Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 49495 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dyah Ayu Azzahrah Fikri
"Untuk mengatasi COVID-19, vaksin perlu didistribusikan secara masif dan cepat. Pada kenyataannya, ditemukan beberapa permasalahan dalam pendistribusian vaksin COVID-19, antara lain manajemen pemesanan yang tidak efisien, birokrasi yang memakan waktu, dan ketinggalan penerbangan yang berujung pada penarikan vaksin ke pusat distribusi. Manajemen rantai pasokan memainkan peran penting dalam memastikan efisiensi distribusi vaksin COVID-19. Makalah ini bertujuan untuk merancang peningkatan distribusi outbound vaksin COVID-19 di Indonesia untuk meningkatkan kinerja logistik menggunakan Business Process Reengineering. Observasi dilakukan untuk memperoleh data primer penelitian ini, dan waktu diperoleh dari data historis. Proses tersebut dipetakan menggunakan Business Process Model and Notation (BPMN) dan disimulasikan menggunakan software iGrafx. Kajian ini menghasilkan peningkatan radikal pada distribusi outbound vaksin COVID-19, yang mengubah waktu proses dari 74,57 jam menjadi 35,81 jam, dengan penerapan Sistem Informasi dengan Integrasi API, QR Code, dan teknologi Sign on Glass.

To tackle COVID-19, the vaccine needs to be distributed massively and rapidly. In reality, some problems are found in COVID-19 vaccine distribution, including inefficient order management, time-consuming bureaucracy, and missed flights that lead to the withdrawal of vaccines to the distribution center. Supply chain management plays a significant role in ensuring the distribution efficiency of the COVID-19 vaccine. This paper aims to design the improved outbound distribution of the COVID-19 vaccine in Indonesia to increase logistics performance using Business Process Reengineering. Observation is conducted to gain primary data of this research, and time is obtained from historical data. The process is mapped using Business Process Model and Notation (BPMN) and simulated using iGrafx software. This study results in a radical improvement of the COVID-19 vaccines' outbound distribution, which changes the process time from 74,57 hours to 35,81 hours, with implementation Information Sistem with API Integration, QR Code, and Sign on Glass technology."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sinta
"Pemenuhan permintaan merupakan salah satu kompetensi yang harus dimiliki perusahaan ditengah tingginya persaingan pada industri pelumas. Fokus dari penelitian yang dilakukan adalah melakukan pemetaan dan perancangan perbaikan proses pemenuhan permintaan dengan menggunakan metode Business Process Reengineering. Dibangun enam skenario perbaikan yang disimulasi dengan menggunakan software Oracle BPM. Dari hasil simulasi, skenario enam merupakan skenario terbaik yang menghasilkan pengurangan waktu pemenuhan permintaan sebesar 44% menjadi 5 hari dan 17 jam, dengan kinerja yang meningkat dari 68% menjadi 97%.

Order fulfillment is one of the core competencies which required by lubricant company, especially during tough competition in the market. Due to that reason, the focus of the study is to design process improvement of order fulfillment process using Business Process Reengineering method. In the study, six scenario improvements are built using Oracle BPM software. From all scenarios, scenario six showing the best result, this scenario reduces order fulfillment time by 44% to 5 days and 17 hours, with increasing performance from 61% to 97%."
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
T43598
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Amaliyah Agustin
"Efisiensi proses dibutuhkan pada produksi jus kemasan untuk memenuhi permintaan produk yang terus meningkat. Proses produksi yang dilakukan secara manual menyebabkan kerugian waktu, menimbulkan risiko bottleneck, dan menghasilkan waste karena pengerjaan proses membutuhkan waktu lama. Penelitian ini bertujuan untuk merancang perbaikan proses produksi jus kemasan dengan mengeliminasi waste yang terjadi sehingga produktivitas dan efisiensi proses meningkat. Process Activity Mapping dan Waste Assessment digunakan untuk pemetaan aktivitas dan identifikasi waste. Perancangan perbaikan dilakukan dengan pendekatan Business Process Reengineering (BPR) melalui implementasi kombinasi BPR best practices dan simulasi menggunakan perangkat lunak iGrafx. Perbaikan dilakukan pada keseluruhan proses produksi yang memiliki tiga tahapan yaitu tahap pembuatan puree, tahap produksi, dan tahap pengemasan. Penelitian ini menghasilkan tiga rancangan alternatif solusi perbaikan. Model dari tiga rancangan solusi perbaikan kemudian disimulasikan dan menghasilkan waktu proses produksi yang berbeda untuk setiap solusi. Solusi ketiga menunjukan penurunan waste sebesar 47,62% yang menghasilkan peningkatan efisiensi terbaik yaitu sebesar 57,62%.

