Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 155316 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Adek Vania
"Kewirausahaan sosial Islam mempunyai peranan yang sangat penting dalam mendukung peningkatan kesejahteraan sosial dan ekonomi terutama dalam rangka pemulihan pandemi COVID-19 saat ini. Seiring dengan meningkatnya reliugisitas masyarakat, solidaritas sosial serta adanya perubahan pola hidup dan berkembangnya inovasi dan teknologi perlu didukung dengan strategi pengembangan kewirausahaan sosial Islam yang tepat. Walaupun pertumbuhan ekosistem kewirusahaan cukup pesat, masih banyak kendala dalam pengembangannya. Penelitian ini mencoba untuk mengidentifikasi penyebab serta faktor-faktor yang dominan menjadi hambatan dalam pengembangan kewirausahaan sosial Islam dengan pendekatan metode Analytic Network Process (ANP) BOCR termasuk solusi dan strategi yang diusulkan. Berdasarkan urutan prioritas, maka alternatif aspek masalah menunjukkan bahwa Sumber Daya manusia menjadi aspek prioritas, selanjutnya diikuti oleh aspek pemasaran, pendanaan, dan kelembagaan. Penguraian solusi secara keseluruhan menghasilkan urutan prioritas 1) Peningkatan pelatihan dan keterampilan 2) inovasi dan pemanfaatan teknologi, 3) Pemanfaatan ziswaf dan pembiayaan mikro syariah 4) regulasi untuk legalitas sosiacla entrepreneurship. Sedangkan prioritas strategi yang dianggap dapat meningkatkan pengembangan kewirausahaan sosial Islam terdiri dari: 1) Intervensi kurikulum pendidikan untuk pembentukan perilaku dan Jiwa kewirausahaan 2) Pemberdayaan komunitas/lembaga Islam seperti Masjid dan Pesantren, dan 3) Optimalisasi dukungan Pemerintah melalui regulasi pada ekosistem syariah

Islamic social entrepreneurship has a very important role in supporting the improvement of social and economic welfare, especially in the context of recovering the current COVID-19 pandemic. Along with the increase in community religiosity, social solidarity as well as changes in lifestyle and the development of innovation and technology need to be supported by appropriate Islamic social entrepreneurship development strategies. Although the growth of the entrepreneurial ecosystem is quite rapid, there are still many obstacles in its development. This study tries to identify the causes and the dominant factors that become obstacles in the development of Islamic social entrepreneurship with the BOCR Analytic Network Process (ANP) method approach including the proposed solutions and strategies. Based on the order of priority, the alternative aspects of the problem indicate that human resources are the priority aspect, followed by marketing, funding, and institutional aspects. The breakdown of the overall solution resulted in a priority order of 1) Improvement of training and skills 2) innovation and use of technology, 3) Utilization of Ziswaf and Islamic microfinance 4) regulation for the legality of social entrepreneurship. Meanwhile, strategic priorities that are considered to be able to increase the development of Islamic social entrepreneurship consist of: 1) Educational curriculum interventions for the formation of entrepreneurial behavior and spirit 2) Empowerment of Islamic Communities/Institutions such as Mosques and Islamic Boarding Schools, and 3) Optimizing Government support through regulations on the sharia ecosystem."
