powership design to overcome the power defisit in the area of Kupang, East Nusa Tenggara. This intended to determine the best design of powership for the waters of East Nusa Tenggara as well as knowing the efficiency and economics of various kinds of diesel oil-gas mixture of dual fuel engines are used in this design. The design is done with the study of literature and calculation formula to determine the values for vessel pre-design (primary measure, stability, payload), design lines and general arrangement plan, the size of the construction, the value of economic efficiency of dual fuel engines. The main measure powership ship made is 18692.326 tons displacement with an overall length of 159 079 m, the length between the perpendicular 152 717 m, width of 18 715 m, height 10.3973 m and 7.4861 m draft. This ship can carry 10 pieces of dual fuel engine power with engine capacity 12 MW each. This is because the area Kupang NTT deficit based on 2010 electrification ratio data issued by PLN is 120 MW. The greater natural gas used in dual fuel engines will reduce engine speed required at maximum output. At minimum output, the mass of injected gas will not affect, so that the required speed of rotation will not change much and tend to be constant in each ratio Z. To produce maximum output at minimum cost should be used more gas that will cause the speed low round."
Depok: Universitas Indonesia, 2016
S65966
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Indarto, auathor
"Transformator tenaga merupakan salah satu bagian penting dalam sistem tenaga listrik dan memiliki rugi-rugi yang merupakan bagian dari biaya energi listrik. Pengadaan transformator yang hanya mempertimbangkan biaya pembelian awal saja menjadi tidak ekonomis dalam siklus hidupnya. Dalam pengadaan transformator tenaga total biaya kepemilikan sangat penting untuk dihitung dan dianalisis sebagai dasar pembuatan spesifikasi dan rancangannya agar mendapatkan biaya yang paling optimum. Dalam proses pengadaan dan desain transformator, paramater optimum tidak hanya ditentukan oleh parameter desain dan biaya paling rendah, namun dipengaruhi oleh biaya material, rugi-rugi dan pengoperasiannya. Optimasi desain dan perhitungan total biaya kepemilikan dari transformator sangat penting, agar tercapai produk yang ekonomis dan handal.
Tujuan penelitian ini adalah untuk studi dan analisis optimasi rancangan dan total biaya kepemilikan dari transformator tenaga 60MVA 150/20kV dan 90 MVA 132/33kV sebagai dasar untuk penentuan spesifikasi dan rancangan yang digunakan dalam proses pembelian transformator tenaga. Studi dilakukan dengan tinjauan rancangan, fabrikasi dan struktur biaya transformator tenaga, melakukan optimasi rancangan dan perhitungan total biaya kepemilikan.
Hasil penelitian menunjukan bahwa dengan optimasi menggunakan kapitalisasi rugi-rugi sebagai parameter input memberikan total biaya kepemilikan yang paling optimum, yaitu menurunkan total biaya kepemilikan sebesar 3 untuk transformator tenaga 60MVA dan 9 untuk 90 MVA. Faktor-faktor kapitalisasi rugi-rugi dan total biaya kepemilikan dipengaruhi oleh suku bunga, umur ekonomis, biaya pokok penyediaan energi, faktor beban dan rugi-rugi transformator. Hal-hal tersebut sangat penting sebagai dasar untuk menentukan spesifikasi dan evaluasi dalam menentukan rancangan dan operasi transformator tenaga yang paling optimum. Implikasi praktis dari penelitian ini adalah pemilik dan pabrikan transformator dapat mengembangkan spesifikasi, rancangan yang tepat dan membantu proses pembelian transformator yang sesuai dengan operasinya.