Process efficiency is required in packaged juice production to meet the greater demand of its product. The manual production process causes time loss, poses a bottleneck, and results in waste due to the time-consuming process. This study aims to design an improvement in the production process of packaged juice by eliminating the waste that occurs to increase the productivity and efficiency of processing. Process Activity Mapping and Waste Assessment are used to map the activities and identify waste. The improvement design is executed using a Business Process Reengineering (BPR) approach through implementing a combination of BPR best practices and simulation using iGrafx software. Process improvement involves the entire production process that consists of three stages, namely the stage of making puree, the stage of production, and the stage of packaging. This research resulted in three alternative designs of improvement solutions. The three models of the improvement solutions are then simulated and produce a different production process time for each solution. The third solution shows a 47.62% decrease in waste, and thus it results in the best efficiency increase of 57.62%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andre Riantiarno
"Sebagai negara dengan kondisi geografis kepulauan dan memiliki banyak sungai besar, Indonesia memerlukan banyak jembatan sebagai infrastruktur penghubung guna menunjang pertumbuhan ekonomi. Rencana peningkatan jumlah jembatan oleh pemerintah tidak lepas dari pelaksanaan proyek konstruksi jembatan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengurangi keterlambatan pelaksanaan proyek EPC jembatan baja. Pendekatan business process reengineering dan teknik pemodelan IDEF0 digunakan dalam mencapai penurunan waktu proses bisnis pada fase procurement proyek jembatan baja.
Penelitian ini menghasilkan rancangan perbaikan proses baru berupa 4 skenario perbaikan. Untuk menguji efektivitas masing-masing skenario, dilakukan simulasi menggunakan bantuan software iGrafx. Menggunakan parameter waktu, hasil simulasi menunjukkan skenario 3 menjadi skenario perbaikan terbaik dengan penurunan waktu mencapai 46.64%.

As an archipelagic state, Indonesia needs a lot of bridges as connective infrastrucuture to support its economic growth. The government program to increase the number of bridges can not be separated from the implementation of the bridge construction project. The purpose of this research is to reduce delays of steel bridge EPC project. Business Process Reengineering approach and IDEF0 modelling technique are used in achieving business process time reduction in the procurement phase of the steel bridge project.
This study resulted in the design of a new process improvement in the form of 4 scenarios. To test the effectiveness of each of these scenarios, a simulation is conducted using iGrafx software. The simulation results show that scenario 3 give the most significant result in time reduction, with a percentage reduction up to 46.64%
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S64012
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ershabella Christy
"Skripsi ini membahas langkah-langkah perbaikan proses bisnis dengan menggunakan metode Business Process Reengineering (BPR). Proses bisnis yang menjadi objek adalah finished good quality release di divisi Quality Food Safety. Hasil akhir dari studi ini adalah sebuah strategi bisnis yang merupakan solusi dari permasalahan yang terjadi dalam proses ini.
Dalam pencapaian solusi, dilakukan proses evaluasi, rekayasa ulang, dan perbaikan sistem ERP (Enterprise Resource Planning). Untuk memprediksi implementasi perbaikan, digunakan perangkat lunak Oracle®. Dari hasil simulasi didapatkan bahwa solusi yang diajukan dapat menurunkan process lead time dan meningkatkan kuantitas quality report yang dirilis.

