Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 212787 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Yuldawati
"Sekitar 20% dari jumlah penduduk Indonesia adalah remaja. Salah satu realitas perilaku seksual remaja adalah seks bebas dan kehamilan yang tidak diinginkan. Kehamilan tidak diinginkan bisa berakibat aborsi tidak aman bahkan berakhir dengan kematian. Risiko Iain yang dihadapi remaja adalah penularan penyakit menular seksual termasuk HIV/AIDS.
Tujuan penelitian adalah diketahuinya perilaku seksual pelajar SMA Negeri di kota Solok dan hubungannya dengan pola asuh orang tua. Desain penelitian ini adalah cross sectional. Lokasi penelitian di kota Solok dengan sampel pelajar SMA Negeri.
Hasil penelitian ini menunjukkan sebanyak 25,5% pelajar berperilaku berisiko, bahkan 4% diantaranya sudah melakukan hubungan seksual. Pada analisis bivariat didapatkan bahwa pola asuh orang tua berhubungan dengan perilaku seksual dengan OR 3,258. Pada analisis muhivariat diperoleh hasil bahwa tidak ada hubungan pola asuh orang tua dengan perilaku seksual setelah dikontrol variabel sikap terhadap perilaku seksual, jumlah pacar dan paparan media pornografi. Diperoleh hubungan yang bermakna antara perilaku seksual dengan sikap terhadap perilaku seksual (OR 3,138), jumlah pacar (OR 5,234) dan paparan media pomograii (OR 44222) Terdapat hubungan yang berrnakna antara pola asuh orang rua dengan jumlah pacar dan paparan media pornografi. Faktor paling dominan yang berhubungan dengan perilaku seksual pelajar SMAN di kota Solok tahun 2008 adalah jumlah pacar setelah dikontrol variabel sikap terhadap perilaku seksual dan paparan media pornografi.
Tidak ditemukan hubungan yang bermakna antara perilaku seksual dengan jenis kelamin, usia pubertas, komunikasi dengan teman sebaya dan lama pertemuan dengan pacar. Tidak ditemukan hubungan pengetahuan tentang kesehatan seksual dengan perilaku seksual setelah dikontrol variabel sikap terhadap perilaku seksual, jumlah pacar dan paparan media pornografi.
Berdasarkan penelitian ini perlu adanya peningkatan pengetahuan pelajar tentang kesehatan seksual melalui pendidikan kesehatan reproduksi remaja di sekolah dan pelayanan kesehatan peduli remaja. Orang tua hendaknya mengawasi remajanya terutama dalam hal berpacaran dan paparan media pornografi. Pengetahuan orang tua tentang pengasuhan (parenting) dan kesehatan reproduksi perlu ditingkatkan.

Around 20% from amounts of Indonesian residence are teenagers or adolescent. One of teenager's sexual behavior realities are free sex and unwanted pregnancy. Unwanted pregnancy could caused unsafe abortion moreover could ending with death. Another risk that faced by those teenagers is contagion of Sexual Transmitted Disease including HIV/AIDS.
The research aim is to know teenager's sexual behavior at Government's Senior High School students in Solok city and its relation with parenting style. This research design is crass sectional. The research located in Solok city with sample of Government`s Senior High School students.
This research result shown as 25,5% students having conduct risky behavior. even 4% of it had been ever conduct some sexual relation (intercourse). Through bivariate analysis known that parenting style related with sexual behavior with OR 3,258. Multivariate analysis got result that there is no relation between parenting style with sexual behavior alter amount variable attitude towards sexual behavior, sum of boyfriend or girlfriend. and pomography media exposure, had been controlled. Obtain significant relation between sexual behavior with attitude toward sexual behavior (OR 3,138), sum ol' boyfriend or girllriend (OR 5,234) and pornography media exposure (OR 4,222). Obtain significant relation between parenting style with sum of boyfriend or girlfriend and pornography media exposure. The most dominant factor that related with sexual behavior of Government`s Senior High School students in Solok city year 2008 is sum of boyfriend or girlfriend after attitude variable toward sexual behavior and pornography media exposure had been controlled.
The significant relation between sexual behavior with sex, puberty age, peer communication, and time duration of date with boyfriend or girlfriend is not found. The relation between sexual health knowledge with sexual behavior is not found after attitude variable toward; sexual behavior, sum of boyfriend or girlfriend and pomography media exposure had been controlled.
