Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 179493 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Bunga Amellinda Sannia
"Melihat dunia kerja yang semakin kompetitif, mempersiapkan jenjang karier dan mengembangkan kemampuan diri sedini mungkin menjadi perhatian utama. Pembekalan ilmu selama jenjang perkuliahan merupakan salah satu cara untuk mempersiapkan diri menuju jenjang karier. Di sisi lain, mengikuti kegiatan magang juga bisa menjadi alternatif praktikal untuk membangun potensi diri di dunia kerja. Sebagai usaha untuk mengembangkan potensi di dunia kerja, artikel ini menggambarkan refleksi saya dalam mengidentifikasi iklim kerja dari tim by.U perusahaan Telkomsel, melihat work value pribadi yang terpenuhi dari iklim kerja yang ada, serta mengidentifikasi sejauh mana kesesuaian tersebut bisa membantu diri untuk berkembang. Refleksi ini bertujuan untuk merefleksikan pola pikir sebagai calon lulusan antropologi dan peran pola pikir tersebut terhadap pengembangan karier. Metode yang digunakan dalam tulisan ini berupa refleksi observasi partisipan berdasarkan pengalaman pribadi dan pengamatan. Saya juga menggunakan metode wawancara informal yang berlangsung selama magang. Hasil analisa menggambarkan bahwa dinamika iklim kerja dari tim by.U sangat sesuai dengan work value yang saya cari dalam suatu pekerjaan. Kesesuaian ini secara efektif telah membangun potensi diri pribadi dan termotivasi untuk produktif dalam kegiatan magang. Dapat disimpulkan bahwa jika work value yang dicari bisa terfasilitasi dengan baik di perusahaan, maka hal tersebut bisa membawa dampak positif bagi perkembangan diri individu.

Seeing an increasingly competitive world of work, preparing for a career path and developing self-ability as early as possible is a major concern. Provision of knowledge during the lecture level is one way to prepare for the career path. On the other hand, participating in internships can also be a practical alternative to build one's potential in the world of work. As an effort to develop potential in the world of work, this article describes my reflection in identifying the work climate of the Telkomsel company by.U team, seeing the personal work values ​​that are fulfilled from the existing work climate, and identifying the extent to which this suitability can help themselves to develop. This reflection aims to reflect on the mindset as a prospective anthropology graduate and the role of that mindset in career development. The method used in this paper reflects participant observation based on personal experience and observations. I also use an informal interview method that takes place during the internship. The results of the analysis illustrate that the work climate of the by.U team is in accordance with the work values ​​that the author is looking for in a job. This suitability has effectively built self-potential and is motivated to be productive in internship activities. It can be concluded that if the work value sought can be properly facilitated in the company, then this can have a positive impact on individual self-development."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nadya Permatasari
"ABSTRAK
Karya ilmiah skripsi ini berisi mengenai analisa pengaruh kecerdasan emosional, indeks prestasi kumulatif, pendidikan non formal akuntansi, dan pengalaman kerja terhadap karir sebagai auditor di kantor akuntan publik. Data yang diperoleh dalam skripsi ini merupakan data primer yang diperoleh dari kuisioner yang disebarkan ke beberapa KAP yang berada di DKI Jakarta. Metode statistik yang digunakan adalah convenience sampling. Dalam skripsi ini uji kualitas data menggunakan uji validitas dan uji reliabilitas. Sedangkan dalam pengujian hipotesis pada penelitian ini menggunakan uji koefisien determinasi, uji F, dan uji t. Dilihat dari hasil uji linear berganda dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel kecerdasan emosional dan pengalaman kerja terhadap karir sebagai auditor.

ABSTRACT
This study paper contains the analysis of the influence of emotional intelligence, grade point average, non formal education of accounting, and work experience against carreer as an auditor in public accounting firm. Data obtained is a primary data from quesionnaries distributed to several public accounting firm in Jakarta. The statistical method is convenience sampling. This study, quality test data using validity and reliability test. Meanwhile, the hypothesis in this study using coefficient determination test, F test and t test. In conclusion of linear test result, there is significant influence of emotional intelligence, and work experience against carreer as an auditor in public accounting firm."
