Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 126771 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Vivianie Fortuna
"Pencahayaan adalah salah satu elemen terpenting yang dibutuhkan oleh manusia. Dengan cahaya kita dapat mengenali warna, bentuk, ukuran, serta dapat melihat dengan jelas dengan bantuan cahaya. Di bidang tata cahaya, pencahayaan tidak hanya berfungsi sebagai penerangan ruang melainkan dapat menghadirkan impresi ruang tertentu agar dapat menghadirkan lingkungan untuk mendukung kegiatan yang dilakukan di ruang tersebut. Ruang sakral adalah sebuah ruang yang mengandung nilai kesakralan di dalamnya. Cahaya merupakan salah satu elemen pembentuk ruang sakral dengan ruang sakral sendiri adalah ruang yang berfungsi untuk mengakomodasikan sebagai wadah untuk melakukan kegiatan yang bersifat kontemplasi. Cahaya dianggap sebagai ekspresi spiritualisme yang dapat menghadirkan dampak emosional dan impresi ruang yang dapat mempengaruhi dampak psikologis saat berkegiatan. Vihara merupakan ruang sakral Buddhisme yang berfungsi sebagai tempat ibadah umat Buddhisme untuk memberikan penghormatan kepada Buddha sebagai sosok yang dihormati pada aliran ini. Adanya kegiatan religius seperti berdoa dan melafal Sutra mempengaruhi penerapan pencahayaan artifisialnya pada Vihara agar dapat menghadirkan lingkungan yang dapat mendukung kegiatan tersebut. Kenyamanan Visual merupakan aspek penting ketika menerapkan pencahayaan artifisial pada sebuah ruang. Sebuah impresi ruang yang memberikan kenyamanan visual diharapkan dapat menjadi lingkungan yang dapat menghadirkan dampak-dampak tertentu yang akan mendukung melakukan kegiatan tersebut

Light is one of the architectural elements needed by humans. We can recognize color, shape, size, and see clearly with the help of light. In lighting design, lighting does not only play a role as room lighting, and yet creates certain impressions of space in order to create an environment to support the activities. Sacred space is a space that contains sacred values in it. Light is one of the elements of sacred space. sacred space itself is a space that accommodated as a place for contemplation. Light is an expression of spiritualism that can bring emotional impact and the impression of space that affects the psychological impact toward the activities. Buddhist Monastery is a Buddhist sacred space that serves as a place of worship for Buddha as a respected figure in Buddhism. Religious activities such as praying and chanting Sutra affect the artificial lighting in Monastery in order to provide an environment that supports these activities. Visual Comfort is an substansial aspect when applying artificial lighting in space. An impression of space that provides visual comfort is expected to become an environment that brings certain impacts that will support these activities."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diana Suryani
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh berdoa terhadap motif berkorban dengan moderator authenticity pada dewasa muda yang sedang berpacaran. Mengingat pentingnya kepuasan dan kestabilan hubungan dalam berpacaran, penelitian mengenai motif berkorban, berdoa, dan authenticity dinyatakan mempengaruhi kedua hal tersebut secara independen. Penelitian eksperimental ini kemudian diteliti untuk melihat arah hubungan dari ketiga variabel tersebut. 71 partisipan berusia 20-39 tahun menjalani penelitian selama sembilan hari dengan dua kelompok penelitian yaitu kelompok eksperimen berdoa untuk pasangan dan kelompok kontrol berpikir positif untuk pasangan. Instrumen penelitian yang digunakan adalah alat ukur berdoa, motives of sacrifice dan authenticity. Analisis data penelitian menggunakan analisis regresi PROCESS dengan hasil penelitian sebagai berikut: 1 Terdapat pengaruh berdoa terhadap motif berkorban pada individu dewasa muda yang berpacaran b=-2,42.

