Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 61876 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Titan Priyambada
"Artikel ini membahas mengenai kapital yang dimiliki Somaly seorang perempuan Kamboja dalam arena dominasi budaya patriarki. Somaly adalah tokoh utama dalam novel Le Silence de L’Innocence karya Somaly Mam. Novel ini menceritakan perjuangan perempuan Kamboja untuk keluar dari rumah bordil dengan bantuan lembaga AFESIP yang didirikan oleh Somaly. Penelitian ini bertujuan untuk memperlihatkan kapital-kapital yang dimiliki oleh Somaly sebagai resistensi dalam arena dominasi budaya patriarki di Kamboja. Penelitian ini menggunakan metode kajian struktur naratif Roland Barthes (1975) yang diperdalam dengan konsep arena dan kapital Bourdieu (1979). Hasil penelitian memperlihatkan bahwa alur cerita digerakan oleh kekerasan, dominasi patriarki, dan dominasi dunia barat dalam kehidupan Somaly. Resistensi terhadap dominasi budaya patriarki dimungkinkan dengan kapital budaya, ekonomi, sosial serta simbolik yang diperolehnya dalam perjalanan sebagai pelacur, istri orang Prancis dan aktivis perempuan yang membangun AFESIP. Dalam hal ini identitas gender yang membawanya menjadi pelacur memungkinkannya memiliki kekuatan dalam arena dominasi patriarki di Kamboja karena membawanya berkenalan dengan laki-laki kulit putih di rumah bordil. Pada akhirnya relasi dengan dunia barat ini berperan penting dalam usaha Somaly melakukan perlawanannya.

This article discusses the capital owned by Somaly, a Cambodian woman in the arena of patriarchal cultural domination. Somaly is the main character in the novel Le Silence de L'Innocence by Somaly Mam. This novel describe of the struggle of Cambodian women to get out of the brothel with the help of the AFESIP, an organization founded by Somaly. This study aims to show the capitals owned by Somaly as resistance in the arena of patriarchal cultural domination in Cambodia. This research uses the method of studying the narrative structure of Roland Barthes (1975) which is deepened by Bourdieu's concept of arena and capital (1979). The results of the study show that the storyline is driven by violence, patriarchal domination, and western world domination in Somaly's life. Resistance to the domination of patriarchal culture is made possible by economic, cultural, social and symbolic capitals gained along her journey as prostitute, wife of a French man and woman activist who built AFESIP. In this case her gender identity allows her to have power in the arena of patriarchy domination because it allows her to meet white men in brothels. In the end, this relationship with the western world played an important role in Somaly's efforts to carry out his resistance."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nilna Nabilatus Sholihah
"Sastra Kamboja modern sebagai babak baru dalam perkembangan sastra di Kamboja cenderung mengilustrasikan tema-tema yang sesuai dengan latar skenario kehidupan masyarakat di negara tersebut. Literatur modern Kamboja umumnya dipenuhi dengan narasi-narasi pembangunan nasional, ketidakadilan, dan isu perempuan. Salah satu sastrawan Kamboja yang menguak realitas tersebut adalah Somaly Mam melalui novelnya yang berjudul Le Silence de L’Innocence (2005). Novel ini menceritakan kehidupan Mam sebagai seorang perempuan beserta kisah kebangkitannya dalam melawan mafia prostitusi dan perdagangan manusia yang merenggut nyawa para gadis di Kamboja. Melalui sudut pandang Mam, novel ini menyajikan penderitaan perempuan Kamboja dan keterbatasan mereka akan kebebasan sebagai akibat dari campur tangan kepercayaan tradisional serta dominasi budaya patriarki yang masih dianut oleh masyarakatnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap pengalaman-pengalaman hidup tokoh Mam dan kaitannya terhadap suara dan citra perempuan Kamboja yang terbatas melalui perefleksiannya dalam novel Le Silence de L’Innocence (2005). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan didukung oleh teori struktur naratif milik Roland Barthes (1975) untuk menganalisis unsur sintagmatik dan paradigmatik serta teori naratologi milik Gérard Genette (1983) untuk untuk menganalisis strategi naratologi dalam teks melalui jenis fokalisasi yang digunakan. Konsep écriture féminine milik Hélène Cixous (1975) juga digunakan untuk mendukung analisis guna menemukan écriture féminine yang digambarkan oleh Somaly Mam dalam novel. Konsep écriture feminine mengungkap bagaimana Somaly Mam menghadirkan tubuh, ruang intim, serta perasaan emosional perempuan dalam menyampaikan kritiknya terhadap posisi perempuan Kamboja. Hasil penelitian pada akhirnya memperkuat fakta bahwa suara dan citra perempuan masih menunjukkan keterbatasannya melalui represi tubuh dan kebebasan perempuan akibat dari kepercayaan tradisional serta budaya patriarki yang masih lekat di Kamboja.

