Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 194887 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Hasiholan, Frans
"ABSTRAK
Dalam beberapa dekade terakhir, penelitian mengenai Resource-Based View RBV telah memperoleh perhatian banyak pihak. Konstruk yang menjelaskan bagaimana sumber daya internal perusahaan mempengaruhi performa perusahaan menjadi menarik untuk dipelajari lebih lanjut. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis pengaruh keunggulan posisional terhadap performa perusahaan, dengan orientasi pasar, orientasi kewirausahaan, dan kualitas sumber daya manusia sebagai indikator-indikator reflektif bagi konstruk keunggulan posisional. Responden dalam penelitian ini adalah pelaku UMKM yang beroperasi pada industri telekomunikasi di Indonesia, khususnya pada industri hulu, yang kebanyakan menjadi mitra bagi operator-operator besar telekomunikasi di Indonesia. Metode pengolahan data yang digunakan adalah Structural Equation Model SEM . Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa orientasi pasar, orientasi kewirausahaan, dan kualitas sumber daya manusia adalah memang benar indikator reflektif yang positif bagi keunggulan posisional, dan keunggulan posisional pada gilirannya berpengaruh positif terhadap performa perusahaan.

ABSTRACT
In the last few decades, research on Resource Based View RBV has received the attention of many parties. The construct that explains how company rsquo s internal resources affect company rsquo s performance becomes an interesting subject to be studied further. This study was conducted to analyze the effect of company rsquo s positional advantage on company rsquo s performance, with market orientation, entrepreneurial orientation, and human capital as the indicators of positional advantage. Respondents in this study were the owner of SMEs engaged in telecommunication industry in Indonesia, especially in the upstream level, which mostly are the suppliers of major telecommunication operators in Indonesia. Structural Equation Model SEM is used as data processing method. The results of this study indicate that market orientation, entrepreneurial orientation, and human capital are indeed the positive indicators of positional advantage, and positional advantage has a positive effect on company performance."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Saphira Renati Hasan
"Untuk dapat memberikan value yang lebih baik (kepada konsumen secara terus menerus, maka perusahaan harus menyediakan produk yang memenuhi kualitas yang diinginkan pada saat yang tepat dan dengan harga yang kompetitif. Selain itu, perusahaan juga harus mampu menyediakan berbagai pilihan produk untuk dapat menyesuaikan dengan kebutuhan konsumen. Perubahan jenis dan pola permintaan yang terjadi begitu cepat jugs harus segera diantisipasi oleh perusahaan, agar tidak tertinggal oleh pesaing. Keberhasilan perusahaan dalam mengantisipasi dinamika perubahan yang terjadi itu tergantung pada kemampuan perusahaan, salah satunya adalah kemampuan dalam penguasaan teknologi atau kapabilitas teknologi. Dengan demikian, jelaslah bahwa penguasaan kapabilitas teknologi sangat penting untuk meningkatkan daya saing. Penelitian ini dilakukan untuk mempelajari bagaimana penguasaan teknologi pada perusahaan kecil-menengah bidang logam dan permesinan guna mendapatkan gambaran tentang bagaimana proses penguasaan kapabilitas teknologi, memodelkan dan menganalisis permasalahan yang ada dalam proses tersebut serta menganalisis kebijakan yang diperlukan.
Model penguasaan kapabilitas teknologi dibuat berdasarkan teori-teori yang didapat dari studi literatur, dengan metoda pendekatan system thinking. Model ini kemudian disimulasikan dengan data hasil penelitian sebelumnya tentang penguasaan kapabilitas teknologi pada industri kecil-menengah bidang logam dan permesinan di Indonesia. Simulasi dilakukan dalarn berbagai kondisi faktor eksogen, kemudian hasilnya dibandingkan dan dianalisis. Validasi model dan simulasi dilakukan dengan expert judgment, karena data empirik dengan pola historis sulit didapatkan.
