Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 218548 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fairuz Awwal Fanhandaya
"Pendidikan anak usia dini merupakan investasi karena pada usia tersebut sekitar 50% kecerdasan terbangun. Indonesia memiliki pendidikan anak usia dini yang dikenal dengan PAUD. Depok merupakan kota yang berbatasan langsung dengan ibu kota negara Indonesia, dan saat ini menghadapi berbagai masalah perkotaan, khususnya pendidikan. Guru sebagai pendidik penting bagi PAUD. Guru harus memiliki kualifikasi yang tinggi, memiliki pengetahuan tentang tumbuh kembang anak, dan tentang sistem pendidikan PAUD. Hal tersebut terlihat dari tingkat teaching efficacy dan job satisfaction guru. Variabel yang dapat meningkatkan job satisfaction adalah school climate, social- emotional learning (SEL), dan proactive personality yang dimediasi oleh teaching efficacy. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji dampak school climate, SEL dan proactive personality terhadap job satisfaction yang dimediasi oleh teaching efficacy. Metode penelitian kuantitatif ini menggunakan kuesioner untuk mengumpulkan data. Untuk membuktikan hipotesis yang dikemukakan, digunakan model persamaan struktural dengan sampel 222 guru PAUD di Depok. Hasilnya adalah school climate, social- emotional learning, dan proactive personality berpengaruh langsung terhadap job satisfaction dan tidak langsung yang dimediasi oleh teaching efficacy. Tidak ada efek langsung antara SEL dengan job satisfaction.

Early childhood education is an investment because at that age, around 50% of intelligence is built. Indonesia has early childhood education which is known as PAUD. Depok is a city that bordering directly with the capital city of Indonesia, and currently facing various urban problems, especially education. Teachers as educators are important for PAUD. The teachers must have high qualification, have knowledge about child development, and about PAUD education system. It can be seen from the level of teaching efficacy and job satisfaction of teachers. Variabels which can increase job satisfaction are the school climate, social-emotional learning (SEL), and proactive personality mediated by teaching efficacy. The aim of this research is to examine the impact of the school climate, SEL and proactive personality on job satisfaction mediated by teaching efficacy. This quantitative research method uses the questionnaire to collect data. In order to prove the stated hypotheses, the structural equation model is used with a sample of 222 PAUD teachers in Depok. The result is the school climate, social-emotional learning, and proactive personality have a direct effect on job satisfaction and teaching efficacy mediates effect of them on job satisfaction. There’s no direct effect between SEL and job satisfaction."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Priyono
"ABSTRAK
Dengan menggunanakan teori reproduksi budaya yang dikembangkan oleh Bourdieu, penelitian ini mencoba untuk menjawab bagaimana sumberbudaya keluarga mempengaruhi luaran-hasil dari pendidikan anak usia dini dalam bentuk kesiapan sekolah. Diantara murid-murid dan orangtuanya yang diasumsikan memiliki kelas dominan dipilih berdasarkan asal kelas sosialnya ? mereka digali bagaimana mempraktekan pendidikan dalam keluarga dan di sekolah, serta bagaiamana unjuk-kerja anak-anak tersebut diberi nilai oleh guru. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif penelitian ini menggunakan strategi ganda: penelitian lapangan, survey rumah tangga, dan diskusi kelompok terarah yang dilakukan pada dua kecamatan perdesaan dan peri-urban di Banten. Dengan memperluas pengertian modal budaya berdasarkan sumberdaya lokal, penelitian ini menunjukkan bahwa anak-anak dari kelas sosial yang lebih tinggi (urang beunghar) menerima modal budaya dominan di rumahnya sehingga memiliki kemampuan untuk berunjuk-kerja lebih baik di sekolah. Sementara anak-anak dari kelas sosial yang lebih rendah (urang leutik) mengalami kekurangan di dalam kesiapan sekolahnya. Latar belakang pendidikan orangtua prima causa modal budaya dalam keluarga yang mempengaruhi pada tingkat kesiapan sekolah. Terdapat perbedaan praktek bahasa di rumah dan perhatian orangtua diantara kelas sosial yang mempengaruhi unjuk-kerja anak yang telah diberi penilaian oleh guru didalam lingkup PAUD formal dan PAUD nonformal.

