Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 170901 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mazaya Fadhila
"Apoteker dalam prakteknya didasarkan pada pedoman yang diatur dalam undang-undang. Apoteker klinis berperan dalam meningkatkan pelayanan obat, sedangkan apoteker di industri berperan dalam menjamin mutu produksi obat. Diantara penyimpangan mutu yang terjadi adalah penyimpanan obat yang tidak tepat dan kejadian di luar spesifikasi ( Out Of Spesification /OOS ) selama produksi.
Karya ilmiah ini bertujuan untuk mengevaluasi penyimpanan obat di apotek dan menginvestigasi penyimpangan terhadap produk “x” BN ss6 yang memiliki nilai viskositas di luar spesifikasi. Evalusi dilakukan dengan cara pengamatan kulitatif dan kuantitatif. Investigasi dilakukan untuk mencari akar masalah dengan metode Fish Bone.
Hasil evalusi menunjukan penyimpanan obat yang sesuai ketentuan sebanyak 89,4%. Hasil investigasi menunjukan bahwa faktor perubahan sumber bahan baku dapat mempengaruhi produk akhir walaupun secara skala pilot sudah memenuhi syarat.

Pharmacists in practice are based on guidelines regulated by law. Clinical pharmacists play a role in improving drug services, while pharmacists in industry play a role in ensuring the quality of drug production. Among the quality deviations that occur are inappropriate drug storage and out of specification (OOS) events during production.
This scientific work aims to evaluate drug storage in pharmacies and investigate deviations from product “x” BN ss6 which has a viscosity value outside the specification. Evaluation is done by means of qualitative and quantitative observations. An investigation was conducted to find the root of the problem using the Fish Bone method. The results of the evaluation showed that the storage of drugs in accordance with the provisions was 89.4%.
The results of the investigation show that the change in the source of raw materials can affect the final product even though on a pilot scale it has met the requirements.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2021
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Purba, Florence Meilany
"Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA) dilaksanakan di Apotek Roxy Pondok Labu dan PT. SOHO Industri Pharmasi. Kegiatan PKPA di apotek dilaksanakan pada tanggal 1 – 30 September 2021, dengan tujuan dapat memberikan gambaran secara langsung mengenai peran apoteker di apotek, salah satunya ialah dalam hal pengadaan dan pengendalian sediaan farmasi. Tugas khusus yang berjudul “Analisis Penggunaan Obat Antihipertensi di Apotek Roxy Pondok Labu Pada Periode 1 – 31 Agustus 2021”, bertujuan untuk menganalisis penggunaan obat antihipertensi terbanyak di apotek.
Kegiatan PKPA di PT. SOHO Industri Pharmasi berlangsung selama dua bulan. Melalui kegiatan ini penulis berkesempatan untuk melihat aktivitas yang ada di industri farmasi, terutama penerapan CPOB dalam industri farmasi. Tugas khusus yang diberikan berjudul “Pemetaan Suhu Pada Climatic Chamber QACLI204, QACLI221 dan QACLI222” bertujuan untuk memberikan pemahaman mengenai kegiatan kualifikasi, prinsip kualifikasi dan pemetaan suhu pada instrumen chamber. Proses kualifikasi dilakukan sesuai dengan standar operating procedure (SOP) yang berlaku di industri bersangkutan. Penulis melakukan pemetaan suhu pada climatic chamber untuk memperoleh dokumentasi distribusi suhu pada beberapa titik dalam climatic chamber.

Apothecary Profession Internsip (PKPA) was carried out at Roxy Pondok Labu Pharmacy and PT. SOHO Industri Pharmasi. PKPA activities in pharmacy is held on September 1 – 30, 2021, with the aim to provide an overview of the role of pharmacists in pharmacies, one of which is procurement and product control. This assignment entitled "Antihypertensive Drug Use Analysis at Roxy Pondok Labu Pharmacy in the Period 1 - 31 August 2021", aims to analyze the most use of antihypertensive drugs in pharmacies.