Penelitian ini menghasilkan model penguasaan kapabilitas teknologi pada perusahaan kecil-menengah bidang logam dan permesinan. Setelah disimulasikan, terlihat bahwa pembelajaran dan kemandirian sangat menentukan penguasaan kapabilitas teknologi. Di Indonesia, salah satu kelemahan perusahaan kecil-menengah umumnya adalah masih tergantung pada permintaan dan perusahaan pembina dan kurangnya stimulus pembelajaran. Selama ini kebijakan pemerintah telah mampu meningkatkan performansi perusahaan, namun belum dapat merangsang kemandirian dan memotivasi belajar. Akibatnya bila tidak ada permintaan, maka kebanyakan perusahaan berhenti berproduksi dan tidak melakukan pembelajaran."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2003
T20205
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siregar, Dina Arfianti
"ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Entrepreneurial Skill dan Marketing Mix Strategy terhadap daya saing usaha mikro kecil dan menengah (studi pada industri kreatif di kota medan). Teori yang digunakan adalah teori manajemen pemasaran dan kewirausahaan yang berkaitan dengan entrepreneurial skill, marketing mix strategy yang terdiri dari product, price, place, promotion dan daya saing usaha mikro kecil dan menengah. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dan sifat penelitian adalah explanatory. Jumlah sampel yang digunakan sebanyak 98 responden. Penelitian ini menggunakan metode purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor entrepreneurial skill, product, price, place, dan promotion secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap daya saing UMKM. Secara parsial, faktor entrepreneurial skill, product, price, place, dan promotion berpengaruh positif dan signifikan terhadap daya saing UMKM dan faktor yang paling dominan berpengaruh terhadap daya saing adalah produk."
Medan: Politeknik Negeri Medan, 2019
338 PLMD 22:1 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Claudia Vania Putri Anggarini
"ABSTRACT
Some scholars believe that Differentiation Strategy and Organizational Culture are one of the key success in searching for competitive advantage and performance in strategic management context. This research paper aims to analyze the influence of Differentiation Strategy and Organizational Culture on Competitive Advantage and Performance in small and medium sized firms in creative sector. 95 samples were collected from owners and managers of creative small and medium sized firms listed in BISMA by Badan Ekonomi Kreatif BEKRAF . Non probability, purposive sampling is used as a sampling method. Samples were measured using six point Likert scale and the data were analyzed using Structural Equation Modelling SEM with LISREL 8.51 as a processing tool. The study finds that the better differentiation strategy adopted by a firm and the stronger organizational culture, the better competitive advantage and performance that can be achieved by these creative, small and medium sized firms.

ABSTRAK
Beberapa ahli dan akademisi percaya bahwa Strategi Diferensiasi dan Budaya Organisasi adalah salah satu kunci sukses dalam meraih keunggulan bersaing dalam konteks manajemen strategis. Makalah penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Strategi Diferensiasi dan Budaya Organisasi pada Keunggulan kompetitif dan Kinerja perusahaan pada usaha kecil dan menegah di industri kreatif. Total 95 sampel dikumpulkan dari pemilik dan pengelola manajer perusahaan kecil dan menengah yang terdaftar di BISMA oleh Badan Ekonomi Kreatif BEKRAF . Non-probability, purposive sampling digunakan sebagai metode sampling dalam penelitian ini. Sample diukur menggunakan skala Likert enam-titik. Data dianalisis menggunakan Structural Equation Modeling SEM dengan LISREL 8.51. Studi ini menemukan bahwa semakin baik Strategi Diferensiasi yang diadopsi, dan semakin kuat Budaya Organisasi yang dimiliki perusahaan, semakin kuatlah Keunggulan Kompetitif yang akan dicapai oleh perusahaan kecil dan menengah di industri kreatif. "
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Banu Muhammad Haidir