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Farokhah Muzayinatun Niswah
"Wakaf Indonesia mempunyai potensi yang sangat besar. Namun, pengembangan wakaf sampai saat ini masih didominasi oleh kegiatan keagamaan, seperti pembangunan masjid. Wakaf perlu diproduktifkan sehingga manfaat yang
dihasilkan lebih banyak dan dapat dinikmati oleh lebih banyak orang. Salah satu bentuk wakaf produktif adalah perumahan syariah. Wakaf dapat dimanfaatkan dalam bisnis perumahan syariah. Bisnis perumahan syariah yang bersifat komersial mempunyai nilai ekonomi tinggi sehingga dapat menjaga nilai wakaf dan juga keberlangsungan usaha. Tanah wakaf dikembangkan untuk perumahan syariah dan disewakan kepada masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis prioritas masalah, solusi atas masalah, dan strategi dalam pengembangan wakaf perumahan syariah. Jenis penelitian ini merupakan mix method, yaitu penelitian kualitatif dan kuantitatif dengan menggunakan pendekatan Analytic Network Process (ANP). Data diperoleh dari wawancara mendalam dengan para pakar, praktisi dan
akademisi wakaf dan perumahan syariah. Hasil menunjukkan bahwa masalah muncul pada pengembangan wakaf perumahan syariah adalah masalah pada regulator, nazir, pengembang, dan masyarakat. Prioritas masalah pada regulator adalah spesifikasi aturan, pada nazir adalah administrasi, pada pengembang adalah status tanah, dan pada masyarakat adalah kesadaran. Prioritas solusi pada regulator adalah sosialisasi, pada nazir adalah administrasi, pada pengembang adalah branding, dan pada masyarakat adalah kepercayaan. Prioritas strategi adalah literasi, kemudian pengembangan usaha, dan sinergisitas.

Indonesian waqf has enormous potential. However, the development of waqf is still dominated by religious activities, such as the construction of mosques. Waqf needs to be productive so that the benefits can be generated more and enjoyed by more people. One form of productive waqf is sharia housing. Waqf can be developed in the sharia housing business. The commercial sharia housing business has a high economic value so that it can maintain the value of waqf and business continuity. Waqf land is developed for sharia housing and leased to the community. This study aims to analyze the priority of problems, solutions to problems, and strategies in the development of sharia housing waqf. This type of research is a mix method, namely qualitative and quantitative research using the Analytic Network Process (ANP) approach. Data obtained from in-depth interviews with experts, practitioners and academics of waqf and sharia housing. The results show that problems arising in the development of sharia housing waqf are problems on regulators, nazir, developers and the community. The priority problem in regulator is the rule specification, nazir is administration, developer is the land status, and community is awareness. The priority of the solution to the regulator is socialization, nazir is administration, developer is branding, and community is trust. Strategy priorities are literacy, then business development, and synergy.
"
Depok: Sekolah Kajian Strategik dan Global Universitas Indonesia, 2020
T54883
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nyi Mas Asri
"Kalimantan memiliki potensi energi yang sangat besar. Namun hingga kini rasio elektrifikasinya masih relatif rendah dan belum merata. Energi fosil yang merupakan tulang punggung energi listrik di Indonesia pun ke depannya akan berkurang, maka sumber energi ini perlu dikombinasikan dengan energi baru dan terbarukan. Untuk lebih menjamin keberlangsungan pasokan energi di masa depan, pemilihan jenis dan kuantitas harus ditentukan dengan menyertakan berbagai kriteria.
Penelitian ini bertujuan untuk mencari energi yang paling sesuai dari berbagai energi non terbarukan dan baru terbarukan yang ada di Kalimantan dengan multi kriteria. Penelitian ini menggunakan metode Analytic Network Process (ANP) dengan enam kriteria dan didukung dengan analisis SWOT untuk masing-masing energi. Hasil penelitian ini didapatkan bahwa dari sepuluh jenis energi, air merupakan jenis sumber energi yang sangat sesuai dengan kondisi yang ada di Kalimantan. Sehingga diharapkan hasil dari penelitian ini dapat mendukung para pembuat keputusan untuk mengelola energi di Kalimantan.

Kalimantan has enormous energy potential. However, until now the electrification ratio is still relatively low and uneven. Fossil energy which is the backbone of electrical energy in Indonesia will be reduced in the future, then this energy source needs to be combined with new and renewable energy. To further ensure the sustainability of future energy supplies, the selection of types and quantities must be determined by including various criteria.