PKPA activities at PT. SOHO Industri Pharmasi lasts for two months. Through this activity, the author had the opportunity to see activities in the pharmaceutical industry, especially the implementation of GMP in the pharmaceutical industry. The assignment entitled “Mapping Temperature for Climatic Chamber QACLI204, QACLI221 and QACLI222” aims to give an understanding of qualification activities, qualification principles and mapping temperature in chamber instruments. The qualification process is carried out in accordance with the industry’s standard operating procedure (SOP). The author carried out mapping temperature in climatic chamber to obtain documentation of temperature distribution at several points in the climatic chamber.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Kadek Devi Arum Savitri
"Tenaga Kefarmasian melaksanakan Pekerjaan Kefarmasian di industri farmasi obat, apotek, rumah sakit, ataupun pada pemerintahan seperti di Badan Pengawasan Obat dan Makanan. Penelitian ini memiliki beberapa tujuan, yaitu untuk mengetahui proses pengujian sampel QC serta mengetahui kebutuhan biaya analisa sampel di laboratorium Departemen Quality Control pada PT. Soho Industri Pharmasi selama periode Juli – Agustus 2021; diharapkan dapat menambah pengetahuan dan pengalaman para calon Apoteker sehingga dapat memahami pengawasan Obat dan Makanan yang dilakukan oleh BPOM, serta berkontribusi sebagai seorang apoteker di lingkungan masyarakat; untuk mengetahui kesesuain resep pasien baik kajian administratif, farmasetik, dan klinis, serta untuk melaksanakann praktik kefarmasian berupa konseling obat terhadap pasien di Apotek Roxy Poltangan, Jakarta Selatan periode 01 – 30 November 2021. Pengambilan data diperoleh dari dokumen prosedur tetap setiap produk finished goods dan raw material and packaging; diperoleh dari seluruh UPT di Indonesia yang diakses melalui SIPT (Sistem Informasi Pengawasan Terpadu); resep diperoleh dari pengunjung yang melakukan penebusan resep di Apotek Roxy Poltangan. Hasil penelitian diperoleh yakni kegiatan kefarmasian di PT. Soho Industri Pharmasi khususnya pada quality control telah sesuai dengan penerapan CPOB dan GMP untuk memastikan hasil produk yang konsisten sesuai persyaratan kualitas, keamanan, dan kemanjuran; Badan POM bertugas untuk melakukan pengawasan Obat dan Makanan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, dengan berkoordinasi dengan Menteri Kesehatan dan bertanggung jawab kepada Presiden; Apotek Roxy Poltangan melakukan pekerjaan kefarmasian yang telah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, melalui pelaksanaan penyiapan dan pelayanan resep yang diawali dengan skrining resep secara administratif, farmasetik dan klinis, kemudian dilanjutkan dengan dispensing obat.

Pharmaceutical fields carry out Pharmaceutical Work in the pharmaceutical industry, pharmacies, hospitals, or in government such as the Food and Drug Administration. This study has several objectives, to determine the process of testing QC and the cost of analysis in the laboratory of the Quality Control Department at PT. Soho Industri Pharmasi during the period July – August 2021; increase the knowledge and experience of prospective Pharmacists so that they can understand the supervision of Drugs and Food carried out by BPOM, as well as contribute as a pharmacist in the community; determine the suitability of patient prescriptions for administrative, pharmaceutical, and clinical studies, as well as to carry out pharmaceutical practices in the form of drug counselling to patients at the Roxy Poltangan Pharmacy, South Jakarta for the period 01 – 30 November 2021. Data were obtained from the standard procedure documents for raw materials and packaging finished goods products; obtained from all UPTs in Indonesia which are accessed through SIPT (Integrated Monitoring Information System); prescriptions are obtained from visitors who redeem prescriptions at the Roxy Poltangan Pharmacy. The results obtained are pharmaceutical activities at PT. Soho Industri Pharmasi, especially in quality control, has complied with the implementation of GMP and GMP to ensure consistent product results according to quality, safety, and efficacy requirements; BPOM Agency is in charge of supervising Drugs and Food by the provisions of the legislation, in coordination with the Minister of Health and is responsible to the President; Roxy Poltangan Pharmacy carries out pharmaceutical work that is by applicable laws and regulations, through the preparation and service of prescriptions, beginning with administrative, pharmaceutical and clinical prescription screening, followed by the drug dispensing."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2021
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Stephanie Alodia
"Apoteker merupakan salah satu tenaga Kesehatan yang memiliki peran yang penting untuk membantu pasien dalam mendapatkan pengobatan yang sesuai dengan kondisi mereka. Apoteker memiliki tugas untuk melakukan pembacaan resep, menyiapkan obat sesuai dengan resep, memastikan bahwa obat yang diberikan sudah sesuai dengan dosis, mencegah adanya interaksi obat, dan memberikan konseling kepada pasien mengenai penggunaan obat yang tepat dan aman. Melalui Praktik Kerja Profesi Apoteker (PKPA), mahasiswa program profesi apoteker diharapkan dapat menerapkan pengetahuan kefarmasian yang dimilikinya ke dalam dunia Kesehatan. Calon apoteker diharapkan sudah memiliki pengetahuan, wawasan, dan keterampilan yang berguna untuk meningkatkan kualitas hidup pasien, Pada kesempatan ini, PKPA dilakukan di PT. Kimia Farma Trading & Distribution – Jakarta 3, Apotek Roxy Poltangan, dan PT. SOHO Industri Pharmasi.

