Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 77186 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Beatrice Patricia Pandana
"Perhitungan cadangan klaim merupakan salah satu hal yang penting bagi setiap perusahaan asuransi agar dapat memenuhi kewajibannya untuk menutup kerugian akibat terjadinya loss. Umumnya, prediksi cadangan klaim dilakukan dengan menggunakan metode Chain-Ladder. Tetapi, karena metode ini tidak memerlukan asumsi distribusi, nilai prediksi hanya bergantung pada besar klaim sebelumnya dan besar development factor saja sehingga apabila terdapat outlier pada data sebelumnya maka, hasil prediksi menjadi kurang akurat. Oleh karena itu, pada penulisan tugas akhir ini, diusulkan dua model perhitungan prediksi cadangan klaim dengan pendekatan Generalized Linear Model (GLM). Kedua model tersebut dibedakan berdasarkan distribusi yang akan digunakan yaitu distribusi log normal dan distribusi Over-dispersed Poisson (ODP). Pada Generalized Linear Model ini, variabel dependen yaitu cadangan klaim diasumsikan berdistribusi log normal dan Over-dispersed Poisson (ODP) serta perhitungannya didasarkan pada waktu terjadinya loss (accident year) dan waktu jeda (development year) sebagai variabel eksplanatori. Pada penulisan tugas akhir ini, data yang digunakan adalah incurred but not reported (IBNR) dari laporan Statistical Compilation of Annual Statement Information for Property/Casualty Insurance Companies in 2019 yang kemudian diubah bentuknya menjadi bentuk run-off triangle. Hasil prediksi cadangan klaim kemudian akan dibandingkan menggunakan Mean Squared Error (MSE) dan Mean Absolute Percentage Error (MAPE). Dari nilai MSE dan MAPE yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa perhitungan prediksi cadangan klaim menggunakan pendekatan Generalized Linear Model (GLM) dengan distribusi log normal lebih baik daripada dengan distribusi Over-dispersed Poisson. Hal ini dikarenakan nilai MAPE untuk Generalized Linear Model (GLM) dengan distribusi log normal lebih rendah yaitu sebesar 6,22%.

The calculation of claim reserves is one of the important elements in fulfilling each insurance company’s obligation to cover losses. Claim reserves are generally predicted using the Chain-Ladder method. However, the expected value can only be determined by the value of the previous claims and by the development factor, as this method is a non-distribution method. This means that if there are outliers in the previous data, the prediction results will be less accurate. Therefore, in this final paper, claim reserves predictions will be calculated using two models of the Generalized Linear Model (GLM) approach, namely the log normal distribution and the Overdispersed Poisson (ODP) distribution. It is assumed that both distributions predict the value of claims reserve as a dependent variable and the calculations is based on the accident year and the development year as explanatory variables. The Incurred but Not Reported (IBNR) data from “Statistical Compilation of Annual Statement Information for Property/Casualty Insurance Companies” in 2019 will be used in the calculation, which will then be converted into a run-off triangle form. The prediction of claim reserves results will then be compared by Mean Squared Error (MSE) and Mean Absolute Percentage Error (MAPE) and it showed that the Generalized Linear Model with log normal distribution approach is better than the Over-dispersed Poisson approach with the MAPE value is 6,22.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Meisita Kusuma
"ABSTRACT
Dalam proyek investasi lintas negara, proyek investasi seringkali dilakukan melalui beberapa kontrak. Pada saat terjadi sengketa atas proyek investasi yang dilaksanakan melalui beberapa kontrak, tidak jarang claimant mengajukan claim yang didasari beberapa kontrak yang berbeda dalam satu proses persidangan arbitrase. Pengaturan mengenai pemeriksaan claim yang didasari beberapa kontrak dalam satu proses persidangan arbitrase tidak ditemukan dalam aturan arbitrase pada lembaga ICSID. Untuk menganalisis permasalahan ini, digunakan penelitian hukum normatif dengan metode deskriptif analitis. Hasil dari penelitian menunjukkan penerapan prinsip-prinsip pemeriksaan claim yang didasari beberapa kontrak dalam satu proses persidangan arbitrase yang diterapkan dalam praktik arbitrase internasional oleh majelis arbitrase ICSID.