The focus of this study is to conduct business process improvement using Business Process Reengineering (BPR). The objective process is finished good on time release in Quality Food Safety Division. The deliverable key of this study is some comprehensive business strategies which are the solutions of the root problems.
To achieve the goal, evaluation, reengineering, and improvement the ERP system are conducted. To visualize the predicted implementation, a simulation model is built using software Oracle®. The output of simulation showed that proposed solution could effectively reduce the process lead time and increase the number of quality release.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S46813
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nashira Nattaya
"Waktu tunggu yang lama merupakan masalah yang kerap terjadi pada pelayanan publik di berbagai negara. Rumah sakit sebagai fasilitas kesehatan publik tidak seharusnya memberatkan pasien dengan waktu tunggu yang lama, terutama pada lansia. Penyakit kardiovaskular merupakan penyebab kematian terbesar di dunia dan prevalensinya terus meningkat seiring pertambahan usia. Proyeksi peningkatan populasi lansia yang signifikan di Indonesia merupakan tantangan bagi unit kardiologi di rumah sakit untuk meningkatkan efisiensi layanannya.
Penelitian ini bertujuan merancang perbaikan proses layanan rawat jalan pada unit kardiologi (poliklinik jantung) untuk mendapatkan optimalisasi waktu keseluruhan pelayanan. Penelitian ini menggunakan pendekatan Business Process Reengineering dan mempertimbangkan peluang dari perkembangan teknologi dalam perancangan solusi perbaikan proses.
Studi kasus dilakukan pada suatu rumah sakit swasta di Tangerang Selatan, Indonesia. Empat skenario rancangan perbaikan proses disimulasikan dengan software iGrafx BPMN dan hasilnya menunjukkan bahwa penggunaan Internet of Things (IoT) untuk penangkapan data Rekam Medis Elektronik (RME) menghasilkan proses yang paling efisien, dengan penurunan waktu keseluruhan kunjungan pasien rawat jalan sebesar 46,94%.

Long waiting time is an issue in most public services around the world. Hospital as a healthcare facility should not stress its patients with long waiting time, especially when it comes to elderly. Cardiovascular disease (CVD) represents 31% of global deaths and its prevalence rate escalates as aging. Expecting a significant increase in elderly, outpatient cardiological clinics in Indonesia are facing efficiency challenge.
This study aims to design process improvement in outpatient cardiological clinic in order to gain the optimized spent by patients. This research utilizes Business Process Reengineering approach and opportunity given by latest technology in designing the improvement.
A case study is conducted at a private hospital in South Tangerang, Indonesia. Four scenarios of process improvement design are simulated using iGrafx BPMN software. The research outcome shows that using Internet of Things (IoT) for Electronic Medical Record (EMR) data capture results in the most streamlined and efficient outpatient workflow, reducing about 46.94% of time spent in one outpatient visit.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gwyneth Christina
"Industri kayu dan barang dari kayu di Indonesia telah mengalami penurunan pendapatan dalam 3 tahun terakhir, namun mengalami pertumbuhan per kuartal pada tahun 2021. Adapun pasar komponen piano sebagai salah satu produk akhir industri kayu dan barang dari kayu didorong oleh beberapa faktor seperti berkembangnya industri hiburan dan media, meningkatnya pendapatan per kapita yang dapat dibelanjakan, dan tumbuhnya preferensi konsumen untuk produk berkualitas tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan perancangan perbaikan proses produksi sound board piano dengan memanfaatkan Internet of Things untuk mengotomasi manajemen proses produksi, meningkatkan kualitas produksi, serta meningkatkan efisiensi waktu proses dan alokasi sumber daya. Metode Business Process Reengineering (BPR) digunakan untuk merancang perbaikan proses produksi sound board piano menggunakan perangkat lunak iGrafx. Perbaikan proses bisnis dirancang dengan simulasi tiga skenario perbaikan proses produksi. Hasil simulasi menunjukkan bahwa skenario perbaikan proses produksi sound board piano dengan perubahan paling baik adalah skenario 3 yang menggabungkan vacuum drying, automated monitoring system, dan automated grading system dengan hasil perubahan waktu siklus sebesar 79,28% dari 1256,27 jam menjadi 260,33 jam. Namun, skenario perbaikan yang paling memungkinkan secara finansial untuk diterapkan perusahaan adalah skenario 2 yang menggabungkan vacuum drying dan automated monitoring system dengan hasil perubahan waktu siklus sebesar 73,83% dari 1256,27 jam menjadi 328,71 jam. Biaya investasi awal untuk proses perbaikan yang dilakukan adalah sebesar Rp13,55 miliar dengan waktu pengembalian selama 1,8 tahun. Perancangan manajemen sistem informasi dilakukan dengan membuat entity relationship diagram (ERD), relational database, use case diagram, dan data flow diagram untuk mendukung proses bisnis perbaikan.

