Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 157110 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Afifah Aghnia Mirrah
"Ketersediaan air pada suatu DAS dapat dilihat dari ekosistem dan aktivitas di daerah tersebut. Hubungan keduanya akan mempengaruhi respon hidrologi pada DAS. Penelitian ini dilakukan di DA Ci Anten, Kabupaten Bogor. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis keseimbangan air hasil dari ketersediaan dan kebutuhan air secara spasial sebagai hasil interaksi faktor-faktor hidrologi yang telah dibuat berdasarkan karakteristik fisik unit respon hidrologi URH di DA Ci Anten. Penelitian ini menggunakan aplikasi model SWAT, metode Meijerink dan Cook untuk menghitung ketersediaan air. Luas setiap sub-DAS dan penggunaan lahan diketahui untuk perhitungan kebutuhan air. Karakteristik fisik DA Ci Anten terbagi menjadi 16 sub-DAS dengan URH dominan berupa kebun campuran pada kemiringan lereng 10-30 . Keberagaman kondisi URH pada setiap sub-DAS mempengaruhi koefisien limpasan dan perhitungan ketersediaan air. Pada musim kemarau terjadi defisit air pada semua sub-DAS kecuali sub-DA Ci Kaniki 1, sedangkan keseimbangan air tahunan mengalami defisit air tertinggi pada sub-DA Ci Sadane 1 dan sub-DA Ci Sadane 2. Penyebab defisit air tersebut dikarenkan karakteristik fisik sub-DAS dan banyaknya penduduk yang bermukim di sekitar sub-sub DAS tersebut.

The availability of water in watershed can be seen from ecosystem and activities in that area. The relationship between those will affect the hydrological responses in the watershed. This research take place in Anten watershed, Bogor Regency. The aim of this research is to analyze the water availability and water demand as a result of the interaction of hydrological factors that have been made based on physical characteristic hydrological response unit HRU in Anten watershed. This study use hydrological application of SWAT model to generate HRU and Meijerink and Cook formula to calculate water availability. The width of each sub watershed and land use is known for calcutae water demand. The physical characteristics of Cianten watershed is devided into 16 sub watersheds with dominant HRU in the form of mixed garden on slope of 10 30 . The diversity of HRU conditions in each sub watersehed affects the runoff coefficient and water availability. In the dry season water deficit occurs in all sub watershed except Kaniki 1 sub watershed, while in annual water balance has the highest water deficit in Sadane 1 sub watershed and Sadane 2 sub watershed. The cause of water deficit is due to the physical characteristic of each watershed and the nmber of residents who live around sub watershed."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
S67313
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kesusastraan, 1994
499.221 SUR
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Dep. P dan K, 1993
303.335 SIS
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Dara Windiyarti
Dili: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, 1994
338.479 1 DAR d
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1990
394.4 UPA
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sadeck, Herman
"Kemampuan kegiatan pegumpulan, pegolahan, analisis dan penyajian data untuk menghasilkan informasi yang akurat, masih belum memadai baik di pusat maupun di daerah. Masih terlihat adanya kesenjangan antara pengelola dan pemakai informasi, hal ini akibat kekurangmampuan menyatakan kebutuhan informasi kesehatan serta tukarmenukar informasi (menerima dan memberi). Masalah ini sangat dirasakan sekali pada Kanwil Dep.Kes. Propinsi Timor-Timur yang masih muda usianya dan dengan segala kekurangannya. Perencanaan dan pelaksanaan program pembangunan kesehatan di Kanwil DepKes Propinsi Timor Timur sangat tergantung pada kondisi organisasi, manajemen dan sistem informasi kesehatannya.
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran karakteristik informasi yang dibutuhkan pada jabatan, fungsi manajemen dan bidang tugas di Kanuil Dep.Kes Propinsi Timor Timur. Hipotesa yang diajukan ialah karakteristik informasi berhubungan dengan jabatan, fungsi manajemen dan bidang tugas di Kantor Wilayah Departemen Kesehatan Propinsi Timor Timur. Pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner dan data sekunder, dan analisis data menggunakan metode statistik dari Chi Kuadrat dan Kolmogorov Smirnov. Dari hasil penelitian dapat disinpulkan bahwa ada hubungan antara karakteristik informasi dengan jabatan dan fungsi manajemen."
Depok: Universitas Indonesia, 1989
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dili: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1996
959.86 IND w (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Yustinus Yuniarto
"Tidak ada scorangpun yang tidak membutuhkan informasi, apa pun jenis pekerjaan orang itu. Pelajar, mahasiswa, guru, pendidik, dokter, ahli hukum, petani, nelayan, dan sebagainya, tentu memerfukan informasi untuk mendukung pekerjaan sehari-hari (Yusup,1995). Informasi tersebut dapat berada di mana-mana; di pasar, di sekolah, di rumah, di lembaga atau organisasi komersial, di buku, di majalah, di surat kabar, di perpustakaan atau di tempat Iain. Pokoknya, di mana suatu benda atau peristiwa berada, di sana bisa timbul informasi, Setiap orang, setiap kelompok orang atau organisasi mempunyai kebutuhan informasi yang sangat banyak.
