Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3244 dokumen yang sesuai dengan query
cover
London: Westview Press, 1988
305.409 67 PAT
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Boulder Westview press 1988,
305.409 67 PAT
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Myrdal, Alva Reimer, 1902-
London;London;London: Routledge & Keggan Paul , 1956
305.4 MYR w
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
London: Routledge , 2000
305.42 WOM
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
London: Routledge , 2000
305.42 WOM
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Bernadetta Pravita Wahyuningtyas
"Tesis ini menelaah tentang para wanita karier yang menggunakan kebiasaannya dalam merawat tubuh melalui rutinitas berSPA, yang bertujuan untuk mengatasi dominasi patriarki. Tesis ini menggunakan beberapa konsep, Pertama, muted group theory, yang menyatakan bahwa wanita adalah pihak yang terbungkam; sehingga untuk keluar dari kondisi tersebut, wanita harus melakukan transformasi diri. Transformasi tersebut selaras dengan konsep kedua, yaitu feminis eksistensialis. Dalam feminis eksistensialis, transformasi diartikan sebagai perubahan sosok wanita dari liyan menjadi diri, dari obyek menjadi subyek.
Dalam feminis eksistensialis, transformasi dapat diraih selain dengan cara bekerja di luar wilayah domestik, tapi juga ditunjang oleh penampilan yang baik melalui perawatan tubuh yang paripurna di SPA (Sanus Per Aquam), perawatan tubuh secara menyeluruh. Kebiasaan para wanita dalam merawat tubuh didapat melalui sosialisasi nilai-nilai yang diintervensikan pada diri seseorang sejak mereka kanak-kanak. Sosialisasi ini berhubungan dengan konsep ketiga yang dipakai, yaitu habitus. Intervensi atas kovensi-konvesi yang ada di lingkungan sosial seseorang, akan menjadi habitusnya.
Dalam penelitian ini, meski sosialisasi tentang posisi pria masih dianggap berada di atas wanita, namun wanita secara sadar menggunakan perawatan tubuh di SPA untuk mematahkan dominasi patriarki tersebut secara perlahan dan tidak disadari, bahkan oleh diri wanita sendiri, melalui penampilan mereka yang paripurna terejawantahkan. Sebab dengan penampilan yang paripurna, wanita dapat menyatakan eksistensinya pada setiap hal dimana mereka berada dan berkarya. SPA kemudian menjadi arena resistensi bagi wanita terhadap dominasi patriarki yang telah menekan wanita selama mereka hidup.

This thesis reviews how carrier women overcome patriarch domination by their habit of how they treat their body in a SPA Routine activity. The thesis based in a few concepts. First, the mutedgroup theory, that concerning of how females are in the position of mute; so as to get out from the condition above, a female must transform herself. The transformation must cope with the second concept about to apply, a concept of feminist existentialist, where transformations took her from common to “individual me”.
In feminist existentialisty the achievement of transformation itself is not by applying inside a domestic space alone, but appearance as well thru a physical treatment, as a plenary transformation. A transformations manifest by SPA (Sanus Per Aquam) holistical treatment. The physical treatment itself is conceming a social value, integrated early in the young of age. These are coping with the third concept, Habitnes. Compartment interventions thru stable society or social settlement sometime determine individual’s habitues.
Jn this research, gender superiority dominated by men is still concluded, and somehow physical treatments are taking superiority issues aside. In the end, patriarch dominations are resistible and solemnly fades, in the way they iive side by side with males in the world of men and excel them. Since SPA is a way to re-exist females, SPA became female’s arena to re-exist their existence in the world of patriarch domination which pressing them for as long as they shall live.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2008
T25751
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Meitri Nayla Alya Yuswanto
"Penelitian ini membahas upaya pengekspresian diri oleh perempuan dalam industri Kpop untuk melawan budaya patriarki dalam media. Budaya patriarki dalam konfusianisme masyarakat Korea Selatan telah mengakar sejak tahun 600-an. Salah satu nilai dalam budaya patriarki adalah posisi yang tidak sejajar antara laki-laki dan perempuan. Akibat ajaran tersebut, perempuan memiliki kedudukan di bawah laki-laki, sehingga banyak kerugian dialami perempuan, salah satunya stereotip yang melekat pada perempuan diantaranya penampilan feminin perempuan yang ditujukan untuk memuaskan pandangan laki-laki. Terutama dalam media yang masih didominasi laki-laki, kerap kali penampilan perempuan mengalami objektifikasi. Selain itu, terdapat juga stereotip keterbatasan berekspresi bagi perempuan. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis eksistensi perempuan di industri K-pop dalam melawan stereotip patriarki. Metode yang diaplikasikan adalah metode penelitian kualitatif dan analisis visual. Analisis visual dilakukan pada beberapa musik video penyanyi K-pop perempuan terpilih, yakni (G)I-DLE – Tomboy, IU – Palette, dan Seulgi, Chungha, SinB, Soyeon - Wow Thing. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori Female Gaze, yaitu cara pandang dalam industri film dari kacamata perempuan. Teori ini berfokus pada aktualisasi perempuan sebagai subjek utama dalam sebuah karya sebagai bentuk perlawanan terhadap stereotip feminin. Melalui penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa perempuan di industri K-Pop saat ini berusaha menghadirkan media dari sudut pandang perempuan dan menjadikan perempuan sebagai subjek utama yang berdaya. Selain itu, dalam musik video digambarkan idol perempuan lebih berani menunjukkan ekspresi diri sesuai dengan jati dirinya dan berpenampilan berani yang berbeda dengan stereotip feminin.