2015
S59476
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marchantia Andranita
"Penelitian ini melihat perbedaan fokus karir antara pekerja dewasa muda yang mengalami pindah kerja dan tidak pindah kerja di Jakarta dengan tinjauan teori tahapan karir Super. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan metode penelitian kuantitatif dan analisis dilakukan dengan independent sample t-test. Partisipan penelitian berjumlah 221 pekerja yang berada pada tahapan usia dewasa muda, bekerja di Jakarta, memiliki jenjang karir dan pernah atau tidak pernah mengalami pindah kerja. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah alat ukur fokus karir dewasa yang dimodifikasi dari alat ukur Adult Career Concern Inventory Short Form yang disusun oleh Perrone, Gordon, Fitch dan Civiletto (2003). Alat ukur ini digunakan untuk mengukur fokus mereka terhadap tahapan karir.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas partisipan berada pada tahapan maintenance. Hasil analisis independent sample t-test, menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok yang pindah kerja dan tidak pindah kerja di tahapan exploration. Akan tetapi, tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara dua kelompok tersebut pada tahapan establishment, maintenance dan disengagement.

This study describes the difference of career concern between young adulthood workers who have and haven`t the experience of turnover in Jakarta by using Super`s career stage theory. This is a descriptive research using a quantitative method with independent sample t-test as a statistical technique to analyze. The participants of this research were 221 of young adulthood workers who work in Jakarta, have a career path in their companies and had or never had turnover in their careers. The inventory of this research was Adult Career Concern Inventory (ACCI) which had been adapted from the same inventory constructed in 2003 by Perrone, Gordon, Fitch and Civiletto.
The result illustrates that most of the participants are in the maintenance stage. Meanwhile, based on the result of the independent sample t-test, there are differences between the group that has the experience of turnover and has not the experience of turnover in the exploration stage. In other side, there are no differences between two groups in the establishment stage, the maintenance stage and the disengagement stage."
Depok: Universitas Indonesia, 2008
331.702 AND p
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rinda Susanti
"Angka turnover yang tinggi pada Generasi Y menjadi masalah serius bagi perusahaan. Perusahaan perlu cara yang berbeda untuk menghadapi Generasi Y karena mereka berbeda dari generasi sebelumnya. Penelitian ini menawarkan konstruk jangkar karir sebagai cara untuk memahami perbedaan perilaku kerja antara Generasi X dan Generasi Y. Jangkar karir adalah persepsi individu terhadap kebutuhan, nilai-nilai, dan bakat yang membentuk keputusan karirnya (Igbaria & Baroudi, 1993). Jangkar karir ini memberikan informasi yang relevan mengenai apa yang diinginkan seseorang dari karir mereka daripada konstruk lain. Terdapat dua generasi yang mendominasi tempat kerja saat ini yaitu Generasi X dan Generasi Y. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan jangkar karir pada karyawan Generasi X dan Generasi Y.
Jangkar karir terdiri dari sembilan dimensi. 303 subjek (Generasi X= 106 ; Generasi Y= 197) diperoleh dengan Career Orientation Inventory. Hasil analisis menggunakan independent sample t-tes menunjukkan bahwa Generasi Y memiliki skor lebih tinggi yang signifikan daripada Generasi X pada delapan dimensi jangkar karir yaitu geographic security, job security, managerial competence, autonomy, sense of service, pure challenge, entrepreneurship, dan lifestyle. Hanya pada satu dimensi yaitu technical competence Generasi Y tidak memiliki skor lebih tinggi yang signifikan daripada Generasi X.

High rate of turnover in Generation Y has ben a serious problem for companies. Companies need different ways to deal with Generation Y turnovers from the ways the currently do with the previous generations. This research offers career anchors as a way to understand differences in work behavior between Generation X dan Generation Y. Career anchors are individual's needs, values, and talents that give shape to career decision (Igbaria & Baroudi, 1993). Career anchors provide more relevant information than other constructs do about what an employees want from. There are two generations currently dominateing workplace, Generation X and Generation Y. This study aims to determine differences of career anchor between Generation X and Generation Y employees.