Modern Cambodian literature as a new chapter in the development of literature in Cambodia tends to illustrate themes that fit the setting of the country's society. Modern Cambodian literature is generally filled with narratives of national development, injustice, and women's issues. One of the Cambodian writers who reveals this reality is Somaly Mam through her novel, Le Silence de L'Innocence (2005). This novel tells the story of Mam's life as a woman and her rise against the prostitution and human trafficking that takes the lives of girls in Cambodia. Through Mam's point of view, the novel presents the suffering of Cambodian women and their limited freedom as a result of the interference of traditional beliefs and the dominance of the patriarchal culture that is still embraced by society. This research aims to uncover Mam's life experiences and their relation to the limited voice and image of Cambodian women through her reflections in Le Silence de L'Innocence (2005). The method used in this research is qualitative, supported by Roland Barthes' narrative structure theory (1975) to analyze syntagmatic and paradigmatic elements and Gérard Genette's narratology theory (1983) to analyze narratological strategies in the text through the type of focalization used. Hélène Cixous's concept of écriture féminine (1975) is also used to support the analysis to find the écriture féminine portrayed by Somaly Mam in the novel. The concept of écriture feminine reveals how Somaly Mam presents women's bodies, intimate spaces, and emotional feelings in conveying her criticism of Cambodian women's position. The results of the research ultimately reinforce the fact that women's voices and images still show limitations through the repression of women's bodies and freedom due to traditional beliefs and the patriarchal culture that is still prevalent in Cambodia."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Aufa Auly Nona Bunga Evelyn Bias Iswara
"Potret perempuan dalam memerdekakan hak-haknya di lingkungan kerja merupakan hal yang esensial untuk dikaji. Fenomena tersebut secara eksplisit dipaparkan Woro Januarti dalam Novel Di Balik Dinding Penampungan. Penelitian ini berisi gambaran perjuangan buruh migran perempuan yang selalu dimarginalkan secara sosial, ekonomi, dan budaya, menjadi objek seksual, serta mendapatkan perlakuan kasar oleh atasan mereka. Novel tersebut dipilih sebagai korpus penelitian karena memiliki kekhususan penggambaran cerita yang ditunjukkan tokoh utama dengan menggunakan budaya Jawa sebagai alat untuk memperjuangkan hak dan harga diri perempuan migran. Dalam hal ini, keharusan buruh migran perempuan untuk memotong rambutnya seperti laki-laki dan hilangnya kemaskulinan tokoh laki-laki yang memiliki otoritas kuasa sebagai wujud resistensi perempuan. Dengan demikian, perempuan memiliki peluang untuk memperoleh kekuasaan dengan memasuki wilayah laki-laki di ranah pekerjaan dengan menerima legitimasi fungsi domestik. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan struktural yang memfokuskan pada penokohan dengan metode close reading. Hasil penelitian menunjukkan bahwa diskriminasi terhadap perempuan di ranah pekerjaan dapat disebabkan beberapa faktor, seperti latar belakang pendidikan, keterampilan, dan kecantikan sehingga menyebabkan hadirnya pemerkosaan, penghinaan, marginalisasi, dan kekerasan fisik yang tidak manusiawi. Hasil yang ditemukan diharapkan dapat bermanfaat bagi pembaca dalam memahami posisi perempuan untuk memerdekakan haknya sebagai subjek perubahan.

