Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2157 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Patwain, David
New York: Routledge, 2002
364.3 PUT p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Comer, Ronald J.
New York: W.H. Freeman, 1998
616.89 Com a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Davison, Gerald C.
New York John Wiley & Sons 2000,
616.89 Dav a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sprinthall, Norman A.
New Yorrk McGraw-Hill 1990,
370.15 Spr e
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Provincetown : The Journal Press
050 JSP 29 (1949)
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
Malden: Wiley-Blackwell, 2009
364.6 SOC
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ainsworth, Peter B.
London: Pearson Educatios, 2000
364.3 AIN p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
"ABSTRAK
In a Journal of Personality and Social Psychology article, Sedikides, Gaertner and Vevea (2005) presented two meta-analyses that include eight papers to investigate the question of whether people from Eastern cultures self-enchance more for traits that they view to be important compared to those that they view as unimportant. The results supported their hypotesis: Self-enchancement appears to be pancultural. However, this conclusion is severely compromised by six relevant papaers that are not included in their meta-analyses. Importantly, all of these six studies contradicted their hyphotesis. When complete meta-analyses are conducted which include all of the relevant papers, a very different pattern of results emerges. Eastern and Western cultures do not differ from each other in the pattern of their self-enchancement of independent and interdependent traits. Furthermore, whereas Westerners self-enchanced significantly more for traits that they viewed to be especially important, East Asians did not. Contrary to the Sedikides et al. (2005) suggestion, the existing evidence suggests substantial cross-cultural variation in self-enchancement, with Westeners being far more self-enchancing than Easterners. Reasons for the conflicting pattern of findings across methods and meta-analyses are discussed. "
Australia: Blackwell Publishing Limited - The Japan Group dynamics Association, 2007,
150 AJSP
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Katharina A. Pandegirot
"Seorang dikatakan cerdas, jika selain memiliki kemampuan berpikir yang baik dia juga menampilkannya secara konsisten dalam perilakunya sehari-hari ketika menjalani kehidupan Masalahnya, tidak semua orang yang memiliki kemampuan berpikir, memiliki pula karakter intelektual yang gemar berolah pikir. Dengan ketiadaan karakter ini, maka mustahil seseorang dapat tumbuh menjadi IW-time learner, suatu kualitas yang diperlukan individu untuk meneruskan perkembangannya secara mandiri selepas dari masa sekolah kelak, dan untuk menjalani hidupnya secara cerdas. Diketahui bahwa perkembangan manusia tidak terlepas dari konteks lingkungan tempat individu itu tinggal Dalam konteks lingkungan ini, terdapat pengaruh budaya, belief system dan serangkaian nilai-nilai di dalamnya. Maka universitas, sebagai tempat mahasiswa berkuliah, juga merupakan lingkungan sosial dan budaya, yang memiliki potensi besar sebagai tempat dilakukannya interalisasi budaya berpikir, karena di dalam universitas terdapat berbagai bidang ilmu yang memiliki metode-metode ilmu yang berbeda yang diduga dapat memberikan pengaruh berbeda pula. Institusi Pendidikan sebagai salah satu agen enkulturasi dianggap sebagai pihak yang bertanggung-jawab untuk mengembangkan karakter intelektual ini kepada para siswanya selain memberikan berbagai informasi dan ilmu pengetahuan. Penelitian ini melakukan eksplorasi atas penyebaran disposisi-disposisi Intelektual Character pada tiga metode ilmu yang berbeda yang terdapat dalam universitas, yang diwakili oleh enam (6) fakultas dan jurusan yang berbeda, pada kelompok subyek semester 2 dan semester 6. Dari eksplorasi ini diperoleh gambaran bahwa subjek semester 2 memiliki skor Intelektual Character yang lebih baik dibandingkan subjek semester 6. Dalam suasana belajar yang tidak memberikan orang bagi siswa untuk mengkonstruksikan pengetahuannya atas materi kuliah yang diberikan melalui berbagai media yang diperlukan seperti diskusi, brainstroming, praktek laboratorium, praktek lapangan; sena tidak memberikan kesempatan untuk melakukan eksplorasi gagasan-gagasan sebagai pendalaman yang relevan atas suatu topik, universitas akan sulit menghasilkan individu berkarakter intelektual."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2004
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>