Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 132294 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sunit Agus Tri Cahyono
Yogyakarta: Departemen Sosial RI, 2003
361 SUN p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sunit Agus Tri Cahyono
Yogyakarta: Departemen Sosial, 2004
361.37 SUN u
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
Isbandi Rukminto Adi
Depok: Rajawali Pers, 2019
361 ISB k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Isbandi Rukminto Adi
Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2013
361 ISB k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Didim Abdul Adzim
"Tesis ini membahas hubungan antara peran pekerja sosial dengan minat klien dalam mengikuti program pelayanan dan rehabilitasi sosial di Panti Sosial Karya Wanita Mulya Jaya, Pasar Rebo, Jakarta Timur. Penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain deskriptif. Teknik analisis data penelitian menggunakan analisis univariat dan bivariat. Analisis univariat adalah analisis terhadap satu variabel yang dibuat dalam jenis distribusi frekuensi/tabel. Sedangkan analisis bivariat menggunakan analisis korelasi Kendal Tau (τ). Dari hasil penelitian diperoleh tidak ada hubungan positif dan signifikan antara peran pekerja sosial dengan minat klien dalam mengikuti program pelayanan dan rehabilitasi sosial dari penilaian masing-masing ke-59 responden dengan tingkat kekeliruan 1%.

This thesis explores the relationship between the role of the social worker with client interest in participating in social services and rehabilitation programs at Panti Sosial Karya Wanita Mulya Jaya, Pasar Rebo, East Jakarta. This study is a quantitative descriptive design. Mechanical analysis of research data using univariate and bivariate analysis. Univariate analysis is an analysis of the variables that are made in the frequency distribution types/tables. While the bivariate analysis using correlation analysis Kendal Tau (τ). The results were obtained no positive and significant relationship between the role of a social worker with an interest in participating in client service programs and social rehabilitation of the assessment of each 59th respondent with 1% error rate."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
T38636
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aribowo
"ABSTRAK
Lembaga pelayanan sosial yang memberikan pelayanan seringkali memperoleh pertanyaan dari berbagai kalangan yang berkisar tentang tujuan atau misi utamanya dalam memandang kelayan, yaitu apakah lembaga pelayanan sosial itu telah melaksanakan misi pemberdayaan kelayan dalam pelayanannya.
Penelitian ini berupaya untuk mengkaji pemberdayaan yang telah dilakukan di lembaga pelayanan tersebut, khususnya pada lembaga sosial SOS Kinderdorf Lembang Bandung. Permasalahan pokok dalam penelitian ini adalah. 1) Bagaimana pemberdayaan kelayan yang dilakukan di lembaga pelayanan sosial, 2) Bagaimana hambatan serta kelemahan dari pelaksanaan pemberdayaan kelayan ini. Metode penelitian yang digunakan adalah metode Oral ' History° dengan menggunakan teknik analisis data kualitatif.
Komponen utama dalam pemberdayaan yang digunakan sebagai pisau analisis dalam penelitian inl adalah : a) Hubungan atau relasi yang saling berbagi daya. b) Assessment yang didasarkan pada kemampuan kelayan,
c) Kebersamaan untuk saling tolong menolong. d) Proses pendidikan untuk berpikir kritis.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa lembaga sosial ini telah menerapkan proses pemberdayaan pada kelayannya yang dillhat dari empat komponen pemberdayaan. Lembaga ini mengembangkan pola asuh keluarga sehingga tercipta suatu relasi kekeluargaan secara akrab. Relasl sosial yang tercipta antara ibu asuh dengan anak asuh ini sangat kondusif bagi pengembangan kebersamaan diantara mereka, sehingga kerja sama saling tolong menolong dapat berkembang dengan baik.
Dialog diantara keduanya dapat tercipta dengan balk, sehingga situasi tersebut dapat dijadikan media bagi tercapainya proses pendidikan yang membebaskan, anak asuh dilatih untuk berani mengemukakan pendapat dan harapannya secara bebas. Hal inilah yang sangat berguna bagi anak asuh untuk mengenal dan memahami situasi yang dihadapinya dengan lebih jelas.
Hambatan utama terletak pada proses assessment yang hanya dipahami oleh ibu asuh saja, tanpa kesempatan bagi orang lain untuk mengkajinya, dengan demikian proses supervisi tidak dapat dilakukan secara intensif. Hal ini disebabkan tidak adanya proses pencatatan dan pelaporan secara sistematis."
