Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 112052 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Baker, Elizabeth
Jakarta: Bhuana Ilmu Populer, 2004
155.904 2 BAK b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Roosalina Wulandari
"Pendidikan merupakan hal penting bagi pemerintah Indonesia ditandai dengan tingginya anggaran belanja yang digunakan pemerintah Indonesia untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Peningkatan kualitas pendidikan dapat meningkatkan stress akademik yang dialami siswa di Indonesia. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi tingkat stress akademik pada remaja siswa kelas 1 di SMA Negeri 1 Depok. Desain penelitian ini adalah kuantitatif dengan pendekatan deskriptif sederhana. Tehnik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah total sampling dengan jumlah responden sebesar 252 siswa. Hasil penelitian didapatkan data 51.6% siswa kelas 1 SMA Negeri Depok mengalami tingkat stress akademik tinggi sementara 48.4% mengalami tingkat stress akademik rendah. Penelitian ini memberikan rekomendasi kepada perawat untuk lebih memahami mengenai stress akademik pada remaja.

Education is important for Indonesia`s government which is proved by the high budget that used to improve the quality of education in Indonesia. Improving the quality of education will affect the level of academic stress for students. This research aimed to describe the level of academic stress first grade students in SMA Negeri 1 Depok. Research design that used in this research is quantitative with descriptive method. This research used total sampling method with the amount of sample were 252 respondents. The result showed 51.6% first grade students in SMA Negeri 1 Depok had high level of academic stress while 48.4% had low level of academic stress. This study provided recommendation for nurses to be able to understand about academic stress among adolescents."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
S55513
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nastasia
"Stres sudah menjadi masalah kesehatan secara global karena dampaknya terhadap kesehatan. Penelitian tentang stres yang dialami pengasuh di panti jompo di Indonesia belum pernah dilakukan. Tujuan penelitian ini adalah melihat gambaran stres pengasuh di beberapa panti jompo di Provinsi DKI Jakarta berdasarkan karakteristik pengasuh, status psikologis pengasuh, karakteristik lansia dan panti jompo serta faktor yang berhubungan dengan stres pada pengasuh. Desain penelitian yang digunakan adalah potong lintang (cross sectional) dari bulan Desember 2012 - Januari 2013. Penelitian menggunakan total sampling berjumlah 57 orang.
Penelitian menunjukkan prevalensi stres sebesar 77,2%. Kebanyakan pengasuh berumur ≥ 34 tahun (50,9%), berjenis kelamin laki-laki (59,6%), tinggal di wilayah Jakarta (68,4%), menempati rumah sendiri (36,8%), tamat SMA (64,9%), sudah menikah (75,4%), memiliki anak ≥ 2 (54,4%), berpendapatan tinggi (50,9%) dan berpengeluaran tinggi (50,9%), melakukan strategi koping adaptive (94,7%) dan merasa puas (78,9%). Pengasuh yang mengasuh ≥ 20 lansia secara langsung ada 56,1%, yang mengasuh selama ≥ 4 jam per hari sebanyak 52,6%. Kebanyakan pengasuh tidak memiliki jadwal kerja malam yang rutin (68,4%) dan tidak pernah mengikuti pelatihan khusus mengasuh lansia (50,9%). Pengasuh yang mengasuh ≥ 20 lansia secara langsung ada 56,1% dan rata-rata jumlah lansia demensia yang diasuh adalah 11 lansia, lansia demensia yang paling banyak diasuh adalah lansia demensia berumur > 70 tahun dan berjenis kelamin perempuan. Sementara faktor yang berhubungan dengan stres pada pengasuh adalah kepuasan bekerja (nilai p = 0,05).
Kesimpulannya, stres pengasuh di panti jompo cukup tinggi dan berhubungan dengan kepuasan bekerja.

Stress has become a global health problem because of its impact on health. Research on the stress experienced by caregivers in nursing homes has not been done. The purpose of this research is to describe stress of caregivers in nursing homes in Province of DKI Jakarta based on the characteristics of caregiver, psychological status of caregiver, characteristics of the elderly and nursing home and factors related to stress of caregiver. The research design used was cross sectional from December 2012 - January 2013. Research using total sampling amounted to 57 people.
