Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 25200 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tatyana
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2004
899.221 3 TAT j
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Indah Darmastuti
Surakarta: Gerilya Peradaban, 2007
899.221 IND s (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Andri Saptono
Solo: Buletin Sastra Pawon, 2010
899.221 AND s (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Surakarta: Gerilya Peradaban, 2007
899.221 SAY
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Banjarbaru : Scripta Cendekia, 2010
808.232 08 MAT
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Malot, Hector
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2010
808.83 MAL n
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Bantacut
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, 1983
398.215 BAN b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Chandra Iriantiningsih
"Penelitian mengenai mata uang logam dari zaman Kesultanan Palembang dilakukan di Museum Nasional Jakarta. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui -dan mengenali jenis-jenis mata uang berdasarkan bentuk, tulisan, ukuran, bahan, serta melihat perkembangan bentuk mata uang berdasarkan umurnya. Metode yang digunakan dalam analisis ini, yaitu metode analisis khusus (specific analysis), yang didasarkan pada ciri-ciri khusus dari seluruh atribut pada mata uang logam, seperti bentuk, ukuran, hiasan, bahan, serta keadaan fisiknya. Setelah diklasifikasi, berdasarkan atribut yang sama, kemudian dilakukan terlebih dahulu pemilahan atas dasar frekuensi (jumlah), hal ini bertujuan agar dapat diketahui jumlah sebenarnya dari mata uang yang akan diteliti dan mata uang yang tidak akan diteliti.
Dalam mengklasifikasikan mata uang logam digunakan tiga macam/jenis atribut, yaitu stylistic attributes, form attributes, dan technological attributes. Penggolongan ini dilakukan agar mata uang tersebut dapat diketahui macam/jenisnya dari mata uang yang diterbitkan oleh sultan-sultan Palembang. Selanjutnya artefak tersebut disusun secara berurutan, sehingga dapat melukiskannperkembangan bentuk. Hasil yang dicapai dari penelitian tentang mata uang logam Palembang, yaitu bahwa mata uang tersebut terdiri dari mata uang yang bertanggal dan mata uang yang tidak mempunyai tanggal. Mata uang yang bertanggal dapat diketahui nama raja-raja atau sultan-sultan yang menerbitkan mata uang tersebut berdasarkan silsilah pemerintahan sultan-sultan Palembang. Penelitian mata uang logam dilakukan dengan melihat atribut, seperti bentuk, ukuran, hiasan, dan bahan. Dengan melihat atribut tersebut dapat diketahui perkembangan artefak itu dari awal hingga akhir, walaupun kemungkinan mata uang yang diterbitkan oleh sultan-sultan sebelumnya masih berlaku (masih digunakan).
Kesimpulan dan hasil penelitian ini, yaitu bahwa mata uang logam Palembang dapat membantu penelitian tentang kronologi walaupun tidak secara mutlak. Selain itu dengan melakukan penelitian kronologi berdasarkan urutan waktu, maka dapat diketahui perkembangan bentuk artefak tersebut."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1993
S11548
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mardi Thesianto
"ABSTRAK
Token perkebunan adalah uang yang dikeluarkan oleh perusahaan perkebunan untuk membayar gaji para pekerjanya, yaitu para kuli. Jadi token perkebunan merupakan alat tukar yang berlaku di perkebunan-perkebunan, khususnya di Sumatera Timur. Dalam penelitian ini digunakan metode klasifikasi taksonomi yang bertujuan membentuk tipe, dan dalam tahap penafsiran data digunakan pula pendekatan sejarah, terutama yang berhubungan dengan kehidupan di perkebunan. Pada penelitian ini secara garis besar, token perkebunan Sumatera Timur terbagi dua, yaitu logam dan kertas. Dari basil pengamatan diketahui terdapat sedikit perbedaan dalam cara penggunaan kedua jenis token tersebut. Janis yang terbuat dari logam dapat digunakan berulang kali, sedangkan yang terbuat dari kertas hanya dapat dipergunakan sekali saja. Hal ini dapat diketahui dari adanya berbagai macam tulisan tambahan seperti cap, nomer, dan tanda tangan yang merupakan tanda sahnya sebuah token yang terbuat dari kertas. Hal lain yang juga menarik adalah bervariasinya bentuk dari token, khususnya yang terbuat dari logam. Hal ini dimungkinkan karena setiap perkebunan umumnya mengeluarkan token sendiri, dan terkadang juga pihak perkebunan menunjuk pihak-pihak lain untuk mengeluarkan token, umumnya mengeluarkan token sendiri. Dari hasil pengamatan, diketahui pula bahwa digunakannya lebih dari satu macam huruf dan bahasa pada kedua jenis token kemungkinan ditujukan untuk memudahkan dalam hal penggunaan, serta mencerminkan komponen pendukung keberadaan token tersebut yang berasal dari berbagai bangsa, baik itu pihak perusahaan perkebunan, kuli ataupun pihak-pihak lain yang berhubungan dengan perkebunan.