Pharmacists are one of the health workers who have an important role to assist patients in getting treatment according to their condition. Pharmacists have the duty to read prescriptions, prepare drugs according to prescriptions, ensure that the drugs given are in accordance with the dose, prevent drug interactions, and provide counselling to patients regarding the proper and safe use of drugs. Through the Pharmacist Professional Work Practice (PKPA), students of the pharmacist profession program are expected to be able to apply their pharmaceutical knowledge to the world of Health. Prospective pharmacists are expected to have knowledge, insight, and skills that are useful for improving the quality of life of patients. On this occasion, PKPA was conducted at PT. Kimia Farma Trading & Distribution – Jakarta 3, Roxy Poltangam Pharmacy, and PT. SOHO Pharmaceutical Industry."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2021
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Valenshya Alfa Susanto
"Apoteker memiliki tanggung jawab untuk selalu meningkatkan pengetahuan, ketrampilan, serta sikap perilaku agar mampu melaksanakan pekerjaan kefarmasian sesuai standar Profesinya. Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA) merupakan media yang sangat penting bagi mahasiswa profesi apoteker untuk menerapkan ilmu serta untuk mengembangkannya dalam melaksanakan pekerjaan kefarmasian. Adapun PKPA dilaksanakan untuk membekali calon apoteker dengan wawasan, pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman praktis untuk melakukan pekerjaan kefarmasian. Kegiatan ini dilakukan di sarana kefarmasian Industri Farmasi PT. SOHO Industri Pharmasi; Apotek Atrika; serta Pedagang Besar Farmasi PT. SamMarie Tramedifa.

Pharmacists have the responsibility to always improve knowledge, skills, and behavioral attitudes so that they can carry out pharmaceutical work according to professional standards. Pharmacist Professional Work Practice (PKPA) is a very important medium for pharmacist profession students to apply knowledge and to develop it in carrying out pharmaceutical work. The PKPA is implemented to equip prospective pharmacists with insight, knowledge, skills, and practical experience to do pharmaceutical work. This activity was carried out at the pharmaceutical industry of PT. SOHO Pharmaceutical Industry; Atrika Pharmacy; and Pharmaceutical Wholesalers PT. SamMarie Tramedifa."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2021
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dhia Larissa
"Rumah Sakit adalah sarana kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan meIiputi pelayanan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Rumah sakit memiliki kewajiban untuk memberikan pelayanan kesehatan yang aman, bermutu, antidiskriminasi, dan efektif, dengan mengutamakan kepentingan pasien sesuai dengan standar pelayanan rumah sakit Terdapat minimal 21 pelayanan yang wajib dimiliki oleh suatu rumah sakit, salah satunya adalah pelayanan farmasi. Pelayanan farmasi tersebut juga memiliki indikator pelayanan yang harus diperhatikan, salah satunya untuk melihat kecepatan pelayanan kefarmasian yaitu, waktu tunggu pelayanan resep. waktu tunggu pelayanan resep yang dimaksud hanyalah untuk resep obat-obatan, baik obat jadi maupun racikan. Resep adalah suatu permintaan tertulis dari dokter, dokter gigi atau dokter hewan kepada apoteker untuk membuatkan obat dalam bentuk sediaan tertentu dan menyerahkannya kepada pasien. Kegiatan untuk mencegah adanya masalah terkait obat yaitu melakukan pengkajian resep. Apoteker harus melakukan pengkajian resep sesuai persyaratan administrasi, persyaratan farmasetik dan persyaratan klinis. Pengkajian resep ini dilakukan oleh Apoteker di Rumah Sakit maupun Apotek.