ABSTRACT
In cross-border investment projects, it is common to find an investment project made through several contracts. When dispute over an investment project made through several contracts arises, the claimant in some case submitted a claim based on several contracts in a single proceeding. The rules regarding the hearing of claim based on several contracts in a single proceeding cannot be found in the arbitration rules of ICSID. Normative research with descriptive-analysis method is used to analyse this matter. The result of the research shows the application of principles of the hearing of claim that based on several contracts in a single proceeding that are applied in international arbitration practice"
2014
S56768
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratna Zafira Hafidzah
"Kecelakaan adalah salah satu risiko yang dapat berakibat fatal pada kendaraan bermotor. Berdasarkan data Kementerian Perhubungan, di Indonesia telah terjadi 103.645 kasus kecelakaan kendaraan bermotor pada 2021. Tingkat kecelakaan kendaraan bermotor berpotensi meningkat setiap tahunnya seiring kenaikan signifikan dari pemilik kendaraan. Selain kecelakaan, ancaman risiko lain, seperti kehilangan, pencurian, dan kebakaran/ledakan mendorong masyarakat membeli asuransi kendaraan bermotor. Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) menyampaikan kenaikan 345% pembelian asuransi kendaraan bermotor di Indonesia pada tahun 2022. Tren ini menstimulasi penetapan tarif premi asuransi kendaraan bermotor yang kompetitif antar perusahaan asuransi. Perhitungan tarif premi didasarkan atas data historis frekuensi klaim dan severitas klaim. Kedua komponen tersebut bergantung pada faktor-faktor risiko nasabah. Frekuensi klaim dan severitas klaim dimodelkan sebagai variabel respons dalam pemodelan Generalized Linear Model (GLM), dimana faktor-faktor risiko nasabah menjadi variabel prediktor model. Pemodelan frekuensi klaim dan severitas klaim lazim dilakukan secara independen, tetapi tidak jarang ditemukan ketergantungan antar keduanya. Data historis frekuensi klaim dan severitas klaim dalam penelitian ini menunjukkan nilai ketergantungan yang rendah, tetapi signifikan. Oleh karena itu, penelitian ini menganalisis performa dua model GLM dalam perhitungan data frekuensi klaim dan severitas klaim tersebut, yaitu GLM Tweedie dan GLM copula. GLM Tweedie digunakan untuk memodelkan frekuensi klaim dan severitas klaim secara independen, sedangkan GLM copula digunakan untuk memodelkan frekuensi klaim dan severitas klaim secara dependen. Pada pemodelan GLM Tweedie, distribusi frekuensi klaim dan severitas klaim yang digunakan adalah distribusi Tweedie untuk keduanya, sedangkan pada pemodelan GLM copula, distribusi frekuensi klaim yang digunakan adalah distribusi Zero-Truncated Poisson (ZTP) dan distribusi severitas klaim yang digunakan adalah distribusi Gamma. Root Mean Square Error (RMSE) digunakan dalam menganalisis performa model. Semakin kecil nilai RMSE, semakin baik performa model tersebut. Hasil pemodelan data menunjukkan nilai RMSE yang lebih kecil pada model GLM Tweedie untuk frekuensi klaim dan severitas klaim.