Career anchor consists of nine dimensions. 303 subjects (106 Generation Xs and 197 Generation Ys) filled out Career Orientation Inventory. Independent sample t-test analysis shows that Generation Ys significantly scored higher than Generation X in eight dimensions of career anchors including geographic security, job security, managerial competence, autonomy, sense of service, pure challenge, entrepreneurship, and lifestyle. Only in one dimension, technical competence, that Generation Y‟s did not significantly scored higher significantly than Generation X`s."
Depok: Universitas Indonesia, 2015
S58795
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maylee Agnes Sulistio
"Sistem transportasi integrasi menjadi salah satu cara yang dilakukan Pemerintah DKI Jakarta dalam mengatasi peningkatan jumlah kendaraan bermotor. Adanya peningkatan jumlah kendaraan ini menimbulkan terjadinya kemacetan di titik-titik yang tersebar di wilayah Jakarta. Untuk mendukung kebijakan sistem integrasi tersebut, salah perusahaan sedang mengembangkan aplikasi perjalanan yang dapat memudahkan pengguna transportasi umum menggunakan lebih dari satu moda. Penelitian ini berfokus pada penentuan jalur terpendek dan analisis karakteristik perjalanan dari keseluruhan rute perjalanan yang tersedia di wilayah Jabodetabek menggunakan Algoritma Floyd-Warshall. Hasil dari model optimasi menghasilkan jalur yang optimal daripada aplikasi perjalanan yang sudah tersedia dengan rata-rata rute perjalanan dapat menempuh jarak sejauh 13.49 km. Moda transportasi yang paling sering digunakan pada rute yang dihasilkan adalah Transjakarta yaitu sebesar 96.3%. Kemudian, kombinasi dua jenis moda menjadi pilihan terbanyak yang dihasilkan model optimasi dalam melakukan integrasi transportasi. Terdapat titik pemberhentian yang menjadi halte tersibuk yang melayani rute perjalanan terbanyak di antara titik pemberhentian lainnya. Dari hasil optimasi didapatkan peningkatan jarak sebesar 17.5% yang dipengaruhi oleh rute perjalanan dan jarak tempuh perjalanan.

The integrated transportation system is one of the ways that the DKI Jakarta Government deals with the increase in the number of motorized vehicles. The increase in the number of vehicles causes congestion at points scattered in the Jakarta area. To support the system integration policy, one company is developing a travel application that can make it easier for public transportation users to use more than one mode. This study focuses on determining the shortest path and analyzing the travel characteristics of all available travel routes in the Jabodetabek area using the Floyd-Warshall Algorithm. The results of the optimization model produce an optimal path than the existing travel applications with an average travel route that can cover 13.49 km. The most frequently used mode of transportation on the resulting route is Transjakarta, which is 96.3%. Then, the combination of two types of modes becomes the most preferred choice resulting from the optimization model in carrying out transportation integration. There is a stopping point which is the busiest stop that serves the most travel routes among other stopping points. From the optimization results obtained an increase in distance of 17.5% which is influenced by the route of travel and the distance traveled."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cucu Suminar
"Latar belakang penelitian ini muncul dari kenyataan, bahwa dalam sistem keorganisasian pegawai negeri sipil diatur berdasarkan peraturan tentang kepegawaian. Sistem ini di dalamnya tercakup peraturan tentang kepangkatan/golongan dan jabatan pegawai negeri sipil. Sistem pegawai negeri sipil tersbut mengatur aturan tata kerja pada unit-unit kerja dalam organisasinya untuk berbagai keahlian, sehingga tugas setiap pegawai negeri dalam jabatan tertentu dapat dikelompokkan, seperti jabatan struktural dan jabatan fungsional.
Sehubungan dengan sistem organisasi pegawai negeri yang telah disebutkan di atas, baik itu sistem kepangkatan/golongan atupun jabatan, pada dasarnya berhubungan langsung dengan pekerjaan. Selain itu diatur pula tata cara pembagian kerja dalam struktur pegawai negeri sipil bertujuan atau dirancang untuk mencapai kinerja tertentu. Tujuan pekerjaan (job) biasanya bersifat ideal dan realistis.
Hasil penelitian menunjukkan, bahwa adanya korelasi antara pengembangan karir dan pemberdayaan karyawan terhadap kepuasan kerja pegawai, di lingkungan Dinas Dikmenti DKI Jakarta.