Research shows the prevalence of stress amounted to 77,2%. Most caregiver ≥ 34 years (50.9%), male (59.6%), living in Jakarta (68,4%), living in their own home (23%), finished high school (64,9%), married (75.4%), having child ≥ 2 (54.4%), high-income and high expenses (50.9%), do adaptive coping strategy (94,7%) and feel satisfied (78,9%). Caregiver who directly caring ≥ 20 elderly was 56.1%, caring ≥ 4 hours per day was 52.6%. Most caregiver also does not have regular night work schedule (68,4%) and never follow a special training in caring for the elderly (50.9%). Caregiver who directly caring ≥ 20 elderly was 56.1% and the average number of elderly dementia that is taken care of is 11 elderly, elderly dementia who the most widely taken care of are elderly dementia with age > 70 years and women are the most. While factors related to stress of caregivers is the satisfaction of working (p = 0.05).
In conclusion, the stress of caregivers in nursing homes is quite high and is associated with the satisfaction of working.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S45380
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Monintja, Aleta K.P.
"Mempunyai anak yang tidak normal seperti tuna rungu dapat menjadi sumber stres dalam keluarga (Suran &, Rizzo, 1979). Oleh karena ibu adalah tokoh yang selalu atau diharapkan siap mengasuh anaknya setiap waktu, maka tidak terelakkan ia mengalami stres. Usaha yang dilakukan individu untuk mengatasi keadaan yang menekan, menantang atau mengancam, serta emosi-emosi yang tidak menyenangkan disebut sebagai tingkah laku coping (Lazarus, 1976).
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatitif dengan tipe metodelogi penelitian Studi kasus pada 3 orang ibu. Teknik pengambilan data yang digunakan adalah wawancara (indepth interview).
Hasil telaahan menunjukkan bahwa para subyek mengalami stres yang bervariatif dan khas, sebagai akibat dan kondisi ketunaan yang disandang anaknya. Mereka pun berusaha untuk mengatasi stresnya tersebut. Stres yang diterima dan tingkah laku coping yang dilakukan timbul setelah melwati proses penilaian dari subyek yang dipengaruhi faktor-faktor internal (kontrol personal, hardy personality, pola perilaku) dan eksternal (ienis stres, kehadiran stres lain, dukungan sosial) masing-masing. Selain ilu, ada 6 faktor lain diluar kedua faktor temebut yang muncul pada setiap subyek penelitian yailu karakteristik individu/ibu (kepribadian, pendidikan), karakteristik anak (usia, tingkah laku anak), dan kondisi finansial, dukungan sosial, dan keyakinan agarna.
Kemampuan mengatasi keadaan stres bukanlah sualu kemampuan yang terberi, melainkan hams dipelajari oleh orangtua. Oleh karena itu, dalam upaya untuk dapat rnenghadapi stres yang timbul dari situasi anak yang menyandang ketunarunguan, orangiua perlu secara aktif mencari dan membekali diri dengan informasi yang dibutuhkan (berkaitan dengan ketunarunguan). Pihak orangtua (dalam hal ini ibu) juga tidak berarti semata-mata hanya mendedikasikan seluruh waktunya bagi anak tersebut. Meluangkan waktu bagi pribadi, mencari atau menciptakan cara yang sesuai untuk terlepas dari rutinitasnya. sehari-hari akan sangat membantu mengurangi intensitas stres."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2003
T37591
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tulus Winarsunu
"Penelitian ini dimaksudkan untuk menemukan pola-pola yang memungkinkan antara sumber stres di tempat kerja, iklim keselamatan kerja, kesadaran terhadap bahaya, dan sikap terhadap keselamatan kerja memiliki hubungan dengan terbentuknya perilaku berbahaya.
Penelitian dilaksanakan pada perusahaan-perusahaan yang mempersyaratkan tuntutan kerja fisik yang tinggi dan memiliki situasi kerja yang secara potensial mengandung bahaya. Penelitian dilaksanakan di pabrik baja PT Krakatau Steel - Cilegon, pabrik besi PT Interworld Steel Mills Indonesia - Tangerang, dan pabrik bahan baku besi PT Maxi Mangando Industry - Tangerang. Pekerja bagian produksi sebanyak 355 orang dari ketiga perusahaan tersebut dijadikan sampel penelitian.
Data dikumpulkan melalui skala-skala perilaku berbahaya, sumber stres di tempat kerja, iklim keselamatan kerja, kesadaran terhadap bahaya, dan sikap terhadap keselamatan kerja. Data yang terkumpul dianalisis dengan teknik analisis jalur.