The wood and wood products industry in Indonesia has experienced a decline in revenue in the last 3 years, with quarterly growth observed in 2021. The piano component market growth as one of the end products of the wood and wood products industry is driven by several factors such as the development of the entertainment and media industry, rising disposable income per capita, and growing consumer preference for high-quality products. This study aims to design improvements to the piano sound board production process by utilizing Internet of Things to automate production process management, to improve production quality, and to increase process time efficiency and resource allocation. The Business Process Reengineering (BPR) method is used to design improvements to the piano soundboard production process using iGrafx software. The reengineering is designed by simulating three production process improvement scenarios. The simulation results show that the scenario for improving the piano soundboard production process with the best change is scenario 3 which combines vacuum drying, automated monitoring system, and automated grading system with the result of a change in cycle time of 79.28% from 1256.27 hours to 260.33 hours. However, the most financially feasible improvement scenario for the company to implement is scenario 2 which combines vacuum drying and automated monitoring system with the result of a 73.83% change in cycle time from 1256.27 hours to 328.71 hours. The initial investment cost for the scenario implementation was Rp13.55 billion with a payback period of 1.8 years. Design of the management information system is carried out through entity relationship diagram (ERD), relational database, use case diagram, and data flow diagram to support business process improvements.

"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gidion Cahya Negara
"Supply Chain pada industri agribisnis sangat dipengaruhi oleh fasilitas penyimpanan. Pisang yang telah dipanen perlu disimpan dengan baik sebelum didistribusikan ke pembeli. Penelitian ini bertujuan untuk merancang perbaikan proses bisnis gudang pisang dengan memanfaatkan Internet of Things (IoT) untuk meningkatkan efisiensi waktu penyimpanan. Metode Business Process Re-engineering (BPR) digunakan untuk merancang perbaikan proses operasional gudang menggunakan perangkat lunak iGrafx. Perbaikan proses bisnis dilakukan pada proses inbound, ripening, dan outbound. Penelitian ini menghasilkan dua skenario pada proses inbound, skenario 1 menggunakan automated inventory system berbasis RFID menjadi skenario dengan efisiensi waktu yang paling besar yaitu 18%. Proses ripening ada tiga skenario, skenario 3 menggabungkan penggunaan automated inventory system berbasis RFID dan automated monitoring system memiliki efisiensi yang palig tinggi yaitu sebesar 24%. Model sistem informasi dengan Structured System Development (SSD) dirancang untuk mendukung proses bisnis perbaikan dengan mengadopsi teknologi automated inventory system berbasis RFID dan automated monitoring system.

Supply Chain in the agribusiness industry is strongly influenced by warehouse facilities. Bananas that have been harvested need to be stored properly before being distributed to buyers. This study aims to design business process improvements by using the Internet of Things (IoT) to increase storage time efficiency. The Business Process Re-engineering (BPR) method was used to design improvements to warehouse operational process using the iGrafx software. Improvements to warehouse operations are carried out on the inbound, ripening, and outbound process. This study resulted in two scenarios in the inbound process, scenario 1 using an automated inventory system based on RFID becomes the scenario with the greatest time efficiency of 18%. The ripening process has three scenarios, scenario 3 which combines the use of an automated inventory system based on RFID and an automated monitoring system has the highest efficiency of 24%. The information system model with the Structured System Development method is designed to support business process improvements by adopting an automated inventory system technology based on RFID and an automated monitoring system"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratih Harumsari
"This research is about improvement on several operational processes at Human Resource Department PT X using business process reengineering approach. The operational processes have many non-value-adding activities. The objectives of this research are to mapping current process and proposed a new design business process that is more efficient, so that can increase intemal customer satisfaction. The Business Process Mapping method is used by gathering information hom observation and in-depth interview with process oumers. Qualitative _analysis (service tasks, people, technology) and quantitative analysis (number of activity and time) were also conducted to gain a better understanding about the process.
There are two main approaches to redesigning process, systematic redesign approach (with Eliminate, Simplify, Integrate, Automate method) and clean sheet redesign approach (with idealizing method). The choice between these two approaches will depend on what the organization is most comfortable with. Results of the comparison between proposed process and current process show that proposed process can improve the process etiiciencies and fulfill the customer satisfaction signiiicantly. The improvement made by proposed processes reaches 50%-60% on the activity etiiciencies and 73%-94% on the time efficiencies.