Traffic accident is one of the risks that can be fatal to automobile vehicles. Based on data from the Ministry of Transportation, there have been 103,645 cases of automobile vehicle accidents in Indonesia in 2021. The rate of motor vehicle accidents has the potential to increase every year in line with the significant increase in automobile vehicle owners. Apart from traffic accidents, other risk threats, such as loss, theft, and fire/explosion encourage people to buy automobile vehicle insurance. In 2022, Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) reported a 345% increase in purchases of automobile vehicle insurance in Indonesia. This trend stimulates the setting of competitive automobile vehicle insurance premium rates among insurance companies. Premium rate calculation is based on historical data on claim frequency and claim severity. Both components depend on the customer's risk factors. Claim frequency and claim severity are modeled as response variables in the Generalized Linear Model (GLM) modeling, while customer risk factors are the predictor variables of the model. Modeling of claim frequency and claim severity is usually done independently, but it is not uncommon to find dependencies between both. Historical claim frequency and claim severity data in this study shows a low but significant dependency value. Therefore, this study analyzes the performance of two GLM models in calculating claim frequency and claim severity data, namely GLM Tweedie and GLM copula. The GLM Tweedie is used to model the claim frequency and the claim severity independently, while the GLM copula is used to model the claim frequency and the claim severity dependently. In the GLM Tweedie modeling, the claim frequency and the claim severity is considered Tweedie distributed for both, whereas in the GLM copula modeling, the claim frequency distribution is the Zero-Truncated Poisson (ZTP) distribution and the claim severity distribution is the Gamma distribution. Root Mean Square Error (RMSE) is used in analyzing model performance. A smaller RMSE value indicates better model performance. The results of data modeling show a smaller RMSE value in the GLM Tweedie model for claim frequency and claim severity."
Depok: Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simanjuntak, Yanes
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1993
S36701
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aurellia Surya
"Model kredibilitas mengestimasi frekuensi klaim tahun berikutnya dengan menggunakan data klaim masa lalu. Model kredibilitas Buhlmann dapat dinyatakan sebagai kasus khusus dari Linear Mixed Models (LMM) dengan asumsi banyak klaim dan random effect berdistribusi normal. Namun, banyak klaim lebih tepat dimodelkan dengan distribusi diskrit sehingga LMM perlu diperluas ke Generalized Linear Mixed Models (GLMM) yang dapat mencakup variabel respons mengikuti keluarga eksponensial. Pada tugas akhir ini, dikonstruksi model kredibilitas Buhlmann untuk frekuensi klaim yang diperluas berdasarkan kerangka GLMM dengan variabel respon berdistribusi Poisson dan binomial negatif. Parameter dari model kredibilitas Buhlmann yang diperluas berdasarkan kerangka GLMM diestimasi menggunakan metode numerik adaptive Gaussian quadrature. Data yang digunakan untuk penerapan model adalah data frekuensi klaim yang dibangkitkan dengan menggunakan software R. Pada akhir tulisan, performa model kredibilitas Buhlmann yang diperluas berdasarkan kerangka GLMM dibandingkan terhadap model kredibilitas Buhlmann menggunakan nilai Akaike Information Criterion (AIC), Bayesian Information Criterion (BIC) serta Mean Squared Prediction Error (MSPE). Berdasarkan kriteria model terbaik serta nilai MSPE, model kredibilitas Buhlmann yang diperluas berdasarkan kerangka GLMM memiliki performa yang lebih baik dibanding model kredibilitas Buhlmann dalam memprediksi frekuensi klaim.

The credibility model estimates claim frequency in the following year by using past claims data. Buhlmann credibility model can be expressed as a special case of Linear Mixed Model (LMM) assuming claim frequency and random effects are normally distributed. However, claim frequency is more precisely modelled with discrete distributions so that LMM needs to be extended to Generalized Linear Mixed Model (GLMM) which can include response variables following an exponential family. In this final project, extended Buhlmann credibility model is constructed for predicting claim frequency based on the Generalized Linear Mixed Model (GLMM) framework with response variables following Poisson distribution and negative binomial distribution. The parameters of the extended Buhlmann credibility model based on the GLMM framework were estimated using the adaptive Gaussian quadrature numerical method. The data used for application of the model is claim frequency data generated using R software. At the end of this paper, the performance of extended Buhlmann credibility model based on the GLMM framework is compared to Buhlmann credibility model using AIC (Akaike Information Criterion), BIC (Bayesian Information Criterion), and MSPE (Mean Squared Prediction Error) values. Based on the criteria of the best model and the MSPE value, the extended Buhlmann credibility model based on the GLMM framework has better performance than Buhlmann credibility model in predicting claim frequency.