This study aims to find the most suitable energy from various non renewable and new renewable energy in Kalimantan with multi criteria. This research uses Analytic Network Process (ANP) method with six criteria and supported by SWOT analysis for each energy. The results of this study found that of the ten types of energy, water is a type of energy source that is in accordance with existing conditions in Kalimantan. So hopefully the results of this research can support decision makers to manage energy in Kalimantan.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
T48417
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Moh. Yusuf
"Banyaknya hasil penelitian sebelumnya yang menyatakan buruknya kinerja biaya proyek konstruksi, salah satu penyebabnya adalah kompetensi manajer proyek. Penelitian ini bertujuan untuk memodelkan kompetensi-kompetensi apa yang perlu dioptimalkan untuk tiap-tiap jenis proyek dengan lokasi yang berbeda. Dilakukan survey menggunakan kuesioner dan wawancara, kemudian data ditabulasi serta divalidasi pakar. Hasil kesimpulan para pakar menggunakan perbandingan berpasangan dalam ANP menunjukkan bahwa kompetensi performance harus diprioritaskan diantara 3 grup kompetensi dan jenis proyek dengan kode Sg paling sensitif terhadap kinerja biaya. Sedangkan lokasi proyek yang paling sensitif terhadap kinerja biaya adalah Papua.

The number of previous research that says the poor performance of the project cost of construction, one reason is the project manager's competence. This study aims to model what competencies need to be optimized for each type of project to a different location. Survey conducted using questionnaires and interviews, then data is tabulated and validated the expert. The conclusion of the experts using the ANP pairwise comparisons showed that performance competencies should be prioritized among three groups of competence and the type of project with code Sg most sensitive to cost performance. While the location of the project is most sensitive to the cost performance is Papua."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
T46058
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fannisa Rahma Haqqi
"Kehadiran Fintech sebagai layanan keuangan yang inovatif dan distruptive dapat meningkatkan efisiensi melalui penerapan teknologi. Kehadiran Fintech di Indonesia dinilai memiliki beragam manfaat bagi perekonomian negara dan juga mampu membuka lapangan pekerjaan baru. Dukurngan pemerintah terhadap peran Fintech dalam meningkatkan inklusi keuangan nasional mendorong tumbuhnya Fintech di Indonesia. Namun, tingkat adopsi Fintech di Indonesia masih relatif rendah jika dibandingkan dengan negara-negara lain di Asia. Tujuan penelitian ini adalah untuk merancang rekomendasi strategi pengembangan layanan Fintech guna meningkatkan niat pengguna untuk mengadopsi layanan Fintech. Penelitian ini menggunakan model konseptual yang berbasis pendekatan risiko-manfaat yang diadaptasi berdasarkan theory of reasoned action, theory of planned behavior dan technology acceptance model. Berdasarkan data empiris yang dikumpulkan dari 100 orang responden yang menggunakan layanan Fintech. Metode Partial Least Square (PLS-SEM) digunakan untuk memperkirakan hubungan antara konstruk. Hasil SEM menunjukkan bahwa faktor trust, economic benefit dan convenience terbukti secara signifikan mempengaruhi pengguna untuk mengadopsi layanan Fintech, sementara faktor privacy awareness, financial risk dan legal risk terbukti secara signifikan memengaruhi trust pengguna. Berdasarkan hasil tersebut, 14 rekomendasi strategi diajukan dan dinilai oleh para ahli yang berkecimpung di dunia Fintech di Indonesia. Penilaian strategi dilakukan dengan integrasi metode IPA-Kano dimana strategi mengenai perlindungan konsumen terhadap ancaman keamanan dan kerugian finansial menempati priotitas tertinggi, diikuti dengan penawaran promo dan diskon pada urutan priotitas kedua dan penguatan aspek positif layanan melalui iklan dan promosi berada pada urutan ketiga.