Power transformer is one of the most important part in electrical power system and has losses as a part of cost electricity. Purchasing of transformer that only considers the initial become uneconomical for its entire life cycle. In transformer purchasing process, total cost of ownership is very important to be calculated and analyzed and basis for specification development and its design to get the optimum cost. In transformer purchasing and design process, the optimum parameter is not only determined by the design and the lowest cost, but also influenced by material cost, losses and its operation. Design optimization and calculation transformer total cost of ownership is very important to get reliable and economical product.
The purpose is to study and analysis design optimization and of power transformer 60 MVA 150 20kV dan 90 MVA 132 33 kV as a basis of specification development and design that used in purchasing process. The study is done by reviewing current design, fabrication and power transformer cost structure, design optimization and total cost ownership calculation.
The results of study show optimization using losses capitalization as input give the most optimum results, which reduce total ownership cost 3 for 60 MVA transformer and 9 for 90 MVA. The factors of losses capitalization and total cost of ownership is affected by interest rate, economic life, cost of electricity, load factor and transformer losses. Those factors are very important as a basis to determine the optimum specification, design evaluation and operation. The practical implication of this study is the owner and manufacturer of transformer can develop the right specifications and design to support purchasing process of transformer according to its operation.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
T47443
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marpaung, Fontes Romario
"PT. PLN (Persero) Unit Induk Pusat Pengatur Beban merupakan core bisnis utama dari PLN di wilayah Pulau Jawa, Madura, Bali sehingga memiliki peran utama dalam mengoperasikan sistem kelistrikan Jawa-Madura-Bali. Pengendalian sistem operasi tenaga listrik mengacu pada Peraturan Mentri ESDM Nomor 3 Tahun 2007 mengenai kehandalan sistem dapat dipertahankan pada tingkat tertentu demi memberikan pasokan listrik ke pelanggan dengan kualitas yang memuaskan tanpa ada energi yang tidak tersalurkan, untuk itu diperlukan sebuah tindakaan dimana tegangan dan frekuensi diharapkan stabil dalam pengoperasian, dengan melaksanakan prinsip pengendalian operasi Sistem Jawa-Bali (SJB) yaitu ekonomis, andal, dan berkualitas. Untuk mencapai pengoperasian sistem tenaga listrik yang ekonomis, andal, berkualitas dibutuhkan sumber daya manusia dan juga penggunaan perangkat teknologi yang berkualitas. Salah satu contoh perangkat teknologi yang digunakan adalah Automatic Generation Control (AGC). Dalam prinsip kerja system AGC, semua pembangkit yang terhubung dengan sistem kelistrikan Jawa,Madura, Bali akan merespon frekuensi sistem yang ada di Java Control Center (JCC), sehingga akan ada penyesuaian nilai daya output dari pembangkit untuk menormalkan sistem frekuensi, selain itu pembangkit yang beroperasi secara AGC mampu mengikuti perubahan pembebanan yang sesuai dengan perubahan fluktuasi frekuensi secara temporary. Selain itu, karakteristik PLTA yang memiliki nilai ramp rate tinggi, dimana pembangkit PLTA mampu untuk bekerja untuk menaikkan atau menurunkan energi yang dihasilkan pembangkit dengan cepat sesuai dengan respon frekuensi jaringan listrik Jawa Bali. Sedangkan untuk debit waduk PLTA tesebut bisa dioptimalkan agar tidak terlalu banyak digunakan, sehingga bisa dipakai secara kontiniu untuk pengoperasian dihari selanjutnya.
.....PT. PLN (Persero) Main Unit Load Control Center is the main core business of PLN in the areas of Java, Madura, Bali so that it has a major role in operating the Java-Madura-Bali electricity system. Control of the electric power operating system refers to the Minister of Energy and Mineral Resources Regulation No. 3 of 2007 concerning system reliability, which can be maintained at a certain level in order to provide electricity supply to customers with satisfactory quality without any energy being channeled, for that we need an action where the voltage and frequency are expected to be stable. in operation, by implementing the principles of controlling the operation of the Java-Bali System, namely economical, reliable, and quality. To achieve the operation of an economical, reliable, quality electric power system, human resources are needed as well as the use of quality technological devices. One example of the technology used is Automatic Generation Control (AGC). In the working principle of the AGC system, all power plants connected to the Java, Madura, Bali electrical system will respond to the system frequency in the Java Control Center, so that there will be an adjustment of the output power value of the generator to normalize the frequency system. In addition, generator that operate AGC are able to keep up with changes in frequency fluctuations temporary. In addition, the characteristics of hydropower have a high ramp rate value, where the hydropower plant is able to work to increase or decrease the energy produced quickly according to the frequency response of the Java-Bali electricity network. Meanwhile, the hydropower reservoir discharge can be optimized so that it is not used too much, so that it can be used continuously for operation.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ferri Zuffi Rahmad
"ABSTRAK
Kebutuhan energi saat ini, sebagian besar terpenuhi oleh bahan bakar fosil, yang persediaannya semakin berkurang. Jika tak segera ditangani, kemungkinan terjadi krisis energi. Salah satu energi terbarukan yang berpotensi untuk dikembangkan di Indonesia adalah energi surya. Sistem PLTS yang dikembangkan di kompleks perumahan saat ini ada 2 alternatif yaitu pembangunan PLTS secara individu dan pembangunan PLTS secara komunal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui biaya energi yang lebih efisien antara PLTS individu dan komunal dengan menggunakan beberapa alternatif panel surya 50 Wp, 100 Wp, 150 Wp untuk beban listrik rumah tangga R2. Metodologi yang digunakan dengan mengumpulkan data beban listrik rumah, merencanakan dan membandingkan biaya sistem PLTS individu dan komunal. Hasil yamg diperoleh bahwa PLTS komunal lebih efisien dari pada PLTS individu, COE Cost of Energy dari PLTS komunal dengan panel surya 50 Wp, 100 Wp dan 150 Wp secara berurutan yaitu 0.2515 /kWh, 0.2073 /kWh, 0.2024 /kWh. Kesimpulan yang didapat adalah PLTS komunal 150 Wp memiliki biaya energi lebih rendah, karena kebutuhan komponen PLTS yakni inverter, baterai, panel surya, dan solar charge controller lebih sedikit.