.....Hospital is a health facility that provides individual health services including promotive, preventive, curative and rehabilitative services that provide inpatient, outpatient, and emergency services. Hospitals have an obligation to provide safe, quality, anti-discriminatory, and effective health services, by prioritizing the interests of patients in accordance with hospital service standards. There are at least 21 services that must be owned by a hospital, one of which is pharmacy services. The pharmacy service also has service indicators that must be considered, one of which is to see the speed of pharmaceutical services, namely, waiting time for prescription services. The waiting time for prescription services is only for prescription drugs, both ready-to-use drugs and concoctions. A prescription is a written request from a doctor, dentist or veterinarian to a pharmacist to make drugs in certain dosage forms and hand them over to patients. Activities to prevent drug-related problems are conducting prescription assessments. Pharmacists must conduct prescription reviews according to administrative requirements, pharmaceutical requirements and clinical requirements. This prescription review is carried out by pharmacists in hospitals and pharmacies."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nuariska Laila Ramadhani
"Apoteker merupakan salah satu profesi dibidang kesehatan yang dibutuhkan oleh masyarakat. Untuk menjadi seorang Apoteker tentu harus terlebih dahulu lulus dari Pendidikan Profesi Apoteker dan mengucap Sumpah Apoteker sesuai dengan peraturan dan perundangan yang berlaku dan selanjutnya berhak untuk melakukan pelayanan kefarmasian sebagai seorang Apoteker. Selama menempuh pendidikan Profesi, mahasiswa wajib untuk mengikuti Praktik Kerja Profesi Apoteker (PKPA). Kegiatan PKPA ini menjadi salah satu sarana bagi mahasiswa untuk mendapatkan pengalaman praktik dan pemahaman lebih dalam tentang tugas dan fungsi seorang Apoteker. Kegiatan PKPA dapat di laksanakan di berbagai sarana kefarmasian seperti di Industri dan Apotek. Kegiatan PKPA di Industri farmasi di laksanakan di PT Takeda Indonesia periode bulan September – Oktober 2021. Kegiatan ini bertujuan agar mahasiswa dapat meningkatkan pengetahuan dan wawasan tentang segala aspek di Industri Farmasi termasuk mengetahui penerapan CPOB di PT Takeda Indonesia. Kegiatan PKPA di Apotek di laksanakan di Apotek Roxy Jatibaru periode Desember 2021. Mahasiswa dapat memahami dan mempelajari secara langsung tugas dan peran Apoteker di Apotek dalam melakukan pelayanan kefarmasian kepada pasien. Pada setiap lokasi PKPA mahasiswa akan memperoleh tugas khusus terkait dengan permasalahan yang ada di masing-masing lokasi praktik dan hasilnya dapat di tuangkan dalam bentuk Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker.

