Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 113516 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Kustantri Wahyuni
"Jamu sebagai warisan budaya Indonesia telah tercoreng oleh jamu berbahan kimia obat. Pencampuran jamu dengan bahan kimia obat sekilas nampak sebagai kejahatan yang ‘biasa-biasa’ saja. Namun secara ilmiah diketahui bahwa kimia obat sangat membahayakan jika dikonsumsi tanpa dosis dan aturan yang tepat. Beberapa literatur menunjukkan bahan kimia obat dalam jamu menyebabkan gangguan jantung, gagal ginjal, perforasi lambung, osteoporosis hingga menimbulkan kematian. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap bagaimana proses viktimisasi yang terjadi pada konsumen. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan wawancara tidak terstruktur. Data diambil dengan teknik purposive sampling kepada pengguna jamu berbahan kimia obat. Hasil penelitian menunjukkan proses viktimisasi berawal ketika korban memiliki kebutuhan untuk menyembuhkan penyakitnya. Adanya perasaan puas terhadap khasiat jamu berbahan kimia obat tersebut menyebabkan penggunaan secara kontinu. Hingga akhirnya pada satu titik korban merasakan efek negatifnya dan tersadar bahwa itu disebabkan oleh jamu yang ia konsumsi. Proses viktimisasi terhadap korban bisa berlangsung secara singkat, namun bisa pula berlangsung lama. Dampak terhadap kesehatan pun berbeda-beda tergantung pada frekuensi penggunaannya. Kerugian fisik yang dialami antara lain gangguan tidur, badan terasa lemas, batuk-batuk, gangguan jantung hingga mengakibatkan kematian.

Jamu as Indonesia's cultural heritage has been tarnished by herbal medicine mixed with active pharmaceutical substances. Mixing herbs with active pharmaceutical substances seems not a serious crime. However, it is scientifically known that active pharmaceutical substances are very dangerous if consumed without proper dosage and its rules of use. Some literature shows that active pharmaceutical substances in herbal medicine can cause heart disease, kidney failure, gastric perforation, osteoporosis and even death. This study aims to reveal how the victimization process happened to consumers. The method used in this research is qualitative with unstructured interviews. Data were taken using purposive sampling technique. The results show that the victimization process begins when victim has a need to heal their illness without going to a doctor. The satisfaction feeling with the efficacy of herbal medicine mixed with active pharmaceutical substances then causes continuous his consumption. Until finally the victim felt the negative effects and realized that it was caused by the herbs he has consumed. The victimization process can be last in short or in a long time. The impact on health also varies depending on the frequency of use. Physical impact includes sleep disorder, body feels very weak, coughs, heart problems and death."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ria Resti Ayu
"Dewasa ini jamu kembali populer di kalangan masyarakat Indonesia. Hal ini disebabkan oleh kemunculan wabah covid-19 yang sejak awal Maret 2020 menjangkit di Indonesia. Himbauan untuk selalu menjaga kesehatan dan meningkatkan imun tubuh terus digaungkan. Ahli farmakologi memaparkan bahwa ramuan tradisional yang terbuat dari berbagai rempah dapat meningkatkan sistem imun. Pengetahuan mengenai ramuan tradisional dapat ditemukan dalam naskah pengobatan, salah satunya yaitu naskah Panji mawi Jajanturan Wayang. Naskah ini berisi berbagai jenis penyakit dan ramuan obat. Berkenaan dengan ini pertanyaan yang muncul adalah apa saja jenis penyakit dan ramuan obat yang terdapat pada naskah tersebut. Penelitian ini bertujuan memaparkan jenis penyakit dan ramuan yang digunakan untuk pengobatan penyakit. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode filologi, untuk menganalisis kandungan isi teksnya diterapkan teori etnomedisin. Hasil penelitian menunjukkan terdapat dua jenis penyakit yang tertulis dalam naskah Panji mawi Jajanturan Wayang, yaitu personalistik dan naturalistik. Selain itu, berdasarkan studi literatur diketahui bahwa sebagian ramuan yang digunakan dalam pengobatan memiliki khasiat yang sesuai dengan penggunaannya.