The purpose of this research is to examine the effect of prayer on motives of sacrifice moderated by authenticity among dating young adults. Given the importance of satisfaction and relationship stability in dating, research on the motives of sacrifice, prayer, and authenticity is affected independently of both satisfaction and relationship stability. This experimental research is then examined to see the direction of three variables. 71 participants aged 20 39 years joined a nine day study with two study groups experimental group prayer for partner and control group positive thoughts for partner. Instruments used in this study are prayer, motives of sacrifice and authenticity scale. Analysis of research using PROCESS regression analysis with the result as follows 1 There was significant effects of prayer on motives of sacrifice among dating young adults b 2,42.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lia Kurniawati
"Atmosfir ruang yang nyaman, menarik dan berkesan adalah sesuatu yang diinginkan pengunjung disamping rasa makanan dan minuman selama mengunjungi suatu café atau restoran. Hal ini sangat mempengaruhi penataan interior dan pencahayaannya. Fungsi cahaya pada café dan restoran bukan hanya secara fungsional dan estetika, namun juga dapat menarik perhatian dan mempengaruhi mood pengunjung.
Berbagai macam lampu dan teknik pencahayaan secara konvensional telah banyak dilakukan, namun terkadang masih membatasi keinginan untuk menampilkan pencahayaan yang atraktif, dinamis dan efektif.
Light Emitting Diode (LED) merupakan teknologi lampu terbaru yang memberikan solusi pencahayaan baru yang inovatif dengan instalasi yang fleksibel, warna yang excellent (baik sekali) dan umur yang panjang.
Cafe dan restoran yang dibahas dalam studi kasus adalah 33 Restoran dan Lounge, Lux Lounge dan restoran Sushi Samba. Masing-masing cafe dan restoran ini menggunakan LED pada pencahayaan interior sesuai dengan kebutuhan ruangnya.
Pembahasan topik ini berdasar pada bagaimana teknik pencahayaan LED dan efeknya terhadap suasana interior cafe dan restoran melalui studi kepustakaan dan analisis.
Dengan pencahayaan LED melalui sistem dynamic lighting dapat menghasilkan suasana ruang cafe dan restoran yang lebih atraktif dan dinamis. Selain itu, pencahayaan ruang menjadi lebih efektif karena dengan satu macam luminaire bisa menghasilkan berbagai macam suasana yang mempengaruhi dan menarik perhatian pengunjung.

Cozy, Interesting and impressive in atmosphere of space is one thing desired by visitor besides foods and drinks during visiting a café or restaurant. This case very influences in ordering their interior and lighting design. The function of lighting in a café or restaurant not only for functional and aesthetics, but also for collect attention and influence mood the visitor.
Many kinds of lamp and lighting techniques as convensional do, but sometimes its limited desire to show an attractive, dynamic and effective lighting.
Light Emitting Diode (LED) is the newest lamp technology that gives solution for innovative lighting with flexible installation, excellent color and long lifetime.
The case study of café and restaurant in this topic is 33 Restaurant and Lounge, Lux Lounge and Sushi Samba Restaurant. Each places using LED for their interior lighting as their spaces needed.
This topic is about how LED lighting techniques and its effect for ambience or atmosphere interior café and restaurant space through literacy study and analysis.
With LED lighting through dynamic lighting system can produce an attractive and dynamic atmosphere of cafe and restaurant. Beside that, lighting design will be more effective because with one type of luminaire can produce many kind of ambiences that influence and attract visitor attention.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S48405
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Azizah Asyari Putri
"ABSTRAK
Pekerja kantor berbasis internet dituntut untuk terus berikir kreatif sehingga untuk mendukung hal tersebut, suasana yang ada didalam kantor terutama break lounge sebagai tempat istirahat sementara harus dibuat menyenangkan. Suasana rileks dan menyenangkanpun dapat hadir dengan pencahayaan yang redup serta kekuningan. Namun karena area break lounge masih berupakan bagian dari kantor sehingga walaupun area ini merupakan area untuk beristirahat maka ruang ini memiliki rekomendasi tingkat iluminasi standart pencahayaan. Setelah melakukan peneilitian ini didapatkan bahwa selain pengaruh warna cahaya kekuningan tingkat iluminasi, teknik pencahayaan, dan pola pencahayaan juga mempengaruhi terciptanya suasana ruang work and fun. Dan diketahui pula bahwa penggunaan break lounge-pun juga dipengaruhi oleh budaya kerja masing-masing kantor, sehingga penggunaan standart tingkatan iluminasi yang di rekomendasikan pada area break lounge, sebaiknya disesuaikan kembali dengan budaya kerja yang ada dimasing-masing kantor.