Hasil-hasil penelitian yang ditemukan adalah:
1. Sumber stres di tempat kerja memiliki pola hubungan langsung dengan perilaku berbahaya, namun tarafnya paling tidak kuat di antara variabel-variabel lain.
2. Iklim keselamatan kerja memiliki pola hubungan tidak langsung yang kuat dengan perilaku berbahaya setelah melalui variabel sikap terhadap keselamatan kerja dan kesadaran terhadap bahaya.
3. Kesadaran terhadap bahaya memiliki pola hubungan tidak langsung melalui sikap terhadap keselamatan kerja yang lebih kuat daripada hubungan langsungnya terhadap perilaku berbahaya.
4. Sikap terhadap keselamatan kerja memiliki pola hubungan langsung dengan perilaku berbahaya yang paling kuat di antara variabel-variabel lain dan juga merupakan variabel perantara yang dapat menjelaskan hubungan antara variabel kesadaran terhadap bahaya dan iklim keselamatan kerja dengan perilaku berbahaya.
Saran-saran yang dapat diajukan adalah:
1. Perusahaan hendaknya melakukan pengelolaan dan perekayasaan terhadap sumber-sumber stres di tempat kerja sehingga terbentuknya perilaku berbahaya dapat diminimalisir.
2. Komitmen manajemen terhadap program-program keselamatan kerja hendaknya lebih diorientasikan kepada proses-proses pembelajaran yang berupa pelatihan-pelatihan yang berhubungan dengan kesadaran terhadap bahaya dan sikap terhadap keselamatan kerja.
3. Program keselamatan kerja hendaknya dilaksanakan dengan penuh kesungguhan dan selalu ditegakkan serta harus menjadi tanggung jawab bersama bagi semua orang."
Jakarta: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2000
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Natasya Clarissa
"Salah satu tekanan yang dirasakan oleh remaja adalah tekanan akademis. Dalam menghadapi masalah tersebut dibutuhkan coping yang baik oleh remaja. Berdasarkan penelitian didapatkan bahwa coping stress dengan jenis active dan internal coping memiliki hubungan dengan dukungan sosial yang didapatkan oleh remaja. Penelitian ini bertujuan untuk melihat kontribusi dukungan sosial dari keluarga dan teman sebaya terhadap gaya coping to school-related stress yang dilakukan oleh remaja khususnya siswa kelas 12 SMA. Penelitian dilakukan pada 452 remaja dengan rentang umur 16-19 tahun.
Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa dukungan sosial yang dipersepsikan dari keluarga dan teman memiliki kontribusi terhadap gaya active coping. Dukungan sosial yang dipersepsikan dari keluarga dan teman disisi lain tidak memiliki kontribusi pada internal coping. Maka dapat disimpulkan bahwa dukungan sosial yang dipersepsikan dari orang tua dan teman memiliki kontribusi pada active coping, sehingga dukungan sosial dari teman dan keluarga baik dilakukan untuk membantu remaja mengatasi tekanan mereka yang berhubungan dengan sekolah.

Studies shown adolescent experiences some stress, one of the stress is academic stress. To deal with the problem, they need an adaptive coping which described as active coping and internal coping. Studies shown that coping stress has a correlation with social support which adolescent get from family and peers. This study aims to find the contribution from social support to adolescent rsquo s coping style to school related stress on 12th grader students. This study was conducted on 452 students, from 16 19 years old.
From the data obtained, study found that perceived social support from family has a contribution to active coping, similarly perceived social support from friend has a contribution to active coping. Meanwhile on the other side, perceived social support from family and friend do not have a contribution to internal coping, and so perceived social support from friend. From the result, we can conclude that perceived social support from friend and family have contribution to active coping. So that it is better to provide a social support from family and friend to help adolescents cope with their school related stress.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizka Efri Maya
"Fokus penelitian ini yaitu untuk melihat bagaimana hubungan antara tingkat stres dan tingkat partisipasi Wanita Tuna Susila selama masa rehabilitasi di PSKW Mulya Jaya. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang dijelaskan secara deskriptif. Populasi serta sampel dalam penelitian ini adalah siswa binaan semester dua angkatan 2012 sebanyak 69 yang diambil dengan metode total sampling. Untuk melihat korelasi pada dua variabel tersebut menggunakan tabel silang dan uji korelasi Gamma. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan negatif antara tingkat stres terhadap tingkat partisipasi dengan nilai koefisien korelasi kuat.