"
Depok: Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Naifi Naufal
"Setiap individu memiliki risiko kematian yang berbeda. Risiko Kematian untuk setiap individu dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor risiko yang dapat diamati adalah faktor underwriting. Perbedaan tingkat kematian untuk setiap individu akan memengaruhi premi asuransi jiwa. Untuk membebankan premi secara adil bagi setiap pemegang polis, perusahaan asuransi memerlukan model yang dapat mengukur mortalitas dari faktor underwriting. Dalam penelitian ini, tingkat mortalitas yang dipengaruhi oleh faktor underwriting, dimodelkan dengan menggunakan Generalized Linear Model (GLM) dan menaksir probabilitas kematian. Probabilitas kematian yang didapatkan, digunakan untuk menghitung premi asuransi jiwa. Pemegang polis asuransi jiwa berjangka satu tahun dengan gender yang sama mempunyai premi asuransi yang sama besar. Sedangkan untuk pemegang polis asuransi jiwa dwiguna satu tahun dengan gender yang berbeda mempunyai premi asuransi yang sama besar.

Each individual has a different risk of death. The risk of death for each individual is influenced by several factors. The risk factors that can be observed are underwriting factors. The difference in mortality rates for each individual will affect life insurance premiums. To charge premiums fairly for each policyholder, insurance companies need a model that can measure mortality from underwriting factors. In this study, the mortality rate influenced by underwriting factors was modeled using the Generalized Linear Model (GLM) and estimated the probability of death. The probability of death obtained is used to calculate life insurance premiums. One-year life insurance policyholders with the same gender have the same insurance premium. Whereas for one-year dual-purpose life insurance policyholders with different genders have the same insurance premium.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
T54412
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syaiful Arief Budiman Alchazin
"Meningkatnya kebutuhan alat transportasi sepeda khususnya sepeda lipat harus diikuti dengan penelitian terhadap kekuatan rangka utama dan engselnya. Masalah stress konsentrasi akibat adanya engsel pada rangka sepeda lipat menjadi fokus penelitian ini. Pengujian yang dilakukan melingkupi pengujian statis dan dinamis menggunakan strain gage serta simulasi menggunakan Finite Element Method.
Jenis pengujian dinamis dilakukan untuk melihat karakteristik desain terhadap pembebanan dalam suatu fungsi waktu, sekaligus memasukkan variabel pembebanan kejut dan berulang. Konfigurasi strain gage yang dipilih yaitu konfigurasi 2-gage dan 4-gage yang diharapkan bisa menghasilkan bending stress dan axial stress dengan tingkat sensitifitas 2 dan 2(1+_) kali daripada menggunakan konfigurasi 1-gage.
Hasil pengolahan data dari pengujian statis pada strain gage dan simulasi FEM menghasilkan dimensi rancangan penampang engsel berupa persegi dengan sisi 10,91cm. Selanjutnya, hasil pengolahan data dari pengujian dinamis menggunakan strain gage pada rangka utama di dekat engsel menghasilkan nilai ekuivalen stress maksimum sebesar 141,487 Mpa dan faktor keamanan minimum sebesar 1,463.

Growth of bicycle transportation demand, especially folding bike must be followed by a research of the main frame and hinges strenght. Stress consentration problem due to existence of hinges in main frame is our research focus. The test include static and dynamic tests using a strain gage as well as simulations using the Finite Element Method.
Dynamic test is used to know the characteristic of design to load in time function, moreover including impact and cyclic load variables. Strain gage configuration which used is 2-gage configuration and 4-gage configuration. Both configurations can measure bending and axial stress in level sensitifity of 2 and 2(1+_) times bigger than 1-gage configuration.