ABSTRACT
Internet-based office workers required to continue berikir creative so as to support it, the atmosphere is in the office especially break lounge as a temporary resting place should be made fun. Menyenangkanpun relaxed atmosphere and can present with dim lighting and yellowish. However, due to the break lounge area still berupakan part of the office, so even though this area is an area to rest then this space has a recommendation level standard illumination lighting. After doing this peneilitian found that in addition to the effect of light yellowish color illumination level, lighting engineering and lighting patterns also affect the creation of the atmosphere of the room work and fun. And note also that the use of break-lounge was also influenced by the work culture of each office, so that the use of standard illumination levels are recommended on a break lounge area, should be adjusted back to the existing work culture in the respective offices.
"
2016
S65458
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lidya Desnawati
"ABSTRAK
Pencahayaan pada malam hari yang tidak optimal mengakibatkan banyaknya kejahatan di area kampus yang terjadi pada malam hari. Kualitas pencahayaan dan pemberitaan mengenai isu kriminalitas yang terjadi di kampus mempengaruhi persepsi rasa aman di kampus. Selain kualitas pencahayaan, persepsi rasa aman juga dipengaruhi oleh karakter individu dan kondisi lingkungan. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk menjelaskan hubungan pencahayaan malam hari dan pembentukan persepsi rasa aman, khususnya di lingkungan kampus Universitas Indonesia. Skripsi ini membahas dua sistem pencahayaan ruang luar yang berbeda, khususnya pencahayaan di jalan yang sering dilewati oleh pejalan kaki dan rawan kriminalitas pada malam hari. Dari dua sistem pencahayaan yang berbeda, maka akan didapat sistem dan kualitas pencahayaan seperti apa yang menimbulkan rasa tidak aman pada malam hari di lingkungan kampus.

ABSTRACT
The non optimal night lighting might result in many crimes around campus area that occur at night. The quality of lighting and publicity of crime issues occurred on campus affects the perception of safety on it. Aside from the lighting quality, perception of safety is also affected by the individual character and environment condition. This thesis aims to explain how night lighting affects the shaping of security perception, especially in University of Indonesia. This thesis discusses two different exterior lighting systems, especially on the streets that are often passed by pedestrians and are prone to crime at night. By analizing the two different lighting systems, the system and quality of lighting that may cause insecurity at night on campus will be obtained."
2016
S63512
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Apel Ranthy Ramadhan
"Persaingan ketat yang terjadi antar toko mengakibatkan setiap toko berusaha menampilkan produk semenarik mungkin. Pada saat ini pencahayaan menjadi suatu alat untuk mencapai kondisi tersebut. Toko yang menggunakan rak bertingkat sebagai media utama untuk menampilkan sepatu memerlukan perlakuan khusus dalam proses desain karena rak ini bersifat panjang dan bertingkat sehingga dapat menimbulkan efek monoton pada tampilan sepatu. Dengan bantuan pencahayaan, sepatu yang berada pada rak dapat ditonjolkan dan ditampilkan lebih menarik.
Skripsi ini membahas pengaruh pencahayaan buatan terhadap display sepatu pada rak bertingkat dari segi fungsi maupun estetika. Penelitian ini menggunakan metode empiris melalui studi kepustakaan, survey, dan wawancara untuk mendapatkan data-data.
Hasil penelitian menemukan bahwa penonjolan sepatu pada rak bertingkat dapat tercipta melalui aplikasi pencahayaan aksen yang terangnya berkisar antara 3 sampai 12 kali dari pencahayaan umum toko sehingga sepatu menjadi lebih menonjol dan menarik.

The tight competition between brands encourage them to exhibit their products in the most attractive way. In terms of retail, they will make the display of their products as attractive as possible. Nowadays lighting has become a tool to achive that condition. A shoes store used shelfs as the main media of display, therefore it needs a special treatment in the design process because the characteristic of shelf itself is long and layered, which could create monotonous effect for the shoes' appearance. With the help of designed lighting, the shoes displayed in the shelf could be highlighted and appear in a better way.
This thesis is studying about the artificial lighting effects on shoe display in correlation to the display-shelf. This research is using empirical method with literature study, survey, and interview to gather the necessary data.
The result of the reseach has found that the highlighting of displayed shoes can be created by applying the accent lighting which has 3 to 12 times brighter light than general lighting, making the shoes more prominent and attractive.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S51852
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Kawulusan, Geraldus Tirta Pratama
"Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk melihat pengaruh berdoa terhadap motif berkorban dalam hubungan dimoderasi oleh authenticity pada 21 individu dengan orientasi homoseksual. Pengukuran pada penelitian ini dilakukan dengan durasi berdoa selama tujuh hari, alat ukur motives of sacrifice oleh Impett, Gable, Peplau 2005 , dan alat ukur authenticity yang digunakan oleh Impett dkk. 2013.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa berdoa tidak mempengaruhi kedua motives of sacrifice, authenticity tidak mempengaruhi motives of sacrifice dan authenticity tidak memperkuat ataupun memperlemah pengaruh antara berdoa dan motives of sacrifice pada individu dengan orientasi homoseksual.