In this era, herbal medicine becomes popular among Indonesian citizens. This matter was caused by the emergence of COVID-19 outbreaks that have infected Indonesian citizens since the beginning of March 2020. The suggestion for always maintaining health and improving the body's immune continue to be promoted. Pharmacologists explained that traditional herbs made from various spices can enhance the immune system. Knowledge about traditional herbs can be found in medical manuscripts, one of them is the Javanese manuscripts entitled Panji mawi Jajanturan Wayang (abbreviated PJW). The manuscript contains various types of diseases and drugs. In this regard, the question that arises is what medicinal ingredients and types of the diseases contained in the PJW text. This study aims to inform herbs that are useful in the treatment of diseases in PJW text. Philology method uses in this research. Meanwhile, to examine the contents of the text applied ethnomedicine theory. The result showed that there are two types of diseases contained in PJW manuscript, namely personalistic and naturalistic. In addition, based on the study’s literature its known that herbs used in PJW medical treatment have the efficacy that match with its usability.

 

"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2020
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Gabe Gusmi Aprilla
"Pada tahun 2017 dan 2018, Puskesmas Kecamatan Cakung telah melakukan orientasi asuhan mandiri pemanfaatan TOGA dan akupresur kepada 77 orang kader dari 5 kelurahan yaitu Penggilingan, Pulo Gebang, Jatinegara, Ujung Menteng dan Cakung Barat. Dalam kurun waktu 3-6 bulan selesai orientasi, diharapkan kader membentuk kelompok asuhan mandiri. Namun baru terbentuk satu kelompok asuhan mandiri yaitu di Kelurahan Penggilingan, sehingga peneliti tertarik untuk menganalisa hubungan faktor demografi dan motivasi kader asuhan mandiri dengan partisipasinya. Penelitian ini menggunakan data primer dengan mengisi kuisioner dan observasi dokumen. Desain penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif non eksperimen dengan desain cross sectional. Hasil penelitian diperoleh sebagian besar kader asuhan mandiri berstatus ibu rumah tangga, menikah, berusia > 46 tahun, berpendidikan menengah, pendapatan < UMP DKI dan lama kerja < 5 tahun. Sebagian besar motivasi rendah 39 orang (60%) dan sisanya motivasi tinggi 26 orang (40%) dan partisipasi rendah 33 orang (50,8%) dan sisanya partisipasi tinggi 32 orang (49,2%). Faktor lama kerja kader asuhan mandiri > 5 tahun dapat meningkatkan 4 kali partisipasi, sedangkan penghargaan meningkatkan 0,1 kali. Kesimpulan: lama kerja > 5 tahun dan penghargaan meningkatkan partisipasi kader asuhan mandiri. Saran: perlu bantuan bibit tanaman obat tradisional, pelatihan berjenjang dan berkala, pembinaan berkala, studi banding, penilaian kelompok asuhan mandiri dan family gathering untuk meningkatkan motivasi kader asuhan mandiri.