From strain gage and FEM data can be resulted the dimension cross section of hinges and the cross section is a square with 10,91cm of length. In addition, data analysis for dynamic test which use strain gagein main frame near hinges resulting value of maximum equivalent stress is 141,487 Mpa with minimum safety factor is 1,463.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S50975
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fara Fathia
"Tesis ini bertujuan untuk mengestimasi premi murni terhadap data zero inflated klaim asuransi kecelakaan melalui Generalized Linear Model (GLM). Penelitian ini berfokus pada pemodelan data frekuensi klaim dengan zero inflated melalui regresi Zero Inflated Poisson (ZIP) untuk menjembatani kesenjangan yang ada. Berdasarkan peneltian-penelitian terdahulu, frekuensi klaim kerap diasumsikan berdistribusi Poisson dalam perhitungan premi murni dengan GLM tanpa memperhatikan kehadiran excess zeros. Sedangkan estimasi parameter severity (besar klaim) ditentukan melalui regresi Gamma. Selajutnya premi murni diestimasi dengan melakukan perkalian antara frekuensi dan severity atas asumsi independensi. Data yang digunakan dalam penelitian merupakan data sekunder yang diperoleh dari PT ABC sebagai asuransi kecelakaan kerja. 1000 sample data terdiri dari tahun 2017, meliputi frekuensi klaim dan severity yang merupakan variabel dependen, serta data tertanggung yang diataranya adalah usia, jenis kelamin, kelompok lingkungkan kerja, dan masa aktif polis asuransi (exposure) sebagai variabel independen.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa model regresi ZIP sesuai untuk mengestimasi frekuensi klaim pada data zero inflated PT ABC. Model regresi Gamma juga menunjukkan kesesuaian dalam mengestimasi severity data PT ABC. Estimasi premi murni yang dihasilkan menunjukkan bahwa jenis kelamin tidak berpengaruh signifikan terhadap besar premi murni. Usia dan kelompok risiko lingkungan kerja merupakan variabel yang paling signifikan terhadap besar premi murni. Frekuensi klaim kecelakaan kerja tertinggi dimiliki tertanggung dengan usia 18 tahun. Frekuensi klaim menurun seiring pertambahan usia baik pada tertanggung wanita maupun pria, namun kembali meningkat di usia akhir 50 tahun hingga 56 tahun pada tertanggung pria. Besar severity tidak selalu sejalan dengan premi murni sehingga dapat disimpulkan bahwa frekuensi klaim merupakan komponen yang lebih berpengaruh terhadap pergerakan premi murni. Premi murni yang dihasilkan lingkungan kerja dengan risiko rendah lebih besar dari pada lingkungan kerja dengan risiko sedang.

This thesis aims to estimate pure premium towards zero inflated claim data of accident insurance through the Generalized Linear Model (GLM). This study focuses on modeling the claim frequency data with excess zeros through the Zero Inflated Poisson (ZIP) regression to bridge the gap between previous studies where it is generally assumed to be distributed in Poisson. Gamma regression is used to estimate the parameter of severity. Pure premiums are estimated by multiplying the frequency and severity in assumption of independence. The data is obtained from accident insurance company PT ABC. 1000 data samples consist of 2017, including the claim frequency and severity as dependent variable, as well as age, sex, occupational environment, and the active period of the insurance policy (exposure) as independent variables.