The portrait of women in liberating their rights in the work environment is an essential thing to study. This phenomenon is explicitly described by Woro Januarti in the Novel Behind the Walls of Shelters. This research contains an overview of the struggles of female migrant workers who are always marginalized socially, economically, and culturally, become sexual objects, and receive harsh treatment by their superiors. The novel was chosen as the research corpus because it has the specificity of depicting the story shown by the main character by using Javanese culture as a tool to fight for the rights and dignity of migrant women. In this case, the necessity of female migrant workers to cut their hair like men and the loss of masculinity of some male figures who have power as a form of women’s resistance. Thus, women have the opportunity to gain power by entering the realm of men in the realm of work by accepting the legitimacy of the domestic function. The approach used is a structural approach that focuses on characterizations using the close reading method. The results of the study show that discrimination against women in the field of work can be caused by several factors, such as educational background, skills, and beauty, causing rape, humiliation, marginalization, and inhumane physical violence. It is hoped that the results found will be useful for readers in understanding the position of women to liberate their rights as subjects of change."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dita Amelinda
"Artikel ini membahas representasi imigran perempuan Maghribi dalam novel Un pays pour mourir (2015) karya Abdellah Taïa yang termasuk dalam kesusastraan Frankofon. Taïa menghadirkan tokoh-tokoh yang terpinggirkan oleh masyarakat, khususnya imigran perempuan Maghribi dengan status sebagai pelacur. Penelitian ini berangkat dari kondisi double absence imigran perempuan Maghribi di bawah dominasi Pemerintah Prancis yang dihasilkan dari dua ketidakhadiran ganda: dari negara asal dan dari negara tujuan. Dengan metode deskriptif kualitatif, makalah ini menggunakan kajian naratif Roland Barthes. Kajian naratif selanjutnya akan dibaca dengan menggunakan teori representasi Stuart Hall, konsep Sayad tentang double absence dan teori feminisme Beauvoir. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana perempuan imigran Maghribi dibawa kembali ke karya sastra yang didominasi budaya patriarki. Hasil analisis menunjukkan bahwa perempuan Maghribi imigran direpresentasikan sebagai liyan atau the other yang sengsara akibat dua permasalahan sosial, yakni dominasi patriarki sebagai deuxième sexe dan double absence sebagai imigran. Selain itu, imigran perempuan Maghribi mengalami dilema eksistensial dengan terus-menerus berada dalam ketidakpastian sehingga mereka rela menjadi objek seks demi motif ekonomi. Ketidakpastian hidup mengakibatkan imigran perempuan Maghribi imigran menjadikan fantasi sebagai jalan keluar dari kepahitan realita.

This article discusses the representation of Maghrebian women immigrants in Abdellah Taïa's novel Un pays pour mourir (2015), a francophone literature novel. Taïa presents characters who are marginalized by society, specifically Maghrebian women immigrants with their status as prostitutes. This research departs from the condition of feeling “absent” of the immigrant Maghrebian women under French domination which appears to be twofold: from the country of origin and from the country of destination. With a descriptive qualitative method, this paper uses a narrative study from Roland Barthes. The narrative study will then be analyzed using Stuart Hall's representation theory, Sayad's concept of double absence and Beauvoir's theory of feminism. This study aims to find out how Maghreb immigrant women in the midst of patriarchal culture are brought back to literary works. The results of the analysis show that immigrant Maghrebian women is represented as the other who is oppressed by two social problems, patriarchal domination by being the second sex and double absence condition as immigrants. In addition, Maghrebian women immigrants experience existential dilemma of constantly being in the state of uncertainty that they are willing to prostitute themselves for economic motives. The uncertainty of life resulted in Maghrebian women immigrants to capture fantasy as an escape from reality."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Rieza Utami Meithawati