Selain itu dari hasil penelitian ditemukan juga pertama, bahwa sebagian besar pendidikan pegawai di lingkungan Dinas Dikmenti berpendidikan S1 dan 82 yang umumnya bergolongan III dan IV yang rata-rata sudah bekerja 15 tahun ke atas. Kedua, sebagian besar pegawai di lingkungan Dinas Dikmenti memiliki kepuasan kerja tinggi. Ketiga, sebagian besar pegawai di lingkungan Dinas Dikmenti setuju ada pengembangan karir, baik pada jabatan fungsional maupun pada jabatan struktural. Keempat, sebagian besar pegawai di lingkungan Dinas Dikmenti setuju atas pemberdayaan karyawan, baik pada jabatan fungsional maupun pada jabatan struktural, Kelima, penelitian ini menunjukkan adanya korelasi antara pengembangan karir dan pemberdayaan karyawan terhadap kepuasan kerja karyawan di lingkungan Dinas Dikmenti DKI Jakarta. Keenam, bahwa penelitian ini ternyata tidak terdapat perbedaan antara kepuasan kerja jabatan fungsional dan jabatan struktural.
Berdasarkan hasil temuan ini disarankan, untuk meningkatkan kepuasan kerja karyawan di lingkungan Dinas Dikmenti perlu ada upaya dari pimpinan memberikan kebebasan dan kesempatan baik karyawan yang memiliki jabatan fungsional maupun jabatan struktural untuk melaksanakan pekerjaan sesuai dengan kemampuan dan harapan mereka.

The background of this research starts out of the fact that in an organizational system, civil service is regulated based on the personnel regulations. The system includes regulations about rank/grade and civil service position. The civil service system regulates rules of procedures in each working unit in their organization for various skills. Therefore the tasks of each civil service in certain jobs can be classified into structural and functional positions.
In relation with the aforementioned civil service organizational system, both systems of rank/grade and position are basically directly related with the jobs. Apart from that the procedures of jobs distribution in the structure of civil service are regulated with the purpose of achieving certain performance. The purpose of the jobs is usually idealistic and realistic.
The results of the research show that there is a correlation between career development path and personnel empowerment towards personnel work satisfaction in service office of dikmenti, special province of Jakarta.
Besides, the results of the research also find that firstly majority of the personnel education level in this office is strata one and masters degree, which means that they are generally in grades III and 1V with an average of above 15 years of service. Secondly, majority of the personnel in this office has high jobs satisfaction. Thirdly, majority of the personnel in this office agrees that there is career development path, both in structural and functional positions. Fourthly, majority of the personnel in this office agrees that there is personnel empowerment, both in structural and functional positions. Fifthly, the research shows that there is a correlation between career development path and personnel empowerment towards personnel work satisfaction in service office of dikmenti, special province of Jakarta. Sixthly, the research also shows that there is no difference between work satisfaction of structural and functional positions.
Based on these results, it is suggested that to increase the personnel work satisfaction in service office of dikmenti, it is necessary for the management to make some efforts to give the freedom and opportunity to those in structural and functional positions to carry out the jobs in line with their competency and hopes.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T13923
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arifiana Nabilah
"Persaingan era globalisasi saat ini menuntut individu lebih adaptif dalam menjalani karier. Adaptabilitas karier merupakan salah satu konstruk terkait psikologi karier yang berfokus untuk membantu individu mengawasi perkembangan karier semasa hidupnya. Asumsi yang ditegakkan adalah untuk mempunyai adaptabilitas karier, mahasiswa perlu memiliki bayangan yang jelas, spesifik dan mudah dibayangkan, diwakilkan oleh future work self. Selanjutnya, efikasi diri dalam keputusan karier diduga dapat memediasi hubungan future work self terhadap adaptabilitas karier. Penelitian ini dilakukan pada 263 orang mahasiswa tingkat akhir yang minimal berada di semester tujuh perguruan tinggi.