Based on this research its necessary to improve the students knowledge about sexual health trough teenager's reproduction health education at school and teenager care health services. Parents suggest to observe their daughter or son especially in boyfriend or girlfriend relationship and pornography media exposure. Improvement of student knowledge about sexual health trough education oftcenager health reproduction and teenager health care services are necessary.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2008
T33623
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nabila Selma Herliani
"Masalah kesehatan jiwa yang rentan terjadi di kalangan mahasiswa salah satunya adalah perilaku mencederai diri. Perilaku mencederai diri dapat terjadi akibat tidak efektifnya koping individu dalam menghadapi masalah. Kemampuan mengahadapi masalah tiap individu berbeda, hal ini dapat terjadi akibat beberapa faktor, diantaranya faktor kesepian dan pola asuh orang tua. Tujuan penelitian ini meneliti mengenai hubungan kesepian dan pola asuh orang tua dengan perilaku mencederai diri di kalangan mahasiswa. Metode penelitian menggunakan desain penelitian cross-sectional.pengambilan data menggunakan teknik random sampling pada mahasiswa aktif S1 Reguler Universitas Indonesia 2019/2020, dengan total sampel 432 mahasiswa. Penelitian ini menggunakan empat kuesioner, diantaranya demografi data, pengukuran kesepian (UCLA Loneliness Scale), pola asuh yang diterima (Typology of Parenting Styles), dan perilaku mencederai diri (Deliberate Self-Harm Inventory). Hasil penelitian menggunakan uji korelasi gamma menunjukan adanya hubungan yang signifikan antara kesepian dengan perilaku mencederai diri dengan p value < 0,05 dan ada hubungan yang signifikan antara pola asuh orang tua dan perilaku mencederai diri dengan p value < 0,05. Rekomendasi pada penelitian ini adalah perlunya screening dan edukasi mengenai kesehatan jiwa mahasiswa kepada mahasiswa, pihak universitas, dan keluarga untuk mencegah perilaku mencederai diri.

The problem of vulnerable mental health occurs among students, one of which is self injury behavior. Self injury behaviour can occur due to ineffectiveness of the individual in the face of problems. The ability to identify each individual's problem is different, this can occur due to several factors, including the loneliness factor and the foster care pattern of the parents. The aim of this research examines the loneliness and parenting patterns of injuring behavior among students. The research method uses a cross-sectional research design. Data retrieval using random sampling techniques in regular S1 students of University of Indonesia 2019/2020, with a total sample of 432 students. The study used four questionnaires, including data demographics, loneliness measurements (UCLA Loneliness Scale), pattern of parenting styles (Typology of Parenting Styles), and Self injury behaviur (Deliberate Self-injury Inventory) behaviors. The results of this research using gamma correlation test showed a significant association between loneliness and self injury behavior with the p value < 0.05 and there was a significant relationship between the parent's foster pattern and self-injury behavior with the p value < 0.05. Recommendations on this research are the need for screening and education on student mental health to students, university, and families to prevent self injury behavior."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Pembulian telah menjadi masalah yang menggangu kesejahteraan sosial-psikologis siswa, keluarga, sekolah dan masyarakat umum. Hasil-hasil penelitian mengenai kontribusi pola asuh orangtua yang diduga turut menjadi prediktor terhadap perilaku pembulian di sekolah masih belum banyak dilakukan, masih menyajikan hasil-hasil yang bertentangan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan antara posibilitas keseluruhan jenis pola asuh dan tendensi menjadi pelaku dan atau korban pembulian dengan model integratif. Penelusuran topik ini dalam jurnal-jurnal ilmiah di Indonesia belum memberikan temu kembali yang memadai, dan metode klasifikasi atribut variabel yang ditemukan masih dirasa belum ketat (unrigorous). Penelitian ini dilakukan terhadap 189 siswa-siswi SMA di Jakarta (Usia = 16,29 tahun; SD usia =0,81 tahun). Penyampelan dilakukan secara insidental dengan istrumen Bully and victims scales and parental authority questionnaire-revised yang telah diadaptasi dan dielaborasi dalam bahasa Indonesia."
SOSKES 17:2 (2012)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Yulia Permatasari
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2009
TA5868
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Hafshah
"Konsep diri dan pola asuh orang tua memiliki potensi dalam memengaruhi perilaku remaja, baik dalam hal berperilaku yang positif maupun negatif. Perilaku agresif memiliki dampak yang cukup besar dalam proses perkembangan remaja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan konsep diri dan pola asuh orang tua dengan perilaku agresif remaja di Kota Pontianak. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain penelitian menggunakan metode cross-sectional. Total sampel dalam penelitian ini sebanyak 441 responden remaja di Kota Pontianak yang dipilih secara purposive sampling melalui media sosial. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Tennessee Self Concept Scale (TSCS), The Parental care Style (PCSQ), dan Buss Perry Aggression Questionnaire (BPAQ). Analisis data menggunakan uji chi-square dengan hasil menunjukkan adanya hubungan antara konsep diri dan pola asuh orang tua dengan perilaku agresif remaja. Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pelayanan kesehatan untuk melakukan sosialisasi di sekolah dan masyarakat terkait perilaku agresif, meningkatkan konsep diri, dan pola asuh yang baik, serta untuk penelitian selanjutnya dapat mengembangkan penelitian ini terkait faktor lainnya dari perilaku agresif.

