Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 123013 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
cover
cover
cover
Tommi Legowo
Jakarta: Centre for Strategic and International Studies, 1993
320.959 8 TOM k (1)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
"Desa Sumber adalah desa yang terletak di lereng Gunung Merapi,tepatnya berada di Wilayah Kecamatan Dukun,Kabupaten Magelang,Provinsi Jawa Tengah.Desa tersebut sarat dengan kehidupan berkesenian. Kesenian di Desa Sumber diikuti oleh sebagian besar warganya,baik anak-anak,remaja,dewasa dan orang tua
"
PATRA 9(1-2) 2008
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Sylviana Murni
"Tujuan penelitian ini adalah untuk : 1) mengkaji kebijakan Pemerintah Daerah yang menjadi landasan hukum operasionalisasi Pusat Kesenian Jakarta Taman Ismail Marzuki (selanjutnya disebut PKJ TIM), 2) mengkaji hubungan kemitraan antara kelembagaan pada PKJ TIM dengan Pemda DKI Jakarta, 3) mengidentifikasi pola kemitraan antara Pemerintah Daerah dan PKJ TIM dengan swasta, dan 4) mengkaji kemungkinan swastanisasi sebagai upaya peningkatan peran dan citra PKJ TIM.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan analisis data menggunakan pendekatan kualitatif, dimana data primer dihimpun melalui wawancara langsung dan data sekunder dari telaahan terhadap berbagai kebijakan dan laporan unit terkait pada Pemda DKI Jakarta, hasil wawancara mendalam (in-depth interview) dan studi kepustakaan. Penelitian ini dilakukan terhadap lembaga-lembaga yang berada pada PKJ TIM, yaitu Akademi Jakarta (Al), Dewan Kesenian Jakarta (DU), Yayasan Kesenian Jakarta (YKJ) dan Institut Kesenian Jakarta (IKJ) serta Taman Ismail Marzuki (TIM) sebagai manajemen yang mengelola secara operasional atau fungsi "secretary".
Masa kejayaan PKJ TIM pada periode 1968-1980, nampak pada citranya sebagai Pusat Kesenian yang sangat prestisius bagi seniman dalam berkesenian di Indonesia, tetapi sejak tahun 1980 pamor/citra PKJ TIM mulai memudar, hal ini ditandai dengan semakin menurunnya baik secara kualitas maupun kuantitas pergelaran, kurangnya karya seni yang bermutu, berkurangnya kepeloporan PKJ TIM dalam melahirkan karya seni yang kreatif dan inovatif. Indikator lainnya pada pemasaran dan pemanfaatan ruang yang belum optimal, terlihat dari rendahnya angka occupancy rate pada kapasitas tempat duduk, seperti Graha Bhakti Budaya 7,4%, Teater Arena 4,4%, Teater Tertutup 1,9% dan Teater Terbuka 1,4%.
Hasil penelitian menyimpulkan bahwa lembaga-lembaga dalam PKJ TIM tersebut dapat menjadi sinergi bila dilakukan restrukturisasi organisasi untuk mewujudkan keunggulan kompetitif dari Pusat Kesenian lainnya, yang dalam proses perkembangan selanjutnya PKJ TIM dapat melakukan kerjasama kemitraan dengan pihak swasta dan aspek kelembagaan, dengan demikian akan mengurangi intervensi langsung Pemda DKI Jakarta terhadap PKJ TIM. Sementara itu bagi PKJ TIM sendiri kerjasama dengan pihak swasta selain sangat positif guna mendorong profesionalisme, juga ketergantungan dana (subsidi) dari Pemda DKI Jakarta akan berkurang, khususnya dengan akan dikembangkannya kebutuhan atas keterpaduan yang terdesentralisasi dalam manajemen PKJ TIM dan pengembangan berbagai kegiatan komersial dan non-komersial secara berkesinambungan dan saling menunjang atau sinergis."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Adapun materinya merupakan bahasan tentang masalah-masalah yang bertitik tolak dari kesenian Lenong. Ide untuk memilih materi tersebut sebagai obyek penelitian timbul karena sampai saat ini disusun belum ada tulisan ilmiah yang berhubungan dengan kesenian lenong."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1974
S12791
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Widiastuti
"Skripsi ini adalah sebuah penelitian awal tentang fungsi dongeng rakyat dan cerita khayal modern sebagai alat pendidikan anak. Penulisan skripsi ini dilandasi oleh fakta, yang diperoleh dari pengamatan sekilas, bahwa beberapa tahun belakangan ini muncul berbagai cerita khayal modern untuk anak yang kemudian menjadi kesukaan para anak. Melihat hal tersebut timbul pertanyaan, apakah dengan demikian dongeng rakyat masih disukai oleh anak? Apakah perbedaan yang ada antara dongeng rakyat dan cerita khayal modern untuk anak dilihat dari fungsinya sebagai alat pendidikan anak? Untuk menjawab itu semua, saya melakukan analisis terhadap reaksi yang diberikan oleh para narasumber, yaitu murid-murid taman kanak-kanak, setelah mereka mendengarkan pembacaan cerita. Materi cerita-materi cerita yang dipilih adalah tiga buah dongeng rakyat, yaitu Pemusik dari Bremen, Fangeran Katak, dan Si Kerudung Merah, dan sebuah cerita khayal modern untuk anak, yaitu Bye Bye Butterfree, salah satu cerita dari Pokemon seri petualangan. Sedangkan teori yang saya gunakan sebagai dasar untuk menganalisis adalah Teori Cerita Khayal, Teori Sosial Kognitif dari Albert Bandura, dan Teori Perkembangan Kognitif dan Jean Piaget. Dari hasil analisis diketahui bahwa kemampuan anak dalam memahami ide-ide yang terdapat pada dongeng rakyat dan cerita khayal modern untuk anak dipengaruhi oleh kemampuan kognitifnya. Sehingga belum tentu anak dapat memahami semua ide yang terdapat di dalam materi cerita tersebut. Selain itu, juga diketahui bahwa meskipun anak menyukai semua materi cerita yang disajikan, ada satu materi cerita yang lebih diperhatikan oleh anak dibandingkan materi cerita yang lain. Materi cerita tersebut adalah Bye Bye Butterfree. Melihat hal tersebut, juga faktor-faktor lain yang diuraikan dalam analisis pada bab tiga, dapat dikatakan bahwa, dilihat dari fungsinya sebagai alat pendidikan anak, cerita khayal modern lebih menonjol dibandingkan dengan dongeng rakyat."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2002
S14791
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Peranginangin, K.
Jakarta: Mutiara, 1978
512.73 Per i
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>