"Setiap negara yang kini sedang dianggap terbelakang, sesungguhnya memiliki kemampuan untuk berkembang dan mengejar ketertinggalannya terhadap negara maju, yaitu ketika mereka mampu menggerakkan industrinya. Sejarah ekonomi modern membuktikan hal tersebut. Jepang dan Korea Selatan adalah dua negara yang kini dianggap maju, sementara dulunya adalah negara yang terbelakang. Cerita sukses Jepang dan Korea Selatan ini, seperti yang dinyatakan oleh Chao (1993) adalah disebabkan oleh kemampuannya dalam memilih, mendapatkan, menerapkan, dan meng-up grade teknologi yang mereka ambil dan luar negeri secara efektif dan efisien. Jadi, kunci sukses mereka terletak pada kemampuan teknologinya (technological capabilities) , yakni kemampuan dalam menghasilkan dan memenej proses perubahan teknologi. Dan titik itulah mereka mampu melakukan proses industrialisasi yang cepat dan mampu mengejar ketertinggalannya dan negara yang sudah lebih dulu maju. Namun, tingkat penguasaan teknologi suatu perusahaan sangat terkait dengan usaha pembelajaran yang dilakukan oleh perusahaan tersebut, dan usaha pembelajaran, memiliki banyak faktor yang mempengaruhinya Bagaimana gambaran penguasaan teknologi di Indonesia? Untuk mengetahui hal ini, dilakukan sebuah penelitian tentang kondisi penguasaan teknologi dan proses pembelajaran perusahaan-perusahaan di Indonesia. Untuk penelitian ini, dilakukan investigasi terhadap 86 industri Kecil Menengah di bidang logam dan Permesinan. Ternyata, pada industri ini bisa dikatakan telah terjadi penguasaan teknologi yang cukup baik. Tapi kenapa Indonesia belum bisa mengejar ketertinggalannya dan negara lain? Karena ada beberapa permasalan lain yang juga mesti segera diselesaikan."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2003
S19430
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rusmin Noer
"ABSTRACT
To computerize a company especially on developing tailor-made software, the ground of development problem are the Requirement Elicitation. Computerization's failure generally happened because of a bad requirement elicitation not on the bad technology, programming un-ability, or hardware un- capability.
There was a lot of study about the requirement elicitation problem, and many methods was used and developed to get better requirement elicitation solution. Generally, the study of requirement elicitation implemented in big enterprises at foreign western countries. It is consider that Indonesian's companies have characteristics and cultures different than the big western enterprises.
Indonesian's small and medium enterprises are the majority in numbers, the most elastic, and the most crises durable, also the biggest computerization market in Indonesia.
This thesis tries to develop a better requirement elicitation way for small and medium enterprises which type: Old Generation Company, Young Generation Company, Dual Generation Company, and Subsidiary Company. Old Generation Company is company owned by an old entrepreneur businessman, usually the company is already 20-40 years old with unique, own-developed, and legacy work system. Young Generation Company is the new company by new entrepreneur, young, highly educated and technology-minded. Dual Generation Company is the company on succession, two generations work together as leaders on a company. Subsidiary Company is a franchise or a branch office. These four types of company have different characteristics, cultures, visions, and computerization problems. Therefore they require a different requirement elicitation's approach.

ABSTRAK
Untuk mengkomputerisasi suatu perusahaan terutama untuk pembuatan suatu sistim tailor-made, masalah yang paling mendasar adalah Requirement Elicitation(RE). Kegagalan komputerisasi, umumnya terjadi karena RE yang salah, dan bukan pada teknologi yang buruk, ketidak-mampuan pemrograman, atau ketidak-mampuan perangkat keras.
Sudah banyak tulisan, mengenai RE ini, dan banyak metode yang dipakai dan terus dikembangkan untuk mendapatkan cara RE yang lebih baik. Walaupun demikian tulisan mengenai RE ini umumnya mengenai perusahaan besar yang berada di negara maju. Disadari bahwa perusahaan Indonesia mempunyai karakteristik dan kultur yang berbeda dengan perusahaan besar di negara maju.
Perusahaan Menengah Kecil (PMK) di Indonesia, adalah kelompok perusahan dengan jumlah paling banyak, paling elastis, paling tahan krisis, sekaligus merupakan pasar komputerisasi yang paling besar di Indonesia.