The results indicate that ZIP regression model is suitable for estimating the claim frequency. The Gamma regression model also shows conformity in estimating the severity. The estimation of pure premiums shows that gender does not have a significant effect on its ammount, while age and occupational environment is the most significant variable. The severity is not always in line with pure premium so it can be concluded that the frequency of claims is a component that has more influence on the movement of pure premiums. Pure premiums produced by a work environment with a low risk are greater than those in a medium-risk work environment. The highest amount of pure premium is on 18 years insureds. Pure premium decline on age, both for the insured women and men, and increased on the end of 50 years to 56 years in the insured man.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
S39347
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maiko Lesmana Dewa
"Tesis ini merupakan hasil anal isis perilaku tingkat kepedulian para peJaku jasa konstruksi terhadap upaya praktek pelaksanaan tindakan penanganan manajemen klaim pada industri jasa konstruksi di sekitar Oaerah Khusus Ibukota (OKI) Jakarta, dengan asumsi bahwa daerah ini dapat mewakili kondisi terkini dari upaya pelaku jasa konstruksi yang terjadi di seluruh Indonesia. Pada awal penelitian tesis ini penulis melihat fenomena terjadinya ketidakseimbangan hak dan kewajiban di antara pengguna jasa dan penyedia jasa, dimana posisi penyedia jasa konstruksi sangat terintimidasi dihadapan pengguna jasa konstruksi. Hal tersebut tidak dapat dibiarkan karena kontra produktif dan menimbulkan kesulitan terciptanya keseimbangan dan kesetaraan dalam proses berkontrak konstruksi, sehingga akan menghasilkan pembagian resiko berupa hak dan kewajiban yang tidak seimbang. Untuk mengembalikan keadaan ini sehingga tercipta kesetaraan damkeseimbangan peran dan kewajiban tersebut, perlu dilakukan terobosan upaya manajemen penanganan klaim konstruksi yang baik, sehingga ketimpangan tersebut yang seharusnya dapat berpotensi menjadi cikal bakal timbulnya sengketa hukum konstruksi dapat dihindari sendiri mungkin. Namun kondisi dalam praktek di Japangan tidak semudah itu menjalankan proses manajemen klaim konstruksi yang baik, karena adanya berbagai hambatan diantaranya adalah karena masih rendahnya kesadaran dan pemahaman para pelaku jasa konstruksi terhadap pentingnya melakukan upaya tindakan penanganan manajemen klaim konstruksi dan klesadaran untuk dapat menghindari sengketa konstruksi yang potensial dalam praktek sehari-hari di lapangan. Dari berbagai metodologi yang penulis lakukan termasuk penyebaran kusioner, tabulasi data dan pengolahannya, hasil wawancara dan diskusi serta validasi hasil penelitian dengan para pakar diperoleh kesimpulan bahwa memang tingkat kesadaran kepedulian terhadap klaim konstruksi di Daerah Khusus Ibukota Jakarta dan sekitamya masih rendah. Akar permasalahan yang menyebabkannya adalah kurangnya pemahaman terhadap pentingnya penerapan manajemen klaim konstruksi di Indonesia, kurangnya pemahaman bahwa manajemen klaim konstruksi sangat penting bagi upaya pencegahan sengketa konstruksi yang potensial, kurangnya dukungan budaya dan kebiasaan praktek industri jasa konstruksi yang masih menganggap klaim konstruksi pertanda hubungan kurang harmonis, kurangnya pemahaman dan dukungan hukum konstruksi terutama dalam penerapan manajemen kontrak konstruksi yang memiliki klausul yang mendukung proses klaim konstruksi dapat dilakukan secara adil dan setara.

Claim construction as part of construction management, is actually a petition rights the amount of compensation in the fonn of an extension of time and additional cost. But in subsequent occasion turns handling the claim construction to be developed in such a way that a gap can be developed to analyze the opportunities and manage claims as a powerful weapon in the effort to rebalance the inequalities that often appear in the construction contract. Construction claims management position is the development of sophisticated resistance techniques in developing the opportunity to earn a key bargaining position in the construction business are getting tighter. Art to avoid construction disputes is a phenomenon along with the awareness of the importance of handling the potential for disagreement in the world of construction, so the handling of the claim should be taken seriously, so it does not create new problems and can be granted. Should be avoided emergence of construction disputes. In the meantime, the authors wanted to examine the degree of concern for handling claims related to the level of potential construction disputes from a claim construction. Factors handling construction claims and disputes factor in the implementation of construction practices and their effects on the level of concern in Jakarta Capital Region and surrounding areas turned out in this study tend to be low, due to various constraints both cultural and non-cultural, including construction claims management control techniques is still weak."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
T32985
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>