Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 115554 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
"Perpustakaan merupakan sarana yang penting dan sangat di butuhkan dalam mencapai tujuan perguruan tinggi sehingga perpustakaan perguruan tinggi merupakan suatu bagian yang tidak terpisahkan dari suatu perguruan tinggi dan di dalam melaksanakan kegiatannya harus mampu menunjang terlaksananya fungsi-fungsi perguruan tinggi, yaitu pendidikan dan pengajaran , penelitian ilmiah dan pengabdian pada masyarakat yang di kenal dengan TRI DHARMA perguruan tinggi..."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
Lasa Hs
"Perpustakaan sebagai institusi informasi dan ilmu pengetahuan memiliki tugas dan peluang besar untuk berperan serta aktif dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa. Dengan koleksi bahan pustaka yang dikelola dan fasilitas yang tersedia, perpustakaan dapat mendorong masyarakat untuk meningkatkan akses informasi dalam rangka peningkatan kecerdasan religi, intelektual, kognisi, afeksi, dan kinetik mereka. Penulis sebagai intelektual, pendidik, orang yang kreatif, pengontrol telah menciptakan dan mengembangkan informasi, teori dan pemikiran untuk meningkatkan minat informasi dan ilmu pengetahuan masyarakat pada umumnya dalam rangka menuju kesejahteraan umat manusia. Mereka telah menciptakan itu semua berdasarkan tanggung jawab moral kehidupan, bukan sekedar kewajiban,beban angka kredit maupun kepentingan lainnya. Dalam upaya peningkatan minat baca dan tulis perlu langkah sinergi yang melibatkan semua pihak terutama Departemen Pendidikan Nasional RI. Dengan adanya anggaran 20% dari APBN untuk pendidikan diharapkan benar-benar mampu meningkatkan kualitas pendidikan dan meningkatkan kualitas SDM Indonesia."
Jakarta: Pusat jasa Perpustakaan dan Informasi ( Perpustakaan Nasional RI), 2009
020 VIS 11:2 (2009)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Tien Martini Suciati SR.
"Banyak pendapat yang mnengatakan bahwa membaca dan menulis saling melengkapi, keduanya merupakan suatu ciri intelektual. Namun keterampilan menulis, rasanya masih perlu didorong dan dikembangkan di antara kebanyakan dari kita. Dalam menulis dibutuhkan minat dan yang pada akhirnya dapat berkembang menjadi kebiasaan. Minat maupun kebiasaan membaca diperoleh seseorang karena dipelajari, tidak tumbuh atau menjadi biasa dengan sendirinya. Kemampuan menulis pun tidak tumbuh begitu saja, melainkan sangat dipengaruhi oleh kebiasaan membaca dan kemudian diungkapkan kembali dengan cara menuliskan pemikiran yang sudah dikembangkan dan dipengaruhi oleh pemikiran si penulis itu sendiri. Dengan siklus itu, profesi akan senantiasa berkembang karena selalu mernperbaharui otaknya dengan pemikiran-pemikiran mutakhir, melalui proses mambaca, mengkaji dan menyajikannya kembali dalam bentuk tulisan baru.
Peluang untuk menjadi besar rnelalui tulisan, sebenarnya lebih banyak dimiliki oleh para pustakawan karena berbagai kemudahan yang ada di sekelilingnya, antara lain akses terhadap sumber daya literatur yang begitu melimpah di sekitarnya, kelebihan kemampuan untuk memperoleh informasi di luar melalui dokumen sekunder yang ada di perpustakaannya, kemampuan teknis yang lebih tinggi dalam mencari informasi baru serta adanya peluang yang lebih besar atau kemudahan untuk berjumpa dan berdiskusi dengan para pakar menyangkut bidang yang secara kebetulan sama dengan bidang yang sedang dikaji oleh para pakar itu di perpustakaan tempat pustakawan itu bekerja. Dengan begitu, pustakawan berpeluang untuk memiliki profesi ganda, sebagai pustakawan sekaligus penulis.