This research discusses the efforts of self-expression by women in the K-pop industry to fight patriarchal culture in the media. The patriarchal culture in South Korean society's Confucianism has been rooted since the 600s. One of the values in patriarchal culture is the unequal position between men and women. As a result of these, women have a position below men, so that women experience many disadvantages, one of which is the stereotype attached to women. One of these stereotypes is the appearance of women to satisfy men's views, namely with women who look feminine. Especially in media that is still dominated by men, women's appearances often experience objectification. In addition, there are also stereotyped limits of expression for women. The purpose of this study is to analyze the existence of women in the K-pop industry against patriarchal stereotypes. The method applied is a qualitative research method and visual analysis. Visual analysis was carried out on several selected female K-pop singer music videos, namely (G)I-DLE – Tomboy, IU – Palette, and Seulgi, Chungha, SinB, Soyeon - Wow Thing. The theory used in this study is the Female Gaze theory, which is a perspective in the film industry from a woman's point of view. This theory focuses on the actualization of women as the main subject in a work as a form of resistance against feminine stereotypes. Through this research, it can be interpreted that women in the K-Pop industry are currently trying to present the media from a women's point of view and make women the main empowered subject. In addition, in the music video, female idols are depicted as being more courageous in showing self-expression in accordance with their identity and having bold looks that are different from feminine stereotypes."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Bintang Aulia
"Tesis ini membahas bagaimana kebijakan Womenomics bagi industri konstruksi berdampak pada pekerja perempuan di industri tersebut. Womenomics adalah kebijakan dari Perdana Menteri Abe yang bertujuan untuk mendukung partisipasi aktif perempuan di dunia kerja, yang lalu diturunkan ke industri konstruksi yang mengalami kekurangan tenaga kerja dan penuaan tenaga kerja. Dengan menganalisis kebijakan menggunakan teori struktur patriarki dari Sylvia Walby dan tokenisme dari Rosabeth Kanter, tesis ini menjelaskan bagaimana kebijakan Womenomics yang diturunkan di industri konstruksi tidak mendukung partisipasi aktif perempuan, melainkan digunakan untuk menutupi kekurangan tenaga kerja dengan menarik lebih banyak pekerja perempuan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan menggunakan data dokumen pemerintah dari situs kementrian Jepang, artikel berita, jurnal internasional, video, serta data statistik pendukung.
Kebijakan Womenomics di industri konstruksi belum berhasil mengatasi masalah yang menghambat pekerja perempuan di industri konstruksi. Alih-alih mendorong dan menciptakan perubahan sistem kerja di industri konstruksi agar lebih mendukung kerja perempuan, kebijakan ini lebih banyak mempromosikan imej konstruksi yang ramah perempuan untuk menarik lebih banyak tenaga kerja. Sementara permasalahan yang dihadapi pekerja perempuan di industri konstruksi tidak banyak ditangani. Kebijakan yang diambil pemerintah didasari oleh kepentingan kapitalis untuk memperoleh keuntungan tanpa mengeluarkan banyak biaya, dan kepentingan patriarkis yang mendukung kapitalis dengan menggunakan perempuan sebagai cadangan tenaga kerja.

This thesis examined how Womenomics policy for construction industry affected the women working in that industry. Womenomics is a policy from Prime Minister Abe that aims to support women’s active participation in the workplace. The policy is further specialized for construction industry who suffered from lack of labor and aging labor. By analyzing the policy using structures of patriarchy by Sylvia Walby, and tokenism by Rosabeth Kanther, this thesis explained how Womenomics in construction industry did not support women’s active participation, and instead used as a tool to fill in the lack of labor by attracting more women worker. This thesis used qualitative method using data such as government’s documents, news articles, academic journals, videos, and statistical data.
Womenomics policy in construction industry has yet to address the problems that hinders women workers in construction industry. Instead of pushing and creating a change in construction industry’s working system to support women’s work, the policy dealt more with promotion effort to uplift the industry’s image among women and girls and attract them to work in construction. Whereas the problem faced by women who is already working in the industry is often neglected. The government constructed the policy based on capitalist interest to get as much profit with as little cost as possible, and patriarchal interest that supported capitalist interest by using women as labor reserve.
"
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Melinda Agnes Praditya
"ABSTRAK
Penelitian ini membahas novel seorang pengarang asal Afghanistan, yaitu Khaled
Hosseini yang berjudul A Thousand Splendid Suns (2010). Novel A Thousand Splendidi Suns
menampilkan tema kekerasan dalam rumah tangga yang menjadi isu dalam novel. Untuk itu
penelitian ini akan berfokus mengungkap bentuk dominasi yang dilakukan Rasheed kepada dua
istrinya dan perlawanan terhadap dominasi tersebut. Dalam penelitian ini ditemukan bahwa latar
belakang budaya patriarkis membentuk pola pikir tokoh perempuan sehingga menginternalisasi
secara ideologis yang menyebabkan mereka mengalami kekerasan simbolik maupun kekerasan
fisik dalam rumah tangganya. Dengan demikian, relasi yang terbentuk adalah relasi
ketidaksetaraan antara laki-laki dan perempuan serta menampilkan laki-laki sebagai pihak yang
dominan.

ABSTRACT
Domination Patriarchy on Women On Female Lead Character in the Novel A Thousand Splendid Suns ABSTRACTThis research discusses a novel by Khaled Hosseini a male author from Afghanistan titled A Thousand Splendid Suns 2010 The novel expresses domestic violence in household which is increasingly prevalent and becomes an issue in Afghan society Therefore this study focuses on revealed to domination by Rasheed to two of his wife and of resistance to the domination This research found that the cultural background of patriarchy forms mindset of women and ideologically internalized so the female characters in this novel experiences symbolic and physical violence in the household Thus the relation that is formed is inequality between men and women and show men as the dominant party Key words domination patriarchy symbolic violence resistance"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2014
T42788
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>