In 2017 and 2018, the Cakung Community Health Center has given self care orientation using the herbal garden and acupressure for 77 cadres from 5 sub-district namely Penggilingan, Pulo Gebang, Jatinegara, Ujung Menteng and West Cakung. Within 3-6 months of orientation, community health worker are expected to form self care groups. However, only one self care group was formed, namely in the Penggilingan sub-district, so the researchers were interested in analyzing the relationship between demographic factors and motivation of self care community health worker and their participation. This study uses primary data by filling out questionnaires and observing documents. The research design used a non-experimental quantitative approach with a cross sectional design. The results showed that most of them were housewives, married, > 46 years old, middle school education, income < minimum wage DKI and length of work < 5 years. Most of the low motivation 39 people (60%) and the remaining high motivation 26 people (40%) and low participation 33 people (50.8%) and the remaining high participation 32 people (49.2%). The length of work factor > 5 years increased participation 4 times, while the reward motivation increased 0.1 times. Conclusions : length of work and rewards for increasing participation. Suggestions : need for seed herbal plant, training, supervision, study tours, competitions the self care group and family gatherings to increase motivation for self care community health worker."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rosenfeld, Isadore
"Buku yang berjudul "Dr. Rosenfeld's guide to alternative medicine : what works, what doesn't- and what's right for you" ini ditulis oleh Isadore Rosenfeld. Buku ini membahas tentang pengobatan alternatif. "
New York: Random House, 1996
R 615.882 ROS d
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Septian Saraslina Ekawati
"Untuk dapat memberikan pelayanan kesehatan yang optimal, rumah sakit perlu memiliki hubungan yang baik dengan karyawan sebagai pelanggan internal. Di RS Yadika didapatkan rata-rata nilai perputaran pegawai pada empat tahun terakhir sebesar 24%. Tingginya angka perputaran pegawai menimbulkan ketidakstabilan kondisi organisasi dan meningkatkan biaya sumber daya manusia. Untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan angka retensi karyawan, rumah sakit harus berfokus terhadap kepuasan karyawan melalui proses pemasaran internal. Penelitian ini membahas hubungan pemasaran internal dengan kepuasan kerja dan retensi karyawan di Rumah Sakit Yadika Pondok Bambu tahun 2022. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pemasaran internal dan kepuasan kerja. Sedangkan variabel terikatnya adalah kepuasan kerja dan retensi karyawan. Penelitian merupakan penelitian kuantitatif dengan desain potong lintang menggunakan uji korelasi. Penelitian dilakukan pada bulan Februari-Maret 2022 dengan jumlah responden 98 orang karyawan tetap. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat korelasi signifikan antara pemasaran internal dengan kepuasan kerja, antara kepuasan kerja dengan retensi karyawan, dan antara pemasaran internal dengan retensi karyawan. Peneliti menyarankan rumah sakit melakukan peningkatan hubungan baik antara karyawan dengan atasan, memanfaatkan media elektronik sebagai sarana promosi, menjamin kondisi fisik ruangan dan gedung selalu nyaman, melakukan evaluasi proses rekrutmen dan seleksi, serta meninjau besaran gaji karyawan.

To be able to provide optimal health services, hospitals need to have good relationships with employees as internal customers. At Yadika Hospital, the average employee turnover value in the last four years was 24%. The high number of employee turnover causes instability in organizational conditions and increases the cost of human resources. To improve service quality and employee retention, hospitals must focus on employee satisfaction through internal marketing processes. This study discusses the relationship between internal marketing with job satisfaction and employee retention at Yadika Pondok Bambu Hospital in 2022. The independent variables in this study are internal marketing and job satisfaction. While the dependent variable is job satisfaction and employee retention. This research is a quantitative study with a cross-sectional design using correlation test. The research was conducted in February-March 2022 with 98 permanent employees as respondents. The results showed that there was a significant correlation between internal marketing and job satisfaction, between job satisfaction and employee retention, and between internal marketing and employee retention. Researchers suggest hospitals to improve good relations between employees, use electronic media as a tool of promotion, ensure physical condition of the room and building is always comfortable, evaluate the recruitment and selection process, and review the amount of employee’s salaries"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratri Wahyu Mulyani
"Usaha-usaha yang dilakukan oleh aparat penegak hukum belum berhasil memberantas peredaran jamu berbahan Kimia Obat (BKO). Salah satu penyebabnya adalah penindakan yang bersifat reaktif sporadis, membuka kesempatan pelanggar hukum untuk beradaptasi dan terus berinovasi dalam melaksanakan modus operandinya demi menghindari tekanan dari penegak hukum. Untuk mengatasi hal ini diperlukan kewaspadaan nasional terhadap ancaman peredaran jamu BKO sebagai dasar penyusunan dan pelaksanaan suatu sistem peringatan dini. Yaitu serangkaian teknologi, kebijakan dan prosedur yang disusun khusus untuk pemprediksi dan memitigasi dampak peredaran jamu BKO. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode collection and analysis dalam pengolahan data. Teknik triangulasi digunakan untuk memastikan validitas data baik primer maupun sekunder. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelibatan komponen intelijen negara dan partisipasi aktif masyarakat menjadi hal yang mutlak dibutuhkan demi keberhasilan sistem peringatan dini atau early warning terkait peredaran jamu BKO. Badan intelijen negara selaku coordinator dari seluruh intelijen yang ada di instansi negara wajib menjalankan fungsi sebagai komite intelijen pusat (kominpus). Dalam satu system yang dibangun seharusnya Indonesia National Single Window (INSW) seharusnya didapat kerjasama kontrol antar lembaga yaitu BPOM, BIN, Bea dan Cukai, Kepolisian dan masyarakat. Early warning system menghadirkan 4 komponen utama sistem peringatan dini yaitu pengetahuan resiko, layanan pemantauan dan peringatan, diseminasi dan komunikasi serta kemampuan respons. Saran untuk melakukan pemberantasan dan pencegahan peredaran jamu BKO adalah melakukan studi untuk menilai potensi kerugian negara akibat peredaran BKO. Hasil studi tersebut dijadikan dasar untuk membangun kewaspadaan nasional dan ditindak lanjuti dengan penyusunan sistem peringatan dini yang melibatkan berbagai instansi terkait dan dukungan masyarakat.