Dalam penelitian ini, adaptabilitas karier diukur dengan Career Adapt-abilities Scale-International Form (CAAS-IF), future work self diukur dengan Future Work Self Saliance (FWSS) dan efikasi diri dalam keputusan karier diukur dengan Career Decision Self-Efficacy–Short Form (CDSE-SF). Hasil penelitian menunjukkan bahwa future work self memiliki hubungan yang kuat dengan adaptabilitas karier, serta hubungan ini merupakan mediasi parsial melalui efikasi diri dalam keputusan karier. Hasil penelitian ini memberikan beberapa manfaat bagi pusat pengembangan karier di perguruan tinggi.

Competition in the current era of globalization requires individuals to be more adaptive in their careers. Career adaptability is one of the constructs related to career psychology that focuses on helping individuals monitor career development during their lifetime. The assumption is to have a career adaptability, college students need to have clear, specific and easy to imagine images, represented by future work self. Furthermore, self-efficacy in career decisions is thought to mediated future work self relations with career adaptability. This research was conducted on 263 final years college students who were at least in the seventh semester of the university.
In this research, career adaptability was measured by Career Adapt-abilities Scale-International Form (CAAS-IF), future work self was measured by Future Work Self Saliance (FWSS), and career decision self-efficacy was measured by Career Decision Self-Efficacy–Short Form (CDSE-SF). The results showed that future work self has a strong relationship with career adaptability, and this relationship is a partial mediation through self-efficacy in career decisions. The results of this study give some benefits for career development center in university.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
T53232
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dani Ferdian
"Tersedianya pelayanan kesehatan primer yang berkualitas dan memadai adalah elemenpenting dalam menyukseskan program Jaminan Kesehatan Nasional untuk mewujudkankeberhasilan pembangunan nasional. Kurangnya minat dari mahasiswa kedokteran dalammemilih karier sebagai dokter yang bekerja di layanan kesehatan primer akan berdampakterhadap kesinambungan pelaksanaan sistem kesehatan nasional. Tujuan penelitian ini adalahdiperolehnya informasi mendalam tentang motivasi kesediaan Mahasiswa Program StudiProfesi Dokter PSPD Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran FK Unpad dalamberkarier di layanan kesehatan primer. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatifdengan pengumpulan data yang dilakukan melalui wawancara mendalam dan diskusikelompok terarah. Informan adalah Mahasiswa PSPD FK Unpad periode Februari 2016-Juli 2017 yang telah melewati stase/rotasi klinik Ilmu Kesehatan Masyarakat maupun IlmuKedokteran Keluarga. Untuk meningkatkan validitas data dilakukan triangulasi sumber,metode, data, dan analisis. Analisis data dilakukan menggunakan thematic analysis.
Hasilpenelitian yang didapatkan melalui 13 wawancara mendalam dan 1 diskusi kelompok terarah menunjukkan bahwa motivasi yang hanya ditemukan pada Mahasiswa PSPD FK Unpad yangtertarik dalam berkarier di layanan kesehatan primer adalah berkaitan dengan beban kerja danwaktu kerja intrinsic process motivation ; nilai orientasi sosial, tanggung jawab, dankepedulian goal internalization ; konsep diri supel internal self concept-based motivation ;dan penerimaan masyarakat external self concept-based motivation. Dari hasil ini, FK Unpad diharapkan dapat memberikan motivasi kepada mahasiswa melalui kurikulum danlingkungan akademis yang mendukung tumbuhnya minat untuk berkarier di layanankesehatan primer. FK Unpad perlu memperkuat proses pendidikan yang memastikan konsepnilai dapat tumbuh dan berkembang. Proses pendidikan juga wajib memperhatikan role modelyang berinteraksi sebagai lingkungan terdekat mahasiswa selama pendidikan berlangsung. FKUnpad bersama Ikatan Alumni dan Organisasi Kemahasiswaan juga perlu menyusun programpengenalan profesi kepada mahasiswa sejak Program Studi Sarjana Kedokteran PSSK secara berkala, efektif, dan menarik.

The availability of high quality primary healthcare service is an important factor to improvethe National Health Insurance program in Indonesia. Decreasing interest of medical studentsto work in primary healthcare service would give an impact to the continuity of healthcaresystem. The aim of this study was to explore the motivation and willingness to work inprimary healthcare service among interns in Faculty of Medicine Padjadjaran University. Aqualitative approach with in depth interview and focused group discussion was used in thisstudy. The participants were interns that already finished their rotation in Public Health andFamily Medicine course during February 2016 July 2017. Data validity is examined bytriangulation of informant, method, data, and analysis. Data were analyzed by thematicanalysis. Thirteen individual in depth interview and one focused group discussion sessionswere conducted.
