Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 109121 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fadhlul Mukhlishin
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perspektif nasabah mengenai produk tabungan di bank syariah, perspektif nasabah mencakup tentang pengetahuan dan motivasi nasabah. Jenis penelitian yang dilakukan adalah dengan pendekatan kualitatif yang bersifat deskriptif. Narasumber merupakan nasabah yang memiliki produk tabungan di bank syariah, data penelitian didapat menggunakan kuisioner terbuka dengan cara sampel acak. Hasil penelitian menunjukan bahwa mayoritas pengetahuan nasabah atas produk tabungan yang dimilikinya sebatas pada sifat dana dan pengetahuan tentang insentif lebih banyak diketahui oleh nasabah tabungan mudharabah, serta motivasi yang mendorong mereka adalah motivisasi intrinsik dan didasarkan pada motivasi emosional dan faktor yang utama yang paling mempengaruhi mereka adalah faktor produk.

This study aims to determine the customer's perspective regarding savings products in Islamic banks, the customer's perspective includes customer knowledge and motivation. The type of research carried out is a descriptive qualitative approach. Interviewees re customers who have savings products in Islamic banks, research data obtained using an open questionnaire by means of a random sample. The results show that the majority of customers' knowledge of their savings products is limited to the nature of funds and the knowledge about incentives is more known by mudharabah’s customer and the motivation that drives them is intrinsic motivation and is based on emotional motivation and also the main factor that influences them the most is the product factor."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Naufal Agung
"ABSTRACT
Rasionalitas mendorong manusia untuk mendapatkan benefit tertinggi bagi dirinya. Produk tabungan berakad wadiah merupakan produk yang tidak menjanjikan imbal hasil berketetapan layaknya produk perbankan lainnya. Namun, peminat produk tabungan berakad wadiah terus meningkat dengan pertumbuhan sebesar 68% dari tahun 2015, mengalahkan pertumbuhan dari produk tabungan berakad mudharabah yang hanya mencapai 46,51%. Dengan berlandaskan pada teori saving, penelitian ini bertujuan untuk mencari tahu faktor yang mempengaruhi rasio produk tabungan berakad wadiah. Sampel pada penelitian ini adalah 98 mahasiswa dan alumni Program Studi Ilmu Ekonomi Islam dan Bisnis Islam Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia. Terdapat 6 faktor yang dianalisis yakni pengetahuan dari [1] bank pratice of mudharabah & [2] bank practice of wadiah; kepuasan pada [3] attractiveness of offering in wadiah; kepuasan pada [4] monthly administrasion in wadiah, [5] religiousity & [6] spirituality. Berdasarkan hasil analisa Ordinary Least Square (OLS), variabel bank practice of wadiah signifikan berpengaruh negatif terhadap rasio tabungan berakad wadiah nasabah sebesar 22.08% serta variabel monthly administrasion in wadiah signifikan berpengaruh positif terhadap rasio tabungan berakad wadiah sebesar 15.03%.

ABSTRACT
Rationality drives human to gain the highest profit for themselves. Wadiah based funding product doesnt promise any fixed return like other funding products. Strangely enough, wadiah based funding product continuous to grow at 68% from 2015, higher than the growth of mudharabah based funding products which is only 46,51%. Based of saving theory, this paper aim to futher explore factors affecting ratio of wadiah based funding products. The sample of this paper are 98 people consisting of undergraduate student & alumnus of Islamic Economic & Islamic Business Program Study Faculty of Economy and Business Universitas Indonesia. There are 6 factors tested for this paper: knowledge of [1] bank pratice of mudharabah & [2] bank practice of wadiah; satisfaction from [3] attractiveness of offering in wadiah; satisfaction from [4] monthly administrasion in wadiah, [5] religiousity & [6] spirituality. By using Ordinary Least Square analysis, it is concluded that bank practice of wadiah is significant and has a negative correlation with ratio of wadiah based funding products as big as 22.08%, whereas monthly administration in wadiah is significant and has a positive correlation with ratio of wadiah based funding products as big as 15.03%."