Efforts by law enforcement officers have not succeeded in eradicating the circulation of medicinal chemicals-contained herbal medicine or also known as Jamu Berbahan Kimia Obat (BKO). One of the causes is sporadic reactive action, which gives opportunities for law offenders to adapt and continue to innovate in carrying out their operational mode to avoid pressure from law enforcement. In order to overcome this issue, national awareness as an early warning system regarding the threat of BKO herbal medicine distribution is required. Such early warning system comprises a series of technologies, policies and procedures devised specifically for predicting and mitigating the impact of BKO herbal medicine circulation. This research uses the qualitative approach with collection and analysis method in data processing. Triangulation techniques are used to ensure the validity of both primary and secondary data. The results showed that the involvement of state intelligence components and the active participation of the community becomes absolutely necessary for the success of early warning system or early warning related to the circulation of BKO herbal medicine. National Intelligence Agencies (BIN) as the coordinator of all intelligences in state institutions must perform the function as central intelligence committee (Kominpus). The one-stop integrated system namely Indonesia National Single Window (INSW) should maintain cooperation between institutions such as BPOM, BIN, Customs and Excise, Police and society. Early warning system presents 4 main components, such as risk knowledge, monitoring and warning service, dissemination and communication, as well as response capability. As a suggestion, in eradicating and preventing the circulation of BKO herbal medicine, a study to assess the potential loss of the state due to the circulation of BKO herbal medicine should be conducted. The results of these studies serve as a basis for building national awareness and are followed up by the preparation of an early warning system involving various relevant agencies and community support."
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global, 2018
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Youngson, Robert
London: Bloomsbury, 1995
R 610.3 YOU r
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Shealy, C. Norman
"Buku yang berjudul "The illustrated encyclopedia of Healing Remedies" ini ditulis oleh C. Norman Shealy. Buku ini membahas tentang tumbuhan yang dapat dijadikan sebagai obat untuk penyakit tertentu."
Shaftesbury: Element, 1998
R 615.321 SHE i
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Lidya Priscilla
"Jamu merupakan obat tradisional berbahan alami dan telah didayagunakan oleh bangsa Indonesia dalam memecahkan berbagai masalah kesehatan yang dihadapinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi populasi mikroba dan menganalisis kemungkinan kontaminasi mikroba Escherichia coli, Pseudomonas aeruginosa, Salmonella spp., dan Staphylococcus aureus yang terdapat pada sediaan jamu di Indonesia menggunakan teknik real-time PCR dan membandingkannya dengan metode konvensional yaitu Angka Lempeng Total (ALT) dan uji bakteri patogen. Berdasarkan hasil yang diperoleh, metode konvensional belum dapat digunakan sebagai pengujian utama karena masih memberikan hasil positif palsu dan dengan metode real-time PCR dapat dideteksi adanya cemaran Pseudomonas aeruginosa pada sampel jamu yang tidak dapat terdeteksi dengan metode konvensional

Herbal medicine is a traditional medicine made from natural materials that have been used by Indonesian people to solve health problems. This study aims to identify the microbial population and analyze microbial contamination of mikroba Escherichia coli, Pseudomonas aeruginosa, Salmonella spp., dan Staphylococcus aureus were found in herbal medicine in Indonesia using real-time PCR technique and compared with conventional methods such as Total Viable Count (TVC) and identification of bacterial pathogens. The result has shown that conventional methods can not be used as the main test because of false positive results. Realtime PCR method can detects the presence of contaminant bacteria Pseudomonas aeruginosa and in herbal medicine sample that can not be detected with conventional method."
Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2014
S57057
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>