This study was conducted to see the Effects of Prayer on Motives of Sacrifice Moderated by Authenticity Among 21 Homosexuals. Measurements of variable were performed using the length of participant rsquo s prayer during seven days of experiments, motives of sacrifice inventory used by Impett, Gable, and Peplau 2005, and one item authenticity used by Impett dkk. 2013.
The results show that prayer does not have an effect on both motives of sacrifice, authenticity does not have an effect on motives of sacrifice, and authenticity does not strengthen nor weaken the effect of prayer on motives of sacrifice among homosexuals.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arum Sari Trihadiningsih
"Skripsi ini membahas bagaimana pencahayaan yang terdapat di ruang interior game center memberi pengaruh terhadap pengalaman ruang virtual yang berasal dari game dan dirasakan oleh pemain. Pada saat bermain, pemain yang secara fisik bertempat di dunia nyata, yaitu di dalam game center dapat memindahkan kesadarannya sehingga dapat “masuk” ke dalam ruang yang hanya terdapat di dalam game. Namun, pada saat bermain, pemain tidak dapat membatasi visual field-nya hanya kepada game, sehingga ruang interior sekitar juga akan menjadi stimulus visual bagi otak. Stimulus visual ini amat erat kaitannya dengan pencahayaan, karena cahayalah yang membuat ruang sekitar dapat terlihat oleh mata pemain. Oleh karena itu, pencahayaan di ruang interior game center akan memiliki dampak terhadap bagaimana pemain dapat merasakan ruang virtual yang diperoleh dari game, karena keadaan fisik pemain, terutama dari segi visual tidak lepas dari dunia nyata yang berada di sekitarnya.

This paper discusses how lighting system in interior space of a game center affects gamers’ virtual space experience that the games created. When playing game, technically the gamer is in the game center - exists in the real world, while his mind can shift into the space within the game - virtual space. But visual field of gamer can’t be limited to the screen of the game he’s playing, so the elements of interior space will still become visual stimulus to his brain. The most influential element is lighting, because the gamer can see the environment only if there is light in the room. So, lighting system in the game center will give impact to the gaming experience, related to the virtual space that exists in the game, because the physical condition of the gamer, especially in visual aspect, is inseparable with the real environment."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sarah Pramiarsih
"Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan parameter kuat geser sampah artfisial dengan melakukan pengujian direct shear yang dipengaruhi oleh beberapa karakteristik seperti ukuran pada sampah anorganik, perlakuan dalam pembuatan sampel sampah, dan kompresi awal sebelum pengujian. Hasil yang didapatkan berupa nilai kohesi sebesar 0-41,8 kPa dan sudut geser sebesar 0-26,68°. Pada sampah anorganik dengan ukuran kecil memiliki nilai kohesi yang lebih rendah dan sudut geser yang lebih tinggi dibandingkan sampah anorganik dengan ukuran besar. Selain itu, sampel sampah yang dikompresi awal 40 kPa memiliki nilai kohesi yang lebih tinggi dan sudut geser yang lebih rendah dibandingkan sampel sampah yang dikompresi 80 kPa. Sedangkan perlakuan dalam pembuatan sampel sampah tidak terlalu berpengaruh terhadap kohesi namun berpengaruh pada sudut geser. Hasil ini kemudian dibandingkan dengan penelitian sebelumnya dan dilakukan analisis balik dengan metode numerik menggunakan Plaxis.