Rawamangun, Jakarta: Pusat Bahasa, Departemen Pendidikan Nasional, 2004
899.221 RIE t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Nuraini Putri Tarmono
"Karya sastra merupakan produk yang dapat mencerminkan kehidupan masyarakat. Salah satu isu sosialnya adalah mengenai wanita. Citra wanita dapat tergambar dari alur kehidupannya, oleh karenanya jika alur kehidupannya berbeda tentu akan menimbulkan karakter yang berbeda pula. Penggambaran citra wanita methakil merupakan sosok wanita yang tidak seperti wanita Jawa pada umumnya. Permasalahan dalam penelitian ini terdiri atas dua, yaitu 1. Bagaimana penggambaran citra wanita methakil dalam novel Wanita Methakil, dan 2. Bagaimana relevansi dan implikasi bagi wanita masa kini. Tujuan dalam penelitian ini yaitu memberikan gambaran mengenai citra wanita methakil dan memberikan suatu pendidikan karakter pada wanita masa kini. Deskriptif kualitatif di gunakan sebagai metode penelitian dengan pendekatan objektif sebagai cara untuk menganalisis citra di dalam novel. Hasil dari penelitian ini terdiri dari: 1. Citra wanita methakil terbagi atas karakter kurangnya kontrol diri dan bertanggung jawab, dan 2. Implikasi didapatkan melalui pendidikan karakter yang tergambar dalam citra wanita di Serat Candrarini sebagai pembelajaran bagi wanita masa kini agar tidak mengarah pada karakter wanita methakil yang buruk. Didapatkan kesimpulan bahwa citra wanita methakil adalah contoh karakter yang buruk sehingga dapat dijadikan sebagai batasan dalam berperilaku khususnya bagi wanita.

Literary works are products that can reflect the life of society. One of the social issues is about women. The image of a woman can be depicted from the flow of her life; therefore, if the flow of life is different, it will certainly lead to different characters. The depiction of Methakil's female image is of a female figure who is not like Javanese women in general. The problems in this study consist of two: 1. How is the depiction of the image of methakil women in the novel Wanita Methakil, and 2. what are the relevance and implications for women today? The purpose of this study is to provide an overview of the image of methakil women and provide character education for women today. Descriptive qualitative is used as a research method with an objective approach as a way to analyze the image in the novel. The results of this study consist of: 1. The image of a methakil woman is divided into characters with lack of self-control and responsibility; and 2. The implication is obtained through character education depicted in the image of women in Serat Candrarini as a lesson for women today so as not to lead to the bad character of methakil women. It is concluded that the image of a methakil woman is an example of a bad character, so that it can be used as a limitation in behavior, especially for women."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Ahya Lycra Renada
"Dalam masyarakat yang masih menjunjung tinggi budaya patriarki, suara perempuan seringkali dengan mudah dibungkam atau diabaikan. Artikel ini membahas suara perempuan dalam konteks hubungan pernikahan dan masyarakat patriarki dalam novel epistolaire berjudul Une si longue lettre karya Mariama Bâ. Novel ini menceritakan tokoh Ramatoulaye, seorang guru asal Senegal yang menjadi janda ketika ditinggal mati suaminya. Ramatoulaye mengirimkan surat kepada sahabatnya, Aissatou untuk menyuarakan represi yang dialaminya, penderitaan dan hubungan pernikahannya. Metode penelitian yang digunakan adalah kajian naratologi Gérard Genette dan analisis teks naratif Roland Barthes. Melalui fokalisasi Ramatoulaye, narator menceritakan perasaan, penderitaan dan keinginan Ramatoulaye. Struktur naratif teks memperlihatkan alur cerita yang digerakkan oleh penderitaan Ramatoulaye melalui surat yang ia kirim untuk sahabatnya, Aissatou. Temuan menunjukkan faktor-faktor pendukung praktik dominasi patriarki yang mengekang kaum perempuan kemudian dikaitkan dengan tradisi, agama dan praktik sosial. Ramatoulaye secara sadar berusaha keluar dari kekangan wacana patriarki tersebut dengan menulis. Tulisan-tulisan Ramatoulaye memperlihatkan bagaimana upaya resistensi perempuan terbentuk dan terekspresi dalam praktik sosial yang didominasi wacana patriarki.