Informasi menjadi bahan komoditas yang sangat unggul dalam pola kehidupan manusia, lebih-lebih pada zaman sekarang yang peradabannya semakin kompleks. Tanpa informasi, manusia tidak bisa berperan banyak dalam lingkungannya (Yusup, 1995). Informasi tersebut juga dapat dikaitkan dengan kegiatan ekonominya. Seorang nelayan miskin membutuhkan informasi mengenai tempat pelelangan ikan yang ditangkapnya dan informasi mengenai naik turunnya harga ikan setiap hari, seorang petani gabah membutuhkan informasi mengenai harga gabah yang ditetapkan oleh pemerintah agar tidak tertipu tengkulak; seorang guru atau dosen tidak akan mungkin bisa mengajar dengan baik tanpa dukungan informasi yang sesuai dengan materi pengajaran pada saat itu, dan banyak contoh lainnya, Dari hal di atas dapat kita lihat bahwa pada dasarnya informasi dibutuhkan banyak orang. Informasi dibutuhkan karena bisa berfungsi banyak bagi diri seseorang dalam kehidupannya sehari-hari dalam masyarakat.
Untuk memenuhi kebutuhan informasi dalam kehidupannya sehari-hari seseorang akan mencari, menggunakan, atau berusaha mencari dan menggunakan berbagai sumber informasi. Perilaku pencarian informasi dapat dilihat antara lain dari Cara manusia memilih sumbernya (Krikelas, 1983). Seseorang mencari informasi karena dia mempunyai sebuah kebutuhan informasi atau karena dia merasa bahwa informasi mungkin dapat menjadi sesuatu yang berguna untuk masa depan (Losee, 1990). Pencarian informasi di antara masyarakat biasa adalah bidang penting yang masih membutuhkan penelitian lebih banyak lagi. Perkembangan dari layanan informasi yang efektif untuk masyarakat biasa, dan kebijakan-kebijakan yang mengatur pelaksanaan dan kegunaan layanan informasi tersebut, tergantung pada pengenalan yang baik dari kebutuhan dan permintaan masyarakat (Spink, 1996).
Seseorang tidak perlu mengetahui semua jenis informasi yang ada di alam ini, baik informasi yang dirancang khusus untuk tujuan kemanfaatan kehidupan manusia maupun informasi yang tersedia apa adanya secara bebas di alam. Hanya sebagian kecil dari informasi yang ada bisa didapat atau memang diperlukan oleh manusia karena hal ini disesuaikan dengan bidang minat dan kegiatan yang menjadi pekerjaannya (Yusup, 1995). Namun demikian, sebenarnya informasi bebas untuk diakses oleh siapa saja. Hal ini diperkuat dengan adanya Pernyataan Umum Hak-Hak Asasi Manusia yang diproklamasikan oleh sidang umum PBB di Istana Chaillot. Paris, 10 Desember 1948 pada pasal 19 yang menyatakan: Setiap orang berhak atas kebebasan berpendapat dan mengemukakannya; hak ini mencakup pula kebebasan memegang teguh pendapat tanpa gangguan, dan kebebasan mencari, menerima, dan memberi informasi dan gagasan melalui berbagai saluran dan tidak memandang tanpa batas. Berarti mencari, menerima, dan memberi informasi adalah hak siapa saja tanpa melihat golongan masyarakat termasuk golongan masyarakat yang sepertinya tidak membutuhkan informasi yaitu masyarakat berpenghasilan rendah.
Pandangan yang menyatakan bahwa orang miskin tidak membutuhkan informasi ada pada beberapa ahli. Parker, seperti dikutip oleh Pandit (1994) menyatakan bahwa penyediaan informasi untuk orang miskin tidak akan banyak manfaatnya. Argumentasinya ialah orang miskin, yang biasanya juga rendah pendidikannya, tidak membutuhkan informasi. Hal ini didukung oleh pendapat Yusup (1995) yang menyatakan penyebabnya berdasarkan dari teori kebutuhan Maslow ialah dikarenakan mereka mempunyai kebutuhannya hanya sebatas fisiologis saja, misalnya haus dan lapar. Hal ini berbeda dengan Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (1994) yang secara konseptual melihat kemiskinan sebagai keadaan serba kekurangan dalam memenuhi kebutuhan utama, seperti makanan, minuman, perumahan, pekerjaan, pendidikan, pengetahuan, dan akses terhadap informasi yang bermanfaat untuk mendapatkan sumber daya. Ini menunjukkan bahwa akses terhadap informasi juga merupakan kebutuhan utama orang miskin."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2003
S15870
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>