Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 172265 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Safira Andriani
"Penelitian ini mencoba menguji secara empiris pengaruh social capital yang dimediasi oleh kemampuan ambidexterity dan knowledge sharing terhadap inovasi pada unit kerja di PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk yang merupakan salah satu perusahaan semen swasta terbesar di Indonesia yang sedang berada pada lingkungan yang tidak stabil. Hasil penelitian membuktikan bahwa social capital yang dimediasi oleh kemampuan ambidexterity dan knowledge sharing dapat berpengaruh terhadap inovasi. Penelitian ini diharapkan dapat berkontribusi terhadap perusahaan yang berada di industri semen Indonesia agar dapat bertahan dengan mendukung kegiatan inovasi pada tiap unit kerja di perusahaannya.

The purpose of this study is to examine the effect of social capital on innovation through the mediation of ambidexterity and knowledge sharing in work units at PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk, one of the largest private cement companies in Indonesia. The company operates in an unstable environment. The study's findings demonstrate that social capital can influence the generation of innovation when it is mediated through ambidexterity and knowledge sharing. This research is expected to assist enterprises in the Indonesian cement sector in surviving by fostering innovation within each work unit."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nesya Oktaviani
"ABSTRAK
Hasil identifikasi masalah organisasi menunjukkan bahwa knowledge sharing di PT ABC, sebuah perusahaan menara telekomunikasi, belum berjalan dengan maksimal. Penelitian dengan metode kualitatif dan kuantitatif dilakukan untuk melihat hubungan antara psychological capital dengan knowledge sharing yang terdiri dari dua dimensi, yaitu knowledge donating dan knowledge collecting. Pengukuran psychological capital dilakukan dengan alat ukur PCQ-24 (Luthans, Youssef, & Avolio, 2007) dengan α Cronbach sebesar .868. Sementara itu, pengukuran knowledge sharing menggunakan alat ukur yang disusun oleh Van den Hoff dan De Ridder (2004) dengan α Cronbach sebesar .779 untuk skala knowledge donating dan .826 untuk skala knowledge collecting. Hasil penelitian pada 110 karyawan menunjukkan terdapat korelasi yang signifikan antara psychological capital dengan knowledge donating (r=.145, p<.01) dan knowledge collecting (r=.278, p<.01). Lebih lanjut, dimensi psychological capital yang memiliki hubungan paling kuat dengan knowledge donating dan collecting adalah self-efficacy. Berdasarkan hasil tersebut, uji coba intervensi yang dilakukan adalah pelatihan terkait pengembangan self-efficacy anggota tim, yaitu Encouraging Knowledge Sharing at Work kepada atasan yang berperan sebagai koordinator/ potensial koordinator CoP (community of practice). Uji pengetahuan diberikan kepada 16 orang peserta pada saat sebelum dan sesudah pelatihan. Perbandingan antara hasil pre-test dengan post-test menunjukkan peningkatan skor yang signifikan setelah peserta mengikuti pelatihan (t=-7.507, p<.01).