The presence of Fintech as an innovative and distruptive financial service can improve efficiency through the application of technology. The presence of Fintech in Indonesia is considered to have a variety of benefits for the country's economy and is also capable of reducing the unemployment rate. The government's support for Fintech's role in increasing national financial inclusion drives Fintech's growth in Indonesia. However, the adoption rate of Fintech in Indonesia is still relatively low when compared to other countries in Asia. The purpose of this study is to design strategies recommendations for Fintech service development to increase user intentions to adopt Fintech services. This study uses a conceptual model based on a risk-benefit approach that is adapted based on theory of reasoned action, theory of planned behavior and technology acceptance models. Based on empirical data collected from 100 respondents who used Fintech services. The Partial Least Square (PLS-SEM) method is used to estimate the relationship between constructs. SEM results show that trust, economic benefit and convenience are proven to significantly influence users to adopt Fintech services, while privacy awareness, financial risk and legal risk factors are proven to significantly affect user trust. Based on these results, 14 strategic recommendations were submitted and assessed by experts of Fintech in Indonesia. The strategy assessment is carried out by the integration of the IPA-Kano method where the strategy regarding consumer protection against security threats and financial losses occupies the highest priority, followed by promotion offers and discounts in the second priority sequence and strengthening positive aspects of services through advertising and promotions are ranked third."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Robithoh Alam Islamy
"Zakat dan wakaf (Islamic Social Finance/ISF) memiliki peran dalam pertumbuhan ekonomi dan memiliki potensi yang besar sebagai salah satu solusi dalam rangka mewujudkan masyarakat sejahtera. Saat ini, pengelolaan zakat dan wakaf di Indonesia belum dilaksanakan secara optimal. Hal ini ditunjukkan dengan masih adanya permasalahan dan kelemahan dalam pengelolaan zakat dan wakaf. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan mengetahui kriteria dan aspek dalam optimalisasi peran zakat dan wakaf. Tujuan lanjut dari penelitian ini untuk membangun model yang dapat digunakan untuk menentukan kriteria dan aspek prioritas sehingga menjadi masukan bagi pihak yang terkait untuk meningkatkan peran zakat dan wakaf. Penelitian ini menggabungkan antara penelitian deskriptif kualitatif dan kuantitatif dengan menggunakan metode Content Analysis dan Analytic Network Process (ANP). Pada pembangunan model dan perhitungannya, pakar dilibatkan untuk menghasilkan hasil yang sesuai dengan kondisi di lapangan. Hasil penelitian ini memaparkan bahwa zakat dan wakaf telah berperan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional, yaitu dengan meningkatnya pendapatan nasional, berperan dalam mendorong kinerja ekonomi, memelihara aktivitas perekonomian, berkorelasi yang positif dalam menekan baik gejolak sosial maupun gejolak politik, meningkatkan total investasi di perekonomian yang selanjutnya hasil investasinya digunakan untuk membiayai kegiatan sosial. Aspek yang menjadi alternatif dalam optimalisasi adalah aspek kebijakan/legalitas/kelembagaan, aspek teknis operasional/database, aspek SDM/pengelolaan, aspek audit/kontrol, aspek sosialisasi/literasi masyarakat, dan aspek kerjasama. Kriteria yang digunakan dalam memilih alternatif adalah kriteria efektif (penghimpunan dan penyaluran) dan kriteria efisien (murah, cepat, dan aplikatif). Model ANP menghubungkan alternatif dan kriteria dan menghasilkan perhitungan bahwa urutan prioritas dari yang tertinggi ke yang terendah adalah 1. Kebijakan, Legalitas dan Kelembagaan (47,28%); 2. Aspek SDM/Pengelolaan (13,94%), 3. Aspek Sosialisasi (12,66%); 4. Aspek Kerjasama (12,54%); 5. Aspek Teknis Operasional/Database (8,27%) dan; 6. Aspek Audit/Kontrol (5,29%).