ABSTRACT
Current energy needs are mostly met by fossil fuels, whose supply is diminishing. If not immediately addressed, the possibility of an energy crisis. One of the renewable energy that has potential to be developed in Indonesia is solar energy. There are 2 alternatives photovoltaic PV power plants system developed in residential area currently are photovoltaic power plants development individually and photovoltaic power plants development in communal. This study aims to determine the cost of energy more efficiently between individual and communal photovoltaic power plants by using several alternative photovoltaic modules 50 Wp, 100 Wp, 150 Wp for household electrical load R2. The methodology used by collecting data on home electrical loads, planning and comparing the costs of individual and communal photovoltaic power plants systems. The results obtained that communal photovoltaic power plants are more efficient than individual photovoltaic power plants, COE Cost of Energy from communal photovoltaic power plants with photovoltaic modules 50 Wp, 100 Wp and 150 Wp respectively are 0.2515 kWh, 0.2073 kWh, 0.2024 kWh . The conclusion is that 150 Wp communal photovoltaic power plants have lower energy costs, because the need for photovoltaic power plants components such as inverters, batteries, solar panels, and solar charge controller is less. "
2018
T51247
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Aminuddin Isnain
"

Dalam penelitian ini, dikembangkan optimisasi untuk mendapatkan portofolio pembangkitan di regional Sumatera hingga tahun 2026 yang mempertimbangkan emisi dan biaya. Optimisasi dilakukan dengan meminimalisasi biaya produksi yang didalamnya termasuk biaya emisi yang dihasilkan oleh pembangkit. Biaya emisi dihitung dengan menggunakan faktor emisi dengan biaya CO2 yang divariasikan. Optimasi dijalankan dengan dua skenario yaitu skenario tanpa mempertimbangkan emisi dan skenario dengan memperimbangkan emisi dan dibandingkan dengan RUPTL 2017-2026. Hasil dari optimisasi menunjukan terdapat perbedaan bauran batubara dibandingkan dengan RUPTL 2017-2026 yaitu sebesar 58% (skenario tanpa mempertimbangkan emisi) dan 42,3% (skenario mempertimbangkan emisi). Untuk tingkat emisi, terdapat perbedaan sebesar 5% (skenario tanpa mempertimbangkan emisi) dan 13% (skenario mempertimbangkan emisi) dibandingkan dengan RUPTL 2017-2026. Pada skenario ini Pada skenario ini juga disimpulkan tarif CO2 per ton yang optimum sebesar

15,5 USD/ton.


In this study, an optimization was developed to obtain a generation portfolio in the Sumatra region until the year 2026 which considers emissions and costs. Optimization is done by minimizing the costs of production of electricity, including the cost of emissions generated by the plant. The cost of emissions is calculated using the emission factor per plant with the CO2 cost varied. Optimization is carried out with two scenarios, namely scenarios without considering emissions and scenarios by considering emissions and comparison with RUPTL 2017-2026. The results of the optimization show the difference between coal compared to the 2017-2026 RUPTL, which is equal to 58% (scenario without consideration of emissions) and 42.3% (scenario considering emissions). For emissions levels, approximately 5% (scenario without consideration of emissions) and 13% (scenario considering emissions) compared to RUPTL 2017-2026. This scenario was also concluded that the optimal CO2 tariff per tonne was 15.5 USD/ton.

"
2019
T52152
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>