Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3446 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Chazan, Pauline, 1948-
London: Routledge, 1998
171 CHA m (1)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Raden Madenda Ruhan Ismullah Irawan
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara evaluasi diri dan keputusan moral (keputusan altruistis vs. keputusan egoistis).Evaluasi diri adalah penilaian individu terhadap diri serta kemampuan yang dirinya miliki serta bagaimana individu melihat dirinya secara keseluruhan (Packer, 1985). Keputusan moral adalah pengambilan keputusan ketika terdapat situasi konflik moral yang menuntut individu untuk memilih salah satu dari alternatif pilihan penyelesaian konflik (Thornberg, 2007). Penelitian dilakukan pada 155 partisipan (90 perempuan, 65 laki-laki; M=23,76 tahun, SD=3,79 tahun). Evaluasi diri diukur menggunakan Core Self Evaluation Scale (Judge dkk., 2003). Sementara keputusan moral diukur menggunakan Everyday Moral Conflict Situation Scale (Singer, 2019). Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat hubungan negatif yang signifikan antara evaluasi diri dengan keputusan moral (r=-0,149, p<0,05).

This study aims to examine the relationship between self evaluation and moral decision (altruistic vs. egoistic) in Indonesia. Self Evaluation is how an individual evaluate themself and his own abilities and how they see themself as a whole (Packer, 1985). Moral decision is a form of decision made by someone when they faced a moral conflict situation and forced to choose one out of other alternatives in order to solve the conflict (Thornberg, 2007). This study was conducted on 155 adult participants (90 females, 65 males; M=23,76 years old SD=3,79 years old). Self evaluation is measured with Core Self Evaluation Scale (Judge dkk., 2003) while moral decision is measured with Everyday Moral Conflict Situation Scale (Singer, 2019). The result of this research shown that there is a significant negative correlation between self evaluation and moral decision (r=-0,149, p<0,05.)."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vinia Sanzia Amara Marsudiyanto
"Di era kesadaran konsumen yang tinggi, memahami dampak pernyataan moral terhadap niat membeli sangatlah penting di pasar seperti Indonesia. Penelitian ini menyelidiki pengaruh pernyataan pemberontak moral terhadap niat membeli konsumen di Indonesia dan menguji peran moderat dari efikasi diri dalam proses ini. Efikasi diri, yang didefinisikan sebagai keyakinan pada kemampuan seseorang untuk melaksanakan perilaku yang diperlukan untuk menghasilkan hasil tertentu, dianggap sebagai moderator potensial dalam hubungan antara pernyataan moral dan niat membeli. Penelitian ini berhipotesis bahwa pernyataan moral berpengaruh positif terhadap niat membeli dan efikasi diri yang tinggi memperkuat pengaruh tersebut. Data yang dikumpulkan melalui kuesioner online yang melibatkan 223 peserta memberikan wawasan tentang kecenderungan perilaku konsumen Indonesia ketika dihadapkan pada pernyataan moral versus non-moral tentang iklan pengujian hewan. Temuan menunjukkan bahwa pernyataan yang bermuatan moral oleh pemberontak moral meningkatkan niat membeli lebih signifikan dibandingkan pernyataan yang tidak bermuatan moral. Bertentangan dengan ekspektasi, efikasi diri tidak secara signifikan memoderasi dampak pernyataan moral terhadap niat membeli, meskipun hal tersebut berkorelasi positif dengan niat membeli. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun konsumen Indonesia dipengaruhi oleh pertimbangan etis, namun tingkat efikasi diri mereka tidak mengubah pengaruh pernyataan moral terhadap keputusan pembelian mereka secara signifikan.
In an era of increasingly high consumer awareness, the intersection between moral statements and purchase intentions is important to understand market dynamics, one of which is in developing country markets such as Indonesia. This study investigates the influence of moral rebel statements on consumers' purchase intentions in Indonesia and tests the moderating role of selfefficacy in this process. Self-efficacy, defined as belief in one's ability to execute the behaviors necessary to produce a particular outcome, is considered a potential moderator in the relationship between moral statements and purchase intentions. This research hypothesizes that moral statements have a positive effect on purchase intentions and high self-efficacy strengthens this effect. Data collected through an online questionnaire involving 223 participants provides insight into the behavioral tendencies of Indonesian consumers when faced with moral versus non-moral statements about an animal testing advertisement. The findings show that morally charged statements by moral rebels increase purchase intentions more significantly than statements that are not morally charged. Contrary to expectations, self-efficacy did not significantly moderate the impact of moral statements on purchase intentions, although it was positively correlated with purchase intentions. This shows that although Indonesian consumers are influenced by ethical considerations, their level of self-efficacy does not significantly change the influence of moral statements on their purchasing decisions. The outcome of this research implies, by integrating moral principles into marketing strategies, businesses can increase their appeal to ethically conscious consumers, thereby potentially increasing market share and consumer loyalty in a competitive marketplace."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
"Based on an ethnographic study of a lay Buddhist organization in contemporary Malaysia called the Kuan-yin Contemplative Order (KYCO), this paper looks into the inclusive spiritualism KYCO engenders by situating the organization and the religious universalism from which it emerges in the cultural and historical context of “redemptive societies”—a religious tradition that was established during the late imperial era of China and exploded during the early twentieth century into the cities and spread to Southeast Asia. While the ongoing racial politics and simmering religious tensions in Malaysia limit what followers of KYCO can realistically hope to achieve in terms of realizing a more peaceful and equitable existence, these perennial issues and challenges do not stop them from pursuing the ideals of the Bodhisattva—one who out of compassion delays her/his own salvation until all others have been saved from suffering."
SEA 4:3 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Farah Salma Azizah
"Dark comedy atau komedi gelap dalam serial animasi sering digunakan untuk menjelaskan atau menyampaikan pernyataan tentang masalah serius sehingga kebanyakan orang dewasa dapat lebih mudah terhubung daripada anak-anak karena orang dewasa adalah audiens target untuk jenis genre ini di dunia produksi animasi. Seringkali genre komedi gelap dalam suatu seri mencakup masalah serius, seperti kematian, kelaparan, dan bahkan dogmatisme keagamaan dalam masyarakat. Dalam Moral Orel (2005-2008), sindiran tentang masalah keagamaan dibangun berdasarkan bagaimana karakter menunjukkan perilaku menyimpang yang bertentangan sebagai seorang pria penganut agama Kristen yang berjuang untuk menjaga nilai-nilai altruistik Kristen sembari menahan nafsu pribadinya. Dengan menerapkan analisis tekstual dan pendekatan psikoanalisis Freud, makalah ini menyimpulkan bahwa karakter Clay Puppington dalam Moral Orel (2005-2008) digunakan untuk menunjukkan dengan cara satir bagaimana seorang individu berjuang untuk menjaga nilai-nilai altruistik Kristen sambil menahan nafsu pribadinya.