ABSTRACT
Problem identification showed that knowledge sharing has not run effectively in PT ABC, a telecommunication tower company. The purpose of this research, which used qualitative and quantitative method, is to investigate correlation between psychological capital and knowledge sharing, which consists of two dimensions, knowledge donating and knowledge collecting. PCQ-24 (Luthans, Avolio, Youssef, 2007) was used to measure psychological capital (Cronbach?s α=.868), and Van den hoff & De Ridder (2004a) knowledge sharing questionnaire used to measure knowledge sharing (Cronbach?s α=.779 for knowledge donating scale and .826 for knowledge colletcing scale). The result from 110 respondents showed that psychological capital correlated significantly with knowledge donating (r=.145, p<.01) and knowledge collecting (r=.278, p<.01). Self-efficacy is psychological capital dimension which has the strongest correlation with knowledge donating and knowledge collecting. Training Encouraging Knowledge Sharing at Work was held as pilot intervention. Enhancing team members? selfefficacy is the training topic. Training target are the leader who acts as champion or potential champion (coordinator of Community of Practice). Pre-test and posttest was given to 16 training participants. The comparison between pre-test and post-test revealed significant improvement in participant knowledge after they participated the training (t=-7.507, p<.01).
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
T41402
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Radita Senja Maharani
"ABSTRAK
Dengan adanya media sosial konsumen saat ini dapat bertindak sebagai marketing
atau PR sehingga membuat perusahaan tidak lagi sebagai sumber utama
komunikasi sebuah brand. Pemasar atau perusahaan dapat memanfaatkan
komunitas online yang dibuat oleh pengguna atau anggota komunitas online, karena
banyak melibatkan topik yang berbeda, termasuk mengenai brand dan produk
dimana anggotanya saling berbagi pengetahuan, pengalaman dan diskusi mengenai
brand tersebut. Namun, tantangan terbesar dalam membina komunitas online
adalah penyediaan pengetahuan, serta kemauan untuk terus melanjutkan hubungan
dalam komunitas. Penelitian ini menyelidiki faktor yang memotivasi knowledge
sharing dalam komunitas online, dan meningkatkan hubungan yang berkelanjutan
dalam komunitas online (relationship continuity). Penelitian ini menggunakan teori
motivasi dan social capital, karena knowledge sharing dalam komunitas online
adalah proses sosial yang melibatkan interaksi pribadi di antara anggota. Social
capital terdiri dari structural capital (social interaction), relational capital
(identification, trust, reciprocity), dan cognitive capital (shared language dan
shared vision), motivasi terdiri dari, motivasi intrinsik (enjoyment in helping
others) dan ekstrinsik (rewards dan reputation). Metode analisis data dilakukan
dengan analisis deskriptif dan Partial Least Square (PLS). Hasil penelitian ini
menemukan bahwa enjoyment in helping others, reputation, social interaction,
trust, reciprocity, dan shared language mempengaruhi knowledge sharing,
penelitian ini menemukan temuan menarik dimana rewards, identification, dan
shared vision tidak mempengaruhi knowledge sharing.

ABSTRACT
This study investigates the factors that motivate knowledge sharing within the
online community, and to continually improve sustainable relationships within the
online community. This study uses social capital theory and individual motivation,
because knowledge sharing in the online community is a social process involving
personal interaction among members, the individual psychology perspective and
sociology will be able to explain more about this behavior. Social capital consists
of structural capital (social interaction), relational capital (identification, trust,
reciprocity), and cognitive capital (shared language and shared vision), while the
motivation is divided into two, namely intrinsic motivation (enjoyment in helping
others) and extrinsic motivation (rewards and reputation). This research is
quantitative research, with respondent member of Female Daily community. Data
analysis method is done by descriptive analysis and Partial Least Square (PLS) to
prove hypothesis in this research. The results of this study found that enjoyment in
helping others, reputation, social interaction, trust, reciprocity, and shared language
influence knowledge sharing, but this research finds interesting findings where
rewards, identification, and shared vision do not affect knowledge sharing."
2017
T48414
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Herrijal Jaka Utama
"Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengkaji peran pembaharuan strategis terhadap kinerja Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di bidang Pariwisata. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif serta analisis Structural Equation Modeling (SEM). Data dikumpulkan dari 82 UKM Pariwisata di Indonesia. Studi ini menyoroti pentingnya modal manusia dan kemampuan ambidextrous dalam meningkatkan kinerja perusahaan melalui pembaruan strategis dan untuk menciptakan ketahanan dalam suatu organisasi. Ketahanan organisasi tidak selalu mempengaruhi kemampuan organisasi untuk pembaruan strategis. Kami berpendapat bahwa hanya ketahanan organisasi tingkat tinggi dengan kemampuan inovatif yang mampu mengatur pembaruan strategis. Kemampuan inovatif terutama bergantung pada kualitas sumber daya manusia. Oleh karena itu, UKM di industri pariwisata umumnya perlu meningkatkan kemampuan sumber daya manusianya untuk mencapai kemampuan inovatif agar dapat bertahan dalam krisis dan memiliki keunggulan kompetitif yang diperlukan untuk mengikuti perubahan dalam industri pariwisata