Zakat and waqf (Islamic Social Finance/ISF) have a role in economic growth and have great potential as a solution to create a prosperous society. Currently, the management of zakat and waqf in Indonesia has not been implemented optimally. This is indicated by the problems and weaknesses in the management of zakat and waqf. Therefore, this study aims to determine the criteria and aspects in optimizing the role of zakat and waqf. The further objective of this research is to build a model that can be used to determine criteria and priority aspects so that it becomes input for related parties to improve the role of zakat and waqf. This study combines descriptive qualitative and quantitative research using the Content Analysis and Analytic Network Process (ANP) method. In building models and calculations, experts are involved to produce results that are in accordance with conditions in the field. The results of this study explain that zakat and waqf have played a role in encouraging national economic growth, namely by increasing national income, playing a role in encouraging economic performance, maintaining economic activity, having a positive correlation in suppressing both social and political turmoil, increasing total investment in an economy then the investment returns are used to finance social activities. Aspects that become alternatives in optimization are aspects of policy/legality/institutional, technical aspects of operations/databases, aspects of human resources/management, aspects of auditing/control, aspects of socialization/community literacy, and aspects of cooperation. The criteria used in selecting alternatives are effective criteria (collection and distribution) and efficient criteria (cheap, fast, and applicable). The ANP model connects alternatives and criteria and results in a calculation that the order of priority from the highest to the lowest is 1. Policy, Legality and Institutions (47.28%); 2. Human Resources/Management Aspects (13.94%), 3. Socialization Aspects (12.66%); 4. Cooperation Aspects (12.54%); 5. Operational/Database Technical Aspects (8.27%) and; 6. Audit/Control Aspects (5.29%)."
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Junardi Eko Yuwono
"ABSTRAK
Kawasan Monumen Nasional (KMN) merupakan sebuah infrastruktur kota yang memiliki nilai sejarah tinggi. Namun demikian potensi KMN belum dikembangkan secara maksimal. Salah faktor utama yang memegang peranan penting dalam pengembangan potensi KMN adalah kelembagaan dalam pengelolanya yang selama ini dibentuk hanya dengan pendekatan birokratis saja. Karena banyak faktor yang mempengaruhi penguatan kelembagaan dalam pengelolaan KMN, maka penelitian ini menggunakan pendekatan Analytic Network Process. Hasil dari penelitian ini adalah strategi dan langkah penguatan kelembagaan yang tepat dalam pengelolaan KMN sehingga dapat mewujudkan pengembangan potensi KMN yang optimal.

ABSTRACT
Kawasan Monumen Nasional (KMN) is a municipal infrastructure that has a high historical value. Nevertheless KMN potential has not been developed to the maximum. One major factor that plays an important role in the development potential of KMN is institutional management that have been formed only by bureaucratic approach. Because many factors affect the institutional strengthening in the management of KMN, this study used the Analytic Network Process approach. The result of this study are strategies and steps for institutional strengthening in the management of KMN to achieve the optimum potential development of KMN."
2016
T46644
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syifa Fauziah
"ABSTRAK
Sukuk adalah salah satu instrumen keuangan syariah yang dimanfaatkan untuk pembiayaan infrastruktur di Indonesia. Tetapi sejak 2013 sampai 2018, penerbitan sukuk untuk pembiayaan infrastruktur masih rendah dibanding nilai underlying asset yang tersedia yakni nilai investasi infrastruktur yang dibutuhkan dan aset BMN yang dimiliki negara. Melihat hal itu, maka dibutuhkan evaluasi guna mengoptimalkan implementasi sukuk negara untuk pembiayaan infrastruktur. Penelitian ini bertujuan untuk melihat masalah implementasi sukuk negara untuk pembiayaan infrastruktur di Indonesia dan mengusulkan solusi serta strateginya dengan metode Analityc Network Process. Hasilnya menunjukan bahwa prioritas masalah aspek obligor adalah risiko, prioritas masalah aspek inisiator adalah proyek, prioritas masalah aspek investor adalah pengetahuan produk. Prioritas solusi aspek obligor adalah risiko, prioritas solusi aspek inisiator adalah proyek, prioritas solusi aspek investor adalah pengetahuan produk. Setiap kriteria masalah dan solusi memiliki sub kriteria rinci untuk dipertimbangkan. Prioritas strategi yang ditawarkan 1. Sinergi 2. Inovasi dan 3. optimalisasi penggunaan TI.