Dark comedy in animation series has been frequently utilised to explain or make a statement about serious subjects so that most adults could relate to them more quickly than children because adults are the target audience for this type of genre in the animation production world.  Many times, the genre of dark comedy in one series covers serious subjects, such as death, famine, and even religious dogmatism in society. In Moral Orel (2005-2008), a satire on a religious issue is built upon how a character demonstrates a contradicting deviant behavior as a Christian man who struggles to maintain Christian altruistic values while at the same time represses his self-indulgent gratification. Applying textual analysis and Freud’s psychoanalytical approach, this paper concludes that the character Clay Puppington in Moral Orel (2005-2008) is used to show in a satirical way how one struggles to maintain Christian altruistic values while repressing self-indulgence gratification."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Diva Anim
"Perkembangan teknologi dan internet yang pesat sering dimanfaatkan untuk melakukan kecurangan akademik. Mahasiswa dengan tingkat efikasi diri yang tinggi maupun rendah dapat melakukan kecurangan akademik karena adanya peran moral disengagement. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti hubungan antara efikasi diri akademik dan kecurangan akademik dengan internet serta peran moral disengagement sebagai mediator pada mahasiswa di Indonesia. Alat ukur yang digunakan adalah Internet-Triggered Academic Dishonesty Scale (ITADS), The Academic Self-Efficacy Scale (TASES), dan Moral Disengagement Scale. Sebanyak 139 data partisipan dianalisis menggunakan Pearson Correlation dan PROCESS Model 4 versi 4.2 oleh Hayes. Hasil penelitian menemukan hubungan negatif yang signifikan namun lemah antara efikasi diri akademik dan kecurangan akademik dengan internet (r (139) = -0.287, p <.001, two tailed), namun tidak menemukan peran moral disengagement sebagai mediator (indirect effect = -.069, SE = .066, Boot 95% CI [-.226, .041]). Artinya, semakin tinggi efikasi diri akademik mahasiswa, maka semakin rendah kecenderungannya dalam melakukan kecurangan akademik menggunakan internet. Dengan demikian, penting bagi institusi akademik untuk melakukan upaya agar bisa mengurangi kecenderungan mahasiswa dalam melakukan kecurangan akademik dengan internet, seperti sosialisasi dan regulasi penggunaan internet, menambah aktivitas yang dapat meningkatkan efikasi diri akademik mahasiswa, dan lainnya.

The rapid advancement of technology and internet is often exploited for academic dishonesty. Academic dishonesty was done by students regardless of their academic self-efficacy level so moral disengagement might play a significant role. This study aims to investigate the relationship between academic self-efficacy and academic dishonesty using technology, and the role of moral disengagement as a mediator among university students in Indonesia. The instruments used in this study are Internet-Triggered Academic Dishonesty Scale (ITADS), The Academic Self-Efficacy Scale (TASES), and Moral Disengagement Scale. Total number of participants were 139 and analyzed using Pearson Correlation and Hayes’s PROCESS Model 4 version 4.2. Results found a weak but significant negative correlation between academic self-efficacy and academic dishonesty using internet (r (139) = -0.287, p <.001, two tailed), but did not find the role of moral disengagement as a mediator (indirect effect = -.069, SE = .066, Boot 95% CI [-.226, .041 This means that the higher student's academic self-efficacy is, the lower their tendency to engage in academic dishonesty using internet. Therefore, it is crucial for academic institutions to reduce the tendency of students committing academic dishonesty, such as through the dissemination and regulation of technology usage, increasing activities that can enhance students' academic self-efficacy, and other similar initiatives."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Goldman, Alan H.
London: Routledge, 1990
170 GOL m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
[Place of publication not identified]: [Publisher not identified], [Date of publication not identified]
370.114 HAN d
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Kurtines, William M.
Jakarta: UI-Press, 1992
170 KUR m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Zimmerman, Michael J.
Cambridge, UK: Cambridge University Press, 1996
170 ZIM c
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>