In a society that still upholds a patriarchal culture, women's voices are often easily silenced or ignored. This article conducts women’s voice in the context of marital relationship and patriarchal society in the epistolary novel Une si longue lettre by Mariama Bâ. This novel tells the story of the character Ramatoulaye, a teacher from Senegal who became a widow when her husband died. Ramatoulaye sent a letter to her best friend, Aissatou, unfolding her repression, suffering and marital relationship. The methods used are the study of the narration of Gérard Genette and the analysis of the narrative text of Roland Barthes. Through Ramatoulaye’s focalization, the narrator recounts Ramatoulaye;s feelings, suffering and desires. The narrative structure of the storyline is driven by Ramatoulaye’s suffering through the letter she sent to her best friend, Aissatou. The findings show that the factors supporting the practice of patriarchal domination that restrain women are then linked to traditions, religion and social practices. Ramatoulaye consciously tried to get out of the restraint of patriarchal discourse by writing. Ramatoulaye's writings show how women's resistance efforts are formed and expressed in social practices dominated by patriarchal discourse.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2020
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Hendra Prasetyo
"Skripsi ini membahas tentang citra diri perempuan dalam novel “Love In The Kingdom of Oil” karya Nawal el Sadaawi. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan citra diri perempuan dalam novel dari aspek fisik, psikis, dan sosial masyarakat. Penelitian ini menggunakan pendekatan struktural untuk menganalisis unsur intrinsik dalam novel. Unsur intrinsik ini menjadi dasar dalam analisis citra diri perempuan. Kesimpulan dari analisis tersebut adalah terdapat korelasi antara unsur intrinsik tema, tokoh dan penokohan, latar, dan amanat dengan penggambaran citra perempuan dalam novel tersebut.

This thesis discusses about women self image in the novel “Love In The Kingdom of Oil” by Nawal el Sadaawi. The purpose of this study to describe about women self image in the novel from the physical aspect, psychological aspect, and social aspect. This research use a structural approach to analyze the intrinsic unsure of the novel. The intrinsic elements of the basis for the analyze of the woman self image. The conclusion of this analysis is that there is a correlation between theme, character and characterization, setting, and moral with describtion of women self image in that novel."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S45920
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Ning swasti (Savitri) a character in Achmad Munif's novel Primadona has been illustrated as a feminist eksistensialist....."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Fikri Banalha
"Penelitian ini membahas konflik batin pada tokoh Muhammad Ayyas dalam novel Bumi Cinta karya Habiburrahman El Shirazy dengan menggunakan pendekatan psikologi sastra. Novel Bumi Cinta mengandung unsur nilai dan norma Islam di dalamnya. Setiap tempat memiliki nilai dan normanya masing-masing. Perbedaan nilai dan norma di suatu tempat bisa saja bertentangan dengan tempat yang lainnya. Dalam novel Bumi Cinta tokoh Ayyas yang memiliki latar nilai dan norma Islam menghadapi perbedaan nilai dan norma di Rusia yang sangat bertentangan dengan dirinya. Nilai dan norma yang bertentangan ini mengakibatkan munculnya konflik batin di dalam diri Muhammad Ayyas. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dan menggunakan pendekatan psikologi sastra. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Ayyas mengalami dilema dalam pertemanan, mencari tempat tinggal, beribadah, dan percintaan. Hal tersebut karena setiap keputusan yang Ayyas ambil selalu berlandaskan nilai dan norma Islam serta logika berpikirnya.

This study discusses about inner conflict Muhammad Ayyas character in the novel Bumi Cinta by Habiburrahman El Shirazy using a psychology literary approach. Novel Bumi Cinta has Islam norms and value. Each place has its own norms and values. This difference can be contradicting between others. In novel Bumi Cinta, Muhammad Ayyas has a problem because he has a different norms and values with surroundings. Contradicting value and norms makes inner conclict for Muhammad Ayyas. This research tries to describe inner conflict in him and describe Muhammad Ayyas response when he deals with inncer conflict. This study used a qualitative descriptive method and analyzed the novel based on a psychology literary approach. The result showed Muhammad Ayyas facing a dilemma about friendship, looking for a place, worship, and love. Ayyas decision always based on Islam norms and values and his logic."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>