"
1996
S11748
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ossi Trimayasari
"Trimayasari. Analisa Keramik Temuan Dari Marunda, DKI Jakarta: Kaleksi Museum Sejarah Jakarta (di bawah bimbingan Ronny Siswandi, SS. MA.). Fakultas Sastra Universitas Indonesia, 1993. Analisa keramik dari Marunda meliputi analisa terhadap bentuk, hiasan dan teknologi. Dari analisa tersebut dapat diperoleh pertanggalan dan tempat asal pembuatan keramik. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui keberadaan keramik dari Marunda. Dengan demikian digunakan perbandingan dengan pasar lkan. Dipilihnya Pasar Ikan karena kedekatan wilayah dan merupakan bandar keramik. Analisa temuan keramik dari Marunda yang telah dilakukan menghasilkan pertanggalan dan tempat asal pembuatan yaitu Cina dari masa Ming akhir - Ching akhir abad ke-17 M - 20 M, kemudian Jepang berasal dari abad ke-17 M - 20 M, dan Eropa dari abad ke-19 M - 20 M. Berdasarkan temuan keramik dan didukung beberapa peninggalan sejarah yang masih ada, serta ditunjang oleh data sejarah diperoleh dugaan bahwa Marunda mulai berkembang sejak abad ke-17 M dan meningkat pada abad ke-19 hingga saat ini. Penelitian keramik. Pasar Ikan yang diperoleh dari Laporan HasiI Ekskavasi (1980) menunjukan pertanggalan dan tempat asal pembuatan yaitu Cina dari masa Ming - Ching akhir abad ke-15 M - 20 M. Jepang abad ke-17 M - 18 M, Eropa abad ke-17 M - 19 M. Persia abad ke-17 M - 19 M, Siam abad ke-14 M - 19 M, dan Vietnam abad ke-15 M - 16 M. Kesimpulan yang dapat diambil berdasarkan penelitian ini adalah, Pasar Ikan telah menjadi bandar utama perdagangan keramik sejak abad ke-17 M dan abad ke-18 M. Sedangkan fase pemukiman yang paling ramai ialah dari abad ke-17 M hingga 19 M. Perbandingan antara keramik dari Marunda dan Pasar Ikan meliputi bentuk, pertanggalan dan tempat asal pembuatan, serta mutu keramik. Berdasarkan hasil analisa keramik dari. Marunda dan Pasar Ikan, diantara keduanya dilakukan perbandingan. Hasil yang diperoleh yaitu: 1.Variabilitas bentuk lebih tinggi di Pasar Ikan daripada di Marunda, hal ini mengingat Pasar Ikan merupakan bandar keramik.. 2.Variabilitas tempat asal pembuatan, lebih tinggi di Pasar Ikan dibanding di Marunda. Hal ini diduna Marunda memiliki selera tertentu. 3.Variabilitas kronologi menunjuk.an Pasar Ikan lebih dulu berkembang daripada Marunda. 4. Populasi keramik terbanyak antara Marunda dan Pasar Ikan berasal dari abad ke-18 M - 19 M sedangkan puncak, perdagangan keramik abad ke-17 M - 18 M. Dugaan yang dapat diajukan, perdagangan keramik lokal justru semakin ramai/ bebas setelah pengaruh monopoli VOC semakin berkurang."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1993
S11595
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>