The focus of this study is to see how the relationship between the level of stress and the level of participation of prostitutes during the rehabilitation period in PSKW Mulya Jaya. This research is quantitative research described descriptively. Population and samples in this study were students assisted of the second semesters at 2012 as many 69 respondents were taken with a total sampling methods. To see correlation of two variables, this study have used cross table and Gamma correlation test. The results showed that there is a negative relationship between the level of stress and the level of participation with a strong correlation coefficient."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
S52625
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zakiyah
"ABSTRAK
Stres, ansietas, dan depresi merupakan bentuk gangguan mental emosional yang sering terjadi pada mahasiswa. Bila tidak ditangani dapat mengarah pada panik atau bahkan bunuh diri. Tujuan penelitian ini mengidentifikasi pengaruh progressive muscle relaxation (PMR) terhadap tingkat stress, ansietas, dan depresi pada mahasiswa keperawatan yang sedang mengerjakan skripsi di wilayah Jakarta.
Metode yang digunakan Quasi experiment pre-post test with control group. Sampel penelitian adalah mahasiswa keperawatan yang sedang mengerjakan skripsi sebanyak 50 responden melalui total sampling (25=intervensi, 25= kontrol). Data dianalisis dengan uji Marginal Homogeneity dan Chi-Square.
Hasil penelitian menunjukkan penurunan tingkat stress, ansietas, dan depresi pada kelompok intervensi signifikan setelah diberikan PMR (Pvalue < 0,005). Latihan PMR yang teratur dan sistematis mampu menghasilkan kondisi relaksasi pada mahasiswa.
Penelitian ini juga merekomendasikan pelayanan kesehatan jiwa khususnya institusi pendidikan keperawatan untuk menerapkan PMR dalam menurunkan tingkat stres, ansietas, dan depresi yang dialami mahasiswa.

ABSTRACT
Stress, anxiety and depression are types of mental emotional disorder that often experienced by the students at universities. This condition can cause panic and suicide if these problems don?t get treatment.
The purpose of this research is to identify effect of progressive muscle relaxation (PMR) to level of stress, anxiety and depression in nursing students that doing thesis in Jakarta.
This research used Quasy experiment pre-post test with control group. Sample of this research are 50 respondents (25 intervention group and 25 control group). All of variables were analyzed with Marginal Homogeneity and Chi-Square Test.
The result of this research showed that progressive muscle relaxation has significant effect to decreased level of stress, anxiety and depression (P value < 0, 05). Regular PMR exercise can increase relaxation condition in student.
This study recommend to the mental health provider especially nursing academic institution to implement PMR to decrease level of stress, anxiety, and depression of student.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siahaan, Richard S.N.
"Relaksasi merupakan salah satu mekanisme coping yang digunakan untuk menghadapi stress. Salah satu metode relaksasi yang banyak dipakai adalah aromaterapi dengan menggunakan minyak esensial. Minyak esensial yang berasal dari tanaman Indonesia yang bisa dimanfaatkan untuk relaksasi adalah sereh wangi, kenanga dan nilam.
Penelitian ini bertujuan untuk melihat efektifitas campuran minyak esensial Indonesia yang terdiri dari sereh wangi, kenanga dan nilam yang diberikan secara inhalasi terhadap relaksasi secara psikologis dengan pengukuran Visual Analog Scale (VAS) dan fisik dengan pengukuran tekanan darah (MAP), frekuensi nadi, dan frekuensi nafas serta dibandingkan dengan minyak lavender dan kontrol.
Penelitian dilakukan dengan rancangan uji klinis tersamar tunggal, before and after, dengan perlakuan intent to treat yang dilanjutkan dengan tes kejut pada 60 wanita sehat yang terdiri dari 20 subyek kelompok campuran minyak esensial Indonesia, 20 subyek kelompok lavender, dan 20 subyek kontrol.
Penelitian ini memperlihatkan hasil bahwa campuran minyak esensial Indonesia memiliki efektifitas relaksasi secara psikologis yang sama dengan minyak lavender dan kontrol tetapi memiliki kecenderungan yang lebih baik dibandingkan dengan kontrol. Sedangkan secara fisik campuran minyak esensial Indonesia memiliki efektifitas relaksasi yang lebih baik dibandingkan dengan lavender dan kecenderungan yang lebih baik dibandingkan dengan kontrol terutama pada parameter tekanan darah (MAP).