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Akila Wargadalem
"Munculnya teknologi informasi di dunia perbankan telah mengakibatkan berkembangnya bank digital. Karena aktivitasnya berbeda dengan bank tradisional dimana bank digital melakukan semua aktivitasnya di platform digital, maka menimbulkan beberapa risiko yaitu risiko kejahatan dunia maya khususnya phishing dan juga risiko pelanggaran perlindungan data. Dalam kaitannya dengan produk tabungan, beberapa bank digital juga menawarkan bunga tinggi yang melebihi limit yang ditetapkan LPS, hal ini menimbulkan isu mengenai pertanggungjawaban bank terhadap suku bunga simpanan tersebut. Oleh karena itu, tujuan dari skripsi ini adalah untuk menganalisis perlindungan hukum bagi nasabah penyimpan dana atas produk tabungan pada Bank Digital di Indonesia dan untuk menganalisis implementasi dari Bank Digital terhadap perlindungan hukum bagi nasabah penyimpan Bank Digital dalam produk tabungan di Indonesia. Metode penelitian dalam skripsi ini adalah metode penelitian yuridis normatif, yaitu penelitian yang menekankan pada penggunaan norma hukum secara tertulis, yang juga didukung dengan wawancara dengan narasumber. Hasil dari penelitian ini adalah bank digital memberikan perlindungan terhadap nasabah penyimpan dana dalam produk tabungannya dengan mematuhi peraturan OJK untuk bank tradisional dan peraturan Kementerian Komunikasi dan Informasi yang mana telah diterapkan oleh bank digital. Namun karena regulasi untuk bank digital masih tersebar, penulis menyarankan agar OJK membuat regulasi perlindungan konsumen untuk bank digital dan harus diikuti dengan kepatuhan bank digital terhadap regulasinya.

The arising of technology information in banking world has resulting the developments of digital bank. As its activities differs with traditional banks whereas digital bank conduct all of its activity on digital platform, it creates several risks which are risk of cybercrime specifically on phishing and also risk of violation of data protection. In regards to savings product, some of the digital banks also offers high interest rate which exceeds the limit set by LPS, which has raised the issue on the responsibility of the guarantee of the exceeding interest rate. Therefore, the objective of this thesis is to analyze the legal protection for Depositor on savings product in Digital Banks in Indonesia and to analyze the implementation of the Digital Bank towards the legal protection of Digital Bank Depositor on savings product in Indonesia. The research method in this thesis is normative juridical research method, namely research that emphasizes the use of legal norms in writing, which also supported by interviews with informants. The result of the study is that in order to provide legal protection towards its depositor, digital bank is still comply to regulation by OJK for traditional bank along with ministry of communication and information regulation and it has been implemented by the digital bank. However, as the regulation is still scattered for digital bank, the author suggests that OJK shall create consumer protection regulation for digital bank and must be followed with the compliance by the digital bank towards its regulation.
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sidabutar, Misnilawaty
"The world population, as well as Indonesia, is aging and this demographic transition influences saving, investment, and capital flows. By looking at data from 1973 to 2017, this paper finds two things. First, the relationship between age groups and saving exhibits the inverted U-shape, but only old dependency impact negatively on investment based on 104 countries data. The capital flows represented by current account is deficit in the young dependency, but surplus in the old dependency. Second, demographic transition in Indonesia induced an increase in savings by a higher rate than investment and caused current account surplus in this period.