Tesis ini mencoba mengembangkan metode RE yang lebih baik untuk PMK yang bertipe Old Generation Company, Young Generation Company, Dual Generation Company, dan Subsidiary Company. Old Generation Company, adalah perusahaan pengusaha mandiri yang sudah berumur, perusahaannya juga sudah berusia 20-40 tahun dengan sistim-kerja yang unik, karya sendiri, dan legacy. Young Generation Company adalah perusahaan barn oleh pengusaha mandiri baru, berusia muda, berpendidikan tinggi, dan haus teknologi. Dual Generation Company adalah perusahaan yang dipimpin oleh dua generasi yang berbeda, biasanya perusahaan yang menjalani proses suksesi. Subsidiary Company adalah anak perusahaan atau franchise. Keempat kelompok ini mempunyai sifat, kultur, cara pandang, dan kebutuhan komputerisasi yang berbeda sehingga pendekatan dalam RE juga berbeda. "
Jakarta: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2002
T40528
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vitrio Wibisono
"Penelitian ini mengkaji tentang pengaruh entrepreneurial orientation terhadap kemampuan pembelajaran strategi dan kinerja perusahaan. Penelitian juga menginvestigasi lebih lanjut pengaruh dimensi respon pasar dalam meningkatkan hubungan entrepreneurial orientation terhadap kemampuan pembelajaran strategi dan kinerja perusahaan, termasuk mengkaji dan menguji pengaruh pembelajaran strategi terhadap kinerja perusahaan. Seperti yang telah diungkapkan oleh banyak penelitian, kinerja perusahaan sangat penting untuk bertahan hidup dan pembelajaran strategi sebagai sarana untuk beradaptasi dengan lingkungan (pesaing, pelanggan, ataupun trend pasar). Menanggapi hal tersebut penelitian ini dilakukan di lingkungan Industri Layanan Komputer dan Peranti Lunak dengan mengambil 126 sampel perusahaan kecil-menengah di Jakarta.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa entrepreneurial orientation secara positif mempengaruhi kemampuan pembelajaran strategi tetapi tidak berpengaruh terhadap kinerja perusahaan. Penelitian ini mendukung bahwa entrepreneurial orientation memiliki pengaruh tidak langsung terhadap kinerja perusahaan, yang dimediasikan oleh dimensi respon pasar tetapi tidak ditemukan bukti empiris bahwa pembelajaran strategi berpengaruh terhadap kinerja perusahaan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa perusahaan yang menerapkan enterpreneurial orientation dan responsif terhadap pasar akan dapat terus adaptif dengan lingkungan dan dapat meningkatkan kinerja.

This research mainly investigates the influence of entrepreneurial orientation to firm performance and strategic learning capability. It also further analyzes the impact of market responsiveness to firm's strategic learning capability and performance, and tests whether strategic learning has an impact on performance or not. Previous study argued, that achieving higher performance is needed in order to survive, to generate competitive strategy, and to adapt to surrounding environment (competitors, customers, market trends). This research was carried by using 126 samples of small- to medium-sized firms located in Jakarta, from Computer Services and Software Industry.
The research result shows that entrepreneurial orientation influence significantly to firm's strategic learning capability. It also supports empirically that entrepreneurial orientation is not directly affecting firm performance moreover this research didn't find any empirical evidence that shows whether strategic learning has an impact to firm's performance. This research underlines the importance of market responsiveness in order to enhance entrepreneurial orientation in order to achieve firm performance and strategic learning capability. Furthermore it can be concluded, a firm that implements entrepreneurial orientation and be responsive to market enjoys higher benefit such as be able to survive and to adapt to the fast-changing, unpredictable, and high competitive environment.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Priscilla Desiserata Sari Prawiro Prawiro
"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat hubungan antara penjualan dan pendapatan terhadap kinerja keuangan perusahaan, serta melihat pola hubungan antar variabel tersebut dengan tahun penelitian yang berbeda.
Data yang digunakan pada penelitian ini diperoleh dari software 7SXCIFTA serta data-data keuangan pada kantor Pusat Data Pasar Modal (PDPM) dari penasahaanperusahaan manufaktur selama periode tahun 2000 hingga 2003 dengan jumlah observasi sebanyak 160.
Faktor interaksi digunakan sebagai variabel babas untuk menghasilkan model regresi linier yang terlengkap.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang negatif dan signifikan antara variabel penjualan dan faktor interaksi dan variabel penjualan dan variabel pendapatan terhadap variabel kinerja keuangan perusahaan (yang diproxy-kan dengan EVA), namun terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara variabel pendapatan terhadap variabel kinerja keuangan perusahaan. Sedangkan pola hubungan antar tahun penelitian dapat dikatakan hampir sama.