ABSTRACT
Utilizing Bourdieu?s cultural reproduction theory, this research trying to answer how family cultural resources influence the outcomes of early childhood education in terms of school readiness. Among the selected students and their parents according to their social class origins, they are assumed posses the cultural dominance ? they are explored how they practice family education toward their children and at school, how their children performances are treated by teacher. Qualitative approach is employed by this research using multiple strategies: field research, household survey, and focused group disscusion in a setting of two sub-districts, rural and peri-urban in Bantam province. By broadening the notion of cultural capital at local context, the results reveal the children from higher social class (urang beunghar) receieve cultural dominant capital at their home, make them ability to perform better in school. While children from lower class (urang leutik), having disadvantage for their school readiness development. Parent?s educational background prima causa cultural capital in which influence children?s school readiness. There are differences in language practice and parent?s attention toward children education among the social classess that effect children perfomance in ECE formal and ECE nonformal."
Depok: 2012
D1289
UI - Disertasi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Damayanto
"Tingkat partisipasi anak prasekolah pada Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) masih terbilang rendah, di mana lebih dari 70% anak Indonesia belum berpartisipasi. Padahal, perkembangan psikososial anak pada tahap prasekolah akan menjadi dasar kondisi psikososial seseorang ketika dewasa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara keikutsertaan anak dalam PAUD dengan perkembangan psikososial anak prasekolah.
Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelatif dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Jatirahayu, Bekasi dengan jumalh responden 130 orang anak prasekolah.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 66,7% anak yang mengikuti PAUD memiliki perkembangan psikososial yang baik. Hasil uji Chi Square menyatakan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara keikutsertaan anak dalam PAUD dan perkembangan psikososial anak prasekolah (p= 0.014, α= 0.05).

Pre-school aged children participation in Early Childhood Education (ECE) is still relatively low in Indonesia, in which more than 70% of them have not yet participated. Whereas, psychosocial development during the preschool aged will be the foundation of their psychosocial condition in adulthood. The aim of this research is to discover the corelationship between the participation of preschool aged children in ECE and their psychosocial development.
The descriptivecorrelative method was used in this research, with the cross sectional approach. This research was conducted in Jatirahayu, Bekasi, with 130 preschool aged children respondents.
The result shows that 66.7% of them who participated in ECE have good psychosocial development. The result of Chi Square shows that there is a significant correlation between the participation of preschool aged children in ECE and their psychosocial development (p= 0.014, α= 0.05).
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
S52992
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Shaliha
"Pada rentang usia 4-5 tahun, anak-anak berada pada tahapan pembaca pemula. Umumnya, anak-anak mulai diperkenalkan dengan dengan beragam kegiatan membaca, salah satunya kegiatan membaca buku di kelas. Pendekatan membacakan buku cerita oleh guru akan membantu mereka meningkatkan keterampilan kognitifnya dalam memahami cerita yang dibacakan sebelum memasuki tahapan pembaca mandiri. Meningkatkan keterampilan pemahaman cerita pada anak dapat mendukung mereka untuk menjadi pembaca yang baik sekaligus menumbuhkan minat terhadap buku. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara pendekatan shared book reading (SBR) dan pemahaman anak terhadap cerita.  Penelitian ini menggunakan within subject desain dengan melakukan kontrol kondisi untuk membandingkan skor pemahaman anak terhadap cerita pada pre-test dan post-test atau pada masing-masing kondid yang diberikan. Kondisi pertama yaitu kondisi saat anak dibacakan cerita tanpa pendekatan shared book reading atau dengan pendekatan yang digunakan sehari-hari dan kondisi kedua saat anak dibacakan cerita menggunakan pendekatan shared book reading. Partisipan dalam penelitian ini adalah 4 orang guru dan 21 orang anak dengan rentang usia 4-5 tahun di Satuan PAUD Sejenis (SPS). Uji sign test dilakukan untuk menganalisa data kualitatif yag diperoleh mengenai pemahaman anak terhadap cerita pada. Terkait pendekatan SBR, penelitian ini juga memberikan pelatihan pada guru serta melakukan pengukuran terhadap keterampilan guru pada saat sebelum dan sesudah pemberian pelatihan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa bahwa terdapat peningkatan skor pemahaman anak terhadap cerita saat guru membacakan cerita dengan pendekatan shared book reading dengan nilai probabilitas < .05, yaitu .01. Hasil tersebut berbanding lurus dengan peningkatan skor keterampilan yang diperoleh guru setelah diberikan pelatihan pendekatan shared book reading yang ditampilkan di dalam grafik.