The results showed that participants motivation was related to workload andworking time intrinsic process motivation social orientation value, responsibility, andconcern goal internalization sociable self concept internal self concept based motivation and community acceptance external self concept based motivation. Based on these results, itis important to promote medical students motivation to work in primary healthcare servicethrough regular curriculum and academic environment. The medical faculty should promotegrowth and developmental value in learning process with good role model as the closestlearning experience for students. Together with association of alumni and studentsorganization, Faculty of Medicine Padjadjaran University also need to introduce the careeroptions early in effective ways and a regular period.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
T48673
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pandey, Ajay
Jakarta: Gramedia, 2006
158.1 PAN a
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Alkadri Kusalendra Siharis
"ABSTRAK
Terjadinya the war for talent menyebabkan munculmya kelangkaan orang-orang
bertalenta. Salah satu cara mendapatkan orang bertalenta baru adalah melalui ajang
pencarian bakat. Dalam ajang pencarian bakat para peserta diseleksi dengan ketat, dilatih
untuk meningkatkan performa mereka. Adanya sistem eliminasi yang dilakukan pada setiap
minggu, menciptakan lingkungan yang kompetitif antar peserta. Salah satu ajang pencarian
bakat yang paling popular adalah ajang pencarian bakat dalam bidang menyanyi, hal ini
dapat dilihat dari banyaknya peserta yang mengikuti acara ini. Motivasi para peserta
mengikuti ajang kompetisi tersebut biasanya dipicu oleh keinginan untuk mendapatkan
kehidupan yang lebih baik dari kondisi mereka sebelum mengikuti ajang pencarian bakat.
Biasanya acara semacam itu menjanjikan uang jutaan rupiah dan atau kontrak kerja dengan
perusahaan tertentu. Tujuan penelitian ini adalah mengeksplorasi karier finalis ajang
pencarian bakat di bidang menyanyi, setelah mengikuti audisi pencarian bakat. Eksplorasi
dilakukan melalui berbagai sumber diantaranya melalui wawancara dengan grand finailis,
ajang pencarian bakat dalam bidang menyanyi. Kemudian melakukan observasi tidak
langsung untuk mengetahui kegiatan finalis selama mengikuti ajang pencarian bakat. Data
tersebut diperoleh melalui media internet, merupakan data sekunder yang dapat dijadikan
sebagai sumber informasi mengenai keberlanjutan karier finalis setelah mengikuti ajang
pencarian bakat. Hasil penelitian menujukkan bahwa keberlanjutan karier seorang finalis
ditentukan oleh sikap finalis itu sendiri, apakah yang bersangkutan terus berjuang
mempelajari hal-hal baru sehingga dapat meyakinkan manajemennya agar tetap
mempromosikannya untuk bisa bersaing di industri musik Indonesia

ABSTRACT
The occurrence of the war for talent led to the emergence of the scarcity
of talented people. One of the ways to get new talented people is through talent searching.
In the talent search arena the participants are strictly selected, trained to improve their
performance. The existence of elimination system conducted on a weekly basis, creating
a competitive environment among participants. One of the most popular talent search
events is the talent search event in the singing field, it can be seen from total participants
who follow this event. The motivation of the participants to follow the competition is
usually triggered by the desire to get a better life from their condition before following the
talent search. Usually such events promise millions of rupiah and or contracts with certain
companies. The purpose of this research is to explore the career of talent search finalists in
singing field, after participating in talent search audition. Exploration is done through
various sources including through interviews with the grand finalist in the talent search
event in the field of singing. Then make an indirect observation to know the activities
of finalists during the talent search event. The data obtained through the internet media, is
a secondary data that can be used as a source of information about the sustainability
of a finalists career after following the talent search event. The research results show that
the sustainability of a finalists career is determined by the attitude of the finalist itself,
whether the finalist continue to struggle to learn things so that they can convince their
management to keep promoting them to be able to compete in Indonesian music industry"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T52164
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>