Dunia dan juga Indonesia menghadapi aging population dan perubahan demografis ini mempengaruhi tabungan, investasi, dan aliran modal. Berdasarkan data dari 1973 hingga 2017, tesis ini menemukan dua hal, Pertama, hubungan antara kelompok umur dan tabungan memperlihatkan bentuk punuk, tetapi hanya kelompok usia tua yang berpengaruh negatif terhadap investasi berdasarkan data 104 negara. Aliran modal yang direpresentasikan oleh neraca transaksi berjalan mengalami defisit pada kelompok usia muda tetapi surplus pada kelompok usia tua. Kedua, Perubahan demografis di Indonesia menyebabkan kenaikan pada tabungan dengan lebih tinggi daripada kenaikan pada investasi dan juga menyebabkan surplus pada neraca transaksi berjalan selama periode ini.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T54011
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Iwan Hermawan
"Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui mengapa produk mudharabah masih kecil porsinya di Bank Syariah dan faktor yang paling dominan yang mendorong nasabah dalam memilih produk mudharabah di Bank Syariah. Dalam hal ini peneliti melihat dari dua sisi yaitu persepsi keuntungan bisnis nasabah dan persepsi risiko bisnis nasabah. Landasan teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori tentang teknik pengambilan keputusan pengembangan bisnis, dan peneliti mengambil konsep biaya dalam teknik pengambilan keputusan bisnis dan manajemen risiko dalam pengambilan keputusan bisnis sebagai dasar dalam pembentukan variabel penelitian. Variabel penelitian yang akan dianalisis terdiri dari 7 variabel yaitu; biaya langsung, biaya tak langsung, risiko non sistematis, risiko sistematis, usia perusahaan, jenis perusahaan, dan jumlah karyawan. Data penelitian yang digunakan adalah data primer, yang diperoleh dengan menyebarkan kuesioner kepada responden sebanyak 130 orang, yang sudah menjadi nasabah di Bank BRI Syariah Cabang Bandung baik yang sudah memilih produk mudharabah maupun yang belum. Pada penelitian ini analisis data juga menggunakan analisis model regresi logistik (metode Iogit). Model logit adalah metodologi ekonometrik regresi probabilitas non linier, dimana varlabel terikatnya merupakan variabel dikotomi/kategorik atau biasa disebut dengan variabel dummy yang mengikut fungsi distribusi logistik. Pada penelitian ini model logit digunakan utuk menjawab pertanyaan penelitian mengenai probabililas preferensi nasabah dalam memilih mudharabah. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa Secara bersama-sama persepsi keuntungan melalui biaya operasional langsung dan biaya operasional tidak langsung yang ditanggung perusahaan serta risiko bisnis nasabah melalui risiko sistematis dan risiko non sistematis yang dihadapi perusahaan berpengaruh signifikan terhadap preferensi nasabah pada produk mudharabah.

This research is done to see why mudharabah product still a small portion at Islamic banks and the most dominant factor why people choosing mudharabah product at Islamic Banks. In this case the researcher looked at from two side which are the customer perception of profitability and customer perceptions of business risk. The foundation of the theories used in this study was the theory of business decision-making techniques, and researcher took the concept of cost management in business decisions making and risk management in business decision making as the basis for the formation of the study variables. There are 7 research variables that will be analyzed, which are; direct cost, undirect cost, non systematic risk, systematic risk, age of company, kind of company and total of employee. The research data that used are primary data, obtained by distributing questionnaires to the respondents as many as 130 people, who have become customers of Bank BRI Syariah at Bandung Branch either already chose the product mudharabah or have not chosen yet. In this study data analysis also used logistic regression analysis model (logit method). Logit model is econometric methodology non-linear probability regression, where dependent variable is a dichotomous variable/categorical or commonly called dummy variables that follow logistic distribution function. In the research, logit model was used to answer the research question about the probability of customer preferences in choosing mudharabah. The research result showed that jointly benefit perception through direct operating costs and indirect operating costs of the company and customer business risks through systematic risk and non-systematic risk faced by the company's significant impact on customer preferences in product mudharabah."