Pharmacists are one of the professions in the health sector that are needed by the community. To become a pharmacist, of course, you must first graduate from the Pharmacist Professional Education and take the Pharmacist Oath in accordance with applicable laws and regulations and then have the right to perform pharmaceutical services as a pharmacist. During professional education, students are required to follow the Pharmacist Professional Internship (PKPA). This PKPA activity is a means for students to gain practical experience and a deeper understanding of the duties and functions of a pharmacist. PKPA activities can be carried out in various pharmaceutical facilities such as in industry and pharmacies. PKPA activities in the pharmaceutical industry are carried out at PT Takeda Indonesia for the period September – October 2021. This activity aims so that students can increase their knowledge and insight about all aspects of the Pharmaceutical Industry, including knowing the implementation of GMP at PT Takeda Indonesia. PKPA activities at the Pharmacy are carried out at the Roxy Jatibaru Pharmacy for the period of December 2021. Students can understand and learn firsthand the duties and roles of Pharmacists at the Pharmacy in providing pharmaceutical services to patients. At each PKPA location, students will receive special assignments related to the problems that exist in each practice location and the results can be written in the form of a Pharmacist Professional Practice Report."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2021
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Haristika Chresna Pamungkas
"Profesi apoteker memainkan peran yang krusial dalam menyediakan pelayanan kesehatan yang aman dan efektif. Apoteker berkolaborasi dengan tenaga medis dan pasien untuk memastikan penggunaan obat yang tepat, memberikan informasi farmasi yang akurat, serta mengelola proses distribusi dan pengawasan obat. Praktek kerja profesi apoteker merupakan bagian penting dari pendidikan dan pelatihan untuk menjadi seorang apoteker yang berkualitas. Selama praktek kerja, mahasiswa atau calon apoteker berkesempatan untuk menerapkan pengetahuan yang telah dipelajari dalam lingkungan kerja yang nyata. Tujuan dari praktek kerja ini adalah untuk mendapatkan pemahaman praktis tentang peran dan tanggung jawab seorang apoteker dalam memberikan layanan farmasi kepada masyarakat. Praktik dilaksanakan dari bulan Maret hingga Oktober 2022. Praktik kerja dilakukan di PT Kimia Farma Trading & Distribution, Puskesmas Kecamatan Pancoran, RSPAD Gatot Soebroto, Apotek Roxy, dan PT SOHO Industri Pharmasi sebagai gambaran peran apoteker dibidang industri, distribusi maupun pelayanan. Selain belajar secara langsung dari mengamati, calon apoteker juga diberikan kesempatan untuk menganalisis masalah yang ada di masing-masing tempat kerja. Oleh karena itu, laporan praktik kerja ini akan membahas mengenai masalah beserta solusi yang diajukan di tiap tempat praktik kerja.

The pharmacist profession plays a crucial role in providing safe and effective health services. Pharmacists collaborate with medical personnel and patients to ensure proper drug use, provide accurate pharmaceutical information, and manage the drug distribution and control process. Pharmacist professional practice is an important part of education and training to become a qualified pharmacist. During internships, students or prospective pharmacists have the opportunity to apply the knowledge they have learned in a real work environment. The aim of this work practice is to gain a practical understanding of the roles and responsibilities of a pharmacist in providing pharmaceutical services to the public. The practice is held from March to October 2022. The practical work is carried out at PT Kimia Farma Trading & Distribution, Pancoran District Health Center, Gatot Soebroto Army Hospital, Roxy Pharmacy, and PT SOHO Industri Pharmasi as an illustration of the role of pharmacists in industry, distribution and service. Apart from learning directly from observing, prospective pharmacists are also given the opportunity to analyze the problems that exist in each workplace. Therefore, this internship report will discuss the problems and solutions proposed in each workplace.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Febri Auliya
"Apoteker adalah sarjana farmasi yang telah lulus pendidikan profesi, dan telah mengucapkan sumpah berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku serta berhak melakukan pekerjaan kefarmasian di Indonesia. Salah satu syarat untuk lulus pendidikan profesi apoteker, harus mengikuti Praktik Kerja Profesi Apoteker di fasilitas pelayanan kesehatan maupun di fasilitas kefarmasian lainnya. Salah satu contoh fasilitas kefarmasian yaitu industri dan apotek. Menurut data Kemenkes hingga tahun 2021, ada 241 industri pembuatan obat-obatan. Industri farmasi memegang peranan penting dalam tersedianya obat dengan jumlah, jenis, dan mutu yang memadai. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk menjamin mutu obat yang dihasilkan oleh industri farmasi adalah dengan memenuhi persyaratan yang tertera pada CPOB. Apotek adalah sarana pelayanan kefarmasian tempat dilakukan praktik kefarmasian oleh Apoteker. Pelayanan kefarmasian yang dimaksud adalah pelayanan langsung dan bertanggung jawab kepada pasien yang berkaitan dengan sediaan farmasi dengan maksud meningkatkan mutu kehidupan pasien. Praktik Kerja Profesi Apoteker ini dilakukan di PT. Dankos Farma dan Apotek Roxy Sawangan periode Juli-Desember 2021. Praktik kerja profesi ini untuk melihat gambaran umum mengenai peran apoteker di PT. Dankos Farma dan Apotek Roxy Sawangan. Selain itu, calon apoteker juga diberikan kesempatan untuk menganalisis masalah beserta solusi yang diberikan di masing-masing tempat praktik yang dimuat dalam laporan praktik kerja profesi apoteker.