The main objective of this study is to examine the role of strategic renewal on the performance of Micro, Small, and Medium Enterprises (SMEs) in Tourism. This study uses a quantitative and qualitative approach and Structural Equation Modeling (SEM) analysis. Data were collected from 82 Tourism SMEs in Indonesia. This study highlights the importance of human capital and ambidextrous capabilities in improving enterprises performance through strategic renewal and to create resilience in an organization. Organizational resiliencies do not always affect the organization capability of strategic renewals.  We argue that only high degree of organizational resiliencies with innovative capabilities that are able to orchestrate the strategic renewal. The innovative capabilities are mainly dependence on the quality human capital.  Therefore, SMEs in tourism industry generally need to improve its ability of human capital to achieve innovative capabilities in order to survive in crises and have a competitive advantage necessary to keep up with changes in the tourism industry."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Septyarini Virgianti
"Inovasi merupakan salah satu kunci bagi organisasi untuk dapat bertahan dalam menghadapi tantangan yang muncul ditengah lingkungan yang dinamis. Seperti halnya BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial) Kesehatan yang menghadapi tuntutan untuk dapat terus kompetitif dalam meghadapi perubahan yang terjadi ditengah keterbatasan yang dimiliki oleh BPJS Kesehatan. Oleh karena itu, inovasi yang mampu memberikan dampak bagi organisasi dibutuhkan untuk menjawab tuntutan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran empowering leadership, dan pengelolaan pengetahuan yang meliputi potential absorptive capacity, realized absorptive capacity dan knowledge sharing terhadap kinerja inovasi. Penelitian ini mengambil data dari 219 responden dari 73 kantor cabang BPJS Kesehatan di seluruh Indonesia dan data survei diolah dengan menggunakan partial-least square structural equation modeling (PLS-SEM). Dalam penelitian ini menunjukkan bahwa semua variabel mediasi berpengaruh secara partially mediation terhadap hubungan antara kepemimpinan yang memberdayakan terhadap kinerja inovasi. Dengan adanya peran tidak langsung dari kepemimpinan yang memberdayakan terhadap kinerja inovasi maka kantor cabang harus meningkatkan kapasitas absorptif (potential dan realized absorptive capacity) dan knowledge sharing yang ada di kantor cabang untuk menghasilkan kinerja inovasi yang lebih baik. Selain itu, pemimpin cabang harus dapat menciptakan suasana yang dapat mendorong proses afirmasi dari aktivitas-aktivitas pengelolaan pengetahuan tersebut sehingga dapat mendorong terwujudnya kinerja inovasi

Innovation is one of the keys for organizations to be able to survive in the face of challenges that arise in the midst of a dynamic environment. In this case with BPJS (Social Security Administering Body) Kesehatan which faces demands to be able to continue to be competitive in the face of changes that occur amid the limitations of BPJS Kesehatan. Therefore, innovations that are able to have an impact on organizations are needed to answer these demands. This study aims to analyze the role of empowering leadership and knowledge management which includes potential absorptive capacity, realized absorptive capacity and knowledge sharing on innovation performance. This study took data from 219 respondents from 73 BPJS Kesehatan branch offices throughout Indonesia and the survey data was processed using partial-least square structural equation modeling (PLS-SEM). In this study, it shows that all mediating variables partially mediate the relationship between empowering leadership and innovation performance. With the indirect role of leadership that empowers innovation performance, branch offices must increase absorptive capacity (potential and realized absorptive capacity) and knowledge sharing in branch offices to produce better innovation performance. In addition, branch leaders must be able to create an atmosphere that can encourage the affirmation process of these knowledge management activities so as to encourage the realization of innovation performance."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rika Febita
"Inovasi sangat dibutuhkan untuk mendapatkan dan mempertahankan keunggulan kompetitif organisasi. Untuk dapat meningkatkan inovasi organisasi sangat dibutuhkan peran individual dari anggotanya, terutama dalam berperilaku inovatif. Oleh karena itu, studi ini menjelaskan bagaimana transformational leadership dapat memengaruhi innovative work behavior dengan psychological capital dan knowledge sharing sebagai mediator. Studi dilakukan pada 277 karyawan PT Telkom Indonesia Tbk. Responden mengisi kuesioner untuk menilai unsur-unsur transformational leadership, psychological capital, knowledge sharing, dan innovative work behavior. Metode Structural Equation Modeling (SEM) digunakan untuk menunjukkan hubungan sebab akibat antara variabel. Hasil menunjukkan bahwa transformational leadership tidak signifikan memengaruhi innovative work behavior. Walaupun begitu, psychological capital dan knowledge sharing memediasi secara penuh pada hubungan transformational leadership dan innovative work behavior. Knowledge sharing juga memediasi secara parsial pada hubungan psychological capital dengan innovative work behavior. Oleh karena itu, peran mediasi psychological capital dan knowledge sharing sangat penting agar organisasi dapat meningkatkan innovative work behavior karyawannya.