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2010
T33357
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
S10148
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zaenudin
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah variabel-variabel yang mempengaruhi bagi hasil tersebut yaitu pendapatan bagi hasil mudharabah dan musyarakah dan juga pendapatan margin murabahah benar mempengaruhi bagi hasil tabungan mudharabah yang dilakukan dengan studi kasus pada BMT Taman Surga Jakarta. Penelitian ini melakukan pengujian terhadap variabel-variabel tersebut, yaitu dengan metode uji regresi, dimana setiap variabel diuji baik secara bersamaan (simultan) maupun terpisah (parsial) agar terlihat pengaruh dari masing-masing setiap variabel. Dari hasil pengujian disimpulkan bahwa setiap variabel yang ada yaitu pendapatan bagi hasil mudharabah, musyarakah dan juga margin murabahah secara simultan dan parsial berpengaruh positif terhadap bagi hasil tabungan mudharabah. BMT diharapkan dapat meningkatkan pendapatan bagi hasilnya untuk lebih menarik nasabah."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, 2014
330 JETIK 13:1 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ariska Purnamawati
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana akuntabilitas dan transparansi pengelolaan Tabungan Perumahan dalam peralihan “Badan B” menjadi “Badan T”. Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari hasil wawancara dan telaah dokumen serta akan dijabarkan menggunakan teknik analisa deskriptif. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa “Badan T” belum efektif dalam menerapkan prinsip akuntabilitas meskipun telah cukup baik dalam hal transparansi. Kondisi tersebut berdampak pada tidak optimalnya kinerja manajemen dan menghambat pencapaian tujuan organisasi serta mempengaruhi tingkat kepercayaan pemangku kepentingan atas pengelolaan Tabungan Perumahan dalam peralihan “Badan B” menjadi “Badan T”. Dengan mempertimbangkan Peserta sebagai pemangku kepentingan utama maka aktivitas yang dilakukan oleh organisasi menjadi fokus untuk memberikan value kepada Peserta. Peserta akan memperoleh manfaat yang lebih baik sebagaimana diamanatkan pada Undang- Undang tentang Tabungan Perumahan dibandingkan pada saat menjadi Peserta di “Badan B”. Selain itu tersedianya saldo awal Peserta eks “Badan B” yang akurat dan akuntabel pada hari pertama “Badan T” beroperasi penuh, dapat berpengaruh terhadap keputusan Peserta eks “Badan B” dalam menilai kinerja pengelolaan Tabungan Perumahan dalam peralihan “Badan B” menjadi “Badan T”.

This study aims to analyze how the accountability and transparency of the management of housing savings in the transition from “Badan B” to “Badan T”. The data used in this study was obtained from interviews and review of documents, and will be described using descriptive analysis techniques. The results of this study indicate that “Badan T” has not been effective in applying the principle of accountability even though it is quite good in terms of transparency. This condition results in suboptimal management performance and hinders the achievement of organizational goals and affects the level of stakeholder confidence in the management of housing savings in the transition from “Badan B” to “Badan T”. By considering the participants as the main stakeholders the activities undertaken by the organization to focus on to give value to the Participant. Participants will get better benefits as mandated in the Law on Housing Savings than when they become Participants in “Badan B”. In addition, the availability of an accurate and accountable initial balance of the former “Badan B” Participant on the first day “Badan T” is fully operational, may affect the decision of the former “Badan B” Participant in assessing the performance of Housing Savings management in the transition from “Badan B” to “Badan T”."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anom Wicaksono
"Wadiah merupakan jasa penitipan barang/dana dimana penitip dapat mengambil dana tersebut sewaktu-waktu, bank tidak berkewajiban namun diperbolehkan memberikan bonus kepada nasabah yang besarnya tergantung kepada kebijakan masing-masing bank. Dalam perkembangannya, wadiah terasa kurang populer dikalangan masyarakat. Hanya sebagian masyarakat mengetahui tentang wadiah, prosedur untuk menikmati produk wadiah dilingkungan perbankan syariah, bentuk dan isi perjanjian wadiah, perlakuan akuntansi untuk akad wadiah dilihat dari sisi liabilitas dan pendekatan perhitungan bonus untuk wadiah. Melalui analisis data primer dan sekunder, penelitian ini membahas mengenai aplikasi akad, perlakuan akuntansi dan pendekatan perhitungan bonus untuk wadiah yang diterapkan oleh bank SRA dan bank MTR. Hasil dari penelitian ini, bank SRA dan bank MTR sudah menerapkan wadiah sesuai dengan ketentuan syariah yang berlaku.