This thesis has two purposes, first is to see the relationship between sales and earnings to company's financial performance. Second is to look the pattern of relationship between sales and earnings to company's financial performance.
Using data from software JSXCIFTA and others related data in Pusat Data Pasar Modal (PDPM) office, this research taking 160 observations, consists of 40 manufactures go public companies as research sample in time period year 2000 until 2003.
Interaction factor have been used as independent variable in order to make the regression model be the most complete model.
The result shows that there is negative and significant relationship between sales and the interaction factor of sales and earnings to company's financial performance but the relationship between earnings to company's financial performance shows positive and significant relationship. Also show the same pattern as the result of each year analysis in 4 years (2000-2003).
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2004
T20439
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Puji Wahono
"ABSTRAK
Penciptaan pengetahuan (knowledge creation) memiliki arti yang sangat strategis dan sekaligus panting bagi perkembangan dunia bisnis belakangan ini. Sebab pengetahuan dapat menghasilkan inovasi dan keunggulan bersaing bagi perusahaan. Para manajer perusahaan, karenanya harus dapat mengidentitikasi dan membantu perusahaan dalam mengakses berbagai pengetahuan yang dibutuhkan dalam rangka penciptaan nilai secara berkesinambungan.
Semakin pentingnya pengetahuan bagi perusahaan dapat dilihat dari perkembangan produk yang dihasilkan. Semakin canggihnya produk baik dari segi isi maupun produksi, telah mengakibatkan landasan bersaing perusahaan pun ikut bergeser pula, yakni semakin mendasarkan pada pengetahuan. Intinya adalah pada pengembangan pengetahuan yang sangat berharga dan sulit ditiru, serta yang dapat menghasilkan keunggulan bersaingsecara berkelanjutan.
Meskipun arti pentingnya pengetahuan mendapatkan pengakuan secara Iuas, tetapi tidak banyak penelitian yang dilakukan terkait dengan bagaimana pengetahuan tersebut diciptakan dan diimplementasikan, terutama pengetahuan tasit (tacit knowledge) yakni pengetahuan yang berakar pada keahlian dan pengalaman yang tertanam di dalam diri setiap individu. Karena itu meski meski diakui pentingnya pengetahuan tersebut bagi keunggulan bersaing perusahaan, tetapi tidak banyak perusahaan yang memperoleh manfaat dari pengetahuan tersebut.
Bertolak dari hal itu maka penelitian dilakukan terhadap industri batik. Industi yang banyak mengandalkan pada saat tidak berwujud atau pengetahuan tasit tersebut. Industri batik dipilih juga karena selain memiliki basis akar budaya yang Iuas di seluruh wilayah nasional dan banyak digeluti oleh masyarakat, terutama lapisan bawah, Serta banyak menyerap tenaga kerja. Industri batik juga merupakan produk yang inovatif disamping masih menyimpan potensi yang belum dikembangkan secara optimal.
Penelitian ini dilakukan di empat daerah pusat perkembangan industri batik yakni Solo, Yogyakarta, Pekalongan, dan Cirebon. Empat daerah ini sekaligus mewakili karakteristik batik yang ada yakni Solo dan Yogyakarta mewakili batik keraton, sedangkan Pekalongan dan Cirebon mewakili batik pesisir. Tujuan penelitian ini adalah untuk merekonstruksi model penciptaan pengetahuan para perusahaan batik di empat daerah industri.
Penelitian ini menggunakan pendekatan positivistik dan melibatkan 171 responden yang mewakili masing-masing perusahaan (sample) yang berasal dari sebanyak 220 popuiasi perusahaan batik skala menengah dan besar di empat daerah. Data diperoleh dengan menggunakan metode survey dengan menggunakan daftar pertanyaan. Sedangkan untuk pendalamannya dilakukan wawancara dengan para informan yang dipilih dan mewakili perusahaan mereka masing-masing. Data diolah dan dianalisis dengan menggunakan statistik model persamaan struktural (Struktural Equation Modelling-SEM).Adapun software yang digunakan dalam mengolah data ini adalah Program LISREL (Linear Structural Retations) yersi 8.50. Penelitian dilakukan pada Agustus 2004 sampai dengan Juni 2005.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi konversi pengetahuan dari sosialisasi, ekstemalisasi, kombinasi, dan internalisasi dalam perusahaan batik di empat daerah. Konversi pengetahuan inilah yang kemudian menghasilkan pengetahuan baru serta kemudian menjadi pendorong bagi inovasi. Penciptaan pengetahuan di empat daerah industri batik dapat berlangsung karena didukung oleh Iingkungan perusahaan. Terdapat satu variable yang tidak signitikan, yakni variabel pengulangan yang termasuk di dalam kondisi pendukung.