The objective of this study is to obtain shear strength parameters of artificial municipal solid waste using direct shear test while looking on effect of characteristics such as inorganic samples size, sample treatment when preparation, and initial compression before testing. The results for cohesion is 0-41.8 kPa and friction angle is 0-26.68°. The inorganic samples with small size has lower cohesion and higher friction angle than inorganic samples with large size. In addition, samples are compressed by 40 kPa has higher cohesion and lower friction angle than samples are compressed by 80 kPa. While on sample treatment when preparation does not significantly affect on cohesion but effect on friction angle. These results are then compared with the previous research and doing back analysis by numerical methods using Plaxis."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S69291
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rayhan Izzat
"Korosi CO2 merupakan salah satu jenis korosi yang umum ditemukan pada industri geotermal dari hulu hingga hilir. Korosi CO2 memiliki karakteristik yang berbeda dari korosi akibat elektrolit pada umumnya. Hal ini karena CO2 dapat bereaksi dengan air dan menghasilkan asam karbonat (H2CO3) yang bersifat asam lemah dan dapat mempengaruhi kinetika korosi logam yang digunakan dalam sumur dan sistem perpipaan geotermal seperti baja AISI 4140. Peristiwa korosi di lingkungan CO2 belum banyak dibahas pada kondisi pH rendah, sebagai contoh pada saat dilakukan operasi acidizing sumur geotermal. Penelitian ini mengeksplorasi pengaruh CO2 terlarut dengan metode bubbling pada tekanan atmosfer terhadap perilaku korosi baja AISI 4140 dalam fluida geotermal artifisial dengan pH rendah. Fluida yang dimaksud terdiri atas KCl (5,960 g/L), NaCl (28,548 g/L), dan CaCl2 (2,664 g/L) yang disintesis berdasarkan modifikasi komposisi brine dari salah satu lapangan geotermal, lalu larutan diberi HCl (37%, 2 mL) dengan tujuan untuk menyimulasikan kondisi acidizing. Pengujian cyclic voltammetry (CV) menunjukkan bahwa penambahan CO2 pada larutan uji meningkatkan laju korosi hingga 25,62%, peristiwa ini dikonfirmasi hasil uji perendaman. Hal ini disebabkan oleh penurunan pH larutan setelah mengalami bubbling CO2. Lapisan protektif tidak terbentuk setelah pengujian CV, yang ditunjukkan dari adanya peningkatan arus korosi pada sweep ke-2 uji CV, dan didukung hasil karakterisasi XRD, di mana ditemukan lapisan produk korosi non-protektif setelah sampel terkorosi larutan uji non-CO2 maupun CO2, namun fasa nya tidak dapat diidentifikasi. Observasi dengan mikroskop optik menunjukkan bahwa sampel terkorosi secara seragam, dan densitas pori-pori sampel yang telah terkorosi larutan uji non-CO2 adalah 3,28 × 10-3 /μm2 , dan 3,64 × 10-3 /μm2 untuk larutan uji CO2. Ukuran pori-pori pada larutan non-CO2 dan CO2 tidak memiliki perbedaan median yang signifikan, menandakan tidak ada endapan produk korosi dalam pori-pori.

CO2 corrosion is one of the types of corrosion commonly found in the geothermal industry. CO2 corrosion has a different characteristic from common electrolyte corrosion, this is due to the CO2 reacting with water which then generates carbonic acid (H2CO3), that is known to be a weak acid. The presence of H2CO3 could influence the corrosion kinetics of the AISI 4140 steel. The CO2 corrosion phenomenon has not been extensively observed under acidic brine condition, for instance on acidizing operations carried on geothermal wells. This research is aimed to explore influence of dissolved CO2 presence in acidic brine to the corrosion behavior of AISI 4140 steel utilized in geothermal wells and piping system at atmospheric pressure. The brine consists of KCl (5,960 g/L), NaCl (28,548 g/L), and CaCl2 (2,664 g/L) that was synthetized in reference to a geothermal brine and 2 mL of 37% HCl were added to simulate the acidizing condition. The cyclic voltammetry (CV) test shows that the CO2 brine has greater corrosion rate by 25.62% compared with the non-CO2 brine. The increase of corrosion rate by adding CO2 to the brine has been confirmed by the immersion test, that shows similar result, due to pH reduction after CO2 bubbling. The protective layer has not been established throughout the CV test for both non-CO2 and CO2 brines, which is evident by the result of the secondsweep of the CV test that has an increased corrosion current density, and also confirmed by the XRD characterization that shows a formation of corrosion product but could not identify the phase. The obeservation through optical microscope suggested that both nonCO2 and CO2 brines had caused uniform corrosion and generates pores with the density of 3.28 × 10-3 /μm2 for non-CO2 brine and had increased to 3.64 × 10-3 /μm2 for the CO2 brine. The pore size difference of the corroded steel on by both non-CO2 and CO2 brine are insignificant, indicating that no corrosion product is accumulated within the pores."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>