Wadiah, a deposit service of goods/funds which the depositor may withdraw their funds any time, the bank are not obligated to give bonus to customers but allowed which the amount of bonus depend on the policy of each bank. During its development, wadiah was less popular among the public which some people know about wadiah, the procedure to enjoy wadiah, form and content of wadiah agreement contract in terms, the accounting treatment for liability of wadiah and computation approach bonus for wadiah. Through analysis of primary and secondary data, this study discusses the application of the contract, the accounting treatment and the approach to the calculation of bonus wadiah were applied by bank SRA and bank MTR. The results of this study, SRA bank and bank MTR were applied the theory and accounting treatment of wadiah in accordance with Islamic laws."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Arry Bharata
"Industri perbankan di Indonesia saat ini adalah industri yang mempunyai tingkat persaingan cukup berat, karena tidak seperti dulu, dimana membuat dan menjalankan sebuah bank adalah relatif lebih mudah. Saat ini jumlah bank di Indonesia menurun secara drastis, tetapi secara kualitas tenjadi peningkatan yang cukup menggembirakan. Seperti halnya Bank BTN yang merupakan Bank BUMN, yang pada saat masih disediakan subsidi bunga pemmahan oleh pemerintah sempat mencapai masa keemasannya karena merupakan satu-satunya Bank yang ditunjuk pemerintah untuk penyaluran KPR bersubsidi. Tetapi saat seperti itu sudah berlalu, saat ini yang diperlukan adalah kerja keras untuk memenangkan kompetisi yang berat, karena saat ini pasarlah yang menentukan baik tidaknya suatu bank, berbanding lurus dengan pelayanannya.
Saat ini di Indonesia terdapat empat Bank BUMN yaitu Bank Mandiri, Bank BNI, Bank BRI dan Bank BTN. Dalam menjalankan usahanya khususnya di bidang pengumpulan dana pihak ketiga, keempat Bank ini selalu berusaha menyesuaikan diri dengan perkembangan dan kebutuhan masyarakat. Bank BTN dalam hal ini cukup menyadari apa yang terjadi di lingkungan bisnisnya, oleh karena itu Bank BTN pada tahun 2002 melakukan modemisasi besar-besaran pada basis teknologinya dengan melakukan online di seluruh cabang-cabangnya di Indonesia Sering dengan hal tersebut tidak Iupa ditambahkan beberapa fasilitas pada Tabungan Batara dan Batara Prima yang dianggap dapat mendongkrak pengumpulan dana ketiga via tabungan. Yang menjadi pertimbangan disini adalah bagaimana usaha-usaha tersebut dapat mendongkrak merek Bank BTN ke arah yang lebih dapat diperhitungkan, mengingat ketiga Bank BUMN saingannya begitu agresif dan ekspansif. Tidak dapat pula diabaikan peran Bank swasta seperti Bank BCA yang dapat memenuhi kebutuhan bagi masyarakat pengguna jasa bank di Indonesia, sehingga menimbulkan ketergantungan pada Bank tersebut.
Yang perlu dikaji disini adalah apakah usaha-usaha-marketing yang dijalankan selama ini dapat menambah atau justru mengurangi nilai produk yang akan berasosiasi dengan merek Bank BTN atau yang lebih dikenal dengan Ekuitas Merek. Hal ini sangat berkaitan langsung dengan konsumen potensial Bank BTN dan masyarakat pada umumnya Perlu juga dikaji bagaimana Ekuitas Merek Bank BTN dipersepsikan oleh nasabahnya khususnya nasabah dana, sebab jika Ekuitas Merck Bank BTN masih dianggap mengurangi nilaj produk tabungan di mata nasabahnya maka sebaiknya diambil langkah-langkah yang dianggap perlu untuk membangun Ekuitas Merek Bank BTN ke arah yang positif. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis bagaimana sebenamya Ekuitas Merek yang dimiliki. Bank BTN dimata nasabah tabungan Batara dan Batara Prima dengan pendekatan teori Aaker yang meliputi Brand Awareness, Brand Association, Perceived Quality dan Brand Loyalty dan kemudian merekomendasikan kepada pihak manajemen Bank BTN untuk penyempurnaan layanan guna peningkatan Ekuitas Merk Bank BTN didasarkan pada persepsi konsumen Tabungan Batara dan Batara Prima.