At age of 4-5 years old, children are at the stage of beginner readers. Generally, children are introduced to various reading activities, one of them is reading books in the classroom. Certain reading approach used by the teacher will help them improve their cognitive skills in understanding the stories that has been read, before entering the independent reader stage. Improving story comprehension skills in children can support them to become good readers while fostering their interest in books. This study aims to investigate the relationship between shared book reading (SBR) approach and children's story comprehension. This study used within group design by controlling condition to compare children's story comprehension score at pre-test and post-test or in each condition given. The first condition in this study was when children read stories without a shared book reading approach or with a daily approach and second condition is when children read stories using a shared book reading approach. Participants in this study were 4 teachers and 21 children aged 4-5 years old from an early childhood education unit or Satuan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) which is categorized as Satuan PAUD Sejenis (SPS). A sign test was employed to analyze the quantitative data gained about children's story comprehension. Regarding the SBR approach, this study also provides training for teachers as well as measuring teacher's skills before and after training. The findings of this study indicated that there was an increase in children's story comprehension when teacher read the story with shared book reading approach by showing probability value of <.05, which is .01. These results were directly proportional to the increase in skills scores obtained by teachers after training in the shared book reading approach shown in the graph. "
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2018
T51754
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Novita Dewi
"Kualitas pendidikan menjadi perhatian utama pemerintah Indonesia. Pendidikan anak usia dini yang berkualitas bagi seluruh masyarakat menjadi salah satu agenda pemerintah dalam upaya peningkatan kualitas pendidikan. Salah satu kebijakan pemerintah adalah penyaluran DAK Nonfisik BOP PAUD untuk mendukung peningkatan kualitas pendidikan anak usia dini. Indikator kualitas pendidikan anak usia dini dapat diketahui melalui proses akreditasi satuan pendidikan PAUD yang dilaksanakan oleh BAN PAUD dan PNF. Penelitian yang banyak dilakukan di negara lain adalah mengetahui faktor yang berpengaruh terhadap keluaran kualitas anak yang pernah mendapatkan pendidikan anak usia dini namun belum mempertimbangkan kualitas dari layanan pendidikan yang mereka akses. Dalam penelitian ini akan ditunjukkan pengaruh kebijakan DAK Non Fisik BOP PAUD terhadap akreditasi PAUD untuk mendekati variabel kualitas layanan pendidikan anak usia dini pada 481 kabupaten/kota selama tahun 2018-2019. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyaluran DAK Nonfisik BOP PAUD memiliki pengaruh yang signifikan dalam meningkatkan persentase PAUD terakreditasi terutama akreditasi A dan B, serta berpengaruh signifikan dalam menurunkan persentase PAUD yang Tidak Terakreditasi.

The quality of education is the main concern of the Indonesian government. Quality early childhood education for all communities is one of the government's agendas in an effort to improve the quality of education. One of the government policies is the distribution of Non-Physical DAK BOP PAUD to support the improvement of the quality of early childhood education. Early childhood education quality indicators can be identified through the accreditation process for PAUD implemented by BAN PAUD and PNF. Research that is mostly done in other countries is to find out the factors that influence the quality outcome of children who have received early childhood education but have not considered the quality of the education services they access. This research will show the influence of the BOP PAUD Non-Physical DAK policy on PAUD accreditation to approach the variabel quality of early childhood education services in 481 districts / cities during 2018-2019. The results showed that the distribution of Non-Physical DAK BOP PAUD had a significant effect in increasing the percentage of accredited PAUD, especially accredited A and B, and had a significant effect in reducing the percentage of PAUD that were not accredited."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Susi Fitriah
"ABSTRAK
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menyelenggarakan Program Pendidikan dan Pengembangan Anak Usia Dini sejak tahun 2007 hingga tahun 2013 dengan dukungan dana pinjaman dari Bank Dunia dan dana hibah dari Pemerintah Belanda. Tujuan utama program ini untuk menciptakan akses (opportunity) bagi anak usia dini di pedesaan untuk memperoleh pendidikan. Penelitian dilakukan di lembaga PAUD yang berada di Kecamatan Majalengka Kabupaten Majalengka. Studi ini bertujuan untuk menganalisa bagaimana prospek keberlanjutan lembaga pendidikan anak usia dini yang telah dibangun setelah dana dari Bank Dunia berakhir. Analisa dilakukan dengan menyelidiki pendapat pengelola lembaga PAUD, tokoh masyarakat, orang tua anak didik dan Pemerintah Kabupaten Majalengka sebagai pihak-pihak yang berkaitan dengan lembaga PAUD, mengenai prospek keberlanjutan lembaga PAUD, serta dengan menghitung biaya operasional lembaga per bulan yang dibandingkan dengan kesediaan orang tua untuk memberikan sumbangan. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif melalui penyebaran kuesioner, wawancara, observasi langsung dan studi literatur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lembaga PAUD tidak berlanjut jika tidak ada partisipasi aktif dari masyarakat, pengelola lembaga PAUD serta Pemerintah Kabupaten Majalengka.