A pharmacist is a pharmacy graduate who has passed professional education, and has taken an oath based on the applicable laws and regulations and has the right to do pharmaceutical work in Indonesia. One of the requirements to pass the pharmacist's professional education, must follow the Pharmacist Professional Practice in health care facilities or in other pharmaceutical facilities. One example of pharmaceutical facilities, namely industry and pharmacies. According to data from the Ministry of Health, until 2021, there are 241 pharmaceutical manufacturing industries. The pharmaceutical industry plays an important role in the availability of drugs in adequate quantities, types and quality. One of the efforts that can be made to ensure the quality of drugs produced by the pharmaceutical industry is to meet the requirements stated in the GMP. Pharmacy is a pharmaceutical service facility where pharmacists practice pharmacy. Pharmaceutical services in question are direct and responsible services to patients related to pharmaceutical preparations with the aim of improving the quality of life of patients. This Pharmacist Professional Work Practice is carried out at PT. Dankos Farma and Roxy Sawangan Pharmacy for the period July-December 2021. This professional work practice is to see an overview of the role of pharmacists in PT. Dankos Farma and Roxy Sawangan Pharmacy. In addition, prospective pharmacists are also given the opportunity to analyze the problems and solutions provided in each practice which is contained in the pharmacist's professional practice report."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2021
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rhima Melati
"Praktik kerja profesi apoteker ini dilakukan di PT Abbott Indonesia dan Apotek Roxy Jatibaru. Laporan Praktik Kerja Profesi Apoteker ini memberikan informasi mengenai peran apoteker dalam kegiatan registrasi variasi terkait aspek keamanan suatu produk industri farmasi dan kegiatan pengawasan dan pengelolaan obat, bahan obat, narkotika, psikotropika dan prekursor farmasi di Apotek. Apoteker di industri farmasi terutama departemen regulatory affairs berperan penting dalam pemantauan dan pelaporan aspek keamanan obat yang diedarkan untuk menjamin bahwa produk yang diproduksi bermutu, aman, dan berkhasiat selain di industri farmasi seorang apoteker yang berada di fasilitas pelayanan kefarmasian bertanggung jawab dalam kegiatan pengelolaan sediaan farmasi, alat kesehatan dan bahan medis habis pakai yang bertujuan untuk meningkatkan mutu pelayanan kefarmasian serta melindungi pasien dan masyarakat dari penggunaan obat yang tidak rasional. Laporan disusun menggunakan metode pengkajian dan penelusuran studi literatur. Hasil dari kegiatan ini bahwa apoteker di industri farmasi berperan penting khususnya dalam menjamin keamanan, mutu dan khasiat obat sebelum diedarkan ke masyarakat serta sebagai seorang apoteker regulatory affairs harus memastikan dan menyesuaikan dengan timeline perusahaan supaya kegiatan dapat terlaksana tepat waktu; untuk menjamin keamanan dan keselamatan pasien, apotek harus selalu mampu memastikan dan menyesuaikan terhadap peraturan baru yang berlaku supaya kegiatan pengelolaan narkotika, psikotropika dan prekursor farmasi dapat terlaksana dengan baik.

This pharmacist profession practice is carried out at PT Abbott Indonesia and Roxy Jatibaru Pharmacy. This pharmacist professional practice report provides information on the role of pharmacists in the registration of variations related to safety aspects of a pharmaceutical industry product and monitoring and management activities of drugs, drugs substances, narcotics, psychotropics, and pharmaceutical precursors at pharmacies. Pharmacists in the pharmaceutical industry especially the regulatory affairs, play an important role in monitoring and reporting on the safety aspects of drugs being circulated to ensure that the products produced are of quality, safe, and medical consumables aim to improve the quality of pharmaceutical services and protect patients and the public from the irrational use of drugs. The report is prepared using the method of reviewing and tracing literature studies. The result of this activity is that pharmacists in the pharmaceutical industry play an important role, especially in ensuring the safety, quality, and efficacy of drugs before they are distributed to the public, and as a pharmacist in regulatory affairs must ensure and adjust to the company timeline so that activities can be carried out on time; to ensure the safety and security of patients, pharmacies must always be able to ensure and adjust to the new regulations that apply so that the activities of managing narcotics, psychotropics and pharmaceutical precursors can be carried out properly."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2021
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>