Innovation is very important for an organization to gain and maintain its competitive advantage. In order to increase organizational innovation, individual roles from its members are needed, especially in innovative behavior. Therefore, this study explains how transformational leadership can influence innovative work behavior with psychological capital and knowledge sharing as mediating variables. The study was conducted on 277 employees of PT Telkom Indonesia Tbk. Respondents filled out questionnaires to assess the elements of transformational leadership, psychological capital, knowledge sharing, and innovative work behavior. The Structural Equation Modeling (SEM) method was used to show a causal relationship between variables. The results showed that transformational leadership did not significantly affect innovative work behavior. Even so, psychological capital and knowledge sharing fully mediated the transformational leadership and innovative work behavior relationship. Knowledge sharing also partially mediated the relationship between psychological capital and innovative work behavior. Therefore, the roles of psychological capital and knowledge sharing mediation were very important so that the organization can improve the innovative work behavior of its employees."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fillah Amalia
"Peningkatan jumlah pelaku usaha kosmetik lokal di Indonesia semakin positif. Namun, hadirnya produk brand impor turut menjadi ancaman bagi produk kosmetik lokal dalam memenuhi kebutuhan pasar sehingga dibutuhkan strategi inovasi yang tepat. Perilaku inovatif menjadi salah satu upaya perusahaan dalam mendorong karyawan agar lebih kompetitif. Mengingat bahwa karyawan merupakan aset utama milik perusahaan yang perlu dijaga dan dikembangkan kualitasnya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh knowledge sharing terhadap innovative behavior dengan shared leadership sebagai variabel mediasi pada karyawan perusahaan kosmetik lokal di Indonesia. Proses pengumpulan data penelitian ini dilakukan dalam rentang waktu Agustus 2023 hingga Desember 2023 dengan total 155 responden yang berasal dari 14 perusahaan kosmetik lokal di Indonesia. Jenis penelitian ini adalah eksplanatif menggunakan pendekatan kuantitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa knowledge sharing berpengaruh positif dan signifikan terhadap innovative behavior, dan shared leadership memediasi secara positif dan signifikan dalam hubungan antara keduanya pada karyawan perusahaan kosmetik lokal di Indonesia.

The increase in the number of local cosmetic business actors in Indonesia is increasingly positive. However, the presence of imported brand products also poses a threat to local cosmetic products in meeting market needs, so an appropriate innovation strategy is needed. Innovative behavior is one of the company's efforts to encourage employees to be more competitive. Recognize that employees are the company's main assets whose quality needs to be maintained and developed. This research aims to analyze the influence of knowledge sharing on innovative behavior with shared leadership as a mediating variable in employees of local cosmetic companies in Indonesia. The data collection process for this research was carried out in the period August 2023 to December 2023 with a total of 155 valid respondents from 14 local cosmetic companies in Indonesia. This type of research is explanatory using a quantitative approach. The results of this research show that knowledge sharing has a positive and significant effect on innovative behavior, and shared leadership mediates positively and significantly in the relationship between the two among employees of local cosmetic companies in Indonesia."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chika Yunindra
"Tesis ini membahas hubungan antara ikatan jejaring sosial dengan proses berbagi pengetahuan yang dimediasi oleh kepercayaan. Kepercayaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah cognitive based trust dan affective based trust. Penelitian ini penting untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang dapat mendorong hadirnya proses berbagi pengetahuan dalam suatu organisasi. Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih jelas, ikatan jejaring sosial dalam penelitian ini dibagi menjadi dua yaitu ikatan instrumental dan ikatan ekspresif. Sampel penelitian ini terdiri dari 254 karyawan kantor pemerintahan. Korelasi bertingkat digunakan untuk menguji hipotesis penelitian.
Hasil penelitian menunjukan bahwa ikatan instrumental dan ekspresif memiliki hubungan positif dengan proses berbagi pengetahuan. Cognitive based trust tidak dapat menjadi mediator antara ikatan instrumental dengan proses berbagi pengetahuan, sedangkan ikatan ekspresif dapat menjadi mediator bagi ikatan instrumental dan ekspresif dengan proses berbagi pengetahuan. Penelitian ini memberikan kontruibusi yang signifikan bahwa affective based trust dapat memediasi kedua bentuk ikatan jejaring sosial dengan proses berbagi pengetahuan.