Penelitian ini menghasilkan kesimpulan bahwa asosiasi yang paling kuat muncul untuk Bank BTN adalah sebagai Bank BUMN yang arnan dan terjamin. Tetapi hal ini kontradiktif pada apa yang menjadi keinginan responden dan sebuah produk tabungan, dimana mereka menjawab bahwa fasilitas dan pelayanan adalah sesuatu yang sangat diutamakan baru kemudian diikuti dengan bunga yang tinggi, dan ternyata dari hasil kuesioner yang didapat ternyata alasan menjadi nasabah Bank BTN adalah rasa aman, diikuti pelayanan, sedangkan bunga di urutan ke empat, sedangkan bila dilihat dari produknya tidak dilihat sebagai produk yang inovatif ada di urutan terakhir.
Dari keinginan responden di atas yang mengutamakan fasilitas dan pelayanan, Bank BTN belum dapat mengakomodir secara maksimal, dan baru dapat memenuhi unsur keamanan sebagai bank BUMN yang ternyata tidak mengakomodir kenginan sebagian besar nasabah tadi
Selain itu bila dikonfirmasikan kepada kelompok responden yang cukup besar di Bank BTN, dimana mereka tidak ingin berpindah bank karena masalah tinggi rendahnya bun ga, ternyata mereka tetap konsisten lebih mementingkan fasilitas dan pelayanan, dan tidak terlalu mementingkan pertimbangan aman karena BUMN. Disini dilihat adanya potensi ketidak stabilan prinsip nasabah antara bunga yang relatif lebih tinggi dan fasilitas serta kemudahan yang didapatkan. Hal ini sesuai dengan fungsi tabungan yang seharusnya lebih mementingkan pelayanan dan fasilitas dibandingkan bunga yang tinggi, karena produk tabungan bukanlah produk untuk investasi tetapi produk yang lebih sesuai untuk mempermudah transaksi keuangan.

Within the last few years banking industry in Indonesia has been facing a moderately high competition, a quite difterent situation previously where incorporating and operating a bank is relatively easy. Although the number of active banks has been dramatically decreased, the quality of overall services offered has increased. The same situation with BTN, a government bank reached its golden age during the period where it was appointed by the Indonesia govemment as the only bank to provide subsidized housing loan. However, those golden times are no longer exist, currently every bank require so much effort to stay above the competition since market will determine the service level of a bank?s quality.
Currently there are four government banks in Indonesia, which are Bank Mandiri, BNI, BRI and BTN. On the process of collecting third party fund, these banks are always tried to adjust with the evolving customer demand. Realizing this, BTN also tries to catch up by having major changes on 2002 with its core banking technology and change its branches into online connectivity. Other features were also incorporated into Batara and Batara Prima savings in order to achieve third party fund target for savings. In this case, BTN need to consider their overall effort to increase BTN brand awareness into a much higher level, since other three govemment banks are expanding and their efforts are also very aggressive. Not to mention that there are other private banks such as BCA which has been very aggressive and successfully meet customers demand, leading them as successfully penetrated bank in Indonesian.
As a result, BTN needs to consider their overall marketing effort whether it has been successfully increased or whether it has been unsuccessfully decrease products values which have association with BTN brand, or Brand Equity. This is important because brand equity is highly related to increase potential and current customers. Parallel to this, BTN also need to consider how their customers perceive BTN?s brand equity, especially their savings account customers, to prevent decreasing product value due to BTN?s brand equity and to take important steps to increase overall BTN?s brand equity. Hence, the purpose of this research is to analyze how BTN?s brand equity in Batara and Batara Prima savings account customer?s point of view, using Aaker approach which includes Brand Awareness, Brand Association, Perceived Quality and Brand Loyalty, to come up with recommendation result for BTN?s management to improve BTN?s service which could result in increasing BTN?s brand equity.
Result of BTN?s brand equity research is that BTN?s strongest association is a safe and secure government bank. Contradictory to this result, savings account respondents mention that bank facilities and services are their highest priorities, followed by high saving interest.
Most Respondents whom voted facilities and services as their highest priority provide feedback that BTN currently only able to accommodate security, but not yet able to provide good facilities and high quality of services to their customers. Also, according to survey results, majority of respondents infomi that they do not want to switch to other bank just for the sake of higher interest rates, but rather for better facilities and services and also not for the sake of sense of security in government bank. In this case, there is a potential of customers instability in choosing between higher interest rates."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2007
T23190
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>