ABSTRACT
Sukuk is one of the sharia financial instruments used to finance infrastructure in Indonesia. But from 2013 to 2018, the issuance of sukuk for infrastructure financing was still low compared to the value of available underlying assets, the value of infrastructure investment needed and BMN assets owned by the state. Seeing this, an evaluation is needed to optimize the implementation of state sukuk for infrastructure financing. This study aims to look at the problem of implementing state sukuk for infrastructure financing in Indonesia and propose solutions and strategies using the Analytical Network Process method. The results show that the priority problem of the obligor aspect is risk, the priority problem of the initiator aspect is the project, the priority problem of the investor aspect is product knowledge. The priority solution of the obligor aspect is risk, the priority solution of the initiator aspect is the project, the priority solution of the investor aspect is the product knowledge. Each problem criterion and solution has a detailed sub criteria to consider. Strategy priorities offered 1. Synergy 2. Innovation and 3. optimizing the use of IT.
"
2020
T54942
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Radithya Rayhanadhya Rafee
"Kehamilan, persalinan, dan masa nifas seharusnya menjadi pengalaman positif dengan fokus utama pada kesehatan dan kesejahteraan ibu dan bayi. Namun, tahapan ini masih menghadapi risiko tinggi, terutama di negara-negara dengan fasilitas kesehatan yang kurang memadai. Dua metode persalinan yang umum adalah persalinan pervaginam dan seksio sesarea (sesar), di mana persalinan sesar meningkat prevalensinya meskipun memiliki risiko lebih tinggi. Tren peningkatan persalinan sesar, yang dipicu oleh preferensi untuk menghindari rasa sakit, bertentangan dengan anjuran medis yang merekomendasikan persalinan pervaginam kecuali ada komplikasi. Studi ini bertujuan meningkatkan desain meja bersalin untuk mendorong ketertarikan ibu untuk memilih persalinan pervaginam, menggunakan metodologi Quality Function Deployment (QFD) dan Analytic Hierarchy Process (AHP). Hasil penelitian mengidentifikasi 20 spesifikasi teknis meja bersalin yang terbagi menjadi 4 kelompok prioritas. Backrest (16,127%), kekuatan rangka (11,610%), dan mekanisme hi-lo (8,020%) merupakan spesifikasi dengan bobot tertinggi sehingga diyakini dapat meningkatkan nilai jual. Korelasi antar spesifikasi teknis dan arah perbaikan juga telah dipetakan untuk penetapan target yang lebih baik. Penggunaan kombinasi QFD dan AHP memungkinkan pengembangan spesifikasi yang konsisten dan prioritas atribut berdasarkan kebutuhan pengguna.

Pregnancy, childbirth, and the postpartum period should be positive experiences with a primary focus on the health and well-being of both mother and baby. However, these stages still face high risks, particularly in countries with inadequate healthcare facilities. Two common childbirth methods are vaginal delivery and caesarean section (C-section), with the prevalence of C-sections increasing despite their higher risks. The rising trend of C-sections, driven by the preference to avoid pain, contradicts medical recommendations that suggest vaginal delivery unless complications arise. This study aims to improve the design of delivery tables to encourage mothers to choose vaginal delivery, using the Quality Function Deployment (QFD) and Analytic Hierarchy Process (AHP) methodologies. The research identified 20 technical specifications for delivery tables, divided into four priority groups. Backrest (16.127%), frame strength (11.610%), and Hi-Lo mechanism (8.020%) are the specifications with the highest weights, believed to enhance sales value. Correlations among technical specifications and directions for improvement have also been mapped for better target setting. The use of QFD and AHP in combination allows for the development of the delivery bed specifications and prioritization of attributes based on users’ consistent judgment."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>