Tujuan penelitian ini, secara umum adalah untuk mengetahui sejauh mana minat dan kebiasaan menulis pada pustakawan di Indonesia, dan secara khusus adalah untuk menganalisa jawaban dari para responden mengenai : alasan menulis, manfaat menulis, kendala dalam menulis, produktifitas dan sumber inspirasi menulis, pengetahuan tentang tulis menulis, tanggapan dan saran terhadap adanya asumsi `pustakawan yang tidak suka menulis'.
Adanya asumsi bahwa pustakawan tidak suka menulis, ternyata memang ditemukan dalam penelitian ini. Minat menulis di kalangan pustakawan masih sangat minim, Hal ini terbukti karena sulitnya mencari calon responden (informan) pada awal penelitian. Dari syarat menulis yang awalnya minimal 5 tulisan, dikurangi jadi hanya 3 tulisan saja. Karena, jika tetap disyaratkan minimal 5 tulisan, maka hanya akan mendapat 3 responden saja. Jarak jumlah tulisan antara pustakawan yang menulis di atas 5 tulisan dan di bawahnya juga sangat jauh, ada lebih dari seratus orang yang hanya rnenulis satu kali dan namanya tidak pernah ditemukan lagi di media selanjutnya. Pencarian calon responden tersebut dilakukan lewat observasi awal pada beberapa majalah ilmiah yang masih terbit di Indonesia pada saat penelitian dilakukan. Kesimpulan itu pun dikuatkan oleh hasil wawancara terhadap para responden. Mereka juga mengakui minimnya jumlah pustakawan-penulis di kalangan mereka sendiri. ltulah kesesuaian data yang ditemukan oleh penulis pada studi dokumenter dan pada penelitian lapangan.
Kebiasaan menulis di kalangan pustakawan pun disimpulkan masih minim. ini didasari oleh hasil penelitian lewat observasi awal, bahwa nama pustakawan yang ditemukan sebagai penulis hanya itu-itu saja. Padahal dapat dipastikan bahwa jumlah pustakawan di negeri ini jauh lebih banyak dari jumlah penulis yang ditemukan tersebut. Jumlah pustakawan yang menulis di Indonesia, dalam penelitian ini adalah sekitar 2,65 % saja, atau kurang dari 3 %. Data ini adalah hasil dari perbandingan jumlah anggota IPI dan jumlah pustakawan yang menulis yang merupakan populasi dari penelitian ini. Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa minat dan kebiasaan menulis pada pustakawan di Indonesia masih sangat minim."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1999
S15724
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Supriyanto
Jakarta: Sagung Seto, 2006
020 SUP a
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Aqila Ramadhiani
"Penelitian ini berisi tentang upaya meningkatkan minat baca masyarakat dengan membangun perpustakaan digital. Penelitian ini menggunakan studi literatur, sehingga tidak memiliki lokasi yang spesifik. Pembahasan dilakukan dengan mengkaji dan menganalisis bahan pustaka dari beberapa sumber seperti jurnal maupun buku. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rendahnya minat baca masyarakat perlu dicarikan solusi. Salah satu solusi yang dapat dilakukan adalah dengan menanamkan kebiasaan membaca sejak dini. Membiasakan diri membaca buku dapat dilakukan dengan menyediakan buku-buku di rumah serta membuat aturan membaca buku saat waktu luang. Selain itu, pemerintah ataupun sekolah dapat menyediakan perpustakaan serta memfasilitasi berbagai jenis buku agar minat baca masyarakat meningkat. Tak kalah penting, setiap orang harus membatasi penggunaan gadget untuk hiburan dan mulai membiasakan diri menggunakannnya untuk membaca topik yang bermanfaat. Dengan pemanfaatan teknologi ini maka membaca dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja serta tanpa buku secara fisik, untuk itu perlu dibangun perpustakaan digital dengan menggunakan kemajuan teknologi informasi yang telah berkembang saat ini."
Yogyakarta: Institut Seni Indonesia Yogyakarta, 2023
020 JPK 3:2 (2023)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>