ABSTRACT
Ministry of Education and Culture has an Early Child Education and Development Program since 2007 until 2013 which funded by loan from The World Bank and grant from Netherland Government. The main purpose of this program is to create opportunity for early child in rural area to get an education. Research conducted in Early Child Education Institutions in Kecamatan Majalengka Kabupaten Majalengka. Purpose of this study is to analyze sustainability prospect of Early Child Education Institutions after The World Bank’s fund ended. Analysis conducted by explore opinion of institution agencies, society, parents, Government of Kabupaten Majalengka and related parties of the institutions about sustainability prospect of institution, and calculate operational cost per month compared with willingness of parents to pay. Research using an descriptive qualitative approach through spread of questioner, indepth interview, direct observation and literature study. Result of research shows that institutions would not sustain if there is no active participation from society, institution agencies and Government of Kabupaten Majalengka."
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
T32975
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
JPK 17(1-2)2011
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Adinda Bunga Ayu Putri
"Skripsi ini membahas tentang Analisis Faktor-Faktor yang Memengaruhi Implementasi Program Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) oleh Pemerintah Kota Depok. Penelitian ini menggunakan teori George Edward III mengenai faktor-faktor yang memengaruhi implementasi kebijakan publik. Hasil dari penelitian ini adalah implementasi program PAUD di Kota Depok telah cukup baik, meskipun terdapat hambatan-hambatan dalam pelaksanaannya. Hambatan-hambatan dalam pelaksanaan ditemukan pada faktor komunikasi dan sumber daya. Pemerintah Kota Depok harus dapat memberikan komunikasi dan penjelasan mengenai alasan mengapa Dinas Pendidikan Kota Depok belum melaksanakan sepenuhnya pembinaan PAUD formal dan nonformal satu atap kepada pendidik dan tenaga kependidikan PAUD di Kota Depok. Pemerintah Kota Depok juga harus memperhatikan sumber daya yang tersedia untuk pelaksanaan program PAUD secara kualitas dan kuantitas.

The focus of this paper is Analysis on factors influencing the government of Depok City early childhood education program implementation. The study based on George Edward III’s theory related to factors influencing public policy implementation. The result of this study indicates that the government’s programs are well implemented although there are some obstacles related in communication and resources in the process. The government of Depok City should explain why District Education Office not entirely conducting the formal and informal Early Childhood Education guidance for teachers and educators in Depok City under one roof. The government of Depok City should also consider the number and quality of human resources available needed to the program implementation. "
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
S45642
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Penelitian ini dilakukan untuk mengimplementasikan pendekatan bahasa holistik (whole language approach) sebagai pengembangan model pembelajaran berbahasa awal anak usia 5-6 tahun di PAUD Non Formal. Sebagaimana lazim diketahui, masyarakat awam umum menyempitkan aspek pembelajaran berbahasa hanya pada salah satu bagian kecil perkembangan bahasa meliputi membaca dan menulis. Di sisi lain, pendekatan whole languange belum banyak diketahui apalagi diterapkan di dalam pembelajaran berbahasa awal anak usia dini di PAUD Non-Formal, padahal apabila diimplementasikan secara benar dan konsisten pendekatan ini mampu menumbuhkan minat literasi (keaksaran) anak secara alamiah dan menyenangkan. Whole languange telah diterapkan dalam pembelajaran berbahasa anak usia dini di negara-negara maju yang memiliki minat literasi tinggi. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan (action research) dengan memberikan tindakan pada setiap siklus mulai dari perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Penelitian ini dilaksanakan di PAUD Non Formal Mawar Tangerang Selatan pada bulan Januari sampai Juli 2014. Subjek penelitian ini terdiri dari 10 orang anak usia 5-6 tahun yang dipilih berdasar hasil observasi pra siklus. Hasil observasi diolah melalui tekhnik analisis data dengan statistik deskriptif, yaitu mencari persentase dan nilai rata-rata peningkatan kemampuan berbahasa awal yang diperoleh melalui observasi, interview, dan diskusi, serta kajian dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi pendekatan whole language yang meliputi immertion, demonstration, expectation, responsibility, employment, approximation, and feedback dapat meningkatkan kemampuan membaca awal anak usia dini. Berdasarkan observasi pada pra siklus pada awalnya persentase kemampuan membaca permulaan anak masih sebesar 30,25%. pada siklus I setelah dilakukan tindakan sebanyak 7 kali pertemuan diperoleh peningkatan persentase menjadi sebesar 85,50%. Berdasarkan data tersebut menunjukkan peningkatan persentase kemampuan membaca dari hasil observasi pra siklus sebesar 55,25%. Implikasi dari penelitian ini diharapkan pendekatan whole languange dapat dijadikan sebagai pengembangan model pembelajaran berbahasa awal anak usia dini 5-6 tahun di PAUD Non Formal, karena sifatnya yang alamiah dan menyenangkan serta seusia dengan tahapan perkembangan anak."
JPUT 15:2 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Gonzalez-Mena, Janet
New York: McGraw-Hill, 2011
372.71 GON f
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>