Relaxation is one of the coping mechanisms used to deal with stress. One method that is widely used for relaxation is aromatherapy using essential oils. The essential oil from Indonesian plants that can be used for relaxation is sereh wangi, kenanga and nilam.
This study aims to look at the effectiveness of Indonesian essential oils blend consists of sereh wangi, kenanga and nilam that are administered by inhalation to the psychological relaxation measurements of Visual Analog Scale (VAS) and physical measurements of blood pressure (MAP), pulse rate, and breathing rate and compared with lavender oil and control.
The study was conducted with the design of a single-blind clinical trials, before and after, with treatment intent to treat followed by startle test on 60 healthy women consists of 20 subjects group of Indonesian essential oils, 20 subjects group of lavender oil, and 20 subjects group of control.
This study showed that an Indonesian essensial oil blend has the effectiveness of psychological relaxation similar to lavender oil and control but have a tendency better than the controls. While the physical measurenment showed that Indonesian essential oil blend has better effectiveness on relaxation than lavender oil and has tendency better than the controls, especially on the parameters of blood pressure (MAP).
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2013
T32508
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Meisia
"ABSTRAK
Sejak pertengahan 1997 Indonesia mengalami krisis ekonomi yang berkepanjangan.
Akibat dari krisis ini antara lain adalah meningkatnya angka pengangguran dengan
cepat. Bersamaan dengan teijadinya krisis ekonomi dan meningkatnya pengang^ran,
dilaporkan pula teijadinya peningkatan tingkat hunian dan jumlah pasien pribadi pada
Rumah Sakit Jiwa di beberapa kota di Indonesia. Beberapa penelitian di Amerika
Serikat telah menemukan hubungan peristiwa ekonomi makro seperti krisis ekonomi
dengan kesehatan mental individu ataupun masyarakat secara umum, Salah satu
penghubung antara peristiwa ekonomi makro dan kesehatan mental adalah perubahan
psikologis yang menuntut dilakukannya adaptasi oleh individu.^ Jika tuntutan
lingkungan melebihi sumber daya yang dimiliki individu, maka teijadilah stres.
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran proses stres (terdiri dari
penilaian primer, penilaian sekunder, dan perilaku coping) dan penampilan respon
stres pada individu yang mengalami PHK, sebagai salah satu cara untuk mengerti
hubungan antara peristiwa ekonomi makro dengan kesehatan mental individu.
Individu yang mengalami PHK antara bulan Juli 1997 dan September 1998 dipUih
karena dianggap sebagai kelompok individu yang terpengaruh dampak krisis
ekonomi secara langsung. Karena tujuan penelitian untuk mendapatkan gambaran
proses stres dan penampilan respon stres individu, maka metode penelitian yang
cocok digunakan adalah metode penelitian kualitatif. Penelitian ini menggunakan
wawancara mendalam dan kuesioner sebagai metode pengumpulan data. Subyek
yang menjadi partisipan dalam penelitian ini adalah empat orang, terdiri dari satu pria
berkeluarga, satu wanita berkeluarga, satu pria tidak berkeluarga, dan satu wanita
tidakberkeluarga.
Basil penelitian menunjukkan bahwa tiga dari empat partisipan menitai PHK yang
mereka alami adalah suatu peristiwa yang menimbulkan stres (penilaian primer) dan
dua dari empat partisipan merasa optimis dalam menilai kemampuan dan prospek
dirinya dalam mengatasi sumber stresnya (penilaian sekunder). Selain itu ketiga
partisipan yang menilai PHK sebagai sumber stres bagi mereka melakukan usaha coping yang difokuskan pada inasalah dan usaha coping yang difokuskan pada emosi.
Pada ketiga partisipan itu pun terdapat respon-respon stres, sedangkan pada partisipan
yang menilai PHK bukan sebagai sumber stres baginya tidak terdapat respon stres.
Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penilaian primer dan penilaian
sekunder sangat mempengaruhi usaha coping yang dilakukan individu dan responrespon
stres yang tampil padanya. Banyak hai yang disarankan sehubungan deng^
penelitian ini, di antaranya agar dilakukannya penelitian dengan sampel yang lebih
besar dengan faktor-faktor individual yang lebih konstan."
1998
S2637
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>