Studi ini membahas perbaikan beberapa proses operasiona! pada Departemen Sumber Daya Manusia PT X dengan menggunakan pendekatan rekayasa ulang proses bisnis. Proses operasional memiliki banyak kegiatan yang tidak memberikan nilai tambah. Tujuan studi ini adalah memetakan proses sekarang dan mengusulkan rancangan proses bisnis bam yang lebih etisien, sehingga dapat meningkatkan kepuasan konsumen intemal. Metode Pemetaan Proses Bisnis 'digunakan dengan mengumpulkan infonnasi utama dari observasi dan wawancam dengan para pemilik proses. Untuk memperoleh pemahaman yang benar mengenai proses. dilakukan pula analisis kualitatif (pelayanan, sumber daya manusia, teknologi) dan analisis kuantitatif (jumlah aktivitas dan waktu).
Ada dua pendekatan utama untuk mendisain ulang proses, yaitu pendekatan disain ulang sistematis (dengan metode mengeliminasi, menyederhanakan, menggabungkan, dan mengotomatisasi proses) dan pendekatan disain ulang clean sheer (dengan metode pengidealan). Penggunaan antara kedua pendekatan ini akan tergantung pada keinginan organisasi. Hasil perbandingan antara proses usulan dengan proses sekarang menunjukkan bahwa proses usulan mampu meningkatkan efisiensi proses dan memenuhi kepuasan konsurnen intemal perusahaan secara signifikan. Peningkatan oleh proses usulan mencapai 50%-60% pada efisiensi aktivitas dan mencapai 73%-94% pada efisiensi waktu."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S50184
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kartika Widya Pratiwi
"Pada saat KKKS (Kontraktor Kontrak Kerja Sama) ingin menjalankan sebuah proyek maka diharuskan untuk mengajukan usulan dokumen usulan yaitu AFE (Authorization For Expenditure) kepada BPMIGAS. Hal ini bertujuan untuk memonitoring kegiatan KKKS, data yang ada dalam dokumen tersebut akan mencangkup mengenai pengerjaan proyek tersebut seperti informasi lengkap KKKS mengenai kegiatan yang diusulkan, mengetahui rincian biaya proyek, pengandalian biaya, pertahapan proyek dan pemeriksaan keuangan. Dari banyaknya dokumen yang akan diperiksa tentunya acap kali sering terjadi keterlambatan dalam proses pemeriksaan sehingga perlunya perubahan dalam bisnis proses lama menjadi bisnis proses yang baru yang dapat meningkatkan efisiensi dalam proses pemeriksaan yaitu dengan menggunakan metode BPR (Business Process Reengineering). Dalam proses perekayasaan ulang tersebut nantinya akan dibantu oleh Sistem Informasi untuk memudahkan dalam memonitor pergerakan tahapan untuk setiap dokumen usulan.

AFE (Authorization For Expenditure) is the proposal document to BPMIGAS when KKKS (Kontraktor Kontrak Kerja Sama) want to run a project. They submit the document to monitor the activities in project, the data contained in the document will covers the construction project as complete information such as project cost detail, project cost control, project phase and auditing. When the document come will be checking to complete contain, if contain document is complete the next process is reviewing, often in delay process in reviewing make planning to start a project in KKKS will be pending so that need for improve business process make more efficiency with BPR (Business Process Reengineering). In the reengineering process, system information will be helped flow of movement monitoring proposal document stages for each document."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S44662
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>