1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Anggoro Yudo Mahendro
"ABSTRAK
Penelitian ini membahas mengenai perkumpulan sosial dalam kaitannya
dengan negara. Dengan pendekatan keterlekatan (emededdness), kedua
elemen tersebut dilihat memiliki hubungan resiprokal dan tidak bisa dipisahkan.
Dalam konteks itu, perkumpulan sosial memiliki modal sosial dalam tiga bentuk;
ikatan (bonding), hubungan (bridging), dan pengkait (linking). Ketiga entitas
tersebut berkembang sesuai dengan latar belakang sejarah masyarakatnya,
sehingga di dalam setiap masyarakat akan ditemuan proporsi modal sosial yang
berbeda.
Dengan menggunakan penekatan kualitatif, pengambilan data didapatkan
melalui wawancara, observasi dan studi dokumen. Mengambil tempat di
Anambas, dikerenakan wilayah ini baru saja memiliki pemerintahan lokal baru
dengan beberapa karakteristik khas. Karakteristik khas tersebut antara lain; (1)
berada di perbatasan Indonesia, (2) wilayahnya kepulauan, (3) pemerintah lokal
memiliki APBD yang besar.
Ditengah upaya demokratisasi, pemerintah baik dalam tingkat nasional
maupun lokal berupaya untuk menciptakan masyarakat yang aktif, yang
termanifestasi dalam berbagai perkumpulan sosial. Desa Rintis memperlihatkan
bagaimana peran aktif pemerintah lokal, mampu memicu bermunculannya
perkumpulan sosial di tingkat desa. Hal ini dipahami karena pemerintah lokal
memiliki kekuatan struktural lewat regulasi yang dimilikinya untuk mempengaruhi
masyarakat. Selain itu pemerintah lokal juga menyediakan modal ekonomi
sekaligus modal kultural yang disertakan didalam proses relasional antara
negara dengan perkumpulan sosial. Kondisi ini menyebabkan, adanya inisiatif
dari beberapa anggota masyarakat untuk membentuk serta terlibat dalam
aktifitas perkumpulan sosial.
Ditinjau dari konsep modal sosial, perkumpulan sosial di Desa Rintis
memiliki modal sosial yang tidak seimbang antara bonding, bridging, dan linking.
Perkumpulan sosial kuat pada sisi linking, namun lemah pada sisi bonding dan
bridging. Oleh karenanya, perkumpulan sosial di Desa Rintis eksitensinya hanya
menggantung ke atas (negara). Dikatakan menggantung karena adanya upaya
aktif dari para pemimpin perkumpulan sosial yang ada untuk mengakaitkan diri
dengan negara. Kondisi ini merupakan umpan balik dari pola top-down yang
dikembangkan sebelumnya oleh negara.

ABSTRACT
This study discusses the social community in relation to the state. By
using approach embededdness, these two elements have seen a reciprocal
relationship and cannot be separated. In that context, social association has
social capital in Three forms: bonding, bridging, and linking. The Third entities are
developed in accordance with the historical background of the people, so that in
every society will be found the different proportion social capital.
By using qualitative approach, data collection obtained through interviews,
observation and document study. Took place in Anambas, because this region
has just had a new local government with some distinctive characteristics. Typical
characteristics include: (1) located on the border of Indonesia, (2) Island territory,
(3) the local government has a huge budget.
In the democratization efforts, the government both in the national and
local level strive to create an active community, which is manifested in a variety
of social associations. Desa Rintis shows how the active role of local
government, capable of triggering the emergence of social associations at the
village level. This is understandable because the local government has the
structural strength through its regulations to influence society.
Besides, local governments also provide cultural capitalas well as
Economic capital that is included in the relasional process between the state and
social associations. This condition causes, the initiative of some members of the
Community to form associations and engage in social activities.
Judging from the concept of social capital, social associations in the Desa
Rintis have social capital that is not balanced between bonding, bridging, and
linking. Strong social associations on the linking side and weak the bonding and
bridging side. Therefore, the existence of social associations in the village Rintis
just hang up (to the state). Said to hang because of the active efforts from the
leaders of the social associations to involve themselves with the state. This
condition is the feedback from the top-down pattern that developed earlier by the
state."
2013
T35711
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>