Self-concept and parenting styles have the potential to influence adolescents behavior, both in terms of positive and negative behavior. Aggressive behavior has a considerable impact on the adolescents development process. This study aims to determine the relationship between self-concept and parenting styles with adolescent aggressive behavior in Pontianak. This research is a quantitative research using a cross-sectional methos as a research design. Total of the sample for this study is 441 adolescent respondents in Pontianak who were selected by purposive sampling through social media. The instrument used in this study are the Tennessee Self Concept Scale (TSCS), The Parental Care Style (PCSQ), and the Buss-Perry Aggression Questionnaire (BPAQ). Data analysis using the chi-square test with results of this study indicate a relationship between self-concept and parental care style with adolescent aggressive behavior. The results of this study are expected to be useful for health services to conduct socialization in schools and communities related to aggressive behavior, improve self-concept, good parenting, and for further research to develop this research related to other factors of aggressive behavior. "
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Yuni Sandra Pratiwi
"ABSTRAK
Masa remaja merupakan masa transisi antara masa kanak-kanak menuju masa
dewasa, di mana pada masa remaja terjadi perubahan fisik, emosi maupun sosial.
Tugas utama remaja adalah untuk menemukan identitas dirinya. Penelitian ini
bertujuan untuk mendapatkan gambaran tentang hubungan antara pola asuh orang
tua dengan pencapaian identitas diri remaja di Kabupaten Pekalongan. Desain
penelitian ini adalah deskriptif korelasional secara potong lintang. Responden
berjumlah 465 remaja. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan cara cluster
sampling. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan antara pola asuh orang
tua dengan pencapaian identitas diri remaja. Variabel usia yang paling
berhubungan dengan pencapaian identitas diri remaja di kabupaten Pekalongan.
Penelitian ini merekomendasikan kepada remaja usia 15 -18 tahun hendaknya
tetap melakukan eksplorasi dan komitmen supaya identitas diri meningkat dan
merekomendasikan kepada orang tua hendaknya memberikan pola asuh sesuai
dengan usia anak remaja, dengan tetap melakukan komunikasi secara dua arah.
Diharapkan penelitian selanjutnya meneliti tentang pola asuh dengan pencapaian
identitas diri remaja pada responden kelas X, XI, dan XII agar sebaran usia remaja
merata, sehingga bisa diketahui dengan jelas gambaran pencapaian identitas diri
remaja baik remaja awal, madya maupun akhir

ABSTRACT
Teenager is considered in a transition period from being a child to youth. During
this period, there are significant changes physically, emotionally and socially.
The critical task of teenager is towards a strong self identity. The purpose of this
research was to describe the relationship between the identity achievements
among teenagers in Pekalongan. This study used a descriptive correlational
design with a cross sectional approach. There were 465 teenagers as responder.
Selected using cluster sampling procedure. The result of this research showed
that there were correlations between the parenting patterns with teenagers self
identity achievement. The variable that most related to teenager?s self identity
achievement was their age. The study recommended to tenageers who were 15-18
years old to keep exploration and commitment that personal identity had been
reached remains elevated, and also recommended to the parents in order to give
parenting teenagers, with keep communication in two ways. Next study was
hoped can observe about parenting with teenagers on the achievement of self
identity of responder class X, XI, and XII so teenagers uneven age distribution, so
it can be clear overview of the achievement of self identity both teenagers teens
early, middle and late"
2016
T45818
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anindita Ayu Pradipta Yudah
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas representasi transgender dan transeksual dalam pemberitaan di media massa. Subyek penelitian adalah artikel berita dalam media massa Pos Kota berupa media cetak dan online selama tahun 2012-2013. Dalam menganalisis representasi berita digunakan metode kualitatif yaitu analisis wacana kritis. Analisis wacana kritis yang digunakan dalam skripsi ini mengacu pada Michel Foucault karena dalam skripsi ini juga menggunakan pemikiran Michel Foucault mengenai kekuasaan dan seksualitas. Hasil penelitian menemukan bahwa dalam representasi transgender dan transeksual dalam pemberitaan memiliki unsur transphobia yaitu ketakutan terhadap transgender dan transeksual, mengandung prasangka dan streotipe serta menampilkan adanya tindakan hate crime terhadap transgender dan transeksual. Hal ini dikarenakan adanya kekuasaan berupa konstruksi sosial yang mengkotak-kotakkan individu berdasar dua jenis kelamin sehingga transgender dan transeksual yang memiliki kepanjangan wanita pria dianggap sebagai individu yang sakit karena tidak berkonformitas sesuai jenis kelamin lahiriah.