The Focus of this study is to explore the relationship between social network ties and knowledge sharing process mediated by trust,which is consisted of cognitive based trust and affective based trust. This research is important because to know what factors that can encourage the emergence of the knowledge sharing process within an organization. To get a better understanding, social network ties in this study were divided into two, instrumental ties and expressive ties. The sample of this research consist of 254 employees of a goverment office. Hierarchical regression analysis was used to test the research hypotheses.
The results show that the instrumental and expressive ties have a positive relationship with knowledge sharing process. Cognitive based trust does not function as a mediator between instrumental ties and knowledge sharing process, while expressive ties can be a mediator efectively mediated the relationship between instrumental and expressive ties with knowledge sharing process. The study discusees these significant contributions that affective based trust can mediate both forms of social network ties and the knowledge sharing process.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
T41541
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kadek Tantiyana Putri
"Tesis ini membahas pengaruh psychological safety climate, ikatan jejaring sosial dan knowledge sharing self-efficacy terhadap knowledge sharing. Ikatan jejaring sosial yang digunakan dalam penelitian ini terbagi menjadi ikatan instrumental dan ikatan ekspresif, knowledge sharing juga terbagi menjadi dua bentuk perilaku yaitu knowledge sharing donating dan collecting. Penelitian ini menggunaan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian korelasional yang melibatkan 168 pegawai Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Kelautan dan Perikanan. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa psychological safety climate dan ikatan instrumental berpengaruh terhadap knowledge sharing donating dan collecting. Penelitian ini memberikan kontribusi faktor-faktor yang mempengaruhi knowledge sharing (donating dan collecting) yaitu psychological safety climate dan ikatan instrumental.

The focus of this study is to examine the impact of psychological safety climate, social network ties and knowledge sharing self-efficacy on knowledge sharing. Therefore, this thesis focus on social network theory that consist of instrumental ties and expressive ties, also knowledge sharing that consist of knowledge donating and collecting. The research using quantitative approach, involving 168 respondents of Badan Pengembangan dan Penelitian Kementerian Kelautan dan Perikanan Jakarta. This research shows that psychological safety climate and instrumental ties have significant effect to knowledge sharing donating and collecting. This research contributes to the knowledge of important factors that impact knowledge sharing (donating and collecting) are psychological safety climate and instrumental ties.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
T41540
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rintis Marlin Ekawati
"Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengkaji peran mediasi kohesi tim, knowledge sharing, dan kapasitas absorptif pada hubungan antara empowering leadership dan kinerja tim pada organisasi sektor publik. Penelitian tentang pengaruh empowering leadership terhadap kinerja tim di organisasi sektor publik masih belum banyak dilakukan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Data dikumpulkan dari 300 orang di 81 tim kerja di 10 organisasi sektor publik. Dengan menggunakan analisis partial least squares (PLS), hasilnya menunjukkan bahwa terdapat full mediating dari kohesi tim, knowledge sharing dan kapasitas absorptif. Empowering leadership seorang pemimpin tim tidak memiliki efek langsung pada kinerja tim. Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa empowering leadership seorang pemimpin tim meningkatkan kohesi dan knowledge sharing di antara anggota tim dan meningkatkan kapasitas absorptif tim, yang dapat mengarah pada kinerja tim yang lebih baik.

The main purpose of this study is to empirically investigate the mediating roles of team cohesion, knowledge sharing, and absorptive capacity on the relationship between empowering leadership and team performance in public sector organizations. The effect of empowering leadership on team performance in public sector organizations has received less research attention. A quantitative approach was adopted in this study. Data were collected from 300 individuals across 81 work teams in 10 public sector organizations. Using partial least squares (PLS) analysis, the result showed that there is a full mediation by the team cohesion, knowledge sharing and absorptive capacity. Empowering leadership of a team leader does not have a direct effect on team performance. The result also suggest that empowering leadership of a team leader raises the level of cohesion and knowledge sharing among team members and increase the absorptive capacity of the team, leads to better team performance."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T51916
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>