Ditemukan pula bahwa proses penciptaan pengetahuan perusahaan berlangsung dengan baik di Pekalongan, kemudian Cirebon, menyusul Yogyakarta dan terakhir Solo. Demikian pula daerah pesisir Pekalongan dan Cirebon Iebih baik dibandingkan daerah keraton Solo dan Yogyakarta dalam hal penciptaan pengetahuan. Sementara itu antara Yogyakarta dengan Cirebon, meskipun keduanya mewakili daerah dengan karakteristik batik yang berbeda, tetapi keduanya tidak berbeda dalam hal penciptaan pengetahuan.
Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa perusahaan-perusahaan batik yang berada di empat daerah industri batik memiliki berpotensi untuk dapat dikembangkan menjadi perusahaan-perusahaan yang mampu menciptakan inovasi secara terus menerus. Mengingat penelitian ini unit analisisnya perusahaan, maka potensi yang dimiliki perusahaan-perusahaan batik berupa adanya penciptaan pengetahuan, tidak akan mampu memberikan berarti banyak apabiia tidak didukung oleh kondisi Iingkungan (makro ekonomi) yang kondusif.

ABSTRACT
Knowledge creation plays an important role in the development of business nowadays because knowledge could generate innovation that could lead into competitive advantages. Therefore the management should be abie to identify and access various knowledge needed for a continuous process of value creating.
Even though the importance of knowledge has been widely acknowledged, there is not much study has been done in the correlation to how knowledge is created and implemented especially the one conceming tacit knowledge, a knowledge uniquely owned by one individual that originated from his or her skills and experiences. Therefore, even though the importance of it for company's competitive advantage is already been acknowledge, not many company get benefit from it.
This study is focusing in batik industry, because the base of this industry is more into intangible assets or tacit knowledge. It also has a wide cultural basis in Indonesia and takes up a lot of man power. Batik is an innovative product that still hasn't reach its full potential. Therefore with this study we can reveal the importance of tacit knowledge in terms of helping the innovation process in batik industry.
The study take place in four batik industry region which is Solo, Yogyakarta, Pekalongan and Cirebon. This four regions are also representing the characteristic of batik. Solo and Yogyakarta are representing ?Batik Keraton? and Pekalongan and Cirebon are representing ?Batik Pesisi|". The objective of this study is to reconstruct a model of company's knowledge creation process in all four industry region.
The approach used in this study is ?positivistic". There are 171 respondents who representing each company (sample) originated from middle and large scale batik companies in the four study areas. The data is acquired using questionnaires and in depth interviews with selected companies? representatives. Strukturai Equation Modelling-SEM is used for the data processing and analysis while the software used is LISREL (Linear Structural Relations) 8.50 version. The study took place from August 2004 to June 2005.
This study shows that the conversion of knowledge from socialization, externalization, combination and internalization is exist in the batik's companies in all four area. Later on this conversion will lead into new knowledge and becoming the drive for innovation. Knowledge creating processes in all four batik industrial area could take place because it is supported by companies? environment but there is one insignificant variable which is redundancy.
It also discovered that company's knowledge creating process is signiticantly found in Pekalongan and then Cirebon, Yogyakarta and Solo. The study also conclude that ?Pesisir" areas, Pekalongan and Cirebon is better than Yogyakarta and Solo in terms of knowledge creating process and found out that even though Yogyakarta and Cirebon is representing different batik characteristic, they both share the same approach in the knowledge creating process.
This study is concluding that batik's companies in four industrial areas have the potential to create a continuous innovation process. Considering the unit analysis in this study is company, this potential will not have a significant effect without a conducive macro economy condition."
Depok: 2005
D798
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>