ABSTRACT
This undergraduate thesis discusses the representation of transgender and transsexual over the mass media which is Pos Kota, both printed and online version of the news from 2012 to 2013. News articles of Pos Kota mass media through the years of 2012 and 2013 are the research subjects. This research uses qualitative method, which is discourse analysis, to analyze the news representation. Such method, refer to Michel Foucault as this undergraduate thesis also uses Michel Foucault theory about power and sexuality. The research found that transgender and transsexual news comprise transphobia in its content, containing prejudice and stereotype, as well as showing hate crime towards transgender and transsexual. That could happened by the cause of the power that classify person particularly based on their sex orientation so the transgender and transsexual who is different than those two sex (men and women) considered as an diseased individual, for not adjusting themselves to their natural sex orientation."
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
S55528
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Aswati
"Penelitian ini berawal dari mengapa saat ini banyak terjadi kehamilan yang belum diharapkan di kalangan remaja. Kemudian ditunjang dengan buku para pakar yang mengetengahkan hasil-hasil penelitian yang dilakukan di kalangan remaja bahwa, banyak remaja sudah berani melakukan perbuatan seksual. Hal ini disebabkan antara lain: tersedianya berbagai media cetak dan media elektronik yang dapat menimbulkan rangsangan seksual remaja.
Faktor-faktor yang dapat menimbulkan sikap terhadap perilaku tersebut antara lain, keadaan remaja yang karena mulai berfungsinya hormon seksual menyebabkan keingintahuan tentang seks meningkat, sedangkan sebagian orangtua bersikap kurang terbuka dan membuat jarak kepada anak dalam masalah seksual. Sarwono (1991) menyatakan behwa perilaku seksual adalah segala tingkah laku yang timbul akibat dorongan seksual yang muncil.
Lebih lanjut penelitian Fox dan Inayu dalam penelitiannya yang dikutip oleh Sarwono (1991) menyatakan bahwa (a) Makin sering terjadi percakapan seks antara ibu dan anak, tingkah laku seksual anak makin bertanggung jawab, (b) Makin awal komunikasi itu dilakukan fungsi pencegahannya makin nyata, (c) Tetapi jika komunikasi itu dilakukan setelah hubungan terjadi maka komunikasi itu justru mendorong lebih sering dilakukannya hubungan seks. Meskipun demikian pengaruh positif itu tetap ada yaitu hubungan seks yang terjadi tidak sampai menimbulkan kehamilan yang tidak diharapkan.
Lebih lanjut Zelnik dan Kim dalam Sarwono (1991) jugs menyatakan bahwa remaja yang telah mendapat pendidikan seks jarang melakukan hubungan seks, tetapi mereka yang belum pernah mendapat pendidikan seks cenderung lebih banyak mengalami kehamilan yang tidak dikehendaki.
Zakiah Daradjat (1976) mengemukakan pendidikan agama yang ditarapkan sejak kecil pada anak melalui pembiasaan-pembiasaan akan meresap dalam sanubari anak dan akan dibawa sampai dewasa. Pemahaman agama yang benar ini akan dapat menangkal perubahan-perubahan nilai-nilai seksual dalam masyarakat.
Penelitian ini mengambil 3 faktor yang diduga menjadi penyebab sikap remaja terhadap perilaku seksual yaitu pendidikan seks oleh orangtua, pola asuh orangtua dan pendidikan agama dari orangtua.
Melalui kajian teoritis tentang sikap remaja terhadap perilaku seksual diajukan empat hipotesis untuk diuji kebenarannya. Penelitian ini dilakukan dengan responden sebanyak 295 orang yang diambil secara acak. Hasil pengujian hipotesis adalah sebagai berikut:
Tiga hipotesis ditolak dan satu hipotesis diterima. Hipotesis yang ditolak adalah hipotesis satu, dua., dan empat, sedangkan hipotesis yang diterima adalah hipotesis ketiga.
Dengan demikian terungkaplah hasil penelitian sebagai berikut:
- Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara pendidikan seks dari orangtua dengan sikap remaja terhadap perilaku seksual.
- Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara pola asuh orangtua dengan sikap remaja terhadap perilaku seksual.
- Terdapat hubungan yang negatif dan signifikan antara pendidikan agama dari orang tua dengan sikap remaja terhadap perilaku seksual.
- Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara pendidikan seks, pola asuh, pendidikan agama dari orangtua dengan sikap remaja terhadap perilaku seksual.
Untuk penelitian lebih lanjut dalam bidang ini perlu memperhitungkan variabel lain yang diduga barpengaruh antara lain, pengaruh media cetak dan elektronik. Begitu Pula dalam menentukan sampel hendaknya dibedakan tempat tinggal, perbedaan jenis kelamin serta usia. Selain itu pendidikan seks perlu diberikan di sekolah. Bagi orangtua hendaknya menjaga hubungan dengan anak remajanya agar tetap hangat dan mengontrol secara bijaksana."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1994
T107
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>